Anda di halaman 1dari 5

GROUNDING SISTEM DALAM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV

Ahmad Yani
Program Studi Sistem Komputer, Universitas Dian Nusantara
ahmad.yani@gmail.com

ABSTRACT: In paper grounding system at 20 KV electrical power distribution explain that


what is meant by grounding of electric power system is an effort to bring about system elation with
the ground by using ground conductor and ground electrode which aims as a safeguard against
current leakage within the system, and safeguard against thunderbolt and limit possible disruption
of electrical power system which can damage electrical apparatuss and even human safety.
Therefore a huge electrical power system with exceeded voltage should be equipment with a
grounding system within the electrical power circuit.

Keywords: Grounding, Electrical power, Conductor

A. PENDAHULUAN tergantung dari impedansi kapasitif Za, Zb dan


Zc, yaitu impedansi kapasitif masing-masing
Pada sistem tenaga listrik yang semakin kawat-fasa terhadap tanah, (Gambar 1a). Bila
besar dengan panjang saluran dan besarnya system itu diketanahkan arus gangguan itu tidak
tegangan, akan menimbulkan arus gangguan lagi tergantung pada impedansi kapasitif kawat-
yang semakin besar pula. Dengan demikian kawat tetapi juga tergantung pada impedansi
terjadi gangguan tanah makin besar dan busur alat pengetanahan dan transformator, (Gambar
listrik tidak dapat padam dengan sendirinya, 1b).
ditambah lagi gejala-gejala busur tanah atau
arcing grounds semakin menonjol. Gejala
busur tanah adalah suatu proses terjadinya
pemutusan (clearing) dan pukulan balik
(restriking) dari busur listrik secara berulang-
ulang. Ini sangat berbahaya karena dapat
menimbulkan tegangan lebih transient yang
tinggi yang dapat merusak peralatan.
Oleh karena pada sistem-sistem tenaga
relatif besar , sistem tidak lagi dibiarkan
terapung atau system delta, tetapi titik netral
system itu diketanahkan melalui tahanan atau
reaktansi. Pengetanahan itu umumnya dilakukan Gambar 1a. Sistem tanpa grounding
dengan menghubungkan titik netral
transformator daya dengan tanah. Jadi dengan mengetanahkan titik netral
Pada sistem-sistem yang tidak diketanahkan siatem, arus gangguan jelas menjadi lebih besar
atau pada system delta, arus gangguan itu dibandingkan dengan arus gangguan pada
7
Jurnal SAINTIKOM
Vol. 10 / No. 1 / Januari 2011
Ahmad Yani: Grounding Sistem dalam Distribusi Tenaga Listrik 20KV

system delta, namun sebaliknya membatasi Tingkat pengamanan terhadap


tegangan pada fasa-fasa yang tidak terganggu. tegangan surja dengan arrester.
Jadi di dalam menentukan impedansi Pembatasan tegangan lebih
pengetanahan itu harus diperhatikan hubungan transient.
antara besar arus gangguan dan tegangan yang Faktor di atas mempunyai pengaruh yang
mungkin timbul. besar terhadap ke ekonomisan sistem,
Keterangan di atas dapat disimpulkan perencanaan serta tata letak dari sistem dan
bahwa tujuan dari pengetanahan itu ialah: kontinuitas pelayanan.
Metode-metode pengetanahan netral dari
Pada sistem tenaga besar yang tidak sistem sistem tenaga adalah:
diketanahkan arus gangguan relatif Pengetanahan melalui tahanan
besar ( > 5A) sehingga busur listrik (resistence grounding)
yang timbul tidak dapat padam sendiri, Pengetanahan melalui reaktor (reactor
di mana akan menimbulkan busur grounding)
tanah dengan pada sistem diketanahkan Pengetanahan tanpa impedansi /
gejala tersebut hamper tidak terjadi. langsung (solid grounding)
Untuk membatasi tegangan pada fasa- Pengetanahan efektif (effective
fasa yang tidak terganggu. grounding).

1. Pengetanahan dengan tahanan


Sistem pengetanahan melalui tahanan
pernah diterapkan pada system 230 KV. Sistem
ini mempunyai tegangan lebih transien yang
disebabkan oleh pemutusan relatif rendah.
Maksud pengetanahan ini adalah untuk
membatasi arus gangguan ke tanah antara 10%
sampai 25% dari arus gangguan 3 fasa.
Batas yang paling bawah adalah batas
minimum untuk dapat bekerjanya rele gangguan
Gambar 1b. Sistem dengan grounding
tanah, sedangkan batas atas adalah untuk
membatasi benyaknya panas yang hilang pada
waktu terjadi gangguan. Sistem pengetanahan
B. PEMILIHAN METODE melalui tahanan ini sekarang jarang digunakan
PENGETANAHAN pada jaringan transmisi tetapi dipakai pada
sistem distribusi, sebagai gantinya adalah
Pemilihan metode pengetanahan tergantung penggunaan reaktor.
dari: segi praktis, menjaga kontunitas sistem ,
memperkecil gangguan yang lebih besar , dan
kompromi keseimbangan antara arus dan
2. Pengetanahan dengan Reaktor dan
tegangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
efektif
pemilihan metode pengetanahan, harus Reaktor pengetanahan ini digunakan bila
diperhatikan dalam pemilihan metode trafo daya tidak cukup membatasi arus
pengetanahan dari suatu sistem tenaga, ialah: gangguan tanah. Pengetanahan ini digunakan
Selektivitas dan sensitivitas dari untuk memenuhi persyaratan dari sistem yang
rele gangguan tanah. diketanahkan dengan pengetanahan ini ,
Pembatasan besar arus gangguan besarnya arus gangguan ketanah diatas 25% dari
tanah arus gangguan 3 fasa.
8
Jurnal SAINTIKOM
Vol. 10 / No. 1 / Januari 2011
Ahmad Yani: Grounding Sistem dalam Distribusi Tenaga Listrik 20KV

Keuntungan dengan mengetanahkan trafo Penyesuaian dengan interkoneksi


daya adalah untuk menekan tegangan lebih Faktor keselamatan manusia didalam
transient, sehingga trafo daya dapat maupun diluar gardu induk dalam
menggunakan isolasi dan tipe arrester yang keadaan ada gangguan maupun dalam
lebih kecil dan mengurangi penggunaan metode keadaan tidak ada gangguan
pengetanahan dengan reaktor, terutama untuk Faktor ekonomis dengan biaya investasi:
sistem-sistem di atas 115 KV. Pemilihan pengetanahan netral
sistem dan pengamanannya
3. Pengetanahan tanpa impedansi atau Pemilihan tingkat isolasi
langsung dasar (BIL) pada peralatan
Pengetanahan ini ialah apabila titik netral utama dan koordinasi isolasinya.
trafo kita hubungkan langsung ke tanah, pada Memperkecil pengaruh induktif,
sistem ini bila terjadi gangguan kawat ketanah induksi magnit dan radio
akan mengakibatkan terganggunya kawat dan interferensi.
gangguan ini harus diisolasi dengan memutus
Pemutus daya (PMT/CB). Tujuan untuk 2. Penetapan Pengetanahan
mentanahkan titik netral secara langsung dan Pengetanahan efektif pada sistem 150 KV
membatasi kenaikan tegangan dari fasa yang memberikan keandalan yang tinggi dan
tidak terganggu., digunakan pada system dengan keuntungan faktor ekonomi yang menonjol dari
tegangan 20 KV. pengurangan tingkat isolasi.
Sistem ini mengandalkan nilai besarnya Maka pengetanahan netral sistem 150 KV
tahanan pengetanahan (makin kecil tahanan beserta pengamanannya ditetapkan sebagai
pengetanahan makin baik) yang dipengaruhi berikut:
oleh bahan dari elektroda pengetanahannya. Pengetanahan netral efektif dan
penambahan reaktansi pada netral sistem
ini dimungkunkan selama persyaratan
C. METODA PENGETANAHAN DI efektif dipenuhi.
INDONESIA Pengaman sistem diatas dilaksanakan
dengan pemutusan cepat dan penutupan
Sesuai Standart Perusahaan Listrik Negara, cepat.
yaitu SPLN 2 : 1978, telah ditetapkan metoda Pada sistem 20 KV yang umumnya
pengetanahan untuk system transmisi tegangan berdekatan dengan konsumen dan jaringan
tinggi 500 KV , 150 KV dan distribusi tegangan telekomunikasi, maka faktor keselamatan dan
menengah 20 KV. Pemilihan metode pengaruh induktif lebih penting diperhatikan,
pengetanahan secara garis besar didasarkan maka pengetanahan netral sistem beserta
pada pertimbangan : segi praktis, pertimbangan pengamanannya sebagai berikut:
kontinuitas kerja dengan memperkecil gangguan Pengetanahan sistem adalah
yang lebih berpengaruh, dan kompromi antara pengetanahan dengan tahanan.
tegangan dan arus. Adapun yang menjadi pola Pengaman sistem dilaksanakan sebagai
kreteria dalam perencanaan ialah keandalan berikut:
yang tinggi dengan tetap memperhatikan faktor Bagi saluran udara atau dalam
keselamatan manusia, peralatan dan tanah dipakai pemutus dengan
pertimbangan ekonomis. rele arus lebih, untuk gangguan
hubung singkat antara phasa
1. Pola Kriteria utama dengan phasa sedang untuk
Faktor keandalan sistem meliputi: hubung singkat antara phasa
Pengetanahan Netral sistem dan dengan tanah menggunakan rele
pengamanan. tanah.
9
Jurnal SAINTIKOM
Vol. 10 / No. 1 / Januari 2011
Ahmad Yani: Grounding Sistem dalam Distribusi Tenaga Listrik 20KV

Pada gardu - gardu distribusi Menengah adalah pengetanahan netral sistem 20


dipasangkan alat penunjuk KV beserta pengamannya dengan tahanan.
gangguan. Pada saluran udara Ditinjau dari besarnya tahanan pentanahan,
dipakai penutup cepat atau sistem pengetanahan jaringan menengah dapat
lambat, sedang pada saluran di klasifikasikan seperti berikut:
bawah tanah dipakai penutup 1. Pengetanahan tahanan rendah 12 ohm
kembali. Pengetanahan tahanan rendah 12 ohm dan
arus gangguan tanah maksimum tiap phasa
1000A
D. METODE PENGETANAHAN SISTEM
DISTRIBUSI 20 KV / 1,73
Ihs= = 1000A
12 ohm
Pada sistem Tegangan Menengah sampai yang dipakai pada saluran kabel atau kabel
dengan 20 KV harus selalu diketanahkan karena tanah (SKTM) tegangan menengah 20 KV
menjaga kemungkinan kegagalan sangat besar untuk sistem 3 phasa 3 kawat. Pengetanahan
oleh tegangan lebih transient tinggi yang sistem ini dilakukan pada gardu-gardu distribusi
disebabkan oleh busur tanah (arching ground dan sambungan kabel. (gambar 2).
atau restriking ground faults). Untuk itu
pengetanahan yang sesuai dengan kreteria
adalah:

Tahanan rendah, terutama untuk sistem


yang dipakai mensuplai mesin-mesin
berputar, khususnya pemakaian dalam
industri.
Tahanan tinggi, dengan tahanan tinggi
kerusakan karena arus sangat berkurang.
Pengetanahan ini dipilih dengan tujuan: Gambar 2. Pengetanahan pada gardu
mencegah pemutusan yang tidak
direncanakan 2. Pengetanahan tahanan rendah 40 ohm
apabila sistem sebelumnya Pengetanahan tahanan rendah 40 ohm dan
dioperasikan tanpa pengetanahan arus gangguan tanah maksimum tiap phasa
dan tidak ada rele tanah yang 300A.
dipasang.
apabila pembatasan kerusakan 20 KV / 1,73
Ihs= = 300A
karena arus dan tegangan lebih 40 ohm
diinginkan tetapi tidak
dibutuhkan rele tanah yang yang dipakai pada saluran udara tegangan
selektif. menengah (SUTM) 20 KV untuk sistem 3 phasa
Pengetanahan langsung, mempunyai biaya 3 kawat. Pengetanahan sistem ini dilakukan
paling rendah dari semua metode. pada tiap-tiap tiang dengan tahanan maksimum
Pengetanahan, untuk sistem distribusi 20 ohm.
saluran udara (SUTM) dan sistem yang disuplai
dengan trafo dengan pengaman lebur pada sisi 3. Pengetanahan tahanan tinggi 500 ohm
primer perlu memberikan arus gangguan yang Pengetanahan tahanan tinggi 500 ohm dan
cukup untuk melebur pengaman leburnya. arus gangguan tanah maksimum tiap phasa 25A.
Dalam standart SPLN no.2 tahun 1978
ditetapkan pengetanahan Jaringan Tegangan
10
Jurnal SAINTIKOM
Vol. 10 / No. 1 / Januari 2011
Ahmad Yani: Grounding Sistem dalam Distribusi Tenaga Listrik 20KV

20 KV / 1,73 keandalan sistem dalam penyaluran tenaga


Ihs = = 23,12A listrik dari pusat pembangkit sampai konsumen
500ohm
disamping keselamatan peralatan terpasang dan
yang dipakai pada saluran udara tegangan keselamatan jiwa manusianya adalah sebagai
menengah 20 KV untuk sistem 3 phasa 3 kawat. berikut:
Keunikan dari sistem ini, karena gangguan mencegah terjadinya tegangan kejut
tanah sangat kecil maksimum 25A sehingga bila listrik yang berbahaya untuk orang
terjadi persentuhan kawat tegangan menengah dalam daerah tersebut.
pada jaringan atau instalasi tegangan rendah , memungkinkan timbulnya arus tertentu
bila tahanan tanah pada instalasi maks 1 ohm baik besarnya maupun lamanya dalam
(tegangan sentuhnya 1 x 25A =25 Volt, tidak keadaan gangguan tanah tanpa
melebihi tegangan sentuh 50 volt yang menimbulkan kebakaran atau ledakan.
diijinkan). Mengingat rendahnya arus hubung
singkat phasa tanah, maka sebagian besar
gangguan yang sifatnya temporer dapat bebas
dengan sendirinya. F. DAFTAR PUSTAKA

4. Pengetanahan 3 phasa 4 kawat A. Aris Munandar, Dr, MSc., dan Susumu


Khusus untuk sistem 3 phasa 4 kawat, Kawahara, Dr. 1999. Teknik Tenaga
pengetanahan langsung tanpa impedansi Listrik II, Transmisi Distribusi. Jakarta:
Pradnya Paramita.
Badan Standarisasi Nasional BSN. Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2000
(PUIL2000).
Cekdin, Cekmas. 2010. Sistem Tenaga Listrik
Contoh Soal dan Penyelesaiannya
Menggunakan Matlab. Yogyakarta:
ANDI Offset.
Gambar 3. Pengetanahan 3 phasa 4 kawat --------. 2007. Sistem Tenaga Listrik.
Yogyakarta: ANDI Offset.
dengan menggabungkan antara kawat netral Hutahuruk.TS,Ir. 1987. Pengetanahan Netral
dengan grounding pada banyak titik sepanjang Sistem Tenaga dan Pengetanahan
jaringan (multi groundedcommon netral). Peralatan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Pengetanahan pada saluran kabel tegangan Robandi, Imam. 2009. Modern Power System
menengah dilakukan pada gardu-gardu Control-Desain, Analisis, dan Solusi
distribusi dan sambungan-sambungan kabel dan Kontrol Tenaga Listrik. Yogyakarta:
untuk saluran udara dilakukan pada tiap-tiap ANDI Offset.
tiang dengan tahanan pentanahan maksimum 20 Sumanto, Drs, MA. 2005. Pengetahuan Bahan
ohm. Pentanahan gardu distribusi dan Untuk Mesin dan Listrik. Yogyakarta:
sambungan-sambungan berfungsi sebagai ANDI Offset.
pengaman saja dan terpisah dari jaringan secara Suryatmo,F. 1993. Teknik Listrik Instalasi
elektrik. Penerangan. Jakarta: Penerbit PT.
Rineka Cipta.
E. SIMPULAN

Mengingat pentingnya sistem pengetanahan


dalam suatu instalasi listrik maupun peralatan
listrik, dengan tujuan agar tercapainya

11
Jurnal SAINTIKOM
Vol. 10 / No. 1 / Januari 2011

Anda mungkin juga menyukai