Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PRINSIP DAN TUJUAN

A. PRINSIP
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Pewarnaan gram dilakukan dengan memberikan pewarna kristal violet selama 5 menit,
cairan lugol 45-60 detik, alkohol 96% selama 30 detik dengan di celupkan, dan larutan
fuchsin selama 1-2 menit dimana setiap pergantian pewarnaan harus dicuci terlebih
dahulu dengan air.
2. Bakteri gram positif berwarna ungu biru dan bakteri gram negatif berwarna ungu merah

B. TUJUAN
Tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memehami prosedur pewarnaan gram bakteri
2. Mahasiswa dapat melakukan pengamatan bakteri menggunakan mikroskop
3. Mengelompokkan bakteri ke dalam kelompok gram positif atau bakteri gram negatif
4. Mengetahui dan menentukan morfologi bakteri yang di amati
Salmonellas sp

A. Morfologi Salmonella sp
Salmonella sp adalah jenis Gram negatif, berbentuk batang, tidak membentuk spora, motil
(bergerak dengan flagel peritrik) serta mempunyai tipe metabolisme yang bersifat fakultatif
anaerob.Termasuk kelompok bakteri Enterobacteriacea. Ukurannya 2 - 4 mikrometer x 0,5
0,8 mikrometer. Sifat Salmonella antara lain : dapat bergerak, tumbuh pada suasana aerob
dan anerob fakultatif, memberikan hasil positif pada reaksi fermentasi manitol dan sorbitol
dan memberikan hasil negatif pada reaksi indol, DNAse , fenilalanin deaminase, urease,
voges proskauer, dan reaksi fermentasi sukrosa dan laktosa.
Perkembangan bakteri Salmonella sp terbilang sangat cepat dan menakjubkan, setiap selnya
mampu membelah diri setiap 20 menit sekali pada suhu hangat dan pada media tumbuh yang
mengandung protein tinggi. Bisa dibayangkan, satu sel bakteri bisa berkembang menjadi
90.000 hanya dalam waktu 6 jam.
Bakteri ini tersebar luas di dalam tubuh hewan, terutama unggas dan babi.
Lingkungan yang menjadi sumber organisme ini antara lain air, tanah, serangga, permukaan
pabrik, permukaan dapur, kotoran hewan, daging mentah, daging unggas mentah, dan
makanan laut mentah. Salmonella typhi merupakan bakteri yang menginfeksi manusia dan
menyebabkan demam typhoid dan Salmonella paratyphi yang menyebabakan demam
paratyhoid

Salmonella sp sebenarnya selalu masuk melalui mulut, biasanya dengan makanan dan
minuman yang terkontaminasi Salmonella sp. Sebagian kuman mati oleh asam lambung
tetapi yang lolos masuk ke usus halus dan berkembang biak di illeum. Disini terjadi
fagositosis oleh sel kelenjar getah bening yang kemudian menyebar ke aliran darah, kelenjar
getah bening dan ke usus.

Dosis infektif bagi manusia adalah 105-108 Salmonella sp. Diantara faktor-faktor tuan rumah
yang menyebabkan resisten terhadap infeksi Salmonella sp adalah keasaman lambung, jasad
renik flora normal usus, dan daya tahan usus setempat.
Dua tipe Salmonella sp. yaitu S. enteriditis dan S. typhimurium merupakan penyebab kira-
kira setengah dari seluruh infeksi pada manusia.
Pada manusia semua Salmonella sp. menimbulkan penyakit yang pada umumnya disebut
Salmonellosis, dibagi menjadi 3 golongan.

1. Golongan Gastroenteritis (Food Poisoning)


Merupakan gejala yang paling sering dari infeksi Salmonella sp. Gejala ini terutama
ditimbulkan oleh S. enteriditis dan S. typhimurium. Biasanya terjadi demam, kejang perut
dan diare yang terjadi antara 12-72 jam setelah mengkonsumsi minuman yang
terkontaminasi.

Penyakit tersebut dapat berlangsung selama 4-7 hari dan kebanyakan sembuh tanpa
pengobatan atau pemberian antibiotik, akan tetapi diare akan bertambah parah den
mengharuskan penderita berobat ke rumah sakit terutama untuk penggantian cairan elektrolit.

Penyakit ini berakibat fatal jika orang tua dan bayi yang kekebalannya rendah mengkonsumsi
minuman yang terkontaminasi kuman tersebut. Pada penderita ini, infeksi biasanya menyebar
dari usus ke pembuluh darah kemudian ke seluruh jaringan tubuh dan dapat menyebabkan
kematian kecuali jika penderita cepat memperoleh pengobatan dengan antibiotik.

2. Golongan Bakterimia (Septikemia)

Biasanya ini dihubungkan dengan S. cholerasius tetapi dapat disebabkan oleh setiap serotip
Salmonella sp. infasi dini dalam darah setelah infeksi melalui mulut dengan kemungkinan
lesi fokal di paru-paru, tulang, selaput otak, dan sebagainya. Tetapi sering tidak ada
manifestasi usus, biakan darah tetap positif.

3. Golongan Entericfever (Tyhoid Fever /Typhus Abdominalis)

Disebabkan oleh S. typhi, S. paratyphi A, S. schootmulleri. Salmonella sp. yang termakan


mencapai usus halus dan masuk ke kelenjar getah bening lalu dibawa ke aliran darah. Kuman
dibawa oleh darah menuju berbagai organ, termasuk usus dimana organisme ini berkembang
biak dalam jaringan limfoid dan diekskresi dalam tinja

Anda mungkin juga menyukai