Makalh Morfologi
Makalh Morfologi
Disusun Oleh :
Kelompok II
1. Ardian Majid (150384205001)
2. Merry Maharani (150384205044)
3. Selly Soraya (150384205022)
4. Yuli Hartini (150384205067)
i
KATA PENGANTAR
ii
Adapun pembuatan makalah ini bertujuan untuk membentuk nilai dan
guna melengkapi tugas dalam mata kuliah morfologi tumbuhan dengan dosen
ibu Erda Muhartati.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI......ii
BAB I
PENDAHULUAN......3
3.1 KESIMPULAN......13
DAFTAR PUSTAKA.14
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Akar merupakan bagian tubuh tumbuhan yang berada dalam tanah. Bentuk
akar sebagian besar meruncing. Terkadang, akar memiliki ujung yang berwarna
cerah. Setelah mempelajari akar secara umum dimeteri sebelumnya kami akan
membahas akar secara tuntas sampai ke akar akarnya dimulai dari apa sih fungsi
akar pada tumbuhan itu ? lalu apa saja jenis jenis akar yang selama ini ada ? Simak
pembahasan tentang fungsi akar,macam-macam akar,sistem akar dan
perkembangan akar dibawah ini.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. AKAR
Akar merupakan bagian tubuh tumbuhan yang berada dalam tanah. Bentuk
akar sebagian besar meruncing. Terkadang, akar memiliki ujung yang berwarna
cerah. Bagian akar :
1. Leher akar atau pangkal akar (collum), yaitu bagian yang bersambungan
langsung dengan batang.
2. Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan-
jaringan yang masih mengadakan pertumbuhan.
3. Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat di antara leher akar
dan ujungnya.
4. Cabang-cabang akar (radix lateralis), bagan akar yang keluar dari akar
pokoknya dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi.
5. Serabut akar (fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk
serabut.
6. Rambut akar atau bulu akar (pilus radicalis), bagian akar yang sesungguhnya
hanyalah penonjolan sel-sel kulit luar akar yang berfungsi menyarap air.
7. Tudung akar (calyptra), bagain akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas
jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda.
A. SIFAT-SIFAT AKAR
1. Bagian tumbuhan yang umumnya terdapat di dalam tanah.
6
B. FUNGSI AKAR
1. Memperkuat berdirinya tumbuhan.
2. Untuk menyerap air dan zat-zat yang terlarut di dalam air tadi dari dalam
tanah.
3. Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke bagian lain dari tumbuhan.
7
dapat keluar dari permukaan tanah. Akar demikian bisa muncul dari batang
ataupun daun.Kita dapat menyebut akar yang tumbuh pada bagian yang tidak
semestinya ini dengan nama akar liar atau adventitiousAkar liar berfungsi
sebagai penyangga dan penyokong batang tumbuhan yang menjulang tinggi.
Sebagai contoh ialah akar tanaman jagung yang tumbuh dari batangnya.
a) Akar tunggang
1. Akar tunggang yang sedikit bercabang dan biasanya cabang ini hanya berbentuk
serabut-serabut yang halus. Akar tunggang ini seringkali berhubungan dengan
fungsinya sebagai tempat penimbunan cadangan makanan, misalnya :
c. Berbentuk benang (filiformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti serabut
akar dan sedikit sekali bercabang. Misalnya pada kratok (Phaseolus lunatus L.).
2. Akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar tunggang ini tumbuh kurus ke
bawah, bercabang banyak, dan cabangnya dapat bercabang lagi sehingga daerah
perakaran menjadi luas. Susunan akar ini terdapat pada pohon-pohon yang
ditanam dari biji.
b) Akar Serabut
8
Mengenai akar akar pada sistem akar serabut dapat dikemukakan hal hal
seperti berikut :
1. Akar yang menyusun akar serabut kecil kecil berbentuk benang, misalnya
pada padi (Oryza sativa L).
2. Akar akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang, misalnya
pada pohon kelapa (Cocus necifera L).
3. Akar serabut besar besar, hampir sebesar lengan, masing masing tidak
banyak memperlihatkan percabangan, misalnya pada pandan (Pandanus
tectorius 501).
1. Akar udara atau akar gantung (radix aereus). Akar ini keluar dari bagian-bagian
tanaman yang terdapat di atas tanah, bergantung di udara. Selama masih
menggantung, akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat gas dari udara
dan seringkali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air yang disebut
velamen (misalnya akar anggrek kalajengking (Arahnis flosaeris) ). Akan tetapi
jika akar ini telah mencapai dan masuk ke dalam tanah, bagian yang masuk tanah
lalu berkelakuan seperti akar biasa (menyerap air dari dalam tanah), bagian yang
di atas tanah seringkali berubah menjadi batang seperti yang terdapat pada pohon
beringin (Ficus benjamina L).
9
2. Akar hisap atau akar penggerek
(haustorium ), akar yang terdapat
pada tanaman yang hidup sebagai
parasit, berfungsi untuk menyerap air
dan zat makanan dari pohon inangnya
seperti kita dapati pada benalu
(Loranthus ).
10
hutan bakau (mangroove) pada tanaman bogem ( Sonneratia sp.) dan kayu api
( Avicennia sp.).
6. Akar tunjang , yaitu akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah
dan seolah-olah menunjang batang ini jangan sampai rebah. Sama seperti akar
nafas, bagian akar yang terdapat di atas permukaan tanah pada akar ini banyak di
temukan lubang atau celah untuk kepentingan pernafasan. Misalnya pada pohon
bakau (Rhizophora conjogata L.) dan pohon pandan ( Pandanus tectorius Sol.) .
F. PERKEMBANGAN AKAR
1. Diferensiasi Jaringan pada Akar
Perkembangan ontogenik dari sistem pembuluh primer akar itu lebih sederhana
dibanding dengan batang. Sistem pembuluh pada akar berkembang secara terpisah
dari organ lateral dan prokambium berkembang secara akropetal sebagai kelanjutan
tak terputus jaringan pembuluh pada bagian-bagian akar yang lebih matang.
Diferensiasi dan pematangan xilem dan floem juga secara akropetal (Popham,1955)
dan mengikuti proses pada prokambium. Dari penelitian yang amat cermat yang
dilakukan sampai sekarang itu ternyata bahwa unsur-unsur protofloem menjadi
matang lebih ke arah maristem apikal dibandingkan dengan unsur-unsur trakea yang
pertama-tama. Dari sini tampaklah bahwa proses pematangan unsur protoxilem dan
unsur protofloem itu juga lebih sederhana pada akar dari pada batang. Pada
umumnya diferensiasi jaringan akar dibelakang promaristem apikal dapat dirangkum
sebagai berikut : pembelahan periklinal dalam korteks berhenti dekat tingkatan
dengan unsur tipis menjadi matang; diluar daerah ini akar mengalami pemanjangan
11
cepat, dan pematangan protoxilem biasanya hanya berlangsung pada saat proses
pemanjangan hampir selesai; jalur caspari berkembang dalam sel-sel endodermis
sebelum pematangan unsur-unsur protoxilem dan pada umumnya juga sebelum
timbulnya rambut-rambut akar.
2. Kambium pada Akar
Pertumbuhan sekunder pada berbagai akar itu sangat berguna. Akar tunggang dan
akar lateral utama pada gimnosperma dan dikotiledon berkayu biasanya mengalami
penebalan sekunder kecuali cabang-cabangnya yang paling kecil. Pada akar beberapa
kotiledon herba, terkadang penebalan sekunder sama sekali tidak ada, atau hanya
berupa sisa (umpamanya Ranunculus) atau dapat pula berkembang dengan baik
(misalnya Medicago).
12
Berdasarkan aktivitas enzim ATPase yang menunjukkan laju metabolik yang
tinggi sebagai karakteristik maristem, dapat dialokasikan maristem subapikal
sepanjang beberapa milimeter dari ujung akar. Sel-sel baru dari maristem ujung akar
mungkin dibagi ke pelebaran akar atau ke pembaruan tudung akar. Tudung akar
memainkan peranan penting dalam melindungi maristem akar dari kerusakan fisik
selama penerobosan tanah dan mungkin dalam menunjukkan arah penerobosan. Sel-
sel tudung akar yang terkelupas juga memberikan pelumas untuk ujung yang sedang
tumbuh, menjadi tambahan bahan organik tanah. Tudung akar juga menghasilkan
asam absisat, suatu bahan pertumbuhan tanaman.
Maristem ujung akar berbeda dari maristem ujung pucuk, karena maristem ujung
akar relatif rendah kandungan DNA, RNA, dan aktivitas mitosisnya (Milthorpe dan
Moorby, 1974).
4. Pelebaran Akar
Maristem akar mampu melaksanakan pertumbuhan yang kontinue, tidak terbatas
pada akibat pelebaran akar untuk periode yang secara potensial tidak terbatas.
Pertumbuhan mungkin terjadi pada seluruh musim tumbuh atau bahkan lebih lama,
yang menghasilkan penerobosan sampai 2 m per musim. Akar yang terpotong
ternyata dapat tumbuh selama 40 sampai 50 minggu, tetapi hanya jika kandungan
sukrosa mediumnya relatif rendah dan larutan kulturnya sering diganti (Street, 1959).
5. Akar lateral
Akar maristem berasal dari maristem yang terbentuk didalam lingkaran tepi
beberapa sentimeter dari ujung akar. Akar rateral atau akar baru menembus
endodermis dan korteks setelah pembelahan dan perpanjangan sel mendorong ujung
akar baru kearah permukaan akar (Clowes,1969). Pada dikotil pembentukan akar
lateral berlawanan dengan titik ujung dari bintang xilem (pola pembentukan xilem
dalam irisan melintang akar).
Pembentukan akar lateral itu dikendalikan secara genetik, tetapi juga sangat
dipengaruhi oleh lingkungan. Kendali genetik merupakan akibat dari 3 faktor :
1. Produksi penghambat pada ujung akar, yang berhubungan dengan dominansi
ujung (street,1959, Clowes,1978)
13
2. Produksi bahan penggiat pertumbuhan pada pucuk, yang ditranspor ke pucuk
(misalnya : auksin, tiamin, asam nikotimat, dan adenin).
3. Suatu keseimbangan atau interaksi antara bahan penghambat pertumbuhan dan
bahan penggiat pertumbuhan. Luka atau penghilangan ujung akar menghilangkan
dominansi ujung dan menggiatkan pembentukan akar lateral.
Primordium akar lateral agaknya terdapat pada banyak tumbuhan dalam urutan
yang lebih kurang beraturan (Riopel,1966; Mallory et al,1970). Diketahui bahwa
semakin kecil jumlah kutub protoxilem (situs potensial pembentukan akar leteral)
semakin besar derajatnya dalam penataan akar-akar lateral. Rupanya jarak
primordium akar lateral dalam bidang horizontal ditentukan oleh kekerabatannya
dengan sistem vaskuler yang berkembang, dan tidak ada atau hanya sedikit rintangan
atau saingan antara primordium-primordium yang terletak diantara kutub-kutub
protoxilem yang dekat berhadapan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Akar merupakan bagian tubuh tumbuhan yang berada dalam tanah. Bentuk
akar sebagian besar meruncing. Sifat-sifat akar meliputi : Bagian tumbuhan yang
umumnya terdapat di dalam tanah, Arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau
menuju ke air (hidrotop), Tidak berbuku maupun beruas sehingga tidak
mendukung tumbuhnya daun, Tumbuh terus pada ujungnya. Fungsi akar
meliputi : Memperkuat berdirinya tumbuhan, Untuk menyerap air dan zat-zat
yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah, Mengangkut air dan zat-zat
makanan tadi ke bagian lain dari tumbuhan, Terkadang sebagai tempat
penimbunan cadangan makanan. Ada tiga macam sistem perakaran, yakni: Sistem
perakaran tunggang (radix primaria) , Sistem perakaran serabut (radix adventicia)
, Sistem perakaran adventif. Macam-macam akar berdasarkan
pembentukannya, melihat percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat
dibedakan menjadi : akar tunggang yang sedikit bercabang dan biasanya cabang
ini hanya berbentuk serabut-serabut yang halus meliputi akar berbentuk tombak
(fusiformis), berbentuk gasing (napiformis), berbentuk benang (filiformis), Akar
tunggang yang bercabang (ramosus). Akar serabut meliputi akar yang menyusun
akar serabut kecil kecil berbentuk benang, akar akar serabut kaku keras dan
cukup besar seperti tambang, akar serabut besar besar. Macam-macam akar
berdasarkan fungsinya meliputi akar udara atau akar gantung (radix aereus), akar
hisap atau akar penggerek (haustorium ), Akar pelekat (radix adligans), Akar
pembelit (cirrhus radicalis), akar nafas (pneumatophora), akar tunjang , akar lutut.
Perkembangan akar meliputi: diferensiasi jaringan pada akar, kambium pada akar,
Inisiasi dan pertumbuhan akar, pelebaran akar dan akar lateral.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://googleweblight.com/?
lite_url=https://www.seputarpengetahuan.com/2015/08/jenis-jenis-akar-pada-
tumbuhan-besertacontohnya.html&ei=Q_Ty8LO9&lc=id
http://googleweblight.com/?lite_url=http://belajar-di-
rumah.blogspot.com/2015/03/sistem-perakaran-tumbuhan.html?m
%3D1&ei=8x3Se4a8&lc=id-
ID&s=1&m=447&host=www.google.co.id&ts=1480824676&sig=AF9NedlWV5Ui
16