Indikator kesehatan wanita adalah ukuran yang menggambarkan atau menunjukan status
kesehatan wanita dalam populasi tertentu. adapun indicator kesehatan ibu dapatdi tinjau dari
pendidikan, penghasilan, usia harapan hidup, aki, dan tingkat kesuburan.
A. INDIKATOR PENDIDIKAN
Kemiskinan mempengaruhi kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
Kesempatan untuk sekolah tidak sama semua tetapi tergantung dari kemampuan
membiayai. Dalam situasi kesulitan biasanya anak laki-laki lebih di utamakan karena
laki-laki di anggap sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga. Dalam hal ini bukan
indicator kemiskinan saja yang berpengaruh tetapi juga gender berpengaruh pula terhadap
pendidikan. Tingkat pendidikan ini mempengaruhi tingkat kesehatan. Orang yang
berpendidikan biasanya mempunyai pengertian lebih besar terhadap masalah-masalah
kesehatan dan pencegahannya. Minimal dengan mempunyai pendidikan yang memadai
seseorang dapat merawat diri sendiri, dan ikut serta dalam mengambil keputusan dalam
keluarga dan masyarakat.
Pendidikan berpengaruh kepada sikap wanita terhadap kesehatan, rendahnya
pendidikan membuat wanita kurang peduli terhadap kesehatan. Mereka tidak mengenal
bahaya dan ancaman kesehatan yang mungkin terjadi terhadap diri mereka. Sehingga
walaupun sarana yang baik tersedia mereka kurang dapat memanfaatkan secara optimal
karena rendahnya pengetahuan yang mereka miliki. Kualitas SDM sangat tergantung
pada kualitas pendidikan, dengan demikian program pendidikan mempunyai andil besar
terhadap kemajuan social ekonomi bangsa.
a. Angka melek huruf
Sampai tahun 2004, presentase perempuan yang melek huruf terus
mengalami peningkatan, meskipun masih lebih rendah dari laki-laki.
Secara rasional angka melek huruf sudah mencapai 87,9%, pada laki-laki
sebesar92,3% dan perempuan 83,5%.
b. Rata-rata sekolah
Tahun efektif sekolah pada umur 15 tahun sebesar 7.09% dimana pada
laki-laki 7.62% dan perempuan 6.57%. angka ini menunjukan secara rata-
rata pendidikan penduduk mencapai jenjang pendidikan kelas 1 SLTP.
c. Jenjang pendidikan yang telah di tamatkan
Pada tahun 2003 penduduk usia lebih dari 10 tahun yang berpendidikan
SLTP hanya 36.2%,pada laki-laki sebesar 39.87% dan pada perempuan
32.57%.
Kondisi ini menunjukan bahwa taraf pendidikan perempuan belum
setara dengan laki-laki. Hal ini di karenakan terbentuk kontruksiyang
terbentuk dari masyarakat. Pendidikan yang tinggi dipandang perlu bagi
kaum wanita untuk meningkatkan taraf hidup, membuat keputusan yang
menyangkut masalah kesehatan sendiri. Seorang wanita yang lulus dari
perguruan tinggi akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan mampu
berprilaku hidup sehat bila dibandingkan dengan seorang wanita yang
memiliki pendidikan rendah. Meningkatnya pendidikan berdampak pada
pengalaman dan wawasan yang semakin luas, pendidikan dapat
meningkatkan status sosial dan kedudukan seorang perempuan didalam
masyarakat sehingga perempuan dapat meningkatkan aktifitas sehari-hari
maupun aktifitas sosialnya. Menurut profil klasifikasi perempuan
diberbagai negara menunjukkan bahwa pendidikan, pekerjaan dan
kesehatan perempuan Indonesia dinilai sangat buruk.
B. INDIKATOR PENGAHASILAN
Penghasilan perempuan meningkat, maka pola pemenuhan kebutuhan akan
bergeser dari pemenuhan kebutuhan pokok saja, menjadi pemenuhan kebutuhan lain,
khususnya peningkatan kesehatan perempuan. Penghasilan berkaitan dengan status social
ekonomi. Dimana sering kali status ekonomi menjadi penyebab terjadinya masalah
kesehatan pada wanita. Misalnya banyak kejadian anemia defesiensi fe pada WUS yang
sering kali di sebabkan kurangnya asupan makanan yang bergizi seimbang. Anemia pada
ibu hamil akan lebih memberikan dampak yang bisa mengancam keselamatan ibu.
Di negara berkembang termasuk Indonesia kawin muda pada wanita masih
banyak terjadi (biasanya di bawah usia 18 tahun). Hal ini banyak kebudayaan yang
menganggap kalau belum menikah di usia tertentu dianggap tidak laku. Ada juga karena
faktor kemiskinan, orang tua cepat-cepat mengawinkan anaknya agar lepas tanggung
jawabnya dan diserahkan anak wanita tersebut kepada suaminya. Ini berarti wanita muda
hamil mempunyai resiko tinggi pada saat persalinan. Di samping itu resiko tingkat
kematian dua kali lebih besar dari wanita yang menikah di usia 20 tahunan. Dampak lain,
mereka putus sekolah, pada akhirnya akan bergantung kepada suami baik dalam ekonomi
dan pengambilan keputusan.
Usia harapan hidup (Life Expectancy Rate) merupakan lama hidup manusia di dunia.
Usia harapan hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Harapan hidup penduduk
Indonesia mengalami peningkatan jumlah dan proporsi sejak 1980. Harapan hidup
perempuan adalah 54 tahun pada 1980, kemudian 64,7 tahun pada 1990, dan 70 tahun pada
2000.
Usia harapan hidup (Life Expectancy Rate) merupakan lama hidup manusia di dunia.
Usia harapan hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Harapan hidup penduduk
Indonesia mengalami peningkatan jumlah dan proporsi sejak 1980. Harapan hidup
perempuan adalah 54 tahun pada 1980, kemudian 64,7 tahun pada 1990, dan 70 tahun pada
2000.
1. Hal-hal yang berpengaruh penting pada kelangsungan hidup yang lebih lama
Penyebab panjangnya umur manusia, diluar soal takdir tentunya, tergantung dari
beberapa faktor:
a. Pola Makan
1) Gizi
2) Merokok
3) Menapause
E. TINGKAT KESUBURAN
Begitu banyak pasangan suami istri yang sangat menginginkan kehadiran si buah
hati namun belum juga dikaruniani seorang anak. Banyak pula dari mereka yang
mengikuti beberapa program guna mengharapkan terjadinya suatu kehamilan.
Kemandulan atau ketidak suburan sering kali hanya dituduhkan ke pihak wanita, padahal
pihak pria juga memiliki faktor penyebabnya.
Namun disini kita tidak akan membahas tentang hal tersebut. Kita hanya
membedah seputar masalah masa subur wanita yang biasanya dijadikan tolak ukur untuk
pasangan suami istri melakukan kegiatan seksual dengan harapan terjadi suatu
kehamilan.
Masa subur adalah suatu masa dalam siklus menstruasi perempuan dimana
terdapat sel telur yang matang yang siap dibuahi, sehingga bila perempuan tersebut
melakukan hubungan seksual maka dimungkinkan terjadi kehamilan
Siklus menstruasi dipengaruhi oleh hormon seks perempuan yaitu esterogen dan
progesteron. Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh
perempuan yang dapat dilihat melalui beberapa indikator klinis seperti, perubahan suhu
basal tubuh, perubahan sekresi lendir leher rahim (serviks), perubahan pada serviks,
panjangnya siklus menstruasi (metode kalender) dan indikator minor kesuburan seperti
nyeri perut dan perubahan payudara.
Dengan mengetahui masa subur, ini akan bermanfaat bagi pasangan yang
bermasalah dalam mendapatkan keturunan, yaitu dengan cara:
1. Menilai kejadian dan waktu terjadinya ovulasi
2. Memprediksikan hari-hari subur yang maksimum
3. Mengoptimalkan waktu untuk melakukan hubungan seksual untuk
mendapatkan kehamilan
4. Membantu mengindentifikasi sebagian masalah infertilitas.
Fakta membuktikan bahwa wanita yang sedang dalam masa subur biasanya
bersikap lebih tajam terhadap wanita lain. Pada saat ovulasi (sekitar hari ke-12 sampai 21
siklus menstruasi) perasaan ingin bersaing dengan wanita lain semakin tinggi. Pada masa
ovulasi, wanita sering memberikan komentar yang buruk ketika dimintai pendapat
tentang wanita lain.
Pemilihan kontrasepsi alat suntik dan pil sangat mempengaruhi kesuburan wanita.
Jika ingin membuat jeda waktu untuk terjadinya suatu kehamilan dengan memakai alat
kontrasepsi, sebaiknya konsultasikan dulu berbagai efek pemakaian dan pasca pemakaian
dari masing-masing jenis alat. Berat badan juga mempengaruhi kesuburan. Sebuah
penelitian mengatakan 12% masalah ketidaksuburan disebabkan oleh masalah berat
badan.
Terlalu kurus bisa membuat siklus haid wanita tidak teratur dan bisa melahirkan
bayi yang juga memiliki berat badan rendah. Sebaliknya terlalu gemuk juga tidak
berakibat baik untuk kesuburan karena keseimbangan hormon terganggu dan berisiko
mengalami tekanan darah tinggi dan diabetes semasa hamil.
Wanita yang minum empat gelas kopi per hari memiliki risiko tidak subur lebih
besar. Sebabnya, kafein mengurangi kandungan darah dalam hormon prolactin.
Rendahnya hormon prolactin berhubungan dengan semakin rendahnya tingkat kesuburan.
Jadi pilihan makanan juga turut mempengaruhi kesuburan.