Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Diklat lanjut ini membukakan pintu ilmu bagi saya sebagai guru PAUD
untuk mendidik anak-anak di sekolah. Dengan adanya Diklat Lanjut Berjenjang
ini sangat menambah pengetahuan, wawasan dan menjadikan saya ingin lebih
maju, lebih semangat mengajar PAUD dengan kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan yang tidak merampas dunia anak-anak. Karena dunia anak-anak
identik dengan aktifitas bermain. Untuk menciptakan suasana bermain sambil
belajar yang menyenangkan diperlukan adanya suatu kegiatan menarik seperti
yang telah diajarkan atau dilatih di Diklat Lanjut Berjenjang ini.

Mudah-mudahan dengan adanya Diklat lanjut berjenjang ini dari semua


materi yang diberikan dapat diserap dan dipergunakan oleh saya dalam mendidik
anak-anak di sekolah, supaya menjadi anak-anak yang sehat, cerdas, kreatif dan
berakhlak mulia. Dengan niat yang ikhlas dan usaha kemajuan pendidikan anak
usia dini menjadi lebih baik, lebih berkembang untuk membawa hasil yang lebioh
memuaskan, dan dapat melaksanakan tugas mandiri dengan lancar.

Laporan ini berisi tentang hasil pengamatan dan observasi, refleksi kami di
PAUD Kasih Bunda, Kec. Banyubiru, Kab. Semarang, laporan ini disusun untuk
menyelesaikan Tugas Mandiri Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut PAUD dan
membekali penulis agar dapat melaksakan pembelajaran sesuai tujuan yang
diharapkan pada PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sebagai tugas fungsional.

Laporan ini tersusun dan terwujud atas bantuan dari berbagai pihak oleh
karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kepala PP PAUD & DIKMAS Jawa Tengah.


2. Dra. Budi Sri Hastuti, M.Pd., selaku Ketua Provider Diklat Berjenjang.
3. Pujiana, M.Pd., selaku Ketua Panitia Diklat Berjenjang.
4. Ulfa Maria, S.E , selaku teman, sahabat yang memberikan motivasi dan
dukungan
5. Keluarga Besar PAUD Kasih Bunda, Kec. Banyubiru, Kab. Semarang, yang
telah memberi ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

2
6. Pihak-pihak yang langsung maupun tidak langsung memberi bantuan dan
dukungan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan beliau-beliau
yang telah membantu terselesainya laporan ini. Penulis merasa laporan ini masih
banyak ke-kurangannya dan mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun guna memperbaiki laporan ini.
Kabupaten Semarang, 3 Oktober 2017
Penyusun

Dwi Utami, S.Pd

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Usia dini merupakan masa emas perkembangan, pada masa itu terjadi
lonjakan luar biasa pada perkembangan anak.Untuk melejitkan potensi
perkembangan tersebut, setiap anak membutuhkan asupan gizi
seimbang, , perlindungan kesehatan, asupan penuh kasih sayang dan
rangsangan pendidikan yang sesuai dengan tahap perkembangan dan
kemampuan masing-masing anak. Pendidikan bagi usia dini merupakan
usaha yang terencana untuk membentuk perkembangan potensi dan
kemampuan anak Pemberian rangsangan pendidikan dapat dilakukan
sejak lahir, bahkan sejak anak masih dalam kandungan. Rangsangan
pendidikan ini hendaknya dilakukan secara bertahap, berulang, konsisten,
dan tuntas, sehingga memiliki manfaat bagi anak.

Menurut Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1, menyatakan bahwa Pendidikan
adalah sebuah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

4
Dengan diadakan diklat berjenjang E-Training tingkat lanjut untuk
para pendidik PAUD ini, saya sangat setuju dan merasa senang karena
pendidik yang mengikuti diklat ini nantinya akan menularkan ilmunya
lagi untuk para pendidik PAUD yang lain yang ada di sekitarnya, dengan
begitu kami akan ada peningkatan kompetensi diri dalam menjalankan
tugas sebagai pendidik.

Mendidik Anak Usia Dini bukanlah hal yang mudah, apabila para
pendidiknya tidak di bekali dengan ilmu pengetahuan yang memadai,
maka akan gagal dan sia-sialah usaha para pendidik paud itu, akan tetapi
dengan di adakannya pelatihan para pendidik paud ini mudah-mudahan
proses pengembangan pembelajaran ini akan berkembang dengan baik

1.2. DASAR HUKUM


Dasar hukum yang digunakan sebagai acuan penyusunan laporan
ini adalah:
1. Undang-Undang Dasar 1945
2. Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
3. Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
4. Peraturan Menteri No. 58 Tahun 2009
5. Peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
6. Peraturan Pemerintah No 16 tahun 2007 tentang kualifikasi standar
pendidik

1.3. TUJUAN
1.3.1. Tujuan Umum

5
Penyusunan Laporan Tugas Mandiri ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan menemukan dan memecahkan masalah
serta kendala yang terjadi di lapangan, meningkatkan pengetahuan,
kemampuan pendidik, dan juga orangtua terhadap konsep dasar PAUD.
Disajikan dari materi Diklat Dasar kemudian diproyeksikan dalam
praktik dalam proses pembelajaran yang dilakukan.

1.3.2. Tujuan Khusus


a. Memahami konsep dasar bermain dan mengembangkannya
b. Pendidik mampu mengembangkan pembelajaran melalui
bermain yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan anak
c. Pendidik mampu mengembangkan alat permainan edukatif
anak usia dini
d. Pendidik dapat lebih baik dalam mengelola kegiatan bermain
sesuai dengan kebutuhan anak
e. Mampu menerapkan berbagai permainan sesuai dengan
tahapan perkembangan anak

1.4. MANFAAT
Diklat berjenjang Tingkat Lanjut ini banyak sekali manfaatnya diantaranya
:
a. Menambah wawasan dan pengetahuan pendidik PAUD
b. Dapat memantapkan pendidik PAUD dalam mengajar anak
didiknya sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c. Dapat menjadikan pendidik lebih kreatif
d. Dapat memberikan contoh dan arahan kepada orang tua murid
dalam memberikan rangsangan pendidikan yang lebih
menyenangkan
e. Meningkatkan kualitas dan kompetensi pendidik PAUD dalam
memahami karakteristik anak berkebutuhan khusus

6
f. Para pendidik dapat mengetahui dan mengukur apa
kekurangan dan kelebihan masing-masing
g. Agar para pendidik mampu mempersiapkan pembelajaran
terlebih dahulu sebelum melaksanakan proses pembelajaran
h. Pendidik dapat menguasai materi yang akan diberikan sesuai
dengan tingkat perkembangan anak usia dini

BAB II
PERENCANAAN TUGAS MANDIRI
A. WAKTU
Tugas mandiri ini dilaksanakan mulai tanggal 28 Agustus 2017 sampai
dengan 3 Oktober 2017, bersamaan dengan kegiatan keseharian pendidik
PAUD peserta diklat. Pembelajaran di PAUD Kasih Bunda Banyubiru
dimulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 10.00 WIB. Dan penyusunan
laporan ini dilaksanakan usai proses pembelajaran.
B. TEMPAT
Tugas Mandiri ini dilaksanakan di:
Nama Lembaga : PAUD Kasih Bunda
Jenis Lembaga : Kelompok Bermain
Alamat : Dusun Kayuwangi, Desa Gedong, Kecamatan
Banyubiru , Kabupaten Semarang, Jawa Tengah

BAB III
PELAKSANAAN TUGAS MANDIRI

3.1. JADWAL KEGIATAN


7
Jadwal kegiatan peserta tugas mandiri adalah:

NO HARI/TANGGAL KEGIATAN

1. Senin, 28 Agustus 2017


2. Selasa, 29 Agustus 2017 Persiapan dan penyusunan jadual
3. Kamis, 30 Agustus 2017

4. Jumat, 31 Agustus 2017


Observasi APE, Pelaksanaan Pembelajaran
dan Evaluasi
5. Senin, 4 September 2017
6. Selasa, 5 September 2017
Menyiapkan Kaldik, Prota, promes, RKM,
7. Rabu, 6 September 2017
RKH, Evaluasi
8. Kamis, 7 September 2017
9. Jumat, 8 September 2017
identifikasi permasalahan
10. Senin, 11 September 2017
Selasa, 12 September
11.
2017
12. Rabu, 13 September 2017 Menyusun Rancangan Stimulasi
Kamis, 14 September
13.
2017
14. Jumat, 15 September 2017
15. Senin, 18 September 2017
Selasa, 19 September
16. Pelaksanaan Rancangan Stimulasi
2017
17. Rabu, 20 September 2017
18. Jumat, 22 September 2017
19. Senin, 25 September 2017
Selasa, 26 September Penyusunan laporan DDTK, ABK,
20.
2017 Parenting
21. Rabu, 27 September 2017
Kamis, 28 September
22.
2017

Diskusi umum, evaluasi, dan perbaikan


23. Jumat, 29 September 2017 tugas mandiri, Menyusun laporan

24. Rabu, 2 Oktober 2017


25. Kamis, 3 Oktober 2017 Pengiriman Laporan

8
3.2. URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN TUGAS MANDIRI
Kegiatan yang dilakukan dalam tugas mandiri diklat lanjutr PTK PAUD
adalah :

3.2.1. Identifikasi / Observasi Kegiatan


Observasi adalah kegiatan pengamatan dari dekat secara
langsung kepada obyek, yang menjadi obyek dalam pengamatan kali
ini adalah anak usia dini. Pendidik bertugas mengamati pertumbuhan
dan perkembangan anak usia dini dan mencatat semua hasil kegiatan
yang telah dilaksanakan sebagai bahan evaluasi .

3.2.1.1. Identifikasi Kebutuhan Lingkungan Belajar


Identifikasi kebutuhan pembelajaran tugas mandiri: Menyiapkan
sarana dan prasarana bermain dan belajar, menyiapkan lingkungan,
menyiapkan administrasi pembelajaran dan penyelenggaraan.
Observasi dilakukan dari hari pertama sampai hari kelima, sebagai
tahap awal tugas mandiri yang dilakukan.
Identifikasi kebutuhan pembelajaran tugas mandiri dalam sarana
dan prasarana lingkungan belajar, administrasi pembelajaran dan
penyelenggaraan. Menyusun rencana pembelajaran, melakukan
kegiatan pembelajaran di lembaga setempat melaksanakan tugas
mandiri.
3.2.1.2. Melaksanakan Tugas Mandiri
3.2.1.2.1. Menyusun Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran yang disusun di Pendidikan Anak
Usia dini adalah: Rencana pembelajaran tahunan, rencana
pembelajaran semester, rencana pelaksanaan pembelajaran
mingguan (RPPM) dan rencana pelaksanaan pembelajaran harian
(RPPH).
Kegiatan yang dilakukan dalam mengobservasi penyusunan
RPPM dan RPPH agar pendidik dapat menyusun RPPH dan
RPPM dengan baik dan kegiatan pembelajaran dapat berjalan
dengan baik pula. RPPM dan RPPH disusun sebelum kegiatan

9
pembelajaran dilakukan,sesuai dengan tema dan indikator-
indikator yang akan di kembangkan agar tujuan yang ingin dicapai
dalam tumbuh kembang anak dapat tercapai sesuai harapan.
3.2.1.2.2. Melakukan Kegiatan Pembelajaran (KBM)
Kegiatan ini sangatlah penting dalam melaksanakan tugas
mandiri karena dalam kegiatan ini, pendidik dapat
mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh ketika mengikuti
pendidikan dan latihan dasar.
Kegiatan mengajar yang dilakukan mulai pukul 07.30-
10.00 WIB. sesuai rencana mingguan dan rencana harian yang
telah disusun KBM dilaksanakan dengan konsep bermain,
bernyanyi, bercerita bermain peran dan lain-lain, agar anak-anak
senang tetapi mengandung makna dan tujuan serta indikator yang
ingin dikembangkan pada anak-anak usia dini dapat tercapai
dengan baik dan pendidik berperan aktif bersama agar anak dalam
kegiatan ini lebih termotivasasi dengan baik serta stimulus yang
diberikan sesuai dengan perkembangan anak. Pendidik
memberikan permainan yang dapat menstimulus kecerdasan otak
anak, setelah itu pendidik mengevaluasi kegiatan yang telah
dilakukan.

3.2.1.2.2.1. Penataan Tempat Main


Guru bertanggung jawab mengatur tempat main
untuk anak, hal yang perlu dilakukan antara lain:
a. Menyiapkan dan menata bahan dan alat main sesuai
dengan rencana dan jadwal kegiatan hari itu.
b. Penataan alat main harus mencerminkan rencana
pembelajaran yang sudah dibuat.
3.2.1.2.2.2. Penyambutan Kedatangan Anak (SOP
Penyambutan)
Saat anak datang, sambil menyiapkan tempat dan alat
main, guru menyambut kedatangan anak. Anak-anak
langsung diarahkan untuk bermain bebas dulu dengan teman-
teman lainnya sambil menunggu kegiatan dimulai.

10
3.2.1.2.2.3. Main Pembukaan dan Ikrar Bersama
(SOP Pembukaan)
Guru mengajak seluruh anak untuk membentuk
lingkaran besar dengan bergandengan tangan, lalu
menyebutkan kegiatan pembuka yang akan dilakukan.
Kegiatan pembuka bisa berupa permainan, tradisional, gerak
dan musik, senam dan sebagainya. Agar anak tidak bosan,
sebaiknya permainannya berganti-ganti. Jenis permainan juga
dapat dikaltikan dengan tema dan rencana kegiatan hari itu.
Permainan gerakan kasar dapat dijadikan sarana untuk
mendukung perkembangan motorik kasar anak.
Selesai main gerakan kasar, dilanjutkan dengan
pembacaan ikrar syahadat. Kegiatan ini dapat dilakukan
dalam posisi baris atau posisi melingkar, guru menawarkan
kepada anak yang bersedia memimpin pembacaan ikrar. Jika
anak belum siap, pembacaan ikrar dipimpin oleh guru.
Kegiatan pembukaan memerlukan waktu sekitar 20 menit.

3.2.1.2.2.4. Transisi Menuju Kelompok


Setelah selesai main pembukaan, bersama guru anak-
anak diajak antri untuk bersih-bersih diri (cuci tangan, cuci
muka, cuci kaki dan buang air kecil), mengenalkan doa
masuk kamar kecil, doa keluar kamar kecil dan minum secara
teratur.
3.2.1.2.2.5. Pijakan Sebelum Main
Guru duduk bersama anak dalam posisi melingkar.
Guru memberi salam pada anak-anak, mananyakan kabar
anak-anak.
a. Guru meminta anak-anak untuk memperhatikan siapa saja
yang tidak hadir hari ini.
b. Berdoa bersama mintalah anak secara bergiliran siapa yang
akan memimpin doa hari ini
c. Guru menyampaikan tema hari ini dan dikaitkan dengan
kehidupan anak.

11
d. Guru membacakan buku yang terkait dengan tema. Setelah
membaca selesai, guru menanyakan kembali isi cerita.
e. Guru mengaitkan isi cerita dengan kegiatan main yang akan
dilakukan anak.
f. Guru mengenalkan semua alat main yang sudah disiapkan.
g. Guru harus mengaitkan kemampuan apa yang diharapkan
muncul pada anak, sesuai dengan rencana belajar yang
sudah disusun.
h. Guru menyampaikan bagaimana aturan main, memilih
teman main, memilih mainan, cara menggunakan alat main,
kapan memulai dan mengakhiri main, serta merapikan
kembali alat yang sudah dimainkan.
i. Setelah anak siap untuk main, guru mempersilahkan anak
untuk mulai bermain dengan cara menggilir kesempatan
pada anak berdasarkan usia anak.
3.2.1.2.2.6. Pijakan Saat Main (Proses saintifik)
a. Beri anak waktu yang cukup untuk main agar gagasan main
tuntas dilakukan. Waktu yang diperlukan anak untuk
menyelesaikan gagasannya sekitar 40 60 menit.
b. Saat anak asyik bermain, guru berkeliling untuk memantau
kegiatan anak.
c. Beri contoh cara main pada anak yang belum bisa
menggunakan bahan/alat.
d. Berikan pujian pada pekerjaan yang dilakukan anak.
e. Pancing gagasan anak dengan pertanyaan.
f. Beri bantuan pada anak yang mambutuhkan.
g. Catat kegiatan yang dilakukan anak (jenis main, dan
tahapan perkembangan yang dicapai).
h. Kumpulkan hasil kerja anak dengan mencatat nama dan
tanggalnya dilembar kerja anak.
i. Bila waktu tinggal 5 menit, beri tahu anak-anak untuk
bersiap-siap menyudahi kegiatan mainnya.
3.2.1.2.2.7. Waktu Beres-Beres
a. Ajak anak membereskan mainan dengan menempatkan alat
main pada tempatnya.
b. Saat beres-beres dapat dilakukan sambil bernyanyi lagu
beres- beres atau lagu lainnya.

12
c. Bila anak belum terbiasa untuk membereskan, guru bisa
membuat permainan yang menarik agar anak ikut
membereskan.
d. Guru menyiapkan tempat untuk setiap jenis alat, sehingga
anak dapat mengelompokan alat main sesuai dengan
tempatnya.
e. Setelah selesai beres-beres, persilahkan anak untuk
mambersihkan diri, ganti pakaian bila basah/kotor dan
minum dengan antri
3.2.1.2.2.8. Pijakan Setelah Main
a. Bila anak sudah rapi, mereka diminta duduk melingkar
bersama guru.
b. Guru bertanya kepada setiap anak secara bergiliran tentang
kegiatan main yang tadi dilakukan kegiatan menanyakan
kembali melatih daya ingat anak, menambah kosa kata dan
berbicara secara runtut sesuai pengalaman mainnya.
c. Jika ada anak yang pendiam atau mangalami hambatan
bicara agar banyak diberi kesempatan untuk berbicara dan
bertanya.
3.2.1.2.2.9. Kegiatan Penutup
a. Guru dapat mengajak anak menyanyi.
b. Guru menyampaikan rencana kegiatan besok dan
menganjurkan anak untuk melanjutkan bermain yang sama
di rumah.
c. Guru meminta anak secara bergilir saat pulang, digunakan
urutan tinggi badan untuk keluar dan bersalaman lebih
dahulu.
3.2.1.3. Diskusi dan Evaluasi Tugas Mandiri
Setelah melaksanakan tugas mandiri para pendidik
PAUD berdiskusi dan melakukan evaluasi tugas mandiri yang
dilaksanakan di lembaga tempat mereka magang dan di ketua PC
kecamatan bersama pendidik PAUD yang lain. Apa bila menemukan
masalah ketika pelaksanaan tugas mandiri, maka peserta berbagi
pengalaman dalam melaksanakan di lembaga masing maasing.
3.2.1.4. Penyerahan Laporan Tugas Mandiri

13
Setelah diskusi dan evaluasi dilaksanakan laporan
tugas mandiri dikumpulkan sebagai hasil dari kegiatan diklat dasar
yang telah dilaksanakan.

3.3. HASIL YANG DIPEROLEH

Hasil yang di peroleh dari kegiatan tersebut adalah:

3.3.1. Dengan melakukan observasi dan indentivikasi pendidik dapat


mengetahuhi bagaimana tumbuh kembang anak usia dini. Faktor-
faktor yang mempengaruhinya, serta kebutuhankebutuhan apa saja
yang menunjang bagi tumbuh kembang anak usia dini, sehingga anak
usia dini dapat tumbuh dan berkembang sesuai yang diinginkan.

3.3.2. Dengan menyusun rencana pembelajaran, diharapkan pembelajaran


yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik dan terarah, dan
pembelajalaran mencapai indikator-indikator yang ingin
dikembangkan dan tercapai tujuan yang diharapkan. Selain itu dari
perencanaan pembelajaran ini diharapkan pendidik dapat berperan
aktif dalam pembelajaran serta pendidik sudah siap dalam mendidik
anak usia dini.

3.3.3. Hasil yang ingin diperoleh dalam kegiatan melaksanakan kegiatan


belajar mengajar adalah kegiatan dapat berjalan dengan baik . Ilmu
yang diperoleh dalam kegiatan diklat dasar dapat diimplementasikan
ketika pembelajaran dilaksanakan. Mulai dari kegiatan awal, kegiatan
inti dan penutup. Pendidik harus berperan aktif dalam membimbing
anak usia dini, karena pendidik berperan penting dalam kegiatan ini.
Kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari rencana pembelajaran
yang telah disusun sebelumnya, dan setelah melaksanakan kegiatan
pendidik dibiasakan membuat evaluasi harian agar perkembangan

14
anak terpantau setiap harinya, untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik.

3.3.4. Hasil yang diperoleh dari kegiatan diskusi dan evaluasi adalah
diharapkan para pendidik PAUD semakin paham setelah
melaksanakan tugas mandiri dan dapat berbagi ilmu dengan pendidik
yang belum mengikuti diklat. Evaluasi diharapkan untuk
memperbaiki apabila ada kekurangan atau hambatan yang ditemukan
ketika melaksanakan tugas mandiri dan penyusunan laporan tugas
mandiri.

3.3.5. Setelah menyerahkan laporan tugas mandiri diharapkan hasil dari


semua kegiatan dapat terus diimplimentasikan di lembaga PAUD
dan dapat terus mencari ilmu agar lembaga PAUD masing-masing
lebih baik dan bermutu baik dari pendidikannya dan
kelembagaannya. Dan diharapkan laporan mendapat penilaian yang
baik, meskipun dalam penyusunannya belum sempurna serta dapat
bermanfaat bagi pendidik PAUD khususnya dan umumnya bagi
dunia pendidikan.

BAB IV
EVALUASI TUGAS MANDIRI
4.1. PERMASALAHAN
1. Permasalahan yang ditemukan saat melaksanakan observasi dan
identifikasi kebutuhan tugas mandiri, sarana dan prasarana yang ada
di lembaga PAUD Kasih Bunda belum memadai, seperti meja
untuk belajar dan alat permainan edukatif (APE) bagi anak
2. Masalah ditemukan dalam penyusunan rencana pembelajaran,
pendidik kadang menemukan kesulitan dalam menentukan indikator
yang ingin dikembangkan dan format penyusunannya beragam antara
lembaga PAUD yang satu dengan yang lainnya berbeda.

15
3. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masalah yang
ditemukan adalah kesulitan dalam menghadapi anak, strategi apa
yang harus digunakan dalam menghadapi anak yang beragam,
apabila sedang melakukan kegiatan belajar mengajar.
4. Pemasalahan yang ditemukan dalam kegiatan diskusi dan evaluasi
adalah tidak samanya pendapat dari berbagai pendidik dan untuk itu
pendidik mengadakan diskusi agar pendapat-pendapat dapat
ditampung dan dimusyawarahkan untuk mendapat hasil yang baik.
5. Dalam penyerahan tugas mandiri pendidik harus tepat waktu dan
diharapkan tidak ada masalah dan mendapat nilai yang baik.
4.2. PEMECAHAN MASALAH
1. Pemecahan dalam menghadapi masalah tersebut adalah: Pendidik
harus dapat menyiapakan lingkungan belajar meskipun sarananya
terbatas, Pendidik dapat meminta orang tua untuk membawa meja
lipat dari rumah masing-masing. Untuk APE pendidik dapat membuat
dari berbagai alat yang ada disekitar yang tentunya aman bagi anak
dan dapat menumbuhkan kecerdasan anak.
2. Pendidik mempunyai pedoman dalam penyusunan rencana
pembelajaran yaitu Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Rebuplik
Indonesia Nomor 58 tahun 2009, tentang standar pendidikan anak
usia dini dan format yang digunakan adalah format yang mudah dan
dimengerti oleh pendidik sesuai pedoman yang ada.
3. Dalam kegiatan pembelajaran masalah pasti selalu muncul, Pendidik
harus mempunyai strategi dalam menghadapinya dan harus banyak
berdiskusi dengan pendidik lain serta yang sangat penting dengan
orang tua.
4. Diskusi yang diharapkan mendapat sesuatu hasil yang dapat
dimanfaatkan oleh forum diskusi perbedaan pendapat hal yang biasa,
dalam pemecahannya pendidik harus saling menghargai satu sama
lain.

16
5. Pendidik berperan aktif terus bertanya tentang informasi penyerahan
tugas mandiri agar penyerahan tepat waktunya.

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Pendidikan anak usia dini dilakukan dengan tujuan memberikan konsep
yang bermakna bagi anak melalui pengalaman nyata dan bermakna. Hanya
melalui pengalaman nyata dan bermaknalah anak menunjukan aktivitas dan rasa
ingin tahu (curiousity) secara optimal dan menempatkan posisi pendidik sebagai
pendamping, pembimbing serta fasilitator bagi anak, menghindari bentuk
pembelajaran yang hanya berorientasi pada kehendak guru yang menempatkan
anak secara pasif dan guru menjadi dominan.
Pendidikan anak usia dini sangatlah penting bagi anak usia 0-6 tahun karena
masa ini adalah masa keemassan untuk kecerdasan untuk anak dan agar anak siap
melanjutkan pendidikan lebih lanjut.
Untuk itu melalui diklat berjenjang tingkat lanjutyang telah di
selenggarakan, para pendidik banyak mendapatkan ilmu untuk bekal dalam
mendidik anak usia dini ke arah yang lebih baik dari yang sebelumnya dan untuk
meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan PAUD agar
menjadi pendidik dan kependidikan yang bermutu.
Dan laporan tugas mandiri ini merupakan tindak lanjut dari diklat
berjenjang tingkat lanjutyang telah dilaksanakan dan menjadi kewajiban bagi
peserta untuk menyusun setiap kegiatan dilembaga PAUD tempat tugas pendidik
melaksanakan tugas.

5.2. Saran
Semoga diklat berjenjang tingkat lanjutini sebagai langkah awal
pemerintah/mentri pendidikan dalam memperbaiki mutu pendidikan anak usia
dini. Selain itu, kami sebagai pendidik anak usia dini terus menunggu program-
program pemerintah yang dapat memberikan ilmu bagi pendidik sehingga

17
pendidik banyak pengalaman, pengetahuan yang dapat dijadikan bekal dalam
mendidik anak usia dini, dan pendidik mengharapkan pemerintah/mentri
pendidikan anak usia dini dapat memfasilitasi kegiatan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Fridani, lara; Wulan, Sri; Pujiastuti, Sri Indah. 2008. Evaluasi Perkembangan
Anak Usia Dini Jakarta: Universitas Terbuka

Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta:


Universitas Terbuka

Gunarti, Winda; Suryani, Lilis; Muis, Azizah. 2008. Metode Pengembangan


Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini Jakarta:
Universitas Terbuka

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem


Pendidikan Nasional Jakarta: BP. Dharma Bhakti

18

Anda mungkin juga menyukai