Diklat lanjut ini membukakan pintu ilmu bagi saya sebagai guru PAUD
untuk mendidik anak-anak di sekolah. Dengan adanya Diklat Lanjut Berjenjang
ini sangat menambah pengetahuan, wawasan dan menjadikan saya ingin lebih
maju, lebih semangat mengajar PAUD dengan kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan yang tidak merampas dunia anak-anak. Karena dunia anak-anak
identik dengan aktifitas bermain. Untuk menciptakan suasana bermain sambil
belajar yang menyenangkan diperlukan adanya suatu kegiatan menarik seperti
yang telah diajarkan atau dilatih di Diklat Lanjut Berjenjang ini.
Laporan ini berisi tentang hasil pengamatan dan observasi, refleksi kami di
PAUD Kasih Bunda, Kec. Banyubiru, Kab. Semarang, laporan ini disusun untuk
menyelesaikan Tugas Mandiri Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut PAUD dan
membekali penulis agar dapat melaksakan pembelajaran sesuai tujuan yang
diharapkan pada PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sebagai tugas fungsional.
Laporan ini tersusun dan terwujud atas bantuan dari berbagai pihak oleh
karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada:
2
6. Pihak-pihak yang langsung maupun tidak langsung memberi bantuan dan
dukungan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan beliau-beliau
yang telah membantu terselesainya laporan ini. Penulis merasa laporan ini masih
banyak ke-kurangannya dan mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun guna memperbaiki laporan ini.
Kabupaten Semarang, 3 Oktober 2017
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Usia dini merupakan masa emas perkembangan, pada masa itu terjadi
lonjakan luar biasa pada perkembangan anak.Untuk melejitkan potensi
perkembangan tersebut, setiap anak membutuhkan asupan gizi
seimbang, , perlindungan kesehatan, asupan penuh kasih sayang dan
rangsangan pendidikan yang sesuai dengan tahap perkembangan dan
kemampuan masing-masing anak. Pendidikan bagi usia dini merupakan
usaha yang terencana untuk membentuk perkembangan potensi dan
kemampuan anak Pemberian rangsangan pendidikan dapat dilakukan
sejak lahir, bahkan sejak anak masih dalam kandungan. Rangsangan
pendidikan ini hendaknya dilakukan secara bertahap, berulang, konsisten,
dan tuntas, sehingga memiliki manfaat bagi anak.
4
Dengan diadakan diklat berjenjang E-Training tingkat lanjut untuk
para pendidik PAUD ini, saya sangat setuju dan merasa senang karena
pendidik yang mengikuti diklat ini nantinya akan menularkan ilmunya
lagi untuk para pendidik PAUD yang lain yang ada di sekitarnya, dengan
begitu kami akan ada peningkatan kompetensi diri dalam menjalankan
tugas sebagai pendidik.
Mendidik Anak Usia Dini bukanlah hal yang mudah, apabila para
pendidiknya tidak di bekali dengan ilmu pengetahuan yang memadai,
maka akan gagal dan sia-sialah usaha para pendidik paud itu, akan tetapi
dengan di adakannya pelatihan para pendidik paud ini mudah-mudahan
proses pengembangan pembelajaran ini akan berkembang dengan baik
1.3. TUJUAN
1.3.1. Tujuan Umum
5
Penyusunan Laporan Tugas Mandiri ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan menemukan dan memecahkan masalah
serta kendala yang terjadi di lapangan, meningkatkan pengetahuan,
kemampuan pendidik, dan juga orangtua terhadap konsep dasar PAUD.
Disajikan dari materi Diklat Dasar kemudian diproyeksikan dalam
praktik dalam proses pembelajaran yang dilakukan.
1.4. MANFAAT
Diklat berjenjang Tingkat Lanjut ini banyak sekali manfaatnya diantaranya
:
a. Menambah wawasan dan pengetahuan pendidik PAUD
b. Dapat memantapkan pendidik PAUD dalam mengajar anak
didiknya sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c. Dapat menjadikan pendidik lebih kreatif
d. Dapat memberikan contoh dan arahan kepada orang tua murid
dalam memberikan rangsangan pendidikan yang lebih
menyenangkan
e. Meningkatkan kualitas dan kompetensi pendidik PAUD dalam
memahami karakteristik anak berkebutuhan khusus
6
f. Para pendidik dapat mengetahui dan mengukur apa
kekurangan dan kelebihan masing-masing
g. Agar para pendidik mampu mempersiapkan pembelajaran
terlebih dahulu sebelum melaksanakan proses pembelajaran
h. Pendidik dapat menguasai materi yang akan diberikan sesuai
dengan tingkat perkembangan anak usia dini
BAB II
PERENCANAAN TUGAS MANDIRI
A. WAKTU
Tugas mandiri ini dilaksanakan mulai tanggal 28 Agustus 2017 sampai
dengan 3 Oktober 2017, bersamaan dengan kegiatan keseharian pendidik
PAUD peserta diklat. Pembelajaran di PAUD Kasih Bunda Banyubiru
dimulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 10.00 WIB. Dan penyusunan
laporan ini dilaksanakan usai proses pembelajaran.
B. TEMPAT
Tugas Mandiri ini dilaksanakan di:
Nama Lembaga : PAUD Kasih Bunda
Jenis Lembaga : Kelompok Bermain
Alamat : Dusun Kayuwangi, Desa Gedong, Kecamatan
Banyubiru , Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
BAB III
PELAKSANAAN TUGAS MANDIRI
NO HARI/TANGGAL KEGIATAN
8
3.2. URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN TUGAS MANDIRI
Kegiatan yang dilakukan dalam tugas mandiri diklat lanjutr PTK PAUD
adalah :
9
pembelajaran dilakukan,sesuai dengan tema dan indikator-
indikator yang akan di kembangkan agar tujuan yang ingin dicapai
dalam tumbuh kembang anak dapat tercapai sesuai harapan.
3.2.1.2.2. Melakukan Kegiatan Pembelajaran (KBM)
Kegiatan ini sangatlah penting dalam melaksanakan tugas
mandiri karena dalam kegiatan ini, pendidik dapat
mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh ketika mengikuti
pendidikan dan latihan dasar.
Kegiatan mengajar yang dilakukan mulai pukul 07.30-
10.00 WIB. sesuai rencana mingguan dan rencana harian yang
telah disusun KBM dilaksanakan dengan konsep bermain,
bernyanyi, bercerita bermain peran dan lain-lain, agar anak-anak
senang tetapi mengandung makna dan tujuan serta indikator yang
ingin dikembangkan pada anak-anak usia dini dapat tercapai
dengan baik dan pendidik berperan aktif bersama agar anak dalam
kegiatan ini lebih termotivasasi dengan baik serta stimulus yang
diberikan sesuai dengan perkembangan anak. Pendidik
memberikan permainan yang dapat menstimulus kecerdasan otak
anak, setelah itu pendidik mengevaluasi kegiatan yang telah
dilakukan.
10
3.2.1.2.2.3. Main Pembukaan dan Ikrar Bersama
(SOP Pembukaan)
Guru mengajak seluruh anak untuk membentuk
lingkaran besar dengan bergandengan tangan, lalu
menyebutkan kegiatan pembuka yang akan dilakukan.
Kegiatan pembuka bisa berupa permainan, tradisional, gerak
dan musik, senam dan sebagainya. Agar anak tidak bosan,
sebaiknya permainannya berganti-ganti. Jenis permainan juga
dapat dikaltikan dengan tema dan rencana kegiatan hari itu.
Permainan gerakan kasar dapat dijadikan sarana untuk
mendukung perkembangan motorik kasar anak.
Selesai main gerakan kasar, dilanjutkan dengan
pembacaan ikrar syahadat. Kegiatan ini dapat dilakukan
dalam posisi baris atau posisi melingkar, guru menawarkan
kepada anak yang bersedia memimpin pembacaan ikrar. Jika
anak belum siap, pembacaan ikrar dipimpin oleh guru.
Kegiatan pembukaan memerlukan waktu sekitar 20 menit.
11
d. Guru membacakan buku yang terkait dengan tema. Setelah
membaca selesai, guru menanyakan kembali isi cerita.
e. Guru mengaitkan isi cerita dengan kegiatan main yang akan
dilakukan anak.
f. Guru mengenalkan semua alat main yang sudah disiapkan.
g. Guru harus mengaitkan kemampuan apa yang diharapkan
muncul pada anak, sesuai dengan rencana belajar yang
sudah disusun.
h. Guru menyampaikan bagaimana aturan main, memilih
teman main, memilih mainan, cara menggunakan alat main,
kapan memulai dan mengakhiri main, serta merapikan
kembali alat yang sudah dimainkan.
i. Setelah anak siap untuk main, guru mempersilahkan anak
untuk mulai bermain dengan cara menggilir kesempatan
pada anak berdasarkan usia anak.
3.2.1.2.2.6. Pijakan Saat Main (Proses saintifik)
a. Beri anak waktu yang cukup untuk main agar gagasan main
tuntas dilakukan. Waktu yang diperlukan anak untuk
menyelesaikan gagasannya sekitar 40 60 menit.
b. Saat anak asyik bermain, guru berkeliling untuk memantau
kegiatan anak.
c. Beri contoh cara main pada anak yang belum bisa
menggunakan bahan/alat.
d. Berikan pujian pada pekerjaan yang dilakukan anak.
e. Pancing gagasan anak dengan pertanyaan.
f. Beri bantuan pada anak yang mambutuhkan.
g. Catat kegiatan yang dilakukan anak (jenis main, dan
tahapan perkembangan yang dicapai).
h. Kumpulkan hasil kerja anak dengan mencatat nama dan
tanggalnya dilembar kerja anak.
i. Bila waktu tinggal 5 menit, beri tahu anak-anak untuk
bersiap-siap menyudahi kegiatan mainnya.
3.2.1.2.2.7. Waktu Beres-Beres
a. Ajak anak membereskan mainan dengan menempatkan alat
main pada tempatnya.
b. Saat beres-beres dapat dilakukan sambil bernyanyi lagu
beres- beres atau lagu lainnya.
12
c. Bila anak belum terbiasa untuk membereskan, guru bisa
membuat permainan yang menarik agar anak ikut
membereskan.
d. Guru menyiapkan tempat untuk setiap jenis alat, sehingga
anak dapat mengelompokan alat main sesuai dengan
tempatnya.
e. Setelah selesai beres-beres, persilahkan anak untuk
mambersihkan diri, ganti pakaian bila basah/kotor dan
minum dengan antri
3.2.1.2.2.8. Pijakan Setelah Main
a. Bila anak sudah rapi, mereka diminta duduk melingkar
bersama guru.
b. Guru bertanya kepada setiap anak secara bergiliran tentang
kegiatan main yang tadi dilakukan kegiatan menanyakan
kembali melatih daya ingat anak, menambah kosa kata dan
berbicara secara runtut sesuai pengalaman mainnya.
c. Jika ada anak yang pendiam atau mangalami hambatan
bicara agar banyak diberi kesempatan untuk berbicara dan
bertanya.
3.2.1.2.2.9. Kegiatan Penutup
a. Guru dapat mengajak anak menyanyi.
b. Guru menyampaikan rencana kegiatan besok dan
menganjurkan anak untuk melanjutkan bermain yang sama
di rumah.
c. Guru meminta anak secara bergilir saat pulang, digunakan
urutan tinggi badan untuk keluar dan bersalaman lebih
dahulu.
3.2.1.3. Diskusi dan Evaluasi Tugas Mandiri
Setelah melaksanakan tugas mandiri para pendidik
PAUD berdiskusi dan melakukan evaluasi tugas mandiri yang
dilaksanakan di lembaga tempat mereka magang dan di ketua PC
kecamatan bersama pendidik PAUD yang lain. Apa bila menemukan
masalah ketika pelaksanaan tugas mandiri, maka peserta berbagi
pengalaman dalam melaksanakan di lembaga masing maasing.
3.2.1.4. Penyerahan Laporan Tugas Mandiri
13
Setelah diskusi dan evaluasi dilaksanakan laporan
tugas mandiri dikumpulkan sebagai hasil dari kegiatan diklat dasar
yang telah dilaksanakan.
14
anak terpantau setiap harinya, untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik.
3.3.4. Hasil yang diperoleh dari kegiatan diskusi dan evaluasi adalah
diharapkan para pendidik PAUD semakin paham setelah
melaksanakan tugas mandiri dan dapat berbagi ilmu dengan pendidik
yang belum mengikuti diklat. Evaluasi diharapkan untuk
memperbaiki apabila ada kekurangan atau hambatan yang ditemukan
ketika melaksanakan tugas mandiri dan penyusunan laporan tugas
mandiri.
BAB IV
EVALUASI TUGAS MANDIRI
4.1. PERMASALAHAN
1. Permasalahan yang ditemukan saat melaksanakan observasi dan
identifikasi kebutuhan tugas mandiri, sarana dan prasarana yang ada
di lembaga PAUD Kasih Bunda belum memadai, seperti meja
untuk belajar dan alat permainan edukatif (APE) bagi anak
2. Masalah ditemukan dalam penyusunan rencana pembelajaran,
pendidik kadang menemukan kesulitan dalam menentukan indikator
yang ingin dikembangkan dan format penyusunannya beragam antara
lembaga PAUD yang satu dengan yang lainnya berbeda.
15
3. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masalah yang
ditemukan adalah kesulitan dalam menghadapi anak, strategi apa
yang harus digunakan dalam menghadapi anak yang beragam,
apabila sedang melakukan kegiatan belajar mengajar.
4. Pemasalahan yang ditemukan dalam kegiatan diskusi dan evaluasi
adalah tidak samanya pendapat dari berbagai pendidik dan untuk itu
pendidik mengadakan diskusi agar pendapat-pendapat dapat
ditampung dan dimusyawarahkan untuk mendapat hasil yang baik.
5. Dalam penyerahan tugas mandiri pendidik harus tepat waktu dan
diharapkan tidak ada masalah dan mendapat nilai yang baik.
4.2. PEMECAHAN MASALAH
1. Pemecahan dalam menghadapi masalah tersebut adalah: Pendidik
harus dapat menyiapakan lingkungan belajar meskipun sarananya
terbatas, Pendidik dapat meminta orang tua untuk membawa meja
lipat dari rumah masing-masing. Untuk APE pendidik dapat membuat
dari berbagai alat yang ada disekitar yang tentunya aman bagi anak
dan dapat menumbuhkan kecerdasan anak.
2. Pendidik mempunyai pedoman dalam penyusunan rencana
pembelajaran yaitu Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Rebuplik
Indonesia Nomor 58 tahun 2009, tentang standar pendidikan anak
usia dini dan format yang digunakan adalah format yang mudah dan
dimengerti oleh pendidik sesuai pedoman yang ada.
3. Dalam kegiatan pembelajaran masalah pasti selalu muncul, Pendidik
harus mempunyai strategi dalam menghadapinya dan harus banyak
berdiskusi dengan pendidik lain serta yang sangat penting dengan
orang tua.
4. Diskusi yang diharapkan mendapat sesuatu hasil yang dapat
dimanfaatkan oleh forum diskusi perbedaan pendapat hal yang biasa,
dalam pemecahannya pendidik harus saling menghargai satu sama
lain.
16
5. Pendidik berperan aktif terus bertanya tentang informasi penyerahan
tugas mandiri agar penyerahan tepat waktunya.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pendidikan anak usia dini dilakukan dengan tujuan memberikan konsep
yang bermakna bagi anak melalui pengalaman nyata dan bermakna. Hanya
melalui pengalaman nyata dan bermaknalah anak menunjukan aktivitas dan rasa
ingin tahu (curiousity) secara optimal dan menempatkan posisi pendidik sebagai
pendamping, pembimbing serta fasilitator bagi anak, menghindari bentuk
pembelajaran yang hanya berorientasi pada kehendak guru yang menempatkan
anak secara pasif dan guru menjadi dominan.
Pendidikan anak usia dini sangatlah penting bagi anak usia 0-6 tahun karena
masa ini adalah masa keemassan untuk kecerdasan untuk anak dan agar anak siap
melanjutkan pendidikan lebih lanjut.
Untuk itu melalui diklat berjenjang tingkat lanjutyang telah di
selenggarakan, para pendidik banyak mendapatkan ilmu untuk bekal dalam
mendidik anak usia dini ke arah yang lebih baik dari yang sebelumnya dan untuk
meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan PAUD agar
menjadi pendidik dan kependidikan yang bermutu.
Dan laporan tugas mandiri ini merupakan tindak lanjut dari diklat
berjenjang tingkat lanjutyang telah dilaksanakan dan menjadi kewajiban bagi
peserta untuk menyusun setiap kegiatan dilembaga PAUD tempat tugas pendidik
melaksanakan tugas.
5.2. Saran
Semoga diklat berjenjang tingkat lanjutini sebagai langkah awal
pemerintah/mentri pendidikan dalam memperbaiki mutu pendidikan anak usia
dini. Selain itu, kami sebagai pendidik anak usia dini terus menunggu program-
program pemerintah yang dapat memberikan ilmu bagi pendidik sehingga
17
pendidik banyak pengalaman, pengetahuan yang dapat dijadikan bekal dalam
mendidik anak usia dini, dan pendidik mengharapkan pemerintah/mentri
pendidikan anak usia dini dapat memfasilitasi kegiatan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fridani, lara; Wulan, Sri; Pujiastuti, Sri Indah. 2008. Evaluasi Perkembangan
Anak Usia Dini Jakarta: Universitas Terbuka
18