Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Berkeringat dingin.
Menguap.
Mual.
Linglung.
Pandangan kabur.
Telinga berdenging.
Malafungsi yang bersifat sementara pada sistem saraf otonom, yaitu sistem
saraf yang mengendalikan fungsi otonom (tidak dapat dikendalikan secara
sadar atau seperti otomatis) tubuh (seperti detak jantung dan tekanan darah).
Ini merupakan penyebab di balik sebagian besar kasus pingsan. Gangguan
fungsi ini dapat dipicu oleh stres, rasa sakit yang terjadi tiba-tiba, berdiri
terlalu lama, tertawa, serta bersin.
Tekanan darah yang mendadak turun, misalnya karena terlalu cepat berdiri
dari posisi duduk atau tidur, diabetes, dehidrasi, gangguan saraf, serta obat-
obatan (misalnya, obat anti-hipertensi atau antikonvulsan).
Gangguan jantung. Kondisi ini bisa mengganggu kelancaran aliran darah ke
otak.
Kejang, terutama kejang anosik refleks. Jenis kejang ini lebih sering dialami
oleh anak-anak, khususnya saat mereka menangis kejer.
Pada tahap awal diagnosis, dokter akan memeriksa kondisi fisik dan
menanyakan gejala-gejala yang Anda alami sebelum pingsan. Begitu juga
dengan riwayat kesehatan Anda serta keluarga. Jika dibutuhkan, dokter akan
menganjurkan pemeriksaan yang umumnya meliputi:
Tes darah.
Elektrokardiogram (ECG).
Tes sinus karotis untuk memeriksa kepekaan sinus karotis terhadap
rangsangan tekanan darah.