Anda di halaman 1dari 3

Panduan Penulisan Angka

dalam Bahasa Indonesia


http://ensiklo.com
Penulisan angka kerap menimbulkan keraguan pada penulis. Meski kerap
menemukan angka, penulis masih kerap salah dalam penulisannya. Keraguan
dalam penulisan angka atau jumlah bilangan dalam kalimat umunya terjadi
saat penulis harus memutuskan penulisan dalam bentuk kata atau angka
biasa.

Teknik penulisan angka dalam Bahasa Indonesia tidaklah tunggal. Terdapat


beberapa macam acuan penulisan tergantung dengan konteks kalimat dan
makna yang melekat pada angka atau bilangan dalam kalimat. Panduan ini
disusun berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan edisi kedua berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0543a/U/1987, tanggal 9 September
1987.

Berikut ini adalah beberapa teknik penulisan angka dalam bahasa Indonesia:

1. Penulisan angka atau bilangan pada awal kalimat harus ditulis dalam
bentuk kata. Jika kata yang menyebutkan angka tersebut melebihi dua
kata, bilangan atau angka tersebut harus tetap ditulis dalam bentuk angka
dengan pengubahan susunan kalimat. Perhatikan contoh berikut ini:

- Dua puluh tenaga kerja Indonesia (TKI) diberangkatkan ke Hong Kong,


- Ketua RT mengajak 150 orang warga bergotong-royong

Contoh kedua menunjukkan penulisan angka yang lebih dari tiga kata.
Kalimat tersebut tidak boleh disusun dalam bentuk: 150 orang warga
diajak kepala RT bergotong-royong.

2. Bilangan dapat dinyatakan dalam kata kecuali menujukkan deret jumlah


tertentu. Perhatikan contoh berikut ini:

- Saya membeli dua buah buku


- Ibu membawakan para tetangga lima ratus baju baru saat pulang haji
- Saat pemilihan ketua RT, 20 suara dinyatakan tidak sah, 50 suara
memilih Somat dan 60 suara lainnya memilih Jufri.
- Rian menerima kiriman paket yang berisi 20 buku tulis, 35 pensil dan
20 rautan pensil.

3. Pengejaan angka bilangan utuh berjumlah besar diperbolehkan dalam


kalimat. Contohnya:

- Warga Banyuasin mendapatkan bantuan sebesar 450 juta rupiah dari


seorang dermawan asing untuk pembuatan jalan kampung.
- Buku yang kubeli seharga 2 juta rupiah.
4. Penulisan angka untuk nomor, seperti urutan rumah, jalan dan atau kamar
bisa ditulis dengan angka biasa atau dengan penomoran Yunani.
Contohnya:

- Hotel Wijaya No. 13


- Jalan Veteran II A No. 18

5. Penomoran untuk menunjuk rincian buku atau kitab suci dapat ditulis
dalam angka atau angka Yunani, contohnya:
- Kitab Kejadian : 18
- Surat an-Nisa : 16
- Bab III, halaman 16

6. Bilangan Angka utuh memiliki aturan penulisan dalam kata sebagai berikut:
- Enam belas (bukan enambelas)
- Dua puluh (bukan dua puluh)
- Enam ratus (bukan enamratus)

7. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan beberapa model


berikut:
- Romawi berkuasa di Eropa pada abad ke VIII (huruf romawi)
- Edison menemukan lampu pijar pada abad ke-18
- Pada akhir abad kesembilan belas manusia akan mengalami revolusi
spiritual

8. Penulisan bilangan pecahan dapat dilakukan dengan cara:


- setengah (1/2)
- seperenam belas (1/16)
- tiga perempat (3/4)
- dua persepuluh (0,2) atau (2/10)
- tiga dua pertiga (3 2/3)
- satu persen (1%)
- satu permil (1)

9. Penambahan akhiran -an pada bilangan dapat dilakukan, contohnya:


- tahun 1980-an
- Uang receh 500-an

Sumber:
http://ensiklo.com/2014/09/panduan-penulisan-angka-dalam-bahasa-indonesi
a/

Anda mungkin juga menyukai