Anda di halaman 1dari 47

Skenario 2

Edema
Blok Keseimbangan Cairan Elektrolit dan Asam Basa

Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi
Tahun Ajaran 2016/2017
Kelompok B2
Ketua : Tifany Lazuardian Amiga (1102016216)

Sekretaris : Zahra Aruma Puspita (1102016233)

Anggota : Much Hasyim Asyari (1102015142)

Regina Dian Fajriah A (1102015193)

Naufal Rizky Fadhi Hakim (1102016152)

Nurrahmi Ayu Rizki (1102016162)

Putri Azzahra Nur Azrina (1102016170)

Vonna Meutia (1102016222)


Skenario
Edema
Seorang laki-laki umur 24 tahun berobat ke dokter dengan
keluhan kaki dan perut membengkak sejak 2 bulan yang lalu.
Untuk mengurangi bengkak biasanya pasien menaikkan
kedua kakinya,tetapi sekarang tidak membantu. Tidk ada
riwayat penyakit berat lainnya.Pemeriksaan fisik di dapatkan
adanya asites pada abdomen dan edema pada kedua
tungkai bawah. Hasil pemeriksaan laboratorium ; kadar
protein albumin di dalam plasma darah 2,0 g/L (normal 3,5
g/L), pemeriksaan lain dalam batas normal. Keadaan ini
menyebabkan gangguan tekanan koloid ossmotik dan
tekanan hidrostatik di dalam tubuh. Dokter menyarankan
pemberian infus albumin.
Kata-Kata Sulit
Tekanan Tekanan
Asites Edema
Hidrostatik Osmotik Koloid
Tekanan di Gaya osmotik Keadaan Adanya
dalam menembus terkumpulnya sejumlah besar
pembuluh dinding kapiler cairan cairan secara
darah yang di akibat dispersi patologis di abnormal
tentukan oleh protein, dalam rongga dalam ruang
tekanan darah plasma, dan abdomen. jaringan
Tekanan yang mendorong interseluller
di timbulkan pergerakan tubuh biasanya
cairan di cairan ke istilah ini di
dinding dalam kapiler pakai pada
penampungnya akumulasi
cairan yang
berlebihan dan
nyata dalam
jaringan
subkutan.
Kata-Kata Sulit
Abdomen Albumin Infus Plasma Darah

Istilah medis Protein plasma Pemasukan Bagian cair di


yang di utama yang obat berupa darah dimana
gunakan untuk berperan cairan tanpa komponen-
menggambarka penting tekanan komponen yang
n bagian antara menimbulkan istimewa terpisah
dada (bagian tekanan melalui tercampur.
paling bawah osmotik koloid pembuluh
tulang rusuk) plasma dan darah atau
dan pelvis atau berperan rongga badan
bagian paling sebagai protein
atas di paha transport untuk
pada manusia anion organic
abdomen besar dan
identik dengan beberapa
kata perut. hormon.
Pertanyaan
2.Faktor apa yang
1.Apa fungsi albumin 3.Bagaimana proses
menyebabkan edema
dalam darah ? terjadinya edema ?
dan asites ?

4.Apa akibat jika


5.Apa fungsi tekanan
albumin mengalami 6.Apa fungsi tekanan
osmotik koloid di
penurunan atau kurang hidrostatik di tubuh ?
tubuh?
dari kadar normal ?

9.Bagaimana pembuluh
8.Pemeriksaan apa saja kapiler
7.Penyakit apa saja mempertahankan
yang harus di lakukan
yang bisa menyebabkan
untuk mendeteksi tekanan hidrostatik dan
asites ?
adanya edema? keadaan osmotik koloid
dalam keadaan normal?
11.Mengapa dokter
10.Apa jenis-jenis menyarankan
edema ? pemberian infus
albumin?

12.Mengapa
menaikkan kedua 13.Termasuk jenis
kaki biasanya apakah protein
mengurangi albumin?
bengkak?

14.Bagaimana
penanganan pasien
yang menderita
edema?
Jawaban
1. Fungsi albumin sebagai transportasi, mengatur tekanan osmotic
dalam plasma, mengatur cairan tubuh agar tidak bocor keluar dari
pembuluh darah,mengangkut banyak bahan yaitu bahan yang kurang
larut dalam plasma seperti bilirubin, garam empedu, penicillin, dll.

2. Faktor yang menyebabkan edema adalah gagal ginjal, retensi Na,


peningkatan tekanan hidrostatik, penurunan tekanan koloid osmotic,
penurunan kadar albumin dalam darah.

Faktor yang menyebabkan asites adalah kelebihan cairan dan


elektrolit dalam tubuh, kekurangan protein albumin dalam plasma
darah, penggumpalan cairan serosa di rongga abdomen.

3. Proses terjadinya edema adalah protein masuk ke dalam cairan


interstitial sehingga kadarnya akan menurun sehingga cairan
interstitial mengalami pembengkakan dan terjadi edema.
Jawaban
4. Jika albumin mengalami penurunan maka cairan keluar
dari jaringan tubuh dan tubuh akan membengkak, tekanan
osmotic kolid plasma juga menurun dan terganggu
transport anion dan beberapa hormon.
5. Fungsi tekanan koloid osmotik tubuh adalah mendorong
pergerakan cairan masuk ke dalam kapiler

6. Fungsi tekanan hidrostatik di tubuh adalah mendorong


cairan ke luar kapiler

7. Penyakit yang bisa menyebabkan asites adalah gagal


ginjal, gagal jantung, hipoalbuminemia berat, hipotiroid,
angguan intraabdomen, gagal hati dan kanker.
Jawaban
8. Pemeriksaan untuk medeteksi adanya edema adalah
pemeriksaan serum darah, pemeriksaan plasma,
pemeriksaan urin dari feses, pemeriksaan tes fungsi
ginjal, pemeriksaan osmolaritas plasma.

9. Pembuluh kapiler dalam mempertahnkan tekanan


hidrostatik dan tekanan osmotic koloid plasma dalam
keadaan normal adalah koloid meningkat karena adanya
mekanisme kontraksi jaringan otot di pembuluh kapiler
selain itu ada factor yang mempengaruhi metabolism air.

10. Jenis- jenis edema ada edema local yaitu hanya terbatas
pada pembuluh darah tertentu seperti ekstermitas, muka
dan asites sedangkan edema umum yaitu edema yang
terjadi di sebagian besar dari tubuh pasien.
Jawaban
11.Dokter menyarankan pemberian infus albumin karena protein
yang ada di pembuluh darah akibatnya pembuluh darah
kekurangan protein masuk ke cairan intersisial, untuk
meningkatkan kadar albumin sehingga tekanan osmotic koloid
meningkat.

12.Menaikkan kedua kaki bisa mengurangi bengkak karena


pengaruh posisi kaki di atas 30 derajat adalah dapat
membantu resusitasi jantung sehingga suplai darah ke organ-
organ penting seperti hepar, paru, ginjal dapat mengalir
sempurna
13.Albumin termasuk jenis kolid, protein yang larut dalam air dan
juga dalam larutan garam konsentrasi sedang
14.Penang anan pasien yang menderita edema adalah
memperbaiki penyakit dasar, restriksi asupan natrium untuk
meminimalan retensi air, diberi diuretic pada edema paru.
Hipotesis
Kelebihan air antara lain disebabkan oleh adanya
gagal ginjal, retensi Na. Kondisi ini menyebabkan
gangguan keseimbangan aliran darah di kapiler,
vena, arteri, pembuluh limfe akibatnya terjadi
perubahan tekanan hidrostatik dan tekanan
koloid osmotik yang mempengaruhi metabolisme
a i r. G a n g g u a n ke s e i m b a n g a n c a i r a n i n i
menyebabkan terjadinya kelebihan air salah
satunya adalah edema. Edema bisa di diagnosis
melalui pemeriksaan klinik dan bisa di tangani
dengan pemberian protein albumin.
Learning Objective
1. Mengetahui dan Memahami Sirkulasi Kapiler
1.1 Definisi Kapiler
1.2 Struktur dan Fungsi Kapiler, Venula, Arteriol
1.3 Mekanisme Sirkulasi Kapiler

2. Mengetahui dan Memahami Kelebihan Air


2.1 Faktor Penyebab Keleihan Air
2.2 Metabolisme Air dan Faktor yang Mempengaruhi
2.4. Cara Mengkoreksi Kelebihan Air
2.3 Tekanan Hidrostatik dan Tekanan Osmotik Koloid

3. Mengetahui dan Memahami Edema


3.1 Definisi Edema
3.2 Jenis Edema
3.3 Etiologi Edema
3.4 Edema
3.5 Gejala Edema
3.6 Pemeriksaan Edema
3.7 Tata Laksana Edema
L.O 1 Memahami dan
Menjelaskan Sirkulasi
Kapiler
Definisi Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah paling halus yang berdinding tipis
dan berpori, tempat terjadinya pertukaran antara darah dan
jaringan sekitar melaluidindingnya. (Sherwood, 2015)

Kapiler adalah setiap pembuluh halus yang menghubungkan


arteriol dan venula. Dindingnya berlaku sebagai membran
semipermeable untuk pertukaran berbagaisubstansi antar darah
dan cairan di jaringan. (Kamus Kedokteran Dorland edisi 26)

Kapiler darah adalah pembuluh darah yang halus dan berukuran


kecil yang berhubungan langsung dengan sel jaringan tubuh.
Kapiler merupakan saluran mikroskopik untuk pertukaran nutrien
dan zat sisa diantara darah dan jaringan. Dindingnya bersifat
semipermeableuntukpertukaran substansi. (Ganong, 2008)
Struktur & Fungsi Kapiler,
Venula, Arteriol
ARTERIOL
Menurut Kamus Kedokteran Dorland edisi 26,
arteriol adalah cabang arteri yang sangat kecil.

Menurut Sherwood, arteriol adalah pembuluh


resistensi utama di pohon vaskular karena jari-
jarinya cukup kecil menghasilkan resistensi yang
lumayan besar terhadap aliran darah
Struktur & Fungsi Kapiler,
Venula, Arteriol
Struktur Fungsi

Dinding arteriol Mendistribusikan curah


mengandung sedikit jantung yang beragam
jaringan ikat elastis, tetapi diantara berbagai organ
memiliki lapisan otot polos sistemik, bergantung
yang tebal dipersarafi pada kebutuhan sesaat
serat saraf simpatis. tubuh.
Otot polos ini peka Membantu mengatur
terhadap perubahan tekanan darah arteri.
kimiawi lokal, beberapa
hormon dalam darah, dan
faktor mekanis seperti
peregangan.
Struktur & Fungsi Kapiler,
Venula, Arteriol

KAPILER Terdiri atas selapis


sel endotel gepeng.
Tidak terdapat otot
Sel endotel
polos atau jaringan
ditopang oleh
ikat
membran basal
tipis.

Memiliki pori
Dinding sangat
tempat materi
tipis (ketebalan 1
yang terlarut air
m)
melewatinya

Struktur

(Sherwood, 2015)
Struktur & Fungsi Kapiler,
Venula, Arteriol
Fungsi :

Membiarkan zat-zat nutrisi dan zat-zat sisa untuk keluar-masuk.


(Sukriti dkk., 2014)

Menyesuaikan aliran darah melalui suatu jaringan sebagai respons


terhadap kebutuhan metabolik.

Alat penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena


Tempat terjadinya pertukaran zat-zat antara darah dan cairan
jaringan oksigen dan zat zat makanan dimasukkan kedalam sel
melalui pembuluh kapiler. Zat zat ini digunakan sel untuk
memperoleh energi dengan cara pembakaran

Kapiler berfungsi sebagai tempat pertukaran; menentukan


distribusi cairan ekstrasel antara plasma dan cairan interstisium.
(Sherwood, 2015)
Jenis Kapiler
Kapiler Banyak dijumpai pada jaringan termasuk
otot paru, susunan saraf pusat dan kulit.
Sitoplasma sel endotel menebal di tempat
sempurna yang berinti dan menipis di bagian lainnya.

Kapiler Kapiler bertingkat dijumpai pada mukosa


usus, glomerulus, ginjal dan pancreas.
Sitoplasma tipis dan tempat pori-pori.
bertingkat
Kapiler Kapiler sinusidal mempunyai garis tengah,
lumen lebih besar dari normal.

sinusidal
Struktur & Fungsi Kapiler,
Venula, Arteriol
VENULA Struktur:

Pembuluh darah Lapisan dalam (endothelium)


yang sangat kecil terdiri atas sel-sel endotel gepeng yang
p a d a s i s t e m berperan sebagai membran
mikrosirkulasi yang
Lapisan tengah
membawa darah
dari kapiler menuju terdiri atas jaringan otot yang elastis
vena. Lapisan luar
yang tidak berkembang dengan baik
sehingga venula memiliki dinding yang
lebih tipis dibandingkan arteriol
Struktur & Fungsi Kapiler,
Fungsi: Venula, Arteriol

Kapiler mengalirkan isinya kedalam venula yang


secara progresif menyatu untuk membentuk vena
kecil yang keluar dari organ.

Berkomunikasi secara kimiawi dengan arteriol sekitar.


Antara venula dan arteriol sekitar terjadi komunikasi
ekstensif melalui sinyal-sinyal kimiawi. Persinyalan
venuolarteriol ini sangat penting untuk menyamakan
aliran masuk kapiler di suatu organ dan aliran
keluarnya
(Sherwood, 2015).
Mekanisme Sirkulasi Kapiler
Pertukaran antara darah dan jaringan disekitarnya melalui
dinding kapiler berlangsung melalui:

1. Difusi pasif
Di dinding kapiler tidak terdapat sistem transportasi yang
diperantarai oleh membawa, zat terlarut berpindah
terutama melalui proses difusi menuruni gradien
konsentrasi mereka.

2. Bulk flow
Adalah terjadinya filtrasi suatu volume plasma bebas
protein, yang kemudian bercampur dengan cairan
insterstitium, dan kemudian di reabsorpsi.
Mekanisme Sirkulasi Kapiler
Faktor-faktor yang mempengaruhi bulk flow:

tekanan darah kapiler

tekanan osmotik koloid plasma

tekanan hidrostatik cairan interstisium

tekanan osmotik koloid cairan interstisium

Sistem limfe
Mekanisme Sirkulasi Kapiler
Sistem limfe mengembalikan cairan ke dalam
kapiler agar pada cairan interstisium tidak terlalu
banyak cairan. Selain itu sistem limfe juga
mengembalikan protein plasma yang bocor saat
ultrafiltrasi, karena jika tidak dikembalikan maka,
tekanan osmotik koloid plasma akan turun secara
progresif.
(Sherwood, 2015)
L.O 2 Memahami
dan Menjelaskan
Kelebihan Air
Faktor Penyebab Kelebihan Air
Overhidrasi terjadi jika asupan cairan lebih besar daripada
pengeluaran cairan.

Hipervolemia ini dapat terjadi jika terdapat :

Stimulus kronis Fungsi ginjal


pada ginjal untuk abnormal, dengan
menahan natrium penurunan ekskresi
dan air natrium dan air

Kelebihan Perpindahan cairan


pemberian cairan interstisial ke
intravena plasma
Faktor Penyebab Kelebihan Air
Penyebab spesifik kelebihan cairan antara lain :

Asupan natrium yang berlebihan

Pemberian infus berisi natrium terlalu cepat dan banyak, terutama


pada klien dengan gangguan mekanisme regulasi cairan.

Kelebihan steroid.

Penyakit yang mengubah mekanisme regulasi, seperti gangguan jantung


(gagal ginjal kongestif), gagal ginjal, sirosis hati, sindrom Cushing.
Metabolisme Air
Bila asupan air terlalu banyak
Sekresi ADH menurun

Reabsorbsi air menurun

Volume plasma naik

Venous return naik

Dinding atrium meregang

Adanya stimulus pada baroreseptor akan merangsang ANP

Blokade sekresi aldosteron

Pengeluaran Na dan air melalui urin meningkat


Metabolisme Air
Penyebab volume ECF berlebihan:

1. Mekanisme pengaturan yang berubah


2. Gagal jantung
3. Sirosis hati
4. Sindrom nefrotik
5. Gagal ginjal
Metabolisme Air
Bila asupan air terlalu sedikit

Volume CES turun

Tekanan darah berkurang

Adanya rangsangan pada Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron

Restriksi pengeluaran cairan

Peningkatkan volume CES


Koreksi Kelebihan Air
Penanggulangan hypervolemia yang dilakukan
meliputi

1. Memperbaiki penyakit dasar bila mungkin

2. Restriksi asupan natrium untuk meminimalisasi


retensi air

3. Pemberian diuretik
Tekanan pada Sistem
Keseimbangan Cairan

1.Tekanan 2.Tekanan
Hidrostatik Osmotik Kapiler
Kapiler (HPc) (OPc)

3.Tekanan
4.Tekanan
Hidrostatik
Osmotik Cairan
Cairan
Interstisium (OPi)
Interstisium (HPi)
Tekanan pada Sistem
Keseimbangan Cairan
Keluar kapiler:
tekanan darah kapiler (HPc)
tekanan osmotik koloid cairan interstisium (OPi)
Kedalam kapiler:
tekanan hidrostatik cairan interstisium (HPi)
tekanan osmotik koloid plasma (OPc)

Pada Edema :

HPc + OPi > HPi + OPc


(tekanan keluar > tekanan kedalam)
L.O 3 Memahami
dan Menjelaskan
Edema
Definisi Edema
Kamus Dorland edisi 26
Edema adalah adanya cairan dalam jumlah berlebihan di ruang jaringan
antar sel tubuh, biasanya merujuk ke jaringan subkutis. Edema dapat
bersifat lokal (obstruksi vena atau peningkatan permeabilitas vaskular)
atau bersifat sistemis (gagal jantung atau ginjal).

UPK-PKB FKUI, 2012


Edema adalah suatu keaadan dimana terjadi akumulasi air dijaringan
interstisium secara berlebihan akibat penambahan volume yang melebihi
kapasitas penyerapan pembuluh limfe.

Sherwood, 2015
Edema adalah pembengkakan jaringan akibat kelebihan cairan
interstisium.
Jenis-Jenis Edema
Ekstremitas (unilateral),
pada vena atau
pembuluh darah limfe
Berdasarkan letak

Ekstremitas (bilateral),
biasanya pada
ekstremitas bawah

Edema Lokal
Muka (facial edema)
(lokalisata)

Edema Umum Asites (cairan di rongga


(generalisata) peritoneal)

Edema umum biasanya


terjadi pada: Hidrotoraks (cairan di
rongga pleura)
- Gagal jantung
- Sirosis hepatis
- Gangguan ekskresi
Etiologi Edema
Berkurangnya konsentrasi protein plasma
Meningkatnya permeabilitas dinding kapiler
Meningkatnya tekanan vena
Sumbatan pembuluh limfe
Mekanisme
Edema
Pembentukan Edema pada
Sindrom Nefrotik
Ada 2 mekanisme yang menyebabkan
terjadinya edema pada Sindrom Nefrotik :
1. Mekanisme underfilling
2.Mekanisme Overfilling
Gejala Edema
Bengkak, mengkilat, bila ditekan timbul cekungan dan lama untuk
kembali seperti semula
Berat badan naik
penambahan 2% = kelebihan ringan
penambahan 5% = kelebihan sedang
penambahan 8% = kelebihan berat.
Pemendekan nafas
Perubahan mendadak pada mental dan abnormalitas tanda saraf,
penahanan pernapasan
Nyeri otot yang berkaitan dengan pembengkakan.
Efusi pleura
Denyut nadi kuat
Pemeriksaan Edema
1. Anamnesis

2. Pemeriksaan fisik

Auskultasi Palpasi

Inspeksi Perkusi
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan Edema
Sistem Kardiorespirasi
Mendeteksi kelainan pada jantung dan atau efusi pleura (pada
kondisi kehilangan protein seperti sindroma nefrotik atau
malabsorpsi)

Uji Radiologi
Mendeteksi adanya kelainan fisiologis pada ginjal, hati, atau
dugaan trombosis vena

B-type natriuretic peptide (BNP)


Menentukan apakah edema pada pasien diakibatkan oleh gagal
jantung

Laboratorium Darah dan Urine


Tatalaksana Edema
Penanggulangan edema yang dilakukan meliputi:
1. Memperbaiki penyakit dasar bila mungkin
2. Restriksi asupan natrium untuk meminimalisasi retensi air
3. Pemberian diuretik, yang harus diperhatikan dalam
pemberian diuretik untuk penanggulangan edema adalah:
a. Saat yang tepat
b. Risiko yang akan dihadapi bila edema dikurangi
c. Waktu yang dibutuhkan untuk menanggulangi edema,
cepat atau lambat

Daftar Pustaka
Dorland, W.A Newman (1996) Kamus Kedokteran Dorland Edisi 26. Jakarta, EGC.

Ganong, W. F. 2000. Fisiologi Kedokteran. Jakarta . EGC

Longo, D. (2013) Harrisons Manual of Medicine Int Ed. USA; McGraw-Hill.


3-15

Sherwood, Lauralee (2015) Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 8. Jakarta,
EGC.

Sukriti, S., Tauseef, M., Yazbeck, P., Mehta, D., (2014) Mechanisms regulating
endothelial permeability.Pulmonary circulation. 4 (4): 535-551.

Tambayong, Jan. (2000).Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta. EGC

UPK-PKB FKUI. (2013) Gangguan Keseimbangan Air-Elektrolit dan Asam


Basa.Edisi ke 3. Jakarta: FKUI

Anda mungkin juga menyukai