Disusun Oleh:
Kelompok 7
Setya Wibawa 26020116140169
Genta Ramadhan 26020116140141
Rachmantino Wibowo 26020116130155
Ikmal Harazi 26020116130172
Mangatur Sahata Simbolon 26020116130176
Fadhel Muhammad J. 26020116130180
2017
BURUNG LAUT
Termasuk jenis yang terbesar di antara famili penguin, yaitu dengan tinggi
badan mencapai lebih dari 1 meter dan bobot lebih dari 35 kg. Sama seperti jenis
penguin lainnya, penguin kaisar juga memiliki kaki yang berjaring dan bulu tebal di
seluruh tubuhnya yang kedap air, dan merupakan spesies burung yang tidak dapat
terbang. Namun ciri yang paling terlihat untuk membedakan penguin kaisar dengan
jenis penguin lain adalah garis kuning samar pada bagian lehernya.
Makanan utama penguin kaisar adalah ikan, udang, dan cumi-cumi. Anatomi
sayap yang pendek memungkinkan penguin jenis ini untuk berenang hingga sejauh
15 km dan menyelam sampai pada kedalaman 900 kaki selama 18 menit. Oleh karena
itu, ikan yang dimakannya lebih besar daripada yang dimakan oleh penguin-penguin
dengan ukuran tubuh lebih kecil.
Perbedaan antara penguin raja dengan penguin kaisar adalah pada garis
kuning yang terdapat pada leher penguin raja lebih mencolok dan membentuk
lengkungan tegas yang lebih telihat dibandingkan dengan penguin kaisar.
1.4.3 Penguin Gentoo (Pygoscelis papua)
Gentoo adalah spesies penguin terbesar nomer tiga setelah king penguin dan
Magellan penguin dengan tinggi antara 51 cm 90 cm dan berat antara 4,9 kg -8,5
kg. Penguin gentoo umumnya dapat memiliki dua ekor anak yang diberi makan
induknya dengan memuntahkan ikan atau krill yang langsung disuapkan ke paruh
anak-anaknya. Karena sang induk sering kebingungan yang mana anak yang sudah
diberi makan dengan kenyang dan mana yang belum, si induk mempunyai cara unik
yaitu si induk akan berlari yang kemudian akan diikuti oleh anak-anaknya. Si induk
akan tahu anak yang belum kenyang yaitu anak yang mengejarnya paling depan.
Jenis penguin ini termasuk unik dan lain daripada yang lainnya. Keunikannya
dapat dilihat dari kepalanya yang memiliki jambul berwarna kekuningan yang
memanjang dari pangkal paruh hingga kebagian belakang kepalanya. Keunikan
lainnya adalah habitat asli penguin ini berupa kawasan yang dipenuhi tebing berbatu-
batu yang terdapat di pulau-pulau kecil disekitar Benua Antartika dan Samudra
Hindia serta Atlantik bagian selatan. Berdasarkan lokasi persebaran dan karakteristik
fisiknya, penguin pelompat batu dibagi menjadi dua subspecies yaitu, spesies utara
(Eudyptes chrysocome chrysocome) dan spesies selatan (Eudyptes chrysocome
moseleyi). Selebihnya penguin ini memiliki pola hidup yang tidak berbeda dengan
spesies penguin lainnya. Jenis betina mengeluarkan dua butir telur sekali
bereproduksi, namun umumnya hanya satu yang bisa bertahan hidup. Sejak telur
pertama kali dikeluarkan hingga menetas dan tumbuh hingga ukuran tertentu, jantan
dan betina melakukan pengeraman dan perawatan anakan secara bergantian.
Gitayana, Awang (2011). Seri Buku Informasi dan Potensi Burung Air Taman
Nasional Alas Purwo. Banyuwangi: Balai Taman Nasional Alas Purwo.
Elfidasari, Dewi dan Junardi (2005) Keragaman Burung Air Hutan Mangrove Peniti,
Kabupaten Pontianak. Jurnal Biodiversitas Volume 7, Nomor 1, Halaman
63-66.