BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
semakin marak. Informasi dapat diperoleh dari berbagai media baik media cetak maupun media
televisi. Hal tersebut diakibatkan karena adanya upaya dari para pelaku bisnis baik pihak swasta
maupun pemerintah/birokrasi yang berusaha untuk menyediakan sarana dan prasarana bisnis
melalui berbagai macam usaha terutama dengan adanya kebijakan-kebijakan yang banyak
dilakukan.
Sejalan dengan kemajuan teknologi dan banyaknya pelaku bisnis maka perlu ditempuh
Kehadiran kantor media cetak merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung
kemajuan suatu negara atau daerah. Di kota-kota besar kehadiran kantor media cetak sangat
diperlukan karena segala macam informasi terbaru dapat diperoleh melalui media cetak baik
ekonomi, sosial, politik, maupun hiburan.
Media cetak yang ada di Gorontalo ini sudah semakin banyak dan sedang berkembang.
Awal berdirinya kantor media cetak pertama adalah sebuah media penerbitan group Jawa Pos
yang ada di Manado, yakni harian Manado Pos, pada awal tahun 2000 sebagai perusahaan yang
sudah eksis di dunia media cetak merencanakan akan mengadakan ekspansi dengan membuat
Seiring dengan rencana ekspansi tersebut, pada saat itu sedang gencar-gencarnya
masyarakat Gorontalo memperjuangkan agar Gorontalo yang pada saat itu merupakan bagian
dari Propinsi Sulawesi Utara menjadi daerah pemekaran Propinsi baru, dan akhirnya Gorontalo
saat itu telah disahkan sebagai Propinsi baru dengan nama Propinsi Gorontalo.
Dalam waktu beberapa bulan, Manado Pos telah mempersiapkan diri baik dari segi nama,
lokasi kantor, prasarana media, maupun sumber daya manusia. Akhirnya sesuai dengan salinan
akta notaris didirikanlah badan Usaha Perseroan Terbatas dengan nama PT. Gorontalo
Cemerlang, sebuah badan usaha yang bergerak di bidang penerbitan pers dengan nama Harian
Gorontalo.
Mengingat prasarana pers berupa kantor media cetak di Gorontalo oleh karena itu perlu
adanya Perancangan Kantor Media Cetak yang memadai, yang dapat mendukung kemajuan
dunia komunikasi yang ada di Propinsi Gorontalo.
B. Rumusan Masalah
berikut:
1. Bagaimana mengungkapkan program perancangan Kantor Media Cetak yang akan dibangun
sebagai sarana hiburan, pendidikan, dan Imu Pengetahuan, sehingga menjadikan suatu
perencanaan yang teratur dan dapat diterima seluruh lapisan masyarakat di Propinsi
Gorontalo.
3. Bagaimana sistem perancangan struktur dan utilitas yang sesuai untuk bangunan Kantor
Media Cetak.
berbasis lokal.
1. Tujuan Penulisan
a. Menyusun suatu acuan perencanaan pembangunan Kntor Media Cetak yang sesuai tuntutan
c. Menganalisa struktur dan utilitas yang sesuai untuk bangunan Kantor Media Cetak.
2. Sasaran Penulisan
a. Masyarakat umum dapat memperoleh suatu informasi yang berkualitas dan bermutu.
b. Mendorong berkembangnya investasi dengan adanya informasi yang baik dan benar tentang
c. Sebagai ajang promosi sumber daya daerah Provinsi Gorontalo, yang akan mengundang
d. Pengaturan sistim sirkulasi dari semua pemakai dengan jelas dan efektif.
D. Lingkup Pembahasan
garis besar yang berhubungan dengan pembahasan sebagai bahan dasar dan bahan
pertimbangan.
E. Metode dan Sistematika Penulisan
1. Metode Penulisan
a. Pengumpulan Data.
Guna mendukung penyusunan laporan ini, data dan informasi diperoleh melalui:
1) Studi Lapangan.
Tinjauan ke lokasi yang akan dibangun objek rancangan. Mempelajari karakteristik dan
potensi dari lokasi site yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam perancangan
objek, seperti:
Mengamati lokasi yang baik untuk perencanaan Pembangunan Kantor Media Cetak.
Mengamati lingkungan yang baik sekitar tapak guna menunjang perencanaan dan
perancangan.
2) Studi Literatur.
Mempelajari hal-hal yang terkait dengan objek rancangan melalui buku-buku tentang
media cetak dan pers, dan melalui file-file di internet yang menyangkut tentang media
cetak.
3) Studi Banding.
4) Wawancara.
Melakukan Tanya Jawab denga pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan objek
rancangan.
b. Analisa Data.
c. Sintesa.
d. Acuan/Konsep Perancangan.
2. Sistematika Penulisan
Adapun sistimatika penulisan adalah mengemukakan gambaran secara garis besar tentang
isi penulisan yang dituangkan pada setiap babnya yaitu:
BAB I : Adalah merupakan tahap pendahuluan yang berisikan latar belakang, rumusan masalah,
BAB II : Merupakan tahap deskripsi objek desain secara umum sebagai suatu pendekatan.
BAB III : Memuat konsep, prinsip, atau teori yang digunakan sebagai landasan dalam
memecahkan masalah atau dalam mengembangkan/menghasilkan rancangan
produk yang diharapkan berupa Tata Ruang Makro maupun Tata Ruang Mikro.
BAB IV : Berisikan tentang kesimpulan dan saran yang disertai dengan daftar rujukan lampiran
dari hasil perencanaan objek desain.
F. Proses Desain
Gambar 1.1 Proses Desain
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian dari objek ini sendiri ditinjau dari etimologi kata dapat diartikan sebagai
berikut:
a. Kantor
Suatu wadah atau tempat untuk mengolah berita kemudian di cetak dan di pasarkan
b. Media.
d. Di Kota Gorontalo
Kantor Media Cetak adalah suatu bangunan untuk kegiatan penerbitan dan percetakan
media koran untuk melakukan kegiatan mengolah dan menyimpan data atau berita.
menyalurkannya.
Untuk menghasilkan sebuah Berita yang dilakukan di dalam Redaksi, seluruh kegiatan
berita yang didapat dari para wartawan dan beberapa reporter,untuk di sampaikan ke redaksi
sehingga redaksi dengan fropesional mengolah berita.
Untuk menerbitkan sebuah berita para redaksi dan direktur redaksi harus miting marathon
untuk membahas berita yang akan di terbitkan, sehingga antara ruang redaksi dengan
direkturnya tidak bisa berjauhan dan harus satu ruangan dan hanya di batasi sekat setinggi
bahu.
Setelah berita sudah mantap dimasukan keruang Percetakan, di rung percetakan ada tiga
ruang lagi:
1. Ruang Paste Up
Yang befungsi untuk meng Copi berita yang akan di cetak ke Flatt cetak
2. Ruang Pencucian
3. Ruang Mesin
Rung Mesin ini berfungsi untuk mesin cetak dan mesin potong koran.
1. Pemilik
Seperti dikemukakan sebelumnya, Media Cetak Gorontalo Post ini milik perusahaan
swasta, dalam hal ini adalah sebuah perusahaan/perseroan terbatas. Karena itu didirikannya
Media Cetak Gorontalo Post ini berdasarkan seluruh kegiatannya adalah untuk mengusahakan
Ada dua hal yang yang sangat terpengaruh oleh status kepemilikan ini. Yang pertama
adalah komposisi acara-acaranya yang lebih banyak berorientasi pada hiburan, agar dapat
menarik penonton. Yang kedua adalah tampilan Arsitektural Bangunan itu sendiri. Hal ini
mengingat pemilik akan mengusahakan agar bangunannya tampil sebagai bangunan umum
yang menarik.
2. Aspek Finansial
Maksudnya adalah pendanaan yang meliputia biaya untuk modal mendirikan keseluruhan
sarana dan juga biaya untuk pemeliharaan pada waktu mencapai tahap operasional. Sebagai
sebuah instansi milik badan usaha swasta, maka sebuah biaya untuk modal awal dan ongkos
operasional Kantor Medi Cetak Gorontalo Post ini didapatkan dari Jawa Post Group. Dengan
harapan setelah Gorontalo post ini didapatkan juga dari sumber lain yaitu pemasang iklan.
3. Pengelola
Pengelolaan ini dilakukan langsung oleh badan usaha pemiliknya, lengkap dengan hierarki
Secara organisasi, maka Media Cetak Gorontalo Post ini terdiri dari atas bidang-bidang :
1. Direktur
Tugasnya sebagai pengatur manajemen terbatas dalam keseluruhan mekanisme kerja, yang
2. General Manager
3. Divisi pemasaran
Tugasnya melakukan pemantauan terhadap Koran yang laku terbeli dan yang tidak laku
4. Divisi Iklan
5. Divisi Keuangan
Tugasnya melakukan control terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan Trnsaksi
Atau Keuangan
6. Divisi Percetakan
7. Pimpinan Redaksi
8. Redaktur Pelaksana
9. Koordinator Liputan
Bertugas sebagai yang bertanggung jawab atas halaman dan editing terhadap berita dari
karyawan
11. Reporter
C. Persyaratan Teknik
1. Pengendalian Bising
langkah pengamanan yaitu perlindungan terhadap suara yang tidak diingini dengan cara:
Perletakan ruang yang peka suara di tengah-tengah sehingga tidak terganggu oleh noise
Ruang-ruang yang peka terhadap kebisingan dibuat kedap suara dengan berbagai cara,
misalnya:
- Jendela double-glass
- Dinding berlapis
Bising oleh sistem plumbing ini biasanya datang dengan melewati pipa-pipa air. Cara-cara
untuk pencegahan bising karena pipa plumbing ini yang terbaik adalah dengan meredam bising
tersebut langsung dari sumbernya. Berbagai cara yang dapat ditempuh:
Penggunaan peralatan yang bekerja dengan tenang sehungga bukan bising yang
dirambatkan.
Penggunaan bahan fleksibel (karet, kain, plastik) untuk bagian pipa yang bersentuhan
Ada dua macam noise yang dibawa oleh sistem ducting ini:
Noise yang berasal dari ruang-ruang lain yang terletak pada satu jaringan ducting dan
dibawa oleh aliran udara.
Noise yang berasal dari mesin AC dapat dicegah dengan penggunaan bahan pencegah
noise terutama pada pertemuan pipa atau ducting dengan mesin AC dan dengan struktur.
Noise yang berasal dari kegiatan di ruangan yang lain dapat diatasi dengan penggunaan
Disebabkan oleh getaran mekanis dari peralatan seperti unit ventilasi dan AC, kipas angin,
Genset, Mesin Cetak, pompa, dan lain-lain.
Penggunaan sambungan fleksibel pada pertemuan pipa dengan mesin atau pipa dengan
struktur.
Untuk landasan mesin di ruang mesin digunakan lantai terapung yang dilengkapi pegas.
Penggunaan bahan penyerap suara untuk dinding ruang mesin sebelah dalam.
a. Bukaan
Untuk ruang-ruang dengan kegiatan yang bersifat administrasi dan perkantoran biasanya
berlangsung pada siang hari. Maka perlu dipertimbangkan untuk membuat bukaan pada ruang-
ruang tersebut yang memungkinkan masuknya sinar matahari sebagai penerangan alamiah
(natural lighting) sehingga tidak perlu menyalakan lampu pada siang hari pada ruang-ruang
tersebut. Hal ini berarti penghematan energi akan tetapi dalam perhitungan pembukaan tersebut
perlu diperhatikan pula kemungkinan panas yang dihasilkan.
b. Pencahayaan (Lighting)
Untuk sebuah Gedung Media Cetak maka akan dibicarakan tentang pencahayaan, yaitu:
1) Pencahayaan Umum
Adalah pencahayaan yang berfungsi untuk penerangan biasa guna membantu kegiatan-
kegiatan yang berlangsung di malam hari atau menyangkut peralatan-peralatan yang sensitif.
Pencahayaan umum disini adalah yang menggunakan tenaga listrik berupa lampu pijar maupun
Kebutuhan dan persyaratan ruang yang memadai sesuai dengan kegiatan dalam ruang
tersebut.
Pada sebuah Media Cetak akan terlihat berbagai jenis lampu dalam berbagai potensi,
dalam jumlah yang banyak ada beberapa jenis penerangan yang paling prinsipil yaitu:
a. Fill Light
Adalah suatu pencahayaan pelengkap dan berfungsi untuk mengurangi bayangan yang
diakibatkan oleh key light.
menggunakan spotliht yang cukup banyak dibantu oleh penerangan yang tidak prinsipil yaitu:
Eye light
Cross light
Hair light
Cloths light
Fungsinya untuk membantu aktifitas operasional dalam Ruang Redaksi dan aktifitas
antar manusia.
Telepon: digunakan untuk penukaran informasi secara lisan dalam jarak jauh dengan sistem
5. Hubungan dalam
Cara komunikasi dengan menempatkan lampu atas pintu ruang tertentu untuk
memberitahukan kegiatan di dalamnya ada atau tidak. Tanda-tanda ini dipasang pada
ruang-ruang Meetig Redaksi, kontrol dan percetakan.
Intercom
Adalah alat komunikasi percakapan dua area dalam satu bangunan. Digunakan untuk alat
komunikasi antara ruang tanpa harus saling bertemu, menghubungi seseorang di dalam
Untuk ruang-ruang yang bersifat kegiatan administrasi dan perkantoran diusahakan untuk
terletak menghadap arah angin, dengan bukaan yang optimal, sehingga dapat diwujudkan
bangunan yang hemat energi.Akan tetapi ruang yang terasa panas sehingga penghawaan
buatan harus ada. Dalam penentuan sistem penghawaan yang digunakan ada beberapa faktor
yang harus diperhatikan antara lain:
Window system
All air
Water cooled
Fan oil
AHU
7. Sistem Fire Protection
Peralatan dalam Ruang Percetakani adalah peralatan yang peka dan digunakan aliran
listrik yang besar sehingga memudahkan terjadinya kebakaran. Untuk itu perlu dipikirkan alat-
alat pencegah kebakaran. Alat-alat yang perlu disediakan untuk menanggulangi kecelakaan.
Air
Gas (CO2)
Serbuk/powder
Busa/foam (halon)
Sprinkler sistem
Fire house
Fire hydrantalatan
Langkah-langkah pengamanan:
1) Membentuk compartment sehingga bila terjadi kebakaran dapat dilokalisir, dalam hal ini
2) Membentuk jarak yang cukup dari bangunan tetangga untuk mencegah menjalarnya api dalam
Sumber tenaga PLN dan kapasitas genset yang dibutuhkan dapat diketahui dari
perhitungan jumlah pemakaian listrik. Untuk sebuah kompleks Media Cetak diperkirakan
dibutuhkan daya sebesar 1000 KVA atau lebih. Untuk itu listrik sebesar itu tentu saja dibutuhkan
sebuah trafo penurun tegangan sendiri didalam kompleks. Sumber tenaga untuk perlengkapan
elektonik harus dipisahkan dari pelayanan perlengkapan bangunan.
D. Studi Banding
Harian Gorontalo Post ini terletak di Kecamatan Kota Utara tepatnya di Jalan Nani
WartaBone. Bangunan ini merupakan Kantor Harian Gorontalo Post Pada mulanya bangunan ini
hanya rumah biasa tetapi karena tuntutan perkembangan provinsi, maka Harian Gorontalo ini
diupayakan untuk menjadi sebuah Kantor Media Cetak Gorontalo Post Yang memenuhi standar
Ruang Iklan.
Ruangan yang digunakan untuk menerima iklan dari masyarakat dan membuat iklan.
Ruang Percetakan.
Ruangan ini di gunakan untuk melakukan proses PASTE UP - PENCUCIAN dan
PERCETAKAN
Post
Ruang sirkulasi
Ruang ini tidak bisa jauh dari ruang percetakan karena setelah percetakan koran tersebut
langsung di bawah ke sirkulasi untuk di perpak dan di bagikan kepada loper dan penjual
koran
Ruang respsionis
Ruang Redaksi
Dari kegiatan studi banding yang dilakukan, diperoleh data-data mengenai kantor media
cetak yang akan menjadi acuan dalam proses perancangan Kantor Media Cetak Gorontalo Post
di Kota Gorontalo. Datadata yang diperoleh dari hasil studi banding tersebut, dianalisa
kemudian diambil kesimpulannya.
Dalam pembangunan kantor media cetak gorontalo post, dibutuhkan keberadaan ruang
ruang yang sangat penting dalam sebuah media cetak. Dari hasil studi banding, didapat
beberapa ruangan utama yang merupakan standart kebutuhan ruang sebuah media cetak.
1. Ruang percetakan
2 .Ruang Paste up
3 Ruang pencucuan
4. Gudang arsip
Arsib Berita/koran
5. Ruang Redaksi
Ruang yang digunakan untuk mengetik dan mengedit berita .adapun ruangan-runagn
tersebut antara lain:
Ruang Pimpinan Redaksi
Ruang Redaksi
BAB III
KONSEP PERANCANGAN
A. Lokasi
1. Pengenalan Lokasi
Kota Gorontalo terletak di Pulau Sulawesi yang berada pada posisi 000 28 17- 000 35 56
LU dan 1220 59 44- 1230 05 59 BT. Dilihat dari letak Geografisnya, Gorontalo mempunyai posisi
yang sangat strategis karena berada di Teluk Tomini yang menjadikan kota ini sebagai pusat
perdagangan, pusat pendidikan, dan pelayanan jasa lainnya. Ibukota Propinsi Gorontalo
mempunyai jumlah penduduk sekitar 156.390 jiwa
2. Penentuan Lokasi
perdagangan,
pemerintahan, rekreatif
meliputi: wilayah
Kelurahan Limba U I,
Limba U 2, Heledulaa,
Limba B, Biawao, Biawu, Ipilo, dan Sebagian wilayah kelurahan Bugis (Rencana
BWK C : Wilayah pengembangan timur, peruntukan kawasan industri, kerajinan dan pemukiman
meliputi: wilayah kelurahan di kecamatan Kota Utara dan sebagian di
Wongkaditi Barat, Wongkaditi, Dembe II, Heledulaa Utara. Moodu, Tamalate dan
sebagian wilayah kelurahan Padebuolo (Rencana Tata Ruang Wilayah: 2001-
2011).
Berdasarkan kriteria penentuan lokasi dann rencana tata ruang menurut RUTRW
Gorontalo Tahun 2001-2011 di atas, maka lokasi untuk wadah Kantor Media Cetak di Kota
Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa Lokasi objek rancangan dikaji juga
Penentuan site akan sangat menentukan suksesnya suatu pembangunan Kantor Media
Cetak Gorontalo Post. Untuk itu maka penentuan site harus memperhatikan beberapa kriteria
yang menyangkut fisik, tata lingkungan dan kebutuhannya, yang terdiri dari:
Berdasarkan pertimbangan diatas maka terdapat 1 (satu) alternatif site yang memiliki
Gambar 3.4
Peta Alternatif Site
Batasan Site:
Potensi fisik:
Site terletak di jalan Kartini yaitu terletak di kawasan perdagangan dan indusri
Mudah dalam pencapaian karena berada pada Pusat kota dan tempat yang strategis
Kondisi fisik alam site yaitu merupakan area penjualan malam yang dulunya lokasi itu
Infrastruktur:
4. Analisa Site
a. Kondisi Eksisting
Lokasi pembangunan kantor media cetak ini terletak di jalan Kartini, Kelurahan Limba U1
Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo. Dengan total luas site 50 x 39,8 m2. Sperti tampak
pada gambar di atas, kondisi lokasi yang rencananya akan dibangun Kantor Media Cetak ini
merupakan lahan kosong dengan kondisi tapak yang tidak terlalu berkontur. Dimana site
merupakan area penjualan yang beroprasi pada malam hari.
Batas-batas Site:
Potensi Site:
Lokasi site berada pada BWK A yang menurut RUTRW Propinsi Gorontalo 2001-2011,
merupakan pusat kawasan perdagangan, pemerintahan, rekreatif
Lokasi bersinggungan langsung dengan kawasan perdagangan jasa dan area pemerintahan
dengan pencapaian yang sangat baik dari pusat kota Gorontalo.
Infra struktur di sekitar site mempunyai jaringan-jaringan infrastruktur kota seperti jaringan
a. Perhitungan Tapak
39,8 m
50 m
= lebar jalan + 1
= x 5 + 1 = 3,5 m
420 m2
Posisi bangunan terutama penempatan bukaan pada bangunan akan juga dipengaruhi oleh
kondisi view di sekitar site. Hal ini juga akan berpengaruh pada orientasi bangunan dan ruang
luar.
View yang ditampilkan dalam perencanaan ini mengacu pada eksisiting kawasan:
VIEW KE UTARA
VIEW KE SELATAN
B. Analisa Pencapaian
untuk pencapaian ke lokasi melalui berbagai arah. Letak site yang strategis berdekatan dengan
C. Analisa Kebisingan
terutama dalam penempatan bangunan yang membutuhkan privasi dan keamanan yang
merupakan salah satu point penting dalam sebuah kantor media cetak.
Sumber kebisingan yang tinggi pada tapak berada pada bagian selatan site yaitu berasal
dari bangunan-bangunan pertokoan dan jalan raya. Kebisingan sedang berada pada bagian
barat site yaitu dari arah pemukiman penduduk. Kebisingan rendah berada pada bagian timur
Untuk mengurangi kebisingan pada bangunan antara lain: penggunaan vegetasi sebagai
penyaring kebisingan, penggunaan material kedap suara pada dinding ruang-ruang tertentu yang
a. Analisa Topografi
Berdasarkan hasil survey keadaan tanah pada site yang ada yaitu tidak terlalu berkontur.
Karena sebagian lahan merupakan areal penjualan dan sebagiannya lagi telah mengalami
penimbunan. Dengan kondisi lahan yang demikian, akan diolah menjadi suatu site yang cocok
untuk pembangunan kantor media cetak yakni diadakan pemerataan pada bagian-bagian
tertentu misalnya pada bagian lahan yang akan dibangun masa bangunan. Sedangkan untuk
penataan lansekap/taman dibuat berkontur.
b. Analisa Klimatologi
1) Orientasi Matahari.
Untuk mengurangi panasnya matahari yang masuk ke dalam bangunan dan efek silau
Membuat oversteak pada bagian jendela bangunan serta penggunaan tirai pada setiap
penerangan guna mengurangi energi listrik untuk lampu. Seperti pada bagian koridor
dibuat bukaan berupa jendela agar sinar matahari dapat masuk ke dalam.
2) Temperatur
Penggunaan sistem AC pada ruangan yang tertutup atau pada ruangan yang tidak
Sebagaimana daerah lainnya di Indonesia, daerah Gorontalo memiliki dua musim yaitu
musim hujan dan musim kemarau. Pada bulan Oktober-April arus angin berasal dari barat
(barat laut) yang mengandung banyak uap air sehingga mengakibatkan musim hujan,
sedangkan pada bulan Juni-September arus angin berasal dari timur yang tidak
Angin terdiri dari angin laut dan angin darat. Angin laut terjadi pada malam hari, yaitu
bertiup dari darat ke laut. Sedangkan angin darat terjadi pada siang hari, yaitu bertiup dari
laut ke darat.
berikut:
Pengaturan massa bangunan dan ruang-ruang yang ada di dalam bangunan, khususnya
untuk ruang Redaksi dan ruang-ruang tertentu yang tidak terkena sinar matahari siang
dan sore hari secara langsung.
Penzoningan
Penzoningan pada objek berdasarkan atas fungsi dan kegiatan, pencapaian, dan view.
Sesuai dengan fungsi objek, maka pembagian zoning pada objek terbagi atas :
Zona Publik
Untuk bangunan perkantoran untuk sebuah media cetak, hal ini dikarenakan agar aktivitas
perkantoran tidak mengganggu kegiatan produksi, disamping itu juga akan menjadi
identitas objek ini. Bangunan Kantor media cetak ini sendiri akan merupakan area terbuka
Zona Privat
area privat dalam sebuah Kantor media cetak. Karena itu dalam disain ini ditempatkan
pada daerah yang menunjang bagi kegiatan tersebut.
Zona Servis
Pelaku Kegiatan
Dalam suatu Kantor Media Cetak, pihak-pihak pengguna (user) yang berkepentingan adalah
Redaksi, Tehnisi Percetakan, Loper, tenaga teknisi, publik pengunjung serta pegawai
1. Reporter/Redaksi
Berdasarkan sifatnya Redaksi adalah orang yang mengelola berita yang di dapat dari
reporter dan bertanggung jawab atas seluruh isi dan berita yang dimuat.
2. Tenaga Teknisi
Para tenaga teknisi pada kantor media cetak ditinjau dari segi waktu kerjanya serta
1) Bagian Produksi meliputi para teknisi yang bertugas menagani proses produksi atau
2) Bagian engine (mesin) merupakan teknisi yang bertugas menangani proses jalanya mesin
3. Pihak Sponsor
Sebagai suatu kantor media cetak, maka pendanaan operasion sebagian besar berasal dari
pihak sponsor berupa kunjungan untuk melihat proses produksi dan hasil yang akan
disponsorinya merupakan kegiatan yang sering terjadi, disamping juga untuk mengadakan
4. Publik Pengunjung
Dalam suatu proses pengambilan gambar beberapa program acara tertentu, sering kali
yang berstatus undangan maupun umum. Sebagai bangunan dengan kegiatan yang bersifat
privat (tertutup), maka ruang gerak dari pengunjung juga dibatasi agar tidak mengganggu
Merupakan para pegawai yang berkecimpung dalam kegiatan tata usaha administrasi dan
redaksi, serta para karyawan yang bekerja menunjang pengelolaan kantor media cetak.
Divisi Percetakan
Program Ruang
Secara umum, kegiatan dalam suatu bangunan media cetak dapat dikelompokkan atas 4
kelompok kegiatan, yaitu: kegiatan perkantoran, kegiatan produksi, kegiatan operasional, dan
kegiatan penunjang.
a. Kegiatan Perkantoran
Dimana kegiatan yang terdapat didalamnya berupa kegiatan tata usaha administrasi
perkantoran dan administrasi penyiaran. Unit perkantoran ini meliputi ruang-ruang kantor baik
berupa ruang kerja pribadi (direktur, wakil direktur, sekretaris, kepala bagian, dan kepala sub
Perancangan ruang-ruang perkantoran perlu pengaturan yang baik agar efisien dan dapt
menciptakan suasana kerja sama (team work) yang baik antara berbagai bagian (divisi).
Fleksibilitas ruang juga diperlukan untuk pengaturan dalam penambahan atau pangurangan
b. Kegiatan Produksi
Kegiatan yang ada dalam proses produksi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:
keruang sirkulasi dan dilakukan pengepakan untuk dibagikan ke loper dan penjual koran.
c. Kegiatan Operasional
Meliputi kegiatan operasional Media cetak berupa pengontrolan pelaksanaan kegiatan olah
berita sekaligus pelaksanaan Produksi percetakan. Seluruh kegiatan operasional berlangsung
Hubungan antara kegiatan produksi dan kegiatan operasional sangat erat dimana
keduanya saling berhubungan dalam bentuk hubungan pelaku (para teknis) dan hubungan
elektronis dan mesin(kesatuan jaringan sistem peralatan elektronik dan mesin). Baik kegiatan
produksi maupun operasional keduanya membutuhkan suasana bebas bising, karena itu, harus
merupakan daerah yang bersifat privat, dimana untuk ruang-ruang kedua kegiatan tersebut tidak
sembarang orang dapat masuk. Yang dapat masuk hanya petugas teknisi, Karyawan Redaksi,
maupun pengunjung yang diundang dan telah memiliki kartu izin masuk.
d. Kegiatan Penunjang
Terdiri dari kegiatan penunjang produksi, kegiatan penunjang pengelolaan Kantor media
1) Kegiatan penunjang produksi, berupa kegiatan Penyiapan berita sampai ke percetakan koran.
Dilihat dari jenis kegiatan yang berlangsung dalam sebuah media cetak, maka ruang-ruang
antara lain: faktor kenyamanan, keamanan, fungsi terhadap massa bangunan serta dalam
perencanaan tapak dan ruang luar walaupun tidak menutup kemungkinan kesemuanya berada
3. Kebutuhan Ruang
a. Dasar Pertimbangan
Kebutuhan ruang berdasarkan program kegiatan yang berlangsung, yang akan menentukan
Kebutuhan ruang berdasarkan pelaku kegiatan, sifat dan pola aktivitas dari pelaku kegiatan
tersebut.
Dapat menampung seluruh kegiatan, baik untuk bidang administrasi maupun produksi
berita.
Ruangan memiliki sirkulasi yang baik dan space yang cukup luas untuk memberikan
terjadi.
Tujuan
Untuk mendapatkan optimalisasi pemenuhan kebutuhan ruang yang efektif dan efisien.
Dasar Pertimbangan
Jumlah pemakai
Jenis aktivitas
Nama Ruangan Kapasitas Standard Ruang Karakter & Sifat Luas Ruangan
Ruang
(m2)
Jumlah 919 m2
Sirkulasi 20 %
183.6 m2
TOTAL
795.6 (800) m
Keterangan :
B. Data Arsitek,
Konsep dasar yang digunakan dalam perencanaan objek berdasarkan filosofi objek adalah
sebagai berikut:
1. Informatif
Dimana objek dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi, dengan menghasilkan
suatu program Berita yang dapat memberikan informasi secara cepat dan akurat.
2. Komunikatif
Objek rancangan dapat menjadi sarana komunikasi bagi masyarakat pemakai, menjadi
penghubung antara masyarakat dengan masyarakat dan antara masyarakat dengan
pemerintah.
3. Edukatif
Objek dapat menghasilkan suatu program acara yang mendidik dan dapat dikonsumsi oleh
semua kalangan dengan tidak meninggalkan budaya yang ada.
4. Rekreatif
Objek dapat memberikan suasana santai dan menghibur dari dari berita-berita yang dibuat.
5. Komersil
Objek bersifat komersial, dimana terdapat aspek bisnis di dalamnya, diantaranya adalah
pihak-pihak yang menawarkan iklannya untuk di muat di koran..
Karakter utama dari sebuah kantor Media Cetak adalah sebagai wadah pelayanan dalam
rangka memberikan kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi serta sebagai sarana
untuk berkomunikasi secara cepat dan akurat, dan untuk jangkauan luas, maka objek ini memiliki
1. Terbuka untuk umum, untuk zona pelayanan jasa yang berhugungan langsung dengan
masyarakat, beberapa fasilitas yang disediakan dan digunakan pada program Berita tertentu
dengan mengundang peran serta masyarakat, misalnya program SMS membangun.
2. Tertutup untuk umum, untuk jenis kegiatan didalam Ruang redaksi yang membutuhkan
ketenangan dalam operasionalnya, meliputi kegiatan pembuatan berita.
3. Pemisahan zoning yang jelas terhadap zoning yang bersifat terbuka (Public dan Semi Private),
dan untuk zoning yang bersifat tertutup (Private dan Service). Konsep ini juga diterapkan pada
pola sirkulasi di dalam maupun di luar bangunan.
4. Penanganan struktur bangunan yang kokoh untuk dapat menopang beban bangunan dan
beban alam.
5. Konsep umum yang harus diperhatikan dalam perancangan objek untuk dapat mencapai
tujuan menciptakan suatu wadah yang dapat menampung semua aktivitas di dalamnya dan
memenuhi syarat standar sebuah media cetak, maka penekanan proyek ditegaskan pada
ruang-ruang di dalamnya dan penyelesaian akustik yang baik.
murni, yang oleh Francis D.K. Ching bentuk-bentuk dasar/murni itu terdiri atas:
Konsep gubahan bentuk didasarkan pada bentuk-bentuk dasar yang ada yang
dikombinasikan hingga membentuk pola geometri yang khas. Selain itu proses gubahan bentuk
ini merupakan proses yang didasarkan pula pada pertimbangan lingkungan sekitar, baik ditinjau
dari sirkulasi, view, dan lain-lain.
Secara garis besar proses gubahan bentuk dari satu bentuk dasar menjadi satu masa
I. Sistem Struktur
Dalam proses penetuan sistem struktur, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
Kondisi tanah.
Dapat menahan beban antara lain: beban angin, beban gempa, dan sebagainya.
Dimensi kolom ditentukan berdasarkan ketinggian bangunan, jarak bentangan, dan daya
dukung tanah.
Bahan
No. Faktor
Beton Baja Komposit
J. Lower Struktur
Pemilihan sistem pondasi harus memenuhi kekokohan dalam menerima beban dan gaya
yang bekerja kepadanya. Secara garis besar tipe-tipe pondasi yang dapat digunakan adalah
sebagai berikut:
Pengerjaannya cepat
Pengerjaan di
lapangan
membutuhkan tenaga
ahli dan peralatan
yang memadai
4. Pondasi Pondasi Cocok untuk daerah dengan Biaya pengerjaan
ruang sumuran intensitas gempa yang besar cukup mahal
Memudahkan pendirian
bangunan di daerah berkontur
tidak rata
Dalam perencanaan objek media cetak ini, dimana lokasinya berada pada daerah yang
sebagian lahan telah mengalami penimbunan dengan kondisi tanah yang cuckup labil, maka
pemilihan struktur bagian bawah yang akan digunakan adalah jenis pondasi telapak yang
dikombinasikan dengan sumuran.
K. Main Struktur
Semua bangunan yang terletak di atas tanah disebut sebagai Main Struktur, yang secara
garis besarnya berupa dinding dan atap bangunan.
1. Dinding
Bahannya tipis
2. Atap
Mudah didapat
Murah
Praktis
Mudah dibentuk
Tahan lama
Estetis
Tahan api
Untuk material penutup dinding yang digunakan adalah batu bata dan kaca guna mendapatkan
ketahanan fisik yang baik. Khusus pada ruang-ruang studio produksi, terdapat dua lapis
Untuk material atap dan penutup atap yang diterapkan pada objek sebagian besar adalah plat
beton.
L. Sistem Utilitas
Pada perancangan objek, hal lain yang harus diperhatikan adalah sistem utilitas yang
merupakan saran penting dalam tugas operasional, yang terdiri dari:
Tenaga listrik utama pada objek berasal dari PLN (Prusahaan Listrik Negara), sedangkan
untuk sumber listrik cadangan berasal dari generator/diesel pembangkit listrik yang akan secara
otomatis bekerja apabila terjadi pemadaman listrik dari PLN, begitu juga sebaliknya.
2. Sistem Pencahayaan
bukaan pada ruangan, orientasi ruang dan bangunan, dan penggunaan material kaca yang
dominan. Sedangkan untuk pecahayaan buatan khususnya digunakan pada ruang-ruang yang
berhubungan langsung dengan kegiatan produksi, terutama untuk ruangan redaksi yang tidak
Khusus untuk ruang Percetakan, jenis lampu yang digunakan adalah lampu khusus untuk
Percetakan, digantung pada setiap sudut ruang percetakan. Dan ditambah dengan lampu ultra
violet pada ruang Paste Up.
Penyediaan air bersih dalam bangunan disuplay dari PDAM (Perusahaan Daerah Air
Minum). Sumber air bersih tadi ditampung dalam water tank (tangki-tangki air) yang terletak di
bawah, kemudian dipompa ke tangki-tangki penampungan air yang terletak di bagian atas
bangunan (top floor), untuk kemudian didistribusikan ke tiap lantai untuk digunakan pada toilet,
dapur restaurant, sistem penghawaan dan pemadam kebakaran.Sebagai sumber cadangan akan
4. Sistem Pembuangan
Sistem pembuangan ini terbagi atas beberapa bagian yaitu sistem pembuangan air kotor,
pembuangan air hujan dan pembuangan sampah.
Air kotor berasal dari dapur restaurant, wastafel dan kamar mandi atau toilet dialirkan
melalui saluran terbuka dan tertutup ke riol kota. Sedangkan kotoran padat berasal dari kloset
langsung dialirkan ke septictank kemudian air limbahan dialirkan ke dalam sumur resapan.
Air hujan dialirkan ke luar tapak melalui saluran-saluran yang telah disediakan dalam tapak,
untuk kemudian dialirkan ke saluran induk kota/riol kota. Untuk saluran tertutup, pada jarak
tertentu diletakkan bak pengontrol untuk mencegah bahaya tersumbat.
c. Pembuangan Sampah
Sampah terbagi atas sampah basah, sampah kering, sampah yang dapat didaur ulang
(organik) dan sampah yang tidak dapat didaur ulang (unorganik). Untuk pembuangan sampah
diletakkan tempat-tempat sampah yang telah disediakan, kemudian dikumpulkan dan dibuang ke
bak sampah di luar bangunan, untuk kemudian diproses dengan cara dibakar atau diangkut oleh
kendaraan sampah dan dibawa ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
Gambar 3.16
Sistem
Pembuangan
Sampah
5. Sistem
Penghawaan
Kondisi lingkungan
Jenis aktivitas
a. Sistem AC Central
Digunakan pada ruang-ruang studio, announcer booth, ruang PST, ruang CST, ruang editing,
ruang Master Control, ruang transmisi, ruang VTR, dan ruang-ruang lainnya yang
berhubungan langsung dengan studio produksi, peralatan produksi dan peralatan pemancar.
Suhu dalam ruangan-ruang tersebut harus tetap stabil antara 180-200 C, yang digunakan
khusus untuk peralatan karena akan berpengaruh terhadap kerja dan umur peralatan
tersebut.
b. Sistem AC Split
Digunakan pada ruang-ruang pengelola, ruang karyawan/staff, ruang make up, ruang ganti,
ruang-ruang umum, dan restaurant.
Membersihkan udara
6. Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi yang digunakan pada objek ini terbagi dalam dua bagian, yaitu:
Private Automatic Branch Exchange (PABX), yaitu sistem jaringan telepon yang menggunakan
operator sentral yang bertugas untuk menyalurkan sambungan telepon dari dan ke objek
pada setiap massa bangunan dan setiap ruang yang dituju. Sistem ini juga berfungsi
sebagai intercom.
Gambar 3.18 Sistem Telepon PABX
Sistem pemadam kebakaran merupakan bagiang dalam sebuah sistem utilitas. Hal ini
mutlak diperlukan demi keamanan dalam melaksanakan aktivitas pada sebuah bangunan.
Sebagai upaya awal maka sedapat mungkin dalam pemilihan material bangunan menggunakan
sedikit material yang mudah menyala, atau menggunakan material yang tahan api.
Untuk menanggulangi adanya bahaya kebakaran, setiap ruangan dilengkapi dengan tabung
CO2 dengan letak yang strategis. Tabung CO2 juga merupakan alternatif terutama pada
bangunan/ruang yang memiliki peralatan khusus berupa peralatan elektronik yang tidak boleh
terkena air. Selain itu, sistem pemadam kebakaran mekanis dengan sistem pemadam langsung
berupa ketersediaannya sprinkler yang akan memancarkan air secara otomatis setelah
mendapat sinyal dari detektor asap (Smoke Detector) yang sekaligus mengirim tanda bahay
kebakaran ke ruang control. Sprinkler itu sendiri diletakan pada plafond bangunan dengan jarak
maksimum 3 meter, dan suplay air untuk sprinkler diambil dari penampung air. Diluar bangunan
di tempatkan fire hydrant dengan jarak 50 meter.
Berdasarkan fungsi objek yang merupakan bangunan yang berhubungan dengan banyak
orang dalam fungsi pelayanannya, maka diperlukan suasana yang nyaman dalam melakukan
aktivitas. Penataan ruang luar yang apik sangat diperlukan, disamping karena tuntutan ruang
luar, tapi juga karena aktivitas produksi sendiri terkadang dilakukan dalam ruang terbuka. Dalam
menciptakan suasana tersebut, maka konsep ruang luar yang digunakan adalah:
a. Ruang luar yang dibuat harus memperhatikan lingkungan sekitar tapak, agar dapat diciptakan
pola dan suasana yang berhubungan dan sesuai dengan yang diinginkan.
b. Menggunakan tanaman sebagai salah satu unsur ruang luar yang berfungsi sebagai pananda
adanya aktivitas, panghias, serta pengarah sirkulasi. Untuk menghasilkan suasana itu dapat
digunakan jenis pohon cemara atau palem botol. Sedangkan untuk menciptakan suasana
enclosure yang berfungsi sebagai buffer maka digunakan jenis tanaman berdaun lebat seperti
kirai payung.
c. Dalam menghadirkan sebuah pola ruang luar yang baik, juga perlu diperhatikan elemen-
elemen ruang luar seperti:
Pedestrian Way, sebagai jalan penghubung antar massa yang diperuntukkan bagi pejalan
kaki.
Immediacy, merupakan elemen ruang luar yang bersifat kontrol tapi menghasilkan kesan
akrab dan ramah yang juga berfungsi sebagai pengarah visual, peneduh, dan sebagai
isolator terhadap debu dan suara yang mengganggu.
Hazard, berupa penggunaan pagar atau elemen pemisah, seperti pohon, yang berfungsi
sebagai pengaman dari tempat-tempat yang bersifat privat.
Possession Movement, biasa digunakan pada jalur bagi kendaraan atau pejalan kaki
sehingga ada perbedaan antara kedua jalur tersebut dengan menggunakan jenis material
yang berbeda.
Vocal Point, sebagai titik tangkap agar orang sadar akan situasi sekitar, serta
memperhatikan situasi yang ada disana juga memberitahukan kepada orang bahwa dia
telah sampai pada tujuan. Elemen ini berfungsi sebagai simpul pusat pertemuan dan
pengatur sirkulasi.
KESIMPULAN
Setiap daerah pasti ingin memiliki Media Cetak sendiri, agar lebih mudah dalam
Seperti di daerah Gorontalo khususnya yang telah memiliki sebuah Media Cetak Gorontalo
Post, tetapi belum memenuhi standar. Maka, direncanakanlah sebuah Media Cetak yang
memenuhi standar untuk sebuah kantor media cetak yang layak huni.
Untuk merencanakan sebuah Media Cetak haruslah diperlukan data-data yang lengkap
agar bisa mendapat suatu hasil rancangan yang baik dan memadai.
Penerapan konsepsi yang sudah ditentukan dalam rancangan fisik bangunan nanti, tidak
semuanya sama dengan apa yang ada. Yang berarti rancangan tersebut akan menyimpang
LAMPIRAN
GAMBAR KETERANGAN
5 org x 3,67
300
1 meja kerja 0,6x1,5
1 lemari file
1 meja komputer
4 orang x 3,67
300
1 meja kerja 0,6x1,5
1 lemari file
1 meja komputer
4 orang x 3,67
1 lemari file
1 meja komputer
4 orang x 3,67
1 lemari file
1 meja komputer
4 orang x 3,67
1 lemari file
1 meja komputer
4 orang x 3,67
1 lemari file
1 meja komputer
4 orang x 3,67
1 lemari file
1 meja komputer
4 orang x 3,67
1 lemari file
1 meja komputer
4 orang x 3,67
1 lemari file
1 meja komputer
Poskan Komentar
Beranda
Lihat versi web
Mengenai Saya
adi jago
gorontalo, gorontalo, Indonesia
orang paling jujur
Lihat profil lengkapku