PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Setelah mempelajari dan melakukan praktikumini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mengidentifikasi korosi logam berdasarkan indikator dengan menunjukkan daerah
yang bersifat anodik dan katodik pada logam yang homogen.
2. Menuliskan reaksi anodik dan katodiknya.
BAB II
DASAR TEORI
Fenolftalein tidak larut dalam air dan biasanya dilarutkan dalam alkohol untuk
digunakan dalam eksperimen. Fenolftalein sendiri merupakan asam lemah, yang dapat
kehilangan ion H+ dalam larutan. Molekul fenolftalein tidak berwarna. Namun, ion
fenolftalein adalah merah muda. Ketika basa ditambahkan ke fenolftalein, kesetimbangan
molekul ion bergeser ke kanan, menyebabkan ionisasi lebih sebagai ion H+ yang
dihasilkan. Hal ini sesuai dengan prinsip Le Chatelier.
Anoda
2. Pelat digergaji
Anoda
Menggergaji
Mengamplas spesimen seperti
spesimen yang akan Mengeringkan gambar dibawah
digunakan (Fe) spesimen
sampai halus
0,06 kalium
2 gram agar-agar ferricyanida
Melarutkan dalam
250 ml aquades
0,06 kalium 0,1 gram NaCl
ferrocyanida
3.3.3. Pelaksanaan Proses Indikator
Memanaskan larutan
Meletakan benda
sampai temperatur
kerja Mendinginkan
mendidih dan bening
padalangkahpadaca sampai 60oC
sambil
wan petri kering
mengaduknya
Indikator pp 3 cc
Diamkan larutan
Menuangkan larutan
hingga membeku,
dalam cawan petri
tutup cawan petri.
sehingga logam
Mengamati selama 4
tergenang
hari
DATA PENGAMATAN
Hari ke- Gambar Pengamatan Keterangan
0
(kondisi awal) Logam Fe pada t0 (waktu awal) di dalam agar-agar. Masih
Senin, 11 belum terjadi korosi pada bagian-bagian Fe yang sudah di
September gergaji.
2017
September (anoda) selain itu warna biru semakin tua dan untuk
bagian yang tidak digergaji terlihat warna pink di seluruh
2017
permukaan Fe yang tidak digergaji (katoda).
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai indikator korosi logam besi
(Fe), percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi korosi logam berdasarkan indikator
dengan menunjukkan daerah yang bersifat anodik dan katodik pada logam yang homogen dan
untuk mengetahui reaksi anodik dan katodiknya. Pada proses percobaan ini dilakukan proses
pengamatan terhadap spesimen plat besi yang mengalami perlakuan mekanik yaitu dengan
menggergaji di beberapa bagian plat besi (Fe), plat besi (Fe) yang digunakan sebenarnya
bukan merupakan besi murni tetapi paduan besi dengan karbon atau disebut dengan mild
steel dengan kandungan karbon sebanyak 0 2%. Indikator korosi adalah zat pengindikasi
yang dapat mempercepat laju korosi sehingga dengan adanya indikator korosi tersebut maka
dapat diketahui keadaan atau kondisi seperti apa saja yang dapat menyebabkan suatu logam
cepat terkorosi.
Pada proses percobaan ini, dilakuakan proses persiapan larutan dengan
mencampurankan3 gram agar-agar, 0.06 gram KaliumFerricyanida (II), 0.06 gram
KaliumFerrocyanida (III)dan0,1 gram NaCl serta 3cc indikator pp (phenolphtalein) dan
melarutkannya didalam 250 ml air. Penambahan NaCl, KaliumFerricyanida (II),dan
KaliumFerrocyanida (III)digunakan sebagai indikator pengkorosi yaituberfungsi untuk
mempercepat terjadinya proses korosi. Penambahan KaliumFerricyanida (II) berfungsi
mempercepat korosi awal dan penambahan Kalium Ferrocyanida (III) berfungsi
mempercepat korosi lanjut.Sedangkan fungsi dari agar-agar adalah selain sebagai medium
terjadinya proses korosi tetapi juga berfungsi untuk mencegah terjadinya perpindahan ion
secara bebas.Sebenarnya penamabahan indikator pp (phenolphtalein)berfungsi untuk
mengidentifikasi pembentukkan OH- yang merupakan indikasi terjadinya proses reduksi pada
air pada katoda dengan menimbulkan warna pink (merah muda), dengan reaksi yang terjadi
sebagai berikut :
H2O + O2 + 4e 4OH- (Reduksi Air)
Sedangkan Ferrocyanida berfungsi untuk mengidentifikasi pembebasan Fe2+ yang
merupakan indikasi terjadinya proses oksidasi besi pada anoda dengan menimbulkan warna
biru, dengan reaksi yang terjadi sebagai berikut :
Fe Fe2++ 2e (Oksidasi besi)
Pada proses percobaan ini dilakukan proses persiapan spesimen, pada spesimen plat
besisebelum mengalami perlakuan mekanik harus diamplas terlebih dahulu karena plat besi
(Fe) yang digunakan permukaannya telah tertutupi oleh karat yang berwarna coklat, maka
dari itu pengamplasan adalah solusi terbaik untuk menghilangkan karat tersebut sehingga
tidak mengganggu proses yang akan dilakukan selanjutnya. Setelah itu plat besi (Fe)
digergaji, proses penggergajian dilakukan di tiga sisi yaitu bagian kanan digergaji sebanyak
dua kali, bagian kiri digergaji sebanyak 2 kali dan bagian bawah digergaji sebanyak 1
kali.Kegunaan proses perlakuan mekanik atau proses penggergajian tersebut adalah untuk
menurunkan potensi dari logan tersebut dan membuktikan apakah benar dengan cara tersebut
menyebabkan bagian yang digergaji menjadi spot yang lebih cepat terkorosi dibandingkan
spot yang lainnya. Setelah dilakukan uji coba, dapat disimpulkan bahwa teori di atas benar
adanya, bagian di gergaji adalah bagian yang paling pertama mengalami korosi. Penurunan
potensial memang terjadi di bagian tersebut sehingga menjadi bagian yang paling pertama
terkorosi. Selain itu, bagian yang menjadi katoda adalah seluruh bagian plat besi yang tidak
mengalami perlakukan mekanik atau proses penggergajian dengan idikasi munculnya warna
pink (merah muda) dibagian tersebut sedangkan bagian yang menjadi anoda adalah bagian
dari plat besi yang mengalami proses perlakuan mekanik atau proses penggergajian dengan
indikasi munculnya warna biru dibagian tersebut.
Hari ke-0 (Senin, 11 September 2017) belum terjadi korosi karena plat besi baru saja
di beri larutan agar dan campuran lainnya yang telah disiapkan dan masih belum memadat.
Pada tahap ini yang harus diperhatikan adalah jangan sampai sampel yang telah dibuat
digoyang atau bergerak, harus benar-benar tidak ada getaran sebab jika goyang atau
bergerak maka akan terjadi perpindahan ion secara bebas.
Hari ke-1 (Selasa, 12 September 2017) terjadi korosi. Pada plat Fe, korosi terjadi di
bagian-bagian yang di gergaji terlihat bahwa bercak biru ada di titik titik logam yang
digergaji(anoda) dan untuk bagian yang tidak digergaji terlihat munculnya warna pink di
seluruh permukaan plat besi yang tidak digergaji (katoda).
Hari ke-2 (Rabu, 13 September 2017) korosi semakin terjadi. Pada plat Fe, korosi
terjadi di bagian-bagian yang di gergaji terlihat bahwa bercak biru ada di titik titik logam
yang digergaji lalu meluas ke beberapa bagian plat logam disekitarnya (anoda) selain itu
warna biru semakin tua dan untuk bagian yang tidak digergaji terlihat munculnya warna
pink di seluruh permukaan plat besi yang tidak digergaji (katoda).
Hari ke-3 (Kamis, 14 September 2017) korosi semakin terjadi. Pada plat Fe, korosi
terjadi di bagian-bagian yang di gergaji terlihat bahwa bercak biru ada di titik titik logam
yang digergaji lalu meluas ke beberapa bagian plat logam disekitarnya (anoda) selain itu
warna biru semakin tua, selain itu bagian anoda atau plat Fe yang digergaji ada yang
berwarna coklat yang berarti senyawa FeO2 sudah berubah menjadi Fe2O3. dan untuk bagian
yang tidak digergaji terlihat warna pink di seluruh permukaan plat besi yang tidak digergaji
(katoda) semakin meluas yang mengindikasikan bahwa semakin banyak ion OH- yang
terbentuk
5.2 Kesimpulan
1. Hasil praktikum sesuai dengan teori yang diberikan bahwa , bagian yang di gergaji
(perlakuan mekanik) adalah bagian yang paling pertama mengalami korosi
2. Dengan digergaji pada bagian tertentu besi, menunjukkan bahwa adanya penurunan nilai
potensial karena bagian yang diperlakukan perlakuan mekanik menjadi cepat korosi.
3. Selain itu, bagian yang menjadi katoda adalah seluruh bagian plat besi yang tidak
mengalami perlakukan mekanik atau proses penggergajian dengan idikasi munculnya
warna pink (merah muda) dibagian tersebut
4. Bagian yang menjadi anoda adalah bagian dari plat besi yang mengalami proses
perlakuan mekanik atau proses penggergajian dengan indikasi munculnya warna biru
dibagian tersebut.
5. Dan praktikum ini menunjukkan bahwa plat fe yang digergaji ada yang berwarna coklat
yang mengindikasikan senyawa feo2 sudah berubah menjadi fe2o3, dan itu menunjukkan
bahwa sedang terjadi korosi pada logam fe tersebut.
6. Untuk bagian yang tidak digergaji terlihat warna pink di seluruh permukaan plat besi
yang tidak digergaji (katoda) semakin meluas yang mengindikasikan bahwa semakin
banyak ion oh- yang terbentuk
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, AR. 2012. Korosi. https//www.eprints.undip.ac.id/41465/3/BAB_II.pdf. Diunduh
pada 16 September 2017
Jones, Denny A. 1992. Principles and Prevention of Corrosion. New York. Macmillan
Publishing Company
Piron, DL. 1991. The Electrochemistry of Corrosion, Nace.