Anda di halaman 1dari 4

ARTIKEL

NARKOBA: BAHAYA PENYALAHGUNAAN DAN


PENCEGAHANNYA
Oleh : Joyo Nur Suryanto Gono

Abstract :
Narcotic abuse over children should get more attention and concern from all instrument of society
including family, social institution and government. So far, the network of narcotic market driven by a
latent syndicate that has consumer target 14 to 18 years old children who still have an unstable attitude.
This condition might hazard Indonesian youth because they are the next generation who will develop
this country in the future. So, this is an urgent step to prevent the drug consumption among children and
destroy its syndicate in order to save and secure this nation. This paper provide description about the
danger of drug and how to prevent children not to consume it.
Keywords : Narcotic abuse, Socialization

PENDAHULUAN proses pematangannya dengan disuling sehingga


berbentuk cair. Koka adalah tanaman perdu mirip
pohon kopi. Buahnya yang matang akan berwarna
Tulisan ini bersumber dari berbagai buku merah seperti biji kopi. Koka ini kemudian diolah
yang diterbitkan oleh Badan Narkotika Nasional menjaddi kokain. Opium merupakan bunga
(BNN), sehingga banyak materi yang merupakan dengan bentuk dan warna yang indah. Dari getah
kutipan langsung dari buku tersebut. Tujuan bunga opium dihasilkan candu. Opium banyak
penulisan ini tidak lain ikut serta tumbuh di antara Burma, Kamboja dan Thailand,
mensosialisasikan program BNN melakukan juga didaerah antaraAfganistan, Iran dan Pakistan.
kegiatan advokasi pencegahan, pemberantasan Narkotika semisintesis adalah narkotika
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba alami yang diolah dan diambil zat aktifnya agar
(P4GN). memiliki khasiat yang leebih kuat sehingga bisa
Narkoba sudah menjadi istilah popular di dimanfaatkan untuk kepentingan duniaa
masyarakat, namun masih sedikit yang memahami kedokteran, contohnya: Morfin, biasa dipakai
arti narkoba. Narkoba merupakan singkatan dari dunia kedokteran untuk menghilangkan rasa sakit
narkotika, psikotropika dan bahan aktif lainnya. atau pembiusan pada suatu operasi. Kodein,
Dalam arti luas, adalah obat, bahan atau zat. Bila dipakai untuk penghilang batuk. Heroin, tidak
zat ini masuk dalam tubuh manusia, baik secara dapat dipakai dalam pengobatan karena daya
oral (melalui mulut), atau dihirup maupun melalui adiktifnya sangat besar dan manfaatnya secara
alat suntik akan berpengaruh pada kerja otak atau medis belum ditemukan. Dalam perdagangan
susunan saraf pusat. Narkotika memiliki daya gelap, heroin diberi nama putaw, atau petai.
adiksi (ketagihan), daya toleran (penyesuaian), Bentuknya seperti tepung terigu: halus, putih dan
daya habitual (kebiasaan) yang sangat kuat, agak kotor.
sehingga menyebabkan pemakai narkotika tidak Narkotika Sintetis adalah narkotika palsu
dapat lepas dari pemakaiannya. Dibawah ini akan dibuat dari bahan kimia. Narkotika ini digunakan
dis am pa i ka n berba gai j enis narkot ika. untuk pembiusan dan pengobatan bagi orang yang
Berdasarkan cara pembuatannya, narkotika menderita ketergantungan narkoba (substitusi),
dibedakan ke dalam 3 golongan, yaitu narkotika Contohnya: Petidin, untuk obat bius lokal;
alami, semisintesis, dan narkotika sintesis. Metadhon, untuk pengobatan pecandu narkoba;
Narkotika alami merupakan narkotika yang Naltrexon untuk pengobatan pecandu narkoba.
zat aditifnya diambil dari tumbuh-tumbuhan, Psikotropika merupakan zat atau obat bukan
contohnya: Ganja merupakan tanaman perdu narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang
dengan daun menyerupai singkong yang tepinya memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh
bergerigi dan berbulu halus. Jumlah jarinya selalu selektif pada susunan saraf pusat yang
ganjil 5,7,9. Indonesia merupakan daerah subur menyebabkan perubahan khas pada aktifitas
untuk tanaman ganja. Cara penyalahgunaan ganja normal dan perilaku. Psikotropika adalah obat
ini dengan dikeringkan dan dicampur dengan yang digunakan oleh dokter untuk mengobati
tembakau rokok atau dijadikan rokok lalu dibakar gangguan jiwa. Berdasarkan ilmu farmakologi,
serta dihisap. Hasis merupakan tanaman serupa psikotropika dikelompokkan ke dalam 3
ganja yang tumbuh di Amerika latin dan Eropa, golongan: depresan, stimulan, dan halusinogen.

*) Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi 81


ARTIKEL

1. Kelompok depresan/penekan saraf pusat Dalam Narkoba terkandung 3 sifat yang


(penenang atau obat tidur). Contohnya adalah sangat jahat dan berbahaya yaitu habitual, adiktif
valium, BK, Rahipnol, Mogadon dan lain- dan toleran. Habitual merupakan sifat pada
lain. Jika diminum, obat ini memberikan rasa narkoba yang membuat pemakainya akan selalu
tenang, mengantuk, tentram, damai. Obat ini teringat, terkenang dan terbayang sehingga
juga menghilangkan rasa takut dan gelisah. cenderung untuk selalu mencari dan rindu untuk
2. Kelompok stimulan/perangsang saraf pusat terrus memakai Narkoba. Adiktif merupakan sifat
(antitidur). Contohnya adalah amfetamin, Narkoba yang membuat pemakainya terpaksa
ekstasi, dan shabu. Ekstasi berbentuk tablet memakai terus dan tidak dapat menghentikannya.
beraneka bentuk dan warna. Amfetamin Penghentian atau pengurangan pemakaian
berbentuk tablet berwarna putih. Bila Narkoba akan menimbulkan efek putus zat atau
diminum, obat ini mendatangkan rasa withdrawal effect, yaitu perasaan sakit luar
gembira, hilangnya rasa permusuhan, biasa, atau sakaw. Penderita yang mengalami
hilangnya rasa marah, ingin selalu aktif, sakaw itu biasanya mengatasi rasa sakitnya
badan terasa fit, dan tidak merasa lapar. Daya melalui 2 cara:
kerja otak menjadi serba cepat, namun kurang 1. Kembali mengonsumsi jenis Narkoba yang
terkendali. Shabu berbentuk tepung kristal sama. Orang ini seperti ini disebut junkies,
kasar berwarna putih bersih seperti garam. atau pemadat atau pecandu. Bila sedang
3. Kelompok halusinogen, yaitu obat, zat, memakai Narkoba orang tersebut nampak
tanaman, makanan atau minuman yang dapat normal, tetapi bila sedang tidak memakai
menimbulkan khalayalan. Contohnya adalah nampak gelisah, tidak normal, lesu, gelisah,
LSD (Lysergic Acid Diethyltamide), getah tidak fit dan idak percaya diri.
tanaman kaktus, kecubung, jamur tertentu 2. Bila tidak kembali memakai tetapi juga tidak
dan ganja. tahan rasa sakit, orang tersebut akhirnya
mencari jalan pintas, yaitu bunuh diri.
Bahan Adiktif lainnya, adalah zat-zat selain
narkotika dan psikotropika yang dapat Toleran merupakan sifat Narkoba yang
menimbulkan ketergantungan. Contohnya: membuat tubuh pemakainya semakin lama
Rokok, kelompok alkohol dan minum lain yang semakin menyatu dengan Narkoba dan
dapat memabukkan dan menimbulkan ketaguhan, menyesuaikan diri dengan Narkoba itu sehingga
thinner dan zat-zat lainnya seperti lem kayu, menuntut dosis pemakaian yang semakin tinggi.
penghapus cair, aseton, cat, bensin, yang bila Bila dosisnya tidak dinaikkan, Narkoba itu tidak
dihisap, dihirup, dan dicium dapat memabukkan. akan bereaksi, tetapi akan membuat pemakainya
Jadi rokok, alkohol, serta zat-zat lain yang mengalami sakaw. Maka dosis pemakaiannya
memabukkan dan menimbulkan ketagihan juga harus sama dengan dosis pemakaian sebelumnya.
tergolong narkoba. Bila dilihat pada kerusakan dan perubahan
sikap maka pecandu narkoba akan mengalami
PEMBAHASAN perubahan yang justru bisa membahayakan diri
dan lingkungan, yaitu:
1. Tergila-gila pada Narkoba. Lebih mencintai
B.1. Bahaya Narkoba Narkoba dari pada diri sendiri, orang tua dan
Persoalan Narkoba merupakan persoalan saudara-saudaranya.
yang harus ditangani secara sungguh-sungguh 2. Sulit melepaskan diri dari jerat Narkoba,
oleh seluruh komponen masyarakat. Bukan saja karena akan mengalami penderitaan luar
penanganan bagi penggunanya, melainkan juga biasa (sakaw)
perkembangan bisnis narkoba yang di Indonesia 3. Dosis pemakaian akan bertambah banyak,
sudah mulai menggelisahkan. Bagaimana hingga kematian menjemput.
pemerintah dan aparat penegak hukum melalui 4. Sifat dan sikap berubah menjadi eksklusif,
BNN juga memberantas pengedar dan egois, sombong, asosial, jahat (psikosis).
produsennya. Kita tidak ingin di kemudian hari 5. Mengalami kerusakan organ tubuh (hati,
negara kita dikuasai oleh kartel-kartel Narkoba paru, ginjal,otak, dan lain-lain)
seperti yang terjadi di beberapa negara Amerika 6. Terjangkit penyakit mematikan (HIV/AIDS,
Latin. sifilis dan sebagainya).

82
ARTIKEL

Akibat Penyalahgunaan Narkoba PENCEGAHAN


Kekerasan Mencegah peredaran Narkoba dengan
melindungi anggota masyarakat yang belum
Aids, paru-paru, jantung overdosis tersentuh Narkoba merupakan prioritas yang harus
dilakukan oleh masyarakat tanpa kecuali. Selama
ini BNN merancang berbagai kegiatan
Bunuh diri Kriminalitas pencegahan yaitu: promotif, program ini ditujukan
kepada masyarakat yang belum memakai
Putus sekolah Narkoba, atau bahkan belum mengenal sama
Gangguan mental sekali. Prinsipnya dengan meningkatkan peranan
atau kegiatan agar kelompok ini secara nyata lebih
Kecelakaan lalulintas/tempat kerja sejahtera, sehingga tidak sempat berpikir untuk
memakai Narkoba. Preventif, melalui kegiatan:
Kampanye anti Penyalahgunaan Narkoba;
Kita hanya sering membaca di media yang Penyuluhan seluk beluk Narkoba; Pendidikan dan
melansir berita artis-artis luar negeri terkenal Pelatihan kelompok sebaya (peers group); Upaya
meninggal akibat overdosis pada usia sangat mengawasi dan mengendalikan produksi dan
muda. Tapi nampaknya, berita tentang Narkoba di distribusi Narkoba di masyarakat.
Indonesia lebih di dominasi oleh berita tentang Advokasi dan KIE, juga merupakan bentuk
penangkapan pemilik Narkoba, pesta Narkoba, komunikasi yang dilaksanakan sebagai salah satu
kurir narkoba, dan terakhir peredaran Narkoba di bentuk progra m pe ncegahan. Advokasi
Lapas. Dampak Narkoba berupa kematian, merupakan bentuk rangkaian komunikasi strategis
kekerasan, dan bentuk kriminalitas nampaknya yang dirancang secara sistematis dan dilaksanakan
kurang mendapat tempat bagi media, atau justru dalam kurun waktu tertentu, baik oleh individu
karena faktanya yang tidak muncul ke permukaan maupun kelompok, dengan maksud agar pembuat
sehingga tidak tertangkap kamera wartawan. keputusaan, membuat kebijakan publik yang
Kondisi persoalan Narkoba sangat rumit dan menguntungkan bagi kelompok masyarakat
hampir tidak bisa terdeteksi, karena terbentuknya marjinal. Kegiatan advokasi juga dimaksudkan
jaringan antara produsen, pengedar, dan pengguna untuk memberi pencerahan dan pemberdayaan
merupakan jaringan yang bersifat underground. bagi kelompok marjinal dan menumbuhkan
Terlebih lagi, keluarga juga sering cenderung kearifan di kalangan masyarakat, agar mendukung
menyembunyikan anggota keluarganya yang kebijakan publik tersebut. KIE merupakan bentuk
menjadi korban Narkoba karena berbagai alasan. komunikasi yang dilaksanakan oleh provider
Setiap kita melakukan kegiatan penelitian program agar sasaran (individu, keluarga dan
kualitatif untuk mengungkap fakta di seputar masyarakat) menerima program yang ditawarkan
pengguna, maka hambatan pertama yang muncul dan melaksanakan perilaku yang ditawarkan.
justru dari keluarga. Kekhawatiran mereka sering Advokasi merupakan aksi, perubahan, dan
disebabkan ketakutan ditangkap aparat, bukan komitmen. Sedangkan KIE sebagai suatu proses
sekedar karena malu. intervensi terencana yang menggabungkan pesan-
Tindak kekerasan dan kriminalitas sangat p e s a n i n fo r m a s i o na l , p e n di di k a n d a n
besar kemungkinan muncul pada pecandu yang motivasional, untuk mencapai perubahan
mulai kehabisan uang maupun barang untuk pengetahuan, sikap dan perilaku yang dapat
dijual. Mereka sangat nekad dan tidak peduli, diukur. Dukungan stakeholder-stakeholder juga
sehingga melakukan kekerasan fisik untuk sangat diperlukan untuk melaksanakan program
mendapatkan apa yang diinginkan demi mendapat ini.
pasokan Narkoba. Pengakuan yang mengejutkan Bila diperhatikan lebih seksama, penanganan
datang dari pecandu perempuan, saat penulis persoalan penyalahgunaan Narkoba bukan saja
melakukan penelitian kualitatif bagi pecandu dan dominasi pemerintah melalui BNN dan aparat
bandar di Semarang (2007), bahwa untuk penegak hukum, tetapi lebih kepada dukungan
mendapatkan Narkoba, perempuan itu bersedia masyarakat luas. Partisipasi masyarakat sangat
ditiduri oleh bandar, sebab saat kebutuhan diperlukan untiuk mengawasi lingkungan sekitar
Narkoba mulai dirasa, tetapi pecandu perempuan tempat tinggalnya, lingkungan sekolah,
tersebut tidak memiliki uang sama sekali. komunikasi antara orang tua dan anak yang

83
ARTIKEL

harmonis tentu sangat penting. Keterbukaan antara Orientasi yang merusak merupakan dorongan
BNN dengan semua masyarakat untuk terus untuk melakukan kegiatan kekerasan dan
membuka informasi seputar Narkoba, sehingga kriminal. Terlebih bila geng-geng tersebut
menghilangkan kesenjangan kepentingan. diorganisasi oleh otak kriminal yang ber-intensi
bisnis kriminal, maka potensi merusaknya
PENUTUP melebihi kelompok atau orang yang melakukan
tindak kriminal sekedar untuk makan. Sistem
Korban Narkoba kini bukan lagi dominan pendidikan kita, yang lebih berorientasi
orang berduit atau artis, tetapi sudah menjamah membangun masyarakat berbasis industri-
hampir seluruh lapisan masyarakat. Terutama kapitalis, harus dilengkapi dengan kurikulum yang
anak-anak usia sekolah antara 14 18 tahun berbasis etika moral memperkuat karakter bangsa.
merupakan usia rawan mencicip narkoba. Narkoba
bisa datang dengan cara sangat halus, melalui Daftar Pustaka
rayuan pemasaran yang dekat dengan nilai
kebanggaan yang ada pada golongan muda. Agen- BNN, Petunjuk Teknis Advokasi Bidang
agen pemasaranny telah membangun jaringan luas Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, 2008
dan bersifat terputus, yaitu antar satu bandar BNN dan PusLitKes UI, Survey nasional
dengan bandar lain terkadang tidak saling Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
mengenal. Berbagai geng yang kini mulai Narkoba di Indonesia, 2010
merambah kota-kota kecil, nampaknya potensial
merupakan kelompok user narkoba, sebab mereka
juga potensial menggunakan rokok dan minuman
alkohol.

84

Anda mungkin juga menyukai