Anda di halaman 1dari 7

NILAI-NILAI KEBAGSAAN

DAN KARAKTER MASYARAKAT

Identitas bangsa indonesia


Hakekat bangsa (nation) adalah identitas,yakni ciri-ciri,
tanda-tanda atau jati-diri yang melekat pada sesuatu
atau seseorang dan kelompok yang membedakannya
degan yang lain.
Indonesia adalah (gagasan nama) negara modren yang
pembentukannya didasarkan pada pemahaman
etnologis atas kemiripan budaya secara luas di
kepulauan Indonesia dan tempat lain.
Atas dasar itu,Indonesia dipandang sebagai produk
gagasan politik penciptaan hindia (Timur) Belanda yang
boleh dianggap bersatu dan relatif terpadu dalam segi
ekonomi oleh kekuasaan kolonia Belanda (1870).
Kata Indonesia pertama kali digagas (1850) oleh
George Samual Windsor Earl (pelancong dan pengamat
sosia asal Inggris) dalam bentuk Indu-nesians.
Earl pada saat itu sedang menelusuri apa istilah
etnografis dalam rangka menjabarkan cabang ras
polinesia yang menghuni kepulauan Hindia atau ras-
ras berkulit coklat di kepulauan Hidia.
Namun,setelah menemukan istilah baru,Earl langsung
mengabaikan istilah Indonesia itu dengan alasan
terlalu umum, ia menggantikan dengan istilah yang
dianggap lebih khusus malayunesians.
Seorang kolega Earl, James Longan, tanpa
mengindahkan keputusan Earl, menyimpulkan bahwa
istilah Indonesia lebih tepat dan benar digunakan
dalam konteks geografis, bukan etnografis.
Kata Logan:Saya lebih menyukai istilah geografis
Indonesia,yang sekedar pemendekan istilahIndian
Islands atau Indian Archipelago. Dari sana kita
dapatkan Indonesian untuk Indian Archipelagian
atau Archipelagic,dan Indonesians untuk Indian
Archipelagians atau Indian Islanders (Lihat J.R.Logan, The
Etnology of the Indian Archipelago:Embracing Enquiries into the
Continental Relation of the Ondo-Pacific Islanders,JIAEA 4 (1850), 254n.
Jadi,secara umum, Indonrsia adalah suatu Bangsa yang
dipersatukan (unity) berdasarkan prinsip geografis atas
gejala etnologis berupa kemiripan budaya
(diversity).Bhinneka Tunggal Ika
NILAI-NILAI KEBANGSAAN
Identitas nilai yang melekat pada masyarakat indonesia
diikat oleh kesamaan-kesamaan fisik seperti
budaya,agama,dan bahasa: atau yang bersifat non-fisik
seperti cita-cita, dan tujuan
Identitas pada hakekatnya adalah manifestasi nilai-
nilai : budaya yang tumbuh dan berkembang dalam
aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas: dan
dengan itu suatu bangsa berbeda dari bangsa lain dalam
kehidupannya (koento wibisono,dalam Ubaidillah dan
Rozak,2007:96).
Nilai kebangsaan Indonesia dikenal sebagai bangsa
yang ramah,santu dan agamis.
Sebutan itu seyogianya direnungkan kembali sejauh
mana kebenarannya.
Boleh jadi nilai-nilai itu hanya mitos budaya yang tidak
ditemukan dalam realitas sosiologis.
Kenyataan maraknya tindakan main hakim
sendiri,demonstrasi yang merusak fasilitas
umum,kebiasaan korupsi di kalangan pejabat negara
dan sebagian besar masyarakat.
Selayaknya Indonesia mempertanyakan kembali
kebenaran nilai-nilai luhur indentitas kebangsaan yang
disematkan padanya.
Hal itu untuk menujukkan bahwa proses pembentukan
nilai kebangsaan bukanlah merupakan sesuatu (proyek)
yang sudah selesai,tetapi itu adalah sesuatu yang
terbuka dan terus maju mengikuti perkembangan
zaman.
Kekhasan suatu bangsa ditandai oleh identitas normatif
dalam wujud nilai,bahasa, adat-istiadat,dan letak
gegografisnya. Identitas nasional suatu bangsa
mencakup beberapa dimensi berikut ini:
Pola perilaku, yakni pola tindakan waraga negara dalam
kehidupan sehari-hari,misalnya:adat-
istiadat,budaya,kebiyasaan,rahmah-tamah,hormat pada
orang tua,dan gotong royong.
Lembang-lembaga,yakini sesuatu yang menggambarkan
tujuan dan fungsi negara.Lembaga-lembaga itu
dinyatakan lazimnya dalam undang-undang,misalnya:
bendera,bahasa,dan lagu kebangsaan.
Alat-alat perlengkapan,yakni sejumlah perangkat yang
digunakan untuk mencapai tujuan berupa
bangunan,peralatan dan teknologi,misalnya: bangunan
candi,mesjid,gereja,pakaian adat,teknologi bercocok
tanam,kapal laut,pesawat terbang,dan lain-lain.
Tujuan yang ingin dicapai,yakni identitas yang bersifat
dinamis dan tidak tetap,seperti budaya unggul,dan
prestasi dalam bidang tertentu.
Sebagai bangsa dan negara Indonesia tujuan bersama
itu telah dituangkan dalam pembukaan UUD 1945,di
mana kecerdasan dan kesejahteraan rakyat merupakan
tujuan utama.

KARAKTER MASYARAKAT
Karakter dalam hal ini dipahami sebagi sifat-sifat
individual dan kelompok yang statis dan dinamis.pada
umumnya,iklim geografis dan bentuk mata-pencarian
hidup membawa-serta pengaruh pada karakter
masyarakat.
Masyarakat dengan andalan pekerjaan di sektor agraris
barang tentu mewarisi mentalitas dan etos-kerja yang
tidak efisien dan efektif (non-rasional),tidak menjunjung
tinggi waktu dan disiplin.
Karakter masyarakat Indonesia,termasuk Aceh dikenal
mewarisi,sifat-sifat spiritualisme,emosionalisme,dan
komunalisme.Bandingkan dengan spirit
materialisme,intelektualisme,dan individualisme (polemik
kebudayaan antara STA dan Sanusi pane,dalam Dakidae,2003:28).
Karakter lain,misalnya, pendidikan kita hanya mencetak
robot-robot yang seakan-akan pintar,padahal aslinya
benar-benar tidak tahu apa-apa,kecuali yang
didoktrinkan,demikian kata mengunwidjaya (1996).
Karakter pendidikan kita tidak menantang dan jauh dari
harapan masa depan.pendidikan kita tidak ubahnya
dengan dunia tanpa kompas. Pendidikan tanpa
katerkaitan dengan realitas. Pendidikan mafioso yang
saling menikam dan saling tak-percaya.
Itu ilustrasi yang mengerikan dan hasrat untuk menang
sendiri,utamanya memenangkan kaum kapitalis-borjuis.
Sementara kaum hina-dina lemah miskin dhuafa benar-
benar menjadi bulan-bulanan.
Apakah model pendidikan kita sekarang akan
menjadikan orang-orang berwibawa secara keilmuan?
Menjadi orang-orang yang memiliki karakter,berjiwa
nasionalisme? Bagaimana refleksi kritis kita?

MEMBANGUN SECARA OPTIMAL


Karakter yang perlu dibangun adalah masyarakat
kewargaan yang berjiwa Pancasila.
Pancasila adalah nilai yang bersama dalam kehidupan
Kebangsaaan dan Kenegaraan.
Pncasila adalah capaian demokrasi paling penting yang
dihasilkan oleh para founding fathers Indonesia.
Pancasila merupakan konsensus nasional bangsa
Indonesia yang majemuk.
Pancasila adalah bingkai kemajemukan Indonesi.
Seperti Piagma Madinah bagi masyarakat Muslim di
masa nabi Muhammad atau Magna Charta bagi
masyarakat Barat,Pancasila lahir sebagai sumbu
bertemunya beragam pandangan.
Pamcasila adalah simbol persatuan dan kesatuan
Indonesia, di mana pertemuan nilai-nilai (shared values)
dan pandangan ideologi (shared ideas) terpaut dalam
sebuah titik pertemuan yang menjadi landasan bersama
(common platform) dalam kehidupan sebuah negara.

KESIMPULAN
Optimalisasi Nilai-Nilai kebangsaan untuk membangun
karakter Masyarakat dapat dilakukan dengan cara-cara
yang paling duniawi, yakni:
Mendukung pendidikan kritis untuk berpikir,bersikap-
tindak, dan berperasaan keIndonesiaan yang mendunia
berdasarakan prinsip-prinsip persamaan, kebebasan,
dan persaudaraan.
Sesungguhnya KEJUJURAN,KEBENARAN, dan KEADILAN
adalah modal sosial (social capital) untuk membangun
semangat saling percaya satu sama lain dalam
berbangsa,bernegara,dan juga untuk bermasyarakat ke
depan.

Anda mungkin juga menyukai