Oleh :
Masfufah
A21112128
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin
Makassar
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan atas segala limpahan rahmat dan karunia Allah
SWT, karenaNya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga
tetap terlimpahcurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, rosul penutup dan pemberi syafaat
yang mulia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia II, adapun judul makalah ini adalah Dasar-Dasar Audit Sumber Daya Manusia.
Akhirnya, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf
atas segala kekurangan. Besar harapan semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Alhamdullillahirrabibilaalamiin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam arah dan
perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi kumpulan
resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia menjadi pilar penyangga
utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi misi dan tujuan
organisasi. Dan, persis seperti aspek keuangan, pemasaran, mutu, lingkungan, manajemen,
operasional, internal dan eksternal, maka sumber daya manusia juga memerlukan audit untuk
memeriksa dan melihat sejauh mana fungsi-fungsi sumber daya manusia dalam organisasi
memenuhi azas kesesuaian, efektivitas dan efisiensi di dalam prakteknya untuk mendukung
tercapainya tujuan dan sasaran organisasi secara keseluruhan. Audit sumber daya manusia
sejatinya merupakan penilaian yang sifatnya komprehensif. Audit itu juga didesain untuk
menentukan jika dan bagaimana suatu perusahaan memenuhi tanggung jawabnya yang
berhubungan dengan aturan-aturan sumber daya manusia. Guna mengerti dengan benar akan
budaya, dinamika internal, dan bagaimana fungsi-fungsi organisasi, maka porsi terbesar dari
pekerjaan audit sumber daya manusia dilakukan on-site dan diikutsertakannya berbagai
komponen audit. Kunci penilaian keseluruhan dalam audit ini adalah gap analysis yang
mengukur aktivitas sumber daya manusia pada kondisi saat audit dengan praktek-praktek
yang dipertimbangkan sebagai yang terbaik.
Perlu juga dipahami, bahwasanya untuk lebih mengerti isi audit sumber daya manusia
yang sebenarnya, siapapun terlebih dahulu mesti mengenal pengertian, manfaat, instrument-
instrumen, dan bentuk laporan audit secara umum serta kemudian menghubungkannya
dengan pengertian dan manfaat audit sumber daya manusia. Pemaparan pengertian ini
sangatlah penting supaya pembaca tidak kehilangan makna dan maksud dari audit sumber
daya manusia.
Hal penting lain adalah bahwa audit sumber daya manusia tidak mesti selalu ditekankan
untuk mencari pelanggaran atau ketidaksesuaian. Akan tetapi, berguna juga mencari
terobosan dan tantangan baru. Auditor memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan yang
dimilikinya untuk menggali potensi nilai dari perspektif sumber daya manusia memotivasi
auditee guna memacu prestasi dengan melakukan berbagai perubahan atau inovasi. Sumber
daya manusia akan bisa berkembang jika didukung oleh budaya dan iklim organisasi yang
kondusif melalui habitat belajar yang dapat meningkatkan modal kredibilitas individu dan
organisasi. Kompetensi individu dan organisasi saja tidak cukup jika tidak didukung oleh
kredibilitas individu dan organisasi. Karena itu pula, audit sumber daya manusia perlu
ditindaklanjuti oleh manajemen dengan melakukan perbaikan dan menghindari masalah yang
sama di kemudian hari. Dan, peranan top management sangat diharapkan dalam keberhasilan
audit ini. Caranya, dengan memberikan disposisi atas laporan hasil audit sumber daya
manusia yang dapat menimbulkan dampak psikologis bagi auditee.
Lebih penting lagi, audit sumber daya manusia dapat dipandang sebagai proses pembelajaran
yang merupakan perluasan dari kata mencoba. Dalam pembelajaran (learning) juga terdapat
beberapa kesalahan dan ini dipandang sebagai proses untuk lebih menghasilkan dan
mencapai apa yang dipandang sebagai praktek terbaik. Seperti aturan umum yang
disampaikan oleh Warren Bennis dan Burt Nanus untuk semua organisasi: reasonable failure
should never be received with anger.
B. Rumusan Masalah
Ada beberapa masalah yang terjadi dirumuskan dalam makalah ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Pengertian Audit SDM.
2. Bagaimana kerangka Kerja Audit
3. Apakah tujuan dari audit SDM
4. Apakah manfaat audit SDM
5. Bagaimana pendekat audit
6. Bagaimana proses audit
7. Bagaimana melakukan audit dengan kecocokan kepribadian dalam kerja.
8. Yang mana lebih baik internal audit atau eksternal audit.
9. Alat-alat apa saja yang digunakan dalam melakukan audit sdm.
10. Bagaimana perbandingan sistem audit SDM antar perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Audit SDM merupakan penilaian dan analisis yang konfrehensif terhadap program-
progam SDM. Audit SDM menekankan penilaian (evaluasi) terhadap berbagai aktivitas SDM
yang terjadi dalam perusahaan dalam rangka memastikan apakah aktivitas akivitas tersebut
telah berjalan secara ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya dan
memberikan rekomendasi perbaikan atas berbagai kekurangan yang terjadi pada aktiviatas
SDM yang diaudit untuk meningkatkan kinerja dari program/aktvitas tersebut. Dari hasila
audit dapat diketahui apakah kebutuhan potensial SDM perusahaan telah terpenuhi atau tidak
dan berbagai hal dalam aktivitas SDM yan masih bisa ditingkatkan kinerjanya.
Menurut Gomez-Mejia (200 1 :28), audit sumber daya manusia merupakan tinjauan
berkala yang dilakukan oleh departemen sumber daya manusia untuk mengukur efektifitas
penggunaan sumber daya manusia yang terdapat di dalam suatu perusahaan. Selain itu, audit
memberikan suatu perspektif yang komprehensif terhadap praktik yang berlaku sekarang,
sumber daya, dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan SDM serta menemukan
peluang dan startegi untuk mengarahkan ulang peluang dan strategi tersebut. Intinya, melalui
audit dapat menemukan permasalahan dan memastikan kepatuhan terhadap berbagai
peraturan perundangan-undangan dan rencana-rencana strategis perusahaan.
Dengan demikian, audit adalah kegiatan pemeriksaan terhadap suatu kesatuan ekonomi
yang dilakukan seseorang atau kelompok/lembaga yang independen yang bertujuan untuk
untuk mengevaluasi atau mengukur lembaga/perusahaan dalam melaksanakan tugas atau
pekerjaan dengan kriteria yang telah ditentukan.
Kerangka kerja audit SDM menghubungkan pengeolaan SDM dengan tujuan bisnis
perusahaan secara keseluruhan. Dalam hubungan ini audit menilai dukungan SDM terhadap
pencapaian tujuan perusahaan, komitmen perusahaan dalam memberdayakan, dan melibatkan
SDM, serta mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam hubungan tersebut dan
merekomenasikan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. Berdasarkan rekomendasi
dari hasil audit, peerusahaan melakukan perubahan dan mengevaluasi perubahan-perubahan
dari hasil audit.
Ada beberapa hal yang ingin dicapai melalui audit SDM yang merupakan tujuan
dilakukannya audit tersebut, yaitu :
Ada beberapa hal yang ingin dicapai melalui audit SDM yang merupakan tujuan
dilakukannya audit tersebut, yaitu :
Dari penjelasan tujuan audit diatas, maka sistem audit harus dapat diterapkan dengan benar
dan sesuai dengan kecocokan sifat para karyawan. Agar hasil yang didapatkan dari sistem
audit dapat maksimal dan program/aktivitas SDM dapat berjalan efektif dan efisien.
Audit internal adalah sebuah kegiatan yang dirancang untuk menambah nilai dan
meningkatkan operasi badan secara independen. Kegunaanya untuk membantu badan
mencapai objektif tujuan dengan sistematis, dengan pendekatan terperinci dalam menilai dan
meningkatkan efektifitas dari resiko manajement, kontrol, dan proses badan organisasi.Audit
internal sebagai perantara untuk meningkatkan keefektifitasan dan keefesienan suatu
organisasi dengan menyediakan wawasan dan rekomendasi berdasarkan analisis dan dugaan
yang bersumber dari data dan proses usaha. para auditor internal dikenal sebagai karyawan
yang dibentuk untuk melakukan audit internal.
Internal Audit
Berpedoman pada Internal auditing standards yang ditentukan ole BPKP atau BPK.
External Audit
- Dilakukan Oleh External Auditor (KAP) yang merupakan orang luar perusahaan
- External Auditor adalah pihak yang independen
- Tujuan pemeriksaan adalah memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan perusahaan yang telah disusun oleh manajemen perusahaan.
- Laporan external auditor berisi opini kewajaran mengenai laporan keuangan dan juga
management letter yang berisi pemberitahuan mengenai kelemahan-kelemahan dalam
internal control dam saran-saran perbaikan
Dan juga , ada beberapa lagi perbedaan antara internal audit dan eksternal audit dalam
beberapa hal, antara lain :
Pelaksanaan sistem audit suatu perusahaan dengan perusahaan lain memiliki sistem yang
sama. Audit harus mencakup perencanaan audit, pengujian dan evaluasi terhadap informasi,
penyampaian hasil-hasil audit, dan penindaklanjutan hasil audit.
- Perencanaan audit
Auditor harus merencanakan terlebih dahulu setiap tugas audit yang akan dilakukan dan
perencanaan harus didokumentasikan dan harus mencakup :
Menentukan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil audit akan disampaikan
Mengumpulkan informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tujuan dan lingkup
audit.
Informasi harus cukup, kompeten, relevan, dan berguna untuk menyusun rekomendasi-
rekomendasi secara baik atas temuan-temuan audit.
Informasi yang cukup adalah berdasarkan fakta, memadai, meyakinkan sehingga orang yang
diberi informasi akan mempunyai kesimpulan yang sama dengan auditor.
Informasi yang kompeten adalah dapat dipercaya, dan cara terbaik untuk memperolehnya
adalah dengan mempergunakan teknik audit yang tepat.
Informasi yang relevan adalah untuk mendukung temuan-temuan audit dan rekomendasi-
rekomendasi, dan konsisten dengan sasaran audit.
Informasi yang berguna adalah informasi yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai
sasaran-sasarannya.
Prosedur-prosedur audit, termasuk teknik pengujian dan sampling yang dipergunakan, harus
dipilih terlebih dahulu, apakah dapat dipraktikan atau tidak, apakah harus diperluas atau
diubah bila diperlukan.
Kertas kerja audit harus dibuat oleh auditor dan diperiksa kembali oleh atasan auditor. Kertas
kerja audit ini harus mencatat semua informasi yang diperoleh dan analisis-analisis yang
dibuat dan harus mendukung penemuan-penemuan audit dan rekomendasi-rekomendasi yang
dilaporkan.
- Penyampaian hasil-hasil audit
Laporan hasil audit setelah tugas audit selesai, harus disusun secara tertulis dan
ditandatangani. Laporan intern baik secara tertulis maupun lisan dapat diterima.
Laporan harus objektif, jelas, singkat tapi padat, membangun dan tepat waktu.
Laporan harus menyajikan tujuan, lingkup dan hasil audit, dan bila mungkin laporan harus
berisi pernyataan pendapat auditor.
Manajer Departemen audit atau yang ditugaskan untuk itu, terlebih dahulu harus menelaah
kembali dan menyetujui laporan audit itu sebelum dikeluarkan, harus menentukan kepada
siapa saja laporan itu akan diedarkan.
Auditor harus melakukan tindak lanjut audit untuk memastikan bahwa tindakan-tindakan
perbaikan yang memadai telah dilakukan sesuai laporan hasil temuan audit. Disini auditor
harus menetapkan bahwa tindakan perbaikan telah dilakukan dan berhasil dengan baik, atau
manajemen diasumsikan telah mengetahui resiko bila tidak dilakukan tindakan perbaikan
sesuai laporan hasil audit.
BAB III
A.Kesimpulan
B.Saran
http://auditable.blogspot.com/2012/12/perbedaan-audit-internal-dengan-
audit.html#.Uwtxv85qlAg
http://sagara14.wordpress.com/2011/10/14/internal-audit-vs-external-audit/
http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/04/review-resume-makalah-metodologi.html
http://badry7.blogspot.com/2013/11/contoh-makalah-audit-sumber-daya-manusia.html
http://priyonodr.com/index.php/materi-kuliah/msdm-ii/118-bab-x-audit-dan-riset-sumber-
daya-manusia.html
http://badry7.blogspot.com/2013/11/contoh-makalah-audit-sumber-daya-
manusia.html#ixzz2uFK519oH