Pediatric Bone and Joint Tuberculosis-Karin
Pediatric Bone and Joint Tuberculosis-Karin
PROPOSAL PENELITIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Kebanyakan kasus TB klinis aktif bermanifestasi sebagai TB paru (TBP), akan tetapi
beberapa proporsi kasus dapat menyerang bagian tubuh ekstra paru yang merupakan infeksi
tunggal atau dapat terjadi secara bersamaan dengan TBP itu sendiri.2,3 Pada anak-anak, TB
extra paru (TBEP) ditemukan sebanyak 20 % dari infeksi TB.2 Tuberkulosis muskuloskeletal
merupakan komplikasi infeksi TBEP yang relatif sangat jarang terjadi.6 Angka kejadian TB
osteoartikular mencapai 11% dari TBEP,4,5 dan kurang lebih 40-50% penderita TB
osteoartikular mengalami infeksi TB tulang belakang (spondilitis TB).7,8 Adapun sisanya
memiliki manifestasi ekstraspinal seperti tenosinovitis pada persendian tangan, arthritis
monoartikular sendi lutut atau panggul, atau manifestasi osteoartikular khusus lainnya seperti
tuberkulosis sternum, sakroilitis tuberkulosa, dan tuberkulosia osteoartikular multipel.2,3 Di
negara berkembang, penderita TB usia muda diketahui lebih rentan terhadap spondilitis TB
daripada usia tua. Sedangkandi negara maju, usia munculnya spondylitis TB biasanya pada
dekade ke-lima hingga ke-enam.4,8 Tuberkulosis osteoartikular banyak ditemukan pada
penderita dengan HIV positif, imigran dari negara dengan prevalensi TB yang tinggi,usia tua,
anak usia dibawah 15 tahun dan kondisi-kondisi defisiensi imun lainnya.2,9
Kasus TB tulang dan sendi pada pasien anak merupakan variasi manifestasi TB yang masih
relatif jarang terjadi namun dapat menyebabkan komplikasi yang serius. Diagnosis TB
tulang dan sendi yang sulit ditegakkan, tatalakasana penyakit yang melibatkan tindakan
operatif yang relatif mahal serta medikasi dalam jangka waktu panjang juga dapat
menyebabkan penghentian terapi serta memperburuk kualitas hidup anak. Hingga saat ini
belum didapatkan rekomendasi yang seragam untuk tatalaksana pasien tuberkulosis tulang
dan sendi pada anak serta evaluasi respon terapi terhadap pedoman yang digunakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi kejadian TB tulang dan sendi pada
penderita TB anak yang dirawat, komorbiditas, tatalaksana serta respon terhadap tatalaksana
yang diberikan pada anak di RS.Hasan Sadikin selama 5 tahun terakhir, sehingga dapat
dibentuk suatu pedoman tatalaksana yang paling sesuai
1) Tuberculoasis of the spine (A18.01) yang diklasifikasikan menurut Gulhane Askeri Tip
Akademisi (GATA) : 4
o Tipe IA: Lesi vertebra dan degenerasi diskus 1 segmen, tanpa kolaps,abses,
ataupun defisit neurologis.
o Tipe IB: Adanya cold abscess, degenerasi diskus 1 atau lebih, tanpa kolaps
ataupun defisit neurologis
o Tipe II: Kolaps vertebra, cold abscess, kifosis, deformitas stabil,dengan/ tanpa
defisit neurologis, angulasi sagital < 20
o Tipe III: Kolaps vertebra, cold abscess, kifosis, deformitas stabil,dengan/
tanpa defisit neurologis, angulasi sagital 20
2) Tuberculous arthritis of other joints (A18.02) yang termasuk di dalamnya Tuberculosis
of hip (joint) dan Tuberculosis of knee (joint)yang diklasifikasikan menurut Tuli
Classification :6
o Stage I (Synovitis):
Klinis: Pembengkakan jaringan lunak, 75% gerakan baik
Radiologis: Pembengkakan jaringan lunak, osteopenia
o Stage II (Arthritis dini):
Klinis: Pembengkakan jaringan lunak, hilangnya 25-50% gerakan
Radiologis: Pembengkakan jaringan lunak, erosi sendi marginal,
penyempitan ruang sendi
o Stage III (Arthritis lanjut):
Klinis: hilangnya 75% gerakan
Radiologis: erosi marjinal, kista, penyempitan ruang sendi signifikan
o Stage IV (Arthritis lanjut):
Klinis: hilangnya 75% gerakan, subliksasi atau dislokasi
Radiologis: Destruksi sendi
o Stage V (Ankylosis):
Klinis: Ankylosis
Radiologis: Ankylosis
Pencarian rekam medis rawat inap berdasarkan sistem ICD 10 Penyakit TB tulang
dan sendi (A18.0) November 2012-November 2017.
Pencarian rekam medis berdasarkan sistem ICD 10 Penyakit TB tulang dan sendi
(A18.0) selama rawat jalan sejak November 2012-November 2017.
6. Spiegel DA, Singh GK, Banskota AK. Tuberculosis of the Musculoskeletal System.
Br J Clin Pharmacol. Tech Orthop.2005;20(2):167178.
7. Surjono E. Diagnosis dan tata laksana spondilitis TB pada anak. Damianus Journal of
Medicine. 2011;10(3):177186.
10. Albar Z. Medical treatment of Spinal Tuberculosis. Cermin Dunia Kedokteran. 2002;
137:29.
11. Tseng CC, Huang RM, Chen KT. Tuberculosis Arthritis: Epidemiology, diagnosis,
treatment. J appl Pharmaceul Sci. 2014;2:131-37.