Jaringan Epitel

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

RIZKA ROHMATIN NISAK 17/417043/PBI/01480

Pada hewan multiseluler terkandung berbagai jenis sel yang berbeda. Sel yang
memiliki struktur dan fungsi yang sama tersusun dalam kelompok dikenal sebagai
jaringan. Pada hewan multiseluler terdapat empat kelompok utama jaringan
somatik yaitu 1) jaringan epitel; 2) jaringan ikat atau penyokong; 3) jaringan otot 4)
dan jaringan saraf (Storer dan Usinger, 2011). Berikut adalah uraian mengenai
keempat jaringan tersebut.

1. Jaringan Epitel

Jaringan epitel sebagai penyusun permukaan tubuh, organ tubuh dan


permukaan saluran (rongga) tubuh hewan (Campbell and Reece, 2008). Jaringan
epitel memiliki karakteristik antara lain a)sel-sel tersusun berlekatan dengan materi
interseluler sedikit; b) terkait dengan jaringan bawahnya melalui struktur membran
basalis; c) sel epitel disatukan oleh cementing substance dan proses mekanik; d) tidak
terdapat pembuluh darah dalam jaringan epitel. Sedangkan fungsi dari jaringan
epitel adalah a) menutupi dan melapisi permukaan (epitel di kulit); b) absorbsi; d)
sekresi; d) sensori; e) kontraktil; f) proteksi.

Jaringan eputel dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori, seperti klasifikasi


jaringan epitel berdasarkan jumlah dan bentuk lapisan sel

(1) Jaringan epitel selapis, jaringan epitel yang tersusun oleh satu lapis sel.
Terdiri atas (a) epitel pipih selapis (simple squamous epithelium) tersusun
sangat rapat, berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, sekresi, terdapat
pada pembuluh darah, selaput pembungkus jantung, paru-paru, ginjal dan
selaput perut; (b) epitel kubus selapis (simple cuboidal epithelium) tersusun
atas selapis sel berbentuk kubus, berfungsi sebagai sekresi dan pelindung,
terletak pada nefron ginjal, kelenjar tiroid, ovarium, dan lensa mata; c) epitel
silindris selapis (simple columnar epithelium) disusun oleh selapis sel yang
berbentuk silindris, terdapat pada epitelium kelenjar pencernaan, jonjot usus,
kantung empedu, lambung (ventrikulus), dan usus (intestinum) berfungsi
untuk penyerapan nutrisi di usus dan sekresi.

Gambar 1. Jaringan epitel selapis


(2) Jaringan Epitel Berlapis, tersusun lebih dari satu lapis sel. Terdiri atas (a)
epitel pipih berlapis banyak (stratified squamous), jaringan epitel pipih
berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk pipih. Sel-sel
pada jaringan epitel pipih berlapis banyak tersusun sangat rapat, terdapat
pada jaringan epitelium rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki,
dan vagina, berfungsi sebagai pelindung; (b) epitel kubus berlapis banyak
(stratified cuboidal), disusun oleh lebih dari satu lapis sel yang berbentuk
kubus, terdapat pada epitelium folikel ovarium, permukaan ovarium, testis,
saluran kelenjar minyak, dan kelenjar keringat pada kulit, berfungsi dalam
sekresi dan absorpsi, serta melindungi dari gesekan dan pengelupasan; (c)
epitel silindris berlapis banyak, disusun oleh lebih dari satu lapis sel
berbentuk silindria, terdapat pada jaringan epitelium laring, faring, trakea,
dan kelenjar ludah, berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.

Gambar 2. Jaringan Epitel Berlapis

(3) Jaringan Epitel Khusus (Special or exception Epithelial Tissue), (a) epitel transisi
Jaringan epitel transisi disusun oleh berlapis-lapis sel, jaringan ini tidak dapat
dikelompokkan berdasarkan bentuknya karena bentuk jaringan epitel transisi
dapat berubah dan permukaan lapisannya dapat menggembung, terdapat
pada epitelium ureter, uretra, saluran pernapasan, dan kantung kemih; (b)
pseudostratified epithelium, modifikasi dari epitel silindris sederhana, inti sel
terletak pada tingkat yang berbeda, memberi kesan palsu karena diberi
stratifikasi terdapat pada bagian garis hidung, trakea, bronkus dan saluran
kelamin laki-laki
Gambar 3. Jaringan Epitel Khusus
Pada sebagian jaringan epitel terdapat penonjolan pada permukaan sel yaitu
berupa microvilli (Gambar 4) dan cilia (Gambar 5). Sel epitel yang memiliki mikrovili,
terutama bertujuan untuk meningkatkan luas permukaan untuk penyerapan
(permukaan usus), untuk mengangkut bahan diserap, dan untuk berpartisipasi
dalam pencernaan karbohidrat. Secara umum, panjang mikrovillus adalah sekitar
0,5-1,0 m dan diameter sekitar 0,1 m. Mikrovili yang dikemas dalam jumlah besar
dan membuat permukaan disebut bulu sikat (brush boarders). Bulu sikat ini hadir
pada permukaan luminal kebanyakan epitel usus, khusus untuk penyerapan.

Silia memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pernapasan dan
saluran reproduksi. Silia memiliki ukuran yang lebih panjang jika dibandingkan
dengan mikrovili yaitu panjang antara 6-10 mikron dan lebar 0,2 mikron. Silia
adalah motil dan dapat bergerak ketika mendapatkan suplai ATP.

Gambar 4. Mikrovili pada Sel Epitel


Gambar 5. Silia pada Sel Epitel

2. Jaringan Ikat atau Penyokong


3. Jaringan Otot
4. Jaringan Saraf
PUSTAKA

Campbell Neil A., Jane B. Raece et al. 2008. Biology 8th Edition. San Fransisco :
Benjamin Cummings.

Storer T., Robert L. U. 2011. Dasar- Dasar Zoologi. Binarupa Aksara: Tangerang Selatan

Anda mungkin juga menyukai