Anda di halaman 1dari 3

MODEL TERAPI DALAM KELUARGA

1. Experiential /Humanistic
Tujuan dari terapi ini adalah insight, kematangan psikoseksual, penguatan fungsi ego,
pengurangan gejala patologis, dan memuaskan lebih banyak relasi obyek. Kerangka
umumnya adalah sejadian saat ini yaitu data terkini dan dari pengalaman yang diobservasi
secara langsung. Aturan dari proses ketidaksadaran adalah pilihan bebas dan kesadaran akan
kemampuan diri lebih penting daripada motivasi yang tidak disadari. Fungsi utama dari
terapis adalah sebagai fasilitaor aktif pada potensi-potensi untuk pertumbuhan dan
menyediakan keluarga pada pengalaman baru. Jenis-tenis terapi yang digunakan dalam
pendekatan experiential/ humanistic adalah sebagai berikut:
Terapi pengalaman (Experiential or symbolic family therapy)
Menggunakan pendekatan non-teoritis dalam terapi tetapi lebih menekankan pada
proses, yaitu sesuatu yang terjadi selama tahapan terapi keluarga dan bagaimana
setiap orang mengalami perasaan-perasaan dan perubahan pada perilakunya.
Gestalt family therapy
Menekankan pada pengorganisasian diri secara menyeluruh. Focus utamanya adalah
membantu individu melalui transisinya dari keadaan yang selalu dibantu oleh
lingkungan ke keadaan mandiri (self support).
Humanistik
Terapis berperan dalam memperkaya pengalaman keluarga dan memperbesar
kemungkinan setiap anggota keluarga untuk menyadari keunikan dan potensi mereka
yang luar biasa.
Pendekatan proses/komunikasi
Terapis dan keluarga bekerjasama untuk menstimulasi proses healting-promoting.
Pendekatan yang digu akan adalah mengklarifikasi adanya ketidaksesuaian dalam
proses kemunikasi diantara anggota keluarga.

2. Bowenian
Tujuan terapi adalah memaksimalkan diferensiasi diri pada masing-masing anggota
keluarga. Kerangka umumnya dari Bowen adalah mengutamakan masa kini dan tetap
memperhatikan latar belakang keluarga. Atauran dari ketidak sadaran adalah konsep terkini
yang menyatakan konflik yang tidak disadari meskipun saat ini tampak pada masa interaktif.
Fungsi utama dari terapis adalah langsung tapi tidak konfrontasi dan dilihat melalui
penyatuan keluarga. Bowen mencoba menjembatani antara pendekatan yang berorientasi
pada psikodinamika yang menekankan pada perkembangan diri, isu-isu antar generasi dan
peran-peran masa lalu dengan pendekatan yang membatasi perhatian pada unit keluarga dan
pengaruhnya dimasa kini. Bowen menggunakan 8 konsep dalam dalam sistem hubungan
emosional dalam keluarga yang digunakan Bowen untuk menganalisis kasus adalah sebagai
berikut:
a. Pebedaan individu
b. Triangulasi
c. Sistem emosional keluarga
d. Proses proyeksi keluarga
e. Pemutusan emosional
f. Proses penularan multigenerasi
g. Posisi saudara kandung
h. Regenerasi masyarakat

3. Psikodinamika
Tujuan dari terapi psikodinamika ini adalah pertumbuhan, pemenuhan lebih banyak
pada pola interaksi yang lebih. Psikodinamika memandang keluarga sebagai system dari
interaksi kepribadian, duimana setiap individu mempunyai usb-sistem yang penting dalam
keluarga, sebagaimana keluarga sebagai sebuah sub-sistem dalam sebuah komunitas. Terapis
menjadi fasilitator yang menolong keluarga untuk menentukan tujuannya sendiri dan
bergerak kearah mereka sebagaimana sebuah kelompok. Kerangka umum adalah masa lalu,
sejarah dari pengalaman terdekat yang perlu diungkap. Aturan dari ketidaksadaran adalah
konflik dari masa lalu yang tidak terselesaikan akan Nampak pada perilaku sadar seseorang
secara kontineu untuk mrnghadapi situasi dan obyek yang ada sekarang. Fungsi utama dari
terapis bersikap netral artinya membuat intepretasi tehadap pola perilaku individu dan
keluarga.

4. Behavioral
Tujuan dari terapi behavioral adalah merubah konsekuaensi perilaku anatar pribadi
yang mengarah pada penghilangan perilaku maladaptif atau problemnya. Kerangka umum
dari pendekatan behavioral adalah masa kini yang lebih memfokuskan pada lingkungan
interpersonal yang terpelihara dan muncul terus dalam pola perilaku terkini. Fungsi utama
dari terapis adalah direktif, mengarahkan, membimbing atau model dari perilaku yang
diinginkan dan negosiasi kontrak Jenis terapi keluarga yang biasa digunakan dalam
pendekatan behavioral guna menyusun kembali sebuah keutuhan keluarga adalah:
a. Behavioral marital therapy
b. Behavioral parent training
5. Struktural
Tujuan dari model pendekatan struktural adalah perubahan pada konteks hubungan
dalam rangka rekonstruksi organisasi keluarga dan merubah pola disfungsi transaksional.
Kerangka umum pendekatan struktural adalah masa kini dan masa lalu yaitu struktur keluarga
dipandang dari pola transaksioanal permulaan, dengan kata lain struktur keluatga masa kini
dipengaruhi oleh pola-pola transaksional sebelumnya. Fungsi dari terapis adalah direktur
panggung, yaitu memanipulasi struktur keluarga dalam rangka mengubah setting
disfungsional. Pendekatan yang biasa digunakan dalam terapi struktural untuk memanipulasi
struktur keluarga adalah:
a. Menyusun ulang kesatuan disfungsional
b. Teknik intervensi struktural

6. Komunikasi
Tujuan pendekatan komunikasi adalah mengubah perilaku disfungsional dan rangkaian
perilaku yang tidak diinginkan antara anggota keluarga serta memperbanyak sekuensi
perilaku diantara anggota keluarga untuk mengurangi timbulnya masalah-masalah dan
simptom simptom kerangka umum dari pendekatan komunikasi adalah masa kini yaitu
problem terkini atau perilaku yang sedang terjadi berulang secara konsisten atar individu.
Fungsi dari terapis adalah aktif, manipulative, problem fokus, paradoksial dan memberikan
petunjuk.

Sumber :
Almasitoh, Ummu Hany. 2012. Model Terapi dalam Keluarga. Magistra No. 80 Th. XXIV
Juni 2012 ISSN 0215-9511

Anda mungkin juga menyukai