Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

MOTIVASI DALAM BELAJAR

Disusun Oleh:
Dita Ebsyahrani K7411053

Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
2013
Salah satu tugas guru adalah mengajar. Dalam kegiatan mengajar ini tentu
saja tidak dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus menggunakan teori-teori dan
prinsip-prinsip belajar tertentu agar bisa bertindak secara tepat.
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari
kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian
tak mungkin terjadi belajar (Gage dan Berliner, 1984: 335). Perhatian terhadap
pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai
sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan motivasi untuk
mempelajarinya. Disamping kemandirian, motivasi mempunyai peranan penting
dalam kegiatan belajar.
Kegiatan belajar siswa dapat terjadi apabila siswa ada perhatian dan
dorongan terhadap stimulus belajar. Untuk itu maka guru harus berupaya
menimbulkan dan mempertahankan perhatian dan dorongan siswa belajar kepada
siswa dilakukan guru sebelum mengajar di mulai. Pada saat berlangsungnya
proses belajar-mengajar terutama pada saat siswa melakukan kegiatan belajar dan
saat-saat kondisi belajar siswa mengalami kemunduran. Perhatian siswa terhadap
stimulus belajar dapat diwujudkan melalui beberapa upaya seperti penggunaan
media, memberikan pertanyaan kepada siswa, membuat variasi belajar pada
siswa, sehingga siswa tidak bosan, sedangkan motivasi belajar siswa dapat
dilakukan melalui dua bentuk motivasi.

A. PENGERTIAN MOTIVASI DAN MOTIVASI BELAJAR


Daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu
itulah yang disebut motive. Menurut WS Winkel di dalam bukunya
berjudul Psikologi Pendidikan menyatakan bahwa Motive adalah daya
penggerak di dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan (WS Winkel, 1998). Dari pendapat tersebut terlihat
bahwa motive dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam subyek
untuk melakukan aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Motive merupakan suatu kondisi internal atau kesiapsiagaan dari
dalam seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan.
Berawal dari dua kata motive, maka motivasi dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif pada saat-saat tertentu.
Hubungan antara motive dan motivasi misalnya terlihat pada seseorang
siswa yang mempunyai cita-cita menjadi arsitek, tentu selalu dalam
keadaan siap siaga (motive) untuk berusahamenguasai bidang-bidang studi
yang langsung berkaitan dengan cita-citanya untuk dapat tercapai
(motivasi).
Disamping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam
kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakan dan
mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat dibandingkan dengan
mesin dan kemudi pada mobil, menurut H.L Petri (Petri, Herbert L, 1986:
3) Motivasi dapat merupakan tujuan dan alat dalam pembelajaran, menurut
Oemar Hamalik (dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2002, 114) bahwa
motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang
ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai
tujuan.
Motiva dan motivasi berkaitan erat dengan pengahayatan suatu
kebutuhan dan pencapaian tujuan yang memenuhi kebutuhan dan
pencapaian tujuan yang memenuhi kebutuhan itu. Kaitan tersebut
tertampung dalam istilah lingkaran motivasi yang memiliki tiga rantai
dasar, yaitu :
1. Pertama, timbulnya suatu kebutuhan yang dihayati dan dorongan untuk
memenuhi kebutuhan itu.
2. Kedua, bertingkah laku tertentu sebagai usaha untuk mencapai suatu
tujuan terpenuhinya kebutuhan yang dihayati. Tujuan itu dapat dinilai
sebagai sesuatu yang negatif yang ingin dihindari.
3. Ketiga, tujuan tercapai sehingga orang merasa puas dan lega karena
kebutuhan telah terpenuhi.
Rantai dasar tersebut dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.
Motivasi tumbuh dari dalam diri seseorang tetapi dapat juga diransang
oleh faktor dari luar individu. Motivasi merupakan suatu usaha yang
sungguh-sungguh dari seseorang untuk mencapai suatu tujuan, baik suka
maupun tidak suka, dia berusaha untuk menjadikan sesuatu tersebut
supaya menjadi disukai. Sehingga dengan usahanya tersebut kelak akan
menghasilkan suatu hasil yang maksimal.

B. MACAM MACAM MOTIVASI


1. Dilihat dari dasar pembentukannya, motivasi terbagi atas:
a. Motif-motif bawaan
Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa
sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh
misalnya dorongan untuk makan, dorongan untuk minum,
dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat.
b. Motif-motif yang dipelajari
Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai
contoh dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetauan,
dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat.
Di samping itu Frandsen, masih menambahkan jenis-jenis motif
berikut ini:
Cognitive motives
Motif ini menujukkan pada gejala intrinsik, yakni menyangkut
kepuasan individual. Kepuasan individual yang berada di
dalam diri manusia dan biasanya berwujud proses dan produk
mental. Jenis motif seperti ini adalah sangat primer dalam
kegiatan belajar di sekolah, terutama yang berkaitan dengan
pengembangan intelektual.
Self-expression
Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Yang
penting kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan
bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat
suatu kejadian. Untuk ini memang diperlukan kreatifitas,
penuh imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang memiliki
keinginan untuk aktualisasi diri.
Self-enhancement
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan
meningkatkan kemjuan diri seseorang. Ketinggian dan
kemajuan ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu.
Dalam belajar dapat diciptakan suatu kompetensi yang sehat
bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi
2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis:
a. Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan
untuk minum, makan, bernapas, seksual, berbuat dan
kebutuhan untuk beristirahat. Ini sesuai dengan jenis
pshycological drives dari Frandsen seperti telah disinggung di
depan.
b. Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini
antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan
untuk mebalas, untuk berusaha, untuk memburu. Jelasnya
motivasi jenis ini timbul karena rangsangan dari luar.
c. Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan
untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk
menaruh minat. Motif-motif iini muncul karena dorongan
untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.

3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah


Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi ini menjadidua
jenis, yakni motivasi jasmani dan motivasi rohaniah.
Yang termasukmotivasi jasmani seperti refleks, insting, otomatis dan
nafsu. Sedangkanyang termasuk motivasi rohani adalah kemauan.Soal
kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empatmomen,
yaitu:
a. Momen timbulnya alasan, adanya alternatif alasan untuk
melakukankegiatan.
b. Momen pilih, maksudnya adalah dalam keadaan pada waktu
adaalternatif-alternatif yang mengakibatkan persaingan diantara
alternatifatau alasan-alasan itu.
c. Momen putusan, sudah adanya pilihan yang jadi satu alternatif.
d. Momen terbentuknya kemauan.Dengan adanya putusan maka
timbullah dorongan pada diriseseorang untuk bertindak
melaksanakan putusan itu.
4. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
a. Motivasi Instrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,
karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan
memiliki tujuan menjadi oarng yang terdidik, yang berpengetahuan,
yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk
menuju ke tujuan yang ingin dicapai ia belajar, tanpa belajar tidak
mungkin mendapat pengetahuan, tidak mungkin menjadi ahli.
Dorongan menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan,
kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang
terdidik dan berpengetahuan. Motivasi ini timbul dari dalam diri
individu sendiri tanpa ada paksaan atau dorongan dari orang lain.
Motivasi ini timbul atas dasar kemauan sendiri.
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif
atau berfungsi tidak perlu di rangsang dari luar, karena dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Dengan demikian motivasi intrinsik dapat pula dikatakan sebagai
bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan pada suatu dorongan dalam diri dan secara
mutlak terkait dengan aktivitas belajar.
Ada beberapa macam terbentuknya motivasi intrinsik dalam kegiatan
belajar, antara lain :
1. Adanya kebutuhan
2. Adanya cita-cita
3. Keinginan kemajuan tentang dirinya
4. Minat.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah jenis motivasi ini timbul sebagai akibat
pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan
atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian
akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar. Motif ekstrinsik
dapat pula dikatakan sebagai suatu bentuk motivasi yang di dalamnya
aktivitas belajar yang diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang
tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

C. PENTINGNYA MOTIVASI DALAM BELAJAR


Apa pentingnya motivasi dalam belajar tentu saja sangat penting,
diawal sudah dijelaskan bahwa motivasi adalah tenaga yang menggerakan
dan mengarahkan aktivitas seseorang, artinya tanpa motivasi seorang
siswa akan belajar dan sekolah dan akhirnya tentu saja tidak akan
mencapai suatu keberhasilan dalam belajar.
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya
motivasi belajar adalah sebagai berikut:
1. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir
2. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan
dengan teman sebaya
3. Mengarahkan kegiatan belajar
4. Membesarkan semangat belajar
5. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(disela-sela adalah istirahat atau bermain) yang berkesinambungan.
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru,
manfaat itu sebagai berikut:
1. Membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat siswa
untuk belajar sampai berhasil
2. Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas
bermacam-macam
3. Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memiliki satu diantara
bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator,
instruktur teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik
4. Memberi peluang guru untuk kerja rekayasa pedagogis.

D. MANFAAT MOTIVASI BELAJAR


Ada tiga fungsi motivasi belajar yang dikemukakan oleh Syaiful Bahri,
yaitu :
a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Pada mulanya siswa tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada
sesuatu yang dicari, muncullah minat untuk belajar. Hal ini sejalan
dengan rasa keingintahuan dia yang akhirnya mendorong siswa untuk
belajar. Sikap inilah yang akhirnya mendasari dan mendorong ke arah
sejumlah perbuatan dalam belajar. Jadi, motivasi yang berfungsi
sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya
siswa ambil dalam rangka belajar.
b. Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap siswa itu
merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung. Siswa akan
melakukan aktivitas dengan segenap jiwa dan raga. Akal dan pikiran
berproses dengan sikap raga yang cenderung tunduk dengan kehendak
perbuatan belajar.
c. Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Yaitu dengan menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang mendukung guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.

E. JENIS DAN SIFAT MOTIVASI


Motivasi sebagai kekuatan mental individu, memiliki tingkat-tingkat.
Para ahli ilmu jiwa mempunyai pendapat yang berbeda tentang tingkat
kekuatan tersebut. Perbedaan pendapat tersebut umumnya didasarkan pada
penelitian tentang perilaku belajar. Para Ilmuwan, meskipun mereka berbeda
pendapat tentang tingkat kekuatannya, tetapi mereka pada umumnya
sependapat bahwa motivasi tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
motivasi primer dan motivasi sekunder.
1. Jenis Motivasi
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-
motif dasar. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari
segi biologis atau jasmani manusia.
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Hal ini
berbeda dengan motivasi primer. Sebagai ilustrasi, orang yang
lapar akan tertarik pada makanan tanpa belajar. Untuk
memperoleh makanan tersebut orang harus bekerja terlebih
dahulu. Agar dapat bekerja dengan baik orang harus belajar
bekerja. Bekerja dengan baik merupakan motivasi sekunder.
Motivasi sosial atau motivasi sekunder memegang peranan
penting bagi kehidupan manusia.
2. Sifat Motivasi
Motivasi seseorang dapat bersumber dari dalam diri sendiri, yang
dikenal sebagai motivasi internal, dan dari luar seseorang yang
dikenal sebagai motivasi eksternal.
Berdasarkan sifatnya motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
a. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri sendiri
dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya karena
dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu.
b. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dalam diri
seseorang karena pengaruh dari rangsangan di luar perbuatan
yang dilakukannya. Tujuan yang diinginkan dan tingkah laku
yang digerakkan oleh motivasi ekstrinsik terletak di luar
tingkah laku itu.

F. KURANGNYA MOTIVASI BELAJAR


Ada beberapa faktor penyebab kurangnya motivasi belajar diantaranya
yaitu:
1. Faktor diri sendiri
Tidak punya cita-cita yang jelas. Tanpa cita-cita, tak akan ada
mimpi yang ingin diwujudkan. Cita-cita adalah target yang harus
dicapai dan arah yang harus dituju. Untuk apa belajar jika tak ada
cita yang didamba. Itulah yang sering dialami sebagian orang.
Tidak percaya diri. Orang yang merasa dirinya tidak pintar, telat
mikir, dan sejenisnya akan segan ketika harus belajar. Mereka
tidak percaya diri dengan potensi yang dimiliki. Apalagi ketika
mereka membanding-bandingkan dengan kemampuan teman-
temannya yang dianggap lebih pintar. Perasaan minder itu akan
semakin berkembang dan membuat mereka semakin malas belajar.
2. Faktor lingkungan
Pergaulan yang tidak mendukung. Dengan siapa kita bergaul
menentukan akan menjadi apa diri kita nanti. Jika kita bergaul
dengan orang yang lebih suka menghabiskan waktu untuk
nongkrong, bermain-main, hura-hura dan sebagainya maka kita
akan terbawa. Belajar akan menjadi hal terakhir yang akan
dilakukan.
3. Faktor keluarga
Keluarga yang tidak harmonis akan mengganggu konsentrasi
belajar. Permasalahan keluarga akan merusak suasana dan
membuat kondisi tidak nyaman. Dukungan dan bimbingan yang
diharapkan dari keluarga pun tak ada. Mereka lebih sibuk
memikirikan permasalahannya sendiri.
Harapan orang tua yang terlalu tinggi atau rendah. Setiap orang tua
pasti punya harapan kepada anak-anaknya. Bila harapan orang tua
terlalu tinggi maka akan menjadi beban berat untuk anaknya.
Akhirnya si anak akan merasa terbebani dengan target dari orang
tuanya. Ada juga orang tua yang terlalu rendah membuat harapan
untuk anaknya. Hal ini akan mengakibatkan si anak kurang
termotivasi untuk belajar giat karena tak punya target yang tinggi.
Mungkin targetnya hanya sekedar lulus sekolah saja, entah
nilainya berapa atau dengan cara apa dia lulus tak begitu
diperhatikan.

G. MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR


Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh para staf pendidik untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa, yaitu sebagai berikut:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang
guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan
dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula
motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu
semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu,
siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar
siswa yang berprestasi.
3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk
meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi
yang telah dicapai sebelumnya.
4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan
penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5. Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses
belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa
tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta
didik.
7. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun
kelompok
8. Menggunakan metode yang bervariasi (jangan terlalu monotone dalam
mengajar)
9. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
10. Menggunakan gambar dalam proses menerangkan. Hal ini bertujuan
untuk mengurangi rasa jenuh siswa
11. Menggunakan lelucon / bercanda. Sebagai bentuk refreshing dan
untuk mendapatkan perhatian siswa kembali

H. PENYEBAB TIMBULNYA MASALAH KESULITAN BELAJAR


Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang menaruh
perhatian pada masalah kesulitan belajar, ditemukan faktor penyebabnya
yaitu :
a. Faktor Keturunan
Berdasarkan penelitian Hallgren, apabila ada salah satu anggota keluarga
yang mengalami kesulitan dalam membaca, menulis, dan mengeja itu
disebabkan karena faktor keturunan. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian
Hermann yang mempelajari dan membandingkan anak kembar yang
berasal dari satu sel telur dengan anak kembar yang berasal dari dua sel
telur. Ternyata anak kembar yang berasal dari satu sel lebih mempunyai
kesamaan kesulitan membaca daripada anak kembar yang berasal dari dua
sel.
b. Gangguan Fungsi Otak
Ada pendapat yang menyatakan bahwa anak yang lamban belajar
mengalami gangguan pada syaraf otaknya. Hanya saja cuma sedikit tanda
cedera pada otak. Sehingga para ahli tidak terlalu menganggap cedera otak
sebagai penyebabnya, kecuali ahli syaraf membuktikan masalah ini.
c. Pengorganisasian Berpikir
Siswa yang mengalami kelambanan atau kesulitan belajar akan mengalami
kesulitan dalam menerima penjelasan tentang pelajaran. Salah satu
penyebabnya adalah karena tidak mampu mengorganisasikan cara
berpikirnya secara baik dan sistematis. Jadi anak yang sulit membaca akan
sulit pula merasakan atau menyimpulkan apa yang dilihatnya.
d. Kekurangan Gizi
Kekurangan gizi menjadi salah satu penyebab terjadinya kelambanan atau
kesulitan belajar karena apabila pada awal pertumbuhan seorang anak
kekurangan gizi, maka keadaan itu akan mempengaruhi perkembangan
syaraf utamanya sehingga menyebabkan kurang baik dalam proses
belajarnya.
e. Faktor Lingkungan
Gangguan yang disebabkan dari faktor lingkungan contohnya adalah
kepedihan hati, tekanan keluarga, dan kesalahan pola asuh yang diterapkan
kepada anak. Sehingga lingkungan yang tidak menguntungkan dapat
mempengaruhi proses belajar siswa.
I. MOTIVASI DALAM BELAJAR
Dalam perilaku belajar terdapat motivasi belajar. Motivasi belajar
tersebut ada yang intrinsik atau ekstrinsik. Penguatan motivasi-motivasi
belajar tersebut berada di tangan para guru/pendidik dan anggota masyarakat
lain. Guru sebagai pendidik bertugas memperkuat motivasi belajar selama
minimum 9 tahun. Pada usia wajib belajar. Orang tua bertugas memperkuat
motivasi belajar sepanjang hayat. Ulama sebagai pendidik juga bertugas
memperkuat motivasi belajar sepanjang hayat. Dalam belajar terdapat unsur-
unsur yang mempengaruhi motivasi belajar.
1. Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar didalam
kehidupan sehari-hari motivasi banyak dipelajari, termasuk
motivasi dalam belajar. Oleh karena itu motivasi belajar dapat
timbul tenggelam atau berubah, disebabkan beberapa unsur yang
mempengaruhinya. Beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi
belajar adalah sebagai berikut:
a. Cita-cita atau aspirasi
Cita-cita disebut juga aspirasi adalah suatu target yang ingin
dicapai. Penentuan target ini tidak sama bagi semua siswa.
b. Kemampuan belajar
Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan, kemampuan ini
meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa
misalnya pengamatan dan perhatian.
c. Kondisi siswa
Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar berkaitan
dengan kondisi fisik, dan kondisi psikologis.
d. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur dari luar diri siswa
yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang
keberadaannya dalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang
kuat, kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali
khususnya kondisi-kondisi yang sifatnya kondisional.
2. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Ada beberapa upaya meningkatkan motivasi belajar sebagai
berikut:
a. Optimalisasi penerapan prinsip belajar
Perilaku belajar di sekolah telah menjadi pola umum. Sejak
usia enam tahun, siswa masuk sekolah selama lima-enam jam
sehari. Sekurang-kurangnya tiap siswa mengalami belajar di
sekolah selama sembilan tahun.
b. Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran
Seorang siswa akan belajar dengan seutuh pribadinya perasaan,
kemauan, pikiran, perhatian, fantasi dan kemampuan yang lain
tertuju pada belajar. Meskipun demikian ketertujuan tersebut
tidak selamanya berjalan lancar. Ketidaksejajaran tersebut
disebabkan oleh kelainan jasmani atau mentalnya, ataupun
naik turunnya energi jiwa.
c. Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa
Perilaku belajar siswa merupakan rangkaian tindak-tindak
belajar setiap hari. Perilaku belajar setiap hari bertolak dari
jadwal pelajaran sekolah. Untuk menghadapi hari pertama
masuk sekolah guru telah membuat rancangan pengajaran.
Sedangkan siswa telah terbiasa dengan membaca buku
pelajaran. Siswa telah mengalami belajar yang berhasil atau
belajar yang gagal sebelumnya. Siswa menghayati pahitnya
kegagalan belajar, dan manisnya keberhasilan belajar. Oleh
karena itu rancangan pengajaran satu tahun ajaran selalu
diharapkan oleh seluruh siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Soemarsono.2007.Strategi Belajar Mengajar.Surakarta:UNS Press

Dimyati.1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2202922-macam-macam-

motivasi-belajar/#ixzz2Gv8aQmB5

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2325462-jenis-jenis-motivasi-

belajar/#ixzz2Gv8jyEgK

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2186259-macam-macam-

motivasi/#ixzz2GvBRMndL

Anda mungkin juga menyukai