Anda di halaman 1dari 59

THANATOLOGI

DAN PERKIRAAN SAAT


KEMATIAN

dr. Handayani Dwi Utami, M.Sc, Sp.F


haniforensic@gmail.com
Definisi thanatologi
Bagian dari ilmu kedokteran forensik yang
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan
kematian dan perubahan yang terjadi setelah
seseorang mati serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya
Definisi Mati
Mati klinis/ mati somatis :Adalah keadaan dimana
3 sistem (SSP, kardiovaskuler dan pernafasan
mengalami inaktivasi secara irreversibel
Definisi mati
Mati serebral :Hanya kedua hemisfer serebrum
yang tidak aktif

Mati otak : seluruh otak sudah tidak aktif


Definisi mati
Mati suri : 3 sistem tidak terdeteksi aktifitasnya
dengan alat sederhana

Mati seluler : kematian sel-sel organ setelah


kematian klinis/ mati somatis (Mati seluler :
tergantung jaringan (otak 5 menit, otot 4 jam,
kornea 6 jam dari mati somatis)
Definisi mati
mati suri/ apparent death/suspended animation
dapat terjadi pada beberapa keadaan misal
:korban keracunan barbiturat, tenggelam, kesetrum
Tanda mati
Tanda-tanda meninggal :
henti denyut jantung,
henti nafas,
kulit pucat,
otot2 tubuh melemas, dan
henti aktivitas otak dengan px EEG mendatar
selama 5 menit
Definisi mati menurut PB IDI
Adalah suatu proses yang berangsur-angsur.

Tiap sel dalam tubuh mempunyai daya tahan yang


berbeda terhadap tidak adanya oksigen sehingga
mempunyai saat kematian yang berbeda,

Berguna pada transplantasi organ


Cont
dalam penentuan kematian yang selalu dilihat adalah aktifitas
3 sistem organ (jantung, paru, otak terutama batang otak).

Kerusakan permanen batang otak merupakan tanda bahwa


secara keseluruhan manusia tersebut dinyatakan tidak dapat
hidup lagi
Memperkirakan saat kematian
Penurunan suhu
Lebam/bercak jenazah
Kaku jenazah
Pembusukan
Penurunan suhu/algor mortis
Terjadi setelah kematian dan berlanjut sampai suhu
mayat sama dengan suhu lingkungan
Penurunan suhu
Kurva penurunan suhu berbentuk sigmoid, pada
jam-jam pertama dan jika suhu telah mendekati
suhu lingkungan maka penurunan suhu akan
berjalan lambat .

Pengukuran suhu mayat : termometer raksa


dimasukkan ke dalam rektal sedalam 10 cm selama
3 menit
Faktor yang berpengaruh thd
penurunan suhu
Faktor lingkungan

Suhu sebelum mati

Keadaan fisik serta pakaian yang menutupi


Penurunan suhu
Secara kasar dapat dikatakan rata-rata penurunan
suhu pada jam pertama adalah 2 derajat C dan 1
derajat C setelah mencapai keseimbangan dengan
suhu lingkungan
Lebam jenazah
Muncul 30 menit, menetap 6-8 -12 jam , mulai
menghilang setelah 24 jam
Warnanya Merah ungu
Lebam jenzah
Jika merah bata intox CO-karboxihemoglobin

Jika merah terang (sianida)-oksihemoglobin tinggi


dlm vena, atau pd korban tenggelam

Jika coklat kebiruan intox kalium klorat, kinin, anilin


nitrobenzen karena metHb dan sianosis
Kaku jenazah
Muncul 2 jam
Puncak 12 jam
Menetap sd 24 jam
Mulai menghilang setelah 24 jam
Mulai dari sendi dg otot kecil
Penting di ingat
Beda antara kaku jenazah dengan heat stiffening
dan cold stiffening dan cadaveric spasm

Beda antara lebam jenazah dengan memar dan


bercak darah
Cadaveric spasme
Adalah keadaan kekakuan pada sekelompok otot
dan kadang pada seluruh otot segera setelah
terjadi kematian somatis dan tanpa melalui
relaksasi primer
Cadaveric spasme
Dapat terjadi pada : korban panik, menderita nyeri
hebat menjelang kematian, mengalami ketegangan
jiwa

Contoh : pada korban bunuh diri

Merupakan tanda intravital


Heat stiffening
Kekakuan akibat suhu tinggi misal pada kasus
kebakaran
Pada korban mati terbakar
Sikap jenazah menyerupai sikap seorang petinju
(pugilistic attitude)
Kekakuan terjadi akibat adanya koagulasi protein
sebagai akibat suhu yang tinggi
Cold stiffening
Kekakuan akibat suhu rendah

Jenazah disimpan didalam freezer


Fig. 1. Second-degree
burns of the hand:
whitish discoloration,
swelling, and
wrinkling of the
epidermis of the
palmar skin mimicking
washerwomans skin.
Cairan tubuh terutama sekitar sendi akan membeku
sehingga dapat terdengar bunyi derik/krepitasi
jika kita mencoba melawan kekakuan tersebut
(terdengar derik akibat pecahnya cairan yang
membeku tadi)

Bedakan dengan derik tulang pada patah tulang


dan derik udara akibat pembusukan
Cutis anserina
Kaku mayat yang terjadi pada otot erektor pili,
yaitu otot pada akar rambut

Gambaran seperti kulit angsa /kulit berbintil-bintil

Dapat terjadi pada kasus korban tenggelam


(faktor suhu lingk yang rendah)
Korban tenggelam
pembusukan
Mulai 24 post mortem
Dipercepat jika ada luka terbuka dan infeksi
Tanda awal perut kanan bawah kehijauan
pembusukan
Aktivitas bakteri
Autolisis
Dipengaruhi suhu lingkungan, semak in panas
semakin cepat, iklim tropis lebih mudah busuk

Rumus casper :
1 minggu di udara terbuka
= 2minggu di dalam air

=8 minggu di dalam tanah


pembusukan
Perut kanan bawah--gelembung/bula dengan
cairan merah hitam--pembengkakan seluruh tubuh
(lidah keluar,bibir bengkak dan mecucu,bola mata
menonjol, kulit ari mengelupas)--pecahnya
bula/dinding perut--hancurnya organ2 dalam--
hancur otot2 -tinggal kerangka
pembusukan
Pembusukan organ dalam tergantung banyaknya
vaskularisasi, biasanya dlm waktu 4-5 hari mukosa
mjd merah kehitaman

Akhir minggu I ; seluruh tubuh kehijauan dan merah


ungu
pembusukan
Minggu ke II ;
otak lunak membubur
Paru menjadi lembek
Gambaran honey comb appearance pada hati
Limpa lunak dan mudah hancur
Otot jantung pucat keunguan
Organ dalam menciut
Prostat dan rahim no gravid membutuhkan waktu
plg lama untk membusuk
adipocere
Adanya hidrolisis dan hidrogenisasi pada tubuh
mayat karena adanya enzim lesitinase yg dihasilkan
cl. Welchii yg bpengaruh thd jaringan lemak tubuh
shg menghasilkan asam2 lemak bebas dan
menyebabkan pH tubuh rendah yg dpt
menghambat aktivitas bakteri pembusukan
adipocere
Tubuh mjd tampak putih-kelabu, pada perabaan
teraba licin, berbau tengik (campuran bau tanah,
keju, amoniak) akibat proses penyabunan
Syarat adipocere :
1. suhu rendah,
2. kelembaban tinggi,
3. lemak cukup,
4. aliran udara rendah,
5. waktu yang lama
mummifikasi
Terjadi bila keadaan lingk menyebabkan
pengeringan dg cepat shg dpt menghentikan proses
pembusukan.

Jaringan akan menjadi gelap, keras dan kering.


mummifikasi
Pengeringan menyebabkan menyusutnya organ
dalam tubuh shg tubuh mjd lebih kecil dan ringan
Syarat mummifikasi :

1. Suhu relatif tinggi


2. Kelembaban udara rendah
3. Aliran udara baik
4. Waktu yang lama
Perubahan pada mata
Pengeringan pada kornea akan menyebabkan
kekeruhan yang tampak beberapa menit
postmortem
Perub pada mata
Kekeruhan secara keseluruhan tampak pada 10-20
jam PM jika mata dlm keadaan terbuka

T erdapat dae segitiga warna coklat pada sclera :


taches noires sclerotiques

Kekeruhan 10-12 jam PM pd kornea tidak dapat


dihilangkan dg air
Perubahan pada bola mata
Tekanan intra okuler menurun shg menyebabkan
distorsi pada pupil bila bola mata ditekan
Perub pd retina :

2jam pertama retina tampak pucat,sekitar fundus


dan makula tampak kuning

6 jam : batas fundus mjd tidak jelas, gamb


segmentasi pembuluh darah warna kelabu
kekuningan

7-10 jam : gamb menyeluruh s.d.a pada retina


Perub biokimiawi
Didalam humor vitreous : peningkatan kadar K+
(cukup akurat pada 24-100 jam p.m)
Perub biokimiawi
Setelah kematian :
pH darah dan jaringan menurun akibat :

akumulasi CO2,

Glikogenolisis

dan glikolisis dengan akumulasi asam laktat ,fosfor

pemecahan asam amino dan lemak


Perub biokimiawi
24 jam : pH menjadi alkalis karena terbentuknya
amoniak dari pemecahan enzimatik protein dan
peningkatan non protein nitrogen dalam serum

12 jam pertama peningkatan non protein nitrogen


sebesar 50 mg/dl
Perub biokimiawi
Setelah kematian : klorida plasma dan eritrosit
menjadi seimbang dan akan menurun karena difusi
ekstravaskuler shg 72 jam kmd kadarnya tinggal
separuh
Perub biokimiawi

Magnesium eritrosit akan pindah ke serum,


meningkat seiring dg pembusukan, 72 jam PM mjd
8xlipat normal.

Kalium jg meningkat krn difusi dari endotel


pembuluh darah
Penting untuk dicermati
Peningkatan kadar gula darah dan ureum

Bisa berkait dg keadaan DM, hipoglikemia,


hiperglikemia dan uremia pada gagal ginjal
Pemeriksaan lab
Px gula darah diambil dr darah ekstremitas untuk
mhindari positif palsu jika diambil dr vena cava
dan jantung krn adanya proses difusi akumulasi
dekstrosa dlm vena cava dan jantung

Peningkatan ureum >300mg dan kreatinin >10 mg


merupakan indikasi gagal ginjal dg uremia
komparasi

Tanatologi umum penggantungan


Mata menonjol Pembusukan Tingkat lanjut Penampang jerat besar,
tgantung dlam wkt lama
Lidah menjulur idem idem
Lebam jenazah Muncul 30, menetap lbh 8 Lebam pada ujung
jam-24 jam anggota gerak jika
tergantung dlm wkt lama
Tanda intra vital Tidak ada Ada kecuali untuk yg
digantung stlh mati
Lebam jenazah dan adipocere
tanda pembusukan lanjut
Tanda pembusukan
Bula dan kulit ari
mengelupas
HEMATOM vs LEBAM

HEMATOM: LEBAM MAYAT :


INTRAVITAL POST-MORTEM

INFILTRASI DARAH INTRAVASA

REAKSI JARINGAN HANYA SETELAH

SAYAT, SIRAM DG AIR BUSUK HEME KELUAR


: TETAP MERAH TUA VASA
SAYAT, SIRAM AIR:

MEMUCAT
HEMATOM VS LEBAM MAYAT
Perkiraan saat kematian
Pengosongan lambung :
3-5 jam setelah makan terakhir,
30 menit-1 jam masih berupa bolus/stgh cerna
Kecepatan pengosongan tergantung konsistensi
makanan, kandungan lemak dan ada/tidak
penyakit sal cerna
Catatan khusus
Pertumbuhan rambut kumis dan janggut (bertambah
0.4 mm/hari)*
Bila diketahui kapan biasanya bercukur maka
dapat diketahui kapan bercukur terakhir dg
mengukur panj rambut kumis/janggut sehingga
dapat dipekirakan kapan saat kematian*
Entomologic method
Entomologic method
Px parasit dengan mengambil sampel
belatung/larva lalat pada jenazah
Tentukan spesies larvanya kemudian diukur
panjangnya :
Musca domestica : larva 8mm pd hari ke 7 mjd
kepompong hr 8 mjd lalat hari ke 14
Sarcophaga cranaria : larva 20 mm hari 9,
kepompong hari 10 mjd lalat hari 18
The illiterate of the 21st century will not be those who
cannot read and write, but those who cannot learn,
unlearn, and relearn.
Alvin toffler

Anda mungkin juga menyukai