Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Guna Menenuhi Tugas Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis dan ekonomi
Di Susun Oleh :
Kel.7/2E/Akuntansi
1. Bapak Iwan Suroso , SE, MM selaku Dosen mata kuliah Lingkungan Bisnis
dan ekonomi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muria Kudus.
2. Semuateman-teman Akuntansi Kelas2E, atas kerjasamanya dan
partisipasinya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... 1
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
11. Penjadwalan .................................................................. 22
12. Pemeliharaan ................................................................. 22
LAMPIRAN ................................................................................................ 24
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
3. Tujuan dan Sasaran selalu fokus pada Pelanggan dan Kesesuaian
Kompetisi Pasar serta mengacu pada Peningkatan Kualitas Tahunan.
Tidak ada namanya bisnis jika anda tidak melakukan penjualan. Dan
penjualan sangat relevan dengan pelanggan. Sedemikian peningkatan
kualitas akan terkait dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan dan
pasar.
4. Sasaran Manajemen Kualitas selalu disebar dalam Tingkatan Pengambil
Tindakan (Execution Level)
Rencana yang Strategis dan Matang tidak akan terwujud dalam sebuah
Performa dan Kinerja yangsukses jika hanya menjadi wacana di tingkat
pengambil kebijakan. Karena itulah Manajemen Kualitas akan disebarkan
diseluruh pengambil tindakan atau level eksekusi.
5. Pelatihan atau Training dilaksanakan disemua Tingkat
Untuk membuat sebuah Rencana Strategis berhasil diperlukan persamaan
persepsi dan pemahaman akan Manajemen Kualitas. Anda perlu
melakukan Sosialisasi dan Pelatihan tentang Manajemen Kualitas disemua
Lapisan Organisasi.
6. Pengukuran Manajemen Kualitas berlaku menyeluruh di semua level
organisasi
Proses yang berjalan dengan Baik pada akhirnya memberikan Hail yang
baik pula, dan untuk menghindari adanya Penyimpangan dan
Penyalahgunaan Wewenang atau Kebijakan, diperlukan Pengukuran Kerja
yang bersifat Periodik ataupun Tentative, sehingga Manajemen Kualitas
bernilai sempurna sejak direncanakan sampai dilaksanakan.
7. Pengawasan atau Monitoring dari Manajemen Atas terhadap Hasil yang
telah dicapai dengan Sasaran yang diinginkan
Pengukuran akan diimbangi dengan Pengawasan atau Monitoring. Jika
terdapat Kendala yang masih dalam lingkup toleransi, maka Rencana
Strategis masih dapat diteruskan dengan sedikit modifikasi lainnya.
6
8. Adanya Penghargaan atau Reward kepada level dengan Kinerja Terbaik
Bagaimana pun, sebuah Kerja memerlukan Apresiasi dan Penghargaan.
Reward membangkitkan Semangat dan Passion setiap Karyawan Anda
dalam mencapai Kinerja Maksimal.
9. Sistem Penghargaan (Reward) selalu mengalami Perbaikan dari waktu ke
waktu. Setiap Waktu reward dan penghargaan perlu disesuaikan menurut
Situasi dan Kondisi Kerja. Tidak mungkin penghargaan tahun sebelumnya
masih menjadi acuan di tahun ini. Manajemen Kualitas
adalah fundamental dalam sebuah strategi perusahaan. Ketika Organisasi
selalu bermain dalam lingkungan kualitas yang baik, maka hasil
dan kinerja akan berlaku untuk jangka panjang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Operasi Dan Kualitas ?
2. Bagaimana Perancangan barang dan jasa dalam manajemen operasi dan
kualitas ?
3. Bagaimana Mutu atau Kualitas dalam Manajemen Operasi ?
4. Bagaimana Strategi dalam Operasi dalam Manajemen Operasi ?
5. Bagaiman Perancangan proses dan kapasitas dalam Manajemen Operasi ?
6. Bagaimana Pemilihan lokasi dalam Manajemen Operasi ?
7. Bagaimana Perancangan tata letak dalam Manajemen Operasi ?
8. Bagaimana SDM dan rancangan kerja dalam Manajemen Operasi ?
9. Bagaimana Persediaan Manajemen Kualitas ?
10. Bagaimana Manajemen rantai pasok dalam Manajemen Operasi ?
11. Bagaimana Penjadwalan dalam Manajemen Operasi ?
12. Bagaimana Pemeliharaan dalam Manajemen Operasi ?
7
4. Menerangkan mengenai strategi bisnis sebagai pengendali operasi.
5. Menerangkan mengenai perancangan proses dan kapasitas operasi.
6. Menjelaskan mengenaiPemilihan lokasi dalam Manajemen Operasi.
7. Menjelaskan mengenaiPerancangan tata letak dalam Manajemen Operasi.
8. Menjelaskan mengenai SDM dan rancangan kerja dalam Manajemen
Operasi .
9. Menjelaskan Persediaan Manajemen Kualitas .
10. Menjelaskan Manajemen rantai pasok dalam Manajemen Operasi .
11. Menjelaskan Penjadwalan dalam Manajemen Operasi .
12. Menjelaskan Pemeliharaan dalam Manajemen Operasi .
8
proses yang baik akan menghasilkan produk (barang atau jasa) yang diminati
pelaggaan. Apabila proses telah ditentukan, makan akan diketahui pula
jumlah SDM yang dibutuhkan perusahaan. Perancangan proses dan kapasitas
akan menghasilkan tingkat ketersediaan produk (barang atau jasa),
penjadwalan proses (scheduling), dan proses pemeliharan (maintenance).
4. Pemilihan lokasi
Pemilihan lokasi berkaitan dengan manajemen rantai pasok. Faktor pada
rantai pasok (supply chain) yang berpengaruh antara lain transportasi dan
jaringan distribusi.
5. Perancangan tata letak
Perancangan tata letak dilakukan setelah perancangan proses dan
kapasitas. Perancangan tata letak akan berpengaruh pada SDM, persediaan,
penjadwalan dan pemeliharaan.
6. SDM dan rancangan kerja
Faktor SDM meliputi keselamatan, kesehatan, job description, lingkungan
kerja dan upah.
7. Manajemen rantai pasok
Manajemen rantai pasok dipengaruhi oleh pemilihan lokasi dan kualitas
produk. Manajemen rantai pasok karena berkaitan dengan keputusan apa
yang harus dibeli dan apa yang harus dibuat. Sehingga kualitas apa yang
harus dibeli akan menentukan kualitas apa yang dibuat.
8. Persediaan
Keputusan persediaan dipengaruhi oleh perancangan proses dan kapasitas,
SDM, dan perancangan tata letak.
9. Penjadwalan Operasi
Keputusan penjadwalan dipengaruhi oleh perancangan proses dan
kapasitas, tata letak dan SDM.
10. Pemeliharaan
Pemeliharaan berkaitan dengan menjaga mutu atau kualitas.
9
BAB 2
PEMBAHASAN
Study Kasus
PT DIRGANTARA INDONESIA
Pada tahun 1962 nama DPPP diubah menjadi Lembaga Persiapan Industri
Penerbangan (Lapip) sesuai dengan misi dan sasaran yang ingin dicapainya.
Selanjutnya pada tahun 1966 diubah lagi menjadi Lembaga Industri Penerbangan
Nurtanio (Lipnur) sebagai penghormatan jasa-jasa Nurtanio yang meninggal saat
uji terbang.
10
Pada periode ini juga, segala aspek baik infrastruktur, fasilitas, sumber
daya manusia, hukum dan peraturan, beserta semua yang berkaitan dan
mendukung keberadaan industri pesawat terbang diatur secara menyeluruh.
Tanggal 11 Oktober 1985.
11
Menjadi PT Dirgantara Indonesia. Perubahan nama tersebut dimaksudkan untuk
memberi nafas dan paradigma baru bagi perusahaan. Meski persoalan yang timbul
pun semakin rumit dan kompleks, hal ini disebabkan volume bisnis jauh lebih
kecil dari sumber daya yang tersedia.
12
dikendalikan oleh manajemen puncak (top management), dan implementasinya
harus melibatkan semua anggota organisasi.
Mengapa inti bisnis dalam era globalisasi yang akan datang harus berfokus
pada kualitas? Karena kualitas dalam era globalisasi telah menjadi harapan dan
keinginan semua orang khususnya pelanggan. Oleh karena itu, para pelaku bisnis
dan produsen harus terus berusaha mengembangkan konsepsi dan teknologi
kualitas sejalan dengan trend globalisasi. Bahkan banyak perusahaan yang secara
progresif mencari pola manajemen yang dianggap paling efektif untuk menyiasati
kualitas dalam era globalisasi. Pola manajemen kualitas yang dianggap paling
efektif tersebut harus mampu menjadi strategi kompetisi yang paling dapat
diandalkan.
Apa Yang Bisa Dilakukan Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer
Operasi. Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan,
pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian.
Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah,
kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.
Tanggung Jawab Manajer Operasi :
Menghasilkan barang dan jasa.
Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem
transformasi.
Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.
Fungsi Produksi Dan Operasi :
Proses produksi dan operasi.
Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi.
Perencanaan.
Pengendalian dan pengawasan.
13
2. Perancangan barang dan jasa.
Contohnya saja pada tahun 1937, atas permintaan seorang pengusaha lokal,
beberapa pemuda Indonesia yang dipimpin oleh Tossin membuat pesawat terbang
di sebuah bengkel yang terletak di Jl. Pasirkaliki, Bandung. Mereka menamai
pesawat buatanya dengan nama PK. KKH. Pesawat ini pernah mengejutkan dunia
penerbangan karena telah menunjukkan kemampuannya untuk terbang ke Belanda
dan daratan China pulang pergi. Sebelumnya, sekitar tahun 1922, Indonesia
bahkan telah terlibat dalam modifikasi pesawat di sebuah rumah pribadi di Jl.
Cikapundung, Bandung.
Pada tahun 1938, atas permintaan LW. Walraven dan MV. Patist, pesawat PK.
KKH didesain ulang menjadi pesawat yang lebih kecil dan diproduksi di sebuah
bengkel yang berlokasi di Jl. Kebon Kawung, Bandung.
14
Dan ini adalah beberapa produk dan jasa yang dihasilkan PT Dirgantara
Indonesia:
- Memproduksi sekitar 298 unit pesawat terbang dan helikopter (97 unit
NC212, 38 unitCN235, 114 unit NBO105, 27 unit NBELL412, 22 NAS332)
- Memproduksi 50.000 unit roket dan 150 unit terpedo
- Memproduksi 10.000 unit komponen pesawat terbang (F-16, Boeing, Airbus)
- Jasa Engineering/Rancang bangun
- Jasa perawatan pesawat dan mesin pesawat
- Jasa manufaktur (pesawat, pertahanan dan industrial)
Mutu atau kualitas produk harus dijaga pada saat proses pengerjaan produk
(barang atau jasa). Sehingga penentuan mutu harus dilaksanakan pada saat
perancangan produk dan perancangan proses.Ekspektasi pelanggan terhadap
kualitas harus ditetapkan, peraturan dan prosedur dibakukan untuk
mengidentifikasi serta mencapai standar kualitas tersebut.
Mengenai mutu produk dan jasa PT Dirgantara Indonesia, belum lama ini, PT
Dirgantara Indonesia mengekspor CN 235 jenis pesawat angkut militer VIP ke
negara Senegal Afrika, setelah sebelumnya juga mengirimkan pesawat yang sama
ke negara Burkina Faso, Afrika Barat. Menyusul kiriman pesawat ke Senegal itu,
PT Dirgantara Indonesia juga mengirimkan pesawat CN 235 jenis Maritime Patrol
Aircraft (MPA) ke Korean Coast Guard pada hari berikutnya (tempointeraktif,
5/5/2011).
15
yang dihasilkan oleh negara-negara lain di dunia. Artinya, cita-cita menjadi
negara pengekspor alutsista pertama di Asean bukan mustahil dicapai PT
Dirgantara Indonesia.
16
5. Perancangan proses dan kapasitas
Komitmen pengeluaran dan modal ini akan menentukan struktur biaya dasar
suatu perusahaan.Dalam menghadapi sistem pasar global yang baru, PT
Dirgantara Indonesia merumuskan penekanan pada penerapan baru, berorientasi
bisnis.
Strategi untuk memenuhi situasi saat ini dengan struktur baru. Program
restrukturisasi meliputi reorientasi bisnis, Perampingan dan menyusun SDM
dengan beban kerja yang tersedia, dan berdasarkan kapitalisasi pasar yang lebih
terfokus dan misi bisnis terkonsentrasi.
6. Pemilihan lokasi
Pemilihan lokasi berkaitan dengan manajemen rantai pasok. Faktor pada rantai
pasok (supply chain) yang berpengaruh antara lain transportasi dan jaringan
distribusi.
17
Lokasi PT Dirgantara Indonesia yang berada di Bandung dipandang sangat
strategis karena kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa
Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km
sebelah tenggara Jakarta, dan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah
Jakarta dan Surabaya menurut jumlah penduduk. Sedangkan wilayah Bandung
Raya (Wilayah Metropolitan Bandung) merupakan metropolitan terbesar ketiga di
Indonesia setelah Jabodetabek dan Gerbangkertosusila (Grebangkertosusilo).
Tata letak PT Dirgantara Indonesia cukup bagus karena bisa menangani tata kerja
berikut ini :
1. Gudang penyimpanan
18
2. Pre-cutting
Bahan baku yang sudah diperiksa dikirim ke bagian pre-cutting sesuai dengan
permintaan bagian produksi disertai job card yang tersedia. Proses ini
dilaksanakan antara lain untuk menghemat bahan yang diproses, memudahkan
pelaksanaan dan pengontrolan bahan. Bahan yang telah dipotong diperiksa
kembali oleh Quality Assurance dan dikirim ke Fabrikasi untuk proses
selanjutnya.
3. Fabrikasi
Bagian ini bertugas membuat komponen pesawat terbang dan helikopter serta
membuat dan menyiapkan tool dan jig sebagai alat bantu pembuatan
kompenen. Pembuatan komponen dilakukan melalui proses permesinan
maupun tidak (di machining shop maupun sheet metal formin).
a. Heat treatment
Suatu perlakuan yang diterapkan terhadap bahan baku sehingga lebih
memudahkan proses pembuatan komponen. Proses yang dilakukan antara
lain: pengerasan, pelunakan dan penormalan kembali. Ketiga hal tersebut
di atas dilakukan dengan cara pemanasan, pendinginan dan kombinasi
antara pemanasan dan pendinginan. Komponen yang memerlukan
perlakuan di atas adalah komponen yang dibuat dengan cara pengepresan.
b. Surface treatment
19
c. Pengecatan dasar
4. Rotary Wing
Bertugas merakit pesawat helikopter dari struktur awal sampai final, termasuk
di dalamnya mesin, sistem elektrik, sistem avionik, interior dan sebagainya.
Perakitan yang disesuaikan dengan pesanan atau kebutuhan pemesan yang
disesuaikan dengan misi dan fungsi pesawat tersebut dalam operasi.
5. Fixed Wing
Bertugas merakit pesawat bersayap tetap dan proses perakitannya sama seperti
rotary wing.
20
sebelumnya, seleksi ulang seluruh karyawan, rasionalisasi 6000 Karyawan,
jual aset non-produktif serta pengubahan susunan BOD & BOC.
3. Program seleksi ulang karyawan oleh Konsultan SDM independen "Perso
Data"
4. Program Re-staffing (pemanggilan karyawan yang lulus seleksi ulang)
5. Program Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dilakukan dengan sosialisasi
secara cascade dan melalui media massa
6. Program Re-deployment/Career Change Program berupa konversi
kompetensi, penyaluran ke BUMN lain, penyaluran ke perusahaan swasta
lain, penyaluran ke luar negeri, Training Entrepreneurship dan Family
Counseling
7. Konsep PT DI baru, Re-Fokus lini usaha (terbagi menjadi 4: Aircraft,
Aerostructure, Maintenance dan Engineering Service), organisasi baru,
restrukturisasi sumber daya, bisnis proses baru dan budaya perusahaan
baru.Indonesia memiliki banyak SDM yang berkualitas. Dengan
manajemen SDM yang baik, PT Dirgantara Indonesia bisa bangkit kembali.
9. Manajemen rantai pasok
21
10. Persediaan
11. Penjadwalan
12. Pemeliharaan
22
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari 12 keputusan operasi, ada lima keputusan operasi yang masih mampu
membuat PT Dirgantara Indonesia bertahan keputusan itu yaitu perancangan
barang adan jasa, mutu, perancangan proses dan kapasitas, pemilihan lokasi dan
perancangan tata letak. Ini bisa dijadikan modal untuk bangkit kembali.
3.2 Saran
23
Lampiran
24
DAFTAR PUSTAKA
- http://id.wikipedia.org/wiki/Dirgantara_Indonesia
- http://www.indonesian-aerospace.com/book/c1.htm
- Sunardi, Drs., M.Si., Akt. dan Anita Primastuti, SE., M.Sc., 2012, Bisnis
pengantar;Konsep, strategi & Kasus, CAPS, Yogyakarta.
- Edris Mochamad, Drs., MM., dan Winahyuningsih Panca, Dra., MM.,
2014, Bisnis Pengantar, Kudus.
25