Anda di halaman 1dari 14

PENGANTAR

Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT karena


berkat karunia-Nya, makalah ini tentang Perspektif Islam Tentang Manusia bisa
diselesaitan tanpa masalah. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan
kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan
menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang


menjadi tugas mata kuliah Agama Islam dengan judul Perspektif Islam Tentang
Manusia. Disamping itu, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu saya selama pembuatan makalan ini berlangsung
sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat diterima.
Kami mengharapakn saran dan kritik terhadap makalah ini agar saya bisa
memperbaiki kesalahan yang saya buat. Karena saya sadar, makalah ini masih
banyak terdapat kekurangnya.

i
DAFTAR ISI

PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Tujuan Penulisan..................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Teori Evolusi Darwin Tentang Asal-Usul Manusia.............................3


1. Asal-Usul Kehidupan di Bumi.......................................................3
2. Asal-Usul Manusia.........................................................................3
3. Teori Evolusi Menurut Charles Darwin.........................................4
B. Asal-usul Manusia Menurut Al-Qur`an...............................................4
C. Karakteristik Manusia Menurut Al-Qur`an..........................................8

BAB 3 PENUTUP

DAFTAR ISI................................................................................................12

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era yang modern ini, ada banyak penemuan di ilmu
pengetahuan dan teori yang berkembang dan dikembangkan yang
dilakukan oleh para ilmuan. Tetapi, masih ada satu permasalahan yang
hingga kini belum mampu dijawab dan dijabarkan oleh para ilmuwan
maupun orang awam.
Masalah itu adalah tentang asal usul kejadian manusia. Banyak ahli
ilmu pengetahuan yang mendukung teori evolusi salah satunya teori
Charles Darwin yang mengatakan bahwa manusia berasal dari
makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang
sederhana, kemudian mengalami evolusi dan menjadi manusia yang
diperkuat dengan penemuan penemuan fosil seperti Meghanthropus.
Dan ahli agama banyak yang menentang adanya proses evolusi
manusia tersebut. Hal ini didasarkan pada kitab suci masing-masing
agama, salah satunya Al-Qur`an yang mengatakan bahwa Adam adalah
manusia pertama.
Manusia adalah mahluk paling sempurna yang diciptakan Allah
SWT. yang kesmpurnaannya merupakan suatu konsekuensi mereka
sebagai khalifah di muka bumi ini. manusia berbeda dengan makhluk
lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena adanya karunia
Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah
sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk
manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT.
Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit
dan di bumi semuanya.(Q. S. Al-Jatsiyah: 13).
Allah telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang
terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian
malam dan siang.(Q. S. Ibrahim: 33).

1
Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat
berlayar di lautan atas kehendak-Nya.(Q. S. Ibrahim: 32)
Kedudukan akal dalam islam merupakan suatu kelebihan yang
diberikan Allah kepada manusia bindanginkan dengan mahluk-
mahluk-Nya yang lainnya. Dengan akal mereka, manusia bisa dapat
membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan yang ada di dunia
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui :
1. Teori evolusi Darwin tentang asal-usul manusia
2. Asal-usul manusia menurut Al-Qur`an
3. Karakteristik manusia menurut Al-Qur`an

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Teori Evolusi Darwin Tentang Asal-Usul Manusia


1. Asal-Usul Kehidupan di Bumi
Bumi ini dahulu kala terbentuk dalam keadaan yang sangat panas
dan dalam keadaan pijar secara berlahan lahan bumi menjadi lebih
kondensasi atau menjadi lebih dingin sehingga menjadi suatu saat
terbentuk kerak bumi. Bagian bumi yang berbentuk cair membentuk
samudra atau hidrosfer , bagian yang bertugas disebut atmosfer , dan
bagian yang berbentuk padat disebut litosfer. Pada saat ini kulit bumi
tersebut dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup kita sebut sebagai
biosfer. Maka pertanyaan yang timbul dibumi adalah darimana dan
kapankah mahluk-makhluk hidup itu datang atau timbul di bumi ini?
Bagaiman pula ia dapat menjadi begitu banyak dan beraneka ragam?
Bahkan pertanyaan sampai kepada asal usul manusia, benarkah
manusia berasal dari monyet?
2. Asal-Usul Manusia
Pada sistem klasifikasi, ordo primata memisahkan semua kera besar
(Ponhidae) dengan manusia (Hominidae). Dari fosil-fosil yang ditemukan,
walaupun tidak banyak namun cukup menjelaskan tentang moyang
hominidae dan moyang kera yang diperkirakan tempat lahir peradapan
manusia adalah di benua Afrika dengan ditemukannnya fosil seukuran
babon yang hidup diawal zaman Miosin, sekitar 18 juta tahun yang lalu dan
diberi nama Proconsul. Proconsul lebih mirip kera dibandingkan dengan
primata lainnya dan dianggap moyang manusia serta jenis kera. Famili
hominidae terpisah dengan famili pongidae sekitar 7 sampai 8 juta tahun
yang lalu.
Menurut ahli paleontologi, evolusi manusia dapat dibagi menjadi 4
kelompok berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu pra-manusia, manusia kera,
manusia purba, dan manusia modern.

3
3. Teori Evolusi Menurut Charles Darwin
Evolusi adalah perubahan genotip pada suatu populasi yang
berlangsung secara perlahan-lahan dan memerlukan waktu yang sangat
panjang.
Spesies yang ada sekarang adalah keturunan dari spesies-spesies
sebelumnya.
Seleksi alam sangat menentukan berlangsungnya mekanisme
evolusi.
Seleksi alam merupakan gagasan murni dari Darwin. Sementara
teori pertama di atas telah ada sejak zaman Yunani kuno, hanya saja
Darwin menjelaskannya secara lebih tajam dan detil.
Berikut ini adalaah Ciri-ciri proses evolusi :
a. Evolusi adalah perubahan dalam satu populasi BUKAN perubahan
individu.
b. Perubahan yang terjadi hanya frekuensi gen-gen tertentu,
sedangkan sebagian besar sifat gen tidak berubah.
c. Evolusi memerlukan penyimpangan genetik sebagai bahan
mentahnya. Dengan kata lain harus ada perubahan genetik dalam
evolusi.
d. Dalam evolusi perubahan diarahkan oleh lingkungan, harus ada
faktor pengarah sehingga evolusi adalah perubahan yang selektif.
B. Asal-usul Manusia Menurut Al-Qur`an
Manusia sebagai makhluk yang dimuliakan oleh Allah memiliki
kemampuan yang besar dalam menggunakan akal dan penalaran yang
mengagumkan, dibandingkan dengan makhluk lain ciptaan-Nya, seperti
dijelaskan dalam surat l-Isra`, ayat 70:

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami


angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna
atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptaka Al-Isra (17:70)

4
Oleh karena itu merupakan hal yang wajar jika timbul pertanyaan
mengenai proses penciptaan alam, bagaimana awal kehidupan dan asal-
usul manusia. Pertanyaan-pertanyaan ini semua merupakan masalah logis
yang timbul, sebagai hasil penggunaan akal melalui intizhar yang dilandasi
dengan latar belakang kemajuan ilmu pengetahuan.
Mengenai asal-usul manusia, Al-Qur`an telah menjelaskan dalam
serangkaian ayat-ayatnya. Dalam ayat 17 sampai 18 surat Nuh, Allah
berfirman :

Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-


baiknya. Kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan
mengeluarkan kamu (dari padanya pada hari kiamat) dengan sebenar-
benarnya Q.S. Nuh (71:17-18)
Pada ayat ini ditegaskan bahwa manusia dibuat dari tanah dan
kelak akan kembali ke tanah setelah kematiannya, kemudian dikeluarkan
lagi pada hari kiamat. Unsur-unsur yang menyusun tubuh manusia
ditemukan pada jenis-jenis tanah, seperti ditegaskan pada beberapa ayat
Al-Qur`an. Jenis-jenis tanah yang disebutkan dalam Al-Qur`an dalam ayat
2 surat Al-An`am :

"Dialah yang menciptakanmu dari tanah (lempung). Sesudah itu


dibentuknya ajal (kematianmu) dan ada lagi satu ajal yang ditentukan
(untuk berbangkit) yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah
mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit
itu)" Q.S. Al-An'am (6:2)
Dalam ayat 12 surat Al-Mu'minun Allah berfirman :

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia daei saripati


tanah lampung" Q.S Al-Mu'minun (23:12)
Kemudian dinyatakan dalam ayat 14 surat Ar-Rahman :

5
"Dia menciptakanmu dari tanah liat yang kering seperti tembikar"
Q.S Ar-Rahman (55:14)
Selanjutnya ayat 26 surat Al-Hijr

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah


kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang dibentuk" Q.S Al-Hijr
(15:26)
Air yang di dalam Al-Qur'an dianggap sebagai asal-usul kehidupan
disebutkan sebagai unsur penting dalam ayat 54, surat Al-Furqan.

"Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia
jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah". (pemeliharaan
anak) Dan Allah Tuhanmu Maha Kuasa. Q.S Al-Furqan (25:54)
Setelah penegasan mengenai penciptaan manusia dari tanah, maka
pada ayat berikut ditegaskan penciptaan tubuh manusia secara bertahap.
Bentuk yang diberikan kepada manusia bersifat selaras yang diperoleh
karena adanya keseimbangan komponen-komponen yang membentuk
struktur tertentu. Hal ini diungkapkan pada ayat 7 dan 8 surat Al-Infithaar
:

"Yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan


menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang. Dalam bentuk apa saja yang
Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu" Q.S Al-Infithaar (82:7-8)
Dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa penciptaan manusia tidak
sekaligus. Melainkan secara bertingkat atau bertahap, seperti tertera pada
ayat 14 surat Nuh :

"Sesungguhnya Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa


tingkatan". Q.S. Nuh (71:14)
Ayat ini dapat ditafsirkan sebagai suatu tahapan terjadinya
manusia, dimulai dari setetes air mani, kemudian segumpal darah, lalu

6
menjadi segunpal daging, dan setelah sempurna bentuknya akhirnya
dilahirkan.
Setelah manusia dilahirkan atas seizin Allah, dan diberi tubuh yang
sempurna dan diberi akal, kemudian dengan akal tersebut manusia dapat
melaksanakan hal-hal yang terpuji, tetapi dapat pula berbuat pekerjaan
yang dilarang Allah atau bebrbuat sekehendak hatinya, sehingga
merugikan orang lain. Dalam hal ini Allah dapat memperlihatkan
kekuasanNya yang Maga mutlak untuk mengganti, sewaktu-waktu
mengganti mereka. Hal ini tercanum pada ayat 28 surat Al-Insaan :

"Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian


tubuh mereka. Apabila Kami menghendaki, Kami sungguh-sungguh
mengganti mereka dengan orang-orang yang sempurna dengan mereka".
Q.S. Al-Insaan (76:28)
Ayat 132 surat An-Nisa yang senada berbunyi :

"Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di


bumi. Cukuplah Allah sebagai pemeliharanya". Q.S. An-Nisa (4:132)
Kejadian ini merupakan sunnatullah yang telah berlaku d alam
semesta, bahkan Allah menghancurkan manusia-manusia yang ingkar
kepada-Nya dan menggantinya dengan yang lain. Sunnatullah ini akan
tetap berlaku, karena orang yang ingkar selalu bermunculan sepanjang
masa.
Kelompok-kelompok manusia yang telah tercipta sepanjang waktu,
memiliki morfologi yang beragam seperti yang diperlihatkan oleh data
paleantologi. Tetapi sebagai orang muslim kita harus yakin, bahwa
terjadinya keragaman atau modifikasi-modifikasi morfologi ini
berlangsung sesuai dengan rencana (pengarah) yang telah ditetapkan oleh
Allah. Dan hanya Dialah yang mengetahui dengan pasti makna dari
modifikasi tersebut, seperti tertuang dalam ayat 4 surat At-Tien :

7
"Sesungguhnya Kami telah membentuk manusia menurut rencana
(organisasi) yang sebaik-baiknya". Q.S. At-Tien (95:4)
Dari ayat ini jelas bahwa keragaman morfologi yang diciptakanNya
sifatnya terarah, bukan proses yang berlangsung secara kebetulan. Dari
hasil pengamatan yang menyangkut morfologi dan fungsi organ dan
manusia dan hewan yang paling mirip dengan manusia, misalnya kera
besar, akan diperoleh banyak persamaan morfologi dan fungsi dari organ-
organ tertentu. Hal ini dapat diterangkan dengan menggunakan lingkungan
hidup sebagai titik tolaknya. Karena manusia hidup di lingkungan yang
sama dengan kera besar (dalam arti yang luas, yaitu lingkungan bumi kita
dengan variasi-variasi geografinya), maka manusia dibekali oleh Sang
Pencipta dengan organ-organ yang sama, baik morfologi maupun
fungsinya, dengan yang dimiliki oleh kera besar tadi.

C. Karakteristik Manusia Menurut Al-Qur`an


Islam melalui Al-Quran memberi pengertian bahwa manusia
adalah komunitas tunggal, anak cucu Adam (QS. Al-Baqarah : 213, Al-
Araf : 26-27). Dalam pandangan Islam manusia yang hidup sekarang
adalah anak cucu dari dua orang tua yang sama, yaitu Adam dan Hawa.
sifat dari orang tua pertama yang sama itu. Sifat, watak dan prilaku yang
dimiliki kedua orang tua pertama kemudian secara turun temurun dan dari
generasi ke genarasi yang kemudian menurun membentuk ciri-ciri dari
manusia sekarang dan Adam Hawa juga tentunya.

Secara umum, walau manusia berbeda suku bangsa, dipisahkan


oleh batas geografis, adat istiadat dan budaya, bahasa, agama dan
kepercayaan, kualitas intelektual dan sebagainya, tetapi manusia tetaplah
manusia yang merupakan keturunan Adan dan Hawa. Perbedaan itu semua
tidak menjadi serta merta membedakan mereka sebagai manusia. Ada ciri-
ciri umum dan sekaligus karakteristik manusia yang sama yang terdapat
pada setiap individu.

8
Ciri-ciri dan karakteristik itu antara lain sebagai berikut:

Keimanan akadanya Allah. Keberadaan Adam dan Hawa di surga


lalu melakukan pelanggaran atas larangan Allah, dan tobat mereka yang
di-terima Allah hingga diturunkannya mereka ke bumi membuktikan
bahwa Adam dan Hawa ber-iman kepada Allah. Keimanan kepada Allah
meru-pakan ciri-ciri manusia yang diwariskan kepada kita melalui gena-
gena berbarengan dengan ciri-ciri lainnya. Simak (QS AI-Araf : 23 dan
QS AI-Araf : 172-173).
Pengetahuan. Adam diberi anugerah pengetahuan oleh Allah
sehingga praktis semua umat manusia memiliki potensi untuk memiliki
dan mengem bangkan pengetahuan, dan dituntut untuk mencari
pengetahuan dan mengajarkannya. Pada sejumlah orang potensi itu
bersifat aktif, sedangkan pada orang-orang lain tertekan. Simak (QS Al-
Baqarah : 31-33).
Ketergesa-gesaan dan keingintahuan. Adam dan Hawa melakukan
eksperimen pertama dengan mendekati pohon terlarang dan memakan
buah-nya. Barangkali ide itu timbul dari keingintahuan mereka apakah
janji setan benar, bahwa jika me-reka makan buah pohon terlarang itu akan
menjadi malaikat dan kekal. Mereka pun tergesa-gesa meng-iya akan
rayuan setan dan melalaikan pesan Tuhan, hingga mereka menyadari
kesalahan mereka dan malu, karena tiba-tiba bagian-bagian tertentu dari
tubuh mereka terlihat, Keingintahuan pada anak cucu Adam secara praktik
mendorong mereka melakukan segala eksperimen dalam berbagai ma-cam
bidang, sedangkan ketergesa-gesaan menyebabkannya ingin berjalan lebih
cepat, dan memperoleh segala sesuatu lebih cepat, sebagai sisi positif
keberhasuan-keberhasilan ilmiah. Suatu kebetulan yang menarik, bahwa
banyak eksperimen dilaku-kan para ilmuwan dengan tujuan tertentu, tetapi
dalam banyak kasus menghasilkan hal yang ber-beda. Dan sejarah sains
penuh dengan penemuan-penemuan yang tidak terduga semacam itu. Lihat
(QS Al-Anbiaya : 37).

9
Status. Adam diberi status sebagai khalif ah untuk menguasai
burni. Karena itulah praktis semua manusia tergoda dan tergila-gila
mengejar status (kekuasaan). Keinginan mengejar status, kekuasa-an dan
supremasi inilah yang sering menimbulkan gangguan stabilitas, baik
dalam lingkup kepentingan kehidupan berpribadi, bertetangga, bersuku,
berbangsa dan bernegara.Renungkan QS AI-Baqarah : 30, QS Shad : 26,
dan (QS AI-Anam : 165).
Penguasaan energi. Manusia cenderung menggali dan hingga batas
tertentu mengeksploitasi energi alam semesta untuk memenuhi kebutuhan
dan ketamakan hidup mereka. Salah satu perolehan ilmiah utama manusia
adalah kemampuan untuk menguasai dan memanfaatkan berbagai energi,
seperti hidrotermal, tenaga nuklir, tenaga surya, dan sebagainya.
Kenikmatan. Adam dan Hawa diperintahkan Allah bertempat
tinggal di surga dan menikmati segala macam makanan dan minuman
yang tersedia di sana sesuka hati, kecuali mengkonsumsi makanan dari
pohon terlarang. Adam dan Hawa diberi ke-hidupan ideal yang penuh
kenikmatan. Banyak upaya ilmiah ditujukan untuk mendatangkan ke-
nikmatanyang dikejar kepada manusia. Sebagian dari hasil temuan yang
mendatangkan kenikmatan itu membawa manfaat, namun tidak sedikit
hal-halyang dianggap mendatangkan kenikmatan itu membawa mudarat.
Perhatikan (QS Al-Araf : 19 dan QS AI-Baqarah : 219).
Panjang umur. Kematian adalah unsur yang meng-hantui manusia.
Adam dan Hawa ingin melepaskan diri dari rasa takut akan kematian ini,
dan ingin hidup selama-lamanya dengan memakan buah dari pohon
keabadian. Ketakutan akan kematian praktis dimiliki oleh semua umat
manusia, dan kebanyakan dari manusia ingin menjalani kehidup-an selama
mungkin. Kalau bisa seribu tahun! Se-bagian besar penelitian ilmiah tanpa
disadari barangkali ditujukan untuk mendapatkan sarana-sarana
meningkatkan rentang umur manusia. Banyak di antara kita mentaati
perintah Tuhan karena ingin sekali berumur panjang dan memper-oleh
kenikmatan selama-lamanya dalam surga. Sebagaimana disinyalir dalam
(QS AI-Baqarah : 96 dan QS AI-Araf : 20).

10
Pakaian dan rasa malu. Ketika melakukan pelang-garan,
tersingkaplah kemaluan Adam dan Hawa, sehingga mereka berusaha
menutupi organ tubuh mereka dengan dedaunan. Barangkali karena
adanya rasa malu inilah manusia mengenakan kain untuk
menyembunyikan dan menutup bagian-bagian tubuh mereka yang sangat
pribadi, di sam-ping adanya faktor lain, untuk menghias dan me-lindungi
tubuh dari panas dan dingin. Simak penjelasan Allah dalam QS AI-Araf :
22, 26-27.
Tergoda. Adam dan Hawa tergoda setan memakan buah terlarang,
kemudian insaf atas kesalahan mereka dan bertobat memohon ampun
kepada Allah. Sebagian besar umat manusia terjerumus dalam perangkap
setan, sehingga melanggar aturan Allah dan melakukan perbuatan dosa,
tetapi cepat atau lambat, banyak di antara mereka lantas bertobat dan
memohon ampunan-Nya. Gena-gena yang membawa warisan berbagai ciri
tersebut di atas tampaknya bersifat aktif pada sejumlah orang dan/atau
tertekan pada orang lain dengan kadar yang berbeda-beda. Perhatikan (QS
AI-Baqarah : 35-36 danQS AI-lsra :85).

11
DAFTAR ISI
Akbar, A., 1991. Tuhan dan Manusia, Penerbit Pustakakarya Gravitatama, Jakarta
E.Ganilin, L.2000.Jendela Iptek: Evolusi. Jakarta:Balai Pustaka
Kimbal, J.W. 1999. Biologi Jilid 3 Cetakan ke-3. Jakarta : Erlangga.
Sumarjito. 2008. Biologi untuk SMA Kelas XII IPA. Yogyakarta : Primaga
Ville, Cinude. A, dkk.1999. Biologi Umum. Cilacap Jakarta : Erlangga.

https://triagung86.wordpress.com/2012/03/14/9-ciri-ciri-dan-karakteristik-
manusia-menurut-al-quran/

12

Anda mungkin juga menyukai