Anda di halaman 1dari 99
KAJIAN SISTEM TEBASAN DAN ANALISIS PEMASARAN MANGGA di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Oleh: YULIZARMAN 431.1508 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BCGOR 1999 “Dan bertabwaleh kepada Allah. Allah mengajasmu”” (QSAL Bagarah :282) “ns lara bron dan tai adel, ela brnonen depo tay hat “Terman ill pails Ane vbr Ajiaeg Lali Anda membiarhonnya tras diara make” Biswila..... Aad anan meayghab Teagadah data helen, ended badapar MU isi... ne an hao berbede aba ange nk suaralntang, ds et, gelsaban, soi, meng tela Brida... embong nin draping rege, & ba jie Albee... sah juga Bua do's Bunda den Bap Coeur pel dan ar mat tab trata isla... mei bar, bersama dan an mlanghed Kupersembahkan karya kecil ini untuk Bunda dan Bapak Tercinta RINGKASAN YULIZARMAN. Kajian Sistem Tebasan dan Analisis Pemasaran Mangga di Kabupaten Indramayy, Jawa Barat (Di bavah bimbingan YETI LIS PURNAMADEWD. Karakteristi buah-buahan tropis yang memerlukan rentang wakte cukup panjeng menyebabkan investor kurang tertarik untuk mengusahakannya dengan skala uusaha perkebunan, Schingga produksi bush lokal kta selama ini berasal dari tanaman pekarangan. Selain ita lakuan pasca panen masih sederhana dan s ern ponjuslan tidak mengantungkan peta dan korsumen teruama sistem penjuslan bush segar dengan tebasan, Sistem tebasan ini di satu fihak memifiki beberape Kelebinan diamtaranya bersifarckonomis baik dalam hal waktu maupua biaya, Sementara di fk lain sistem ini menghasilkan buch yang idk seragam arena mangea dipanen sekaligus tampa _mem| wtikan kematangan bua sehingga sistem ini tidak ‘menguntungkan baik dari sisi produsen maupun konsumen Berdaserkan permasslahan tersebut make tyjuan penelitian ini adalah (Menget ii gambaran usahatani mangge di daeah penelitian, (2)Mempelajai Penjualan manggs di tingkat petani melalui sistem tetasan, (3) Mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan terjci a sstom tebasan,(4)Menganalisis perilsku pedagang mangge dalam menentukan masa petik sistem tebasan, dan (S)Mengkaj sistem Aistribusi dan efisensi pemaseran dalam kaitanaya dengan sistem tebasan. Has peneltan ini diherapkan berguna bagi lembagaterkalfpemeritah dalam menentuken kebijakan pengembangan manga seperti dalam pays pengembangan_sistom penyaluhan, Penelitan ini dilakukan di Kabupaten Indramayu pada bulan Oktober sampai Desember 1998, Data yang dikumpulkan mencakup data sekunder den data primer Data yang didapat dianalisis secara kualitatif dan kusntitatif yaitu analisis deskriptif| usahatani, faktor-faktor yang mendulung sistem tebasan, dan analisis regresi perencanaan panen, analisis saluran pemasaran, lemtaga pemasaren, struktur pasar, ddan penyebaran margin pemasaran, Sementara sampel penelitian diambil dari peteni dan pedagang mangga yang dipilhsecara sengaja. Kegiatan usahateni mangga di daerah penelitian merupakan usahetani sampingan, Terdapat tiga jenis mangga yang umumnya dikembangken adalah jenis dermayu, arumanis, dan gedong, Secera umum usahatani mangga bessfuttradisional ike ditinjau dari jarak tanam yang tidak teratur, pemwpukan dan penyemprotan HPT seadanya namun produk sudah berorientasi pasar. Berdasarkan analisis IVC rasio usahatani, petani non tebasan lebih mengun tngkan dibandingkan petani tebasen. Cara penjualan mangea ke tengkulak dengan sistem tebasan dilakukan oleh 733 persen petani dan petani Isinnya melakukan panen senditi dan penjualan langsung ke pengepul. Dalam sistem tebasan tenghulak datang ke kebun manggs petani u tuk menaksir kelebataen pohon yang sebagisn besar dilakukan ketika buah sangat_ muda. Harga jual ditertukan secara tavarmenswar, sedangkan pembeyerannya tuna. Setelahtrarsasisslessihuburgan antarapetani dan_pembeli tidek ade lagi schinage peteni tidak berkepentingan lagi untuk merewatpofon Sementara tengkalak juga setelah its tidak merawetpchon trebutsecara inten. Panen dengan tebasan ini dilakuken sepenutaya oleh tengkulak dan tidak relibatkan pecan, Pemanenan umumaye iskukan secara sekaligus (éermayo, arumanis) keouali manggs gedong yang panennya dilakukan beberape kali kerena kematangannya yang sangat tidek seragam. Penjuslan secara tebasan umumnya rmerugikan petani Karena sering tetjedi kusntitas panen lebih tinggi dari pada ‘kvantites taksiran, Mutu secara umum rendah yang menyebabkan harga yang dliterima petani menjadi reletifrendah disemping itu tifak adsnya informasi harga dan ‘ebutuban petani akan uang tunai, Sedangkan petani yang menjual dengan sistem non tebasan pemanenan tidak dilakukan sekeligus dan cara petiknya lebih hati-hati ‘Namun karena kurangnya informasi harga, harga jual yang 0.5 Ha lebih besar dari pada golongan petani bevlahen < 05 Ha Usthuani yang. ijlankan dina ‘menguntungkan dan efisien yang dapat diketahui dar ailai R/C rasio yang lebif dari satu (2.63) untuk golongan petani berlaben > 0.5 Ha dan 2.18 untuk golongan petani yang berlahan $0.5 Ha, Penelitian yang diskukon oleh Sunny Wingjiwati. H. M, (1998) di Desa Sadeng, Leuwiliang, Bogor tentang pendapatan usahatani dan pemasaranpisang segar yang bertyjuan untuk mempelajari usehateni pisang rakyat serta_menganalisis ppendapatan usahatani isang dan mengenalisis saluran pemasaran, fungsi pemasaran dan mempelajari efsiensi pemasaran dengen mengukar besarye margin pemasaran asl dari analisis pendapatan diperoleh nilaisebessr Rp. 682 000 pertahua dengan RIC raso sebesar 6.12, Sedangkan pendapatan tanpa memperhitungkan tenaga kerja Aiperoleh RIC rasio sangat besaryaita 78.53. Deri asiltersebut dapat dikatakan bbahwa usahatani pisang sebagei usaha sampingan memiliki potensi menembah ppendapatan peteni walaupun barge di tingkat pete relatif rendah Rp 270/Kg, Pemasaran pisang melalui tiga pola yang melibatkan lembaga pemaseran seperti pete, pedagang pengumpul, pedagang dese, dan pengecer. Margin pemasaran untuk pola If adalah paling efisien. Sedangkan pada pola I bagian yang diterime petent adaleh 14.67 persen dari harga per Kilonya dan di tnghat pengecer adalah sebesar 12.57 persea untuk pola It dan pola I, Bemando Munthe, (1998) melakukan pensltian yang mendeskripsikan struktur sera jaluralur pemasaran, mendeskspsikan tingkah laku tembaga pemasaran, menganalisseberan margin pemasaran dari setiapjelur pemasaran, seta ‘menganaliss ketespaduan pasar di tingkat petani dan korsumen. Hasil pentitia int ‘menunjuken bahwa jalur pemasaran yang dominan dari daerah produsen buah di

Anda mungkin juga menyukai