Anda di halaman 1dari 20

makalah pengenalan alat alat laboratorium

LAPORAN MINGGUAN
PRATIKUM KIMIA DASAR
PENGENALAN PERALATAN DI LABORATORIUM
_________
MAKALAH

Oleh :
Nama : Risma Sri Ayu
NRP : 123020149
Kelompok :F
Meja : 3 (tiga)
Tanggal Percobaan : 25 Oktober 2012
Asisten : Nadya Charisma Putri

LABORATORIUM KIMIA DASAR


JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2012

I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar belakang, (2) Tujuan Percobaan, dan (3)

Prinsip Percobaan.

1.1 Latar Belakang


Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot,
yang dipakai untuk mencapai maksud ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hal : 30 ).
Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan
dari alat dapat mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak
bersih, maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika pada alat alat
tersebut masih tersisa zat zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang
kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam pratikum ( Anonim,
2012 )
Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat
tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti.
Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak
dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal
yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam
pemakaian dan penggunaan alat alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang
berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan
digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan
lancar. (Anonim, 2012).

1.2 Tujuan Percobaan


Tujuan pecobaan peralatan di laboratorium ini adalah untuk mengetahui dan
menguasai jenis jenis alat, nama masing masing alat, prinsip kerja alat, fungsi alat yang
baik dan benar. Agar pada praktikum selanjutnya praktikan tidak melakukan kesalahan.

1.3 Prinsip Percobaan


Prinsip percobaan peralatan di laboratorium adalah berdasarkan identifikasi alat
yang biasa digunakan pada saat pratikum serta fungsi dari masing masing alat tersebut, dan
penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.
II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Jenis jenis alat dan (2) Mekanisme Alat
alat.

2.1 Jenis Jenis Alat

2.1.1 Gelas Kimia


2.1.2 Labu Erlenmeyer
2.1.3 Gelas Ukur
2.1.4 Pipet
2.1.5 Buret
2.1.6 Tabung Reaksi
2.1.7 Kaca Arloji
2.1.8 Corong
2.1.9 Cawan
2.1.10 Mortar dan Pastle
2.1.11 Spatula
2.1.12 Batang Pengaduk
2.1.13 Kawat Kasa
2.1.14 Kaki Tiga
2.1.15 Labu Ukur
2.1.16 Termometer
2.1.17 Tabung Sentrifuse
2.1.18 Penjepit Cawan Krus
2.1.19 Pipa U
2.1.20 Pipa Kapiler
2.1.21 Plat Tetes

2.1.22 Rak Tabung reaksi

2.2 Mekanisme Alat alat


2.2.1 Gelas Kimia
Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca
borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan
media pemanasan cairan.
2.2.2 Labu Erlenmeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala
sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampung
filtrate hasil penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi.

2.2.3 Gelas Ukur


Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau
plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
2.2.4 Pipet
Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas,
berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat (pipet seukuran),
mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat ( pipet berukuran ),
dan untuk mengambil cairan dalam skala kecil (pipet tetes ).
2.2.5 Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk
mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.
2.1.6 Tabung Reaksi
Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan
panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi
kimia dalam skala kecil.
2.1.7 Kaca Arloji
Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai penutup
gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk
mengeringkan padatan dalam desikator.
2.1.8 Corong
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas
bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek berfungsi untuk
menyaring campuran kimia.
2.1.9 Cawan
Terbuat dari porselen, berfungsi untuk menguapkan larutan.
2.1.10 Mortar dan Pastle
Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk menghancurkan dan
mencampurkan padatan.
2.1.11 Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat daristainless steel atau
alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai
untuk mengaduk larutan.

2.1.12 Batang Pengaduk


Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan kimia dalam gelas
kimia.
2.1.13 Kawat Kasa
Kawat yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam penyebaran panas
yang berasal dari suatu pembatas.
2.1.14 Kaki Tiga
Besi penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan.
2.1.15 Labu Ukur
Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh
terkena panas karena dapat memuai berfungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi
tertentu dan mengencerkan larutan.
2.1.16 Termometer
Terbuat dari kaca yang tahan panas. Thermometer adalah alat untuk mengukur suhu
ataupun perubahan suhu. Thermometer terdapat berbagai jenis dan satuan derajat yang
berbeda, misalnya thermometer celcius, Fahrenheit dan Kelvin. (Anonim, 2012)

2.1.17 Tabung Sentrifuse


Tabung sentrifuse terbuat dari kaca, sama seperti tabung reaksi. Namun pada ujung
bawahnya agak mengecil. Tabung sentrifuse berfungsi sebagai tabung/perantara untuk
memisahkan larutan dan endapan. ( Anonim,2012)
2.1.18 Penjepit Cawan Krus
Penjepit cawan krus terbuat dari besi. Berfungsi untuk menjepit cawan krus saat
dikeluarkan dari tanur pengabuan ataupun untuk memegang cawan pada saat pembakaran di
atas Bunsen.
2.1.19 Pipa U
Pipa U terbuat dari kaca, bentuknya melengkung menyerupai huruf U. pipa U
berfungsi sebagai alat untuk menganalisis apakah suatu larutan terdapat gelembung
gelembung gas atau tidak. ( Anonim, 2012 )
2.1.20 Pipa Kapiler
Pipa kapiler terbuat dari kaca, bentuknya seperti huruf L. pipa kapiler berfungsi
sebagai alat untuk menentukan titik lebur atau titik leleh suatu senyawa. (Anonim, 2012).

2.1.21 Plat Tetes


Plat tetes terbuat dari porselen berbentuk persegi dengan bulatan cembung berfungsi
untuk menampung objek sampel.
2.1.22 Rak Tabung reaksi
Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang lubang seukuran tabung reaksi
berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.

III ALAT DAN METODE PERCOBAAN


Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Alat yang digunakan, dan (2) Metoda
percobaan.

3.1 Alat yang Digunakan


Alat yang digunakan dalam percobaan pengenalan peralatan laboratorium adalah
gelas kimia, labu erlenmeyer, gelas ukur, pipet, buret, tabung reaksi, kaca arloji, corong,
cawan, Mortar dan Pastle, spatula, batang pengaduk, kawat kasa, kaki tiga, labu ukur,
termometer, tabung sentrifuse, penjepit cawan krus, pipa U, pipa kapiler, plat tetes, dan rak
tabung reaksi.

3.2 Metode Percobaan


3.2.1 Gelas Kimia
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap.
Simpan larutan didalamnya.
3.2.2 Labu Erlenmeyer
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap.
Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu
erlenmeyernya.
3.2.3 Gelas Ukur
Cara menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan
dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan melihat meniscus ke bawah.
3.2.4 Pipet
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kertas
isap. Lalu celupkan ke dalam larutan. Tekan pilernya lalu longgarkan.
3.2.5 Buret
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan
batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya
apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam
buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan
larutannya.
3.2.6 Tabung Reaksi
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan
aqua DM setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

3.2.7 Kaca Arloji


Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue atau lap,
kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup gelas kimia, atau
letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut.
3.2.8 Corong
Letakkan corong di atas mulut Erlenmeyer atau buret, masukkan perlahan lahan ke
dalam mulut corong.
3.2.9 Cawan
Masukkan bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu
panaskan atau uapkan ke dalam oven.
3.2.10 Mortar dan Pastle
Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam
lumpang (mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (pastle).

3.2.11 Spatula
Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan di
tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.
3.2.12 Batang pengaduk
Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati.
3.2.13 Kawat Kasa
Letakkan kawat kasa di atas Bunsen dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat
gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan.
3.2.14 Kaki Tiga
Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa.
3.2.15 Labu Ukur
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan
kain lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat dengan
bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu dimasukkan
aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu homogenkan.
3.2.16 Termometer
Cara menggunakannya yaitu termometer dimasukkan ke dalam suatu larutan lalu
perhatikan suhu larutan atau perubahan suhu yang terjadi.
3.2.17 Tabung Sentrifuse
Cara menggunkannya yaitu larutan yang akan disentrifuga dimasukkan ke dalam
tabung sentrifuse. Lalu dimasukkan ke alat sentifugase.
3.2.18 Penjepit Cawan Krus
Cara menggunakannya yaitu bagian dinding cawan krus dijepit oleh penjepit cawan.
3.2.19 Pipa U
Cara menggunakannya yaitu tabung yang berisi larutan yang akan dianalisis adanya
gas dihubungkan melalui mulut tabungnya memakai pipa U.
3.2.20 Pipa Kapiler
Cara menggunakan pipa kapiler adalah pipa kapiler disanggah dengan klem dan
statif. Lalu larutan atau senyawa yang akan ditentukan titik lelehnya dimasukkan ke dalam
pipa kapiler. Lalu thermometer dicelupkan ke dalam larutan atau senyawa tersebut. Bunsen
diarahkan di bagian bawah pipa kapiler. Disediakan juga stopwatch untuk menghitung waktu
saat senyawa meleleh. Catat hasilnya.
3.2.21 Plat Tetes
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu plat tetes dengan tissue.
Kemudian teteskan sampel objek kedalam plat tetes.
3.2.22 Rak Tabung Reaksi
Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang lubang yang
ada dalam rak tabung reaksi.

IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


Dalam bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan dan (2)
Pembahasan.
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Percobaan Alat alat di Laboratorium
Gambar dan Nama Alat Fungsi
Untuk mengukur volume yang tidak
1. Gelas kimia
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi
Menampung zat kimia
Memanaskan cairan
Media pemanasan cairan

Untuk menyimpan dan memanaskan


larutan
Menampung filtrat hasil pemyaringan
2.
Menampung titran (larutan yang
dititrasi) pada proses titrasi

Labu
Erlenmeyer
Untuk mengukur volume larutan yang
3. Gelas Ukur tidak memerlukan tingkat ketelitian yang
tinggi dalam jumlah tertentu

Pipet seukuran : digunakan untuk


mengambil cailran dalam jumlah tertentu
4. secara tepat, bagian tengahnya
menggelembung.
Pipet Pipet berukuran : berupa pipa kurus
dengan skala disepanjang dindingnya.
Berguna untuk memindahkan larutan
dengan volume tertentu secara tepat
Pipet tetes : berupa pipa kecil terbuat
dari plastik atau kaca dengan ujung
bawahnya meruncing serta ujung atasnya
ditutupi karet. Berguna untuk mengambil
cairan dalam skala tetesan kecil
Untuk mengeluarkan larutan dengan
5. Buret volume tertentu, digunakan untuk titrasi.
Sebagai tempat untuk mereaksikan
bahan kimia
Untuk melakukan reaksi kimia dalam
skala kecil

6. Tabung
Reaksi

Sebagai penutup gelas kimia saat


7.
memanaskan sampel
Tempat saat menimbang bahan kimia
Cawan
Tempat untuk mengeringkan padatan
dalam desikator

Untuk menyaring campuran kimia


8.
Corong

Digunakan untuk menguapkan larutan


9.
Cawan

Digunakan untuk menghancurkan


padatan dan mencampurkan padatan
10.

Mortar dan Pastle


Untuk mengambil bahan kimia yang
11. Spatula berbentuk padatan
Dipakai untuk mengaduk larutan

Digunakan sebagai alas dalam


penyebaran panas yang berasal dari suatu
12. pembakar

Kawat Kasa
Digunakan untuk mengaduk cairan di
13. Batang Pengaduk dalam gelas kimia

Digunakan untuk menahan kawat kasa


14. Kaki Tiga dalam pemanasan

Untuk membuat larutan dengan


15. Labu Ukur konsentrasi tertentu dan mengencerkan
larutan

Untuk mengukur suhu atau perubahan


16. Termometer suhu suatu larutan

Sebagai tabung/perantara untuk


memisahkan endapan dan larutan

17. Tabung Sentrifusi

Untuk menjepit cawan krus saat


18. Penjepit Cawan Krus dikeluarkan dari tanur pengabuan pada
saat pembak untuk memegang cawan
pada saat pembakaran di atas bunsen
Untuk menganalisis apakah suatu larutan
terdapat gelembung atau tidak

19. Pipa U

Untuk menentukan titik leleh atau titik


lebur suatu senyawa

20. Pipa Kapiler

Untuk menyimpan sampel objek

21.

Plat
Tetes
Digunakan untuk menyimpan tabung
22. Rak Tabung Reaksi reaksi dalam jumlah banyak agar terlihat
lebih rapih.

(Sumber, Risma Sri Ayu, Kelompok F, Meja 3, 2012)

4.2 Pembahasan
1. Gelas Kimia
Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca
borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan
media pemanasan cairan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu
dikeringkan dengan lap. Simpan larutan didalamnya.

2. Labu Erlenmeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala
sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan Cara menggunakannya
yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian suatu larutan
dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu erlenmeyernya larutan,
menampung filtrate hasil penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada
proses filtrasi.
3. Gelas Ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau
plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
4. Pipet
Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas,
berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat ( pipet seukuran),
mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat ( pipet berukuran ),
dan untuk mengambil cairan dalam skala kecil ( pipet tetes ). Cara menggunakannya yaitu
larutan dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan dengan volume yang diperlukan. Baca
ketepatan volume dengan melihat meniscus ke bawah.
5. Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk
mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi. Cara
menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan batang pengaduk
yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah bocor atau
tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah
ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya.
6. Tabung Reaksi
Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan
panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi
kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu
dikalibrasi dengan aqua DM setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel
yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
7. Kaca Arloji
Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai penutup
gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk
mengeringkan padatan dalam desikator. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih
dahulu dengan tissue atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan
sebagai tutup gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji
tersebut.

8. Corong
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti grlas
bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek berfungsi untuk
menyaring campuran kimia. Letakkan corong di atas mulut Erlenmeyer atau buret, masukkan
perlahan lahan ke dalam mulut corong
9. Cawan
Terbuat dari porselen, berfungsi untuk mrnguapkan larutan.Masukkan bahan atau
larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu panaskan atau uapkan ke dalam oven
10. Mortar dan Pastle
Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk menghancurkan dan
mencampurkan padatan. Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan
ke dalam lumpang (mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (pastle).

11. Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat daristainless steel atau
alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai
untuk mengaduk larutan. Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula,
kemudian letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.
12. Batang Pengaduk
Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan kimia dalam gelas
kimia. Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati.
13. Kawat Kasa
Kawat yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam penyebaran panas
yang berasal dari suatu pembatas. Letakkan kawatkasa di atas Bunsen dengan disangga kaki
tiga. Lalu diletakkan alat gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan
14. Kaki Tiga
Besi penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan. Cara
menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa.
15. Labu Ukur
Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh
terkena panas karena dapat memuai berfungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi
tertentu dan mengencerkan larutan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu
dibersihkan dengan kain lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau
masukkan zat dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas
atas. Lalu dimasukkan aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah.
Tutup lalu homogenkan.
16. Termometer
Terbuat dari kaca yang tahan panas. Thermometer adalah alat untuk mengukur suhu
ataupun perubahan suhu. Thermometer terdapat berbagai jenis dan satuan derajat yang
berbeda, misalnya thermometer celcius, Fahrenheit dan Kelvin. Cara menggunakannya yaitu
termometer dimasukkan ke dalam suatu larutan lalu perhatikan suhu larutan atau perubahan
suhu yang terjadi
17. Tabung Sentrifuse
Tabung sentrifuse terbuat dari kaca, sama seperti tabung reaksi. Namun pada ujung
bawahnya agak mengecil. Tabung sentrifuse berfungsi sebagai tabung/perantara untuk
memisahkan larutan dan endapan. Cara menggunkannya yaitu larutan yang akan disentrifuga
dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse. Lalu dimasukkan kea lat sentifugase.
18. Penjepit Cawan Krus
Penjepit cawan krus terbuat dari besi. Berfungsi untuk menjepit cawan krus saat
dikeluarkan dari tanur pengabuan ataupun untuk memegang cawan pada saat pembakaran di
atas Bunsen. Cara menggunakannya yaitu bagian dinding cawan krus dijepit oleh penjepit
cawan.
19. Pipa U
Pipa U terbuat dari kaca, bentuknya melengkung menyerupai huruf U. pipa U
berfungsi sebagai alat untuk menganalisis apakah suatu larutan terdapat gelembung
gelembung gas atau tidak. Cara menggunakannya yaitu tabung yang berisi larutan yang akan
dianalisis adanya gas dihubungkan melalui mulut tabungnya memakai pipa U.
20. Pipa Kapiler
Pipa kapiler terbuat dari kaca, bentuknya seperti huruf L. pipa kapiler berfungsi
sebagai alat untuk menentukan titik lebur atau titik leleh suatu senyawa. Cara menggunakan
pipa kapiler adalah pipa kapiler disanggah dengan klem dan statif. Lalu larutan atau senyawa
yang akan ditentukan titik lelehnya dimasukkan ke dalam pipa kapiler. Lalu thermometer
dicelupkan ke dalam larutan atau senyawa tersebut. Bunsen diarahkan di bagian bawah pipa
kapiler. Disediakan jugastopwatch untuk menghitung waktu saat senyawa meleleh. Catat
hasilnya.
21. Plat Tetes
Plat tetes terbuat dari porselen berbentuk persegi dengan bulatan cembung berfungsi
untuk menampung objek sampel. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu
plat tetes dengan tissue. Kemudian teteskan sampel objek kedalam plat tetes.
22 Rak Tabung reaksi
Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang lubang seukuran tabung reaksi
berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu letakkan
tabung reaksi kedalam lubang lubang yang ada dalam rak tabung reaksi.
V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, semua alat di laboratorium memiliki nama, fungsi,
dan cara kerja masing masing. Sehingga dalam penggunaannya pun akan berbeda beda
sesuai dengan cara kerjanya. Kesalahan penggunaan alat bisa mempengaruhi konsentrasi
larutan, karena alat memiliki tingkat ketelitian yang berbeda beda.
5.2 Saran
. Saran untuk laboratorium, sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium lebih
diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan
maksimal tanpa ada kekurangan

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Alat Alat Kimia beseta Fungsinya. www.sholeh-
alamak.blogspot.com. Accessed : 20 Oktober 2012
Anonim. 2012. Alat alat Pratikum Kimia. www.scribd.com .Acessed: 20 Oktober 2012
Kamus Besar Indonesia, Bahasa, 2005, halaman 30
Sutrisno, E,T. Nurminabari, I,S, 2012. Penuntun Pratikum Kimia Dasar. Universitas
Pasundan : Bandung

Anda mungkin juga menyukai