Anda di halaman 1dari 16

CIRI-CIRI DAN PERKEMBANGAN AKAR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Matakuliah Morfologi Tumbuhan


Erda Muhartati, S. Si, M. Si

Disusun Oleh :
Kelompok II
1. Ardian Majid (150384205001)
2. Merry Maharani (150384205044)
3. Selly Soraya (150384205022)
4. Yuli Hartini (150384205067)

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
TAHUN 2015/2016

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah penyusun ucapkan kepada Allah SWT atas


segala nikmat dan hidayahnya sehingga telah berhasil menyelesaikan makalah
ini dengan judul ciri dan perkembangan akar.

ii
Adapun pembuatan makalah ini bertujuan untuk membentuk nilai dan
guna melengkapi tugas dalam mata kuliah morfologi tumbuhan dengan dosen
ibu Erda Muhartati.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada ibu Erda Muhartati selaku


dosen pembimbing,orang tua dan rekan-rekan yang telah memberi saran dan kritik
yang membangun dalam penyelesaian makalah ini.

Penyusun berharap semoga dengan adanya makalah ini penyusun dapat


mencapai nilai yang baik serta dapat memberikan informasi yang berguna bagi
rekan-rekan sekalian tentang materi-materi yang di bahas.

Tanjungpinang, 3 November 2016

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI......ii

BAB I

PENDAHULUAN......3

1.1 LATAR BELAKANG...3

1.2 RUMUSAN DAN TUJUAN.........3

BAB II. PEMBAHASAN..4

BAB III. PENUTUP

3.1 KESIMPULAN......13

DAFTAR PUSTAKA.14

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Akar merupakan bagian tubuh tumbuhan yang berada dalam tanah. Bentuk
akar sebagian besar meruncing. Terkadang, akar memiliki ujung yang berwarna
cerah. Setelah mempelajari akar secara umum dimeteri sebelumnya kami akan
membahas akar secara tuntas sampai ke akar akarnya dimulai dari apa sih fungsi
akar pada tumbuhan itu ? lalu apa saja jenis jenis akar yang selama ini ada ? Simak
pembahasan tentang fungsi akar,macam-macam akar,sistem akar dan
perkembangan akar dibawah ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa saja fungsi akar ?
2. Apasaja macam-macam akar berdasarkan pembentukannya ?
3. Apasaja macam-macam sistem akar?
4. Bagaimana perkembangan akar?
5. Bagaimana sifat-sifat akar?
6. Apasaja macam-macam akar berdasarkan fungsinya?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui dan memahami fungsi akar ?


2. Mengetahui dan memahami macam-macam akar brdasarkan pembentukannya?
3. Mengetahui dan memahami macam-macam sistem akar?
4. Mengetahui dan memahami perkembangan akar?
5. Mengetahui dan memahami sifat-sifat akar?
6. Mengetahui dan memahami macam-macam akar berdasarkan fungsinya?

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. AKAR

Akar merupakan bagian tubuh tumbuhan yang berada dalam tanah. Bentuk
akar sebagian besar meruncing. Terkadang, akar memiliki ujung yang berwarna
cerah. Bagian akar :

1. Leher akar atau pangkal akar (collum), yaitu bagian yang bersambungan
langsung dengan batang.
2. Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan-
jaringan yang masih mengadakan pertumbuhan.

3. Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat di antara leher akar
dan ujungnya.

4. Cabang-cabang akar (radix lateralis), bagan akar yang keluar dari akar
pokoknya dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi.

5. Serabut akar (fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk
serabut.

6. Rambut akar atau bulu akar (pilus radicalis), bagian akar yang sesungguhnya
hanyalah penonjolan sel-sel kulit luar akar yang berfungsi menyarap air.

7. Tudung akar (calyptra), bagain akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas
jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda.

A. SIFAT-SIFAT AKAR
1. Bagian tumbuhan yang umumnya terdapat di dalam tanah.

2. Arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop).

3. Tidak berbuku maupun beruas sehingga tidak mendukung tumbuhnya daun.

4. Tumbuh terus pada ujungnya.

6
B. FUNGSI AKAR
1. Memperkuat berdirinya tumbuhan.

2. Untuk menyerap air dan zat-zat yang terlarut di dalam air tadi dari dalam
tanah.

3. Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke bagian lain dari tumbuhan.

4. Terkadang sebagai tempat penimbunan cadangan makanan.

C. MACAM-MACAM SISTEM PERAKARAN


Sewaktu tumbuhan masih kecil yaitu bentuk lembaga dalam biji, calon akar
itu sudah ada, dan disebut akar lembaga (radicula ). Pada perkembangan
lanjutannya, kalau biji mulai berkecambah sampai menjadi tumbuhan dewasa,
akar lembaga akan memperlihatkan perkembangan yang berbeda hingga pada
tumbuhan lazimnya dibedakan dua sistem perakaran: Ada tiga macam sistem
perakaran, yakni:

1. Sistem Perakaran Tunggang (Radix Primaria)


Sistem Perakaran ini terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar ini terdiri atas
sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar, merupakan
perkembangan dari akar primer dari biji berkecambah.
2. Sistem Perakaran Serabut (Radix Adventicia)
Sistem perakaran ini dimiliki oleh tumbuhan monokotil. pada jenis akar
serabut, terdiri atas sejumlah akar kecil, ramping yang ke semuanya memiliki
ukuran sama. Sistem perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer
membentuk cabang sebanyak banyaknya, cabang tidak menjadi besar, dan akar
primer selanjutnya mengecil, bentuknya mirip benang-benang.
3. Sistem Perakaran Adventif
Sistem perakaran ini adalah sistem perakaran yang bukan berasal dari akar
primer. Misalnya akar yang keluar dari umbi batang, akar yang keluar dari
batang (cangkokan). Selain menjulur dari dasar tunas, akar tumbuhan juga

7
dapat keluar dari permukaan tanah. Akar demikian bisa muncul dari batang
ataupun daun.Kita dapat menyebut akar yang tumbuh pada bagian yang tidak
semestinya ini dengan nama akar liar atau adventitiousAkar liar berfungsi
sebagai penyangga dan penyokong batang tumbuhan yang menjulang tinggi.
Sebagai contoh ialah akar tanaman jagung yang tumbuh dari batangnya.

D. MACAM-MACAM AKAR BERDASARKAN PEMBENTUKANNYA

a) Akar tunggang

Melihat percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan menjadi :

1. Akar tunggang yang sedikit bercabang dan biasanya cabang ini hanya berbentuk
serabut-serabut yang halus. Akar tunggang ini seringkali berhubungan dengan
fungsinya sebagai tempat penimbunan cadangan makanan, misalnya :

a. Berbentuk tombak (fusiformis) , pangkalnya besar meruncing ke ujung dengan


serabut akar sebagai percabangan, biasanya berfungsi sebagai tempat penimbunan
cadangan makanan. Misalnya akar lobak (Raphanus sativus L.) , wortel (Daucus
carota I.).

b. Berbentuk gasing (napiformis), pangkal akar besar membulat. Cabang akar


berupa serabut akar yang hanya terdapat pada ujung akar yang sempit meruncing.
Misalnya akar bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.)

c. Berbentuk benang (filiformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti serabut
akar dan sedikit sekali bercabang. Misalnya pada kratok (Phaseolus lunatus L.).

2. Akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar tunggang ini tumbuh kurus ke
bawah, bercabang banyak, dan cabangnya dapat bercabang lagi sehingga daerah
perakaran menjadi luas. Susunan akar ini terdapat pada pohon-pohon yang
ditanam dari biji.

b) Akar Serabut

8
Mengenai akar akar pada sistem akar serabut dapat dikemukakan hal hal
seperti berikut :

1. Akar yang menyusun akar serabut kecil kecil berbentuk benang, misalnya
pada padi (Oryza sativa L).

2. Akar akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang, misalnya
pada pohon kelapa (Cocus necifera L).

3. Akar serabut besar besar, hampir sebesar lengan, masing masing tidak
banyak memperlihatkan percabangan, misalnya pada pandan (Pandanus
tectorius 501).

D. MACAM-MACAM AKAR BERDASARKAN FUNGSINYA


Berhubung dengan cara-cara hidup yang harus disesuaikan dengan keadaan-
keadaan tertentu, pada berbagai jenis tumbuhan kita dapati akar-akar yang
mempunyai sifat dan fungsi khusus, yaitu :

1. Akar udara atau akar gantung (radix aereus). Akar ini keluar dari bagian-bagian
tanaman yang terdapat di atas tanah, bergantung di udara. Selama masih
menggantung, akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat gas dari udara
dan seringkali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air yang disebut
velamen (misalnya akar anggrek kalajengking (Arahnis flosaeris) ). Akan tetapi
jika akar ini telah mencapai dan masuk ke dalam tanah, bagian yang masuk tanah
lalu berkelakuan seperti akar biasa (menyerap air dari dalam tanah), bagian yang
di atas tanah seringkali berubah menjadi batang seperti yang terdapat pada pohon
beringin (Ficus benjamina L).

9
2. Akar hisap atau akar penggerek
(haustorium ), akar yang terdapat
pada tanaman yang hidup sebagai
parasit, berfungsi untuk menyerap air
dan zat makanan dari pohon inangnya
seperti kita dapati pada benalu
(Loranthus ).

3. Akar pelekat (radix adligans), akar yang


keluar dari buku-buku tumbuhan memanjat
dan berguna untuk menempel pada
penunjangnya saja, misalnya pada lada
(Piper nigrum L.), sirih (Piper betle L.)

4. Akar pembelit (cirrhus radicalis), juga untuk memanjat,


tetapi dengan membelit atau memeluk penunjangnya,
misalnya pada panili (Vanilla planifolia Andr.).

5. Akar nafas (pneumatophora), yaitu


cabang-cabang akar yang tumbuh
tegak lurus ke atas sehingga muncul
dari permukaan tanah atau air
tempat tumbuhnya tumbuhan. Akar
ini terdapat banyak lubang atau
celah (pneumathoda) untuk jalan
masuknya udara yang diperlukan dalam pernafasan karena tumbuhan ini biasanya
hidup di tempat yang di dalam tanah sangat kekurangan oksigen, misalnya di

10
hutan bakau (mangroove) pada tanaman bogem ( Sonneratia sp.) dan kayu api
( Avicennia sp.).

6. Akar tunjang , yaitu akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah
dan seolah-olah menunjang batang ini jangan sampai rebah. Sama seperti akar
nafas, bagian akar yang terdapat di atas permukaan tanah pada akar ini banyak di
temukan lubang atau celah untuk kepentingan pernafasan. Misalnya pada pohon
bakau (Rhizophora conjogata L.) dan pohon pandan ( Pandanus tectorius Sol.) .

7. Akar lutut , yaitu bagian akar yang tumbuh


ke atas lalu membengkok lagi masuk
kedalam tanah. Akar ini berfungsi seperti
halnya dengan akar nafas yang terdapat pada
tumbuhan di tepi pantai yang rendah
berlumpur. Misal pada pohon tanjang
(Bruguiera parivolia W. Et A.).

F. PERKEMBANGAN AKAR
1. Diferensiasi Jaringan pada Akar
Perkembangan ontogenik dari sistem pembuluh primer akar itu lebih sederhana
dibanding dengan batang. Sistem pembuluh pada akar berkembang secara terpisah
dari organ lateral dan prokambium berkembang secara akropetal sebagai kelanjutan
tak terputus jaringan pembuluh pada bagian-bagian akar yang lebih matang.
Diferensiasi dan pematangan xilem dan floem juga secara akropetal (Popham,1955)
dan mengikuti proses pada prokambium. Dari penelitian yang amat cermat yang
dilakukan sampai sekarang itu ternyata bahwa unsur-unsur protofloem menjadi
matang lebih ke arah maristem apikal dibandingkan dengan unsur-unsur trakea yang
pertama-tama. Dari sini tampaklah bahwa proses pematangan unsur protoxilem dan
unsur protofloem itu juga lebih sederhana pada akar dari pada batang. Pada
umumnya diferensiasi jaringan akar dibelakang promaristem apikal dapat dirangkum
sebagai berikut : pembelahan periklinal dalam korteks berhenti dekat tingkatan
dengan unsur tipis menjadi matang; diluar daerah ini akar mengalami pemanjangan

11
cepat, dan pematangan protoxilem biasanya hanya berlangsung pada saat proses
pemanjangan hampir selesai; jalur caspari berkembang dalam sel-sel endodermis
sebelum pematangan unsur-unsur protoxilem dan pada umumnya juga sebelum
timbulnya rambut-rambut akar.
2. Kambium pada Akar

Pertumbuhan sekunder pada berbagai akar itu sangat berguna. Akar tunggang dan
akar lateral utama pada gimnosperma dan dikotiledon berkayu biasanya mengalami
penebalan sekunder kecuali cabang-cabangnya yang paling kecil. Pada akar beberapa
kotiledon herba, terkadang penebalan sekunder sama sekali tidak ada, atau hanya
berupa sisa (umpamanya Ranunculus) atau dapat pula berkembang dengan baik
(misalnya Medicago).

Akar monokotiledon pada umumnya tidak mengalami penebalan sekunder, akan


tetapi pada beberapa misalnya, Dracaena, penebalan seperti itu memang ada. Pada
akar gimnospermae dan dikotiledon yang mempunyai penebalan sekunder kambium
mula-mula tampak dibagian dalam floem. Setelah sel-sel kambium ini membentuk
beberapa unsur sekunder, sel-sel perisikel disisi luar gugus protoxilem mulai
membelah diri, dan sel-sel dalam yang berasal dari pembelahan ini membentuk sel-
sel kambium.
3. Inisiasi dan Pertumbuhan Akar

Panjang akar merupakan hasil perpanjangan sel-sel dibelakang maristem ujung,


sedangkan pelebaran yang lebih daripada pembesaran sel-sel ujung merupakan hasil
dari maristem lateral atau pembentukan kambium, yang memulai pertumbuhan
sekunder dari maristem kambium. Pertumbuhan panjang dan lingkar akar umumnya
beranalogi dengan pertumbuhan panjang dan lingkar pada pucuk. Walaupun
demikian, percabangan lateral tidak analog, karena percabangan akar muncul dari
lingkaran tepi yang jauh didalam jaringan tua atau jaringan yang berdiferensiasi,
suatu morfogenesis yang jelas berbeda dari percabangan pada pucuk yang
munculnya dari ujung dan asalnya dari permukaan.

12
Berdasarkan aktivitas enzim ATPase yang menunjukkan laju metabolik yang
tinggi sebagai karakteristik maristem, dapat dialokasikan maristem subapikal
sepanjang beberapa milimeter dari ujung akar. Sel-sel baru dari maristem ujung akar
mungkin dibagi ke pelebaran akar atau ke pembaruan tudung akar. Tudung akar
memainkan peranan penting dalam melindungi maristem akar dari kerusakan fisik
selama penerobosan tanah dan mungkin dalam menunjukkan arah penerobosan. Sel-
sel tudung akar yang terkelupas juga memberikan pelumas untuk ujung yang sedang
tumbuh, menjadi tambahan bahan organik tanah. Tudung akar juga menghasilkan
asam absisat, suatu bahan pertumbuhan tanaman.
Maristem ujung akar berbeda dari maristem ujung pucuk, karena maristem ujung
akar relatif rendah kandungan DNA, RNA, dan aktivitas mitosisnya (Milthorpe dan
Moorby, 1974).
4. Pelebaran Akar
Maristem akar mampu melaksanakan pertumbuhan yang kontinue, tidak terbatas
pada akibat pelebaran akar untuk periode yang secara potensial tidak terbatas.
Pertumbuhan mungkin terjadi pada seluruh musim tumbuh atau bahkan lebih lama,
yang menghasilkan penerobosan sampai 2 m per musim. Akar yang terpotong
ternyata dapat tumbuh selama 40 sampai 50 minggu, tetapi hanya jika kandungan
sukrosa mediumnya relatif rendah dan larutan kulturnya sering diganti (Street, 1959).
5. Akar lateral

Akar maristem berasal dari maristem yang terbentuk didalam lingkaran tepi
beberapa sentimeter dari ujung akar. Akar rateral atau akar baru menembus
endodermis dan korteks setelah pembelahan dan perpanjangan sel mendorong ujung
akar baru kearah permukaan akar (Clowes,1969). Pada dikotil pembentukan akar
lateral berlawanan dengan titik ujung dari bintang xilem (pola pembentukan xilem
dalam irisan melintang akar).
Pembentukan akar lateral itu dikendalikan secara genetik, tetapi juga sangat
dipengaruhi oleh lingkungan. Kendali genetik merupakan akibat dari 3 faktor :
1. Produksi penghambat pada ujung akar, yang berhubungan dengan dominansi
ujung (street,1959, Clowes,1978)

13
2. Produksi bahan penggiat pertumbuhan pada pucuk, yang ditranspor ke pucuk
(misalnya : auksin, tiamin, asam nikotimat, dan adenin).
3. Suatu keseimbangan atau interaksi antara bahan penghambat pertumbuhan dan
bahan penggiat pertumbuhan. Luka atau penghilangan ujung akar menghilangkan
dominansi ujung dan menggiatkan pembentukan akar lateral.
Primordium akar lateral agaknya terdapat pada banyak tumbuhan dalam urutan
yang lebih kurang beraturan (Riopel,1966; Mallory et al,1970). Diketahui bahwa
semakin kecil jumlah kutub protoxilem (situs potensial pembentukan akar leteral)
semakin besar derajatnya dalam penataan akar-akar lateral. Rupanya jarak
primordium akar lateral dalam bidang horizontal ditentukan oleh kekerabatannya
dengan sistem vaskuler yang berkembang, dan tidak ada atau hanya sedikit rintangan
atau saingan antara primordium-primordium yang terletak diantara kutub-kutub
protoxilem yang dekat berhadapan.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Akar merupakan bagian tubuh tumbuhan yang berada dalam tanah. Bentuk
akar sebagian besar meruncing. Sifat-sifat akar meliputi : Bagian tumbuhan yang
umumnya terdapat di dalam tanah, Arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau
menuju ke air (hidrotop), Tidak berbuku maupun beruas sehingga tidak
mendukung tumbuhnya daun, Tumbuh terus pada ujungnya. Fungsi akar
meliputi : Memperkuat berdirinya tumbuhan, Untuk menyerap air dan zat-zat
yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah, Mengangkut air dan zat-zat
makanan tadi ke bagian lain dari tumbuhan, Terkadang sebagai tempat
penimbunan cadangan makanan. Ada tiga macam sistem perakaran, yakni: Sistem
perakaran tunggang (radix primaria) , Sistem perakaran serabut (radix adventicia)
, Sistem perakaran adventif. Macam-macam akar berdasarkan
pembentukannya, melihat percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat
dibedakan menjadi : akar tunggang yang sedikit bercabang dan biasanya cabang
ini hanya berbentuk serabut-serabut yang halus meliputi akar berbentuk tombak
(fusiformis), berbentuk gasing (napiformis), berbentuk benang (filiformis), Akar
tunggang yang bercabang (ramosus). Akar serabut meliputi akar yang menyusun
akar serabut kecil kecil berbentuk benang, akar akar serabut kaku keras dan
cukup besar seperti tambang, akar serabut besar besar. Macam-macam akar
berdasarkan fungsinya meliputi akar udara atau akar gantung (radix aereus), akar
hisap atau akar penggerek (haustorium ), Akar pelekat (radix adligans), Akar
pembelit (cirrhus radicalis), akar nafas (pneumatophora), akar tunjang , akar lutut.
Perkembangan akar meliputi: diferensiasi jaringan pada akar, kambium pada akar,
Inisiasi dan pertumbuhan akar, pelebaran akar dan akar lateral.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah. 2005. Biologi. Jakarta: Esis.

Atinirmala, Pratita. 2006. Bilologi Praktis. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Roewitawati, Dyah. 2008. Biologi Umum Pertanian. Malang: Rajawali.


http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2130502-contoh-
hipotesis/#ixzz1Y0J0hrnn

https://googleweblight.com/?
lite_url=https://www.seputarpengetahuan.com/2015/08/jenis-jenis-akar-pada-
tumbuhan-besertacontohnya.html&ei=Q_Ty8LO9&lc=id

http://googleweblight.com/?lite_url=http://belajar-di-
rumah.blogspot.com/2015/03/sistem-perakaran-tumbuhan.html?m
%3D1&ei=8x3Se4a8&lc=id-
ID&s=1&m=447&host=www.google.co.id&ts=1480824676&sig=AF9NedlWV5Ui

16

Anda mungkin juga menyukai