Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Di zaman yang semakin berkembang semakin beragam pula tingkah laku serta masalah sosial yang
terjadi di masyarakat terutama masalah remaja. Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak
memberi pengaruh buruk bagi remaja sehingga menyebabkan terjadinya kenakalan remaja. Kemajuan
teknologi telah merubah pola pikir kalangan remaja. Perubahan pola pikir remaja juga disertai dengan
perubahan perilaku remaja dalam menyikapi zaman modernisasi. Kenakalan remaja tidak hanya
disebabkan oleh pengaruh teknologi yang semakin modern, namun bisa juga disebabkan oleh berbagai
faktor yaitu faktor intern yang berasal dari dalam diri sendiri dan faktor ekstern yang bisa berasal dari
pengaruh lingkungan. Perubahan perilaku yang banyak terjadi di kalangan remaja kini menjadi hal yang
sangat di takuti orang tua.

Dariyo. A (dalam Dwi Arsita. R, 2009: 1) mengatakan pergaulan bebas yang tak terkendali secara normatif
dan etika-moral antarremaja yang berlainan jenis, akan berakibat adanya hubungan seksual di luar nikah
(pergaulan bebas/ seks pranikah). Free sexs atau seks bebas menjadi hal yang sangat biasa bagi kalangan
remaja saat ini. Tanpa merasa malu mereka meminta pasangannya untuk melakukan hal itu, hal yang
sebenarnya dianggap tabu oleh masyarakat sekitar. Bukan hanya wanita dewasa (> 20 tahun) saja yang
melakukannya, namun sekarang kalangan remaja SMP-SMA sudah melakukannya walaupun hanya satu
kali. Kita juga tidak tahu lagi berapa jumlah wanita dan pria yang masih perawan dan masih perjaka,
karena tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah melakukan seks bebas.

Rusaknya moral remaja saat ini dikhawatirkan akan merusak sendi-sendi kehidupan di masyarakat yang
akan datang. Saat ini banyak hal yang dilakukan oleh remaja, orang tua, dan pemerintah dalam
memerangi seks bebas yang sudah mulai menghiasi kehidupan remaja. Sehingga dalam makalah ini,
penulis membantu untuk mengurangi dampak seks bebas yang kini mendera di kalangan remaja.

Tujuan

Mengidentifikasikan faktor penyebab fenomena seks bebas di kalangan remaja


Mengidentifikasi dampak dari fenomena seks bebas di kalangan remaja.
Mengidentifikasi strategi pemberantasan fenomena seks bebas di kalangan remaja.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Faktor Penyebab Seks Bebas

Budaya Indonesia adalah budaya yang sangat terkenal dengan budaya yang mempunyai nilai-nilai agama
yang kuat, tapi sekarang ini itu semua sudah berangsur-angsur hilang yang disebabkan oleh pengaruh
budaya asing misalnya saja dari segi berpakaian dahulu wanita Indonesia memakai baju kurung tapi
sekarang ini baju kurung telah dianggap kuno dan diganti dengan pakaian seksi seperti rok pendek dan
tanktop.
Pengaruh lain yang ditimbulkan budaya asing adalah cara berpacaran, remaja dahulu berpacaran melalui
surat dan jarang ketemu langsung berdekatan pun mereka takut, tapi remaja sekarang ini berpacaran
sudah tidak melalui surat lagi karena dianggap sudah kuno. Perubahan yang terus berkembang
menyebabkan cara berpacaran pun berkembang bahkan sudah melewati batas, mereka tidak takut untuk
menjurus kearah yang lebih jauh seperti melakukan seks bebas dengan pasangannya.

Indonesia yang terkenal akan kebudayaan timurnya sekarang merubah haluannya mengikuti arus budaya
barat. Modernisasi yang menuntut kalangan remaja untuk tanggap terhadap segala perubahan teknologi.
Mereka pun mulai mengubah pola pikir dan cara bergaul. Namun tak semua perubahan perilaku ini
bersifat positif. Banyak kalangan remaja yang salah dalam menyaring perubahan kebudayaan, salah
satunya adalah seks bebas. Seks bebas adalah perilaku menyimpang yang dilakukan di kalangan remaja,
namun tak hanya kalangan remaja saja, kalangan orang dewasa pun banyak yang melakukannya.

Dalam proses perkembangan pembangunan sekarang ini para generasi muda harus benar-benar
mendapat perhatian yang khusus, karena dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat
menyebabkan remaja cepat menerima perubahan yang disebabkan oleh munculnya teknologi. Secara
tidak langsung teknologi dapat menyebabkan terjadinya prilaku seks bebas di kalangan remaja, seperti
peredaran situs-situs porno di internet sehingga bagi remaja yang melihat bisa tergoda untuk mencoba
adegan yang ada di internet tersebut.

Menurut beberapa penelitian, cukup banyak faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas.
Salah satu di antaranya adalah akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan. Apa yang ABG
tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan
film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.

Dunia pergaulan bebas kini mulai menghantui kalangan remaja. Bagi mereka yang bisa bertahan dari
godaan pergaulan bebas akan dekat dengan masa depan yang cerah. Sebaliknya mereka yang tak dapat
bertahan akan terjerumus pada dunia pergaulan bebas yang kelak akan merusak masa depannya. Seks
bebas sangat berkaitan erat dengan pergaulan bebas. Seorang remaja yang mengenal pergaulan bebas
tentunya akan merasakan seks bebas. Namun tentunya ada beberapa penyebab yang menyebabkan
mereka bisa masuk ke dunia hitam tersebut.

Menurut para ahli, alasan seorang remaja melakukan seks yaitu:

2.1.1 Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan

Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka,
terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di
layar lebar.

2.1.2 Faktor lingkungan

Baik lingkungan keluarga maupun lingkungan pergaulan. Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah
cukup tidaknya pendidikan agama yang diberikan orang tua terhadap anaknya. Cukup tidaknya
keteladanan yang diterima sang anak dari orang tuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari
orang tuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat
yang tidak mendidik mereka. Seseorang yang mempunyai teman-teman pergaulan yang berpaham seks
bebas akan bisa terpengaruh oleh teman-temannya ini sehingga diapun ikut melakukan seks bebas.
2.1.3 Lemahnya keimanan

Lemahnya pendidikan agama yang dimiliki oleh mereka juga menjadi pemicu terjadinya seks bebas. Kalau
tidak ada informasi dan pendidikan agama di khawatirkan remaja cenderung menyalah gunakan hasrat
seksualnya tanpa kendali dan tanpa pencegahan sama sekali.

2.1.4 Pengaruh alkohol atau obat

Sewaktu kita masih waras maka kita bisa berfikir jernih bahwa seks bebas itu terlarang. Akibat pengaruh
alkohol atau obat, maka fikiran waras itu bisa terpengaruh.

2.1.5 Pengaruh media pornografi

Seseorang yang terpapar terus menerus oleh media pornografi bisa terdorong untuk mencoba apa yang
dia lihat dalam media pornografi tersebut. Hal ini bisa membuat dia melakukan seks bebas.

2.1.6 Masalah ekonomi

Seorang remaja yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja tentunya harus bisa banyak bersabar.
Mereka yang tak bisa bertahan dengan keadaan keluarganya yang seadanya akan berusaha mencari uang
tambahan. Uang tambahan yang di gunakan agar ia tetap bisa tampil sama dengan teman-temannya
yang berasal dari keluarga kaya. Seorang remaja akan rela berbuat apa-pun untuk tetap menjaga
gengsinya. Termasuk menjadi wanita panggilan.

2.1.7 Tekanan yang datang dari teman pergaulannya

Lingkungan pergaulan yang dimasuki oleh seorang remaja dapat juga berpengaruh untuk menekan
temannya yang belum melakukan hubungan seks, bagi remaja tersebut tekanan dari teman-temannya itu
dirasakan lebih kuat dari pada yang di dapat dari pacarnya sendiri.

2.1.8 Adanya tekanan dari pacar

Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus rela melakukan apa saja
terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya. Dalam hal ini yang berperan
bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih
membutuhkan suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga diri selayaknya orang dewasa.

2.1.9 Adanya kebutuhan badaniah

Seks menurut para ahli merupakan kebutuhan dasar yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
seseorang, jadi wajar jika semua orang tidak terkecuali remaja, menginginkan hubungan seks ini,
sekalipun akibat dari perbuatannya tersebut tidak sepadan dengan resiko yang akan dihadapinya.
2.1.10 Rasa penasaran

Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika teman-temannya
mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang tidak terbatas masuknya, maka
rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam
percobaan sesuai dengan apa yang diharapkan.

2.1.11 Pelampiasan diri

Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat, seorang remaja
perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka
dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan
menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.

2.2 Dampak dari Tindakan Seks Bebas

Perilaku seks bebas merupakan masalah besar yang perlu mendapatkan perhatian karena dapat terjadi
berbagai akibat yang ditimbulkan, antara lain:

2.2.1 Bahaya Fisik

Bahaya fisik yang dapat terjadi adalah terkena penyakit kelamin (Penyakit Menular Sexual/ PMS) dan
HIV/AIDS serta bahaya kehamilan dini yang tak dikehendaki. PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan
dari seseorang kepada orang lain melalui hubungan seksual.

Seseorang berisiko tinggi terkena PMS bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan
baik melalui vagina, oral maupun anal. Bila tidak diobati dengan benar, penyakit ini dapat berakibat
serius bagi kesehatan reproduksi, seperti terjadinya kemandulan, kebutaan pada bayi yang baru lahir
bahkan kematian.

2.2.2 Rusaknya hubungan keluarga

Seks bebas juga akan menyebabkan berantakannya suatu keluarga dan terputusnya tali silaturrahmi dan
kekerabatan. Orang tua biasanya tidak akan peduli lagi pada anak yang telah jauh tersesat ini, sebaliknya
seorang remaja yang merasa tidak dipedulikan lagi oleh orang tuanya akan semakin nekad,
membangkang dan tidak patuh lagi pada orang tua. Ia juga akan terlibat konfrontasi dengan sanak
saudara lainnya. Hal ini pada akhirnya dapat menimbulkan rasa frustasi dan kecewa serta dendam tak
kesudahan terhadap anggota keluarga sendiri.

2.2.3 Bahaya perilaku dan kejiwaan

Seks bebas akan menyebabkan terjadinya penyakit kelainan seksual berupa keinginan untuk selalu
melakukan hubungan seks. Si penderita selalu menyibukkan waktunya dengan berbagai khayalan-
khayalan seksual, jima, ciuman, rangkulan, pelukan, dan bayangan-bayangan bentuk tubuh wanita luar
dan dalam. Si penderita menjadi pemalas, sulit berkonsentrasi, sering lupa, bengong, ngelamun, badan
jadi kurus dan kejiwaan menjadi tidak stabil. Yang ada dipikirannya hanyalah seks dan seks serta
keinginan untuk melampiaskan nafsu seksualnya. Akibatnya bila tidak mendapat teman untuk seks bebas,
ia akan pergi ke tempat pelacuran (prostitusi) dan menjadi pemerkosa. Lebih ironis lagi bila ia tak
menemukan orang dewasa sebagai korbannya, ia tak segan-segan memerkosa anak-anak dibawah umur
bahkan nenek yang sudah uzur.

2.2.4 Bahaya social

Seks bebas juga akan menyebabkan seseorang tidak lagi berpikir untuk membentuk keluarga,
mempunyai anak, apalagi memikul sebuah tanggung jawab. Mereka hanya menginginkan hidup di atas
kebebasan semu. Lebih parah lagi seorang wanita yang melakukan seks bebas pada akhirnya akan
terjerumus ke dalam lembah pelacuran dan prostitusi. Anak yang terlanjur terlahir akibat seks bebas
(perzinahan) tidak mendapatkan cinta kasih dari ayahnya dan kelembutan belainan ibunya. Ia tidak akan
mendapat perhatian dan pendidikan yang cukup. Setelah ia tahu bahwa ia terlahir akibat perzinahan,
maka kejiwaannya akan menjadi kaku dan tersisih dalam pergaulan dan sosial kemasyarakatan, bahkan
tak jarang ia akan terlibat dalam masalah kriminalitas. Hal yang lebih ironis lagi adalah sering ayah dari
anak yang terlahir akibat seks bebas tidak jelas lagi siapa ayahnya.

2.2.5 Bahaya perekonomian

Seks bebas akan melemahkan perekonomian si pelaku karena menurunnya produktivitas si pelaku akibat
kondisi fisik dan mental yang menurun, penghamburan harta untuk memenuhi keinginan seks bebasnya.
Di samping itu si pelaku juga akan berupaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala
cara termasuk dari jalan yang haram dan keji seperti korupsi, menipu, judi, bisnis minuman keras dan
narkoba dan lain sebagainya.

2.2.6 Bahaya keagamaan dan akhirat

Para pemuda yang terperosok kedalam lumpur kehanyutan seks bebas dan kemerosotan akhlak akan
ditimpa 4 macam hal tercela yang diisyaratkan dan disebutkan tanda-tandanya, yaitu: menghilangkan
wibawa di wajah, menghalangi rezeki, dimurkai Allah SWT dan menyebabkan kekekalan dalam neraka. Di
antara bahaya akhirat, seorang pezina jika tidak bertaubat akan dilipat gandakan siksaanya pada hari
kiamat, dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina.

2.3 Strategi Pembrantasan dari Seks Bebas

Untuk menghindari seks bebas perlu dilakukan pengontrolan dan pengendalian nafsu syahwat. Beberapa
upaya yang dapat dilakukan adalah:

2.3.1 Menjauhi dan menghindari media massa yang buruk

Media massa merupakan salah satu faktor yang ikut bertanggung jawab terhadap menjamurnya seks
bebas. Banyak acara-acara ditelevisi dan pemberitaan di koran dan majalah yang mengumbar nafsu seks,
gambar-gambar yang seronok, iklan-iklan yang berbau pornografi yang turut memperburuk moral para
remaja dan merangsang remaja untuk melakukan seks bebas. Untuk itu para remaja perlu memilah-milah
berita yang akan dibaca dan acara televisi yang akan ditontonnya.
2.3.2 Peran Orang Tua

Orang tua sebagai penanggung jawab utama terhadap kemuliaan perilaku anak, harus menciptakan
lingkungan keluarga yang harmonis dalam keluarganya. Kondisi rumah tangga harus dibenahi sedemikian
rupa supaya anak betah dan kerasan di rumah.

2.3.3 Memperdalam keimanan

Memperdalam keimanan adalah menyakini bahwa Allah SWT senantiasa bersamanya, mendengar dan
melihat, mengetahui apa yang tersembunyi dan yang tampak serta apa yang tersirat di dalam lubuk hati
yang paling dalam.

Dengan bekal ilmu agama seorang anak akan menyadari bahwa perilaku seks bebas tersebut
bertentangan dengan aturan agamanya. Bekal ilmu agama akan membantu seorang anak dalam
memperkuat imannya. Sehingga ia akan berpikir dua kali bahkan mungkin sepuluh kali untuk melakukan
seks di luar nikah. Seorang remaja yang telah di bekali ilmu agama tentunya akan menyadari bahwa seks
bebas hanya menimbulkan dampak buruk seperti dosa bahkan laknat dari Tuhan-Nya.

2.3.4 Berbagai Macam Penyuluhan

Penyuluhan dan penerangan tentang seks harus dilandaskan pada ilmu pengetahuan dan nilai-nilai
agama, sehingga seorang remaja akan mendapatkan informasi yang benar dan tepat dengan
berlandaskan pada nilai-nilai agama dan keimanan yang kuat sehingga seorang remaja dapat terhindar
dari hal-hal yang negatif dan tercela terkait dengan masalah seks.

2.3.5 Mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat

Seorang remaja bila ia sendirian diwaktu-waktu kosong, akan datang kepadanya angan-angan, bisikan-
bisikan dan hawa nafsu yang membawa kepada dosa juga khayalan-khayalan seksual. Seorang remaja
harus mengetahui bagaimana ia menghabiskan waktunya dan mengisi waktu kosongnya. Banyak sekali
hal-hal yang dapat dilakukan oleh seorang remaja untuk mengisi waktu kosongnya, bisa dengan olahraga,
rekreasi, membaca buku yang berfaidah, membuat kerajinan tangan, menghadiri pengajian, mengiktui
perlombaan dan lain-lain aktifitas yang bermanfaat.

2.3.6 Teman yang shalih

Suatu kenyataan dan pengalaman membuktikan bahwa ketika seorang remaja berteman dengan teman
yang shaleh dan baik maka ia akan terpengaruh pada mereka untuk melakukan kebaikan, istiqomah dan
keshalihan. Sebaliknya jika seorang pemuda berteman dengan teman yang jahat dan selalu berbuat
maksiat, maka ia akan terpengaruh untuk melakukan kejahatan, kemaksiatan dan kemerosotan moral
juga.

2.3.7 Berpuasa
Berpuasa sunnah dapat mengendalikan hawa nafsu seksual, disamping itu juga akan menghindari
timbulnya pikiran-pikiran kotor, sehingga dapat melindungi seorang remaja dari melakukan seks bebas.

2.3.8 Menggunakan cara-cara medis

Untuk mengendalikan nafsu seksual dapat diupayakan cara-cara medis sebagai berikut:

a. Sering mandi air dingin di musim panas

b. Memperbanyak olahraga dan latihan fisik

c. Menjauhi makanan yang mengandung merica dan rempah-rempah karena mempunyai sifat
merangsang

d. Tidak terlalu banyak mengkonsumsi semampunya minuman perangsang saraf seperti kopi

e. Tidak terlalu banyak mengkonsumsi daging merah dan telur.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

3.1.1 Faktor penyebab meningkatnya tindakan seks bebas antara lain

a. Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan

b. Faktor Lingkungan

c. Lemahnya keimanan

d. Pengaruh alkohol atau obat

e. Pengaruh media pornografi

f. Masalah ekonomi

g. Tekanan yang datang dari teman pergaulannya

h. Adanya tekanan dari pacar

i. Adanya kebutuhan badaniah

j. Rasa penasaran

k. Pelampiasan diri

3.1.2 Dampak dari tindakan seks bebas antara lain:

a. Bahaya Fisik

b. Rusaknya hubungan keluarga


c. Bahaya perilaku dan kejiwaan

d. Bahaya social

e. Bahaya perekonomian

3.1.3 Strategi pemberantasan dari tindakan seks bebas antara lain:

a. Menjauhi dan menghindari media massa yang buruk

b. Peran orang tua

c. Memperdalam keimanan

d. Berbagai Penyuluhan

e. Mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat

f. Teman yang shalih

g. Berpuasa

h. Menggunakan cara-cara medis

3.2 Saran

3.2.1 Hendaknya memberikan bimbingan dan pengetahuan keagamaan untuk menambah keimanan dan
ketakwaan mereka, sehingga menjadi benteng dalam pergaulan.

3.2.2 Hendaknya memberikan pendidikan yang berhubungan dengan pendidikan seks dan bekerjasama
degan petugas kesehatan untuk mendapatkan informasi (pengetahuan) tentang seksualitas agar terjadi
perubahan sikap pada remaja sehingga mempunyai sikap lebih positif.

3.2.3 Sebaiknya sebagai remaja dalam bergaul kita dapat memilah dan memilih yang mana yang baik
dan tidak kita lakukan terutama dalam hal seks bebas.

3.2.4 Sebaiknya bagi para remaja yang sudah terjerat masalah seks bebas harus segera bertobat dan
menjauhinya supaya kita selamat, tidak mempermalukan orang tua dan keluarga maupun diri kita sendiri.

JENIS-JENIS PSIKOTROPIKA
Pengertian, Dan Macam-Macam Jenis Psikotropika Beserta Dampak Penggunaannya Lengkap
Mendengar kata psikotropika terdengar asing bagi kita, tapi jika mendengar macam-macam jenis
psikotropika salah satu nya shabu-shabu sering kita dengar di berita-berita televisi ataupun di
media massa. karna penyalahgunaan dari psikotropika tersebut membuat sih pemakai akan
terjerat hukuman sesuai dengan hukuman yang berlaku.

Pengertian Psikotropika
Psikotropika adalah suatu zat atau obat yang bisa berpengaruh pada pikiran dan sistem saraf
penggunanya. Psikotropika ini bisa didapat secara alamiah maupun buatan manusia (sintetik)
yang bersifat psikoaktif dan berpengaruh pada susunan saraf pusat sehingga akan menyebabkan
perubahan pada aktivitas mental dan perilaku.
Psikotropika bisa menurunkan kinerja otak atau merangsang susunan syaraf pusat sehingga akan
menimbulkan kelainan perilaku yang disertai dengan timbulnya halusinasi, ilusi, gangguan cara
berpikir, dan mengakibatkan ketergantungan.
Penggunaan psikotropika secara berlebihan bisa menyebabkan gangguan kesehatan
penggunanya yang pada akhirnya dapat berujung kepada kematian.
Macam-Macam Jenis psikotropika
Berdasarkan efek yang ditimbulkan, psikotropika bisa dikelompokkan menjadi obat stimulan,
depresan, dan halusinogen.

1. Obat Stimulan
Jenis psikotropika yang satu ini merupakan termasuk obat stimulan yang bisa memberikan
rangsangan kepada syaraf sehingga bisa menimbulkan efek lebih percaya diri. Banyak jenis
psikotropika yang termasuk obat stimulan, contohnya : kafein, kokain, ganja, dan amfetamin.
Zat amfetamin biasanya terdapat pada pil ekstasi.

2. Obat Depresan
Jenis psikotropika yang satu ini merupakan termasuk obat depresan yang bisa memberikan efek,
yakni kerja sistem saraf berkurang, menurunkan kesadaran, dan mengantuk. Jenis zat yang
termasuk obat depresan, contonhya : alkohol, sedatin atau pil BK, Magadon, Valium, dan
Mandrak (MX), Cannabis dan Barbiturat.

3. Obat Halusinogen
Jenis psikotropika yang satu ini merupakan Obat halusinogen yang bisa menimbulkan halusinasi,
yakni mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata. Contohnyanya : yaitu Licercik Acid
Dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline dan mariyuana.
Dampak Pengguna psikotropika

Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan zat psikotropika yaitu sebagai
berikut:
Berbagai macam zat narkotika seperti candu, heroin, dan ganja bisa menyebabkan syaraf
terganggu dan menimbulkan ketagihan yang pada akhirnya akan berujung kepada kematian.
Kokain bisa menimbulkan rasa takut yang berlebihan dan menimbulkan depresi.
Morfin akan menimbulkan rasa ngantuk, gangguan pernapasan, bahagia yang berlebihan
(eufhoria), dan kematian.
Pil ekstasi bisa mengakibatkan rasa lelah dan ketenangan.
Berikut ini adalah gambar dari Psikotropika:

Anda mungkin juga menyukai