Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSA MEDICINA

Januari-Maret 2007 Vol.26 - No.1

Telaah kritis terapi risperidone untuk perbaikan


perilaku pada gangguan spektrum autistik

Rizaldy Pinzon*a, Lucas Meliala** dan Sri Sutarni**

ABSTRAK

Autisme adalah sindroma klinik yang ditandai oleh gangguan interaksi sosial, *SMF Saraf RSUD
hambatan komunikasi verbal, dan keterbatasan aktivitas serta minat. Sampai Dr. M.Haulussy Ambon Maluku
saat ini, tidak ada terapi untuk autisme. Pengobatan farmakologis terutama **Bagian Saraf
Fakultas Kedokteran
ditujukan untuk mengurangi agresivitas, perilaku obsesif kompulsif, dan perilaku Universitas Gadjah Mada
melukai diri sendiri. Telaah pustaka ini menunjukkan bahwa risperidone efektif
dan aman untuk terapi tantrum, agresivitas, dan perilaku melukai pada anak- Korespondensi
a
anak autistik. Namun risperidon tidak dapat memperbaiki kekurang anak dalam dr. Rizaldy Pinzon, M.Kes.,Sp.S
hal interaksi sosial dan komunikasi. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk Staf Medis Fungsional Saraf
RSUD Dr. Haulussy Ambon,
mengembangkan pengobatan yang efektif untuk memperbaiki gangguan intarksi Maluku
sosial dan komunikasi pada penderita autistik. Efektifitas yang menjanjikan dari Telp. 0274-881008
resperidone ini memberikan harapan untuk mengobati anak-anak yang mengalami Email:
gangguan perilaku pada autisme. medidoc2002@yahoo.com

Universa Medicina 2007; 26: 39-45.


Kata kunci : Autistik, risperidone, anti psikotik, perilaku

39
Pinzon, Meliala, Sutarni Risperidone dan gangguan spektrum austik

Resperidone for the treatment for disruptive behaviors in autistic disorder:


a critical appraisal

Rizaldy Pinzon*a, Lucas Meliala** and Sri Sutarni**

ABSTRACT

*Neurology Functional Medical Autism is a clinical syndrome characterized by qualitative impairment of social
Staf Dr. M. Haulussy Hospital interaction, verbal and nonverbal communication, imaginative activity, and a markedly
Ambon, Maluku restricted repertoire of activities and interests. No specific treatment is available that
**Department of Neurology alters the course of the illness. The pharmacological treatments are used for decreasing
Medical Faculty aggressiveness, obsessive-compulsive behaviors and self-stimulating behaviors. This
Gadjah Mada University
review showed that risperidone seems to be effective and well tolerated for the treatment
Correspondence
of tantrums, aggression, or self-injurious behavior in children with autistic disorder.
a
dr. Rizaldy Pinzon, M.Kes., Sp.S Risperidone did not significantly change their deficit in social interaction and
Neurology Functional Medical communication. Further research is necessary to develop effective treatments for the
Staf Dr. M. Haulussy Hospital core social and communicative impairments of autism. The encouraging efficacy
Ambon, Maluku outcomes achieved with this agent offer new hope for the management of behavioral
Telp. 0274-881008 symptoms exhibited by children with autism.
Email: medidoc2002@yahoo.com
Keywords: Autism, risperidone, anti psychotic, behaviour
Universa Medicina 2007; 26: 39-45.

PENDAHULUAN pekerjaan, dan keluarga, serta membantu


keberhasilan program terapi lainnya.(2)
Autisme merupakan gangguan perkembangan Obat-obat neuroleptik merupakan golongan
yang terutama ditandai oleh ketidakmampuan obat yang secara luas digunakan pada autisme.
dalam komunikasi, sosialisasi, dan imajinasi.(1) Penelitian Morgan, et al(3) menunjukkan bahwa 86
dari 164 (52,4%) penderita autisme mendapat
Tatalaksana farmakologis tidak akan mengubah
pengobatan neuroleptik. Neuroleptik yang paling
riwayat keadaan atau perjalanan gangguan
banyak digunakan adalah thioridizine (24,4%),
autistik.(2) Terapi farmakologi bukan merupakan
haloperidol (22%), dan risperidone (22%).
pendekatan terapi yang utama, namun penggunaan
Tinjauan pustaka ini akan membahas secara
terapi farmaka untuk gejala-gejala tertentu dapat
mendalam dasar rasional penggunaan anti psikotik
membantu secara signifikan program terapi dan atipikal untuk gangguan spektrum autistik, dan
edukasi.(2) berbagai bukti ilmiah pendukungnya. Efektivitas
Tujuan utama penggunaan terapi terapi digambarkan dengan nilai number needed
farmakologis pada autisme adalah untuk to treat (NNT), yang menggambarkan jumlah
mengendalikan gejala gangguan perilaku dan pasien yang harus diterapi untuk mendapatkan satu
psikiatrik yang muncul, sehingga akan pasien dengan efek yang diharapkan. Nilai NNT
meningkatkan kemampuan individu untuk semakin kecil menggambarkan semakin efektif
berpartisipasi dalam sistem pendidikan, sosial, suatu terapi.(4)

40
Tabel 1. Derajat bukti ilmiah artikel terapi(6)

METODE autisme dengan kontrol plasebo; (ii) naskah


dalam bahasa Inggris dan (iii) dipublikasikan
Pelacakan kepustakaan a n t a r a t a h u n 1 9 9 5 - 2 0 0 6 . Te l a a h k r i t i s
Pelacakan kepustakaan dilakukan dengan dilakukan berdasar pada kajian Dixon, et al (5)
menggunakan internet, proquest database, dan Pada telaah kritis ini bukti-bukti ilmiah dari
pelacakan manual pada berbagai penelitian dan suatu penelitian dikelompokkan secara
kajian tentang tatalaksana farmakologis kuantitatif ke dalam tiga kelompok, yaitu: (i)
autisme dengan tahun publikasi 1995-2006. pemaparan hasil, (ii) validitas seperti seleksi,
Kata kunci yang dipergunakan adalah: autism, pengukuran dan analisis statistik dan (iii)
treatment, behaviour, randomized controlled utilisasi.
trial (RCT), dan risperidone.
Pengukuran efek terapi
Kriteria terpakai untuk dilakukan analisa Penetapan tingkat bukti ilmiah terhadap
kritis berbagai penelitian terapi yang ada didasarkan
Analisa kritis akan dilakukan pada artikel sesuai dengan panduan Scotish Intercollegiate
penelitian dengan karakteristik sebagai berikut: Guidelines Network (6) (Tabel 1). Pengukuran
(i) semua uji klinik acak, buta-ganda, efek terapi akan dilakukan sesuai dengan
terkendali, yang meneliti tentang penggunaan panduan Guyatt et al (4) sebagai berikut: (Tabel
terapi farmakologi risperidone pada penderita 2).

Tabel 2. Pengukuran besar efek terapi dan efek samping akibat terapi(4)

41
Pinzon, Meliala, Sutarni Risperidone dan gangguan spektrum austik

Tabel 3. Karakteristik uji klinik dan tingkat bukti ilmiah penggunaan terapi risperidone pada autisme

Peningkatan keuntungan absolut adalah risperidone dan plasebo untuk terapi autisme
perbedaan rate absolut favorable outcome pada anak-anak yang dapat diakses full text.
antara kelompok terapi dan kelompok kontrol. Tabel 3 dan 4 menunjukkan karakteristik 5
NNT adalah jumlah penderita yang harus penelitian tersebut di atas.
diterapi untuk memperoleh satu pasien dengan Penelitian uji klinik dengan randomisasi
respon yang menguntungkan. Nilai NNT dilakukan oleh McDougle, et al (7) pada 31
didapatkan dengan menghitung 1 dibagi penderita gangguan autisme dewasa. Respon
peningkatan keuntungan absolut, semakin kecil
terapi diukur dengan Global Improvement
NNT adalah semakin baik. Number needed to
Scale dengan skala likert. Perbaikan gejala
be harmed (NNH) digunakan untuk menilai
didapatkan secara bermakna pada kelompok
efek samping terapi. Nilai NNH didapatkan
terapi risperidone dibanding plasebo (57% VS
dengan menghitung 1 dibagi peningkatan risiko
efek samping absolut, Semakin besar nilai NNH 0%, p <0,002). Perbaikan gejala dijumpai pada
adalah semakin baik. (5) penurunan perilaku repetitif, agresi,
kecemasan, depresi, dan iritabilitas. Efek
HASIL samping yang terjadi adalah sedasi ringan. Pada
seluruh pasien tidak didapatkan efek samping
Pada pelacakan pustaka diperoleh 5 gangguan ekstrapiramidal dan perubahan
penelitian uji klinik yang membandingkan gambaran EKG.

Tabel 4. Nilai telaah kritis penelitian terapi riperidone untuk autisme

42
Tabel 5. Hasil penelitian terapi risperidone pada autisme

Keterangan : RCT = randomized controlled trial

Penelitian uji klinik acak buta ganda perbaikan pada perilaku sensori-motor, respon
(randomized clinical trial) risperidone lebih sensorik, dan afektif. Terapi risperidone tidak
baru dilakukan oleh McCracken, et al (9) dengan bermakna untuk meningkatkan kemampuan
subyek 101 anak autisme yang berusia antara berbahasa, dan kedekatan sosial. Tabel 5 dan 6
2-8 tahun. Risperidone diberikan selama 8 menunjukkan karakteristik dan hasil penelitian
minggu dengan dosis 0,5 mg sampai 3,5 mg per uji klinik penggunaan risperidone untuk terapi
hari, dengan plasebo yang identik bagi kelompok autisme.
kontrol. Respon positif didefinisikan dengan
pengurangan skor iritabilitas minimal 25%. PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon
positif secara bermakna didapatkan pada Hasil kajian kritis pada dua penelitian uji
kelompok terapi risperidone dibanding kelompok klinik buta ganda penggunaan risperidone untuk
plasebo (69% VS 12%, p<0,01). autisme memperlihatkan nilai NNT sebesar 2.
Penelitian Aman, et al (10) pada 63 anak Hal ini berarti setiap 2 pasien yang diterapi,
dengan autisme menunjukkan bahwa perbaikan akan didapatkan efek respon terapi yang
pada skala global pada akhir pengamatan menguntungkan pada 1 orang pasien.
tercapai pada 82,5% pasien. Penghentian obat Terapi risperidone untuk gangguan perilaku
terjadi pada 6 pasien, 5 pasien akibat tidak ada pada anak-anak dan remaja didukung pula oleh
perbaikan yang memuaskan, dan efek samping 3 uji klinik dengan jumlah sampel yang cukup
obat pada 1 orang pasien. besar. Kedua hasil tersebut memperlihatkan
Hasil penelitian McDougle, et al ( 11 ) bahwa terapi risperidone memberikan perbaikan
memperlihatkan terapi risperidone memberikan gejala gangguan perilaku dan disruptif.

Tabel 6. Telaah hasil penelitian risperidone untuk autisme

43
Pinzon, Meliala, Sutarni Risperidone dan gangguan spektrum austik

Tabel 7. Telaah terhadap kejadian efek samping akibat penggunaan risperidone untuk terapi autisme(9)

Bermakna bila p < 0,05

Penelitian uji acak terkendali oleh Reyes, di antara 3 orang yang diterapi risperidone
et al(12) membandingkan penggunaan risperidone (Tabel 7).
dan placebo pada 335 anak dan remaja dengan Efek samping konstipasi, pandangan kabur,
perilaku disruptif (bentuk gangguan perilaku mulut kering, dan mengantuk disebabkan oleh
yang sering teramati pada anak-anak dengan perangsangan sistem antikolinergik pada
autisme). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian anti psikotik. Sifat penghambatan
gejala rekurensi pada kelompok risperidone histamin akan menyebabkan penambahan berat
secara bermakna lebih rendah daripada badan dan mengantuk. Sifat antagonistik pada
kelompok kontrol (27% VS 42,3%, p=0,002). reseptor alfa satu akan menyebabkan penurunan
Penelitian Findling, et al (13) pada 107 anak tekanan darah, dizziness, dan mengantuk. (15,16)
dengan gangguan perilaku disruptif dan tingkat Hasil yang konsisten ditunjukkan pada penelitian
intelegensi di bawah rata-rata memperlihatkan yang dilakukan pada anak-anak, pemberian
bahwa pemberian risperidone efektif untuk resperidone mampu menaikkan berat badan
mengurangi gejala disruptif. Efek samping sebanyak 2,7 kg dibandingkan kelompok kontrol
utama yang muncul adalah mengantuk (33%), 1,0 kg. (17) Untuk mencegah terjadinya kenaikan
nyeri kepala (33%), dan pertumbuhan berat berat badan anak-anak dianjurkan untuk diet dan
badan (21%). Hasil serupa ditunjukkan pada melakukan aktifitas olahraga. (18) Efek samping
penelitian uji klinik buta ganda oleh Aman, et yang terjadi dapat sembuh sendiri (self-limiting)
al (14) pada 118 anak dengan tingkat intelegensi atau dapat ditanggulangi dengan cara
di bawah rata-rata. Pemberian risperidone mengurangi dosis pemberian resperidone.
efektif dalam memperbaiki gangguan perilaku. Efektifitas yang menjanjikan dari resperidone ini
Penelitian McCracken, et al(9) mendapatkan memberikan harapan untuk mengobati anak-
efek samping akibat terapi yang ringan, dan akan anak yang mengalami gangguan perilaku pada
menghilang dengan sendirinya setelah beberapa autisme.
minggu. Efek samping yang utama pada
penggunaan risperidone adalah penambahan KESIMPULAN
nafsu makan, mengantuk, kelelahan, dan
meneteskan air liur. Efek samping mengantuk Autisme merupakan kelainan yang
memiliki nilai NNH 3, yang berarti akan ada 1 kompleks, terutama ditandai oleh gangguan
orang yang mengalami efek samping mengantuk fungsi berbahasa, interkais sosial, dan gangguan

44
perilaku. Penatalaksanaan farmakologis dengan with autism and serious behavioral problems. N
prinsip menyeimbangkan fungsi neurotransmiter Eng J Med 2002; 347: 314-1.
10. Research units on pediatric psychopharmacology
merupakan dasar pendekatan terapi yang
autism network. Risperidone treatment of autistic
rasional. Beberapa penelitian menunjukkan disorder: longer term benefits and blinded
efektivitas terapi antagonis sistem dopaminergik discontinuation after 6 months. Am J Psychiatry
pada autisme. Tiga buah uji klinik randomisasi 2005; 162:1361-9.
membuktikan bahwa terapi risperidone efektif 11. McDougle MJ, Scahill L, Aman MG, McCracken
dan relatif aman untuk terapi autisme. JT, Tierney E, Davies M, et al. Risperidone for the
core symptom domains of autism: results from the
study by the Autism Network of the Research Units
Daftar Pustaka on Pediatric Psychopharmacology. Am J Psychiatry
2005; 162: 1142-8.
1. Herman A. Neurobiological insights into infantile 12. Reyes M, Buitelaar J, Toren P, Augustyns I. A
autism. In: The Harvard brain. Spring; 1996. p. 19- randomized, double blind, placebo controlled study
25. Available at: http://www.hcs.harvard.edu/~husn/ of risperidone maintenance treatment in children
BRAIN/vol3/contents.html. Accessed April 1, 2006. and adolescents with disruptive behavior disorder.
2. Rapin I. Autism: current concept. N Engl J Med Am J Psychiatry 2006; 163:402-10.
1997; 337: 97-104. 13. Findling RL, Aman MG, Eerdekens M. Long term,
3. Perry P, Kuperman S. Pediatric psychopharmacology: open label study of risperidone in children with
autism, clinical psychopharmacology Seminar. severe disruptive behaviors and below average IQ.
University of Iowa ; 2003. Am J Psychiatry 2004; 161: 1677-84.
4. Guyatt GH, Sackett DL, Cook DJ. How to use an 14. Aman MG, Smedt GD, Derivan A, Lyons B.
article about therapy and prevention. JAMA 1995; Double-blind, placebo-controlled study of
27: 59-63. risperidone for the treatment of disruptive
5. Dixon RA, Munro JF, Silcocks PB. The evidence
behaviors in children with subaverage intelligence.
based medicine: critical appraisal for clinical
Am J Psychiatry 2002; 159: 1337-46.
problem solving. Oxford: Read Educational and
15. Nestler EJ, Hyman SE, Malenka RC. Molecular
Professional Publishing Ltd. Oxford; 1997.
neuropharmacology: a foundation for clinical
6. SIGN. Level of evidence and recommendation.
neuroscience. New York: McGraw-Hill
Scotish Intercollegiate Guideline Network, 2001.
Companies; 2001.
Available at: http://www.sign.ac.uk. Accessed April
7, 2006. 16. Jones HM, Pilowsky LS. Dopamine and
7. McDougle CJ, Holmes JP, Carlson DC, Pelton GH, antipsychotic drug action revisited. Br J Psychiatry
Cohen DJ, Price LH, et al. A double-blind, placebo- 2002; 181: 271-5.
controlled study of risperidone in adults with 17. Shea S, Turgay A, Carroll A, Schulz M, Orlik H,
autistic disorder and other pervasive developmental Smith I, et al. Risperidone in the treatment of
disorders. Ach Gen Psychiatry 1998; 53: 633-41. disruptive behavioral symptoms in children with
8. Masi A, Cosenza A, Mucci M, De Vito G. autistic and other pervasive developmental
Risperidone monotherapy in preschool children with disorders. Pediatrics 2004; 114: 634-41.
pervasive developmental disorders. J Child Neurol 18. Turgay A, Binder C, Snyder R, Fisman S. Long-
2001; 16: 395-400. term safety and efficacy of risperidone for the
9. McCracken JT, McGough J, Shah B, Cronin P, treatment of disruptive behavior disorders in
Hong D, Aman MG, et al. Risperidone in children children with subaverage IQs. Pediatrics 2002; 110.

45

Anda mungkin juga menyukai