Anda di halaman 1dari 3

1.

Mengapa UMY menggunakan sistem PBL : Partisipasi aktif dalam belajar


diperlukan untuk memuaskan hasil belajar dari pada transfer informasi secara pasif
dari guru kepada mahasiswa. Belajar secara aktif (active learning) meningkatkan
retensi dan recall. Problem-Based Learning menekankan active student center
learning di mana para mahasiswa ditantang untuk menguji, mencari, menyelidiki,
merefleksikan, memahami makna, dan memahami ilmu dalam konteks yang relevan
dengan profesi mereka di masa datang (Harsono, 2004). ProblemBased Learning
merupakan suatu pendekatan pendidikan dengan menggunakan bahan stimulus untuk
membantu mahasiswa berdiskusi tentang masalah yang penting, pertanyaan maupun
issue. Oleh karena itu fakultas kedokteran dan ilmu keseshatan UMY menggunakan
sistem pembelajaran PBL.

Active participation in learning is necessary for satisfactory results learn from


the passive transfer of information from teacher to student. Active learning
increase retention and recall. Problem-Based Learning emphasizes active
student learning center where students are challenged to examine, explore,
investigate, reflect, understand the meaning and understanding of science in
context relevant to their future profession (Harsono, 2004). ProblemBased
Learning is an educational approach with using stimulus material to help
students discuss an important issue, question or issue. Therefore the faculty of
medicine and science keseshatan UMY using PBL learning system.

2. Histori PBL : Kurikulum Problem-Based Learning (PBL) diperkenalkan pertama kali


di Fakultas Kedokteran Universitas McMaster Kanada pada tahun 1969, selanjutnya
banyak Fakultas Kedokteran di seluruh dunia yang mengadopsi PBL dengan berbagai
variasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing institusi. Fakultas Kedokteran di
Maastricht Negeri Belanda dan Newcastle Australia merupakan institusi pioneer yang
melaksanakan kurikulum PBL. Akhir tahun 2003, PBL telah dikenal dan dilaksanakan
di berbagai perguruan tinggi di seluruh dunia, terutama di institusi pendidikan
kedokteran/ kesehatan. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FKUGM)
dapat dikatakan sebagai pioneer dalam pelaksanaan PBL di Indonesia. Tahun
akademik 1992 / 1993 FKUGM telah memulai dengan hybrid PBL, dan pada tahun
akademik 2002 / 2003 FKUGM selangkah lebih maju dengan melaksanakan full PBL.

Curriculum Problem-Based Learning (PBL) was first introduced at the Faculty


of Medicine, McMaster University of Canada in 1969, then a lot of the Faculty of
Medicine around the world are adopting PBL with variations according to the
needs of each institution. Faculty of Medicine at Maastricht the Netherlands and
Newcastle Australia is a pioneer institution implementing PBL curriculum. The
end of 2003, PBL has been known and carried out in various universities around
the world, especially in educational institutions of medical / health. Faculty of
Medicine, University of Gadjah Mada (FKUGM) can be regarded as a pioneer in
the implementation of PBL in Indonesia. The academic year 1992/1993 has
commenced with hybrid FKUGM PBL, and in the academic year 2002/2003
FKUGM a step further by carrying out full PBL.

3. Perbedaan PBL dengan PSL : PSL dengan PBL perbedaannya terletak pada prior
knowledge. Pada PSL diasumsikan bahwa prior knowledge yang dimiliki telah cukup
untuk menyelesaikan masalah. Namun untuk PBL prior knowledge masih belum
cukup, hal ini bisa dilihat dari langkah 7 jump dalam PBL yang mengali terus prior
knowledge sehingga sampai teridentifikasi knowledge yang belum ada untuk
menyelesaikan masalah. Namun antara PBL dan PSL saling terikat.

PSL with PBL difference lies on prior knowledge. In the PSL assumed that prior
knowledge possessed was enough to resolve the issue. But for PBL prior
knowledge is not enough, it can be seen from step 7 jump in PBL that multiply
continuously prior knowledge so as to be identified knowledge that does not exist
to resolve the issue. But between PBL and bound to each other PSL.

4. Pengertian PBL : H.S. Barrows (1982), sebagai pakar PBL menyatakan bahwa
definisi PBL adalah sebuah metode pembelajaran yang didasarkan pada prinsip bahwa
masalah (problem) dapat digunakan sebagai titik awal untuk mendapatkan atau
mengintegrasikan ilmu (knowledge) baru.. PBL adalah metode belajar yang
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru (Suradijono, 2004) Berdasarkan pendapat pakar-
pakar tersebut maka dapat disimpulkan bahwa PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) merupakan metode pembelajaran yang mendorong mahasiswa untuk mengenal
cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-
masalah di dunia nyata. Simulasi masalah digunakan untuk mengaktifkan
keingintahuan mahasiswa sebelum mulai mempelajari suatu subyek. PBL menyiapkan
siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mampu untuk mendapatkan dan
menggunakan secara tepat sumber-sumber pembelajaran.

H.S. Barrows (1982), as experts state that the definition of PBL PBL is a learning
method that is based on the principle that the issue (problem) can be used as a
starting point to obtain or integrate knowledge (knowledge) . (Suradijono, 2004)
state that the definition PBL is a new learning method that uses the problem as a
step beginning in collecting and integrating new knowledge Based on the
opinion of experts, it can be concluded that the PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) is a learning method that encourages students to know how to learn and
work in teams to find a solution to the problems in the real world. Simulation is
used to activate the curiosity problem before students begin studying a subject.
PBL prepares students to think critically and analytically, and to be able to
obtain and use appropriate learning resources.
5. PBL Indonesia vs Luar Negeri : Di luar negeri PBL diterapkan berdasarkan
kesadaran bersama perlunya penerapan PBL setelah melewati kajian selama belasan
tahun. Staf pengajar kedokteran mereka sering mengadakan pertemuan dan berdiskusi
mengenai metode pembelajaran yang cocok untuk dilaksanakan di FK. Melalui
berbagai penelitian, mereka sepakat untuk memilih PBL sebagai salah satu metode
pembelajaran terbaik, sehingga ditetapkanlah PBL melalui peraturan-peraturan.
Dengan kata lain, peraturan dibuat setelah perubahan paradigma.

Sementara di Indonesia peraturan dibuat mendahului perubahan paradigma. Para


tenaga pengajar kedokteran belum seluruhnya mengenal PBL serta belum mengetahui
tujuan, manfaat, kelebihan, kekurangan, dan cara melaksanakan PBL. Sebagian
tenaga pengajar masih belum siap menerima PBL dan belum siap melepas metode
pembelajaran konvensional (teacher-centered). Oleh sebab itu kita perlu sosialisasi
yang tidak pernah putus.

PBL overseas mutual awareness of the need to apply by the application of PBL
after a study for a dozen years. Their medical teaching staff often hold meetings
and discuss teaching methods suitable for implementation in FK. Through
various studies, they agreed to pick PBL as one of the best learning methods, so
ditetapkanlah PBL through regulations. In other words, rules are made after a
change of paradigm.
While in Indonesia rules are made ahead of a paradigm shift. The faculty of
medicine has not entirely familiar with PBL and not knowing the purpose,
benefits, advantages, disadvantages, and how to implement PBL. The majority of
teachers are still not ready to accept not yet ready to release the PBL and
conventional learning methods (teacher-centered). Therefore we need
socialization that never broke.

6. Penerapan PBL : Menurut saya penerapan sistem pbl itu tergantung oleh orang itu
sendiri. dikarenakan tidak semua orang terutama yang masih anak-anak bisa
menerapkan sistem pembelajaran PBL. tapi, biasanya ada anak-anak terutama anak
sekolah dasar sudah bisa menerapkan sistem pembelajaran pbl, walaupun belum
sempurna seperti yang diinginkan oleh para pengajar. jadi kesimpulannya menurut
saya pembelajaran dengan sistem pbl itu bisa diterapkan dimulai sejak dari sekolah
dasar walaupun hanya menggunakan hybrid pbl.

I think it depends pbl application system by itself. because not all people
especially children who are still able to apply the learning system PBL. but, there
are usually children, especially children of primary school has been able to
implement pbl learning system, although not perfect as desired by the teachers.
so the conclusion in my opinion pbl learning system that can be applied starting
from primary school, although not using the full system pbl but only using
hybrid pbl.

Anda mungkin juga menyukai