Anda di halaman 1dari 175

BAB II

PROFIL INSTITUSI MITRA

A. Sejarah Singkat dan Perkembangan


B. Visi dan Misi
C. Tugas, Fungsi dan Program Kerja
D. Lokasi dan Tata Letak
E. Struktur Organisasi

rej?igerat0r dan freezer dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan relatif lama untuk
mencegah proses degradasi.

1. Freezer 80 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti dalam jangka waktu yang sangat
lama. Sampel yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah diekstraksi.
Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan sampai jangka waktu 5 tahun, lalu
sampel akan dibuang.

2. Freezer 20 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identifikasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentifikasi namun belum diambil oleh
penyidik.

3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuxan besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.

4. Rak pembanding: digunakan untuk menyimpan sampel dari pembanding, seperti darah,
apus mukosa mulut, dan sebagainya.

5. Rak perlengkapan: digunakan untuk menyimpan stok/cadangan perlengkapan yang


dibutuhkan dalam laboratorium.
basil sequencmg DNA yang telah dilakukan. Angka yang :ertera di bawah peak hams sesuai
dengan kontrol human cell 1 me DNA. Angka yang tertera pada bagian atas peak mempan
lokus DNAnya.

Di dalam ruang CE ini, ada satu hal penting yang harus dijaga, yaitu suhu mangan.Suhu
mangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol ams elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekentalan tertentu
yang harus dijaga kekentalannya. Apabila suhu mangan hangat, POP Polymer dapat mencair
sehingga akan mengganggu

j alannya running. Oleh karena itu, ruangan hams tetap dijaga dalam kondisi dingin.

. Chemical and Preparation Room

Chemical and preparation room merupakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan ldmia yang digunakan dalam prose: pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA, pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di ruangan ini. Bahan kimia tenentu disimpan di dalam mangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang

Examination 1. /

Storage Room Storage room berfungsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang scdang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, yang disimpan di dalam
refrigerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding. Penyimapan dalam

rej?igerat0r dan freezer dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan relatif lama untuk
mencegah proses degradasi.

1. Freezer 80 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti dalam jangka waktu yang sangat
lama. Sampel yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah diekstraksi.
Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan sampai jangka waktu 5 tahun, lalu
sampel akan dibuang.

2. Freezer 20 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identifikasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentifikasi namun belum diambil oleh
penyidik.

3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuxan besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.

4. Rak pembanding: digunakan untuk menyimpan sampel dari pembanding,

seperti darah, apus mukosa mulut, dan sebagainya.

5. Rak perlengkapan: digunakan untuk menyimpan stok/cadangan perlengkapan

yang dibutuhkan dalam laboratorium.


rej?igerat0r dan freezer dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan relatif lama untuk
mencegah proses degradasi.

1. Freezer 80 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti dalam jangka waktu yang sangat
lama. Sampel yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah diekstraksi.
Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan sampai jangka waktu 5 tahun, lalu
sampel akan dibuang.

2. Freezer 20 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identifikasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentifikasi namun belum diambil oleh
penyidik.

3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuxan besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.

4. Rak pembanding: digunakan untuk menyimpan sampel dari pembanding,

seperti darah, apus mukosa mulut, dan sebagainya.

5. Rak perlengkapan: digunakan untuk menyimpan stok/cadangan perlengkapan

yang dibutuhkan dalam laboratorium.

basil sequencmg DNA yang telah dilakukan. Angka yang :ertera di bawah peak hams sesuai
dengan kontrol human cell 1 me DNA. Angka yang tertera pada bagian atas peak mempan
lokus DNAnya.
Di dalam ruang CE ini, ada satu hal penting yang harus dijaga, yaitu suhu mangan.Suhu
mangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol ams elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekentalan tertentu
yang harus dijaga kekentalannya. Apabila suhu mangan hangat, POP Polymer dapat mencair
sehingga akan mengganggu

j alannya running. Oleh karena itu, ruangan hams tetap dijaga dalam kondisi dingin.

. Chemical and Preparation Room

Chemical and preparation room merupakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan ldmia yang digunakan dalam prose: pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA, pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di ruangan ini. Bahan kimia tenentu disimpan di dalam mangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang

Examination 1. /

Storage Room Storage room berfungsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang scdang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, yang disimpan di dalam

refrigerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding. Penyimapan dalam
mum

lROFIL INSTITUSI MITRA

A. Sejarah Singkat dan Perkembangan

Laboratorium DNA PUSdokkes Polri merupakan laboratorium DNA fonensik yang berada di
bawah naungan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri
dibangun berdasarkan keijasama amara kepolisian Indonesia (Polri) dengan kepolisian
Australia (AFP) dan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2007. Pada awalnya selama 2 tahun
(2007-2009) laboratorium ini masih dipegang dan dikelola penuh oleh pihak Australia,
sclanjutnya pada tahun 2009 sampai saat ini sudah dikelola oleh pihak Indonesia dan masih
tetap mendapat pengawasan dari pihak Australia.

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki standar pemeriksaan tertinggi dan dapat
dipergunakan dalam kasus-kasus pidana, namun juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
proses identifikasi, seperti pada kasus~kasus DVI.

B. Visi dan Misi

1. Visi

Dokkes Polri yang profesional, bermoral, dan modem.

2. Misi
a Menyelenggarakan Kedokterm Kepolisian guna melaksanakan tugas

k 1' ' (Polmas) dan mendukung tugas operasiona 14690115 d dang epo ISlan

Penegakkan hukum, harkamdagri dan harkamtibmas.

rej?igerat0r dan freezer dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan relatif lama untuk
mencegah proses degradasi.

1. Freezer 80 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti dalam jangka waktu yang sangat
lama. Sampel yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah diekstraksi.
Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan sampai jangka waktu 5 tahun, lalu
sampel akan dibuang.

2. Freezer 20 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identifikasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentifikasi namun belum diambil oleh
penyidik.

3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuxan besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.

4. Rak pembanding: digunakan untuk menyimpan sampel dari pembanding,

seperti darah, apus mukosa mulut, dan sebagainya.


5. Rak perlengkapan: digunakan untuk menyimpan stok/cadangan perlengkapan

yang dibutuhkan dalam laboratorium.

basil sequencmg DNA yang telah dilakukan. Angka yang :ertera di bawah peak hams sesuai
dengan kontrol human cell 1 me DNA. Angka yang tertera pada bagian atas peak mempan
lokus DNAnya.

Di dalam ruang CE ini, ada satu hal penting yang harus dijaga, yaitu suhu mangan.Suhu
mangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol ams elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekentalan tertentu
yang harus dijaga kekentalannya. Apabila suhu mangan hangat, POP Polymer dapat mencair
sehingga akan mengganggu

j alannya running. Oleh karena itu, ruangan hams tetap dijaga dalam kondisi dingin.

. Chemical and Preparation Room

Chemical and preparation room merupakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan ldmia yang digunakan dalam prose: pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA, pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di ruangan ini. Bahan kimia tenentu disimpan di dalam mangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang

Examination 1. /
Storage Room Storage room berfungsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang scdang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, yang disimpan di dalam

refrigerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding. Penyimapan dalam

mum

lROFIL INSTITUSI MITRA

A. Sejarah Singkat dan Perkembangan

Laboratorium DNA PUSdokkes Polri merupakan laboratorium DNA fonensik yang berada di
bawah naungan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri
dibangun berdasarkan keijasama amara kepolisian Indonesia (Polri) dengan kepolisian
Australia (AFP) dan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2007. Pada awalnya selama 2 tahun
(2007-2009) laboratorium ini masih dipegang dan dikelola penuh oleh pihak Australia,
sclanjutnya pada tahun 2009 sampai saat ini sudah dikelola oleh pihak Indonesia dan masih
tetap mendapat pengawasan dari pihak Australia.

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki standar pemeriksaan tertinggi dan dapat
dipergunakan dalam kasus-kasus pidana, namun juga dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan proses identifikasi, seperti pada kasus~kasus DVI.


B. Visi dan Misi

1. Visi

Dokkes Polri yang profesional, bermoral, dan modem.

2. Misi

a Menyelenggarakan Kedokterm Kepolisian guna melaksanakan tugas

k 1' ' (Polmas) dan mendukung tugas operasiona 14690115 d dang epo ISlan

Penegakkan hukum, harkamdagri dan harkamtibmas.

b. Menyelenggarakan pelayanan kcsehatan paripumn, 36m memfasilitasi masyarakat Polri


untuk mewujudkan hidup sehat

c. Meuyiapkan dan memelihara personal dan satuan Polri schingga schat


samaptasenaprodulaif.

d. Mengelola sumbcr daya Dokka Polri swat-a profmional, tmnsparan,


akmtabeldanmodemgunamelaksmkanmyskepolisiandanmenduhmg

tugas pembinaan maupun 5mional Polri.


C. Tngas, Fungsi, dan Program Keri:

Iaboratorimn DNA Pusdokkw Polri bertugas menyelenggamkan kegiatan operasional dan


pembinaan bidang pemeriksaan DNA di tingkat pusat dan dukungan kewilayahan dan
melakmnakan pembinaan peuelitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, puss! rujukan
ilmu pengetahuan dan telmologi laboratorium DNA. Guna peningkatan dukungan bidang
kedoktexan kepolisian, laboratorium DNA menyelenggamkan fimgsi:

1. Pelaksanaau dan pembinaan dukungan kedoktemn kepolisian pada kegiatan operasional


laboratorium DNA di tingkat pusat dan dukungan kewilayahan

2. Pelaksanaan dan pembinaan dukungan kedokteran kepolisian pada kegiaxan penelitian,


pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem dan metoda sena sarana prasarana
Iabomtorium DNA.

3Pelaksanaan dan pembinaan duklmgan kedoktemn kepolisian pada kegiatan pendidikan dan
latihan ketemmpilan laboralorimn DNA di jajaran Polri.

4Peiaksanaan koordinasi dan keljasama dengan institusi atau kelembagaan terkait di dalam
maupun di tuar negeri.

rej?igerat0r dan freezer dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan relatif lama untuk
mencegah proses degradasi.

1. Freezer 80 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti dalam jangka waktu yang sangat
lama. Sampel yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah diekstraksi.
Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan sampai jangka waktu 5 tahun, lalu
sampel akan dibuang.

2. Freezer 20 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identifikasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentifikasi namun belum diambil oleh
penyidik.

3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuxan besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.

4. Rak pembanding: digunakan untuk menyimpan sampel dari pembanding,

seperti darah, apus mukosa mulut, dan sebagainya.

5. Rak perlengkapan: digunakan untuk menyimpan stok/cadangan perlengkapan

yang dibutuhkan dalam laboratorium.

basil sequencmg DNA yang telah dilakukan. Angka yang :ertera di bawah peak hams sesuai
dengan kontrol human cell 1 me DNA. Angka yang tertera pada bagian atas peak mempan
lokus DNAnya.

Di dalam ruang CE ini, ada satu hal penting yang harus dijaga, yaitu suhu mangan.Suhu
mangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol ams elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekentalan tertentu
yang harus dijaga kekentalannya. Apabila suhu mangan hangat, POP Polymer dapat mencair
sehingga akan mengganggu

j alannya running. Oleh karena itu, ruangan hams tetap dijaga dalam kondisi dingin.

. Chemical and Preparation Room

Chemical and preparation room merupakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan ldmia yang digunakan dalam prose: pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA, pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di ruangan ini. Bahan kimia tenentu disimpan di dalam mangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang

Examination 1. /

Storage Room Storage room berfungsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang scdang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, yang disimpan di dalam

refrigerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding. Penyimapan dalam

mum

lROFIL INSTITUSI MITRA


A. Sejarah Singkat dan Perkembangan

Laboratorium DNA PUSdokkes Polri merupakan laboratorium DNA fonensik yang berada di
bawah naungan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri
dibangun berdasarkan keijasama amara kepolisian Indonesia (Polri) dengan kepolisian
Australia (AFP) dan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2007. Pada awalnya selama 2 tahun
(2007-2009) laboratorium ini masih dipegang dan dikelola penuh oleh pihak Australia,
sclanjutnya pada tahun 2009 sampai saat ini sudah dikelola oleh pihak Indonesia dan masih
tetap mendapat pengawasan dari pihak Australia.

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki standar pemeriksaan tertinggi dan dapat
dipergunakan dalam kasus-kasus pidana, namun juga dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan proses identifikasi, seperti pada kasus~kasus DVI.

B. Visi dan Misi

1. Visi

Dokkes Polri yang profesional, bermoral, dan modem.

2. Misi

a Menyelenggarakan Kedokterm Kepolisian guna melaksanakan tugas


k 1' ' (Polmas) dan mendukung tugas operasiona 14690115 d dang epo ISlan

Penegakkan hukum, harkamdagri dan harkamtibmas.

b. Menyelenggarakan pelayanan kcsehatan paripumn, 36m memfasilitasi masyarakat Polri


untuk mewujudkan hidup sehat

c. Meuyiapkan dan memelihara personal dan satuan Polri schingga schat


samaptasenaprodulaif.

d. Mengelola sumbcr daya Dokka Polri swat-a profmional, tmnsparan,


akmtabeldanmodemgunamelaksmkanmyskepolisiandanmenduhmg

tugas pembinaan maupun 5mional Polri.

C. Tngas, Fungsi, dan Program Keri:

Iaboratorimn DNA Pusdokkw Polri bertugas menyelenggamkan kegiatan operasional dan


pembinaan bidang pemeriksaan DNA di tingkat pusat dan dukungan kewilayahan dan
melakmnakan pembinaan peuelitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, puss! rujukan
ilmu pengetahuan dan telmologi laboratorium DNA. Guna peningkatan dukungan bidang
kedoktexan kepolisian, laboratorium DNA menyelenggamkan fimgsi:
1. Pelaksanaau dan pembinaan dukungan kedoktemn kepolisian pada kegiatan operasional
laboratorium DNA di tingkat pusat dan dukungan kewilayahan

2. Pelaksanaan dan pembinaan dukungan kedokteran kepolisian pada kegiaxan penelitian,


pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem dan metoda sena sarana prasarana
Iabomtorium DNA.

3Pelaksanaan dan pembinaan duklmgan kedoktemn kepolisian pada kegiatan pendidikan dan
latihan ketemmpilan laboralorimn DNA di jajaran Polri.

4Peiaksanaan koordinasi dan keljasama dengan institusi atau kelembagaan terkait di dalam
maupun di tuar negeri.

5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan unsur pelaksana lainnya pada Pusdokkes
Polri untuk kepentingan tugas kepoliSian

6. Pembcrian dukungan (back up) kewilayahan dalam bentuk pembinaan dan bantuan
personel dalam pelaksanaan fungsi laboraton'um DNA.

Program-program kerja yang dilakukan Laboratorium DNA Pusdokkes.

Poln' pada tahun 2013, antara lain peningkatan kemampuan personel kesehatan

Polri yang mempunyai keterampilan DNA, pengumpulan profil DNA pelakutindak


kn'minal, optimalisasi waktu pengambilan sampel DNA dengan media cotton bud,

dan pemeriksaan laboratorium DNA.

1). Lokasi dan Tata Letak

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri terletak di Jalan Cipinang Barn Raya 3B, Jakarta Timur
13240. Lokasinya satu kompleks dengan Pusat Farmasi Kesehatan Polri dan Depo Materil
Kesehatan Polri.

E. Struktur Organisasi

Berdasarkan PERKAP N0. 21 tahun 2010, struktur organisasi dalam Laboratorium DNA
Pusdokkes Polri adalah sebagai berikut:

1. Kalab (Kepala Laboratorium) DNA

a. Kalab DNA bertugas memimpin, membina, mengawasi, dan mengendalikan

fungsi satuan organisasi dalam linmgan Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, pembinaan
penclitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, pusat mjukan Hmu pengetahuan dan
teknologi Laboratorium DNA, guna kepentingan peningkatan dukungan tugas Kedokteran
Kepolisian.

b. Kalab DNA dalam pelaksanaan tugas dibantu oxen;

Kepala Urusan Teknis (Kaurtek) Kepala Urusan Material Logistik(Kau1matlog) Kepala


Urusan Mum (Kaurmutu) Penata Urusan Administrasi (Paumin)
c. Kalab DNA melaksanakan tugas:

menyelenggarakan dukungan Kedokteran Kepolisian pada kegiatan

operasional Laboratorium DNA;

menyusun dan menyiapkan Rencana Kerja, analisa dan evaluasi )aporan kegiatan operasional
Laboratorium DNA;

melaksanakan penyempumaan Standaxd Operasionai Prosedur (SOP) Laboratorium DNA


sesuai dengan standar Intemasional/ISO 17025; menyusun, menyiapkan, dan
mengembangkan piranti lunak tentang

operasional Laboratorium DNA Polri;

pengawasan, pengendalian, dan pengembangan Crzminal DNA database

dan Population DNA database; melaksanakan bimbingan tekm's dan keterampilan, penelitian
dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan personal untuk meningkatkan kemampuan
dalam bidang pemeriksaan DNA;

menyelenggatakan koordinasi dan kerjasama dengar. institusi/ kelembagaan terkait baik


dalam maupun luar negeri;

mengajukan saran pertimbangim, dan/atau telaahan staf di bldang laboratorium DNA bagi
peningkatan dukungan Kedokteran Kepolisian baik diminta atau tidak kepada KaP"Sdkkes
P01;

a. W melabamkan mm L MembaanalabDNAunmkduhmganpersondditingkatpusatdan
backwkewilayahandalamlnlolahmdanpengambilanmpel biologis unmk penneribaan DNA; ii
Membamn Kalab DNA menyusun lapomn, analisa, dan evaluasi kegiatan tcknis basil
pcmetiksaan DNA;

iii. Manbantu Kalab DNA melaksamkan pembinaan dan operasional


pmclitianshnlatilmketerampilandibidangteknispemeriksamdan amlisa basil paneriksaan
DNA;

iv. Membantu Kala!) DNA melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, pemeriksaan,


anali. (kn evaluasi sampel DNA sesuai SOP Labontorium DNA;
v. Manbanm Kalab DNA menyajlkan data kinerja tcknis Laboratotium DNA;

b. Menyelenggarakan pelayanan kcsehatan paripumn, 36m memfasilitasi masyarakat Polri


untuk mewujudkan hidup sehat

c. Meuyiapkan dan memelihara personal dan satuan Polri schingga schat


samaptasenaprodulaif.

d. Mengelola sumbcr daya Dokka Polri swat-a profmional, tmnsparan,


akmtabeldanmodemgunamelaksmkanmyskepolisiandanmenduhmg

tugas pembinaan maupun 5mional Polri.

C. Tngas, Fungsi, dan Program Keri:

Iaboratorimn DNA Pusdokkw Polri bertugas menyelenggamkan kegiatan operasional dan


pembinaan bidang pemeriksaan DNA di tingkat pusat dan dukungan kewilayahan dan
melakmnakan pembinaan peuelitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, puss! rujukan
ilmu pengetahuan dan telmologi laboratorium DNA. Guna peningkatan dukungan bidang
kedoktexan kepolisian, laboratorium DNA menyelenggamkan fimgsi:

1. Pelaksanaau dan pembinaan dukungan kedoktemn kepolisian pada kegiatan operasional


laboratorium DNA di tingkat pusat dan dukungan kewilayahan
2. Pelaksanaan dan pembinaan dukungan kedokteran kepolisian pada kegiaxan penelitian,
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem dan metoda sena sarana prasarana
Iabomtorium DNA.

3Pelaksanaan dan pembinaan duklmgan kedoktemn kepolisian pada kegiatan pendidikan dan
latihan ketemmpilan laboralorimn DNA di jajaran Polri.

4Peiaksanaan koordinasi dan keljasama dengan institusi atau kelembagaan terkait di dalam
maupun di tuar negeri.

5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan unsur pelaksana lainnya pada Pusdokkes
Polri untuk kepentingan tugas kepoliSian

6. Pembcrian dukungan (back up) kewilayahan dalam bentuk pembinaan dan bantuan
personel dalam pelaksanaan fungsi laboraton'um DNA.

Program-program kerja yang dilakukan Laboratorium DNA Pusdokkes.

Poln' pada tahun 2013, antara lain peningkatan kemampuan personel kesehatan

Polri yang mempunyai keterampilan DNA, pengumpulan profil DNA pelakutindak

kn'minal, optimalisasi waktu pengambilan sampel DNA dengan media cotton bud,

dan pemeriksaan laboratorium DNA.


1). Lokasi dan Tata Letak

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri terletak di Jalan Cipinang Barn Raya 3B, Jakarta Timur
13240. Lokasinya satu kompleks dengan Pusat Farmasi

Kesehatan Polri dan Depo Materil Kesehatan Polri.

E. Struktur Organisasi

Berdasarkan PERKAP N0. 21 tahun 2010, struktur organisasi dalam

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri adalah sebagai berikut:

1. Kalab (Kepala Laboratorium) DNA

a. Kalab DNA bertugas memimpin, membina, mengawasi, dan mengendalikan

fungsi satuan organisasi dalam linmgan Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, pembinaan
penclitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, pusat mjukan Hmu pengetahuan dan
teknologi Laboratorium DNA, guna

kepentingan peningkatan dukungan tugas Kedokteran Kepolisian.


b. Kalab DNA dalam pelaksanaan tugas dibantu oxen;

i. ii. iii.

iv.

Kepala Urusan Teknis (Kaurtek) Kepala Urusan Material Logistik(Kau1matlog) Kepala


Urusan Mum (Kaurmutu)

Penata Urusan Administrasi (Paumin)

c. Kalab DNA melaksanakan tugas:

i.

ii.

iii.

iv.

vi.
vii.

viii.

menyelenggarakan dukungan Kedokteran Kepolisian pada kegiatan

operasional Laboratorium DNA;

menyusun dan menyiapkan Rencana Kerja, analisa dan evaluasi )aporan kegiatan operasional
Laboratorium DNA;

melaksanakan penyempumaan Standaxd Operasionai Prosedur (SOP) Laboratorium DNA


sesuai dengan standar Intemasional/ISO 17025; menyusun, menyiapkan, dan
mengembangkan piranti lunak tentang

operasional Laboratorium DNA Polri;

pengawasan, pengendalian, dan pengembangan Crzminal DNA database

dan Population DNA database; melaksanakan bimbingan tekm's dan keterampilan, penelitian
dan

pengembangan, pendidikan dan pelatihan personal untuk meningkatkan


kemampuan dalam bidang pemeriksaan DNA;

menyelenggatakan koordinasi dan kerjasama dengar. institusi/

kelembagaan terkait baik dalam maupun luar negeri;

mengajukan saran pertimbangim, dan/atau telaahan staf di bldang

laboratorium DNA bagi peningkatan dukungan Kedokteran Kepolisian

baik diminta atau tidak kepada KaP"Sdkkes P01;

ix mmmwmdmpcngmdllimkmdaxammg mammmmmma d mmmmmmmmmmsjawbmz


mmmmmmmpom e. KahbDNAwajmmehpuhnpumbanmpamsaIMInsiLdan _
Misgswumpgummmnmmmganisasidiunm hbDNAkepadaKapusdokLmPohi Dalam m
Kalab DNA bum melaksamkan tugas, dapat

maddesasihnkepadaKmpadalabDNA. 2. Kannek

a. W melabamkan mm L MembaanalabDNAunmkduhmganpersondditingkatpusatdan
backwkewilayahandalamlnlolahmdanpengambilanmpel biologis unmk penneribaan DNA; ii
Membamn Kalab DNA menyusun lapomn, analisa, dan evaluasi kegiatan tcknis basil
pcmetiksaan DNA;
iii. Manbantu Kalab DNA melaksamkan pembinaan dan operasional
pmclitianshnlatilmketerampilandibidangteknispemeriksamdan amlisa basil paneriksaan
DNA;

iv. Membantu Kala!) DNA melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, pemeriksaan,


anali. (kn evaluasi sampel DNA sesuai SOP Labontorium DNA;

v. Manbanm Kalab DNA menyajlkan data kinerja tcknis Laboratotium

DNA;

vi. Membantu Kalab DNA menyusun rencana kerja dan rencana kegiatan fungsi tekm's
pemeriksaan dan analisa basil pemen'ksaan Laboratorimn DNA;

vii. Memberikan amhan, pcngawasan, dan pengendalian kepada Pamin yang berada di bawah
lingkup tugas Unek.

b. Menerima tugas dan mnggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.

c. Kaunek dalam melaksanakan tugasnya benanggung jawab kepada Kalab DNA.

(1. Kaurtek wajib melaporkan perkembangan, pennasalahan, basil, dan analisis evaluasi
pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA
3. Pamin pada Urtek a. Pamin pada Urtek melaksanakan tugas membantu Kaur dalam
kegiatan ketatusahan, urusan dalam, teknis administrasi personel, dan teknis administrasi
logistik.

b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional pada Unek.

c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kaurtek.

d. Pamin pada Unek dalam melaksanakan tugasnya benanggung jawab kepada Kaurtek.

e. Pamin pada Unek wajib melaporkan Perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaurtek.

. Chemical and Preparation Room

Chemical and preparation room merupakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan ldmia yang digunakan dalam prose: pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA, pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di ruangan ini. Bahan kimia tenentu disimpan di dalam mangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang

Examination 1. /

Storage Room Storage room berfungsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang scdang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, yang disimpan di dalam
refrigerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding. Penyimapan dalam

mum

lROFIL INSTITUSI MITRA

A. Sejarah Singkat dan Perkembangan

Laboratorium DNA PUSdokkes Polri merupakan laboratorium DNA fonensik yang berada di
bawah naungan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri
dibangun berdasarkan keijasama amara kepolisian Indonesia (Polri) dengan kepolisian
Australia (AFP) dan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2007. Pada awalnya selama 2 tahun
(2007-2009) laboratorium ini masih dipegang dan dikelola penuh oleh pihak Australia,
sclanjutnya pada tahun 2009 sampai saat ini sudah dikelola oleh pihak Indonesia dan masih
tetap mendapat pengawasan dari pihak Australia.

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki standar pemeriksaan tertinggi dan dapat
dipergunakan dalam kasus-kasus pidana, namun juga dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan proses identifikasi, seperti pada kasus~kasus DVI.

B. Visi dan Misi

1. Visi
Dokkes Polri yang profesional, bermoral, dan modem.

2. Misi

a Menyelenggarakan Kedokterm Kepolisian guna melaksanakan tugas

k 1' ' (Polmas) dan mendukung tugas operasiona 14690115 d dang epo ISlan

Penegakkan hukum, harkamdagri dan harkamtibmas.

b. Menyelenggarakan pelayanan kcsehatan paripumn, 36m memfasilitasi masyarakat Polri


untuk mewujudkan hidup sehat

c. Meuyiapkan dan memelihara personal dan satuan Polri schingga schat


samaptasenaprodulaif.

d. Mengelola sumbcr daya Dokka Polri swat-a profmional, tmnsparan,


akmtabeldanmodemgunamelaksmkanmyskepolisiandanmenduhmg

tugas pembinaan maupun 5mional Polri.

C. Tngas, Fungsi, dan Program Keri:


Iaboratorimn DNA Pusdokkw Polri bertugas menyelenggamkan kegiatan operasional dan
pembinaan bidang pemeriksaan DNA di tingkat pusat dan dukungan kewilayahan dan
melakmnakan pembinaan peuelitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, puss! rujukan
ilmu pengetahuan dan telmologi laboratorium DNA. Guna peningkatan dukungan bidang
kedoktexan kepolisian, laboratorium DNA menyelenggamkan fimgsi:

1. Pelaksanaau dan pembinaan dukungan kedoktemn kepolisian pada kegiatan operasional


laboratorium DNA di tingkat pusat dan dukungan kewilayahan

2. Pelaksanaan dan pembinaan dukungan kedokteran kepolisian pada kegiaxan penelitian,


pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem dan metoda sena sarana prasarana
Iabomtorium DNA.

3Pelaksanaan dan pembinaan duklmgan kedoktemn kepolisian pada kegiatan pendidikan dan
latihan ketemmpilan laboralorimn DNA di jajaran Polri.

4Peiaksanaan koordinasi dan keljasama dengan institusi atau kelembagaan terkait di dalam
maupun di tuar negeri.

5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan unsur pelaksana lainnya pada Pusdokkes
Polri untuk kepentingan tugas kepoliSian

6. Pembcrian dukungan (back up) kewilayahan dalam bentuk pembinaan dan bantuan
personel dalam pelaksanaan fungsi laboraton'um DNA.

Program-program kerja yang dilakukan Laboratorium DNA Pusdokkes.


Poln' pada tahun 2013, antara lain peningkatan kemampuan personel kesehatan

Polri yang mempunyai keterampilan DNA, pengumpulan profil DNA pelakutindak

kn'minal, optimalisasi waktu pengambilan sampel DNA dengan media cotton bud,

dan pemeriksaan laboratorium DNA.

1). Lokasi dan Tata Letak

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri terletak di Jalan Cipinang Barn Raya 3B, Jakarta Timur
13240. Lokasinya satu kompleks dengan Pusat Farmasi

Kesehatan Polri dan Depo Materil Kesehatan Polri.

E. Struktur Organisasi

Berdasarkan PERKAP N0. 21 tahun 2010, struktur organisasi dalam

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri adalah sebagai berikut:

1. Kalab (Kepala Laboratorium) DNA


a. Kalab DNA bertugas memimpin, membina, mengawasi, dan mengendalikan

fungsi satuan organisasi dalam linmgan Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, pembinaan
penclitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, pusat mjukan Hmu pengetahuan dan
teknologi Laboratorium DNA, guna

kepentingan peningkatan dukungan tugas Kedokteran Kepolisian.

b. Kalab DNA dalam pelaksanaan tugas dibantu oxen;

i. ii. iii.

iv.

Kepala Urusan Teknis (Kaurtek) Kepala Urusan Material Logistik(Kau1matlog) Kepala


Urusan Mum (Kaurmutu)

Penata Urusan Administrasi (Paumin)

c. Kalab DNA melaksanakan tugas:

i.
ii.

iii.

iv.

vi.

vii.

viii.

menyelenggarakan dukungan Kedokteran Kepolisian pada kegiatan

operasional Laboratorium DNA;

menyusun dan menyiapkan Rencana Kerja, analisa dan evaluasi )aporan kegiatan operasional
Laboratorium DNA;

melaksanakan penyempumaan Standaxd Operasionai Prosedur (SOP) Laboratorium DNA


sesuai dengan standar Intemasional/ISO 17025; menyusun, menyiapkan, dan
mengembangkan piranti lunak tentang

operasional Laboratorium DNA Polri;


pengawasan, pengendalian, dan pengembangan Crzminal DNA database

dan Population DNA database; melaksanakan bimbingan tekm's dan keterampilan, penelitian
dan

pengembangan, pendidikan dan pelatihan personal untuk meningkatkan

kemampuan dalam bidang pemeriksaan DNA;

menyelenggatakan koordinasi dan kerjasama dengar. institusi/

kelembagaan terkait baik dalam maupun luar negeri;

mengajukan saran pertimbangim, dan/atau telaahan staf di bldang

laboratorium DNA bagi peningkatan dukungan Kedokteran Kepolisian

baik diminta atau tidak kepada KaP"Sdkkes P01;

ix mmmwmdmpcngmdllimkmdaxammg mammmmmma d mmmmmmmmmmsjawbmz


mmmmmmmpom e. KahbDNAwajmmehpuhnpumbanmpamsaIMInsiLdan _
Misgswumpgummmnmmmganisasidiunm hbDNAkepadaKapusdokLmPohi Dalam m
Kalab DNA bum melaksamkan tugas, dapat
maddesasihnkepadaKmpadalabDNA. 2. Kannek

a. W melabamkan mm L MembaanalabDNAunmkduhmganpersondditingkatpusatdan
backwkewilayahandalamlnlolahmdanpengambilanmpel biologis unmk penneribaan DNA; ii
Membamn Kalab DNA menyusun lapomn, analisa, dan evaluasi kegiatan tcknis basil
pcmetiksaan DNA;

iii. Manbantu Kalab DNA melaksamkan pembinaan dan operasional


pmclitianshnlatilmketerampilandibidangteknispemeriksamdan amlisa basil paneriksaan
DNA;

iv. Membantu Kala!) DNA melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, pemeriksaan,


anali. (kn evaluasi sampel DNA sesuai SOP Labontorium DNA;

v. Manbanm Kalab DNA menyajlkan data kinerja tcknis Laboratotium

DNA;

vi. Membantu Kalab DNA menyusun rencana kerja dan rencana kegiatan fungsi tekm's
pemeriksaan dan analisa basil pemen'ksaan Laboratorimn DNA;

vii. Memberikan amhan, pcngawasan, dan pengendalian kepada Pamin yang berada di bawah
lingkup tugas Unek.
b. Menerima tugas dan mnggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.

c. Kaunek dalam melaksanakan tugasnya benanggung jawab kepada Kalab DNA.

(1. Kaurtek wajib melaporkan perkembangan, pennasalahan, basil, dan analisis evaluasi
pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA

3. Pamin pada Urtek a. Pamin pada Urtek melaksanakan tugas membantu Kaur dalam
kegiatan

ketatusahan, urusan dalam, teknis administrasi personel, dan teknis administrasi logistik.

b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional pada Unek.

c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kaurtek.

d. Pamin pada Unek dalam melaksanakan tugasnya benanggung jawab kepada Kaurtek.

e. Pamin pada Unek wajib melaporkan Perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada

Kaurtek.
4 Kaurmatlog

5Kaunnatlog melaksanakan tugas membantu Kalab DNA melaksanakan kegiatan pembinaan


dan operasional di bidang perencanaan, pcnehtian dan pcngembangan sarana prasarana
Iaboratorium DNA; menyusun laporan, analisa dan evaluasi sarana prasarana Laboratorium
DNA; teknis administrasi logistik; menyajikaq data sarana prasarana laboratorium DNA; dan
menyusun rencana kerja, rencana kegiatan yang berkaitan dengan materiel dan logistik
Laboraton'um DNA.

b. Menelima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan. sesuai arahan den petunjuk
Kalab DNA

c. Kaunnatlog dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kalab DNA.

(1 Kaunnatlog wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, basil, dan

analisis evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA.

5. PaminpadaUrmatlog a. Pamin pada Unmatlog melaksanakan tugas membantu Kaur dalam


kegiatan ketatausahaan urusan dalam, teknis administrasi personel, dan teknis administrasi
logistik. b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional pada

Urmadog.
c. Menenma tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan, sesuai arahan dan petunjuk
Kaunnatlog.

d. Pamin pada Unnatllog dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada


Kaurmatlog.

c. Pamin pada Urmalog wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaurmatlog.

6, KauImutu

a. Kaurmutu melaksarlakan tugas membantu Kalab DNA untuk dukungan P31301161 di


tingkat pusat dan back up kewilayahan dalam hal olah TKP dan pengambilan sampel biologis
untuk pemeriksaan DNA; menyusun dan menyiapkan rencana kexja, rencana kegiatan,
analisa dan evaluasi pengawasan dan mutu SDM Laboratorium DNA; melaksanakan
penyempumaan Standard Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium DNA sesuai dengan
standar IntemasionaJIISO 17025; menyusun, menyiapkan dan mengembangkan phanti lunak
tentang operasional Laboratorium DNA Polri; pengawasan, pengendalian, dan
pengembangan Crzminal DNA database dan Population DNA database; melaksanakan
bimbingan teknis keterampilan, penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan
personel untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang pemexiksaan DNA; serta
melaksanakan pembinaan sistem dan metode di bidang fungsi pengawasan dan mutu SDM
Labomtorium DNA.

b. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diben'kan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.

c. Kaurmutu dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kalab DNA.

d, Kaurmutu wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, hasil, dan analisis evaluasi


pelaksanaan tugas dj lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA.

7_ Pamin pada Unnutu

a Pamin pada Urmutu melaksanakan tugas membantu Kaur dalam kegiatan ketatusahap,
urusan dalam, teknis administrasi personal, dan teknis administrasi logistik.

b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional pada Urmutu


c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan sesuai amhan dan petunjuk
Kaurmutu.

d Pamin pada Urmutu dalam melaksanakan tugasnya bettanggung jawab kepada Kaunnutu.

e. Pamin pada Urmutu wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, hasil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaunnutu.

8. Paurmin

a. Paumlin melaksanakan tugas membantu Kalab DNA dalam mengkoordinasikan kegiatan


ketatausahaan, urusan dalam, teknis administrasi personal, teknis administrasi logistik,
pengawasan dan pengendalian kepustakaan, membantu seluruh kegiatan baik pembinaan
maupun operasional pada Laboratorium DNA, serta mencatat kegiatan harian Kalab DNA
pada papan kegiatan dan mencatat kegiatan menonjol di linglcungan Laboratorium DNA.

b. Menenma tugns dan 18ng jawab lain yang diberikan. sesuai arahan dun petunjuk Kalab
DNA.

c Paunnin dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Banum.

d. Paurmin dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kalab DNA.

e. Paurmin wajib melaporkan perkembangan, pennasalahan, basil, dan analisis evaluasi


pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA.

9. Pamin pada Urmjn

a. Membantu Paurmin mengelola kegiatan surat menyurat yang meliputi menerima surat
masuk, surat keluar, pengarsipan surat, distribusi smat masuk maupun keluar baik di
lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab. DNA.

b. Membantu Paurmin melakukan pengetikan konsep surat agar sesuai Jukminu yang berlaku.

c. Membantu Paurmin melakukan inventarisasi Barang Milik Negara untuk tertib


administrasi.

d. Membantu Paumn'n menyusun dan menyiapkan rencana kebutuhan ATK, pemeliharaan


gedung, AC, alat kesehatan dan ranmor agar seluruh kegiatan dapat beljalan baik.
e. Membantu pelaksanaan pengaturan kebersihan kantor sehingga selalu tcrjaga
kebersihannya.

f. Membantu Paurmin memenuhi kebutuhan peralatan rapat dan penemuan dinas untuk
menjaga kclancamn kegiatan.

gMembantu pelaksanaan pengaturan kebersihan kantor sehingga selalu tcrjaga


kebersihannya.

hMembantu Paurmin memenuhi kebutuhan peralatan rapat dan penemuan dinas untuk
menjaga kclancamn kegiatan.

Membnntu Pounnm molukukm koordlnul pembmmm dan sinem metode tanning Urmx'n
agar lanai deny Mom u

h. Membunm Pnunnin mclakukan dismbui sum mcnyurat,

i: M8"' WWW vans befhubungan dcngan mm: adminiatmi.

j. Membantu Paunnin melakukan Pengccckan data kcmipan Iama maupun bum.

1 Mcnyusun clan mclaksanakan kcBiamn invcntarisasi buku-buku yang ada


diperpustakaan.

l. Menyusun dan mengkompulir Renja Tahunan.

m. Mengevaluasi lapomn.

n. Mengkompulir dan meneliti naskah serta konsep surat yang diajukan para Kaur.
o. Membantu Paurmin dalam pelaksanaan operasional dan administratif gum

pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung yang diben'kan.

10. Banum pada Urmin

a. Membantu Pamin Unm'n mengelola kegiatan surat menyurat yang meliputi

menerima surat masuk, surat kcluar, pengarsipan surat, distribusi surat

masuk maupun keluar baik di lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab. DNA. b. Membantu
Pamin Urmin melakukan pengetikan konsep surat a8 595

J ukminu yang berlaku. c, Membantu Pamin Urmin melakukan inventarisasi Barang Milik
Negara untuk tertib administrasi.

Pnunnin mclakukan dismbui sum mcnyurat,

i: M8"' WWW vans befhubungan dcngan mm: adminiatmi.

j. Membantu Paunnin melakukan Pengccckan data kcmipan Iama maupun bum.

1 Mcnyusun clan mclaksanakan kcBiamn invcntarisasi buku-buku yang ada


diperpustakaan.
l. Menyusun dan mengkompulir Renja Tahunan.

m. Mengevaluasi lapomn.

n. Mengkompulir dan meneliti naskah serta konsep surat yang diajukan para Kaur.

o. Membantu Paurmin dalam pelaksanaan operasional dan administratif gum

pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung yang diben'kan.

10. Banum pada Urmin

a. Membantu Pamin Unm'n mengelola kegiatan surat menyurat yang meliputi

menerima surat masuk, surat kcluar, pengarsipan surat, distribusi surat

masuk maupun keluar baik di lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab.

DNA. b. Membantu Pamin Urmin melakukan pengetikan konsep surat a8 595

J ukminu yang berlaku. c, Membantu Pamin Urmin melakukan inventarisasi Barang Milik
Negara
untuk tertib administrasi.

d~ Membantu Pamm Urmin menyuslm dan menyiapkan rencana kebutuhan ATK,


pemehharaan gedung, Ac, alat kesehatan dan ranmor agar seluruh kegiatan dapat bexjalan
baik.

e. Membantu Pamin Urmin pelaksanaan pengaturan kebersihan kantor sehingga selalu


texjaga kebersihannm

f. Membantu Pamin Unnin memenuhi kebutuhan peralatan rapat dan pertemuan dinas untuk
menjaga kelancaran kegiatan.

g. Membantu,Pamin Urmin melakukan koordinasi pembinaan dan sistem metode tentang


Urmin agar sesuai dengan Jukminu. h. Membantu Pamin Urmin melalmkan distribusi surat
menyurat.

i. Membantu Pamin Urmin melakukan pengecekan data kearsipan lama maupun baru.

j. Membantu Pamin Utmin Menyusun dan melaksanakan kegiatan inventarisasi buku-buku


yang ada diperpustakaan.

k. Membantu Pamin Urmin Menyusun dan mengkompulir Renja Tahunan.

I. Membantu Pamin Urmin mengevaluasi laporan.

m. Membantu Pamin Urmin mengkompulir dan meneliti naskah serta konsep surat yang
diajukan para Kaur.

n, Membantu Pamin Umu'n dalarn pelaksanaan operasional dan administratif guna


pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung yang diben'kan.

rej?igerat0r dan freezer dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan relatif lama untuk
mencegah proses degradasi.

1. Freezer 80 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti dalam jangka waktu yang sangat
lama. Sampel yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah diekstraksi.
Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan sampai jangka waktu 5 tahun, lalu
sampel akan dibuang.

2. Freezer 20 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identifikasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentifikasi namun belum diambil oleh
penyidik.

3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuxan besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.

4. Rak pembanding: digunakan untuk menyimpan sampel dari pembanding,

seperti darah, apus mukosa mulut, dan sebagainya.

5. Rak perlengkapan: digunakan untuk menyimpan stok/cadangan perlengkapan

yang dibutuhkan dalam laboratorium.

basil sequencmg DNA yang telah dilakukan. Angka yang :ertera di bawah peak hams sesuai
dengan kontrol human cell 1 me DNA. Angka yang tertera pada bagian atas peak mempan
lokus DNAnya.

Di dalam ruang CE ini, ada satu hal penting yang harus dijaga, yaitu suhu mangan.Suhu
mangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol ams elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekentalan tertentu
yang harus dijaga kekentalannya. Apabila suhu mangan hangat, POP Polymer dapat mencair
sehingga akan mengganggu

j alannya running. Oleh karena itu, ruangan hams tetap dijaga dalam kondisi dingin.

. Chemical and Preparation Room

Chemical and preparation room merupakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan ldmia yang digunakan dalam prose: pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA, pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di ruangan ini. Bahan kimia tenentu disimpan di dalam mangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang

Examination 1. /

Storage Room Storage room berfungsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang scdang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, yang disimpan di dalam

refrigerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding. Penyimapan dalam

mum

lROFIL INSTITUSI MITRA


A. Sejarah Singkat dan Perkembangan

Laboratorium DNA PUSdokkes Polri merupakan laboratorium DNA fonensik yang berada di
bawah naungan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri
dibangun berdasarkan keijasama amara kepolisian Indonesia (Polri) dengan kepolisian
Australia (AFP) dan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2007. Pada awalnya selama 2 tahun
(2007-2009) laboratorium ini masih dipegang dan dikelola penuh oleh pihak Australia,
sclanjutnya pada tahun 2009 sampai saat ini sudah dikelola oleh pihak Indonesia dan masih
tetap mendapat pengawasan dari pihak Australia.

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki standar pemeriksaan tertinggi dan dapat
dipergunakan dalam kasus-kasus pidana, namun juga dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan proses identifikasi, seperti pada kasus~kasus DVI.

B. Visi dan Misi

1. Visi

Dokkes Polri yang profesional, bermoral, dan modem.

2. Misi

a Menyelenggarakan Kedokterm Kepolisian guna melaksanakan tugas


k 1' ' (Polmas) dan mendukung tugas operasiona 14690115 d dang epo ISlan

Penegakkan hukum, harkamdagri dan harkamtibmas.

b. Menyelenggarakan pelayanan kcsehatan paripumn, 36m memfasilitasi masyarakat Polri


untuk mewujudkan hidup sehat

c. Meuyiapkan dan memelihara personal dan satuan Polri schingga schat


samaptasenaprodulaif.

d. Mengelola sumbcr daya Dokka Polri swat-a profmional, tmnsparan,


akmtabeldanmodemgunamelaksmkanmyskepolisiandanmenduhmg

tugas pembinaan maupun 5mional Polri.

C. Tngas, Fungsi, dan Program Keri:

Iaboratorimn DNA Pusdokkw Polri bertugas menyelenggamkan kegiatan operasional dan


pembinaan bidang pemeriksaan DNA di tingkat pusat dan dukungan kewilayahan dan
melakmnakan pembinaan peuelitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, puss! rujukan
ilmu pengetahuan dan telmologi laboratorium DNA. Guna peningkatan dukungan bidang
kedoktexan kepolisian, laboratorium DNA menyelenggamkan fimgsi:
1. Pelaksanaau dan pembinaan dukungan kedoktemn kepolisian pada kegiatan operasional
laboratorium DNA di tingkat pusat dan dukungan kewilayahan

2. Pelaksanaan dan pembinaan dukungan kedokteran kepolisian pada kegiaxan penelitian,


pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem dan metoda sena sarana prasarana
Iabomtorium DNA.

3Pelaksanaan dan pembinaan duklmgan kedoktemn kepolisian pada kegiatan pendidikan dan
latihan ketemmpilan laboralorimn DNA di jajaran Polri.

4Peiaksanaan koordinasi dan keljasama dengan institusi atau kelembagaan terkait di dalam
maupun di tuar negeri.

5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan unsur pelaksana lainnya pada Pusdokkes
Polri untuk kepentingan tugas kepoliSian

6. Pembcrian dukungan (back up) kewilayahan dalam bentuk pembinaan dan bantuan
personel dalam pelaksanaan fungsi laboraton'um DNA.

Program-program kerja yang dilakukan Laboratorium DNA Pusdokkes.

Poln' pada tahun 2013, antara lain peningkatan kemampuan personel kesehatan

Polri yang mempunyai keterampilan DNA, pengumpulan profil DNA pelakutindak


kn'minal, optimalisasi waktu pengambilan sampel DNA dengan media cotton bud,

dan pemeriksaan laboratorium DNA.

1). Lokasi dan Tata Letak

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri terletak di Jalan Cipinang Barn Raya 3B, Jakarta Timur
13240. Lokasinya satu kompleks dengan Pusat Farmasi

Kesehatan Polri dan Depo Materil Kesehatan Polri.

E. Struktur Organisasi

Berdasarkan PERKAP N0. 21 tahun 2010, struktur organisasi dalam

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri adalah sebagai berikut:

1. Kalab (Kepala Laboratorium) DNA

a. Kalab DNA bertugas memimpin, membina, mengawasi, dan mengendalikan

fungsi satuan organisasi dalam linmgan Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, pembinaan
penclitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, pusat mjukan Hmu pengetahuan dan
teknologi Laboratorium DNA, guna
kepentingan peningkatan dukungan tugas Kedokteran Kepolisian.

b. Kalab DNA dalam pelaksanaan tugas dibantu oxen;

i. ii. iii.

iv.

Kepala Urusan Teknis (Kaurtek) Kepala Urusan Material Logistik(Kau1matlog) Kepala


Urusan Mum (Kaurmutu)

Penata Urusan Administrasi (Paumin)

c. Kalab DNA melaksanakan tugas:

i.

ii.

iii.

iv.
vi.

vii.

viii.

menyelenggarakan dukungan Kedokteran Kepolisian pada kegiatan

operasional Laboratorium DNA;

menyusun dan menyiapkan Rencana Kerja, analisa dan evaluasi )aporan kegiatan operasional
Laboratorium DNA;

melaksanakan penyempumaan Standaxd Operasionai Prosedur (SOP) Laboratorium DNA


sesuai dengan standar Intemasional/ISO 17025; menyusun, menyiapkan, dan
mengembangkan piranti lunak tentang

operasional Laboratorium DNA Polri;

pengawasan, pengendalian, dan pengembangan Crzminal DNA database

dan Population DNA database; melaksanakan bimbingan tekm's dan keterampilan, penelitian
dan
pengembangan, pendidikan dan pelatihan personal untuk meningkatkan

kemampuan dalam bidang pemeriksaan DNA;

menyelenggatakan koordinasi dan kerjasama dengar. institusi/

kelembagaan terkait baik dalam maupun luar negeri;

mengajukan saran pertimbangim, dan/atau telaahan staf di bldang

laboratorium DNA bagi peningkatan dukungan Kedokteran Kepolisian

baik diminta atau tidak kepada KaP"Sdkkes P01;

ix mmmwmdmpcngmdllimkmdaxammg mammmmmma d mmmmmmmmmmsjawbmz


mmmmmmmpom e. KahbDNAwajmmehpuhnpumbanmpamsaIMInsiLdan _
Misgswumpgummmnmmmganisasidiunm hbDNAkepadaKapusdokLmPohi Dalam m
Kalab DNA bum melaksamkan tugas, dapat

maddesasihnkepadaKmpadalabDNA. 2. Kannek

a. W melabamkan mm L MembaanalabDNAunmkduhmganpersondditingkatpusatdan
backwkewilayahandalamlnlolahmdanpengambilanmpel biologis unmk penneribaan DNA; ii
Membamn Kalab DNA menyusun lapomn, analisa, dan evaluasi kegiatan tcknis basil
pcmetiksaan DNA;

iii. Manbantu Kalab DNA melaksamkan pembinaan dan operasional


pmclitianshnlatilmketerampilandibidangteknispemeriksamdan amlisa basil paneriksaan
DNA;

iv. Membantu Kala!) DNA melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, pemeriksaan,


anali. (kn evaluasi sampel DNA sesuai SOP Labontorium DNA;

v. Manbanm Kalab DNA menyajlkan data kinerja tcknis Laboratotium

DNA;

vi. Membantu Kalab DNA menyusun rencana kerja dan rencana kegiatan fungsi tekm's
pemeriksaan dan analisa basil pemen'ksaan Laboratorimn DNA;

vii. Memberikan amhan, pcngawasan, dan pengendalian kepada Pamin yang berada di bawah
lingkup tugas Unek.

b. Menerima tugas dan mnggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.

c. Kaunek dalam melaksanakan tugasnya benanggung jawab kepada Kalab DNA.


(1. Kaurtek wajib melaporkan perkembangan, pennasalahan, basil, dan analisis evaluasi
pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA

3. Pamin pada Urtek a. Pamin pada Urtek melaksanakan tugas membantu Kaur dalam
kegiatan

ketatusahan, urusan dalam, teknis administrasi personel, dan teknis administrasi logistik.

b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional pada Unek.

c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kaurtek.

d. Pamin pada Unek dalam melaksanakan tugasnya benanggung jawab kepada Kaurtek.

e. Pamin pada Unek wajib melaporkan Perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada

Kaurtek.

4 Kaurmatlog

5Kaunnatlog melaksanakan tugas membantu Kalab DNA melaksanakan kegiatan pembinaan


dan operasional di bidang perencanaan, pcnehtian dan pcngembangan sarana prasarana
Iaboratorium DNA; menyusun laporan, analisa dan evaluasi sarana prasarana Laboratorium
DNA; teknis administrasi logistik; menyajikaq data sarana prasarana laboratorium DNA; dan
menyusun rencana kerja, rencana kegiatan yang berkaitan dengan materiel dan logistik
Laboraton'um DNA.

b. Menelima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan. sesuai arahan den petunjuk
Kalab DNA

c. Kaunnatlog dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kalab DNA.

(1 Kaunnatlog wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, basil, dan

analisis evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA.

5. PaminpadaUrmatlog a. Pamin pada Unmatlog melaksanakan tugas membantu Kaur dalam


kegiatan ketatausahaan urusan dalam, teknis administrasi personel, dan teknis administrasi
logistik. b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional pada

Urmadog.

c. Menenma tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan, sesuai arahan dan

petunjuk Kaunnatlog.

d. Pamin pada Unnatllog dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada


Kaurmatlog.
c. Pamin pada Urmalog wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaurmatlog.

6, KauImutu

a. Kaurmutu melaksarlakan tugas membantu Kalab DNA untuk dukungan P31301161 di


tingkat pusat dan back up kewilayahan dalam hal olah TKP dan pengambilan sampel biologis
untuk pemeriksaan DNA; menyusun dan menyiapkan rencana kexja, rencana kegiatan,
analisa dan evaluasi pengawasan dan mutu SDM Laboratorium DNA; melaksanakan
penyempumaan Standard Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium DNA sesuai dengan
standar IntemasionaJIISO 17025; menyusun, menyiapkan dan mengembangkan phanti lunak
tentang operasional Laboratorium DNA Polri; pengawasan, pengendalian, dan
pengembangan Crzminal DNA database dan Population DNA database; melaksanakan
bimbingan teknis keterampilan, penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan
personel untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang pemexiksaan DNA; serta
melaksanakan pembinaan sistem dan metode di bidang fungsi pengawasan dan mutu SDM
Labomtorium DNA.

b. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diben'kan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.

0. Kaurmutu dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kalab

DNA.
1, Kaurmutu wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, hasil, dan analisis evaluasi
pelaksanaan tugas dj lingkungan lab DNA kepada Kalab

DNA. 7_ Pamin pada Unnutu a Pamin pada Urmutu melaksanakan tugas membantu Kaur
dalam kegiatan ketatusahap, urusan dalam, teknis administrasi personal, dan teknis
administrasi logistik. b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional
pada Urmutu

c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan sesuai amhan dan

petunjuk Kaurmutu.

d Pamin pada Urmutu dalam melaksanakan tugasnya bettanggung jawab kepada Kaunnutu.

e. Pamin pada Urmutu wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, hasil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaunnutu.

8. Paurmin a. Paumlin melaksanakan tugas membantu Kalab DNA dalam mengkoordinasikan


kegiatan ketatausahaan, urusan dalam, teknis administrasi personal, teknis administrasi
logistik, pengawasan dan pengendalian kepustakaan, membantu seluruh kegiatan baik
pembinaan

maupun operasional pada Laboratorium DNA, serta mencatat kegiatan

harian Kalab DNA pada papan kegiatan dan mencatat kegiatan menonjol di
linglcungan Laboratorium DNA.

D. Menenma tugns dan 18ng jawab lain yang diberikan. sesuai arahan dun

petunjuk Kalab DNA.

0 Paunnin dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Banum.

d. Paurmin dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kalab

DNA. 5. Paurmin wajib melaporkan perkembangan, pennasalahan, basil, dan analisis


evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA.

9. Pamin pada Urmjn a. Membantu Paurmin mengelola kegiatan surat menyurat yang
meliputi menerima surat masuk, surat keluar, pengarsipan surat, distribusi smat

masuk maupun keluar baik di lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab.

DNA.

b. Membantu Paurmin melakukan pengetikan konsep surat agar sesuai


Jukminu yang berlaku.

c. Membantu Paurmin melakukan inventarisasi Barang Milik Negara untuk tertib


administrasi.

d. Membantu Paumn'n menyusun dan menyiapkan rencana kebutuhan ATK, pemeliharaan


gedung, AC, alat kesehatan dan ranmor agar seluruh kegiatan dapat beljalan baik.

8Membantu pelaksanaan pengaturan kebersihan kantor sehingga selalu tcrjaga


kebersihannya.

fMembantu Paurmin memenuhi kebutuhan peralatan rapat dan penemuan

dinas untuk menjaga kclancamn kegiatan.

Membnntu Pounnm molukukm koordlnul pembmmm dan sinem metode tanning Urmx'n
agar lanai deny Mom u

h. Membunm Pnunnin mclakukan dismbui sum mcnyurat,

i: M8"' WWW vans befhubungan dcngan mm: adminiatmi.

j. Membantu Paunnin melakukan Pengccckan data kcmipan Iama maupun bum.


1 Mcnyusun clan mclaksanakan kcBiamn invcntarisasi buku-buku yang ada
diperpustakaan.

l. Menyusun dan mengkompulir Renja Tahunan.

m. Mengevaluasi lapomn.

n. Mengkompulir dan meneliti naskah serta konsep surat yang diajukan para Kaur.

o. Membantu Paurmin dalam pelaksanaan operasional dan administratif gum

pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung yang diben'kan.

10. Banum pada Urmin

a. Membantu Pamin Unm'n mengelola kegiatan surat menyurat yang meliputi

menerima surat masuk, surat kcluar, pengarsipan surat, distribusi surat

masuk maupun keluar baik di lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab.

DNA. b. Membantu Pamin Urmin melakukan pengetikan konsep surat a8 595


J ukminu yang berlaku. c, Membantu Pamin Urmin melakukan inventarisasi Barang Milik
Negara

untuk tertib administrasi.

d~ Membantu Pamm Urmin menyuslm dan menyiapkan rencana kebutuhan

ATK, pemehharaan gedung, Ac, alat kesehatan dan ranmor agar seluruh

kegiatan dapat bexjalan baik.

e. Membantu Pamin Urmin pelaksanaan pengaturan kebersihan kantor sehingga selalu


texjaga kebersihannm

f. Membantu Pamin Unnin memenuhi kebutuhan peralatan rapat dan

pertemuan dinas untuk menjaga kelancaran kegiatan.

g. Membantu,Pamin Urmin melakukan koordinasi pembinaan dan sistem

metode tentang Urmin agar sesuai dengan Jukminu. h. Membantu Pamin Urmin melalmkan
distribusi surat menyurat.

i. Membantu Pamin Urmin melakukan pengecekan data kearsipan lama


maupun baru. j. Membantu Pamin Utmin Menyusun dan melaksanakan kegiatan inventarisasi
buku-buku yang ada diperpustakaan. k. Membantu Pamin Urmin Menyusun dan
mengkompulir Renja Tahunan. I. Membantu Pamin Urmin mengevaluasi laporan.

m. Membantu Pamin Urmin mengkompulir dan meneliti naskah serta konsep

surat yang diajukan para Kaur.

n, Membantu Pamin Umu'n dalarn pelaksanaan operasional dan administratif

guna pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung

yang diben'kan.

Fuilim

Fasilitas di Labomwrium DNA Pusdokkes Poln, amam lain Qiagen meobot 3.2], Polymerase
Chain Reaction (PCR), Real Time PCR System 7500 AB (Applied Biosystem), Laminar Air
Flow, Applied Blosyslems 3130 Genetic Analyzer, Applied Bloomemw 3130):] Genetic
Analyzer, Centrifuge, UltraCeniry'uge. MW Centrifuge. Memmert Water Bath, heating
block, Tomy Auiaclafe, UV 4 PCR. oven, shaker, freezer -80, vortex, mnkroskop,
mikroskop stereo, refrigerator, 6750 Freezer/Mill cryogenic grinder, Elmasomc E 30 H
(ultrasonic cleaning umt), dan Milli-Q and Ultrapure Water System.

C. Sumber Days Manusia Laboratorium DNA Pusdokkes Polri didukung oleh 12 orang
tenaga. kcrja. Tenaga kerja bcrdasarkan jcnjang pendidikan di Laboratorium DNA Pusdokkes
Polri terdiri dari 10 orang lulusan Sl Biologi yang 2 di antaranya juga mcrupakan polisi, l
orang lulusan S2 forensik yang juga merupakan polisi, dan 1 orang lulusan kedokteran gigi.
Dari kedua belas orang tersebut memiliki tugasnya musing-musing, yaitu:

Kepala Laboraton um DNA : KBP Drs. Putut Tjahjo Widodo, DFM, M.Si.

Kaur Muiu : Iptu Ifan Wahyudi, S.Si. Kaur Tcknik DNA : Iptu Hastanto Januar Ahmad, S.Si.
Kaur Pengawasan : Penaia drg. Nurtami Soedarsono. PhD

Umsan Pcnanganan Sampel : Panda Latifah Ismiyati, S.Si. Urusan Pcmcriksaan DNA : 1.
Panda Reino Dwi Wahyuningsih, 8.51

2. Panda Novi Wulandari, S.Si.

rej?igerat0r dan freezer dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan relatif lama untuk
mencegah proses degradasi.

1. Freezer 80 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti dalam jangka waktu yang sangat
lama. Sampel yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah diekstraksi.
Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan sampai jangka waktu 5 tahun, lalu
sampel akan dibuang.

2. Freezer 20 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identifikasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentifikasi namun belum diambil oleh
penyidik.

3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuxan besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.

4. Rak pembanding: digunakan untuk menyimpan sampel dari pembanding,


seperti darah, apus mukosa mulut, dan sebagainya.

5. Rak perlengkapan: digunakan untuk menyimpan stok/cadangan perlengkapan

yang dibutuhkan dalam laboratorium.

basil sequencmg DNA yang telah dilakukan. Angka yang :ertera di bawah peak hams sesuai
dengan kontrol human cell 1 me DNA. Angka yang tertera pada bagian atas peak mempan
lokus DNAnya.

Di dalam ruang CE ini, ada satu hal penting yang harus dijaga, yaitu suhu mangan.Suhu
mangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol ams elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekentalan tertentu
yang harus dijaga kekentalannya. Apabila suhu mangan hangat, POP Polymer dapat mencair
sehingga akan mengganggu

j alannya running. Oleh karena itu, ruangan hams tetap dijaga dalam kondisi dingin.

. Chemical and Preparation Room

Chemical and preparation room merupakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan ldmia yang digunakan dalam prose: pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA, pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di ruangan ini. Bahan kimia tenentu disimpan di dalam mangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang

Examination 1. /

Storage Room Storage room berfungsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang scdang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, yang disimpan di dalam

refrigerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding. Penyimapan dalam

mum

lROFIL INSTITUSI MITRA

A. Sejarah Singkat dan Perkembangan

Laboratorium DNA PUSdokkes Polri merupakan laboratorium DNA fonensik yang berada di
bawah naungan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri
dibangun berdasarkan keijasama amara kepolisian Indonesia (Polri) dengan kepolisian
Australia (AFP) dan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2007. Pada awalnya selama 2 tahun
(2007-2009) laboratorium ini masih dipegang dan dikelola penuh oleh pihak Australia,
sclanjutnya pada tahun 2009 sampai saat ini sudah dikelola oleh pihak Indonesia dan masih
tetap mendapat pengawasan dari pihak Australia.

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki standar pemeriksaan tertinggi dan dapat
dipergunakan dalam kasus-kasus pidana, namun juga dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan proses identifikasi, seperti pada kasus~kasus DVI.

B. Visi dan Misi

1. Visi

Dokkes Polri yang profesional, bermoral, dan modem.

2. Misi

a Menyelenggarakan Kedokterm Kepolisian guna melaksanakan tugas

k 1' ' (Polmas) dan mendukung tugas operasiona 14690115 d dang epo ISlan

Penegakkan hukum, harkamdagri dan harkamtibmas.

b. Menyelenggarakan pelayanan kcsehatan paripumn, 36m memfasilitasi masyarakat Polri


untuk mewujudkan hidup sehat

c. Meuyiapkan dan memelihara personal dan satuan Polri schingga schat


samaptasenaprodulaif.
d. Mengelola sumbcr daya Dokka Polri swat-a profmional, tmnsparan,
akmtabeldanmodemgunamelaksmkanmyskepolisiandanmenduhmg

tugas pembinaan maupun 5mional Polri.

C. Tngas, Fungsi, dan Program Keri:

Iaboratorimn DNA Pusdokkw Polri bertugas menyelenggamkan kegiatan operasional dan


pembinaan bidang pemeriksaan DNA di tingkat pusat dan dukungan kewilayahan dan
melakmnakan pembinaan peuelitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, puss! rujukan
ilmu pengetahuan dan telmologi laboratorium DNA. Guna peningkatan dukungan bidang
kedoktexan kepolisian, laboratorium DNA menyelenggamkan fimgsi:

1. Pelaksanaau dan pembinaan dukungan kedoktemn kepolisian pada kegiatan operasional


laboratorium DNA di tingkat pusat dan dukungan kewilayahan

2. Pelaksanaan dan pembinaan dukungan kedokteran kepolisian pada kegiaxan penelitian,


pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem dan metoda sena sarana prasarana
Iabomtorium DNA.

3Pelaksanaan dan pembinaan duklmgan kedoktemn kepolisian pada kegiatan pendidikan dan
latihan ketemmpilan laboralorimn DNA di jajaran Polri.

4Peiaksanaan koordinasi dan keljasama dengan institusi atau kelembagaan terkait di dalam
maupun di tuar negeri.
5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan unsur pelaksana lainnya pada Pusdokkes
Polri untuk kepentingan tugas kepoliSian

6. Pembcrian dukungan (back up) kewilayahan dalam bentuk pembinaan dan bantuan
personel dalam pelaksanaan fungsi laboraton'um DNA.

Program-program kerja yang dilakukan Laboratorium DNA Pusdokkes.

Poln' pada tahun 2013, antara lain peningkatan kemampuan personel kesehatan

Polri yang mempunyai keterampilan DNA, pengumpulan profil DNA pelakutindak

kn'minal, optimalisasi waktu pengambilan sampel DNA dengan media cotton bud,

dan pemeriksaan laboratorium DNA.

1). Lokasi dan Tata Letak

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri terletak di Jalan Cipinang Barn Raya 3B, Jakarta Timur
13240. Lokasinya satu kompleks dengan Pusat Farmasi

Kesehatan Polri dan Depo Materil Kesehatan Polri.

E. Struktur Organisasi
Berdasarkan PERKAP N0. 21 tahun 2010, struktur organisasi dalam

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri adalah sebagai berikut:

1. Kalab (Kepala Laboratorium) DNA

a. Kalab DNA bertugas memimpin, membina, mengawasi, dan mengendalikan

fungsi satuan organisasi dalam linmgan Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, pembinaan
penclitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, pusat mjukan Hmu pengetahuan dan
teknologi Laboratorium DNA, guna

kepentingan peningkatan dukungan tugas Kedokteran Kepolisian.

b. Kalab DNA dalam pelaksanaan tugas dibantu oxen;

i. ii. iii.

iv.

Kepala Urusan Teknis (Kaurtek) Kepala Urusan Material Logistik(Kau1matlog) Kepala


Urusan Mum (Kaurmutu)
Penata Urusan Administrasi (Paumin)

c. Kalab DNA melaksanakan tugas:

i.

ii.

iii.

iv.

vi.

vii.

viii.

menyelenggarakan dukungan Kedokteran Kepolisian pada kegiatan

operasional Laboratorium DNA;


menyusun dan menyiapkan Rencana Kerja, analisa dan evaluasi )aporan kegiatan operasional
Laboratorium DNA;

melaksanakan penyempumaan Standaxd Operasionai Prosedur (SOP) Laboratorium DNA


sesuai dengan standar Intemasional/ISO 17025; menyusun, menyiapkan, dan
mengembangkan piranti lunak tentang

operasional Laboratorium DNA Polri;

pengawasan, pengendalian, dan pengembangan Crzminal DNA database

dan Population DNA database; melaksanakan bimbingan tekm's dan keterampilan, penelitian
dan

pengembangan, pendidikan dan pelatihan personal untuk meningkatkan

kemampuan dalam bidang pemeriksaan DNA;

menyelenggatakan koordinasi dan kerjasama dengar. institusi/

kelembagaan terkait baik dalam maupun luar negeri;

mengajukan saran pertimbangim, dan/atau telaahan staf di bldang


laboratorium DNA bagi peningkatan dukungan Kedokteran Kepolisian

baik diminta atau tidak kepada KaP"Sdkkes P01;

ix mmmwmdmpcngmdllimkmdaxammg mammmmmma d mmmmmmmmmmsjawbmz


mmmmmmmpom e. KahbDNAwajmmehpuhnpumbanmpamsaIMInsiLdan _
Misgswumpgummmnmmmganisasidiunm hbDNAkepadaKapusdokLmPohi Dalam m
Kalab DNA bum melaksamkan tugas, dapat

maddesasihnkepadaKmpadalabDNA. 2. Kannek

a. W melabamkan mm L MembaanalabDNAunmkduhmganpersondditingkatpusatdan
backwkewilayahandalamlnlolahmdanpengambilanmpel biologis unmk penneribaan DNA; ii
Membamn Kalab DNA menyusun lapomn, analisa, dan evaluasi kegiatan tcknis basil
pcmetiksaan DNA;

iii. Manbantu Kalab DNA melaksamkan pembinaan dan operasional


pmclitianshnlatilmketerampilandibidangteknispemeriksamdan amlisa basil paneriksaan
DNA;

iv. Membantu Kala!) DNA melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, pemeriksaan,


anali. (kn evaluasi sampel DNA sesuai SOP Labontorium DNA;

v. Manbanm Kalab DNA menyajlkan data kinerja tcknis Laboratotium

DNA;
vi. Membantu Kalab DNA menyusun rencana kerja dan rencana kegiatan fungsi tekm's
pemeriksaan dan analisa basil pemen'ksaan Laboratorimn DNA;

vii. Memberikan amhan, pcngawasan, dan pengendalian kepada Pamin yang berada di bawah
lingkup tugas Unek.

b. Menerima tugas dan mnggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.

c. Kaunek dalam melaksanakan tugasnya benanggung jawab kepada Kalab DNA.

(1. Kaurtek wajib melaporkan perkembangan, pennasalahan, basil, dan analisis evaluasi
pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA

3. Pamin pada Urtek a. Pamin pada Urtek melaksanakan tugas membantu Kaur dalam
kegiatan

ketatusahan, urusan dalam, teknis administrasi personel, dan teknis administrasi logistik.

b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional pada Unek.

c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kaurtek.
d. Pamin pada Unek dalam melaksanakan tugasnya benanggung jawab kepada Kaurtek.

e. Pamin pada Unek wajib melaporkan Perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada

Kaurtek.

4 Kaurmatlog

5Kaunnatlog melaksanakan tugas membantu Kalab DNA melaksanakan kegiatan pembinaan


dan operasional di bidang perencanaan, pcnehtian dan pcngembangan sarana prasarana
Iaboratorium DNA; menyusun laporan, analisa dan evaluasi sarana prasarana Laboratorium
DNA; teknis administrasi logistik; menyajikaq data sarana prasarana laboratorium DNA; dan
menyusun rencana kerja, rencana kegiatan yang berkaitan dengan materiel dan logistik
Laboraton'um DNA.

b. Menelima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan. sesuai arahan den petunjuk
Kalab DNA

c. Kaunnatlog dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kalab DNA.

(1 Kaunnatlog wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, basil, dan

analisis evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA.
5. PaminpadaUrmatlog a. Pamin pada Unmatlog melaksanakan tugas membantu Kaur dalam
kegiatan ketatausahaan urusan dalam, teknis administrasi personel, dan teknis administrasi
logistik. b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional pada

Urmadog.

c. Menenma tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan, sesuai arahan dan

petunjuk Kaunnatlog.

d. Pamin pada Unnatllog dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada


Kaurmatlog.

c. Pamin pada Urmalog wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaurmatlog.

6, KauImutu

a. Kaurmutu melaksarlakan tugas membantu Kalab DNA untuk dukungan P31301161 di


tingkat pusat dan back up kewilayahan dalam hal olah TKP dan pengambilan sampel biologis
untuk pemeriksaan DNA; menyusun dan menyiapkan rencana kexja, rencana kegiatan,
analisa dan evaluasi pengawasan dan mutu SDM Laboratorium DNA; melaksanakan
penyempumaan Standard Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium DNA sesuai dengan
standar IntemasionaJIISO 17025; menyusun, menyiapkan dan mengembangkan phanti lunak
tentang operasional Laboratorium DNA Polri; pengawasan, pengendalian, dan
pengembangan Crzminal DNA database dan Population DNA database; melaksanakan
bimbingan teknis keterampilan, penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan
personel untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang pemexiksaan DNA; serta
melaksanakan pembinaan sistem dan metode di bidang fungsi pengawasan dan mutu SDM
Labomtorium DNA.

b. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diben'kan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.

0. Kaurmutu dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kalab

DNA.

1, Kaurmutu wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, hasil, dan analisis evaluasi


pelaksanaan tugas dj lingkungan lab DNA kepada Kalab

DNA. 7_ Pamin pada Unnutu a Pamin pada Urmutu melaksanakan tugas membantu Kaur
dalam kegiatan ketatusahap, urusan dalam, teknis administrasi personal, dan teknis
administrasi logistik. b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional
pada Urmutu

c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan sesuai amhan dan

petunjuk Kaurmutu.

d Pamin pada Urmutu dalam melaksanakan tugasnya bettanggung jawab kepada Kaunnutu.
e. Pamin pada Urmutu wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, hasil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaunnutu.

8. Paurmin a. Paumlin melaksanakan tugas membantu Kalab DNA dalam mengkoordinasikan


kegiatan ketatausahaan, urusan dalam, teknis administrasi personal, teknis administrasi
logistik, pengawasan dan pengendalian kepustakaan, membantu seluruh kegiatan baik
pembinaan

maupun operasional pada Laboratorium DNA, serta mencatat kegiatan

harian Kalab DNA pada papan kegiatan dan mencatat kegiatan menonjol di

linglcungan Laboratorium DNA.

D. Menenma tugns dan 18ng jawab lain yang diberikan. sesuai arahan dun

petunjuk Kalab DNA.

0 Paunnin dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Banum.

d. Paurmin dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kalab

DNA. 5. Paurmin wajib melaporkan perkembangan, pennasalahan, basil, dan analisis


evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA.
9. Pamin pada Urmjn a. Membantu Paurmin mengelola kegiatan surat menyurat yang
meliputi menerima surat masuk, surat keluar, pengarsipan surat, distribusi smat

masuk maupun keluar baik di lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab.

DNA.

b. Membantu Paurmin melakukan pengetikan konsep surat agar sesuai

Jukminu yang berlaku.

c. Membantu Paurmin melakukan inventarisasi Barang Milik Negara untuk tertib


administrasi.

d. Membantu Paumn'n menyusun dan menyiapkan rencana kebutuhan ATK, pemeliharaan


gedung, AC, alat kesehatan dan ranmor agar seluruh kegiatan dapat beljalan baik.

8Membantu pelaksanaan pengaturan kebersihan kantor sehingga selalu tcrjaga


kebersihannya.

fMembantu Paurmin memenuhi kebutuhan peralatan rapat dan penemuan

dinas untuk menjaga kclancamn kegiatan.


Membnntu Pounnm molukukm koordlnul pembmmm dan sinem metode tanning Urmx'n
agar lanai deny Mom u

h. Membunm Pnunnin mclakukan dismbui sum mcnyurat,

i: M8"' WWW vans befhubungan dcngan mm: adminiatmi.

j. Membantu Paunnin melakukan Pengccckan data kcmipan Iama maupun bum.

1 Mcnyusun clan mclaksanakan kcBiamn invcntarisasi buku-buku yang ada


diperpustakaan.

l. Menyusun dan mengkompulir Renja Tahunan.

m. Mengevaluasi lapomn.

n. Mengkompulir dan meneliti naskah serta konsep surat yang diajukan para Kaur.

o. Membantu Paurmin dalam pelaksanaan operasional dan administratif gum

pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung yang diben'kan.
10. Banum pada Urmin

a. Membantu Pamin Unm'n mengelola kegiatan surat menyurat yang meliputi

menerima surat masuk, surat kcluar, pengarsipan surat, distribusi surat

masuk maupun keluar baik di lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab.

DNA. b. Membantu Pamin Urmin melakukan pengetikan konsep surat a8 595

J ukminu yang berlaku. c, Membantu Pamin Urmin melakukan inventarisasi Barang Milik
Negara

untuk tertib administrasi.

d~ Membantu Pamm Urmin menyuslm dan menyiapkan rencana kebutuhan

ATK, pemehharaan gedung, Ac, alat kesehatan dan ranmor agar seluruh

kegiatan dapat bexjalan baik.

e. Membantu Pamin Urmin pelaksanaan pengaturan kebersihan kantor sehingga selalu


texjaga kebersihannm
f. Membantu Pamin Unnin memenuhi kebutuhan peralatan rapat dan

pertemuan dinas untuk menjaga kelancaran kegiatan.

g. Membantu,Pamin Urmin melakukan koordinasi pembinaan dan sistem

metode tentang Urmin agar sesuai dengan Jukminu. h. Membantu Pamin Urmin melalmkan
distribusi surat menyurat.

i. Membantu Pamin Urmin melakukan pengecekan data kearsipan lama

maupun baru. j. Membantu Pamin Utmin Menyusun dan melaksanakan kegiatan inventarisasi
buku-buku yang ada diperpustakaan. k. Membantu Pamin Urmin Menyusun dan
mengkompulir Renja Tahunan. I. Membantu Pamin Urmin mengevaluasi laporan.

m. Membantu Pamin Urmin mengkompulir dan meneliti naskah serta konsep

surat yang diajukan para Kaur.

n, Membantu Pamin Umu'n dalarn pelaksanaan operasional dan administratif

guna pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung
yang diben'kan.

Fuilim

Fasilitas di Labomwrium DNA Pusdokkes Poln, amam lain Qiagen meobot 3.2], Polymerase
Chain Reaction (PCR), Real Time PCR System 7500 AB (Applied Biosystem), Laminar Air
Flow, Applied Blosyslems 3130 Genetic Analyzer, Applied Bloomemw 3130):] Genetic
Analyzer, Centrifuge, UltraCeniry'uge. MW Centrifuge. Memmert Water Bath, heating
block, Tomy Auiaclafe, UV 4 PCR. oven, shaker, freezer -80, vortex, mnkroskop,
mikroskop stereo, refrigerator, 6750 Freezer/Mill cryogenic grinder, Elmasomc E 30 H
(ultrasonic

cleaning umt), dan Milli-Q and Ultrapure Water System.

C. Sumber Days Manusia Laboratorium DNA Pusdokkes Polri didukung oleh 12 orang
tenaga. kcrja. Tenaga kerja bcrdasarkan jcnjang pendidikan di Laboratorium DNA Pusdokkes
Polri terdiri dari 10 orang lulusan Sl Biologi yang 2 di antaranya juga mcrupakan polisi, l
orang lulusan S2 forensik yang juga merupakan polisi, dan 1 orang lulusan kedokteran gigi.
Dari kedua belas orang tersebut memiliki tugasnya musing-musing, yaitu:

Kepala Laboraton um DNA : KBP Drs. Putut Tjahjo Widodo, DFM, M.Si.

Kaur Muiu : Iptu Ifan Wahyudi, S.Si. Kaur Tcknik DNA : Iptu Hastanto Januar Ahmad, S.Si.
Kaur Pengawasan : Penaia drg. Nurtami Soedarsono. PhD

Umsan Pcnanganan Sampel : Panda Latifah Ismiyati, S.Si. Urusan Pcmcriksaan DNA : 1.
Panda Reino Dwi Wahyuningsih, 8.51
2. Panda Novi Wulandari, S.Si.

Urusan Percncanaan : Penda MUh Fuad Riyadi, S.Si.

Urusan Litbang : Penda AAG. Raka A, Swastika, S.Si. Urusan Pengawasan SDM : Penda
Restu Priono, S.Si.

Urusan Pengawasan Mutu : Penda Dewi Monasan', S.Si.

Urusan Administrasi : Penda Riris Savitri, 851'.

H. Kerjasama dan Pelayanan

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri menjalin keljasama dengan berbagai pihak dalam
berbagai aspck kegiatan yaitu penyidikan, penyelidikan, dan penelitian, seperti dengan
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Jakarta, Kementrian Kesehatan, Universitas Indonesia,
dan Rumah Sakit Bhayangkara

Tingkat 1 Raden Said Sukamto Jakarta. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri pelayanan
berupa membantu tugas kepolisian dalam bidang penyidikan dan

penyelidikan kasus-kasus tindak pidana secara ilmiah (SCientiflc) 181311


pemeriksaan DNA.

rej?igerat0r dan freezer dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan relatif lama untuk
mencegah proses degradasi.

1. Freezer 80 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti dalam jangka waktu yang sangat
lama. Sampel yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah diekstraksi.
Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan sampai jangka waktu 5 tahun, lalu
sampel akan dibuang.

2. Freezer 20 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identifikasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentifikasi namun belum diambil oleh
penyidik.

3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuxan besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.

4. Rak pembanding: digunakan untuk menyimpan sampel dari pembanding,

seperti darah, apus mukosa mulut, dan sebagainya.

5. Rak perlengkapan: digunakan untuk menyimpan stok/cadangan perlengkapan

yang dibutuhkan dalam laboratorium.


basil sequencmg DNA yang telah dilakukan. Angka yang :ertera di bawah peak hams sesuai
dengan kontrol human cell 1 me DNA. Angka yang tertera pada bagian atas peak mempan
lokus DNAnya.

Di dalam ruang CE ini, ada satu hal penting yang harus dijaga, yaitu suhu mangan.Suhu
mangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol ams elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekentalan tertentu
yang harus dijaga kekentalannya. Apabila suhu mangan hangat, POP Polymer dapat mencair
sehingga akan mengganggu

j alannya running. Oleh karena itu, ruangan hams tetap dijaga dalam kondisi dingin.

. Chemical and Preparation Room

Chemical and preparation room merupakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan ldmia yang digunakan dalam prose: pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA, pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di ruangan ini. Bahan kimia tenentu disimpan di dalam mangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang

Examination 1. /

Storage Room Storage room berfungsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang scdang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, yang disimpan di dalam
refrigerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding. Penyimapan dalam

mum

lROFIL INSTITUSI MITRA

A. Sejarah Singkat dan Perkembangan

Laboratorium DNA PUSdokkes Polri merupakan laboratorium DNA fonensik yang berada di
bawah naungan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri
dibangun berdasarkan keijasama amara kepolisian Indonesia (Polri) dengan kepolisian
Australia (AFP) dan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2007. Pada awalnya selama 2 tahun
(2007-2009) laboratorium ini masih dipegang dan dikelola penuh oleh pihak Australia,
sclanjutnya pada tahun 2009 sampai saat ini sudah dikelola oleh pihak Indonesia dan masih
tetap mendapat pengawasan dari pihak Australia.

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki standar pemeriksaan tertinggi dan dapat
dipergunakan dalam kasus-kasus pidana, namun juga dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan proses identifikasi, seperti pada kasus~kasus DVI.

B. Visi dan Misi

1. Visi
Dokkes Polri yang profesional, bermoral, dan modem.

2. Misi

a Menyelenggarakan Kedokterm Kepolisian guna melaksanakan tugas

k 1' ' (Polmas) dan mendukung tugas operasiona 14690115 d dang epo ISlan

Penegakkan hukum, harkamdagri dan harkamtibmas.

b. Menyelenggarakan pelayanan kcsehatan paripumn, 36m memfasilitasi masyarakat Polri


untuk mewujudkan hidup sehat

c. Meuyiapkan dan memelihara personal dan satuan Polri schingga schat


samaptasenaprodulaif.

d. Mengelola sumbcr daya Dokka Polri swat-a profmional, tmnsparan,


akmtabeldanmodemgunamelaksmkanmyskepolisiandanmenduhmg

tugas pembinaan maupun 5mional Polri.

C. Tngas, Fungsi, dan Program Keri:


Iaboratorimn DNA Pusdokkw Polri bertugas menyelenggamkan kegiatan operasional dan
pembinaan bidang pemeriksaan DNA di tingkat pusat dan dukungan kewilayahan dan
melakmnakan pembinaan peuelitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, puss! rujukan
ilmu pengetahuan dan telmologi laboratorium DNA. Guna peningkatan dukungan bidang
kedoktexan kepolisian, laboratorium DNA menyelenggamkan fimgsi:

1. Pelaksanaau dan pembinaan dukungan kedoktemn kepolisian pada kegiatan operasional


laboratorium DNA di tingkat pusat dan dukungan kewilayahan

2. Pelaksanaan dan pembinaan dukungan kedokteran kepolisian pada kegiaxan penelitian,


pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem dan metoda sena sarana prasarana
Iabomtorium DNA.

3Pelaksanaan dan pembinaan duklmgan kedoktemn kepolisian pada kegiatan pendidikan dan
latihan ketemmpilan laboralorimn DNA di jajaran Polri.

4Peiaksanaan koordinasi dan keljasama dengan institusi atau kelembagaan terkait di dalam
maupun di tuar negeri.

5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan unsur pelaksana lainnya pada Pusdokkes
Polri untuk kepentingan tugas kepoliSian

6. Pembcrian dukungan (back up) kewilayahan dalam bentuk pembinaan dan bantuan
personel dalam pelaksanaan fungsi laboraton'um DNA.

Program-program kerja yang dilakukan Laboratorium DNA Pusdokkes.


Poln' pada tahun 2013, antara lain peningkatan kemampuan personel kesehatan

Polri yang mempunyai keterampilan DNA, pengumpulan profil DNA pelakutindak

kn'minal, optimalisasi waktu pengambilan sampel DNA dengan media cotton bud,

dan pemeriksaan laboratorium DNA.

1). Lokasi dan Tata Letak

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri terletak di Jalan Cipinang Barn Raya 3B, Jakarta Timur
13240. Lokasinya satu kompleks dengan Pusat Farmasi

Kesehatan Polri dan Depo Materil Kesehatan Polri.

E. Struktur Organisasi

Berdasarkan PERKAP N0. 21 tahun 2010, struktur organisasi dalam

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri adalah sebagai berikut:

1. Kalab (Kepala Laboratorium) DNA


a. Kalab DNA bertugas memimpin, membina, mengawasi, dan mengendalikan

fungsi satuan organisasi dalam linmgan Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, pembinaan
penclitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, pusat mjukan Hmu pengetahuan dan
teknologi Laboratorium DNA, guna

kepentingan peningkatan dukungan tugas Kedokteran Kepolisian.

b. Kalab DNA dalam pelaksanaan tugas dibantu oxen;

i. ii. iii.

iv.

Kepala Urusan Teknis (Kaurtek) Kepala Urusan Material Logistik(Kau1matlog) Kepala


Urusan Mum (Kaurmutu)

Penata Urusan Administrasi (Paumin)

c. Kalab DNA melaksanakan tugas:

i.
ii.

iii.

iv.

vi.

vii.

viii.

menyelenggarakan dukungan Kedokteran Kepolisian pada kegiatan

operasional Laboratorium DNA;

menyusun dan menyiapkan Rencana Kerja, analisa dan evaluasi )aporan kegiatan operasional
Laboratorium DNA;

melaksanakan penyempumaan Standaxd Operasionai Prosedur (SOP) Laboratorium DNA


sesuai dengan standar Intemasional/ISO 17025; menyusun, menyiapkan, dan
mengembangkan piranti lunak tentang

operasional Laboratorium DNA Polri;


pengawasan, pengendalian, dan pengembangan Crzminal DNA database

dan Population DNA database; melaksanakan bimbingan tekm's dan keterampilan, penelitian
dan

pengembangan, pendidikan dan pelatihan personal untuk meningkatkan

kemampuan dalam bidang pemeriksaan DNA;

menyelenggatakan koordinasi dan kerjasama dengar. institusi/

kelembagaan terkait baik dalam maupun luar negeri;

mengajukan saran pertimbangim, dan/atau telaahan staf di bldang

laboratorium DNA bagi peningkatan dukungan Kedokteran Kepolisian

baik diminta atau tidak kepada KaP"Sdkkes P01;

ix mmmwmdmpcngmdllimkmdaxammg mammmmmma d mmmmmmmmmmsjawbmz


mmmmmmmpom e. KahbDNAwajmmehpuhnpumbanmpamsaIMInsiLdan _
Misgswumpgummmnmmmganisasidiunm hbDNAkepadaKapusdokLmPohi Dalam m
Kalab DNA bum melaksamkan tugas, dapat
maddesasihnkepadaKmpadalabDNA. 2. Kannek

a. W melabamkan mm L MembaanalabDNAunmkduhmganpersondditingkatpusatdan
backwkewilayahandalamlnlolahmdanpengambilanmpel biologis unmk penneribaan DNA; ii
Membamn Kalab DNA menyusun lapomn, analisa, dan evaluasi kegiatan tcknis basil
pcmetiksaan DNA;

iii. Manbantu Kalab DNA melaksamkan pembinaan dan operasional


pmclitianshnlatilmketerampilandibidangteknispemeriksamdan amlisa basil paneriksaan
DNA;

iv. Membantu Kala!) DNA melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, pemeriksaan,


anali. (kn evaluasi sampel DNA sesuai SOP Labontorium DNA;

v. Manbanm Kalab DNA menyajlkan data kinerja tcknis Laboratotium

DNA;

vi. Membantu Kalab DNA menyusun rencana kerja dan rencana kegiatan fungsi tekm's
pemeriksaan dan analisa basil pemen'ksaan Laboratorimn DNA;

vii. Memberikan amhan, pcngawasan, dan pengendalian kepada Pamin yang berada di bawah
lingkup tugas Unek.
b. Menerima tugas dan mnggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.

c. Kaunek dalam melaksanakan tugasnya benanggung jawab kepada Kalab DNA.

(1. Kaurtek wajib melaporkan perkembangan, pennasalahan, basil, dan analisis evaluasi
pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA

3. Pamin pada Urtek a. Pamin pada Urtek melaksanakan tugas membantu Kaur dalam
kegiatan

ketatusahan, urusan dalam, teknis administrasi personel, dan teknis administrasi logistik.

b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional pada Unek.

c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kaurtek.

d. Pamin pada Unek dalam melaksanakan tugasnya benanggung jawab kepada Kaurtek.

e. Pamin pada Unek wajib melaporkan Perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada

Kaurtek.
4 Kaurmatlog

5Kaunnatlog melaksanakan tugas membantu Kalab DNA melaksanakan kegiatan pembinaan


dan operasional di bidang perencanaan, pcnehtian dan pcngembangan sarana prasarana
Iaboratorium DNA; menyusun laporan, analisa dan evaluasi sarana prasarana Laboratorium
DNA; teknis administrasi logistik; menyajikaq data sarana prasarana laboratorium DNA; dan
menyusun rencana kerja, rencana kegiatan yang berkaitan dengan materiel dan logistik
Laboraton'um DNA.

b. Menelima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan. sesuai arahan den petunjuk
Kalab DNA

c. Kaunnatlog dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kalab DNA.

(1 Kaunnatlog wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, basil, dan

analisis evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA.

5. PaminpadaUrmatlog a. Pamin pada Unmatlog melaksanakan tugas membantu Kaur dalam


kegiatan ketatausahaan urusan dalam, teknis administrasi personel, dan teknis administrasi
logistik. b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional pada

Urmadog.
c. Menenma tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan, sesuai arahan dan

petunjuk Kaunnatlog.

d. Pamin pada Unnatllog dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada


Kaurmatlog.

c. Pamin pada Urmalog wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaurmatlog.

6, KauImutu

a. Kaurmutu melaksarlakan tugas membantu Kalab DNA untuk dukungan P31301161 di


tingkat pusat dan back up kewilayahan dalam hal olah TKP dan pengambilan sampel biologis
untuk pemeriksaan DNA; menyusun dan menyiapkan rencana kexja, rencana kegiatan,
analisa dan evaluasi pengawasan dan mutu SDM Laboratorium DNA; melaksanakan
penyempumaan Standard Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium DNA sesuai dengan
standar IntemasionaJIISO 17025; menyusun, menyiapkan dan mengembangkan phanti lunak
tentang operasional Laboratorium DNA Polri; pengawasan, pengendalian, dan
pengembangan Crzminal DNA database dan Population DNA database; melaksanakan
bimbingan teknis keterampilan, penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan
personel untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang pemexiksaan DNA; serta
melaksanakan pembinaan sistem dan metode di bidang fungsi pengawasan dan mutu SDM
Labomtorium DNA.

b. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diben'kan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.
0. Kaurmutu dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kalab

DNA.

1, Kaurmutu wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, hasil, dan analisis evaluasi


pelaksanaan tugas dj lingkungan lab DNA kepada Kalab

DNA. 7_ Pamin pada Unnutu a Pamin pada Urmutu melaksanakan tugas membantu Kaur
dalam kegiatan ketatusahap, urusan dalam, teknis administrasi personal, dan teknis
administrasi logistik. b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional
pada Urmutu

c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan sesuai amhan dan

petunjuk Kaurmutu.

d Pamin pada Urmutu dalam melaksanakan tugasnya bettanggung jawab kepada Kaunnutu.

e. Pamin pada Urmutu wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, hasil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaunnutu.

8. Paurmin a. Paumlin melaksanakan tugas membantu Kalab DNA dalam mengkoordinasikan


kegiatan ketatausahaan, urusan dalam, teknis administrasi personal, teknis administrasi
logistik, pengawasan dan pengendalian kepustakaan, membantu seluruh kegiatan baik
pembinaan

maupun operasional pada Laboratorium DNA, serta mencatat kegiatan

harian Kalab DNA pada papan kegiatan dan mencatat kegiatan menonjol di

linglcungan Laboratorium DNA.

D. Menenma tugns dan 18ng jawab lain yang diberikan. sesuai arahan dun

petunjuk Kalab DNA.

0 Paunnin dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Banum.

d. Paurmin dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kalab

DNA. 5. Paurmin wajib melaporkan perkembangan, pennasalahan, basil, dan analisis


evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA.

9. Pamin pada Urmjn a. Membantu Paurmin mengelola kegiatan surat menyurat yang
meliputi menerima surat masuk, surat keluar, pengarsipan surat, distribusi smat

masuk maupun keluar baik di lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab.
DNA.

b. Membantu Paurmin melakukan pengetikan konsep surat agar sesuai

Jukminu yang berlaku.

c. Membantu Paurmin melakukan inventarisasi Barang Milik Negara untuk tertib


administrasi.

d. Membantu Paumn'n menyusun dan menyiapkan rencana kebutuhan ATK, pemeliharaan


gedung, AC, alat kesehatan dan ranmor agar seluruh kegiatan dapat beljalan baik.

8Membantu pelaksanaan pengaturan kebersihan kantor sehingga selalu tcrjaga


kebersihannya.

fMembantu Paurmin memenuhi kebutuhan peralatan rapat dan penemuan

dinas untuk menjaga kclancamn kegiatan.

Membnntu Pounnm molukukm koordlnul pembmmm dan sinem metode tanning Urmx'n
agar lanai deny Mom u

h. Membunm Pnunnin mclakukan dismbui sum mcnyurat,


i: M8"' WWW vans befhubungan dcngan mm: adminiatmi.

j. Membantu Paunnin melakukan Pengccckan data kcmipan Iama maupun bum.

1 Mcnyusun clan mclaksanakan kcBiamn invcntarisasi buku-buku yang ada


diperpustakaan.

l. Menyusun dan mengkompulir Renja Tahunan.

m. Mengevaluasi lapomn.

n. Mengkompulir dan meneliti naskah serta konsep surat yang diajukan para Kaur.

o. Membantu Paurmin dalam pelaksanaan operasional dan administratif gum

pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung yang diben'kan.

10. Banum pada Urmin

a. Membantu Pamin Unm'n mengelola kegiatan surat menyurat yang meliputi

menerima surat masuk, surat kcluar, pengarsipan surat, distribusi surat


masuk maupun keluar baik di lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab.

DNA. b. Membantu Pamin Urmin melakukan pengetikan konsep surat a8 595

J ukminu yang berlaku. c, Membantu Pamin Urmin melakukan inventarisasi Barang Milik
Negara

untuk tertib administrasi.

d~ Membantu Pamm Urmin menyuslm dan menyiapkan rencana kebutuhan

ATK, pemehharaan gedung, Ac, alat kesehatan dan ranmor agar seluruh

kegiatan dapat bexjalan baik.

e. Membantu Pamin Urmin pelaksanaan pengaturan kebersihan kantor sehingga selalu


texjaga kebersihannm

f. Membantu Pamin Unnin memenuhi kebutuhan peralatan rapat dan

pertemuan dinas untuk menjaga kelancaran kegiatan.


g. Membantu,Pamin Urmin melakukan koordinasi pembinaan dan sistem

metode tentang Urmin agar sesuai dengan Jukminu. h. Membantu Pamin Urmin melalmkan
distribusi surat menyurat.

i. Membantu Pamin Urmin melakukan pengecekan data kearsipan lama

maupun baru. j. Membantu Pamin Utmin Menyusun dan melaksanakan kegiatan inventarisasi
buku-buku yang ada diperpustakaan. k. Membantu Pamin Urmin Menyusun dan
mengkompulir Renja Tahunan. I. Membantu Pamin Urmin mengevaluasi laporan.

m. Membantu Pamin Urmin mengkompulir dan meneliti naskah serta konsep

surat yang diajukan para Kaur.

n, Membantu Pamin Umu'n dalarn pelaksanaan operasional dan administratif

guna pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung

yang diben'kan.

Fuilim
Fasilitas di Labomwrium DNA Pusdokkes Poln, amam lain Qiagen meobot 3.2], Polymerase
Chain Reaction (PCR), Real Time PCR System 7500 AB (Applied Biosystem), Laminar Air
Flow, Applied Blosyslems 3130 Genetic Analyzer, Applied Bloomemw 3130):] Genetic
Analyzer, Centrifuge, UltraCeniry'uge. MW Centrifuge. Memmert Water Bath, heating
block, Tomy Auiaclafe, UV 4 PCR. oven, shaker, freezer -80, vortex, mnkroskop,
mikroskop stereo, refrigerator, 6750 Freezer/Mill cryogenic grinder, Elmasomc E 30 H
(ultrasonic

cleaning umt), dan Milli-Q and Ultrapure Water System.

C. Sumber Days Manusia Laboratorium DNA Pusdokkes Polri didukung oleh 12 orang
tenaga. kcrja. Tenaga kerja bcrdasarkan jcnjang pendidikan di Laboratorium DNA Pusdokkes
Polri terdiri dari 10 orang lulusan Sl Biologi yang 2 di antaranya juga mcrupakan polisi, l
orang lulusan S2 forensik yang juga merupakan polisi, dan 1 orang lulusan kedokteran gigi.
Dari kedua belas orang tersebut memiliki tugasnya musing-musing, yaitu:

Kepala Laboraton um DNA : KBP Drs. Putut Tjahjo Widodo, DFM, M.Si.

Kaur Muiu : Iptu Ifan Wahyudi, S.Si. Kaur Tcknik DNA : Iptu Hastanto Januar Ahmad, S.Si.
Kaur Pengawasan : Penaia drg. Nurtami Soedarsono. PhD

Umsan Pcnanganan Sampel : Panda Latifah Ismiyati, S.Si. Urusan Pcmcriksaan DNA : 1.
Panda Reino Dwi Wahyuningsih, 8.51

2. Panda Novi Wulandari, S.Si.

Urusan Percncanaan : Penda MUh Fuad Riyadi, S.Si.


Urusan Litbang : Penda AAG. Raka A, Swastika, S.Si. Urusan Pengawasan SDM : Penda
Restu Priono, S.Si.

Urusan Pengawasan Mutu : Penda Dewi Monasan', S.Si.

Urusan Administrasi : Penda Riris Savitri, 851'.

H. Kerjasama dan Pelayanan

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri menjalin keljasama dengan berbagai pihak dalam
berbagai aspck kegiatan yaitu penyidikan, penyelidikan, dan penelitian, seperti dengan
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Jakarta, Kementrian Kesehatan, Universitas Indonesia,
dan Rumah Sakit Bhayangkara

Tingkat 1 Raden Said Sukamto Jakarta. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri pelayanan
berupa membantu tugas kepolisian dalam bidang penyidikan dan

penyelidikan kasus-kasus tindak pidana secara ilmiah (SCientiflc) 181311

pemeriksaan DNA.

BAB V
BASIL DAN PEMBAHASAN

med DNA '5' Maori!!! DNA Pusdokkes Polri, mengikuti alur

keljatcnenmlaksamkanpada8nmngumnadan1nnngpendum&yaim

adm'ma"0" "0'". examination room 1, examination room 2, extraction room, pie

mph/balm" room, amlecaw mom. captlary electrophoreku room, storage room,

as" Chem, "d WWW Room Kegiatan Laboratorium DNA Pusdokm Polri

dilakukan menurut alur tenenm pada masing-masing mangan, sebagai berikut:

l. 2.

3.

7.

8.

Pemefiksaan kelenglmpan sum dilakukan di ruang administrasi.


Pemen'ksaan sampel dilakukan di ruang examination 1,

Pemilahan sampel dilakukan di ruang exammation 2.

Proses pemumian DNA dilakukan di ruang extraction.

Pencampuran DNA dengan pereaksi berantai dilakukan di ruang pre ontolfmion.


Penghitungan jumlah DNA dan penggandaan DNA dilakukan di mang amplitikasi.
Pembacaan tipe DNA dilakukan di mang capillary electrophoresis.

Pencocokan dan pemeriksaan DNA dilakukan di mang administmsi.

9. Penyerahan hasil pemeriksaan DNA dilakukan di ruang administxasi.

A. Administration Room

dali o laboratorium Administration room merupakan pusat pengen pctas:

yang bcrfungsi sebagai:

1PM pengcndali Operasi laboratonum


2. Pusat arsip/dam laboratonum

rej?igerat0r dan freezer dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan relatif lama untuk
mencegah proses degradasi.

1. Freezer 80 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti dalam jangka waktu yang sangat
lama. Sampel yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah diekstraksi.
Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan sampai jangka waktu 5 tahun, lalu
sampel akan dibuang.

2. Freezer 20 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identifikasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentifikasi namun belum diambil oleh
penyidik.

3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuxan besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.

4. Rak pembanding: digunakan untuk menyimpan sampel dari pembanding,

seperti darah, apus mukosa mulut, dan sebagainya.

5. Rak perlengkapan: digunakan untuk menyimpan stok/cadangan perlengkapan

yang dibutuhkan dalam laboratorium.


basil sequencmg DNA yang telah dilakukan. Angka yang :ertera di bawah peak hams sesuai
dengan kontrol human cell 1 me DNA. Angka yang tertera pada bagian atas peak mempan
lokus DNAnya.

Di dalam ruang CE ini, ada satu hal penting yang harus dijaga, yaitu suhu mangan.Suhu
mangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol ams elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekentalan tertentu
yang harus dijaga kekentalannya. Apabila suhu mangan hangat, POP Polymer dapat mencair
sehingga akan mengganggu

j alannya running. Oleh karena itu, ruangan hams tetap dijaga dalam kondisi dingin.

. Chemical and Preparation Room

Chemical and preparation room merupakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan ldmia yang digunakan dalam prose: pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA, pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di ruangan ini. Bahan kimia tenentu disimpan di dalam mangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang

Examination 1. /

Storage Room Storage room berfungsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang scdang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, yang disimpan di dalam
refrigerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding. Penyimapan dalam

mum

lROFIL INSTITUSI MITRA

A. Sejarah Singkat dan Perkembangan

Laboratorium DNA PUSdokkes Polri merupakan laboratorium DNA fonensik yang berada di
bawah naungan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri
dibangun berdasarkan keijasama amara kepolisian Indonesia (Polri) dengan kepolisian
Australia (AFP) dan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2007. Pada awalnya selama 2 tahun
(2007-2009) laboratorium ini masih dipegang dan dikelola penuh oleh pihak Australia,
sclanjutnya pada tahun 2009 sampai saat ini sudah dikelola oleh pihak Indonesia dan masih
tetap mendapat pengawasan dari pihak Australia.

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki standar pemeriksaan tertinggi dan dapat
dipergunakan dalam kasus-kasus pidana, namun juga dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan proses identifikasi, seperti pada kasus~kasus DVI.

B. Visi dan Misi

1. Visi
Dokkes Polri yang profesional, bermoral, dan modem.

2. Misi

a Menyelenggarakan Kedokterm Kepolisian guna melaksanakan tugas

k 1' ' (Polmas) dan mendukung tugas operasiona 14690115 d dang epo ISlan

Penegakkan hukum, harkamdagri dan harkamtibmas.

b. Menyelenggarakan pelayanan kcsehatan paripumn, 36m memfasilitasi masyarakat Polri


untuk mewujudkan hidup sehat

c. Meuyiapkan dan memelihara personal dan satuan Polri schingga schat


samaptasenaprodulaif.

d. Mengelola sumbcr daya Dokka Polri swat-a profmional, tmnsparan,


akmtabeldanmodemgunamelaksmkanmyskepolisiandanmenduhmg

tugas pembinaan maupun 5mional Polri.

C. Tngas, Fungsi, dan Program Keri:


Iaboratorimn DNA Pusdokkw Polri bertugas menyelenggamkan kegiatan operasional dan
pembinaan bidang pemeriksaan DNA di tingkat pusat dan dukungan kewilayahan dan
melakmnakan pembinaan peuelitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, puss! rujukan
ilmu pengetahuan dan telmologi laboratorium DNA. Guna peningkatan dukungan bidang
kedoktexan kepolisian, laboratorium DNA menyelenggamkan fimgsi:

1. Pelaksanaau dan pembinaan dukungan kedoktemn kepolisian pada kegiatan operasional


laboratorium DNA di tingkat pusat dan dukungan kewilayahan

2. Pelaksanaan dan pembinaan dukungan kedokteran kepolisian pada kegiaxan penelitian,


pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem dan metoda sena sarana prasarana
Iabomtorium DNA.

3Pelaksanaan dan pembinaan duklmgan kedoktemn kepolisian pada kegiatan pendidikan dan
latihan ketemmpilan laboralorimn DNA di jajaran Polri.

4Peiaksanaan koordinasi dan keljasama dengan institusi atau kelembagaan terkait di dalam
maupun di tuar negeri.

5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan unsur pelaksana lainnya pada Pusdokkes
Polri untuk kepentingan tugas kepoliSian

6. Pembcrian dukungan (back up) kewilayahan dalam bentuk pembinaan dan bantuan
personel dalam pelaksanaan fungsi laboraton'um DNA.

Program-program kerja yang dilakukan Laboratorium DNA Pusdokkes.


Poln' pada tahun 2013, antara lain peningkatan kemampuan personel kesehatan

Polri yang mempunyai keterampilan DNA, pengumpulan profil DNA pelakutindak

kn'minal, optimalisasi waktu pengambilan sampel DNA dengan media cotton bud,

dan pemeriksaan laboratorium DNA.

1). Lokasi dan Tata Letak

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri terletak di Jalan Cipinang Barn Raya 3B, Jakarta Timur
13240. Lokasinya satu kompleks dengan Pusat Farmasi

Kesehatan Polri dan Depo Materil Kesehatan Polri.

E. Struktur Organisasi

Berdasarkan PERKAP N0. 21 tahun 2010, struktur organisasi dalam

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri adalah sebagai berikut:

1. Kalab (Kepala Laboratorium) DNA


a. Kalab DNA bertugas memimpin, membina, mengawasi, dan mengendalikan

fungsi satuan organisasi dalam linmgan Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, pembinaan
penclitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, pusat mjukan Hmu pengetahuan dan
teknologi Laboratorium DNA, guna

kepentingan peningkatan dukungan tugas Kedokteran Kepolisian.

b. Kalab DNA dalam pelaksanaan tugas dibantu oxen;

i. ii. iii.

iv.

Kepala Urusan Teknis (Kaurtek) Kepala Urusan Material Logistik(Kau1matlog) Kepala


Urusan Mum (Kaurmutu)

Penata Urusan Administrasi (Paumin)

c. Kalab DNA melaksanakan tugas:

i.
ii.

iii.

iv.

vi.

vii.

viii.

menyelenggarakan dukungan Kedokteran Kepolisian pada kegiatan

operasional Laboratorium DNA;

menyusun dan menyiapkan Rencana Kerja, analisa dan evaluasi )aporan kegiatan operasional
Laboratorium DNA;

melaksanakan penyempumaan Standaxd Operasionai Prosedur (SOP) Laboratorium DNA


sesuai dengan standar Intemasional/ISO 17025; menyusun, menyiapkan, dan
mengembangkan piranti lunak tentang

operasional Laboratorium DNA Polri;


pengawasan, pengendalian, dan pengembangan Crzminal DNA database

dan Population DNA database; melaksanakan bimbingan tekm's dan keterampilan, penelitian
dan

pengembangan, pendidikan dan pelatihan personal untuk meningkatkan

kemampuan dalam bidang pemeriksaan DNA;

menyelenggatakan koordinasi dan kerjasama dengar. institusi/

kelembagaan terkait baik dalam maupun luar negeri;

mengajukan saran pertimbangim, dan/atau telaahan staf di bldang

laboratorium DNA bagi peningkatan dukungan Kedokteran Kepolisian

baik diminta atau tidak kepada KaP"Sdkkes P01;

ix mmmwmdmpcngmdllimkmdaxammg mammmmmma d mmmmmmmmmmsjawbmz


mmmmmmmpom e. KahbDNAwajmmehpuhnpumbanmpamsaIMInsiLdan _
Misgswumpgummmnmmmganisasidiunm hbDNAkepadaKapusdokLmPohi Dalam m
Kalab DNA bum melaksamkan tugas, dapat
maddesasihnkepadaKmpadalabDNA. 2. Kannek

a. W melabamkan mm L MembaanalabDNAunmkduhmganpersondditingkatpusatdan
backwkewilayahandalamlnlolahmdanpengambilanmpel biologis unmk penneribaan DNA; ii
Membamn Kalab DNA menyusun lapomn, analisa, dan evaluasi kegiatan tcknis basil
pcmetiksaan DNA;

iii. Manbantu Kalab DNA melaksamkan pembinaan dan operasional


pmclitianshnlatilmketerampilandibidangteknispemeriksamdan amlisa basil paneriksaan
DNA;

iv. Membantu Kala!) DNA melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, pemeriksaan,


anali. (kn evaluasi sampel DNA sesuai SOP Labontorium DNA;

v. Manbanm Kalab DNA menyajlkan data kinerja tcknis Laboratotium

DNA;

vi. Membantu Kalab DNA menyusun rencana kerja dan rencana kegiatan fungsi tekm's
pemeriksaan dan analisa basil pemen'ksaan Laboratorimn DNA;

vii. Memberikan amhan, pcngawasan, dan pengendalian kepada Pamin yang berada di bawah
lingkup tugas Unek.
b. Menerima tugas dan mnggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.

c. Kaunek dalam melaksanakan tugasnya benanggung jawab kepada Kalab DNA.

(1. Kaurtek wajib melaporkan perkembangan, pennasalahan, basil, dan analisis evaluasi
pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA

3. Pamin pada Urtek a. Pamin pada Urtek melaksanakan tugas membantu Kaur dalam
kegiatan

ketatusahan, urusan dalam, teknis administrasi personel, dan teknis administrasi logistik.

b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional pada Unek.

c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kaurtek.

d. Pamin pada Unek dalam melaksanakan tugasnya benanggung jawab kepada Kaurtek.

e. Pamin pada Unek wajib melaporkan Perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada

Kaurtek.
4 Kaurmatlog

5Kaunnatlog melaksanakan tugas membantu Kalab DNA melaksanakan kegiatan pembinaan


dan operasional di bidang perencanaan, pcnehtian dan pcngembangan sarana prasarana
Iaboratorium DNA; menyusun laporan, analisa dan evaluasi sarana prasarana Laboratorium
DNA; teknis administrasi logistik; menyajikaq data sarana prasarana laboratorium DNA; dan
menyusun rencana kerja, rencana kegiatan yang berkaitan dengan materiel dan logistik
Laboraton'um DNA.

b. Menelima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan. sesuai arahan den petunjuk
Kalab DNA

c. Kaunnatlog dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kalab DNA.

(1 Kaunnatlog wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, basil, dan

analisis evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA.

5. PaminpadaUrmatlog a. Pamin pada Unmatlog melaksanakan tugas membantu Kaur dalam


kegiatan ketatausahaan urusan dalam, teknis administrasi personel, dan teknis administrasi
logistik. b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional pada

Urmadog.
c. Menenma tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan, sesuai arahan dan

petunjuk Kaunnatlog.

d. Pamin pada Unnatllog dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada


Kaurmatlog.

c. Pamin pada Urmalog wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaurmatlog.

6, KauImutu

a. Kaurmutu melaksarlakan tugas membantu Kalab DNA untuk dukungan P31301161 di


tingkat pusat dan back up kewilayahan dalam hal olah TKP dan pengambilan sampel biologis
untuk pemeriksaan DNA; menyusun dan menyiapkan rencana kexja, rencana kegiatan,
analisa dan evaluasi pengawasan dan mutu SDM Laboratorium DNA; melaksanakan
penyempumaan Standard Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium DNA sesuai dengan
standar IntemasionaJIISO 17025; menyusun, menyiapkan dan mengembangkan phanti lunak
tentang operasional Laboratorium DNA Polri; pengawasan, pengendalian, dan
pengembangan Crzminal DNA database dan Population DNA database; melaksanakan
bimbingan teknis keterampilan, penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan
personel untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang pemexiksaan DNA; serta
melaksanakan pembinaan sistem dan metode di bidang fungsi pengawasan dan mutu SDM
Labomtorium DNA.

b. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diben'kan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.
0. Kaurmutu dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kalab

DNA.

1, Kaurmutu wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, hasil, dan analisis evaluasi


pelaksanaan tugas dj lingkungan lab DNA kepada Kalab

DNA. 7_ Pamin pada Unnutu a Pamin pada Urmutu melaksanakan tugas membantu Kaur
dalam kegiatan ketatusahap, urusan dalam, teknis administrasi personal, dan teknis
administrasi logistik. b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional
pada Urmutu

c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan sesuai amhan dan

petunjuk Kaurmutu.

d Pamin pada Urmutu dalam melaksanakan tugasnya bettanggung jawab kepada Kaunnutu.

e. Pamin pada Urmutu wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, hasil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaunnutu.

8. Paurmin a. Paumlin melaksanakan tugas membantu Kalab DNA dalam mengkoordinasikan


kegiatan ketatausahaan, urusan dalam, teknis administrasi personal, teknis administrasi
logistik, pengawasan dan pengendalian kepustakaan, membantu seluruh kegiatan baik
pembinaan

maupun operasional pada Laboratorium DNA, serta mencatat kegiatan

harian Kalab DNA pada papan kegiatan dan mencatat kegiatan menonjol di

linglcungan Laboratorium DNA.

D. Menenma tugns dan 18ng jawab lain yang diberikan. sesuai arahan dun

petunjuk Kalab DNA.

0 Paunnin dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Banum.

d. Paurmin dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kalab

DNA. 5. Paurmin wajib melaporkan perkembangan, pennasalahan, basil, dan analisis


evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA.

9. Pamin pada Urmjn a. Membantu Paurmin mengelola kegiatan surat menyurat yang
meliputi menerima surat masuk, surat keluar, pengarsipan surat, distribusi smat

masuk maupun keluar baik di lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab.
DNA.

b. Membantu Paurmin melakukan pengetikan konsep surat agar sesuai

Jukminu yang berlaku.

c. Membantu Paurmin melakukan inventarisasi Barang Milik Negara untuk tertib


administrasi.

d. Membantu Paumn'n menyusun dan menyiapkan rencana kebutuhan ATK, pemeliharaan


gedung, AC, alat kesehatan dan ranmor agar seluruh kegiatan dapat beljalan baik.

8Membantu pelaksanaan pengaturan kebersihan kantor sehingga selalu tcrjaga


kebersihannya.

fMembantu Paurmin memenuhi kebutuhan peralatan rapat dan penemuan

dinas untuk menjaga kclancamn kegiatan.

Membnntu Pounnm molukukm koordlnul pembmmm dan sinem metode tanning Urmx'n
agar lanai deny Mom u

h. Membunm Pnunnin mclakukan dismbui sum mcnyurat,


i: M8"' WWW vans befhubungan dcngan mm: adminiatmi.

j. Membantu Paunnin melakukan Pengccckan data kcmipan Iama maupun bum.

1 Mcnyusun clan mclaksanakan kcBiamn invcntarisasi buku-buku yang ada


diperpustakaan.

l. Menyusun dan mengkompulir Renja Tahunan.

m. Mengevaluasi lapomn.

n. Mengkompulir dan meneliti naskah serta konsep surat yang diajukan para Kaur.

o. Membantu Paurmin dalam pelaksanaan operasional dan administratif gum

pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung yang diben'kan.

10. Banum pada Urmin

a. Membantu Pamin Unm'n mengelola kegiatan surat menyurat yang meliputi

menerima surat masuk, surat kcluar, pengarsipan surat, distribusi surat


masuk maupun keluar baik di lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab.

DNA. b. Membantu Pamin Urmin melakukan pengetikan konsep surat a8 595

J ukminu yang berlaku. c, Membantu Pamin Urmin melakukan inventarisasi Barang Milik
Negara

untuk tertib administrasi.

d~ Membantu Pamm Urmin menyuslm dan menyiapkan rencana kebutuhan

ATK, pemehharaan gedung, Ac, alat kesehatan dan ranmor agar seluruh

kegiatan dapat bexjalan baik.

e. Membantu Pamin Urmin pelaksanaan pengaturan kebersihan kantor sehingga selalu


texjaga kebersihannm

f. Membantu Pamin Unnin memenuhi kebutuhan peralatan rapat dan

pertemuan dinas untuk menjaga kelancaran kegiatan.


g. Membantu,Pamin Urmin melakukan koordinasi pembinaan dan sistem

metode tentang Urmin agar sesuai dengan Jukminu. h. Membantu Pamin Urmin melalmkan
distribusi surat menyurat.

i. Membantu Pamin Urmin melakukan pengecekan data kearsipan lama

maupun baru. j. Membantu Pamin Utmin Menyusun dan melaksanakan kegiatan inventarisasi
buku-buku yang ada diperpustakaan. k. Membantu Pamin Urmin Menyusun dan
mengkompulir Renja Tahunan. I. Membantu Pamin Urmin mengevaluasi laporan.

m. Membantu Pamin Urmin mengkompulir dan meneliti naskah serta konsep

surat yang diajukan para Kaur.

n, Membantu Pamin Umu'n dalarn pelaksanaan operasional dan administratif

guna pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung

yang diben'kan.

Fuilim
Fasilitas di Labomwrium DNA Pusdokkes Poln, amam lain Qiagen meobot 3.2], Polymerase
Chain Reaction (PCR), Real Time PCR System 7500 AB (Applied Biosystem), Laminar Air
Flow, Applied Blosyslems 3130 Genetic Analyzer, Applied Bloomemw 3130):] Genetic
Analyzer, Centrifuge, UltraCeniry'uge. MW Centrifuge. Memmert Water Bath, heating
block, Tomy Auiaclafe, UV 4 PCR. oven, shaker, freezer -80, vortex, mnkroskop,
mikroskop stereo, refrigerator, 6750 Freezer/Mill cryogenic grinder, Elmasomc E 30 H
(ultrasonic

cleaning umt), dan Milli-Q and Ultrapure Water System.

C. Sumber Days Manusia Laboratorium DNA Pusdokkes Polri didukung oleh 12 orang
tenaga. kcrja. Tenaga kerja bcrdasarkan jcnjang pendidikan di Laboratorium DNA Pusdokkes
Polri terdiri dari 10 orang lulusan Sl Biologi yang 2 di antaranya juga mcrupakan polisi, l
orang lulusan S2 forensik yang juga merupakan polisi, dan 1 orang lulusan kedokteran gigi.
Dari kedua belas orang tersebut memiliki tugasnya musing-musing, yaitu:

Kepala Laboraton um DNA : KBP Drs. Putut Tjahjo Widodo, DFM, M.Si.

Kaur Muiu : Iptu Ifan Wahyudi, S.Si. Kaur Tcknik DNA : Iptu Hastanto Januar Ahmad, S.Si.
Kaur Pengawasan : Penaia drg. Nurtami Soedarsono. PhD

Umsan Pcnanganan Sampel : Panda Latifah Ismiyati, S.Si. Urusan Pcmcriksaan DNA : 1.
Panda Reino Dwi Wahyuningsih, 8.51

2. Panda Novi Wulandari, S.Si.

Urusan Percncanaan : Penda MUh Fuad Riyadi, S.Si.


Urusan Litbang : Penda AAG. Raka A, Swastika, S.Si. Urusan Pengawasan SDM : Penda
Restu Priono, S.Si.

Urusan Pengawasan Mutu : Penda Dewi Monasan', S.Si.

Urusan Administrasi : Penda Riris Savitri, 851'.

H. Kerjasama dan Pelayanan

Laboratorium DNA Pusdokkes Polri menjalin keljasama dengan berbagai pihak dalam
berbagai aspck kegiatan yaitu penyidikan, penyelidikan, dan penelitian, seperti dengan
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Jakarta, Kementrian Kesehatan, Universitas Indonesia,
dan Rumah Sakit Bhayangkara

Tingkat 1 Raden Said Sukamto Jakarta. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri pelayanan
berupa membantu tugas kepolisian dalam bidang penyidikan dan

penyelidikan kasus-kasus tindak pidana secara ilmiah (SCientiflc) 181311

pemeriksaan DNA.

BAB V
BASIL DAN PEMBAHASAN

med DNA '5' Maori!!! DNA Pusdokkes Polri, mengikuti alur

keljatcnenmlaksamkanpada8nmngumnadan1nnngpendum&yaim

adm'ma"0" "0'". examination room 1, examination room 2, extraction room, pie

mph/balm" room, amlecaw mom. captlary electrophoreku room, storage room,

as" Chem, "d WWW Room Kegiatan Laboratorium DNA Pusdokm Polri

dilakukan menurut alur tenenm pada masing-masing mangan, sebagai berikut:

Pemefiksaan kelenglmpan sum dilakukan di ruang administrasi.

Pemen'ksaan sampel dilakukan di ruang examination 1,

Pemilahan sampel dilakukan di ruang exammation 2.

Proses pemumian DNA dilakukan di ruang extraction.

Pencampuran DNA dengan pereaksi berantai dilakukan di ruang pre ontolfmion.


Penghitungan jumlah DNA dan penggandaan DNA dilakukan di mang amplitikasi.
Pembacaan tipe DNA dilakukan di mang capillary electrophoresis.

Pencocokan dan pemeriksaan DNA dilakukan di mang administmsi.

Penyerahan hasil pemeriksaan DNA dilakukan di ruang administxasi.


A. Administration Room

dali o laboratorium Administration room merupakan pusat pengen pctas: yang bcrfungsi
sebagai:

1PM pengcndali Operasi laboratonum

2. Pusat arsip/dam laboratonum

3 [9an din pemenkmn kelcngkapan administmn 3|me 4 Penman hull panenkmn laboratorium
DNA Seba ' '

III punt Demands]: operas: dun Imp, administration room dxlenskapi dcnnn 4 bud: kompmer
yang calms bethubungan mu lama lain dan mcmxlki fungal sebum:

I. Kompmer induk (sen-vet) punt pengendali data Kompmer penenmun nmpel

Komputer pengendali prom ketj: hboratorium

Kommncr penyimpanan basil akhir mu lapomn pemerikuan. Kcsiamn di dnlam


administration roam meh'pud:

1. Pcncn'maan sampel. dilakukan pemcriksam kelengkapan administrasi (sum permohomm


pcmcriksaan, keaslian sampel, segel, kondisi flsik sampel, pcmbungkusan, pcngamanan, dan
penanggung jawnb).

2. Pcncatatan adminstrasi sampel yang masuk.

3. Penandatanganan Berita Acara Sarah Tcrima Sampcl. dilakukan seiclah semua pcrsyratan
administrasi lerpcnuhi. pctugas administrasi berhak menolak sampel yang tidak memcnuhi
syara! yang ditcntukan.

4. Penginman sampcl yang ditcrima menuju:

8. Storage room, apabila belum dapat scgera dilakukan pemeriksaan.

b. Exam/nation room 1. apabila pemcriksaan dapat segera dilakukan.

5. Pcncamtan administmsi PenYcrnhan has" pemeriksaan laboratorium DNA'


3Examlnallon Room 1 n examination I dilakuknn kegintan yang melipuu:

Di dalam Ws

l, pembukaan segel, disertai pengisian dan penandatanganan Berita Acara

Pembukaan Sampel. 2. Pengambilan gambar (dokumentasi) sampel. 3. Pengisian formulir


postmonem (standart interpol) untuk deskn'psi sampel. 4. Sampel yang sudah dibuka
selanjumya dikjn'm ke exammanon room 2, untuk

proses pemeriksaan lebih lanjul, atau storage room, untuk menunggu proses

penferiksaan lebih lanjut.

Namun, dalam praktiknya selain untuk melakukan hal di atas, examination room 1 juga
berfungsi untuk pengambilan sampel. Sampel yang dipilih hams memenuhi syarat untuk
pemen'ksaan DNA secara kualitas maupun secara kuantitas. Ruangan ini dilengkapi dengan
alat-alat utama samplmg, seperti mikroskop, serology lat, screening kit, lemari asam, kamera
digital, komputer, timbangan

elektronik, dan pH meter.

Sampel dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain darah/bercak


darah, semen/bercak semen, tulang, gigi, rambut dengan akar, feses, urin, saliva, kotoran di
bawah kuku, puntuug rokok, lem amplop, stempel swat, ketombe, sidik jari, permen karet,
kotoran telinga, sikat gigi, pakaian, benda, dan Iokasi kejadian (Butler, 2005).

Sump/mg harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak teljadi kontaminasi pada sampel.
Sebelum melakukan sampling, harus dipastikan ruangan dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam keaadaan steril dengan cara membersihkan seluruh meja kerja dengan
menggunakan bleach 5 % dan alkohol 70 %, Pemberian bleach 5 % dilakukan pertama kali
dengan tujuan membersihkan

pengotor atau sisa-sisa DNA yang terdapat pada meja kerja. Kemudian dibersihkan

l, pembukaan segel, disertai pengisian dan penandatanganan Berita Acara

Pembukaan Sampel. 2. Pengambilan gambar (dokumentasi) sampel. 3. Pengisian formulir


postmonem (standart interpol) untuk deskn'psi sampel. 4. Sampel yang sudah dibuka
selanjumya dikjn'm ke exammanon room 2, untuk

proses pemeriksaan lebih lanjul, atau storage room, untuk menunggu proses

penferiksaan lebih lanjut.

Namun, dalam praktiknya selain untuk melakukan hal di atas, examination room 1 juga
berfungsi untuk pengambilan sampel. Sampel yang dipilih hams memenuhi syarat untuk
pemen'ksaan DNA secara kualitas maupun secara kuantitas. Ruangan ini dilengkapi dengan
alat-alat utama samplmg, seperti mikroskop, serology lat, screening kit, lemari asam, kamera
digital, komputer, timbangan
elektronik, dan pH meter.

Sampel dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain darah/bercak

darah, semen/bercak semen, tulang, gigi, rambut dengan akar, feses, urin, saliva, kotoran di
bawah kuku, puntuug rokok, lem amplop, stempel swat, ketombe, sidik jari, permen karet,
kotoran telinga, sikat gigi, pakaian, benda, dan Iokasi kejadian (Butler, 2005).

Sump/mg harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak teljadi kontaminasi pada sampel.
Sebelum melakukan sampling, harus dipastikan ruangan dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam keaadaan steril dengan cara membersihkan seluruh meja kerja dengan
menggunakan bleach 5 % dan alkohol 70 %, Pemberian bleach 5 % dilakukan pertama kali
dengan tujuan membersihkan

pengotor atau sisa-sisa DNA yang terdapat pada meja kerja. Kemudian dibersihkan

dengan alkohol 70 % dengan tujuan membersihkan sisa-sisa pengotor clan bleach yang masih
temnggal, serta mensten'lkan. Sedangkan pada perlengkapan sampling hanya dibersihkan
dengan alkohol 70 %, kecuali pada kertas minyak yang digunakan sebagai alas sampling juga
perlu dibersihkan dengan bleach 5 %.

Saat melakukan sampling, bamng bukti dikelompokkan sesuai dengan orangnya dengan
dimasukkan ke dalam amplop yang berbeda-beda, serta member'ikan keterangan sampel pada
amplop. Saat diiakukannya proses sampling, mulai dari pembukaan barang bukti,
pengambilan sampel, hingga kembali disimpan dalam amplop, semua mhapan harus di foto
untuk kemudian dilampirkan pads laporan. Sampel yang akan digunakan dapat langsung
dilakukan ekstraksi atau disimpan dahulu di dalam fi-eezer 20 C. Pada kasus yang sudah
selesai di analisis, dibuat laporan hasil pemeriksaannyaKemudian balang bukti dimasukkan
kembali kc dalam amplop dan disegel seperti saat baru diterima untuk kemudian

dikembalikan kepada penyidik.

C. Examination Room 2

Di dalam examination room 2 dilakukan pengambilan bahan dengan kualitas maupun


kuantitas yang cukup baik untuk proses pemeriksaan DNA yang diambil dari Sampel yang
diduga mengandung DNA dan' barang bukti terutama tulang dan gigi. Examination room 2
diiengkapi dengan aiat-alat utama sampling, seperti pemotong tulang, tabung nitrogen cair,
6750 Freezer/Mill cryogenic

grinder, timbangan elektronik, Elmasonic E 30 H (ultrasonic cleaning unit) dan pH

meter.

l, pembukaan segel, disertai pengisian dan penandatanganan Berita Acara

Pembukaan Sampel. 2. Pengambilan gambar (dokumentasi) sampel. 3. Pengisian formulir


postmonem (standart interpol) untuk deskn'psi sampel. 4. Sampel yang sudah dibuka
selanjumya dikjn'm ke exammanon room 2, untuk

proses pemeriksaan lebih lanjul, atau storage room, untuk menunggu proses

penferiksaan lebih lanjut.


Namun, dalam praktiknya selain untuk melakukan hal di atas, examination room 1 juga
berfungsi untuk pengambilan sampel. Sampel yang dipilih hams memenuhi syarat untuk
pemen'ksaan DNA secara kualitas maupun secara kuantitas. Ruangan ini dilengkapi dengan
alat-alat utama samplmg, seperti mikroskop, serology lat, screening kit, lemari asam, kamera
digital, komputer, timbangan

elektronik, dan pH meter.

Sampel dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain darah/bercak

darah, semen/bercak semen, tulang, gigi, rambut dengan akar, feses, urin, saliva, kotoran di
bawah kuku, puntuug rokok, lem amplop, stempel swat, ketombe, sidik jari, permen karet,
kotoran telinga, sikat gigi, pakaian, benda, dan Iokasi kejadian (Butler, 2005).

Sump/mg harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak teljadi kontaminasi pada sampel.
Sebelum melakukan sampling, harus dipastikan ruangan dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam keaadaan steril dengan cara membersihkan seluruh meja kerja dengan
menggunakan bleach 5 % dan alkohol 70 %, Pemberian bleach 5 % dilakukan pertama kali
dengan tujuan membersihkan

pengotor atau sisa-sisa DNA yang terdapat pada meja kerja. Kemudian dibersihkan

dengan alkohol 70 % dengan tujuan membersihkan sisa-sisa pengotor clan bleach yang masih
temnggal, serta mensten'lkan. Sedangkan pada perlengkapan sampling hanya dibersihkan
dengan alkohol 70 %, kecuali pada kertas minyak yang digunakan sebagai alas sampling juga
perlu dibersihkan dengan bleach 5 %.
Saat melakukan sampling, bamng bukti dikelompokkan sesuai dengan orangnya dengan
dimasukkan ke dalam amplop yang berbeda-beda, serta member'ikan keterangan sampel pada
amplop. Saat diiakukannya proses sampling, mulai dari pembukaan barang bukti,
pengambilan sampel, hingga kembali disimpan dalam amplop, semua mhapan harus di foto
untuk kemudian dilampirkan pads laporan. Sampel yang akan digunakan dapat langsung
dilakukan ekstraksi atau disimpan dahulu di dalam fi-eezer 20 C. Pada kasus yang sudah
selesai di analisis, dibuat laporan hasil pemeriksaannyaKemudian balang bukti dimasukkan
kembali kc dalam amplop dan disegel seperti saat baru diterima untuk kemudian

dikembalikan kepada penyidik.

C. Examination Room 2

Di dalam examination room 2 dilakukan pengambilan bahan dengan kualitas maupun


kuantitas yang cukup baik untuk proses pemeriksaan DNA yang diambil dari Sampel yang
diduga mengandung DNA dan' barang bukti terutama tulang dan gigi. Examination room 2
diiengkapi dengan aiat-alat utama sampling, seperti pemotong tulang, tabung nitrogen cair,
6750 Freezer/Mill cryogenic

grinder, timbangan elektronik, Elmasonic E 30 H (ultrasonic cleaning unit) dan pH

meter.

dari larutan dan pecahnya sel memungkinkan agen chelurmg untuk mengikat komponen
seluler serta melindungi DNA dari degradasi. Metode Chelex adalah metode ekstraksi yang
disukai karena cepat, tidak memerlukan beberapa transfer tube dan tidak menggunakan
pelarut organik beracun seperti fenol-kloroform, aamun tidak dapat menghilangkan inhibitor
(seperti haem) yang dapat merugikan proses hilir (Philips dkk, 2012).

Selain menggunakan metode Chelex, ekstraksi dapat juga dilakukan menggunakan metode
ekstraksi organik. Ekstraksi organik adalah metode konvensional yang menggunakan bahan-
bahan organik untuk mengisolasi DNA genom. Secara keseluruhan terdapat 4 tahap, yaitu
solubilisasi komponen noda,

denaturasi dan hidrolisis protein, menghilangkan protein terdenaturasi, serta purifikasi DNA.

Selain kedua metode tersebut, apabila sampel yang diperoleh bcrukuran sangat kccil, untuk
mendapatkan hasil DNA yang maksimal dapat dilakukan purifikasi menggunakan Qzagen
BzoRobot E-Zl. Sistem BioRobot EZl memungkinkan purifikasi DNA genom dari darah
manusia dan asam nukleat virus dari serum atau plasma sampel dilakukan secara otomatis.
Menggunakan sistem' CE-IVD-marked, sehingga memberikan spesifikasi kineija yang tepat
dan menjamin purifikasi yang sangat akurat. Purif1kasi asam nukleat dilakukan
menggunakan teknologi panikel magnetik yang terpercaya untuk penggunaan dalam analisis
in vitro. Reagen kit ekstraksi juga sudah tersedia secara khusus. Ekstrasi menggunakan
BioRobot EZl DSP ini, sangat mudah dan cepat, namun eukup mahal. Dalam satu kali
ekstraksi, alat ini dapat melakukannya untuk 1

Rampai 6 sampel dalam waktu 25 menit.

l, pembukaan segel, disertai pengisian dan penandatanganan Berita Acara

Pembukaan Sampel. 2. Pengambilan gambar (dokumentasi) sampel. 3. Pengisian formulir


postmonem (standart interpol) untuk deskn'psi sampel. 4. Sampel yang sudah dibuka
selanjumya dikjn'm ke exammanon room 2, untuk
proses pemeriksaan lebih lanjul, atau storage room, untuk menunggu proses

penferiksaan lebih lanjut.

Namun, dalam praktiknya selain untuk melakukan hal di atas, examination room 1 juga
berfungsi untuk pengambilan sampel. Sampel yang dipilih hams memenuhi syarat untuk
pemen'ksaan DNA secara kualitas maupun secara kuantitas. Ruangan ini dilengkapi dengan
alat-alat utama samplmg, seperti mikroskop, serology lat, screening kit, lemari asam, kamera
digital, komputer, timbangan

elektronik, dan pH meter.

Sampel dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain darah/bercak

darah, semen/bercak semen, tulang, gigi, rambut dengan akar, feses, urin, saliva, kotoran di
bawah kuku, puntuug rokok, lem amplop, stempel swat, ketombe, sidik jari, permen karet,
kotoran telinga, sikat gigi, pakaian, benda, dan Iokasi kejadian (Butler, 2005).

Sump/mg harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak teljadi kontaminasi pada sampel.
Sebelum melakukan sampling, harus dipastikan ruangan dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam keaadaan steril dengan cara membersihkan seluruh meja kerja dengan
menggunakan bleach 5 % dan alkohol 70 %, Pemberian bleach 5 % dilakukan pertama kali
dengan tujuan membersihkan

pengotor atau sisa-sisa DNA yang terdapat pada meja kerja. Kemudian dibersihkan
dengan alkohol 70 % dengan tujuan membersihkan sisa-sisa pengotor clan bleach yang masih
temnggal, serta mensten'lkan. Sedangkan pada perlengkapan sampling hanya dibersihkan
dengan alkohol 70 %, kecuali pada kertas minyak yang digunakan sebagai alas sampling juga
perlu dibersihkan dengan bleach 5 %.

Saat melakukan sampling, bamng bukti dikelompokkan sesuai dengan orangnya dengan
dimasukkan ke dalam amplop yang berbeda-beda, serta member'ikan keterangan sampel pada
amplop. Saat diiakukannya proses sampling, mulai dari pembukaan barang bukti,
pengambilan sampel, hingga kembali disimpan dalam amplop, semua mhapan harus di foto
untuk kemudian dilampirkan pads laporan. Sampel yang akan digunakan dapat langsung
dilakukan ekstraksi atau disimpan dahulu di dalam fi-eezer 20 C. Pada kasus yang sudah
selesai di analisis, dibuat laporan hasil pemeriksaannyaKemudian balang bukti dimasukkan
kembali kc dalam amplop dan disegel seperti saat baru diterima untuk kemudian

dikembalikan kepada penyidik.

C. Examination Room 2

Di dalam examination room 2 dilakukan pengambilan bahan dengan kualitas maupun


kuantitas yang cukup baik untuk proses pemeriksaan DNA yang diambil dari Sampel yang
diduga mengandung DNA dan' barang bukti terutama tulang dan gigi. Examination room 2
diiengkapi dengan aiat-alat utama sampling, seperti pemotong tulang, tabung nitrogen cair,
6750 Freezer/Mill cryogenic

grinder, timbangan elektronik, Elmasonic E 30 H (ultrasonic cleaning unit) dan pH

meter.
dari larutan dan pecahnya sel memungkinkan agen chelurmg untuk mengikat komponen
seluler serta melindungi DNA dari degradasi. Metode Chelex adalah metode ekstraksi yang
disukai karena cepat, tidak memerlukan beberapa transfer tube dan tidak menggunakan
pelarut organik beracun seperti fenol-kloroform, aamun tidak dapat menghilangkan inhibitor
(seperti haem) yang dapat merugikan proses hilir (Philips dkk, 2012).

Selain menggunakan metode Chelex, ekstraksi dapat juga dilakukan menggunakan metode
ekstraksi organik. Ekstraksi organik adalah metode konvensional yang menggunakan bahan-
bahan organik untuk mengisolasi DNA genom. Secara keseluruhan terdapat 4 tahap, yaitu
solubilisasi komponen noda,

denaturasi dan hidrolisis protein, menghilangkan protein terdenaturasi, serta purifikasi DNA.

Selain kedua metode tersebut, apabila sampel yang diperoleh bcrukuran sangat kccil, untuk
mendapatkan hasil DNA yang maksimal dapat dilakukan purifikasi menggunakan Qzagen
BzoRobot E-Zl. Sistem BioRobot EZl memungkinkan purifikasi DNA genom dari darah
manusia dan asam nukleat virus dari serum atau plasma sampel dilakukan secara otomatis.
Menggunakan sistem' CE-IVD-marked, sehingga memberikan spesifikasi kineija yang tepat
dan menjamin purifikasi yang sangat akurat. Purif1kasi asam nukleat dilakukan
menggunakan teknologi panikel magnetik yang terpercaya untuk penggunaan dalam analisis
in vitro. Reagen kit ekstraksi juga sudah tersedia secara khusus. Ekstrasi menggunakan
BioRobot EZl DSP ini, sangat mudah dan cepat, namun eukup mahal. Dalam satu kali
ekstraksi, alat ini dapat melakukannya untuk 1

Rampai 6 sampel dalam waktu 25 menit.

E.
DNA yang sudah dimumikan selanjutnya dapat menuju pre amplification room, untuk proses
pemen'ksaan lebih lanjut, atau storage room (freezer), untuk

memmggu pemeriksaan lebih lanjut.

pm Amplification Room

Pre amplification room mempakan mangan steril yang memiliki tekanan ruangan negatif
dimana dilakukan pencampun'm antara DNA yang sudah dimumikan dalam extraction room
dengan reaction mix dan DNA primer. Proses pencampuran tersebut menggunakan bahan
kimia utama Amplitype DNA inti kit dan Amplitype Mlochondrial DNA kit. Campuran DNA
kemudian dikjrim ke amplification room untuk digandakan. Untuk melakukan ampliflkasi,
terdapat 3 macam reagen yang biasa digunakan di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, yaitu
AmpFISTR Identifiler Plus, AmpFISTR Identifiler, dan AmpFLSTR

MiniFilerTM.

Amplification Room

Amplification room merupakan ruangan tempat penggandaan DNA menggunakan metode


polymerase chain reaction, yang telah dirancang positif untuk mencegah pencemaran DNA
dad luar. Ruangan ini dilengkapi dengan alat utama yang berfungsi menggandakan DNA,
yaitu alat PCR (Polymerase Chain Reaction) dan Real Time PCR untuk mengkuantiflkasi
(menghitung) jumlah DNA dalam sampel. Kandungan minimum DNA dalam suatu sampel
adalah 1 ng, sehingga pada sampel yang diperkirakan hanya mcngandung sedikit DNA
scbaiknya di kuamifikasi terlebih dahulu. Hasil penggandaan DNA yang disebut

l, pembukaan segel, disertai pengisian dan penandatanganan Berita Acara

Pembukaan Sampel. 2. Pengambilan gambar (dokumentasi) sampel. 3. Pengisian formulir


postmonem (standart interpol) untuk deskn'psi sampel. 4. Sampel yang sudah dibuka
selanjumya dikjn'm ke exammanon room 2, untuk

proses pemeriksaan lebih lanjul, atau storage room, untuk menunggu proses

penferiksaan lebih lanjut.

Namun, dalam praktiknya selain untuk melakukan hal di atas, examination room 1 juga
berfungsi untuk pengambilan sampel. Sampel yang dipilih hams memenuhi syarat untuk
pemen'ksaan DNA secara kualitas maupun secara kuantitas. Ruangan ini dilengkapi dengan
alat-alat utama samplmg, seperti mikroskop, serology lat, screening kit, lemari asam, kamera
digital, komputer, timbangan

elektronik, dan pH meter.

Sampel dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain darah/bercak

darah, semen/bercak semen, tulang, gigi, rambut dengan akar, feses, urin, saliva, kotoran di
bawah kuku, puntuug rokok, lem amplop, stempel swat, ketombe, sidik jari, permen karet,
kotoran telinga, sikat gigi, pakaian, benda, dan Iokasi kejadian (Butler, 2005).
Sump/mg harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak teljadi kontaminasi pada sampel.
Sebelum melakukan sampling, harus dipastikan ruangan dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam keaadaan steril dengan cara membersihkan seluruh meja kerja dengan
menggunakan bleach 5 % dan alkohol 70 %, Pemberian bleach 5 % dilakukan pertama kali
dengan tujuan membersihkan

pengotor atau sisa-sisa DNA yang terdapat pada meja kerja. Kemudian dibersihkan

dengan alkohol 70 % dengan tujuan membersihkan sisa-sisa pengotor clan bleach yang masih
temnggal, serta mensten'lkan. Sedangkan pada perlengkapan sampling hanya dibersihkan
dengan alkohol 70 %, kecuali pada kertas minyak yang digunakan sebagai alas sampling juga
perlu dibersihkan dengan bleach 5 %.

Saat melakukan sampling, bamng bukti dikelompokkan sesuai dengan orangnya dengan
dimasukkan ke dalam amplop yang berbeda-beda, serta member'ikan keterangan sampel pada
amplop. Saat diiakukannya proses sampling, mulai dari pembukaan barang bukti,
pengambilan sampel, hingga kembali disimpan dalam amplop, semua mhapan harus di foto
untuk kemudian dilampirkan pads laporan. Sampel yang akan digunakan dapat langsung
dilakukan ekstraksi atau disimpan dahulu di dalam fi-eezer 20 C. Pada kasus yang sudah
selesai di analisis, dibuat laporan hasil pemeriksaannyaKemudian balang bukti dimasukkan
kembali kc dalam amplop dan disegel seperti saat baru diterima untuk kemudian

dikembalikan kepada penyidik.

C. Examination Room 2

Di dalam examination room 2 dilakukan pengambilan bahan dengan kualitas maupun


kuantitas yang cukup baik untuk proses pemeriksaan DNA yang diambil dari Sampel yang
diduga mengandung DNA dan' barang bukti terutama tulang dan gigi. Examination room 2
diiengkapi dengan aiat-alat utama sampling, seperti pemotong tulang, tabung nitrogen cair,
6750 Freezer/Mill cryogenic

grinder, timbangan elektronik, Elmasonic E 30 H (ultrasonic cleaning unit) dan pH

meter.

dari larutan dan pecahnya sel memungkinkan agen chelurmg untuk mengikat komponen
seluler serta melindungi DNA dari degradasi. Metode Chelex adalah metode ekstraksi yang
disukai karena cepat, tidak memerlukan beberapa transfer tube dan tidak menggunakan
pelarut organik beracun seperti fenol-kloroform, aamun tidak dapat menghilangkan inhibitor
(seperti haem) yang dapat merugikan proses hilir (Philips dkk, 2012).

Selain menggunakan metode Chelex, ekstraksi dapat juga dilakukan menggunakan metode
ekstraksi organik. Ekstraksi organik adalah metode konvensional yang menggunakan bahan-
bahan organik untuk mengisolasi DNA genom. Secara keseluruhan terdapat 4 tahap, yaitu
solubilisasi komponen noda,

denaturasi dan hidrolisis protein, menghilangkan protein terdenaturasi, serta purifikasi DNA.

Selain kedua metode tersebut, apabila sampel yang diperoleh bcrukuran sangat kccil, untuk
mendapatkan hasil DNA yang maksimal dapat dilakukan purifikasi menggunakan Qzagen
BzoRobot E-Zl. Sistem BioRobot EZl memungkinkan purifikasi DNA genom dari darah
manusia dan asam nukleat virus dari serum atau plasma sampel dilakukan secara otomatis.
Menggunakan sistem' CE-IVD-marked, sehingga memberikan spesifikasi kineija yang tepat
dan menjamin purifikasi yang sangat akurat. Purif1kasi asam nukleat dilakukan
menggunakan teknologi panikel magnetik yang terpercaya untuk penggunaan dalam analisis
in vitro. Reagen kit ekstraksi juga sudah tersedia secara khusus. Ekstrasi menggunakan
BioRobot EZl DSP ini, sangat mudah dan cepat, namun eukup mahal. Dalam satu kali
ekstraksi, alat ini dapat melakukannya untuk 1

Rampai 6 sampel dalam waktu 25 menit.

E.

DNA yang sudah dimumikan selanjutnya dapat menuju pre amplification room, untuk proses
pemen'ksaan lebih lanjut, atau storage room (freezer), untuk

memmggu pemeriksaan lebih lanjut.

pm Amplification Room

Pre amplification room mempakan mangan steril yang memiliki tekanan ruangan negatif
dimana dilakukan pencampun'm antara DNA yang sudah dimumikan dalam extraction room
dengan reaction mix dan DNA primer. Proses pencampuran tersebut menggunakan bahan
kimia utama Amplitype DNA inti kit dan Amplitype Mlochondrial DNA kit. Campuran DNA
kemudian dikjrim ke amplification room untuk digandakan. Untuk melakukan ampliflkasi,
terdapat 3 macam reagen yang biasa digunakan di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, yaitu
AmpFISTR Identifiler Plus, AmpFISTR Identifiler, dan AmpFLSTR

MiniFilerTM.

Amplification Room
Amplification room merupakan ruangan tempat penggandaan DNA menggunakan metode
polymerase chain reaction, yang telah dirancang positif untuk mencegah pencemaran DNA
dad luar. Ruangan ini dilengkapi dengan alat utama yang berfungsi menggandakan DNA,
yaitu alat PCR (Polymerase Chain Reaction) dan Real Time PCR untuk mengkuantiflkasi
(menghitung) jumlah DNA dalam sampel. Kandungan minimum DNA dalam suatu sampel
adalah 1 ng, sehingga pada sampel yang diperkirakan hanya mcngandung sedikit DNA

scbaiknya di kuamifikasi terlebih dahulu. Hasil penggandaan DNA yang disebut

mph/zed DNA sclanjutnya dikirim ke cap/[my electrophorems room untuk proses


gelanjutnya.

Dalam prosedur DNA forensik, ada jumlah minimum DNA yang diperlukan, yaitu dari suatu
sampel minimal terdapat DNA sebesar 1 ng. Sehingga, untuk memperoleh jumlah DNA
tersebut perlu dilakukan kuantifikasi menggunakan Real-time PCR sebelum dilakukannya
reaksi PCR. Real-time PCR didasarkan pada aktivitas 5-nuklease dari Taq DNA polimerase
untuk membelah target probe fluorogenic tertentu, sehingga dapat diketahui jumlah DNAnya.
Untuk melakukan kuantifikasi diperlukan Quantijiler Human DNA Quantification Kit yang
menggunakan dua probe T aqMan MGB yang mengandung dua label berbeda FAMk dye
mendeteksi adanya rangkaian human telomerase reverse transcriptase gene (hTERT) pada
kromosom 5p15.33 (Quanttjiler Human) dan Vick dye mendeteksi adanya rangkaian sintetis
yang tidak ditemukan di alam (Ricci dick, 2006).

Polymerase Chain Reaction (PCR), memungkinkan menganalisis jumlah DNA yang sangat
sedikit. Melalui proses berulang dari pemanasan, pendinginan, dan mercplikasi paparan
enzim, jumlah DNA dengan cepat dapat meningkat beberapa juta kali lipat. PCR
menggunakan probe alel spesiflk untuk mencari segmen polimorfik tertentu (alel) dan secara
eksponensial mensintesis salinan yang tepat dari urutan tersebut (Turner dkk, 2002),
Terdapat 3 langkah dalam PCR, pertama, untai DNA didenaturasi, yang berarti untai ditarik
terpisah dengan adanya pemanasan. Kedua, dilakukan annealing di maria sampel didinginkan
dan primer mengikat urutan target molekul

DNA. Ketiga, untai DNA dipanaskan lagi, mengaktifkan enzim polimerase yang

l, pembukaan segel, disertai pengisian dan penandatanganan Berita Acara

Pembukaan Sampel. 2. Pengambilan gambar (dokumentasi) sampel. 3. Pengisian formulir


postmonem (standart interpol) untuk deskn'psi sampel. 4. Sampel yang sudah dibuka
selanjumya dikjn'm ke exammanon room 2, untuk

proses pemeriksaan lebih lanjul, atau storage room, untuk menunggu proses

penferiksaan lebih lanjut.

Namun, dalam praktiknya selain untuk melakukan hal di atas, examination room 1 juga
berfungsi untuk pengambilan sampel. Sampel yang dipilih hams memenuhi syarat untuk
pemen'ksaan DNA secara kualitas maupun secara kuantitas. Ruangan ini dilengkapi dengan
alat-alat utama samplmg, seperti mikroskop, serology lat, screening kit, lemari asam, kamera
digital, komputer, timbangan

elektronik, dan pH meter.

Sampel dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain darah/bercak


darah, semen/bercak semen, tulang, gigi, rambut dengan akar, feses, urin, saliva, kotoran di
bawah kuku, puntuug rokok, lem amplop, stempel swat, ketombe, sidik jari, permen karet,
kotoran telinga, sikat gigi, pakaian, benda, dan Iokasi kejadian (Butler, 2005).

Sump/mg harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak teljadi kontaminasi pada sampel.
Sebelum melakukan sampling, harus dipastikan ruangan dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam keaadaan steril dengan cara membersihkan seluruh meja kerja dengan
menggunakan bleach 5 % dan alkohol 70 %, Pemberian bleach 5 % dilakukan pertama kali
dengan tujuan membersihkan

pengotor atau sisa-sisa DNA yang terdapat pada meja kerja. Kemudian dibersihkan

dengan alkohol 70 % dengan tujuan membersihkan sisa-sisa pengotor clan bleach yang masih
temnggal, serta mensten'lkan. Sedangkan pada perlengkapan sampling hanya dibersihkan
dengan alkohol 70 %, kecuali pada kertas minyak yang digunakan sebagai alas sampling juga
perlu dibersihkan dengan bleach 5 %.

Saat melakukan sampling, bamng bukti dikelompokkan sesuai dengan orangnya dengan
dimasukkan ke dalam amplop yang berbeda-beda, serta member'ikan keterangan sampel pada
amplop. Saat diiakukannya proses sampling, mulai dari pembukaan barang bukti,
pengambilan sampel, hingga kembali disimpan dalam amplop, semua mhapan harus di foto
untuk kemudian dilampirkan pads laporan. Sampel yang akan digunakan dapat langsung
dilakukan ekstraksi atau disimpan dahulu di dalam fi-eezer 20 C. Pada kasus yang sudah
selesai di analisis, dibuat laporan hasil pemeriksaannyaKemudian balang bukti dimasukkan
kembali kc dalam amplop dan disegel seperti saat baru diterima untuk kemudian

dikembalikan kepada penyidik.


C. Examination Room 2

Di dalam examination room 2 dilakukan pengambilan bahan dengan kualitas maupun


kuantitas yang cukup baik untuk proses pemeriksaan DNA yang diambil dari Sampel yang
diduga mengandung DNA dan' barang bukti terutama tulang dan gigi. Examination room 2
diiengkapi dengan aiat-alat utama sampling, seperti pemotong tulang, tabung nitrogen cair,
6750 Freezer/Mill cryogenic

grinder, timbangan elektronik, Elmasonic E 30 H (ultrasonic cleaning unit) dan pH

meter.

dari larutan dan pecahnya sel memungkinkan agen chelurmg untuk mengikat komponen
seluler serta melindungi DNA dari degradasi. Metode Chelex adalah metode ekstraksi yang
disukai karena cepat, tidak memerlukan beberapa transfer tube dan tidak menggunakan
pelarut organik beracun seperti fenol-kloroform, aamun tidak dapat menghilangkan inhibitor
(seperti haem) yang dapat merugikan proses hilir (Philips dkk, 2012).

Selain menggunakan metode Chelex, ekstraksi dapat juga dilakukan menggunakan metode
ekstraksi organik. Ekstraksi organik adalah metode konvensional yang menggunakan bahan-
bahan organik untuk mengisolasi DNA genom. Secara keseluruhan terdapat 4 tahap, yaitu
solubilisasi komponen noda,

denaturasi dan hidrolisis protein, menghilangkan protein terdenaturasi, serta purifikasi DNA.
Selain kedua metode tersebut, apabila sampel yang diperoleh bcrukuran sangat kccil, untuk
mendapatkan hasil DNA yang maksimal dapat dilakukan purifikasi menggunakan Qzagen
BzoRobot E-Zl. Sistem BioRobot EZl memungkinkan purifikasi DNA genom dari darah
manusia dan asam nukleat virus dari serum atau plasma sampel dilakukan secara otomatis.
Menggunakan sistem' CE-IVD-marked, sehingga memberikan spesifikasi kineija yang tepat
dan menjamin purifikasi yang sangat akurat. Purif1kasi asam nukleat dilakukan
menggunakan teknologi panikel magnetik yang terpercaya untuk penggunaan dalam analisis
in vitro. Reagen kit ekstraksi juga sudah tersedia secara khusus. Ekstrasi menggunakan
BioRobot EZl DSP ini, sangat mudah dan cepat, namun eukup mahal. Dalam satu kali
ekstraksi, alat ini dapat melakukannya untuk 1

Rampai 6 sampel dalam waktu 25 menit.

E.

DNA yang sudah dimumikan selanjutnya dapat menuju pre amplification room, untuk proses
pemen'ksaan lebih lanjut, atau storage room (freezer), untuk

memmggu pemeriksaan lebih lanjut.

pm Amplification Room

Pre amplification room mempakan mangan steril yang memiliki tekanan ruangan negatif
dimana dilakukan pencampun'm antara DNA yang sudah dimumikan dalam extraction room
dengan reaction mix dan DNA primer. Proses pencampuran tersebut menggunakan bahan
kimia utama Amplitype DNA inti kit dan Amplitype Mlochondrial DNA kit. Campuran DNA
kemudian dikjrim ke amplification room untuk digandakan. Untuk melakukan ampliflkasi,
terdapat 3 macam reagen yang biasa digunakan di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, yaitu
AmpFISTR Identifiler Plus, AmpFISTR Identifiler, dan AmpFLSTR

MiniFilerTM.

Amplification Room

Amplification room merupakan ruangan tempat penggandaan DNA menggunakan metode


polymerase chain reaction, yang telah dirancang positif untuk mencegah pencemaran DNA
dad luar. Ruangan ini dilengkapi dengan alat utama yang berfungsi menggandakan DNA,
yaitu alat PCR (Polymerase Chain Reaction) dan Real Time PCR untuk mengkuantiflkasi
(menghitung) jumlah DNA dalam sampel. Kandungan minimum DNA dalam suatu sampel
adalah 1 ng, sehingga pada sampel yang diperkirakan hanya mcngandung sedikit DNA

scbaiknya di kuamifikasi terlebih dahulu. Hasil penggandaan DNA yang disebut

mph/zed DNA sclanjutnya dikirim ke cap/[my electrophorems room untuk proses


gelanjutnya.

Dalam prosedur DNA forensik, ada jumlah minimum DNA yang diperlukan, yaitu dari suatu
sampel minimal terdapat DNA sebesar 1 ng. Sehingga, untuk memperoleh jumlah DNA
tersebut perlu dilakukan kuantifikasi menggunakan Real-time PCR sebelum dilakukannya
reaksi PCR. Real-time PCR didasarkan pada aktivitas 5-nuklease dari Taq DNA polimerase
untuk membelah target probe fluorogenic tertentu, sehingga dapat diketahui jumlah DNAnya.
Untuk melakukan kuantifikasi diperlukan Quantijiler Human DNA Quantification Kit yang
menggunakan dua probe T aqMan MGB yang mengandung dua label berbeda FAMk dye
mendeteksi adanya rangkaian human telomerase reverse transcriptase gene (hTERT) pada
kromosom 5p15.33 (Quanttjiler Human) dan Vick dye mendeteksi adanya rangkaian sintetis
yang tidak ditemukan di alam (Ricci dick, 2006).

Polymerase Chain Reaction (PCR), memungkinkan menganalisis jumlah DNA yang sangat
sedikit. Melalui proses berulang dari pemanasan, pendinginan, dan mercplikasi paparan
enzim, jumlah DNA dengan cepat dapat meningkat beberapa juta kali lipat. PCR
menggunakan probe alel spesiflk untuk mencari segmen polimorfik tertentu (alel) dan secara
eksponensial mensintesis salinan yang tepat dari urutan tersebut (Turner dkk, 2002),

Terdapat 3 langkah dalam PCR, pertama, untai DNA didenaturasi, yang berarti untai ditarik
terpisah dengan adanya pemanasan. Kedua, dilakukan annealing di maria sampel didinginkan
dan primer mengikat urutan target molekul

DNA. Ketiga, untai DNA dipanaskan lagi, mengaktifkan enzim polimerase yang

akan menghasilkan pasangan dari untai tunggal untuk membentuk salinan lengkap. Setiap
kali proses PCR dilakukan, jumlah untai DNA baru ganda, secara teoritis menghasilkan satu
miliar eksemplar setelah 30 siklus (National Institute of Justice,

2002)

_ Capillary Electrophoresis Room Pada mangan ini dilakukan pembacaan tipe DNA (DNA
typing), dimana terlihat susunan basa rantai DNA yang merupakan ciri khusus individu.
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki alat DNA sequencer yang sesuai standar
sebuah laboratorium forensik, yaitu Applied Biosystems 3130 Genetic Analyzer (4 kapiler)
dan Applied Biosystems 3130xl Genetic Analyzer (16 kapiler), yang secara computerized
akan membaca tips DNA yang diperiksa baik DNA inti maupun mitokondria. Hasil
pemeriksaan ini selanjutnya dikirim ke pusat komputer (server) yang dapat diakses oleh
seluruh komputer dalam laboratorium. Alat sequensing yang digunakan merupakan
sequensmg capillary electrophoresw (CE) adalah elektroforesis yang dilakukan di dalam
tabung kapiler. Ini adalah teknik pemisahan paling efisien yang tersedia untuk analisis
molekul besar maupun kecil. Prinsipnya sama dengan elektroforesis pada umumnya, yaitu

didasarkan pada pergerakan ion/molekul akibat adanya pengaruh medan listiik (Xu,

1996)

Analisis menggunakan CE sangat cepat, menggunakan sampel dan reagen yang lebih sedlkit,
serta biayanya lebih murah daripada kromatograii atau teknik elektroforesis lainnya (Xu,
1996). Selain itu, karena menggunakan pipa kapiler,

hasil running pada tiap kapiler tidak akan saling mencemari hasil yang lain karena

l, pembukaan segel, disertai pengisian dan penandatanganan Berita Acara

Pembukaan Sampel. 2. Pengambilan gambar (dokumentasi) sampel. 3. Pengisian formulir


postmonem (standart interpol) untuk deskn'psi sampel. 4. Sampel yang sudah dibuka
selanjumya dikjn'm ke exammanon room 2, untuk

proses pemeriksaan lebih lanjul, atau storage room, untuk menunggu proses

penferiksaan lebih lanjut.


Namun, dalam praktiknya selain untuk melakukan hal di atas, examination room 1 juga
berfungsi untuk pengambilan sampel. Sampel yang dipilih hams memenuhi syarat untuk
pemen'ksaan DNA secara kualitas maupun secara kuantitas. Ruangan ini dilengkapi dengan
alat-alat utama samplmg, seperti mikroskop, serology lat, screening kit, lemari asam, kamera
digital, komputer, timbangan

elektronik, dan pH meter.

Sampel dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain darah/bercak

darah, semen/bercak semen, tulang, gigi, rambut dengan akar, feses, urin, saliva, kotoran di
bawah kuku, puntuug rokok, lem amplop, stempel swat, ketombe, sidik jari, permen karet,
kotoran telinga, sikat gigi, pakaian, benda, dan Iokasi kejadian (Butler, 2005).

Sump/mg harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak teljadi kontaminasi pada sampel.
Sebelum melakukan sampling, harus dipastikan ruangan dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam keaadaan steril dengan cara membersihkan seluruh meja kerja dengan
menggunakan bleach 5 % dan alkohol 70 %, Pemberian bleach 5 % dilakukan pertama kali
dengan tujuan membersihkan

pengotor atau sisa-sisa DNA yang terdapat pada meja kerja. Kemudian dibersihkan

dengan alkohol 70 % dengan tujuan membersihkan sisa-sisa pengotor clan bleach yang masih
temnggal, serta mensten'lkan. Sedangkan pada perlengkapan sampling hanya dibersihkan
dengan alkohol 70 %, kecuali pada kertas minyak yang digunakan sebagai alas sampling juga
perlu dibersihkan dengan bleach 5 %.
Saat melakukan sampling, bamng bukti dikelompokkan sesuai dengan orangnya dengan
dimasukkan ke dalam amplop yang berbeda-beda, serta member'ikan keterangan sampel pada
amplop. Saat diiakukannya proses sampling, mulai dari pembukaan barang bukti,
pengambilan sampel, hingga kembali disimpan dalam amplop, semua mhapan harus di foto
untuk kemudian dilampirkan pads laporan. Sampel yang akan digunakan dapat langsung
dilakukan ekstraksi atau disimpan dahulu di dalam fi-eezer 20 C. Pada kasus yang sudah
selesai di analisis, dibuat laporan hasil pemeriksaannyaKemudian balang bukti dimasukkan
kembali kc dalam amplop dan disegel seperti saat baru diterima untuk kemudian

dikembalikan kepada penyidik.

C. Examination Room 2

Di dalam examination room 2 dilakukan pengambilan bahan dengan kualitas maupun


kuantitas yang cukup baik untuk proses pemeriksaan DNA yang diambil dari Sampel yang
diduga mengandung DNA dan' barang bukti terutama tulang dan gigi. Examination room 2
diiengkapi dengan aiat-alat utama sampling, seperti pemotong tulang, tabung nitrogen cair,
6750 Freezer/Mill cryogenic

grinder, timbangan elektronik, Elmasonic E 30 H (ultrasonic cleaning unit) dan pH

meter.

dari larutan dan pecahnya sel memungkinkan agen chelurmg untuk mengikat komponen
seluler serta melindungi DNA dari degradasi. Metode Chelex adalah metode ekstraksi yang
disukai karena cepat, tidak memerlukan beberapa transfer tube dan tidak menggunakan
pelarut organik beracun seperti fenol-kloroform, aamun tidak dapat menghilangkan inhibitor
(seperti haem) yang dapat merugikan proses hilir (Philips dkk, 2012).
Selain menggunakan metode Chelex, ekstraksi dapat juga dilakukan menggunakan metode
ekstraksi organik. Ekstraksi organik adalah metode konvensional yang menggunakan bahan-
bahan organik untuk mengisolasi DNA genom. Secara keseluruhan terdapat 4 tahap, yaitu
solubilisasi komponen noda,

denaturasi dan hidrolisis protein, menghilangkan protein terdenaturasi, serta purifikasi DNA.

Selain kedua metode tersebut, apabila sampel yang diperoleh bcrukuran sangat kccil, untuk
mendapatkan hasil DNA yang maksimal dapat dilakukan purifikasi menggunakan Qzagen
BzoRobot E-Zl. Sistem BioRobot EZl memungkinkan purifikasi DNA genom dari darah
manusia dan asam nukleat virus dari serum atau plasma sampel dilakukan secara otomatis.
Menggunakan sistem' CE-IVD-marked, sehingga memberikan spesifikasi kineija yang tepat
dan menjamin purifikasi yang sangat akurat. Purif1kasi asam nukleat dilakukan
menggunakan teknologi panikel magnetik yang terpercaya untuk penggunaan dalam analisis
in vitro. Reagen kit ekstraksi juga sudah tersedia secara khusus. Ekstrasi menggunakan
BioRobot EZl DSP ini, sangat mudah dan cepat, namun eukup mahal. Dalam satu kali
ekstraksi, alat ini dapat melakukannya untuk 1

Rampai 6 sampel dalam waktu 25 menit.

E.

DNA yang sudah dimumikan selanjutnya dapat menuju pre amplification room, untuk proses
pemen'ksaan lebih lanjut, atau storage room (freezer), untuk

memmggu pemeriksaan lebih lanjut.


pm Amplification Room

Pre amplification room mempakan mangan steril yang memiliki tekanan ruangan negatif
dimana dilakukan pencampun'm antara DNA yang sudah dimumikan dalam extraction room
dengan reaction mix dan DNA primer. Proses pencampuran tersebut menggunakan bahan
kimia utama Amplitype DNA inti kit dan Amplitype Mlochondrial DNA kit. Campuran DNA
kemudian dikjrim ke amplification room untuk digandakan. Untuk melakukan ampliflkasi,
terdapat 3 macam reagen yang biasa digunakan di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, yaitu
AmpFISTR Identifiler Plus, AmpFISTR Identifiler, dan AmpFLSTR

MiniFilerTM.

Amplification Room

Amplification room merupakan ruangan tempat penggandaan DNA menggunakan metode


polymerase chain reaction, yang telah dirancang positif untuk mencegah pencemaran DNA
dad luar. Ruangan ini dilengkapi dengan alat utama yang berfungsi menggandakan DNA,
yaitu alat PCR (Polymerase Chain Reaction) dan Real Time PCR untuk mengkuantiflkasi
(menghitung) jumlah DNA dalam sampel. Kandungan minimum DNA dalam suatu sampel
adalah 1 ng, sehingga pada sampel yang diperkirakan hanya mcngandung sedikit DNA

scbaiknya di kuamifikasi terlebih dahulu. Hasil penggandaan DNA yang disebut

mph/zed DNA sclanjutnya dikirim ke cap/[my electrophorems room untuk proses


gelanjutnya.
Dalam prosedur DNA forensik, ada jumlah minimum DNA yang diperlukan, yaitu dari suatu
sampel minimal terdapat DNA sebesar 1 ng. Sehingga, untuk memperoleh jumlah DNA
tersebut perlu dilakukan kuantifikasi menggunakan Real-time PCR sebelum dilakukannya
reaksi PCR. Real-time PCR didasarkan pada aktivitas 5-nuklease dari Taq DNA polimerase
untuk membelah target probe fluorogenic tertentu, sehingga dapat diketahui jumlah DNAnya.
Untuk melakukan kuantifikasi diperlukan Quantijiler Human DNA Quantification Kit yang
menggunakan dua probe T aqMan MGB yang mengandung dua label berbeda FAMk dye
mendeteksi adanya rangkaian human telomerase reverse transcriptase gene (hTERT) pada
kromosom 5p15.33 (Quanttjiler Human) dan Vick dye mendeteksi adanya rangkaian sintetis
yang tidak ditemukan di alam (Ricci dick, 2006).

Polymerase Chain Reaction (PCR), memungkinkan menganalisis jumlah DNA yang sangat
sedikit. Melalui proses berulang dari pemanasan, pendinginan, dan mercplikasi paparan
enzim, jumlah DNA dengan cepat dapat meningkat beberapa juta kali lipat. PCR
menggunakan probe alel spesiflk untuk mencari segmen polimorfik tertentu (alel) dan secara
eksponensial mensintesis salinan yang tepat dari urutan tersebut (Turner dkk, 2002),

Terdapat 3 langkah dalam PCR, pertama, untai DNA didenaturasi, yang berarti untai ditarik
terpisah dengan adanya pemanasan. Kedua, dilakukan annealing di maria sampel didinginkan
dan primer mengikat urutan target molekul

DNA. Ketiga, untai DNA dipanaskan lagi, mengaktifkan enzim polimerase yang

akan menghasilkan pasangan dari untai tunggal untuk membentuk salinan lengkap. Setiap
kali proses PCR dilakukan, jumlah untai DNA baru ganda, secara teoritis menghasilkan satu
miliar eksemplar setelah 30 siklus (National Institute of Justice,

2002)
_ Capillary Electrophoresis Room Pada mangan ini dilakukan pembacaan tipe DNA (DNA
typing), dimana terlihat susunan basa rantai DNA yang merupakan ciri khusus individu.
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki alat DNA sequencer yang sesuai standar
sebuah laboratorium forensik, yaitu Applied Biosystems 3130 Genetic Analyzer (4 kapiler)
dan Applied Biosystems 3130xl Genetic Analyzer (16 kapiler), yang secara computerized
akan membaca tips DNA yang diperiksa baik DNA inti maupun mitokondria. Hasil
pemeriksaan ini selanjutnya dikirim ke pusat komputer (server) yang dapat diakses oleh
seluruh komputer dalam laboratorium. Alat sequensing yang digunakan merupakan
sequensmg capillary electrophoresw (CE) adalah elektroforesis yang dilakukan di dalam
tabung kapiler. Ini adalah teknik pemisahan paling efisien yang tersedia untuk analisis
molekul besar maupun kecil. Prinsipnya sama dengan elektroforesis pada umumnya, yaitu

didasarkan pada pergerakan ion/molekul akibat adanya pengaruh medan listiik (Xu,

1996)

Analisis menggunakan CE sangat cepat, menggunakan sampel dan reagen yang lebih sedlkit,
serta biayanya lebih murah daripada kromatograii atau teknik elektroforesis lainnya (Xu,
1996). Selain itu, karena menggunakan pipa kapiler,

hasil running pada tiap kapiler tidak akan saling mencemari hasil yang lain karena

gudah dibatasi oleh pipa kapiler. Sehingga, tidak seperti menggunakan alektroforesis gel
yang hasil runmngnya mungkin dapat bergeser mencemari hasil j,ang lainnya.
Dalam aplikasinya CE dapat digunakan untuk berbagai molelcul mulai dari yang berukuran
kecil hingga besar, antara lain ion anorganik, asam organik, asam amino, peptida, obat,
nukleotida, nukleosida, vitamin, steroid, karbohidrat, honnon, protein, asam nukleat, bahkan
sel hidup (Xu, 1996).

CE dapat memisahkan setiap ion bermigrasi pada tingkat yang berbeda karena perbedaan
massa molekul. Inti dari CE adalah aliran elektroosmosis (EOF) yang merupakan fase gerak
"pompa" di CE. Tidak seperti kromatografi gas (GC), CE tidak memerlukan gas benekanan
untuk fase geraknya. Tidak seperti kromatografi cair kinclja tinggi (I-[PLC), CE tidak
memerlukan tekanan tinggi untuk fase getaknya. Sena tidak seperti kromatografx kenas, tidak
ada peran kapiler yang menarik pelamt melalui fase diam. Sebaliknya, potensial listrik
dipertahankan di pipa kapiler CE oleh rangkaian listnk dari kapilcr, bzgfer, reservozrs,
elektroda, dan power supply dengan membuat aliran lamtan bujjer dari satu bWer reservozrs
ke bzg7er reservoirs yang lain, seolah-olah sedang dipompa, Aliran inilah yang kemudian
disebut dengan aliran elektroosmosis (Lauer dan Rozing, 2009).

Setelah proses sequencmg selesai, diperoleh basil bempa penampakkan peak yang berbeda
wama karena pemberianjluoresecence yang berbeda, yaitu biru (FAM), hijau (JOE), merah
(ROX), dan kuning (TAMRA). Peak terlihat ada yang berukuran kecil dan besar.Peak yang
kecil merupakan pengotor yang dapat

terbentuk akibat electrical spikes, polymer, septa degraded, debu, udara, atau

kontaminasi quoresecence pada sampel, Sedangkan peak yang besar merupakan

l, pembukaan segel, disertai pengisian dan penandatanganan Berita Acara


Pembukaan Sampel. 2. Pengambilan gambar (dokumentasi) sampel. 3. Pengisian formulir
postmonem (standart interpol) untuk deskn'psi sampel. 4. Sampel yang sudah dibuka
selanjumya dikjn'm ke exammanon room 2, untuk

proses pemeriksaan lebih lanjul, atau storage room, untuk menunggu proses

penferiksaan lebih lanjut.

Namun, dalam praktiknya selain untuk melakukan hal di atas, examination room 1 juga
berfungsi untuk pengambilan sampel. Sampel yang dipilih hams memenuhi syarat untuk
pemen'ksaan DNA secara kualitas maupun secara kuantitas. Ruangan ini dilengkapi dengan
alat-alat utama samplmg, seperti mikroskop, serology lat, screening kit, lemari asam, kamera
digital, komputer, timbangan

elektronik, dan pH meter.

Sampel dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain darah/bercak

darah, semen/bercak semen, tulang, gigi, rambut dengan akar, feses, urin, saliva, kotoran di
bawah kuku, puntuug rokok, lem amplop, stempel swat, ketombe, sidik jari, permen karet,
kotoran telinga, sikat gigi, pakaian, benda, dan Iokasi kejadian (Butler, 2005).

Sump/mg harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak teljadi kontaminasi pada sampel.
Sebelum melakukan sampling, harus dipastikan ruangan dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam keaadaan steril dengan cara membersihkan seluruh meja kerja dengan
menggunakan bleach 5 % dan alkohol 70 %, Pemberian bleach 5 % dilakukan pertama kali
dengan tujuan membersihkan
pengotor atau sisa-sisa DNA yang terdapat pada meja kerja. Kemudian dibersihkan

dengan alkohol 70 % dengan tujuan membersihkan sisa-sisa pengotor clan bleach yang masih
temnggal, serta mensten'lkan. Sedangkan pada perlengkapan sampling hanya dibersihkan
dengan alkohol 70 %, kecuali pada kertas minyak yang digunakan sebagai alas sampling juga
perlu dibersihkan dengan bleach 5 %.

Saat melakukan sampling, bamng bukti dikelompokkan sesuai dengan orangnya dengan
dimasukkan ke dalam amplop yang berbeda-beda, serta member'ikan keterangan sampel pada
amplop. Saat diiakukannya proses sampling, mulai dari pembukaan barang bukti,
pengambilan sampel, hingga kembali disimpan dalam amplop, semua mhapan harus di foto
untuk kemudian dilampirkan pads laporan. Sampel yang akan digunakan dapat langsung
dilakukan ekstraksi atau disimpan dahulu di dalam fi-eezer 20 C. Pada kasus yang sudah
selesai di analisis, dibuat laporan hasil pemeriksaannyaKemudian balang bukti dimasukkan
kembali kc dalam amplop dan disegel seperti saat baru diterima untuk kemudian

dikembalikan kepada penyidik.

C. Examination Room 2

Di dalam examination room 2 dilakukan pengambilan bahan dengan kualitas maupun


kuantitas yang cukup baik untuk proses pemeriksaan DNA yang diambil dari Sampel yang
diduga mengandung DNA dan' barang bukti terutama tulang dan gigi. Examination room 2
diiengkapi dengan aiat-alat utama sampling, seperti pemotong tulang, tabung nitrogen cair,
6750 Freezer/Mill cryogenic
grinder, timbangan elektronik, Elmasonic E 30 H (ultrasonic cleaning unit) dan pH

meter.

dari larutan dan pecahnya sel memungkinkan agen chelurmg untuk mengikat komponen
seluler serta melindungi DNA dari degradasi. Metode Chelex adalah metode ekstraksi yang
disukai karena cepat, tidak memerlukan beberapa transfer tube dan tidak menggunakan
pelarut organik beracun seperti fenol-kloroform, aamun tidak dapat menghilangkan inhibitor
(seperti haem) yang dapat merugikan proses hilir (Philips dkk, 2012).

Selain menggunakan metode Chelex, ekstraksi dapat juga dilakukan menggunakan metode
ekstraksi organik. Ekstraksi organik adalah metode konvensional yang menggunakan bahan-
bahan organik untuk mengisolasi DNA genom. Secara keseluruhan terdapat 4 tahap, yaitu
solubilisasi komponen noda,

denaturasi dan hidrolisis protein, menghilangkan protein terdenaturasi, serta purifikasi DNA.

Selain kedua metode tersebut, apabila sampel yang diperoleh bcrukuran sangat kccil, untuk
mendapatkan hasil DNA yang maksimal dapat dilakukan purifikasi menggunakan Qzagen
BzoRobot E-Zl. Sistem BioRobot EZl memungkinkan purifikasi DNA genom dari darah
manusia dan asam nukleat virus dari serum atau plasma sampel dilakukan secara otomatis.
Menggunakan sistem' CE-IVD-marked, sehingga memberikan spesifikasi kineija yang tepat
dan menjamin purifikasi yang sangat akurat. Purif1kasi asam nukleat dilakukan
menggunakan teknologi panikel magnetik yang terpercaya untuk penggunaan dalam analisis
in vitro. Reagen kit ekstraksi juga sudah tersedia secara khusus. Ekstrasi menggunakan
BioRobot EZl DSP ini, sangat mudah dan cepat, namun eukup mahal. Dalam satu kali
ekstraksi, alat ini dapat melakukannya untuk 1
Rampai 6 sampel dalam waktu 25 menit.

E.

DNA yang sudah dimumikan selanjutnya dapat menuju pre amplification room, untuk proses
pemen'ksaan lebih lanjut, atau storage room (freezer), untuk

memmggu pemeriksaan lebih lanjut.

pm Amplification Room

Pre amplification room mempakan mangan steril yang memiliki tekanan ruangan negatif
dimana dilakukan pencampun'm antara DNA yang sudah dimumikan dalam extraction room
dengan reaction mix dan DNA primer. Proses pencampuran tersebut menggunakan bahan
kimia utama Amplitype DNA inti kit dan Amplitype Mlochondrial DNA kit. Campuran DNA
kemudian dikjrim ke amplification room untuk digandakan. Untuk melakukan ampliflkasi,
terdapat 3 macam reagen yang biasa digunakan di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, yaitu
AmpFISTR Identifiler Plus, AmpFISTR Identifiler, dan AmpFLSTR

MiniFilerTM.

Amplification Room

Amplification room merupakan ruangan tempat penggandaan DNA menggunakan metode


polymerase chain reaction, yang telah dirancang positif untuk mencegah pencemaran DNA
dad luar. Ruangan ini dilengkapi dengan alat utama yang berfungsi menggandakan DNA,
yaitu alat PCR (Polymerase Chain Reaction) dan Real Time PCR untuk mengkuantiflkasi
(menghitung) jumlah DNA dalam sampel. Kandungan minimum DNA dalam suatu sampel
adalah 1 ng, sehingga pada sampel yang diperkirakan hanya mcngandung sedikit DNA

scbaiknya di kuamifikasi terlebih dahulu. Hasil penggandaan DNA yang disebut

mph/zed DNA sclanjutnya dikirim ke cap/[my electrophorems room untuk proses


gelanjutnya.

Dalam prosedur DNA forensik, ada jumlah minimum DNA yang diperlukan, yaitu dari suatu
sampel minimal terdapat DNA sebesar 1 ng. Sehingga, untuk memperoleh jumlah DNA
tersebut perlu dilakukan kuantifikasi menggunakan Real-time PCR sebelum dilakukannya
reaksi PCR. Real-time PCR didasarkan pada aktivitas 5-nuklease dari Taq DNA polimerase
untuk membelah target probe fluorogenic tertentu, sehingga dapat diketahui jumlah DNAnya.
Untuk melakukan kuantifikasi diperlukan Quantijiler Human DNA Quantification Kit yang
menggunakan dua probe T aqMan MGB yang mengandung dua label berbeda FAMk dye
mendeteksi adanya rangkaian human telomerase reverse transcriptase gene (hTERT) pada
kromosom 5p15.33 (Quanttjiler Human) dan Vick dye mendeteksi adanya rangkaian sintetis
yang tidak ditemukan di alam (Ricci dick, 2006).

Polymerase Chain Reaction (PCR), memungkinkan menganalisis jumlah DNA yang sangat
sedikit. Melalui proses berulang dari pemanasan, pendinginan, dan mercplikasi paparan
enzim, jumlah DNA dengan cepat dapat meningkat beberapa juta kali lipat. PCR
menggunakan probe alel spesiflk untuk mencari segmen polimorfik tertentu (alel) dan secara
eksponensial mensintesis salinan yang tepat dari urutan tersebut (Turner dkk, 2002),

Terdapat 3 langkah dalam PCR, pertama, untai DNA didenaturasi, yang berarti untai ditarik
terpisah dengan adanya pemanasan. Kedua, dilakukan annealing di maria sampel didinginkan
dan primer mengikat urutan target molekul
DNA. Ketiga, untai DNA dipanaskan lagi, mengaktifkan enzim polimerase yang

akan menghasilkan pasangan dari untai tunggal untuk membentuk salinan lengkap. Setiap
kali proses PCR dilakukan, jumlah untai DNA baru ganda, secara teoritis menghasilkan satu
miliar eksemplar setelah 30 siklus (National Institute of Justice,

2002)

_ Capillary Electrophoresis Room Pada mangan ini dilakukan pembacaan tipe DNA (DNA
typing), dimana terlihat susunan basa rantai DNA yang merupakan ciri khusus individu.
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki alat DNA sequencer yang sesuai standar
sebuah laboratorium forensik, yaitu Applied Biosystems 3130 Genetic Analyzer (4 kapiler)
dan Applied Biosystems 3130xl Genetic Analyzer (16 kapiler), yang secara computerized
akan membaca tips DNA yang diperiksa baik DNA inti maupun mitokondria. Hasil
pemeriksaan ini selanjutnya dikirim ke pusat komputer (server) yang dapat diakses oleh
seluruh komputer dalam laboratorium. Alat sequensing yang digunakan merupakan
sequensmg capillary electrophoresw (CE) adalah elektroforesis yang dilakukan di dalam
tabung kapiler. Ini adalah teknik pemisahan paling efisien yang tersedia untuk analisis
molekul besar maupun kecil. Prinsipnya sama dengan elektroforesis pada umumnya, yaitu

didasarkan pada pergerakan ion/molekul akibat adanya pengaruh medan listiik (Xu,

1996)
Analisis menggunakan CE sangat cepat, menggunakan sampel dan reagen yang lebih sedlkit,
serta biayanya lebih murah daripada kromatograii atau teknik elektroforesis lainnya (Xu,
1996). Selain itu, karena menggunakan pipa kapiler,

hasil running pada tiap kapiler tidak akan saling mencemari hasil yang lain karena

gudah dibatasi oleh pipa kapiler. Sehingga, tidak seperti menggunakan alektroforesis gel
yang hasil runmngnya mungkin dapat bergeser mencemari hasil j,ang lainnya.

Dalam aplikasinya CE dapat digunakan untuk berbagai molelcul mulai dari yang berukuran
kecil hingga besar, antara lain ion anorganik, asam organik, asam amino, peptida, obat,
nukleotida, nukleosida, vitamin, steroid, karbohidrat, honnon, protein, asam nukleat, bahkan
sel hidup (Xu, 1996).

CE dapat memisahkan setiap ion bermigrasi pada tingkat yang berbeda karena perbedaan
massa molekul. Inti dari CE adalah aliran elektroosmosis (EOF) yang merupakan fase gerak
"pompa" di CE. Tidak seperti kromatografi gas (GC), CE tidak memerlukan gas benekanan
untuk fase geraknya. Tidak seperti kromatografi cair kinclja tinggi (I-[PLC), CE tidak
memerlukan tekanan tinggi untuk fase getaknya. Sena tidak seperti kromatografx kenas, tidak
ada peran kapiler yang menarik pelamt melalui fase diam. Sebaliknya, potensial listrik
dipertahankan di pipa kapiler CE oleh rangkaian listnk dari kapilcr, bzgfer, reservozrs,
elektroda, dan power supply dengan membuat aliran lamtan bujjer dari satu bWer reservozrs
ke bzg7er reservoirs yang lain, seolah-olah sedang dipompa, Aliran inilah yang kemudian
disebut dengan aliran elektroosmosis (Lauer dan Rozing, 2009).

Setelah proses sequencmg selesai, diperoleh basil bempa penampakkan peak yang berbeda
wama karena pemberianjluoresecence yang berbeda, yaitu biru (FAM), hijau (JOE), merah
(ROX), dan kuning (TAMRA). Peak terlihat ada yang berukuran kecil dan besar.Peak yang
kecil merupakan pengotor yang dapat
terbentuk akibat electrical spikes, polymer, septa degraded, debu, udara, atau

kontaminasi quoresecence pada sampel, Sedangkan peak yang besar merupakan

basil sequencing DNA yang telah dilakukan. Angka yang tertera di bawah peak hams sesuai
dengan kontrol human cell lme DNA Angka yang tertera pada bagian atas peak merupan
lokus DNAnya.

Di dalam mang CE ini, ada satu hal panting yang harus dijaga, yaitu suhu ruanganSuhu
ruangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol arus elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekenlalan tertentu
yang hams dljaga kekentalannya. Apabila suhu ruangan hangat, POP Polymer dapat mencair
schingga akan mengganggu

jalannya running. Oleh karena itu, mangan hams tetap dijaga dalam kondisi dingin.

. Chemical and Preparation Room

Chemical and preparanon room mempakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan kimia yang digunakan dalam proses pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di mangan ini. Bahan kimia tertentu disimpan di dalam ruangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang
Exammation I.

1 Storage Room Storage room bemmgsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang sedang menunggu proses pemeriksaan lebih Ianjut, yang disimpan di dalam

refrzgerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding, Penyimapan dalam

l, pembukaan segel, disertai pengisian dan penandatanganan Berita Acara

Pembukaan Sampel. 2. Pengambilan gambar (dokumentasi) sampel. 3. Pengisian formulir


postmonem (standart interpol) untuk deskn'psi sampel. 4. Sampel yang sudah dibuka
selanjumya dikjn'm ke exammanon room 2, untuk

proses pemeriksaan lebih lanjul, atau storage room, untuk menunggu proses

penferiksaan lebih lanjut.

Namun, dalam praktiknya selain untuk melakukan hal di atas, examination room 1 juga
berfungsi untuk pengambilan sampel. Sampel yang dipilih hams memenuhi syarat untuk
pemen'ksaan DNA secara kualitas maupun secara kuantitas. Ruangan ini dilengkapi dengan
alat-alat utama samplmg, seperti mikroskop, serology lat, screening kit, lemari asam, kamera
digital, komputer, timbangan

elektronik, dan pH meter.

Sampel dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain darah/bercak


darah, semen/bercak semen, tulang, gigi, rambut dengan akar, feses, urin, saliva, kotoran di
bawah kuku, puntuug rokok, lem amplop, stempel swat, ketombe, sidik jari, permen karet,
kotoran telinga, sikat gigi, pakaian, benda, dan Iokasi kejadian (Butler, 2005).

Sump/mg harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak teljadi kontaminasi pada sampel.
Sebelum melakukan sampling, harus dipastikan ruangan dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam keaadaan steril dengan cara membersihkan seluruh meja kerja dengan
menggunakan bleach 5 % dan alkohol 70 %, Pemberian bleach 5 % dilakukan pertama kali
dengan tujuan membersihkan

pengotor atau sisa-sisa DNA yang terdapat pada meja kerja. Kemudian dibersihkan

dengan alkohol 70 % dengan tujuan membersihkan sisa-sisa pengotor clan bleach yang masih
temnggal, serta mensten'lkan. Sedangkan pada perlengkapan sampling hanya dibersihkan
dengan alkohol 70 %, kecuali pada kertas minyak yang digunakan sebagai alas sampling juga
perlu dibersihkan dengan bleach 5 %.

Saat melakukan sampling, bamng bukti dikelompokkan sesuai dengan orangnya dengan
dimasukkan ke dalam amplop yang berbeda-beda, serta member'ikan keterangan sampel pada
amplop. Saat diiakukannya proses sampling, mulai dari pembukaan barang bukti,
pengambilan sampel, hingga kembali disimpan dalam amplop, semua mhapan harus di foto
untuk kemudian dilampirkan pads laporan. Sampel yang akan digunakan dapat langsung
dilakukan ekstraksi atau disimpan dahulu di dalam fi-eezer 20 C. Pada kasus yang sudah
selesai di analisis, dibuat laporan hasil pemeriksaannyaKemudian balang bukti dimasukkan
kembali kc dalam amplop dan disegel seperti saat baru diterima untuk kemudian

dikembalikan kepada penyidik.


C. Examination Room 2

Di dalam examination room 2 dilakukan pengambilan bahan dengan kualitas maupun


kuantitas yang cukup baik untuk proses pemeriksaan DNA yang diambil dari Sampel yang
diduga mengandung DNA dan' barang bukti terutama tulang dan gigi. Examination room 2
diiengkapi dengan aiat-alat utama sampling, seperti pemotong tulang, tabung nitrogen cair,
6750 Freezer/Mill cryogenic

grinder, timbangan elektronik, Elmasonic E 30 H (ultrasonic cleaning unit) dan pH

meter.

dari larutan dan pecahnya sel memungkinkan agen chelurmg untuk mengikat komponen
seluler serta melindungi DNA dari degradasi. Metode Chelex adalah metode ekstraksi yang
disukai karena cepat, tidak memerlukan beberapa transfer tube dan tidak menggunakan
pelarut organik beracun seperti fenol-kloroform, aamun tidak dapat menghilangkan inhibitor
(seperti haem) yang dapat merugikan proses hilir (Philips dkk, 2012).

Selain menggunakan metode Chelex, ekstraksi dapat juga dilakukan menggunakan metode
ekstraksi organik. Ekstraksi organik adalah metode konvensional yang menggunakan bahan-
bahan organik untuk mengisolasi DNA genom. Secara keseluruhan terdapat 4 tahap, yaitu
solubilisasi komponen noda,

denaturasi dan hidrolisis protein, menghilangkan protein terdenaturasi, serta purifikasi DNA.
Selain kedua metode tersebut, apabila sampel yang diperoleh bcrukuran sangat kccil, untuk
mendapatkan hasil DNA yang maksimal dapat dilakukan purifikasi menggunakan Qzagen
BzoRobot E-Zl. Sistem BioRobot EZl memungkinkan purifikasi DNA genom dari darah
manusia dan asam nukleat virus dari serum atau plasma sampel dilakukan secara otomatis.
Menggunakan sistem' CE-IVD-marked, sehingga memberikan spesifikasi kineija yang tepat
dan menjamin purifikasi yang sangat akurat. Purif1kasi asam nukleat dilakukan
menggunakan teknologi panikel magnetik yang terpercaya untuk penggunaan dalam analisis
in vitro. Reagen kit ekstraksi juga sudah tersedia secara khusus. Ekstrasi menggunakan
BioRobot EZl DSP ini, sangat mudah dan cepat, namun eukup mahal. Dalam satu kali
ekstraksi, alat ini dapat melakukannya untuk 1

Rampai 6 sampel dalam waktu 25 menit.

E.

DNA yang sudah dimumikan selanjutnya dapat menuju pre amplification room, untuk proses
pemen'ksaan lebih lanjut, atau storage room (freezer), untuk

memmggu pemeriksaan lebih lanjut.

pm Amplification Room

Pre amplification room mempakan mangan steril yang memiliki tekanan ruangan negatif
dimana dilakukan pencampun'm antara DNA yang sudah dimumikan dalam extraction room
dengan reaction mix dan DNA primer. Proses pencampuran tersebut menggunakan bahan
kimia utama Amplitype DNA inti kit dan Amplitype Mlochondrial DNA kit. Campuran DNA
kemudian dikjrim ke amplification room untuk digandakan. Untuk melakukan ampliflkasi,
terdapat 3 macam reagen yang biasa digunakan di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, yaitu
AmpFISTR Identifiler Plus, AmpFISTR Identifiler, dan AmpFLSTR

MiniFilerTM.

Amplification Room

Amplification room merupakan ruangan tempat penggandaan DNA menggunakan metode


polymerase chain reaction, yang telah dirancang positif untuk mencegah pencemaran DNA
dad luar. Ruangan ini dilengkapi dengan alat utama yang berfungsi menggandakan DNA,
yaitu alat PCR (Polymerase Chain Reaction) dan Real Time PCR untuk mengkuantiflkasi
(menghitung) jumlah DNA dalam sampel. Kandungan minimum DNA dalam suatu sampel
adalah 1 ng, sehingga pada sampel yang diperkirakan hanya mcngandung sedikit DNA

scbaiknya di kuamifikasi terlebih dahulu. Hasil penggandaan DNA yang disebut

mph/zed DNA sclanjutnya dikirim ke cap/[my electrophorems room untuk proses


gelanjutnya.

Dalam prosedur DNA forensik, ada jumlah minimum DNA yang diperlukan, yaitu dari suatu
sampel minimal terdapat DNA sebesar 1 ng. Sehingga, untuk memperoleh jumlah DNA
tersebut perlu dilakukan kuantifikasi menggunakan Real-time PCR sebelum dilakukannya
reaksi PCR. Real-time PCR didasarkan pada aktivitas 5-nuklease dari Taq DNA polimerase
untuk membelah target probe fluorogenic tertentu, sehingga dapat diketahui jumlah DNAnya.
Untuk melakukan kuantifikasi diperlukan Quantijiler Human DNA Quantification Kit yang
menggunakan dua probe T aqMan MGB yang mengandung dua label berbeda FAMk dye
mendeteksi adanya rangkaian human telomerase reverse transcriptase gene (hTERT) pada
kromosom 5p15.33 (Quanttjiler Human) dan Vick dye mendeteksi adanya rangkaian sintetis
yang tidak ditemukan di alam (Ricci dick, 2006).

Polymerase Chain Reaction (PCR), memungkinkan menganalisis jumlah DNA yang sangat
sedikit. Melalui proses berulang dari pemanasan, pendinginan, dan mercplikasi paparan
enzim, jumlah DNA dengan cepat dapat meningkat beberapa juta kali lipat. PCR
menggunakan probe alel spesiflk untuk mencari segmen polimorfik tertentu (alel) dan secara
eksponensial mensintesis salinan yang tepat dari urutan tersebut (Turner dkk, 2002),

Terdapat 3 langkah dalam PCR, pertama, untai DNA didenaturasi, yang berarti untai ditarik
terpisah dengan adanya pemanasan. Kedua, dilakukan annealing di maria sampel didinginkan
dan primer mengikat urutan target molekul

DNA. Ketiga, untai DNA dipanaskan lagi, mengaktifkan enzim polimerase yang

akan menghasilkan pasangan dari untai tunggal untuk membentuk salinan lengkap. Setiap
kali proses PCR dilakukan, jumlah untai DNA baru ganda, secara teoritis menghasilkan satu
miliar eksemplar setelah 30 siklus (National Institute of Justice,

2002)

_ Capillary Electrophoresis Room Pada mangan ini dilakukan pembacaan tipe DNA (DNA
typing), dimana terlihat susunan basa rantai DNA yang merupakan ciri khusus individu.
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki alat DNA sequencer yang sesuai standar
sebuah laboratorium forensik, yaitu Applied Biosystems 3130 Genetic Analyzer (4 kapiler)
dan Applied Biosystems 3130xl Genetic Analyzer (16 kapiler), yang secara computerized
akan membaca tips DNA yang diperiksa baik DNA inti maupun mitokondria. Hasil
pemeriksaan ini selanjutnya dikirim ke pusat komputer (server) yang dapat diakses oleh
seluruh komputer dalam laboratorium. Alat sequensing yang digunakan merupakan
sequensmg capillary electrophoresw (CE) adalah elektroforesis yang dilakukan di dalam
tabung kapiler. Ini adalah teknik pemisahan paling efisien yang tersedia untuk analisis
molekul besar maupun kecil. Prinsipnya sama dengan elektroforesis pada umumnya, yaitu

didasarkan pada pergerakan ion/molekul akibat adanya pengaruh medan listiik (Xu,

1996)

Analisis menggunakan CE sangat cepat, menggunakan sampel dan reagen yang lebih sedlkit,
serta biayanya lebih murah daripada kromatograii atau teknik elektroforesis lainnya (Xu,
1996). Selain itu, karena menggunakan pipa kapiler,

hasil running pada tiap kapiler tidak akan saling mencemari hasil yang lain karena

gudah dibatasi oleh pipa kapiler. Sehingga, tidak seperti menggunakan alektroforesis gel
yang hasil runmngnya mungkin dapat bergeser mencemari hasil j,ang lainnya.

Dalam aplikasinya CE dapat digunakan untuk berbagai molelcul mulai dari yang berukuran
kecil hingga besar, antara lain ion anorganik, asam organik, asam amino, peptida, obat,
nukleotida, nukleosida, vitamin, steroid, karbohidrat, honnon, protein, asam nukleat, bahkan
sel hidup (Xu, 1996).

CE dapat memisahkan setiap ion bermigrasi pada tingkat yang berbeda karena perbedaan
massa molekul. Inti dari CE adalah aliran elektroosmosis (EOF) yang merupakan fase gerak
"pompa" di CE. Tidak seperti kromatografi gas (GC), CE tidak memerlukan gas benekanan
untuk fase geraknya. Tidak seperti kromatografi cair kinclja tinggi (I-[PLC), CE tidak
memerlukan tekanan tinggi untuk fase getaknya. Sena tidak seperti kromatografx kenas, tidak
ada peran kapiler yang menarik pelamt melalui fase diam. Sebaliknya, potensial listrik
dipertahankan di pipa kapiler CE oleh rangkaian listnk dari kapilcr, bzgfer, reservozrs,
elektroda, dan power supply dengan membuat aliran lamtan bujjer dari satu bWer reservozrs
ke bzg7er reservoirs yang lain, seolah-olah sedang dipompa, Aliran inilah yang kemudian
disebut dengan aliran elektroosmosis (Lauer dan Rozing, 2009).

Setelah proses sequencmg selesai, diperoleh basil bempa penampakkan peak yang berbeda
wama karena pemberianjluoresecence yang berbeda, yaitu biru (FAM), hijau (JOE), merah
(ROX), dan kuning (TAMRA). Peak terlihat ada yang berukuran kecil dan besar.Peak yang
kecil merupakan pengotor yang dapat

terbentuk akibat electrical spikes, polymer, septa degraded, debu, udara, atau

kontaminasi quoresecence pada sampel, Sedangkan peak yang besar merupakan

basil sequencing DNA yang telah dilakukan. Angka yang tertera di bawah peak hams sesuai
dengan kontrol human cell lme DNA Angka yang tertera pada bagian atas peak merupan
lokus DNAnya.

Di dalam mang CE ini, ada satu hal panting yang harus dijaga, yaitu suhu ruanganSuhu
ruangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol arus elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekenlalan tertentu
yang hams dljaga kekentalannya. Apabila suhu ruangan hangat, POP Polymer dapat mencair
schingga akan mengganggu jalannya running. Oleh karena itu, mangan hams tetap dijaga
dalam kondisi dingin.

. Chemical and Preparation Room

Chemical and preparanon room mempakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan kimia yang digunakan dalam proses pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di mangan ini. Bahan kimia tertentu disimpan di dalam ruangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang
Exammation I.

1 Storage Room Storage room bemmgsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang sedang menunggu proses pemeriksaan lebih Ianjut, yang disimpan di dalam
refrzgerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding, Penyimapan dalam yang
Sangat lama, Samml yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah
diekstraksi. Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan Skimpaijangka Waktu 5
tahun, lalu sampel akan dibuang.

2Freezer 20 C3 digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identiflkasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentiiikasi namun belum diambil oleh
penyidik.

3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuran besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.

4, Rak pembanding: digunakan untuk menyimpan sampel dari pembanding, seperti darah,
apus mukosa mulut, dan sebagainya.

5. Rak perlengkapan: digunakan untuk menyimpan stok/cadangan perlengkapan yang


dibutuhkan dalam laboraton'um.

Anda mungkin juga menyukai