Anda di halaman 1dari 6

Dimensi Kompetensi

1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan
pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik.
2. Mampu mengelola sejumlah tugas yang berbeda dalam melaksanakan pekerjaan (task
management skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan
memindahkan biakan secara aseptik.
3. Mampu menanggapi kelainan dan kerusakan dalam pekerjaan sehari-hari (contingency
management skills). Contoh : Sedang memindahkan biakan, gas habis. Menggunakan
lampu spiritus untuk sterilisasi ose.
4. Mampu mengahadapi tanggung jawab dan harapan dari lingkungan kerja termasuk
bekerjasama dengan orang lain (Job role Environment Skills). Contoh : Biakan tumpah,
menangani tumpahan (didisinfeksi) sehingga tidak membahayakan dirinya dan orang
lain / lingkungan.
5. Mampu mentransfer kompetensi yang dimiliki dalam setiap situasi yang berbeda /situasi
yang baru/ tempat kerja yang baru (transfer skills/adaptation skills). Contoh :
Memindahkan biakan bakteri dalam safety cabinet.

Tujuan dan Manfaat Standar Kompetensi

1. Dasar pemberian rekomendasi kewenangan pelayanan bagi tenaga kesehatan.


2. Dasar pelaksanaan uji kompetensi tenaga kesehatan.
3. Jembatan kesenjangan antara kurikulum pendidikan dengan implementasi kewenangan
bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan.
4. Pedoman CPD (Continuing Profesional Development) bagi organisasi profesi.
5. Sebagai salah satu alat untuk skrining tenaga kesehatan asing yang akan beri
pelayanan kesehatan

Standar Kompetensi Analis Kesehatan

1. Ilmu pengetahuan yang melatarbelakangi dan berkaitan dengan fungsinya di


laboratorium kesehatan
2. Kemampuan untuk merancang proses teknik operasional
o Dapat merancang alur kerja pengujian/pemeriksaan mulai tahap pra analitik,
analitik, sampai dengan paska analitik.
o Membuat SOP, Manual Mutu, indikator kinerja dan proses analisis yang akan
digunakan.
3. Kemampuan melaksanakan proses teknik operasional.
o Melakukan pengambilan spesimen :pengetahuan persiapan pasien
o Penilaian terhadap spesimen (memenuhi syarat atau tidak).
o Pelabelan, pengawetan, fiksasi, pemrosesan, penyimpanan, pengiriman
o Dapat melakukan pemilihan alat, alat bantu, metode, reagent untuk pemeriksaan
atau analisa tertentu.
o Dapat mengerjakan prosedur laboratorium
o Dapat memahami cara kerja dan menggunakan peralatan dalam proses teknis
operasional
o Mengetahui cara-cara kalibrasi dan cara menguji kelaikan alat
o Dapat memelihara alat dan menjaga kinerja alat tetap baik
4. Kemampuan untuk memberikan penilaian (judgement) hasil proses teknik operasioanl.
o Mampu menilai layak dan tidak hasil pemeriksaan, pemantapan mutu yang akan
digunakan untuk pengambilan keputusan proses selanjutnya
o Mampu menilai proses pemeriksaan atau rangkaian pemeriksaan. Diterima
tidaknya suatu hasil atau rangkaian hasil pemeriksaan
5. Kemampuan komunikasi dengan pelanggan atau pemakai jasa, seperti pasien, klinisi,
mitra kerja, dll.
6. Mampu mendeteksi secara dini :
o munculnya penyimpangan dalam proses operasional
o terjadinya kerusakan media, reagent alat yang digunakan atau lingkungan
pemeriksaan
o mampu menilai validitas (kesahihan) suatu hasil pemeriksaan atau rangkaian
hasil pemeriksaan
7. Kemampuan untuk melakukan koreksi atau penyesaian terhadap masalah teknis
operasional yang muncul.
8. Kemampuan menjaga keselamatan kerja dan lingkungan kerja
9. Kemampuan administrasi

Tugas Pokok Analis Kesehatan


Analis Kesehatan bertugas melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang
hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi, patologi anatomi (histology, histopatologi,
imunopatologi, histokimia), toksikologi, kimia lingkungan, biologi dan fisika. Di dalam pelayanan
laboratorium, Analis Kesehatan melakukan pengujian/analisis terhadap bahan yang berasal dari
manusia atau bahan bukan berasal dari manusia yang tujuannya adalah menentukan jenis
penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang berpengaruh pada kesehatan
perorangan atau masyarakat

Peran Analis Kesehatan

1. Pelaksanaan teknis dalam pelayanan laboratorium kesehatan


2. Penyelia teknis operasional laboratorium kesehatan
3. Peneliti dalam bidang laboratorium kesehatan
4. Penyuluh dalam bidang laboratorium kesehatan (Promotion Health Laboratory)

Analis Kesehatan Sebagai Profesi

Memberikan pelayanan kepada masyarakat bersifat khusus atau spesialis.


Melalui jenjang pendidikan tinggi.
Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat.
Mempunyai kewenangan yang sah, peran dan fungsi jelas.
Mempunyai kompetensi jelas dan terukur.
Memiliki organisasi profesi, kode etik, standar pelayanan, standar praktek, standar
pendidikan.

Standar Profesi Analis Kesehatan

Profesionalisme : tuntutan profesi sebagai jawaban memenangkan kompetisi GLOBAL


Standar mutu : berlaku bagi semua Analis Kesehatan di Indonesia
Melindungi pasien/klien & masyarakat dari pelayanan yg tidak profesional
Melindungi Analis Kesehatan dari tuntutan klien
Penapisan Ahli Laboratorium asing

Kewajiban Analis Kesehatan

1. Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses spesimen.


2. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen maupun terhadap spesimen, yang berkisar
dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks.
3. Mengoperasikan dan memelihara peralatan laboratorium dari yang sederhana sampai
dengan yang canggih.
4. Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosedur pengendalian
mutu dan mengembangkan pemecahan masalah yang berkaitan dengan data hasil uji.
5. Mengevaluasi teknik, instrumen dan prosedur baru untuk menentukan manfaat
kepraktisannya.
6. Membantu klinisi dalam pemanfaatan yang benar dari data laboratorium untuk
memastikan seleksi yang efektif dan efisien terhadap uji laboratorium dalam
menginterpretasi hasil uji.
7. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan laboratorium.
8. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang Teknik
kelaboratoriuman.
9. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan.
Kemampuan yang Harus Dimiliki Analis Kesehatan

1. Ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan fungsinya di laboratorium kesehatan.


2. Keterampilan dan pengetahuan dalam pengambilan spesimen, termasuk penyiapan
pasien (bila diperlukan), labeling, penanganan, pengawetan, atau fiksasi, pemrosesan,
penyimpanan dan pengiriman spesimen.
3. Keterampilan dalam melaksanakan prosedur laboratorium.
4. Keterampilan dalam melaksanakan metode pengujian dan pemakaian alat dengan
benar.
5. Keterampilan dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan alat, kalibrasi dan
penanganan masalah yang berkaitan dengan uji yang dilakukan.
6. Keterampilan dalam pembuatan uji kualitas media dan reagen untuk pemeriksaan
laboratorium.
7. Pengetahuan untuk melaksanakan kebijakan pengendalian mutu dan prosedur
laboratorium.
8. Kewaspadaan terhadap faktor yang mempengaruhi hasil uji.
9. Keterampilan dalam mengakses dan menguji keabsahan hasil uji melalui evaluasi mutu
spesimen, sebelum melaporkan hasil uji.
10. Keterampilan dalam menginterpretasi hasil uji.
11. Kemampuan merencanakan kegiatan laboratorium sesuai dengan jenjangnya.

Uraian Kewenangan Klinis :

Ahli Madya Teknologi Laboratorium Medik dalam menyelenggarakan atau menjalankan praktik dibidang
pelayanan kesehatan di laboratorium pada fasilitas pelayanan kesehatan mempunyaikewenangan :

Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan di laboratorium

Melakukan pengambilan dan penanganan spesimen darah serta penanganan cairan dan jaringan tubuh
lainnya

Mempersiapkan/ memilih serta menguji kualitas bahan reagensia

Mempersiapkan/ memilih/ menggunakan/ memelihara/ mengkalibrasi/ serta menangani secara


sederhana alat laboratorium

Memilih dan menggunakan metode pemeriksaan

Melakukan pemeriksaan dalam bidang hematologi/ kimia klinik/ imunologi / imunohematologi /


mikrobiologi / parasitologi/ mikologi/ sirologi/ toksikologi/ histoteknologi/ sitoteknologi

Mengerjakan prosedur dalam pemantapan mutu


Membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorium

Melakukan verifikasi terhadap proses pemeriksaan laboratorium

Menilai normal tidaknya hasil pemeriksaan untuk dikonsultasikan kepada yang berwenang

Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium

Memberikan informasi hasil pemeriksaan laboratorium secara analitis

Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medik atau Sarjana Teknologi Laboratorium Kesehatan selain
berwenang melaksanakan praktik ATLM juga berwenang

Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan laboratorium khusus dan canggihb'

Melakukan pengambilan/ penanganan serta menilai kualitas spesimen laboratorium untukpemeriksaan


khusus dan canggihc'

Mendeteksi dini secara dini bila muncul penyimpangan dalam proses pemeriksaan di laboratoriumd'

Menilai hasil pengujian kelaikan alat/ metode dan bahan3reagensia yang sudah ada dan barue'

Melakukan pemeriksaan dalam bidang> kimia klinik (hematologi/ biokimia klinik/ imunologi/imunohema
tologi#/ mikrobiologi (bakteriologi/ parasitologi/ mikologi/ $irologi#/ diagnostik molekuler/biologi
kedokteran/ histoteknologi/ sitoteknologi/ sitogenetika/ dan toksikologi klinik sesuai
bidangkeahliannya'f'

Membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorium sesuai bidang keahliannya'g'

Melakukan $alidasi secara analitis terhadap hasil pemeriksaan laboratoriumh'

Merencanakan/ menge$aluasi dan menindaklanjuti program pemantapan mutu laboratorium


(internaldan eksternal#i'

Merencanakan dan menge$aluasi program kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium j'

Merencanakan/ melaksanakan dan menge$aluasi program standardisasi laboratoriumk'

Memberikan informasi secara analitis hasil pemeriksaan laboratorium khusus dan canggihl'

Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan efisienm'

Merencanakan/ melaksanakan/ mengatur dan menge$aluasi kegiatan laboratoriumn'

Membimbing dan membina ahli madya teknologi laboratorium medik dalam bidang teknikkelaboratoriu
man'
Penugasan Klinis (
Clinical Appointment
)
-'

enugasan klinis diberikan oleh direktur rumah sakit berdasarkan rekomendasi komite non mediknon
perawatan'+'

Setiap staf ATLM dalam memberikan pelayanan laboratorium harus memiliki surat penugasan
klinissesuai dengan rincian kewenangan klinis yang diberikan'5'
Selama ATLM belum mendapatkan surat penugasan klinis maka wajib dalam di super$isi
ruanganditempatkan'6'

Kondisi darurat direktur rumah sakit berhak memberikan penugasan klinis kepada
ATLM tanparekomendasi dari komite non medik non perawatan dengan waktu terbatas'

Anda mungkin juga menyukai