Jaringan Epitel
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel
Pada hewan multiseluler terkandung berbagai jenis sel yang berbeda. Sel yang
memiliki struktur dan fungsi yang sama tersusun dalam kelompok dikenal sebagai
jaringan. Pada hewan multiseluler terdapat empat kelompok utama jaringan
somatik yaitu 1) jaringan epitel; 2) jaringan ikat atau penyokong; 3) jaringan otot 4)
dan jaringan saraf (Storer dan Usinger, 2011). Berikut adalah uraian mengenai
keempat jaringan tersebut.
1. Jaringan Epitel
(1) Jaringan epitel selapis, jaringan epitel yang tersusun oleh satu lapis sel.
Terdiri atas (a) epitel pipih selapis (simple squamous epithelium) tersusun
sangat rapat, berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, sekresi, terdapat
pada pembuluh darah, selaput pembungkus jantung, paru-paru, ginjal dan
selaput perut; (b) epitel kubus selapis (simple cuboidal epithelium) tersusun
atas selapis sel berbentuk kubus, berfungsi sebagai sekresi dan pelindung,
terletak pada nefron ginjal, kelenjar tiroid, ovarium, dan lensa mata; c) epitel
silindris selapis (simple columnar epithelium) disusun oleh selapis sel yang
berbentuk silindris, terdapat pada epitelium kelenjar pencernaan, jonjot usus,
kantung empedu, lambung (ventrikulus), dan usus (intestinum) berfungsi
untuk penyerapan nutrisi di usus dan sekresi.
(3) Jaringan Epitel Khusus (Special or exception Epithelial Tissue), (a) epitel transisi
Jaringan epitel transisi disusun oleh berlapis-lapis sel, jaringan ini tidak dapat
dikelompokkan berdasarkan bentuknya karena bentuk jaringan epitel transisi
dapat berubah dan permukaan lapisannya dapat menggembung, terdapat
pada epitelium ureter, uretra, saluran pernapasan, dan kantung kemih; (b)
pseudostratified epithelium, modifikasi dari epitel silindris sederhana, inti sel
terletak pada tingkat yang berbeda, memberi kesan palsu karena diberi
stratifikasi terdapat pada bagian garis hidung, trakea, bronkus dan saluran
kelamin laki-laki
Gambar 3. Jaringan Epitel Khusus
Pada sebagian jaringan epitel terdapat penonjolan pada permukaan sel yaitu
berupa microvilli (Gambar 4) dan cilia (Gambar 5). Sel epitel yang memiliki mikrovili,
terutama bertujuan untuk meningkatkan luas permukaan untuk penyerapan
(permukaan usus), untuk mengangkut bahan diserap, dan untuk berpartisipasi
dalam pencernaan karbohidrat. Secara umum, panjang mikrovillus adalah sekitar
0,5-1,0 m dan diameter sekitar 0,1 m. Mikrovili yang dikemas dalam jumlah besar
dan membuat permukaan disebut bulu sikat (brush boarders). Bulu sikat ini hadir
pada permukaan luminal kebanyakan epitel usus, khusus untuk penyerapan.
Silia memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pernapasan dan
saluran reproduksi. Silia memiliki ukuran yang lebih panjang jika dibandingkan
dengan mikrovili yaitu panjang antara 6-10 mikron dan lebar 0,2 mikron. Silia
adalah motil dan dapat bergerak ketika mendapatkan suplai ATP.
Campbell Neil A., Jane B. Raece et al. 2008. Biology 8th Edition. San Fransisco :
Benjamin Cummings.
Storer T., Robert L. U. 2011. Dasar- Dasar Zoologi. Binarupa Aksara: Tangerang Selatan