Bab Ii1
Bab Ii1
rej?igerat0r dan freezer dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan relatif lama untuk
mencegah proses degradasi.
1. Freezer 80 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti dalam jangka waktu yang sangat
lama. Sampel yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah diekstraksi.
Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan sampai jangka waktu 5 tahun, lalu
sampel akan dibuang.
2. Freezer 20 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identifikasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentifikasi namun belum diambil oleh
penyidik.
3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuxan besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.
4. Rak pembanding: digunakan untuk menyimpan sampel dari pembanding, seperti darah,
apus mukosa mulut, dan sebagainya.
Di dalam ruang CE ini, ada satu hal penting yang harus dijaga, yaitu suhu mangan.Suhu
mangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol ams elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekentalan tertentu
yang harus dijaga kekentalannya. Apabila suhu mangan hangat, POP Polymer dapat mencair
sehingga akan mengganggu
j alannya running. Oleh karena itu, ruangan hams tetap dijaga dalam kondisi dingin.
Chemical and preparation room merupakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan ldmia yang digunakan dalam prose: pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA, pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di ruangan ini. Bahan kimia tenentu disimpan di dalam mangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang
Examination 1. /
Storage Room Storage room berfungsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang scdang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, yang disimpan di dalam
refrigerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding. Penyimapan dalam
rej?igerat0r dan freezer dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan relatif lama untuk
mencegah proses degradasi.
1. Freezer 80 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti dalam jangka waktu yang sangat
lama. Sampel yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah diekstraksi.
Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan sampai jangka waktu 5 tahun, lalu
sampel akan dibuang.
2. Freezer 20 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identifikasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentifikasi namun belum diambil oleh
penyidik.
3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuxan besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.
1. Freezer 80 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti dalam jangka waktu yang sangat
lama. Sampel yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah diekstraksi.
Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan sampai jangka waktu 5 tahun, lalu
sampel akan dibuang.
2. Freezer 20 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identifikasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentifikasi namun belum diambil oleh
penyidik.
3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuxan besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.
basil sequencmg DNA yang telah dilakukan. Angka yang :ertera di bawah peak hams sesuai
dengan kontrol human cell 1 me DNA. Angka yang tertera pada bagian atas peak mempan
lokus DNAnya.
Di dalam ruang CE ini, ada satu hal penting yang harus dijaga, yaitu suhu mangan.Suhu
mangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol ams elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekentalan tertentu
yang harus dijaga kekentalannya. Apabila suhu mangan hangat, POP Polymer dapat mencair
sehingga akan mengganggu
j alannya running. Oleh karena itu, ruangan hams tetap dijaga dalam kondisi dingin.
Chemical and preparation room merupakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan ldmia yang digunakan dalam prose: pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA, pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di ruangan ini. Bahan kimia tenentu disimpan di dalam mangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang
Examination 1. /
Storage Room Storage room berfungsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang scdang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, yang disimpan di dalam
refrigerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding. Penyimapan dalam
mum
Laboratorium DNA PUSdokkes Polri merupakan laboratorium DNA fonensik yang berada di
bawah naungan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri
dibangun berdasarkan keijasama amara kepolisian Indonesia (Polri) dengan kepolisian
Australia (AFP) dan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2007. Pada awalnya selama 2 tahun
(2007-2009) laboratorium ini masih dipegang dan dikelola penuh oleh pihak Australia,
sclanjutnya pada tahun 2009 sampai saat ini sudah dikelola oleh pihak Indonesia dan masih
tetap mendapat pengawasan dari pihak Australia.
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki standar pemeriksaan tertinggi dan dapat
dipergunakan dalam kasus-kasus pidana, namun juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
proses identifikasi, seperti pada kasus~kasus DVI.
1. Visi
2. Misi
a Menyelenggarakan Kedokterm Kepolisian guna melaksanakan tugas
k 1' ' (Polmas) dan mendukung tugas operasiona 14690115 d dang epo ISlan
rej?igerat0r dan freezer dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan relatif lama untuk
mencegah proses degradasi.
1. Freezer 80 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti dalam jangka waktu yang sangat
lama. Sampel yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah diekstraksi.
Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan sampai jangka waktu 5 tahun, lalu
sampel akan dibuang.
2. Freezer 20 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identifikasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentifikasi namun belum diambil oleh
penyidik.
3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuxan besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.
basil sequencmg DNA yang telah dilakukan. Angka yang :ertera di bawah peak hams sesuai
dengan kontrol human cell 1 me DNA. Angka yang tertera pada bagian atas peak mempan
lokus DNAnya.
Di dalam ruang CE ini, ada satu hal penting yang harus dijaga, yaitu suhu mangan.Suhu
mangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol ams elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekentalan tertentu
yang harus dijaga kekentalannya. Apabila suhu mangan hangat, POP Polymer dapat mencair
sehingga akan mengganggu
j alannya running. Oleh karena itu, ruangan hams tetap dijaga dalam kondisi dingin.
Chemical and preparation room merupakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan ldmia yang digunakan dalam prose: pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA, pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di ruangan ini. Bahan kimia tenentu disimpan di dalam mangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang
Examination 1. /
Storage Room Storage room berfungsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang scdang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, yang disimpan di dalam
refrigerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding. Penyimapan dalam
mum
Laboratorium DNA PUSdokkes Polri merupakan laboratorium DNA fonensik yang berada di
bawah naungan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri
dibangun berdasarkan keijasama amara kepolisian Indonesia (Polri) dengan kepolisian
Australia (AFP) dan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2007. Pada awalnya selama 2 tahun
(2007-2009) laboratorium ini masih dipegang dan dikelola penuh oleh pihak Australia,
sclanjutnya pada tahun 2009 sampai saat ini sudah dikelola oleh pihak Indonesia dan masih
tetap mendapat pengawasan dari pihak Australia.
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki standar pemeriksaan tertinggi dan dapat
dipergunakan dalam kasus-kasus pidana, namun juga dapat
1. Visi
2. Misi
k 1' ' (Polmas) dan mendukung tugas operasiona 14690115 d dang epo ISlan
3Pelaksanaan dan pembinaan duklmgan kedoktemn kepolisian pada kegiatan pendidikan dan
latihan ketemmpilan laboralorimn DNA di jajaran Polri.
4Peiaksanaan koordinasi dan keljasama dengan institusi atau kelembagaan terkait di dalam
maupun di tuar negeri.
rej?igerat0r dan freezer dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan relatif lama untuk
mencegah proses degradasi.
1. Freezer 80 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti dalam jangka waktu yang sangat
lama. Sampel yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah diekstraksi.
Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan sampai jangka waktu 5 tahun, lalu
sampel akan dibuang.
2. Freezer 20 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identifikasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentifikasi namun belum diambil oleh
penyidik.
3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuxan besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.
basil sequencmg DNA yang telah dilakukan. Angka yang :ertera di bawah peak hams sesuai
dengan kontrol human cell 1 me DNA. Angka yang tertera pada bagian atas peak mempan
lokus DNAnya.
Di dalam ruang CE ini, ada satu hal penting yang harus dijaga, yaitu suhu mangan.Suhu
mangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol ams elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekentalan tertentu
yang harus dijaga kekentalannya. Apabila suhu mangan hangat, POP Polymer dapat mencair
sehingga akan mengganggu
j alannya running. Oleh karena itu, ruangan hams tetap dijaga dalam kondisi dingin.
Chemical and preparation room merupakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan ldmia yang digunakan dalam prose: pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA, pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di ruangan ini. Bahan kimia tenentu disimpan di dalam mangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang
Examination 1. /
Storage Room Storage room berfungsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang scdang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, yang disimpan di dalam
refrigerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding. Penyimapan dalam
mum
Laboratorium DNA PUSdokkes Polri merupakan laboratorium DNA fonensik yang berada di
bawah naungan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri
dibangun berdasarkan keijasama amara kepolisian Indonesia (Polri) dengan kepolisian
Australia (AFP) dan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2007. Pada awalnya selama 2 tahun
(2007-2009) laboratorium ini masih dipegang dan dikelola penuh oleh pihak Australia,
sclanjutnya pada tahun 2009 sampai saat ini sudah dikelola oleh pihak Indonesia dan masih
tetap mendapat pengawasan dari pihak Australia.
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki standar pemeriksaan tertinggi dan dapat
dipergunakan dalam kasus-kasus pidana, namun juga dapat
1. Visi
2. Misi
3Pelaksanaan dan pembinaan duklmgan kedoktemn kepolisian pada kegiatan pendidikan dan
latihan ketemmpilan laboralorimn DNA di jajaran Polri.
4Peiaksanaan koordinasi dan keljasama dengan institusi atau kelembagaan terkait di dalam
maupun di tuar negeri.
5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan unsur pelaksana lainnya pada Pusdokkes
Polri untuk kepentingan tugas kepoliSian
6. Pembcrian dukungan (back up) kewilayahan dalam bentuk pembinaan dan bantuan
personel dalam pelaksanaan fungsi laboraton'um DNA.
Poln' pada tahun 2013, antara lain peningkatan kemampuan personel kesehatan
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri terletak di Jalan Cipinang Barn Raya 3B, Jakarta Timur
13240. Lokasinya satu kompleks dengan Pusat Farmasi Kesehatan Polri dan Depo Materil
Kesehatan Polri.
E. Struktur Organisasi
Berdasarkan PERKAP N0. 21 tahun 2010, struktur organisasi dalam Laboratorium DNA
Pusdokkes Polri adalah sebagai berikut:
fungsi satuan organisasi dalam linmgan Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, pembinaan
penclitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, pusat mjukan Hmu pengetahuan dan
teknologi Laboratorium DNA, guna kepentingan peningkatan dukungan tugas Kedokteran
Kepolisian.
menyusun dan menyiapkan Rencana Kerja, analisa dan evaluasi )aporan kegiatan operasional
Laboratorium DNA;
dan Population DNA database; melaksanakan bimbingan tekm's dan keterampilan, penelitian
dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan personal untuk meningkatkan kemampuan
dalam bidang pemeriksaan DNA;
mengajukan saran pertimbangim, dan/atau telaahan staf di bldang laboratorium DNA bagi
peningkatan dukungan Kedokteran Kepolisian baik diminta atau tidak kepada KaP"Sdkkes
P01;
a. W melabamkan mm L MembaanalabDNAunmkduhmganpersondditingkatpusatdan
backwkewilayahandalamlnlolahmdanpengambilanmpel biologis unmk penneribaan DNA; ii
Membamn Kalab DNA menyusun lapomn, analisa, dan evaluasi kegiatan tcknis basil
pcmetiksaan DNA;
3Pelaksanaan dan pembinaan duklmgan kedoktemn kepolisian pada kegiatan pendidikan dan
latihan ketemmpilan laboralorimn DNA di jajaran Polri.
4Peiaksanaan koordinasi dan keljasama dengan institusi atau kelembagaan terkait di dalam
maupun di tuar negeri.
5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan unsur pelaksana lainnya pada Pusdokkes
Polri untuk kepentingan tugas kepoliSian
6. Pembcrian dukungan (back up) kewilayahan dalam bentuk pembinaan dan bantuan
personel dalam pelaksanaan fungsi laboraton'um DNA.
Poln' pada tahun 2013, antara lain peningkatan kemampuan personel kesehatan
kn'minal, optimalisasi waktu pengambilan sampel DNA dengan media cotton bud,
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri terletak di Jalan Cipinang Barn Raya 3B, Jakarta Timur
13240. Lokasinya satu kompleks dengan Pusat Farmasi
E. Struktur Organisasi
fungsi satuan organisasi dalam linmgan Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, pembinaan
penclitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, pusat mjukan Hmu pengetahuan dan
teknologi Laboratorium DNA, guna
i. ii. iii.
iv.
i.
ii.
iii.
iv.
vi.
vii.
viii.
menyusun dan menyiapkan Rencana Kerja, analisa dan evaluasi )aporan kegiatan operasional
Laboratorium DNA;
dan Population DNA database; melaksanakan bimbingan tekm's dan keterampilan, penelitian
dan
maddesasihnkepadaKmpadalabDNA. 2. Kannek
a. W melabamkan mm L MembaanalabDNAunmkduhmganpersondditingkatpusatdan
backwkewilayahandalamlnlolahmdanpengambilanmpel biologis unmk penneribaan DNA; ii
Membamn Kalab DNA menyusun lapomn, analisa, dan evaluasi kegiatan tcknis basil
pcmetiksaan DNA;
iii. Manbantu Kalab DNA melaksamkan pembinaan dan operasional
pmclitianshnlatilmketerampilandibidangteknispemeriksamdan amlisa basil paneriksaan
DNA;
DNA;
vi. Membantu Kalab DNA menyusun rencana kerja dan rencana kegiatan fungsi tekm's
pemeriksaan dan analisa basil pemen'ksaan Laboratorimn DNA;
vii. Memberikan amhan, pcngawasan, dan pengendalian kepada Pamin yang berada di bawah
lingkup tugas Unek.
b. Menerima tugas dan mnggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.
(1. Kaurtek wajib melaporkan perkembangan, pennasalahan, basil, dan analisis evaluasi
pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA
3. Pamin pada Urtek a. Pamin pada Urtek melaksanakan tugas membantu Kaur dalam
kegiatan ketatusahan, urusan dalam, teknis administrasi personel, dan teknis administrasi
logistik.
c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kaurtek.
d. Pamin pada Unek dalam melaksanakan tugasnya benanggung jawab kepada Kaurtek.
e. Pamin pada Unek wajib melaporkan Perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaurtek.
Chemical and preparation room merupakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan ldmia yang digunakan dalam prose: pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA, pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di ruangan ini. Bahan kimia tenentu disimpan di dalam mangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang
Examination 1. /
Storage Room Storage room berfungsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang scdang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, yang disimpan di dalam
refrigerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding. Penyimapan dalam
mum
Laboratorium DNA PUSdokkes Polri merupakan laboratorium DNA fonensik yang berada di
bawah naungan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri
dibangun berdasarkan keijasama amara kepolisian Indonesia (Polri) dengan kepolisian
Australia (AFP) dan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2007. Pada awalnya selama 2 tahun
(2007-2009) laboratorium ini masih dipegang dan dikelola penuh oleh pihak Australia,
sclanjutnya pada tahun 2009 sampai saat ini sudah dikelola oleh pihak Indonesia dan masih
tetap mendapat pengawasan dari pihak Australia.
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki standar pemeriksaan tertinggi dan dapat
dipergunakan dalam kasus-kasus pidana, namun juga dapat
1. Visi
Dokkes Polri yang profesional, bermoral, dan modem.
2. Misi
k 1' ' (Polmas) dan mendukung tugas operasiona 14690115 d dang epo ISlan
3Pelaksanaan dan pembinaan duklmgan kedoktemn kepolisian pada kegiatan pendidikan dan
latihan ketemmpilan laboralorimn DNA di jajaran Polri.
4Peiaksanaan koordinasi dan keljasama dengan institusi atau kelembagaan terkait di dalam
maupun di tuar negeri.
5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan unsur pelaksana lainnya pada Pusdokkes
Polri untuk kepentingan tugas kepoliSian
6. Pembcrian dukungan (back up) kewilayahan dalam bentuk pembinaan dan bantuan
personel dalam pelaksanaan fungsi laboraton'um DNA.
kn'minal, optimalisasi waktu pengambilan sampel DNA dengan media cotton bud,
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri terletak di Jalan Cipinang Barn Raya 3B, Jakarta Timur
13240. Lokasinya satu kompleks dengan Pusat Farmasi
E. Struktur Organisasi
fungsi satuan organisasi dalam linmgan Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, pembinaan
penclitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, pusat mjukan Hmu pengetahuan dan
teknologi Laboratorium DNA, guna
i. ii. iii.
iv.
i.
ii.
iii.
iv.
vi.
vii.
viii.
menyusun dan menyiapkan Rencana Kerja, analisa dan evaluasi )aporan kegiatan operasional
Laboratorium DNA;
dan Population DNA database; melaksanakan bimbingan tekm's dan keterampilan, penelitian
dan
a. W melabamkan mm L MembaanalabDNAunmkduhmganpersondditingkatpusatdan
backwkewilayahandalamlnlolahmdanpengambilanmpel biologis unmk penneribaan DNA; ii
Membamn Kalab DNA menyusun lapomn, analisa, dan evaluasi kegiatan tcknis basil
pcmetiksaan DNA;
DNA;
vi. Membantu Kalab DNA menyusun rencana kerja dan rencana kegiatan fungsi tekm's
pemeriksaan dan analisa basil pemen'ksaan Laboratorimn DNA;
vii. Memberikan amhan, pcngawasan, dan pengendalian kepada Pamin yang berada di bawah
lingkup tugas Unek.
b. Menerima tugas dan mnggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.
(1. Kaurtek wajib melaporkan perkembangan, pennasalahan, basil, dan analisis evaluasi
pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA
3. Pamin pada Urtek a. Pamin pada Urtek melaksanakan tugas membantu Kaur dalam
kegiatan
ketatusahan, urusan dalam, teknis administrasi personel, dan teknis administrasi logistik.
c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kaurtek.
d. Pamin pada Unek dalam melaksanakan tugasnya benanggung jawab kepada Kaurtek.
e. Pamin pada Unek wajib melaporkan Perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada
Kaurtek.
4 Kaurmatlog
b. Menelima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan. sesuai arahan den petunjuk
Kalab DNA
analisis evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA.
Urmadog.
c. Menenma tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan, sesuai arahan dan petunjuk
Kaunnatlog.
c. Pamin pada Urmalog wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaurmatlog.
6, KauImutu
b. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diben'kan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.
a Pamin pada Urmutu melaksanakan tugas membantu Kaur dalam kegiatan ketatusahap,
urusan dalam, teknis administrasi personal, dan teknis administrasi logistik.
d Pamin pada Urmutu dalam melaksanakan tugasnya bettanggung jawab kepada Kaunnutu.
e. Pamin pada Urmutu wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, hasil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaunnutu.
8. Paurmin
b. Menenma tugns dan 18ng jawab lain yang diberikan. sesuai arahan dun petunjuk Kalab
DNA.
a. Membantu Paurmin mengelola kegiatan surat menyurat yang meliputi menerima surat
masuk, surat keluar, pengarsipan surat, distribusi smat masuk maupun keluar baik di
lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab. DNA.
b. Membantu Paurmin melakukan pengetikan konsep surat agar sesuai Jukminu yang berlaku.
f. Membantu Paurmin memenuhi kebutuhan peralatan rapat dan penemuan dinas untuk
menjaga kclancamn kegiatan.
hMembantu Paurmin memenuhi kebutuhan peralatan rapat dan penemuan dinas untuk
menjaga kclancamn kegiatan.
Membnntu Pounnm molukukm koordlnul pembmmm dan sinem metode tanning Urmx'n
agar lanai deny Mom u
m. Mengevaluasi lapomn.
n. Mengkompulir dan meneliti naskah serta konsep surat yang diajukan para Kaur.
o. Membantu Paurmin dalam pelaksanaan operasional dan administratif gum
pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung yang diben'kan.
masuk maupun keluar baik di lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab. DNA. b. Membantu
Pamin Urmin melakukan pengetikan konsep surat a8 595
J ukminu yang berlaku. c, Membantu Pamin Urmin melakukan inventarisasi Barang Milik
Negara untuk tertib administrasi.
m. Mengevaluasi lapomn.
n. Mengkompulir dan meneliti naskah serta konsep surat yang diajukan para Kaur.
pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung yang diben'kan.
masuk maupun keluar baik di lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab.
J ukminu yang berlaku. c, Membantu Pamin Urmin melakukan inventarisasi Barang Milik
Negara
untuk tertib administrasi.
f. Membantu Pamin Unnin memenuhi kebutuhan peralatan rapat dan pertemuan dinas untuk
menjaga kelancaran kegiatan.
i. Membantu Pamin Urmin melakukan pengecekan data kearsipan lama maupun baru.
m. Membantu Pamin Urmin mengkompulir dan meneliti naskah serta konsep surat yang
diajukan para Kaur.
rej?igerat0r dan freezer dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan relatif lama untuk
mencegah proses degradasi.
1. Freezer 80 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti dalam jangka waktu yang sangat
lama. Sampel yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah diekstraksi.
Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan sampai jangka waktu 5 tahun, lalu
sampel akan dibuang.
2. Freezer 20 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identifikasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentifikasi namun belum diambil oleh
penyidik.
3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuxan besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.
basil sequencmg DNA yang telah dilakukan. Angka yang :ertera di bawah peak hams sesuai
dengan kontrol human cell 1 me DNA. Angka yang tertera pada bagian atas peak mempan
lokus DNAnya.
Di dalam ruang CE ini, ada satu hal penting yang harus dijaga, yaitu suhu mangan.Suhu
mangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol ams elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekentalan tertentu
yang harus dijaga kekentalannya. Apabila suhu mangan hangat, POP Polymer dapat mencair
sehingga akan mengganggu
j alannya running. Oleh karena itu, ruangan hams tetap dijaga dalam kondisi dingin.
Chemical and preparation room merupakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan ldmia yang digunakan dalam prose: pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA, pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di ruangan ini. Bahan kimia tenentu disimpan di dalam mangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang
Examination 1. /
Storage Room Storage room berfungsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang scdang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, yang disimpan di dalam
refrigerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding. Penyimapan dalam
mum
Laboratorium DNA PUSdokkes Polri merupakan laboratorium DNA fonensik yang berada di
bawah naungan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri
dibangun berdasarkan keijasama amara kepolisian Indonesia (Polri) dengan kepolisian
Australia (AFP) dan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2007. Pada awalnya selama 2 tahun
(2007-2009) laboratorium ini masih dipegang dan dikelola penuh oleh pihak Australia,
sclanjutnya pada tahun 2009 sampai saat ini sudah dikelola oleh pihak Indonesia dan masih
tetap mendapat pengawasan dari pihak Australia.
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki standar pemeriksaan tertinggi dan dapat
dipergunakan dalam kasus-kasus pidana, namun juga dapat
1. Visi
2. Misi
3Pelaksanaan dan pembinaan duklmgan kedoktemn kepolisian pada kegiatan pendidikan dan
latihan ketemmpilan laboralorimn DNA di jajaran Polri.
4Peiaksanaan koordinasi dan keljasama dengan institusi atau kelembagaan terkait di dalam
maupun di tuar negeri.
5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan unsur pelaksana lainnya pada Pusdokkes
Polri untuk kepentingan tugas kepoliSian
6. Pembcrian dukungan (back up) kewilayahan dalam bentuk pembinaan dan bantuan
personel dalam pelaksanaan fungsi laboraton'um DNA.
Poln' pada tahun 2013, antara lain peningkatan kemampuan personel kesehatan
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri terletak di Jalan Cipinang Barn Raya 3B, Jakarta Timur
13240. Lokasinya satu kompleks dengan Pusat Farmasi
E. Struktur Organisasi
fungsi satuan organisasi dalam linmgan Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, pembinaan
penclitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, pusat mjukan Hmu pengetahuan dan
teknologi Laboratorium DNA, guna
kepentingan peningkatan dukungan tugas Kedokteran Kepolisian.
i. ii. iii.
iv.
i.
ii.
iii.
iv.
vi.
vii.
viii.
menyusun dan menyiapkan Rencana Kerja, analisa dan evaluasi )aporan kegiatan operasional
Laboratorium DNA;
dan Population DNA database; melaksanakan bimbingan tekm's dan keterampilan, penelitian
dan
pengembangan, pendidikan dan pelatihan personal untuk meningkatkan
maddesasihnkepadaKmpadalabDNA. 2. Kannek
a. W melabamkan mm L MembaanalabDNAunmkduhmganpersondditingkatpusatdan
backwkewilayahandalamlnlolahmdanpengambilanmpel biologis unmk penneribaan DNA; ii
Membamn Kalab DNA menyusun lapomn, analisa, dan evaluasi kegiatan tcknis basil
pcmetiksaan DNA;
DNA;
vi. Membantu Kalab DNA menyusun rencana kerja dan rencana kegiatan fungsi tekm's
pemeriksaan dan analisa basil pemen'ksaan Laboratorimn DNA;
vii. Memberikan amhan, pcngawasan, dan pengendalian kepada Pamin yang berada di bawah
lingkup tugas Unek.
b. Menerima tugas dan mnggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.
3. Pamin pada Urtek a. Pamin pada Urtek melaksanakan tugas membantu Kaur dalam
kegiatan
ketatusahan, urusan dalam, teknis administrasi personel, dan teknis administrasi logistik.
c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kaurtek.
d. Pamin pada Unek dalam melaksanakan tugasnya benanggung jawab kepada Kaurtek.
e. Pamin pada Unek wajib melaporkan Perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada
Kaurtek.
4 Kaurmatlog
b. Menelima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan. sesuai arahan den petunjuk
Kalab DNA
analisis evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA.
Urmadog.
c. Menenma tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan, sesuai arahan dan
petunjuk Kaunnatlog.
6, KauImutu
b. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diben'kan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.
DNA.
1, Kaurmutu wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, hasil, dan analisis evaluasi
pelaksanaan tugas dj lingkungan lab DNA kepada Kalab
DNA. 7_ Pamin pada Unnutu a Pamin pada Urmutu melaksanakan tugas membantu Kaur
dalam kegiatan ketatusahap, urusan dalam, teknis administrasi personal, dan teknis
administrasi logistik. b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional
pada Urmutu
c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan sesuai amhan dan
petunjuk Kaurmutu.
d Pamin pada Urmutu dalam melaksanakan tugasnya bettanggung jawab kepada Kaunnutu.
e. Pamin pada Urmutu wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, hasil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaunnutu.
harian Kalab DNA pada papan kegiatan dan mencatat kegiatan menonjol di
linglcungan Laboratorium DNA.
D. Menenma tugns dan 18ng jawab lain yang diberikan. sesuai arahan dun
9. Pamin pada Urmjn a. Membantu Paurmin mengelola kegiatan surat menyurat yang
meliputi menerima surat masuk, surat keluar, pengarsipan surat, distribusi smat
masuk maupun keluar baik di lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab.
DNA.
Membnntu Pounnm molukukm koordlnul pembmmm dan sinem metode tanning Urmx'n
agar lanai deny Mom u
m. Mengevaluasi lapomn.
n. Mengkompulir dan meneliti naskah serta konsep surat yang diajukan para Kaur.
pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung yang diben'kan.
masuk maupun keluar baik di lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab.
ATK, pemehharaan gedung, Ac, alat kesehatan dan ranmor agar seluruh
metode tentang Urmin agar sesuai dengan Jukminu. h. Membantu Pamin Urmin melalmkan
distribusi surat menyurat.
guna pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung
yang diben'kan.
Fuilim
Fasilitas di Labomwrium DNA Pusdokkes Poln, amam lain Qiagen meobot 3.2], Polymerase
Chain Reaction (PCR), Real Time PCR System 7500 AB (Applied Biosystem), Laminar Air
Flow, Applied Blosyslems 3130 Genetic Analyzer, Applied Bloomemw 3130):] Genetic
Analyzer, Centrifuge, UltraCeniry'uge. MW Centrifuge. Memmert Water Bath, heating
block, Tomy Auiaclafe, UV 4 PCR. oven, shaker, freezer -80, vortex, mnkroskop,
mikroskop stereo, refrigerator, 6750 Freezer/Mill cryogenic grinder, Elmasomc E 30 H
(ultrasonic cleaning umt), dan Milli-Q and Ultrapure Water System.
C. Sumber Days Manusia Laboratorium DNA Pusdokkes Polri didukung oleh 12 orang
tenaga. kcrja. Tenaga kerja bcrdasarkan jcnjang pendidikan di Laboratorium DNA Pusdokkes
Polri terdiri dari 10 orang lulusan Sl Biologi yang 2 di antaranya juga mcrupakan polisi, l
orang lulusan S2 forensik yang juga merupakan polisi, dan 1 orang lulusan kedokteran gigi.
Dari kedua belas orang tersebut memiliki tugasnya musing-musing, yaitu:
Kepala Laboraton um DNA : KBP Drs. Putut Tjahjo Widodo, DFM, M.Si.
Kaur Muiu : Iptu Ifan Wahyudi, S.Si. Kaur Tcknik DNA : Iptu Hastanto Januar Ahmad, S.Si.
Kaur Pengawasan : Penaia drg. Nurtami Soedarsono. PhD
Umsan Pcnanganan Sampel : Panda Latifah Ismiyati, S.Si. Urusan Pcmcriksaan DNA : 1.
Panda Reino Dwi Wahyuningsih, 8.51
rej?igerat0r dan freezer dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan relatif lama untuk
mencegah proses degradasi.
1. Freezer 80 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti dalam jangka waktu yang sangat
lama. Sampel yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah diekstraksi.
Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan sampai jangka waktu 5 tahun, lalu
sampel akan dibuang.
2. Freezer 20 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identifikasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentifikasi namun belum diambil oleh
penyidik.
3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuxan besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.
basil sequencmg DNA yang telah dilakukan. Angka yang :ertera di bawah peak hams sesuai
dengan kontrol human cell 1 me DNA. Angka yang tertera pada bagian atas peak mempan
lokus DNAnya.
Di dalam ruang CE ini, ada satu hal penting yang harus dijaga, yaitu suhu mangan.Suhu
mangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol ams elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekentalan tertentu
yang harus dijaga kekentalannya. Apabila suhu mangan hangat, POP Polymer dapat mencair
sehingga akan mengganggu
j alannya running. Oleh karena itu, ruangan hams tetap dijaga dalam kondisi dingin.
Chemical and preparation room merupakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan ldmia yang digunakan dalam prose: pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA, pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di ruangan ini. Bahan kimia tenentu disimpan di dalam mangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang
Examination 1. /
Storage Room Storage room berfungsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang scdang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, yang disimpan di dalam
refrigerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding. Penyimapan dalam
mum
Laboratorium DNA PUSdokkes Polri merupakan laboratorium DNA fonensik yang berada di
bawah naungan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri
dibangun berdasarkan keijasama amara kepolisian Indonesia (Polri) dengan kepolisian
Australia (AFP) dan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2007. Pada awalnya selama 2 tahun
(2007-2009) laboratorium ini masih dipegang dan dikelola penuh oleh pihak Australia,
sclanjutnya pada tahun 2009 sampai saat ini sudah dikelola oleh pihak Indonesia dan masih
tetap mendapat pengawasan dari pihak Australia.
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki standar pemeriksaan tertinggi dan dapat
dipergunakan dalam kasus-kasus pidana, namun juga dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan proses identifikasi, seperti pada kasus~kasus DVI.
1. Visi
2. Misi
k 1' ' (Polmas) dan mendukung tugas operasiona 14690115 d dang epo ISlan
3Pelaksanaan dan pembinaan duklmgan kedoktemn kepolisian pada kegiatan pendidikan dan
latihan ketemmpilan laboralorimn DNA di jajaran Polri.
4Peiaksanaan koordinasi dan keljasama dengan institusi atau kelembagaan terkait di dalam
maupun di tuar negeri.
5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan unsur pelaksana lainnya pada Pusdokkes
Polri untuk kepentingan tugas kepoliSian
6. Pembcrian dukungan (back up) kewilayahan dalam bentuk pembinaan dan bantuan
personel dalam pelaksanaan fungsi laboraton'um DNA.
Poln' pada tahun 2013, antara lain peningkatan kemampuan personel kesehatan
kn'minal, optimalisasi waktu pengambilan sampel DNA dengan media cotton bud,
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri terletak di Jalan Cipinang Barn Raya 3B, Jakarta Timur
13240. Lokasinya satu kompleks dengan Pusat Farmasi
E. Struktur Organisasi
Berdasarkan PERKAP N0. 21 tahun 2010, struktur organisasi dalam
fungsi satuan organisasi dalam linmgan Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, pembinaan
penclitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, pusat mjukan Hmu pengetahuan dan
teknologi Laboratorium DNA, guna
i. ii. iii.
iv.
i.
ii.
iii.
iv.
vi.
vii.
viii.
dan Population DNA database; melaksanakan bimbingan tekm's dan keterampilan, penelitian
dan
maddesasihnkepadaKmpadalabDNA. 2. Kannek
a. W melabamkan mm L MembaanalabDNAunmkduhmganpersondditingkatpusatdan
backwkewilayahandalamlnlolahmdanpengambilanmpel biologis unmk penneribaan DNA; ii
Membamn Kalab DNA menyusun lapomn, analisa, dan evaluasi kegiatan tcknis basil
pcmetiksaan DNA;
DNA;
vi. Membantu Kalab DNA menyusun rencana kerja dan rencana kegiatan fungsi tekm's
pemeriksaan dan analisa basil pemen'ksaan Laboratorimn DNA;
vii. Memberikan amhan, pcngawasan, dan pengendalian kepada Pamin yang berada di bawah
lingkup tugas Unek.
b. Menerima tugas dan mnggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.
(1. Kaurtek wajib melaporkan perkembangan, pennasalahan, basil, dan analisis evaluasi
pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA
3. Pamin pada Urtek a. Pamin pada Urtek melaksanakan tugas membantu Kaur dalam
kegiatan
ketatusahan, urusan dalam, teknis administrasi personel, dan teknis administrasi logistik.
c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kaurtek.
d. Pamin pada Unek dalam melaksanakan tugasnya benanggung jawab kepada Kaurtek.
e. Pamin pada Unek wajib melaporkan Perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada
Kaurtek.
4 Kaurmatlog
b. Menelima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan. sesuai arahan den petunjuk
Kalab DNA
analisis evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA.
5. PaminpadaUrmatlog a. Pamin pada Unmatlog melaksanakan tugas membantu Kaur dalam
kegiatan ketatausahaan urusan dalam, teknis administrasi personel, dan teknis administrasi
logistik. b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional pada
Urmadog.
c. Menenma tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan, sesuai arahan dan
petunjuk Kaunnatlog.
c. Pamin pada Urmalog wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaurmatlog.
6, KauImutu
b. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diben'kan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.
DNA.
DNA. 7_ Pamin pada Unnutu a Pamin pada Urmutu melaksanakan tugas membantu Kaur
dalam kegiatan ketatusahap, urusan dalam, teknis administrasi personal, dan teknis
administrasi logistik. b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional
pada Urmutu
c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan sesuai amhan dan
petunjuk Kaurmutu.
d Pamin pada Urmutu dalam melaksanakan tugasnya bettanggung jawab kepada Kaunnutu.
e. Pamin pada Urmutu wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, hasil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaunnutu.
harian Kalab DNA pada papan kegiatan dan mencatat kegiatan menonjol di
D. Menenma tugns dan 18ng jawab lain yang diberikan. sesuai arahan dun
masuk maupun keluar baik di lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab.
DNA.
m. Mengevaluasi lapomn.
n. Mengkompulir dan meneliti naskah serta konsep surat yang diajukan para Kaur.
pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung yang diben'kan.
10. Banum pada Urmin
masuk maupun keluar baik di lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab.
J ukminu yang berlaku. c, Membantu Pamin Urmin melakukan inventarisasi Barang Milik
Negara
ATK, pemehharaan gedung, Ac, alat kesehatan dan ranmor agar seluruh
metode tentang Urmin agar sesuai dengan Jukminu. h. Membantu Pamin Urmin melalmkan
distribusi surat menyurat.
maupun baru. j. Membantu Pamin Utmin Menyusun dan melaksanakan kegiatan inventarisasi
buku-buku yang ada diperpustakaan. k. Membantu Pamin Urmin Menyusun dan
mengkompulir Renja Tahunan. I. Membantu Pamin Urmin mengevaluasi laporan.
guna pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung
yang diben'kan.
Fuilim
Fasilitas di Labomwrium DNA Pusdokkes Poln, amam lain Qiagen meobot 3.2], Polymerase
Chain Reaction (PCR), Real Time PCR System 7500 AB (Applied Biosystem), Laminar Air
Flow, Applied Blosyslems 3130 Genetic Analyzer, Applied Bloomemw 3130):] Genetic
Analyzer, Centrifuge, UltraCeniry'uge. MW Centrifuge. Memmert Water Bath, heating
block, Tomy Auiaclafe, UV 4 PCR. oven, shaker, freezer -80, vortex, mnkroskop,
mikroskop stereo, refrigerator, 6750 Freezer/Mill cryogenic grinder, Elmasomc E 30 H
(ultrasonic
C. Sumber Days Manusia Laboratorium DNA Pusdokkes Polri didukung oleh 12 orang
tenaga. kcrja. Tenaga kerja bcrdasarkan jcnjang pendidikan di Laboratorium DNA Pusdokkes
Polri terdiri dari 10 orang lulusan Sl Biologi yang 2 di antaranya juga mcrupakan polisi, l
orang lulusan S2 forensik yang juga merupakan polisi, dan 1 orang lulusan kedokteran gigi.
Dari kedua belas orang tersebut memiliki tugasnya musing-musing, yaitu:
Kepala Laboraton um DNA : KBP Drs. Putut Tjahjo Widodo, DFM, M.Si.
Kaur Muiu : Iptu Ifan Wahyudi, S.Si. Kaur Tcknik DNA : Iptu Hastanto Januar Ahmad, S.Si.
Kaur Pengawasan : Penaia drg. Nurtami Soedarsono. PhD
Umsan Pcnanganan Sampel : Panda Latifah Ismiyati, S.Si. Urusan Pcmcriksaan DNA : 1.
Panda Reino Dwi Wahyuningsih, 8.51
2. Panda Novi Wulandari, S.Si.
Urusan Litbang : Penda AAG. Raka A, Swastika, S.Si. Urusan Pengawasan SDM : Penda
Restu Priono, S.Si.
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri menjalin keljasama dengan berbagai pihak dalam
berbagai aspck kegiatan yaitu penyidikan, penyelidikan, dan penelitian, seperti dengan
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Jakarta, Kementrian Kesehatan, Universitas Indonesia,
dan Rumah Sakit Bhayangkara
Tingkat 1 Raden Said Sukamto Jakarta. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri pelayanan
berupa membantu tugas kepolisian dalam bidang penyidikan dan
rej?igerat0r dan freezer dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan relatif lama untuk
mencegah proses degradasi.
1. Freezer 80 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti dalam jangka waktu yang sangat
lama. Sampel yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah diekstraksi.
Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan sampai jangka waktu 5 tahun, lalu
sampel akan dibuang.
2. Freezer 20 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identifikasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentifikasi namun belum diambil oleh
penyidik.
3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuxan besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.
Di dalam ruang CE ini, ada satu hal penting yang harus dijaga, yaitu suhu mangan.Suhu
mangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol ams elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekentalan tertentu
yang harus dijaga kekentalannya. Apabila suhu mangan hangat, POP Polymer dapat mencair
sehingga akan mengganggu
j alannya running. Oleh karena itu, ruangan hams tetap dijaga dalam kondisi dingin.
Chemical and preparation room merupakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan ldmia yang digunakan dalam prose: pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA, pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di ruangan ini. Bahan kimia tenentu disimpan di dalam mangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang
Examination 1. /
Storage Room Storage room berfungsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang scdang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, yang disimpan di dalam
refrigerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding. Penyimapan dalam
mum
Laboratorium DNA PUSdokkes Polri merupakan laboratorium DNA fonensik yang berada di
bawah naungan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri
dibangun berdasarkan keijasama amara kepolisian Indonesia (Polri) dengan kepolisian
Australia (AFP) dan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2007. Pada awalnya selama 2 tahun
(2007-2009) laboratorium ini masih dipegang dan dikelola penuh oleh pihak Australia,
sclanjutnya pada tahun 2009 sampai saat ini sudah dikelola oleh pihak Indonesia dan masih
tetap mendapat pengawasan dari pihak Australia.
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki standar pemeriksaan tertinggi dan dapat
dipergunakan dalam kasus-kasus pidana, namun juga dapat
1. Visi
Dokkes Polri yang profesional, bermoral, dan modem.
2. Misi
k 1' ' (Polmas) dan mendukung tugas operasiona 14690115 d dang epo ISlan
3Pelaksanaan dan pembinaan duklmgan kedoktemn kepolisian pada kegiatan pendidikan dan
latihan ketemmpilan laboralorimn DNA di jajaran Polri.
4Peiaksanaan koordinasi dan keljasama dengan institusi atau kelembagaan terkait di dalam
maupun di tuar negeri.
5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan unsur pelaksana lainnya pada Pusdokkes
Polri untuk kepentingan tugas kepoliSian
6. Pembcrian dukungan (back up) kewilayahan dalam bentuk pembinaan dan bantuan
personel dalam pelaksanaan fungsi laboraton'um DNA.
kn'minal, optimalisasi waktu pengambilan sampel DNA dengan media cotton bud,
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri terletak di Jalan Cipinang Barn Raya 3B, Jakarta Timur
13240. Lokasinya satu kompleks dengan Pusat Farmasi
E. Struktur Organisasi
fungsi satuan organisasi dalam linmgan Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, pembinaan
penclitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, pusat mjukan Hmu pengetahuan dan
teknologi Laboratorium DNA, guna
i. ii. iii.
iv.
i.
ii.
iii.
iv.
vi.
vii.
viii.
menyusun dan menyiapkan Rencana Kerja, analisa dan evaluasi )aporan kegiatan operasional
Laboratorium DNA;
dan Population DNA database; melaksanakan bimbingan tekm's dan keterampilan, penelitian
dan
a. W melabamkan mm L MembaanalabDNAunmkduhmganpersondditingkatpusatdan
backwkewilayahandalamlnlolahmdanpengambilanmpel biologis unmk penneribaan DNA; ii
Membamn Kalab DNA menyusun lapomn, analisa, dan evaluasi kegiatan tcknis basil
pcmetiksaan DNA;
DNA;
vi. Membantu Kalab DNA menyusun rencana kerja dan rencana kegiatan fungsi tekm's
pemeriksaan dan analisa basil pemen'ksaan Laboratorimn DNA;
vii. Memberikan amhan, pcngawasan, dan pengendalian kepada Pamin yang berada di bawah
lingkup tugas Unek.
b. Menerima tugas dan mnggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.
(1. Kaurtek wajib melaporkan perkembangan, pennasalahan, basil, dan analisis evaluasi
pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA
3. Pamin pada Urtek a. Pamin pada Urtek melaksanakan tugas membantu Kaur dalam
kegiatan
ketatusahan, urusan dalam, teknis administrasi personel, dan teknis administrasi logistik.
c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kaurtek.
d. Pamin pada Unek dalam melaksanakan tugasnya benanggung jawab kepada Kaurtek.
e. Pamin pada Unek wajib melaporkan Perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada
Kaurtek.
4 Kaurmatlog
b. Menelima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan. sesuai arahan den petunjuk
Kalab DNA
analisis evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA.
Urmadog.
c. Menenma tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan, sesuai arahan dan
petunjuk Kaunnatlog.
c. Pamin pada Urmalog wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaurmatlog.
6, KauImutu
b. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diben'kan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.
0. Kaurmutu dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kalab
DNA.
DNA. 7_ Pamin pada Unnutu a Pamin pada Urmutu melaksanakan tugas membantu Kaur
dalam kegiatan ketatusahap, urusan dalam, teknis administrasi personal, dan teknis
administrasi logistik. b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional
pada Urmutu
c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan sesuai amhan dan
petunjuk Kaurmutu.
d Pamin pada Urmutu dalam melaksanakan tugasnya bettanggung jawab kepada Kaunnutu.
e. Pamin pada Urmutu wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, hasil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaunnutu.
harian Kalab DNA pada papan kegiatan dan mencatat kegiatan menonjol di
D. Menenma tugns dan 18ng jawab lain yang diberikan. sesuai arahan dun
9. Pamin pada Urmjn a. Membantu Paurmin mengelola kegiatan surat menyurat yang
meliputi menerima surat masuk, surat keluar, pengarsipan surat, distribusi smat
masuk maupun keluar baik di lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab.
DNA.
Membnntu Pounnm molukukm koordlnul pembmmm dan sinem metode tanning Urmx'n
agar lanai deny Mom u
m. Mengevaluasi lapomn.
n. Mengkompulir dan meneliti naskah serta konsep surat yang diajukan para Kaur.
pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung yang diben'kan.
J ukminu yang berlaku. c, Membantu Pamin Urmin melakukan inventarisasi Barang Milik
Negara
ATK, pemehharaan gedung, Ac, alat kesehatan dan ranmor agar seluruh
metode tentang Urmin agar sesuai dengan Jukminu. h. Membantu Pamin Urmin melalmkan
distribusi surat menyurat.
maupun baru. j. Membantu Pamin Utmin Menyusun dan melaksanakan kegiatan inventarisasi
buku-buku yang ada diperpustakaan. k. Membantu Pamin Urmin Menyusun dan
mengkompulir Renja Tahunan. I. Membantu Pamin Urmin mengevaluasi laporan.
guna pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung
yang diben'kan.
Fuilim
Fasilitas di Labomwrium DNA Pusdokkes Poln, amam lain Qiagen meobot 3.2], Polymerase
Chain Reaction (PCR), Real Time PCR System 7500 AB (Applied Biosystem), Laminar Air
Flow, Applied Blosyslems 3130 Genetic Analyzer, Applied Bloomemw 3130):] Genetic
Analyzer, Centrifuge, UltraCeniry'uge. MW Centrifuge. Memmert Water Bath, heating
block, Tomy Auiaclafe, UV 4 PCR. oven, shaker, freezer -80, vortex, mnkroskop,
mikroskop stereo, refrigerator, 6750 Freezer/Mill cryogenic grinder, Elmasomc E 30 H
(ultrasonic
C. Sumber Days Manusia Laboratorium DNA Pusdokkes Polri didukung oleh 12 orang
tenaga. kcrja. Tenaga kerja bcrdasarkan jcnjang pendidikan di Laboratorium DNA Pusdokkes
Polri terdiri dari 10 orang lulusan Sl Biologi yang 2 di antaranya juga mcrupakan polisi, l
orang lulusan S2 forensik yang juga merupakan polisi, dan 1 orang lulusan kedokteran gigi.
Dari kedua belas orang tersebut memiliki tugasnya musing-musing, yaitu:
Kepala Laboraton um DNA : KBP Drs. Putut Tjahjo Widodo, DFM, M.Si.
Kaur Muiu : Iptu Ifan Wahyudi, S.Si. Kaur Tcknik DNA : Iptu Hastanto Januar Ahmad, S.Si.
Kaur Pengawasan : Penaia drg. Nurtami Soedarsono. PhD
Umsan Pcnanganan Sampel : Panda Latifah Ismiyati, S.Si. Urusan Pcmcriksaan DNA : 1.
Panda Reino Dwi Wahyuningsih, 8.51
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri menjalin keljasama dengan berbagai pihak dalam
berbagai aspck kegiatan yaitu penyidikan, penyelidikan, dan penelitian, seperti dengan
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Jakarta, Kementrian Kesehatan, Universitas Indonesia,
dan Rumah Sakit Bhayangkara
Tingkat 1 Raden Said Sukamto Jakarta. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri pelayanan
berupa membantu tugas kepolisian dalam bidang penyidikan dan
pemeriksaan DNA.
BAB V
BASIL DAN PEMBAHASAN
keljatcnenmlaksamkanpada8nmngumnadan1nnngpendum&yaim
as" Chem, "d WWW Room Kegiatan Laboratorium DNA Pusdokm Polri
l. 2.
3.
7.
8.
A. Administration Room
rej?igerat0r dan freezer dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan relatif lama untuk
mencegah proses degradasi.
1. Freezer 80 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti dalam jangka waktu yang sangat
lama. Sampel yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah diekstraksi.
Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan sampai jangka waktu 5 tahun, lalu
sampel akan dibuang.
2. Freezer 20 C: digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identifikasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentifikasi namun belum diambil oleh
penyidik.
3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuxan besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.
Di dalam ruang CE ini, ada satu hal penting yang harus dijaga, yaitu suhu mangan.Suhu
mangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol ams elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekentalan tertentu
yang harus dijaga kekentalannya. Apabila suhu mangan hangat, POP Polymer dapat mencair
sehingga akan mengganggu
j alannya running. Oleh karena itu, ruangan hams tetap dijaga dalam kondisi dingin.
Chemical and preparation room merupakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan ldmia yang digunakan dalam prose: pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA, pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di ruangan ini. Bahan kimia tenentu disimpan di dalam mangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang
Examination 1. /
Storage Room Storage room berfungsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang scdang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut, yang disimpan di dalam
refrigerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding. Penyimapan dalam
mum
Laboratorium DNA PUSdokkes Polri merupakan laboratorium DNA fonensik yang berada di
bawah naungan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri
dibangun berdasarkan keijasama amara kepolisian Indonesia (Polri) dengan kepolisian
Australia (AFP) dan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2007. Pada awalnya selama 2 tahun
(2007-2009) laboratorium ini masih dipegang dan dikelola penuh oleh pihak Australia,
sclanjutnya pada tahun 2009 sampai saat ini sudah dikelola oleh pihak Indonesia dan masih
tetap mendapat pengawasan dari pihak Australia.
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki standar pemeriksaan tertinggi dan dapat
dipergunakan dalam kasus-kasus pidana, namun juga dapat
1. Visi
Dokkes Polri yang profesional, bermoral, dan modem.
2. Misi
k 1' ' (Polmas) dan mendukung tugas operasiona 14690115 d dang epo ISlan
3Pelaksanaan dan pembinaan duklmgan kedoktemn kepolisian pada kegiatan pendidikan dan
latihan ketemmpilan laboralorimn DNA di jajaran Polri.
4Peiaksanaan koordinasi dan keljasama dengan institusi atau kelembagaan terkait di dalam
maupun di tuar negeri.
5. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan unsur pelaksana lainnya pada Pusdokkes
Polri untuk kepentingan tugas kepoliSian
6. Pembcrian dukungan (back up) kewilayahan dalam bentuk pembinaan dan bantuan
personel dalam pelaksanaan fungsi laboraton'um DNA.
kn'minal, optimalisasi waktu pengambilan sampel DNA dengan media cotton bud,
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri terletak di Jalan Cipinang Barn Raya 3B, Jakarta Timur
13240. Lokasinya satu kompleks dengan Pusat Farmasi
E. Struktur Organisasi
fungsi satuan organisasi dalam linmgan Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, pembinaan
penclitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, pusat mjukan Hmu pengetahuan dan
teknologi Laboratorium DNA, guna
i. ii. iii.
iv.
i.
ii.
iii.
iv.
vi.
vii.
viii.
menyusun dan menyiapkan Rencana Kerja, analisa dan evaluasi )aporan kegiatan operasional
Laboratorium DNA;
dan Population DNA database; melaksanakan bimbingan tekm's dan keterampilan, penelitian
dan
a. W melabamkan mm L MembaanalabDNAunmkduhmganpersondditingkatpusatdan
backwkewilayahandalamlnlolahmdanpengambilanmpel biologis unmk penneribaan DNA; ii
Membamn Kalab DNA menyusun lapomn, analisa, dan evaluasi kegiatan tcknis basil
pcmetiksaan DNA;
DNA;
vi. Membantu Kalab DNA menyusun rencana kerja dan rencana kegiatan fungsi tekm's
pemeriksaan dan analisa basil pemen'ksaan Laboratorimn DNA;
vii. Memberikan amhan, pcngawasan, dan pengendalian kepada Pamin yang berada di bawah
lingkup tugas Unek.
b. Menerima tugas dan mnggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.
(1. Kaurtek wajib melaporkan perkembangan, pennasalahan, basil, dan analisis evaluasi
pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA
3. Pamin pada Urtek a. Pamin pada Urtek melaksanakan tugas membantu Kaur dalam
kegiatan
ketatusahan, urusan dalam, teknis administrasi personel, dan teknis administrasi logistik.
c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan, sesuai arahan dan petunjuk
Kaurtek.
d. Pamin pada Unek dalam melaksanakan tugasnya benanggung jawab kepada Kaurtek.
e. Pamin pada Unek wajib melaporkan Perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada
Kaurtek.
4 Kaurmatlog
b. Menelima tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan. sesuai arahan den petunjuk
Kalab DNA
analisis evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kalab DNA.
Urmadog.
c. Menenma tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan, sesuai arahan dan
petunjuk Kaunnatlog.
c. Pamin pada Urmalog wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, basil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaurmatlog.
6, KauImutu
b. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang diben'kan, sesuai arahan dan petunjuk
Kalab DNA.
0. Kaurmutu dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kalab
DNA.
DNA. 7_ Pamin pada Unnutu a Pamin pada Urmutu melaksanakan tugas membantu Kaur
dalam kegiatan ketatusahap, urusan dalam, teknis administrasi personal, dan teknis
administrasi logistik. b. Membantu seluruh kegiatan baik pembinaan maupun operasional
pada Urmutu
c. Menerima tugas dan tanggung jawab lain yang dibenkan sesuai amhan dan
petunjuk Kaurmutu.
d Pamin pada Urmutu dalam melaksanakan tugasnya bettanggung jawab kepada Kaunnutu.
e. Pamin pada Urmutu wajib melaporkan perkembangan, permasalahan, hasil, dan analisis
evaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan lab DNA kepada Kaunnutu.
harian Kalab DNA pada papan kegiatan dan mencatat kegiatan menonjol di
D. Menenma tugns dan 18ng jawab lain yang diberikan. sesuai arahan dun
9. Pamin pada Urmjn a. Membantu Paurmin mengelola kegiatan surat menyurat yang
meliputi menerima surat masuk, surat keluar, pengarsipan surat, distribusi smat
masuk maupun keluar baik di lingkungan Lab. DNA maupun keluar Lab.
DNA.
Membnntu Pounnm molukukm koordlnul pembmmm dan sinem metode tanning Urmx'n
agar lanai deny Mom u
m. Mengevaluasi lapomn.
n. Mengkompulir dan meneliti naskah serta konsep surat yang diajukan para Kaur.
pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung yang diben'kan.
J ukminu yang berlaku. c, Membantu Pamin Urmin melakukan inventarisasi Barang Milik
Negara
ATK, pemehharaan gedung, Ac, alat kesehatan dan ranmor agar seluruh
metode tentang Urmin agar sesuai dengan Jukminu. h. Membantu Pamin Urmin melalmkan
distribusi surat menyurat.
maupun baru. j. Membantu Pamin Utmin Menyusun dan melaksanakan kegiatan inventarisasi
buku-buku yang ada diperpustakaan. k. Membantu Pamin Urmin Menyusun dan
mengkompulir Renja Tahunan. I. Membantu Pamin Urmin mengevaluasi laporan.
guna pelaksanaan tugas pokok Urmin atau sesuai dengan perintah langsung
yang diben'kan.
Fuilim
Fasilitas di Labomwrium DNA Pusdokkes Poln, amam lain Qiagen meobot 3.2], Polymerase
Chain Reaction (PCR), Real Time PCR System 7500 AB (Applied Biosystem), Laminar Air
Flow, Applied Blosyslems 3130 Genetic Analyzer, Applied Bloomemw 3130):] Genetic
Analyzer, Centrifuge, UltraCeniry'uge. MW Centrifuge. Memmert Water Bath, heating
block, Tomy Auiaclafe, UV 4 PCR. oven, shaker, freezer -80, vortex, mnkroskop,
mikroskop stereo, refrigerator, 6750 Freezer/Mill cryogenic grinder, Elmasomc E 30 H
(ultrasonic
C. Sumber Days Manusia Laboratorium DNA Pusdokkes Polri didukung oleh 12 orang
tenaga. kcrja. Tenaga kerja bcrdasarkan jcnjang pendidikan di Laboratorium DNA Pusdokkes
Polri terdiri dari 10 orang lulusan Sl Biologi yang 2 di antaranya juga mcrupakan polisi, l
orang lulusan S2 forensik yang juga merupakan polisi, dan 1 orang lulusan kedokteran gigi.
Dari kedua belas orang tersebut memiliki tugasnya musing-musing, yaitu:
Kepala Laboraton um DNA : KBP Drs. Putut Tjahjo Widodo, DFM, M.Si.
Kaur Muiu : Iptu Ifan Wahyudi, S.Si. Kaur Tcknik DNA : Iptu Hastanto Januar Ahmad, S.Si.
Kaur Pengawasan : Penaia drg. Nurtami Soedarsono. PhD
Umsan Pcnanganan Sampel : Panda Latifah Ismiyati, S.Si. Urusan Pcmcriksaan DNA : 1.
Panda Reino Dwi Wahyuningsih, 8.51
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri menjalin keljasama dengan berbagai pihak dalam
berbagai aspck kegiatan yaitu penyidikan, penyelidikan, dan penelitian, seperti dengan
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Jakarta, Kementrian Kesehatan, Universitas Indonesia,
dan Rumah Sakit Bhayangkara
Tingkat 1 Raden Said Sukamto Jakarta. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri pelayanan
berupa membantu tugas kepolisian dalam bidang penyidikan dan
pemeriksaan DNA.
BAB V
BASIL DAN PEMBAHASAN
keljatcnenmlaksamkanpada8nmngumnadan1nnngpendum&yaim
as" Chem, "d WWW Room Kegiatan Laboratorium DNA Pusdokm Polri
dali o laboratorium Administration room merupakan pusat pengen pctas: yang bcrfungsi
sebagai:
3 [9an din pemenkmn kelcngkapan administmn 3|me 4 Penman hull panenkmn laboratorium
DNA Seba ' '
III punt Demands]: operas: dun Imp, administration room dxlenskapi dcnnn 4 bud: kompmer
yang calms bethubungan mu lama lain dan mcmxlki fungal sebum:
3. Penandatanganan Berita Acara Sarah Tcrima Sampcl. dilakukan seiclah semua pcrsyratan
administrasi lerpcnuhi. pctugas administrasi berhak menolak sampel yang tidak memcnuhi
syara! yang ditcntukan.
Di dalam Ws
proses pemeriksaan lebih lanjul, atau storage room, untuk menunggu proses
Namun, dalam praktiknya selain untuk melakukan hal di atas, examination room 1 juga
berfungsi untuk pengambilan sampel. Sampel yang dipilih hams memenuhi syarat untuk
pemen'ksaan DNA secara kualitas maupun secara kuantitas. Ruangan ini dilengkapi dengan
alat-alat utama samplmg, seperti mikroskop, serology lat, screening kit, lemari asam, kamera
digital, komputer, timbangan
Sump/mg harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak teljadi kontaminasi pada sampel.
Sebelum melakukan sampling, harus dipastikan ruangan dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam keaadaan steril dengan cara membersihkan seluruh meja kerja dengan
menggunakan bleach 5 % dan alkohol 70 %, Pemberian bleach 5 % dilakukan pertama kali
dengan tujuan membersihkan
pengotor atau sisa-sisa DNA yang terdapat pada meja kerja. Kemudian dibersihkan
proses pemeriksaan lebih lanjul, atau storage room, untuk menunggu proses
Namun, dalam praktiknya selain untuk melakukan hal di atas, examination room 1 juga
berfungsi untuk pengambilan sampel. Sampel yang dipilih hams memenuhi syarat untuk
pemen'ksaan DNA secara kualitas maupun secara kuantitas. Ruangan ini dilengkapi dengan
alat-alat utama samplmg, seperti mikroskop, serology lat, screening kit, lemari asam, kamera
digital, komputer, timbangan
elektronik, dan pH meter.
darah, semen/bercak semen, tulang, gigi, rambut dengan akar, feses, urin, saliva, kotoran di
bawah kuku, puntuug rokok, lem amplop, stempel swat, ketombe, sidik jari, permen karet,
kotoran telinga, sikat gigi, pakaian, benda, dan Iokasi kejadian (Butler, 2005).
Sump/mg harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak teljadi kontaminasi pada sampel.
Sebelum melakukan sampling, harus dipastikan ruangan dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam keaadaan steril dengan cara membersihkan seluruh meja kerja dengan
menggunakan bleach 5 % dan alkohol 70 %, Pemberian bleach 5 % dilakukan pertama kali
dengan tujuan membersihkan
pengotor atau sisa-sisa DNA yang terdapat pada meja kerja. Kemudian dibersihkan
dengan alkohol 70 % dengan tujuan membersihkan sisa-sisa pengotor clan bleach yang masih
temnggal, serta mensten'lkan. Sedangkan pada perlengkapan sampling hanya dibersihkan
dengan alkohol 70 %, kecuali pada kertas minyak yang digunakan sebagai alas sampling juga
perlu dibersihkan dengan bleach 5 %.
Saat melakukan sampling, bamng bukti dikelompokkan sesuai dengan orangnya dengan
dimasukkan ke dalam amplop yang berbeda-beda, serta member'ikan keterangan sampel pada
amplop. Saat diiakukannya proses sampling, mulai dari pembukaan barang bukti,
pengambilan sampel, hingga kembali disimpan dalam amplop, semua mhapan harus di foto
untuk kemudian dilampirkan pads laporan. Sampel yang akan digunakan dapat langsung
dilakukan ekstraksi atau disimpan dahulu di dalam fi-eezer 20 C. Pada kasus yang sudah
selesai di analisis, dibuat laporan hasil pemeriksaannyaKemudian balang bukti dimasukkan
kembali kc dalam amplop dan disegel seperti saat baru diterima untuk kemudian
C. Examination Room 2
meter.
proses pemeriksaan lebih lanjul, atau storage room, untuk menunggu proses
darah, semen/bercak semen, tulang, gigi, rambut dengan akar, feses, urin, saliva, kotoran di
bawah kuku, puntuug rokok, lem amplop, stempel swat, ketombe, sidik jari, permen karet,
kotoran telinga, sikat gigi, pakaian, benda, dan Iokasi kejadian (Butler, 2005).
Sump/mg harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak teljadi kontaminasi pada sampel.
Sebelum melakukan sampling, harus dipastikan ruangan dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam keaadaan steril dengan cara membersihkan seluruh meja kerja dengan
menggunakan bleach 5 % dan alkohol 70 %, Pemberian bleach 5 % dilakukan pertama kali
dengan tujuan membersihkan
pengotor atau sisa-sisa DNA yang terdapat pada meja kerja. Kemudian dibersihkan
dengan alkohol 70 % dengan tujuan membersihkan sisa-sisa pengotor clan bleach yang masih
temnggal, serta mensten'lkan. Sedangkan pada perlengkapan sampling hanya dibersihkan
dengan alkohol 70 %, kecuali pada kertas minyak yang digunakan sebagai alas sampling juga
perlu dibersihkan dengan bleach 5 %.
Saat melakukan sampling, bamng bukti dikelompokkan sesuai dengan orangnya dengan
dimasukkan ke dalam amplop yang berbeda-beda, serta member'ikan keterangan sampel pada
amplop. Saat diiakukannya proses sampling, mulai dari pembukaan barang bukti,
pengambilan sampel, hingga kembali disimpan dalam amplop, semua mhapan harus di foto
untuk kemudian dilampirkan pads laporan. Sampel yang akan digunakan dapat langsung
dilakukan ekstraksi atau disimpan dahulu di dalam fi-eezer 20 C. Pada kasus yang sudah
selesai di analisis, dibuat laporan hasil pemeriksaannyaKemudian balang bukti dimasukkan
kembali kc dalam amplop dan disegel seperti saat baru diterima untuk kemudian
C. Examination Room 2
meter.
dari larutan dan pecahnya sel memungkinkan agen chelurmg untuk mengikat komponen
seluler serta melindungi DNA dari degradasi. Metode Chelex adalah metode ekstraksi yang
disukai karena cepat, tidak memerlukan beberapa transfer tube dan tidak menggunakan
pelarut organik beracun seperti fenol-kloroform, aamun tidak dapat menghilangkan inhibitor
(seperti haem) yang dapat merugikan proses hilir (Philips dkk, 2012).
Selain menggunakan metode Chelex, ekstraksi dapat juga dilakukan menggunakan metode
ekstraksi organik. Ekstraksi organik adalah metode konvensional yang menggunakan bahan-
bahan organik untuk mengisolasi DNA genom. Secara keseluruhan terdapat 4 tahap, yaitu
solubilisasi komponen noda,
denaturasi dan hidrolisis protein, menghilangkan protein terdenaturasi, serta purifikasi DNA.
Selain kedua metode tersebut, apabila sampel yang diperoleh bcrukuran sangat kccil, untuk
mendapatkan hasil DNA yang maksimal dapat dilakukan purifikasi menggunakan Qzagen
BzoRobot E-Zl. Sistem BioRobot EZl memungkinkan purifikasi DNA genom dari darah
manusia dan asam nukleat virus dari serum atau plasma sampel dilakukan secara otomatis.
Menggunakan sistem' CE-IVD-marked, sehingga memberikan spesifikasi kineija yang tepat
dan menjamin purifikasi yang sangat akurat. Purif1kasi asam nukleat dilakukan
menggunakan teknologi panikel magnetik yang terpercaya untuk penggunaan dalam analisis
in vitro. Reagen kit ekstraksi juga sudah tersedia secara khusus. Ekstrasi menggunakan
BioRobot EZl DSP ini, sangat mudah dan cepat, namun eukup mahal. Dalam satu kali
ekstraksi, alat ini dapat melakukannya untuk 1
Namun, dalam praktiknya selain untuk melakukan hal di atas, examination room 1 juga
berfungsi untuk pengambilan sampel. Sampel yang dipilih hams memenuhi syarat untuk
pemen'ksaan DNA secara kualitas maupun secara kuantitas. Ruangan ini dilengkapi dengan
alat-alat utama samplmg, seperti mikroskop, serology lat, screening kit, lemari asam, kamera
digital, komputer, timbangan
darah, semen/bercak semen, tulang, gigi, rambut dengan akar, feses, urin, saliva, kotoran di
bawah kuku, puntuug rokok, lem amplop, stempel swat, ketombe, sidik jari, permen karet,
kotoran telinga, sikat gigi, pakaian, benda, dan Iokasi kejadian (Butler, 2005).
Sump/mg harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak teljadi kontaminasi pada sampel.
Sebelum melakukan sampling, harus dipastikan ruangan dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam keaadaan steril dengan cara membersihkan seluruh meja kerja dengan
menggunakan bleach 5 % dan alkohol 70 %, Pemberian bleach 5 % dilakukan pertama kali
dengan tujuan membersihkan
pengotor atau sisa-sisa DNA yang terdapat pada meja kerja. Kemudian dibersihkan
dengan alkohol 70 % dengan tujuan membersihkan sisa-sisa pengotor clan bleach yang masih
temnggal, serta mensten'lkan. Sedangkan pada perlengkapan sampling hanya dibersihkan
dengan alkohol 70 %, kecuali pada kertas minyak yang digunakan sebagai alas sampling juga
perlu dibersihkan dengan bleach 5 %.
Saat melakukan sampling, bamng bukti dikelompokkan sesuai dengan orangnya dengan
dimasukkan ke dalam amplop yang berbeda-beda, serta member'ikan keterangan sampel pada
amplop. Saat diiakukannya proses sampling, mulai dari pembukaan barang bukti,
pengambilan sampel, hingga kembali disimpan dalam amplop, semua mhapan harus di foto
untuk kemudian dilampirkan pads laporan. Sampel yang akan digunakan dapat langsung
dilakukan ekstraksi atau disimpan dahulu di dalam fi-eezer 20 C. Pada kasus yang sudah
selesai di analisis, dibuat laporan hasil pemeriksaannyaKemudian balang bukti dimasukkan
kembali kc dalam amplop dan disegel seperti saat baru diterima untuk kemudian
C. Examination Room 2
meter.
dari larutan dan pecahnya sel memungkinkan agen chelurmg untuk mengikat komponen
seluler serta melindungi DNA dari degradasi. Metode Chelex adalah metode ekstraksi yang
disukai karena cepat, tidak memerlukan beberapa transfer tube dan tidak menggunakan
pelarut organik beracun seperti fenol-kloroform, aamun tidak dapat menghilangkan inhibitor
(seperti haem) yang dapat merugikan proses hilir (Philips dkk, 2012).
Selain menggunakan metode Chelex, ekstraksi dapat juga dilakukan menggunakan metode
ekstraksi organik. Ekstraksi organik adalah metode konvensional yang menggunakan bahan-
bahan organik untuk mengisolasi DNA genom. Secara keseluruhan terdapat 4 tahap, yaitu
solubilisasi komponen noda,
denaturasi dan hidrolisis protein, menghilangkan protein terdenaturasi, serta purifikasi DNA.
Selain kedua metode tersebut, apabila sampel yang diperoleh bcrukuran sangat kccil, untuk
mendapatkan hasil DNA yang maksimal dapat dilakukan purifikasi menggunakan Qzagen
BzoRobot E-Zl. Sistem BioRobot EZl memungkinkan purifikasi DNA genom dari darah
manusia dan asam nukleat virus dari serum atau plasma sampel dilakukan secara otomatis.
Menggunakan sistem' CE-IVD-marked, sehingga memberikan spesifikasi kineija yang tepat
dan menjamin purifikasi yang sangat akurat. Purif1kasi asam nukleat dilakukan
menggunakan teknologi panikel magnetik yang terpercaya untuk penggunaan dalam analisis
in vitro. Reagen kit ekstraksi juga sudah tersedia secara khusus. Ekstrasi menggunakan
BioRobot EZl DSP ini, sangat mudah dan cepat, namun eukup mahal. Dalam satu kali
ekstraksi, alat ini dapat melakukannya untuk 1
E.
DNA yang sudah dimumikan selanjutnya dapat menuju pre amplification room, untuk proses
pemen'ksaan lebih lanjut, atau storage room (freezer), untuk
pm Amplification Room
Pre amplification room mempakan mangan steril yang memiliki tekanan ruangan negatif
dimana dilakukan pencampun'm antara DNA yang sudah dimumikan dalam extraction room
dengan reaction mix dan DNA primer. Proses pencampuran tersebut menggunakan bahan
kimia utama Amplitype DNA inti kit dan Amplitype Mlochondrial DNA kit. Campuran DNA
kemudian dikjrim ke amplification room untuk digandakan. Untuk melakukan ampliflkasi,
terdapat 3 macam reagen yang biasa digunakan di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, yaitu
AmpFISTR Identifiler Plus, AmpFISTR Identifiler, dan AmpFLSTR
MiniFilerTM.
Amplification Room
proses pemeriksaan lebih lanjul, atau storage room, untuk menunggu proses
Namun, dalam praktiknya selain untuk melakukan hal di atas, examination room 1 juga
berfungsi untuk pengambilan sampel. Sampel yang dipilih hams memenuhi syarat untuk
pemen'ksaan DNA secara kualitas maupun secara kuantitas. Ruangan ini dilengkapi dengan
alat-alat utama samplmg, seperti mikroskop, serology lat, screening kit, lemari asam, kamera
digital, komputer, timbangan
darah, semen/bercak semen, tulang, gigi, rambut dengan akar, feses, urin, saliva, kotoran di
bawah kuku, puntuug rokok, lem amplop, stempel swat, ketombe, sidik jari, permen karet,
kotoran telinga, sikat gigi, pakaian, benda, dan Iokasi kejadian (Butler, 2005).
Sump/mg harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak teljadi kontaminasi pada sampel.
Sebelum melakukan sampling, harus dipastikan ruangan dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam keaadaan steril dengan cara membersihkan seluruh meja kerja dengan
menggunakan bleach 5 % dan alkohol 70 %, Pemberian bleach 5 % dilakukan pertama kali
dengan tujuan membersihkan
pengotor atau sisa-sisa DNA yang terdapat pada meja kerja. Kemudian dibersihkan
dengan alkohol 70 % dengan tujuan membersihkan sisa-sisa pengotor clan bleach yang masih
temnggal, serta mensten'lkan. Sedangkan pada perlengkapan sampling hanya dibersihkan
dengan alkohol 70 %, kecuali pada kertas minyak yang digunakan sebagai alas sampling juga
perlu dibersihkan dengan bleach 5 %.
Saat melakukan sampling, bamng bukti dikelompokkan sesuai dengan orangnya dengan
dimasukkan ke dalam amplop yang berbeda-beda, serta member'ikan keterangan sampel pada
amplop. Saat diiakukannya proses sampling, mulai dari pembukaan barang bukti,
pengambilan sampel, hingga kembali disimpan dalam amplop, semua mhapan harus di foto
untuk kemudian dilampirkan pads laporan. Sampel yang akan digunakan dapat langsung
dilakukan ekstraksi atau disimpan dahulu di dalam fi-eezer 20 C. Pada kasus yang sudah
selesai di analisis, dibuat laporan hasil pemeriksaannyaKemudian balang bukti dimasukkan
kembali kc dalam amplop dan disegel seperti saat baru diterima untuk kemudian
C. Examination Room 2
meter.
dari larutan dan pecahnya sel memungkinkan agen chelurmg untuk mengikat komponen
seluler serta melindungi DNA dari degradasi. Metode Chelex adalah metode ekstraksi yang
disukai karena cepat, tidak memerlukan beberapa transfer tube dan tidak menggunakan
pelarut organik beracun seperti fenol-kloroform, aamun tidak dapat menghilangkan inhibitor
(seperti haem) yang dapat merugikan proses hilir (Philips dkk, 2012).
Selain menggunakan metode Chelex, ekstraksi dapat juga dilakukan menggunakan metode
ekstraksi organik. Ekstraksi organik adalah metode konvensional yang menggunakan bahan-
bahan organik untuk mengisolasi DNA genom. Secara keseluruhan terdapat 4 tahap, yaitu
solubilisasi komponen noda,
denaturasi dan hidrolisis protein, menghilangkan protein terdenaturasi, serta purifikasi DNA.
Selain kedua metode tersebut, apabila sampel yang diperoleh bcrukuran sangat kccil, untuk
mendapatkan hasil DNA yang maksimal dapat dilakukan purifikasi menggunakan Qzagen
BzoRobot E-Zl. Sistem BioRobot EZl memungkinkan purifikasi DNA genom dari darah
manusia dan asam nukleat virus dari serum atau plasma sampel dilakukan secara otomatis.
Menggunakan sistem' CE-IVD-marked, sehingga memberikan spesifikasi kineija yang tepat
dan menjamin purifikasi yang sangat akurat. Purif1kasi asam nukleat dilakukan
menggunakan teknologi panikel magnetik yang terpercaya untuk penggunaan dalam analisis
in vitro. Reagen kit ekstraksi juga sudah tersedia secara khusus. Ekstrasi menggunakan
BioRobot EZl DSP ini, sangat mudah dan cepat, namun eukup mahal. Dalam satu kali
ekstraksi, alat ini dapat melakukannya untuk 1
E.
DNA yang sudah dimumikan selanjutnya dapat menuju pre amplification room, untuk proses
pemen'ksaan lebih lanjut, atau storage room (freezer), untuk
pm Amplification Room
Pre amplification room mempakan mangan steril yang memiliki tekanan ruangan negatif
dimana dilakukan pencampun'm antara DNA yang sudah dimumikan dalam extraction room
dengan reaction mix dan DNA primer. Proses pencampuran tersebut menggunakan bahan
kimia utama Amplitype DNA inti kit dan Amplitype Mlochondrial DNA kit. Campuran DNA
kemudian dikjrim ke amplification room untuk digandakan. Untuk melakukan ampliflkasi,
terdapat 3 macam reagen yang biasa digunakan di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, yaitu
AmpFISTR Identifiler Plus, AmpFISTR Identifiler, dan AmpFLSTR
MiniFilerTM.
Amplification Room
Amplification room merupakan ruangan tempat penggandaan DNA menggunakan metode
polymerase chain reaction, yang telah dirancang positif untuk mencegah pencemaran DNA
dad luar. Ruangan ini dilengkapi dengan alat utama yang berfungsi menggandakan DNA,
yaitu alat PCR (Polymerase Chain Reaction) dan Real Time PCR untuk mengkuantiflkasi
(menghitung) jumlah DNA dalam sampel. Kandungan minimum DNA dalam suatu sampel
adalah 1 ng, sehingga pada sampel yang diperkirakan hanya mcngandung sedikit DNA
Dalam prosedur DNA forensik, ada jumlah minimum DNA yang diperlukan, yaitu dari suatu
sampel minimal terdapat DNA sebesar 1 ng. Sehingga, untuk memperoleh jumlah DNA
tersebut perlu dilakukan kuantifikasi menggunakan Real-time PCR sebelum dilakukannya
reaksi PCR. Real-time PCR didasarkan pada aktivitas 5-nuklease dari Taq DNA polimerase
untuk membelah target probe fluorogenic tertentu, sehingga dapat diketahui jumlah DNAnya.
Untuk melakukan kuantifikasi diperlukan Quantijiler Human DNA Quantification Kit yang
menggunakan dua probe T aqMan MGB yang mengandung dua label berbeda FAMk dye
mendeteksi adanya rangkaian human telomerase reverse transcriptase gene (hTERT) pada
kromosom 5p15.33 (Quanttjiler Human) dan Vick dye mendeteksi adanya rangkaian sintetis
yang tidak ditemukan di alam (Ricci dick, 2006).
Polymerase Chain Reaction (PCR), memungkinkan menganalisis jumlah DNA yang sangat
sedikit. Melalui proses berulang dari pemanasan, pendinginan, dan mercplikasi paparan
enzim, jumlah DNA dengan cepat dapat meningkat beberapa juta kali lipat. PCR
menggunakan probe alel spesiflk untuk mencari segmen polimorfik tertentu (alel) dan secara
eksponensial mensintesis salinan yang tepat dari urutan tersebut (Turner dkk, 2002),
Terdapat 3 langkah dalam PCR, pertama, untai DNA didenaturasi, yang berarti untai ditarik
terpisah dengan adanya pemanasan. Kedua, dilakukan annealing di maria sampel didinginkan
dan primer mengikat urutan target molekul
DNA. Ketiga, untai DNA dipanaskan lagi, mengaktifkan enzim polimerase yang
proses pemeriksaan lebih lanjul, atau storage room, untuk menunggu proses
Namun, dalam praktiknya selain untuk melakukan hal di atas, examination room 1 juga
berfungsi untuk pengambilan sampel. Sampel yang dipilih hams memenuhi syarat untuk
pemen'ksaan DNA secara kualitas maupun secara kuantitas. Ruangan ini dilengkapi dengan
alat-alat utama samplmg, seperti mikroskop, serology lat, screening kit, lemari asam, kamera
digital, komputer, timbangan
Sump/mg harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak teljadi kontaminasi pada sampel.
Sebelum melakukan sampling, harus dipastikan ruangan dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam keaadaan steril dengan cara membersihkan seluruh meja kerja dengan
menggunakan bleach 5 % dan alkohol 70 %, Pemberian bleach 5 % dilakukan pertama kali
dengan tujuan membersihkan
pengotor atau sisa-sisa DNA yang terdapat pada meja kerja. Kemudian dibersihkan
dengan alkohol 70 % dengan tujuan membersihkan sisa-sisa pengotor clan bleach yang masih
temnggal, serta mensten'lkan. Sedangkan pada perlengkapan sampling hanya dibersihkan
dengan alkohol 70 %, kecuali pada kertas minyak yang digunakan sebagai alas sampling juga
perlu dibersihkan dengan bleach 5 %.
Saat melakukan sampling, bamng bukti dikelompokkan sesuai dengan orangnya dengan
dimasukkan ke dalam amplop yang berbeda-beda, serta member'ikan keterangan sampel pada
amplop. Saat diiakukannya proses sampling, mulai dari pembukaan barang bukti,
pengambilan sampel, hingga kembali disimpan dalam amplop, semua mhapan harus di foto
untuk kemudian dilampirkan pads laporan. Sampel yang akan digunakan dapat langsung
dilakukan ekstraksi atau disimpan dahulu di dalam fi-eezer 20 C. Pada kasus yang sudah
selesai di analisis, dibuat laporan hasil pemeriksaannyaKemudian balang bukti dimasukkan
kembali kc dalam amplop dan disegel seperti saat baru diterima untuk kemudian
meter.
dari larutan dan pecahnya sel memungkinkan agen chelurmg untuk mengikat komponen
seluler serta melindungi DNA dari degradasi. Metode Chelex adalah metode ekstraksi yang
disukai karena cepat, tidak memerlukan beberapa transfer tube dan tidak menggunakan
pelarut organik beracun seperti fenol-kloroform, aamun tidak dapat menghilangkan inhibitor
(seperti haem) yang dapat merugikan proses hilir (Philips dkk, 2012).
Selain menggunakan metode Chelex, ekstraksi dapat juga dilakukan menggunakan metode
ekstraksi organik. Ekstraksi organik adalah metode konvensional yang menggunakan bahan-
bahan organik untuk mengisolasi DNA genom. Secara keseluruhan terdapat 4 tahap, yaitu
solubilisasi komponen noda,
denaturasi dan hidrolisis protein, menghilangkan protein terdenaturasi, serta purifikasi DNA.
Selain kedua metode tersebut, apabila sampel yang diperoleh bcrukuran sangat kccil, untuk
mendapatkan hasil DNA yang maksimal dapat dilakukan purifikasi menggunakan Qzagen
BzoRobot E-Zl. Sistem BioRobot EZl memungkinkan purifikasi DNA genom dari darah
manusia dan asam nukleat virus dari serum atau plasma sampel dilakukan secara otomatis.
Menggunakan sistem' CE-IVD-marked, sehingga memberikan spesifikasi kineija yang tepat
dan menjamin purifikasi yang sangat akurat. Purif1kasi asam nukleat dilakukan
menggunakan teknologi panikel magnetik yang terpercaya untuk penggunaan dalam analisis
in vitro. Reagen kit ekstraksi juga sudah tersedia secara khusus. Ekstrasi menggunakan
BioRobot EZl DSP ini, sangat mudah dan cepat, namun eukup mahal. Dalam satu kali
ekstraksi, alat ini dapat melakukannya untuk 1
E.
DNA yang sudah dimumikan selanjutnya dapat menuju pre amplification room, untuk proses
pemen'ksaan lebih lanjut, atau storage room (freezer), untuk
pm Amplification Room
Pre amplification room mempakan mangan steril yang memiliki tekanan ruangan negatif
dimana dilakukan pencampun'm antara DNA yang sudah dimumikan dalam extraction room
dengan reaction mix dan DNA primer. Proses pencampuran tersebut menggunakan bahan
kimia utama Amplitype DNA inti kit dan Amplitype Mlochondrial DNA kit. Campuran DNA
kemudian dikjrim ke amplification room untuk digandakan. Untuk melakukan ampliflkasi,
terdapat 3 macam reagen yang biasa digunakan di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, yaitu
AmpFISTR Identifiler Plus, AmpFISTR Identifiler, dan AmpFLSTR
MiniFilerTM.
Amplification Room
Dalam prosedur DNA forensik, ada jumlah minimum DNA yang diperlukan, yaitu dari suatu
sampel minimal terdapat DNA sebesar 1 ng. Sehingga, untuk memperoleh jumlah DNA
tersebut perlu dilakukan kuantifikasi menggunakan Real-time PCR sebelum dilakukannya
reaksi PCR. Real-time PCR didasarkan pada aktivitas 5-nuklease dari Taq DNA polimerase
untuk membelah target probe fluorogenic tertentu, sehingga dapat diketahui jumlah DNAnya.
Untuk melakukan kuantifikasi diperlukan Quantijiler Human DNA Quantification Kit yang
menggunakan dua probe T aqMan MGB yang mengandung dua label berbeda FAMk dye
mendeteksi adanya rangkaian human telomerase reverse transcriptase gene (hTERT) pada
kromosom 5p15.33 (Quanttjiler Human) dan Vick dye mendeteksi adanya rangkaian sintetis
yang tidak ditemukan di alam (Ricci dick, 2006).
Polymerase Chain Reaction (PCR), memungkinkan menganalisis jumlah DNA yang sangat
sedikit. Melalui proses berulang dari pemanasan, pendinginan, dan mercplikasi paparan
enzim, jumlah DNA dengan cepat dapat meningkat beberapa juta kali lipat. PCR
menggunakan probe alel spesiflk untuk mencari segmen polimorfik tertentu (alel) dan secara
eksponensial mensintesis salinan yang tepat dari urutan tersebut (Turner dkk, 2002),
Terdapat 3 langkah dalam PCR, pertama, untai DNA didenaturasi, yang berarti untai ditarik
terpisah dengan adanya pemanasan. Kedua, dilakukan annealing di maria sampel didinginkan
dan primer mengikat urutan target molekul
DNA. Ketiga, untai DNA dipanaskan lagi, mengaktifkan enzim polimerase yang
akan menghasilkan pasangan dari untai tunggal untuk membentuk salinan lengkap. Setiap
kali proses PCR dilakukan, jumlah untai DNA baru ganda, secara teoritis menghasilkan satu
miliar eksemplar setelah 30 siklus (National Institute of Justice,
2002)
_ Capillary Electrophoresis Room Pada mangan ini dilakukan pembacaan tipe DNA (DNA
typing), dimana terlihat susunan basa rantai DNA yang merupakan ciri khusus individu.
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki alat DNA sequencer yang sesuai standar
sebuah laboratorium forensik, yaitu Applied Biosystems 3130 Genetic Analyzer (4 kapiler)
dan Applied Biosystems 3130xl Genetic Analyzer (16 kapiler), yang secara computerized
akan membaca tips DNA yang diperiksa baik DNA inti maupun mitokondria. Hasil
pemeriksaan ini selanjutnya dikirim ke pusat komputer (server) yang dapat diakses oleh
seluruh komputer dalam laboratorium. Alat sequensing yang digunakan merupakan
sequensmg capillary electrophoresw (CE) adalah elektroforesis yang dilakukan di dalam
tabung kapiler. Ini adalah teknik pemisahan paling efisien yang tersedia untuk analisis
molekul besar maupun kecil. Prinsipnya sama dengan elektroforesis pada umumnya, yaitu
didasarkan pada pergerakan ion/molekul akibat adanya pengaruh medan listiik (Xu,
1996)
Analisis menggunakan CE sangat cepat, menggunakan sampel dan reagen yang lebih sedlkit,
serta biayanya lebih murah daripada kromatograii atau teknik elektroforesis lainnya (Xu,
1996). Selain itu, karena menggunakan pipa kapiler,
hasil running pada tiap kapiler tidak akan saling mencemari hasil yang lain karena
proses pemeriksaan lebih lanjul, atau storage room, untuk menunggu proses
darah, semen/bercak semen, tulang, gigi, rambut dengan akar, feses, urin, saliva, kotoran di
bawah kuku, puntuug rokok, lem amplop, stempel swat, ketombe, sidik jari, permen karet,
kotoran telinga, sikat gigi, pakaian, benda, dan Iokasi kejadian (Butler, 2005).
Sump/mg harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak teljadi kontaminasi pada sampel.
Sebelum melakukan sampling, harus dipastikan ruangan dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam keaadaan steril dengan cara membersihkan seluruh meja kerja dengan
menggunakan bleach 5 % dan alkohol 70 %, Pemberian bleach 5 % dilakukan pertama kali
dengan tujuan membersihkan
pengotor atau sisa-sisa DNA yang terdapat pada meja kerja. Kemudian dibersihkan
dengan alkohol 70 % dengan tujuan membersihkan sisa-sisa pengotor clan bleach yang masih
temnggal, serta mensten'lkan. Sedangkan pada perlengkapan sampling hanya dibersihkan
dengan alkohol 70 %, kecuali pada kertas minyak yang digunakan sebagai alas sampling juga
perlu dibersihkan dengan bleach 5 %.
Saat melakukan sampling, bamng bukti dikelompokkan sesuai dengan orangnya dengan
dimasukkan ke dalam amplop yang berbeda-beda, serta member'ikan keterangan sampel pada
amplop. Saat diiakukannya proses sampling, mulai dari pembukaan barang bukti,
pengambilan sampel, hingga kembali disimpan dalam amplop, semua mhapan harus di foto
untuk kemudian dilampirkan pads laporan. Sampel yang akan digunakan dapat langsung
dilakukan ekstraksi atau disimpan dahulu di dalam fi-eezer 20 C. Pada kasus yang sudah
selesai di analisis, dibuat laporan hasil pemeriksaannyaKemudian balang bukti dimasukkan
kembali kc dalam amplop dan disegel seperti saat baru diterima untuk kemudian
C. Examination Room 2
meter.
dari larutan dan pecahnya sel memungkinkan agen chelurmg untuk mengikat komponen
seluler serta melindungi DNA dari degradasi. Metode Chelex adalah metode ekstraksi yang
disukai karena cepat, tidak memerlukan beberapa transfer tube dan tidak menggunakan
pelarut organik beracun seperti fenol-kloroform, aamun tidak dapat menghilangkan inhibitor
(seperti haem) yang dapat merugikan proses hilir (Philips dkk, 2012).
Selain menggunakan metode Chelex, ekstraksi dapat juga dilakukan menggunakan metode
ekstraksi organik. Ekstraksi organik adalah metode konvensional yang menggunakan bahan-
bahan organik untuk mengisolasi DNA genom. Secara keseluruhan terdapat 4 tahap, yaitu
solubilisasi komponen noda,
denaturasi dan hidrolisis protein, menghilangkan protein terdenaturasi, serta purifikasi DNA.
Selain kedua metode tersebut, apabila sampel yang diperoleh bcrukuran sangat kccil, untuk
mendapatkan hasil DNA yang maksimal dapat dilakukan purifikasi menggunakan Qzagen
BzoRobot E-Zl. Sistem BioRobot EZl memungkinkan purifikasi DNA genom dari darah
manusia dan asam nukleat virus dari serum atau plasma sampel dilakukan secara otomatis.
Menggunakan sistem' CE-IVD-marked, sehingga memberikan spesifikasi kineija yang tepat
dan menjamin purifikasi yang sangat akurat. Purif1kasi asam nukleat dilakukan
menggunakan teknologi panikel magnetik yang terpercaya untuk penggunaan dalam analisis
in vitro. Reagen kit ekstraksi juga sudah tersedia secara khusus. Ekstrasi menggunakan
BioRobot EZl DSP ini, sangat mudah dan cepat, namun eukup mahal. Dalam satu kali
ekstraksi, alat ini dapat melakukannya untuk 1
E.
DNA yang sudah dimumikan selanjutnya dapat menuju pre amplification room, untuk proses
pemen'ksaan lebih lanjut, atau storage room (freezer), untuk
Pre amplification room mempakan mangan steril yang memiliki tekanan ruangan negatif
dimana dilakukan pencampun'm antara DNA yang sudah dimumikan dalam extraction room
dengan reaction mix dan DNA primer. Proses pencampuran tersebut menggunakan bahan
kimia utama Amplitype DNA inti kit dan Amplitype Mlochondrial DNA kit. Campuran DNA
kemudian dikjrim ke amplification room untuk digandakan. Untuk melakukan ampliflkasi,
terdapat 3 macam reagen yang biasa digunakan di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, yaitu
AmpFISTR Identifiler Plus, AmpFISTR Identifiler, dan AmpFLSTR
MiniFilerTM.
Amplification Room
Polymerase Chain Reaction (PCR), memungkinkan menganalisis jumlah DNA yang sangat
sedikit. Melalui proses berulang dari pemanasan, pendinginan, dan mercplikasi paparan
enzim, jumlah DNA dengan cepat dapat meningkat beberapa juta kali lipat. PCR
menggunakan probe alel spesiflk untuk mencari segmen polimorfik tertentu (alel) dan secara
eksponensial mensintesis salinan yang tepat dari urutan tersebut (Turner dkk, 2002),
Terdapat 3 langkah dalam PCR, pertama, untai DNA didenaturasi, yang berarti untai ditarik
terpisah dengan adanya pemanasan. Kedua, dilakukan annealing di maria sampel didinginkan
dan primer mengikat urutan target molekul
DNA. Ketiga, untai DNA dipanaskan lagi, mengaktifkan enzim polimerase yang
akan menghasilkan pasangan dari untai tunggal untuk membentuk salinan lengkap. Setiap
kali proses PCR dilakukan, jumlah untai DNA baru ganda, secara teoritis menghasilkan satu
miliar eksemplar setelah 30 siklus (National Institute of Justice,
2002)
_ Capillary Electrophoresis Room Pada mangan ini dilakukan pembacaan tipe DNA (DNA
typing), dimana terlihat susunan basa rantai DNA yang merupakan ciri khusus individu.
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki alat DNA sequencer yang sesuai standar
sebuah laboratorium forensik, yaitu Applied Biosystems 3130 Genetic Analyzer (4 kapiler)
dan Applied Biosystems 3130xl Genetic Analyzer (16 kapiler), yang secara computerized
akan membaca tips DNA yang diperiksa baik DNA inti maupun mitokondria. Hasil
pemeriksaan ini selanjutnya dikirim ke pusat komputer (server) yang dapat diakses oleh
seluruh komputer dalam laboratorium. Alat sequensing yang digunakan merupakan
sequensmg capillary electrophoresw (CE) adalah elektroforesis yang dilakukan di dalam
tabung kapiler. Ini adalah teknik pemisahan paling efisien yang tersedia untuk analisis
molekul besar maupun kecil. Prinsipnya sama dengan elektroforesis pada umumnya, yaitu
didasarkan pada pergerakan ion/molekul akibat adanya pengaruh medan listiik (Xu,
1996)
Analisis menggunakan CE sangat cepat, menggunakan sampel dan reagen yang lebih sedlkit,
serta biayanya lebih murah daripada kromatograii atau teknik elektroforesis lainnya (Xu,
1996). Selain itu, karena menggunakan pipa kapiler,
hasil running pada tiap kapiler tidak akan saling mencemari hasil yang lain karena
gudah dibatasi oleh pipa kapiler. Sehingga, tidak seperti menggunakan alektroforesis gel
yang hasil runmngnya mungkin dapat bergeser mencemari hasil j,ang lainnya.
Dalam aplikasinya CE dapat digunakan untuk berbagai molelcul mulai dari yang berukuran
kecil hingga besar, antara lain ion anorganik, asam organik, asam amino, peptida, obat,
nukleotida, nukleosida, vitamin, steroid, karbohidrat, honnon, protein, asam nukleat, bahkan
sel hidup (Xu, 1996).
CE dapat memisahkan setiap ion bermigrasi pada tingkat yang berbeda karena perbedaan
massa molekul. Inti dari CE adalah aliran elektroosmosis (EOF) yang merupakan fase gerak
"pompa" di CE. Tidak seperti kromatografi gas (GC), CE tidak memerlukan gas benekanan
untuk fase geraknya. Tidak seperti kromatografi cair kinclja tinggi (I-[PLC), CE tidak
memerlukan tekanan tinggi untuk fase getaknya. Sena tidak seperti kromatografx kenas, tidak
ada peran kapiler yang menarik pelamt melalui fase diam. Sebaliknya, potensial listrik
dipertahankan di pipa kapiler CE oleh rangkaian listnk dari kapilcr, bzgfer, reservozrs,
elektroda, dan power supply dengan membuat aliran lamtan bujjer dari satu bWer reservozrs
ke bzg7er reservoirs yang lain, seolah-olah sedang dipompa, Aliran inilah yang kemudian
disebut dengan aliran elektroosmosis (Lauer dan Rozing, 2009).
Setelah proses sequencmg selesai, diperoleh basil bempa penampakkan peak yang berbeda
wama karena pemberianjluoresecence yang berbeda, yaitu biru (FAM), hijau (JOE), merah
(ROX), dan kuning (TAMRA). Peak terlihat ada yang berukuran kecil dan besar.Peak yang
kecil merupakan pengotor yang dapat
terbentuk akibat electrical spikes, polymer, septa degraded, debu, udara, atau
proses pemeriksaan lebih lanjul, atau storage room, untuk menunggu proses
Namun, dalam praktiknya selain untuk melakukan hal di atas, examination room 1 juga
berfungsi untuk pengambilan sampel. Sampel yang dipilih hams memenuhi syarat untuk
pemen'ksaan DNA secara kualitas maupun secara kuantitas. Ruangan ini dilengkapi dengan
alat-alat utama samplmg, seperti mikroskop, serology lat, screening kit, lemari asam, kamera
digital, komputer, timbangan
darah, semen/bercak semen, tulang, gigi, rambut dengan akar, feses, urin, saliva, kotoran di
bawah kuku, puntuug rokok, lem amplop, stempel swat, ketombe, sidik jari, permen karet,
kotoran telinga, sikat gigi, pakaian, benda, dan Iokasi kejadian (Butler, 2005).
Sump/mg harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak teljadi kontaminasi pada sampel.
Sebelum melakukan sampling, harus dipastikan ruangan dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam keaadaan steril dengan cara membersihkan seluruh meja kerja dengan
menggunakan bleach 5 % dan alkohol 70 %, Pemberian bleach 5 % dilakukan pertama kali
dengan tujuan membersihkan
pengotor atau sisa-sisa DNA yang terdapat pada meja kerja. Kemudian dibersihkan
dengan alkohol 70 % dengan tujuan membersihkan sisa-sisa pengotor clan bleach yang masih
temnggal, serta mensten'lkan. Sedangkan pada perlengkapan sampling hanya dibersihkan
dengan alkohol 70 %, kecuali pada kertas minyak yang digunakan sebagai alas sampling juga
perlu dibersihkan dengan bleach 5 %.
Saat melakukan sampling, bamng bukti dikelompokkan sesuai dengan orangnya dengan
dimasukkan ke dalam amplop yang berbeda-beda, serta member'ikan keterangan sampel pada
amplop. Saat diiakukannya proses sampling, mulai dari pembukaan barang bukti,
pengambilan sampel, hingga kembali disimpan dalam amplop, semua mhapan harus di foto
untuk kemudian dilampirkan pads laporan. Sampel yang akan digunakan dapat langsung
dilakukan ekstraksi atau disimpan dahulu di dalam fi-eezer 20 C. Pada kasus yang sudah
selesai di analisis, dibuat laporan hasil pemeriksaannyaKemudian balang bukti dimasukkan
kembali kc dalam amplop dan disegel seperti saat baru diterima untuk kemudian
C. Examination Room 2
meter.
dari larutan dan pecahnya sel memungkinkan agen chelurmg untuk mengikat komponen
seluler serta melindungi DNA dari degradasi. Metode Chelex adalah metode ekstraksi yang
disukai karena cepat, tidak memerlukan beberapa transfer tube dan tidak menggunakan
pelarut organik beracun seperti fenol-kloroform, aamun tidak dapat menghilangkan inhibitor
(seperti haem) yang dapat merugikan proses hilir (Philips dkk, 2012).
Selain menggunakan metode Chelex, ekstraksi dapat juga dilakukan menggunakan metode
ekstraksi organik. Ekstraksi organik adalah metode konvensional yang menggunakan bahan-
bahan organik untuk mengisolasi DNA genom. Secara keseluruhan terdapat 4 tahap, yaitu
solubilisasi komponen noda,
denaturasi dan hidrolisis protein, menghilangkan protein terdenaturasi, serta purifikasi DNA.
Selain kedua metode tersebut, apabila sampel yang diperoleh bcrukuran sangat kccil, untuk
mendapatkan hasil DNA yang maksimal dapat dilakukan purifikasi menggunakan Qzagen
BzoRobot E-Zl. Sistem BioRobot EZl memungkinkan purifikasi DNA genom dari darah
manusia dan asam nukleat virus dari serum atau plasma sampel dilakukan secara otomatis.
Menggunakan sistem' CE-IVD-marked, sehingga memberikan spesifikasi kineija yang tepat
dan menjamin purifikasi yang sangat akurat. Purif1kasi asam nukleat dilakukan
menggunakan teknologi panikel magnetik yang terpercaya untuk penggunaan dalam analisis
in vitro. Reagen kit ekstraksi juga sudah tersedia secara khusus. Ekstrasi menggunakan
BioRobot EZl DSP ini, sangat mudah dan cepat, namun eukup mahal. Dalam satu kali
ekstraksi, alat ini dapat melakukannya untuk 1
Rampai 6 sampel dalam waktu 25 menit.
E.
DNA yang sudah dimumikan selanjutnya dapat menuju pre amplification room, untuk proses
pemen'ksaan lebih lanjut, atau storage room (freezer), untuk
pm Amplification Room
Pre amplification room mempakan mangan steril yang memiliki tekanan ruangan negatif
dimana dilakukan pencampun'm antara DNA yang sudah dimumikan dalam extraction room
dengan reaction mix dan DNA primer. Proses pencampuran tersebut menggunakan bahan
kimia utama Amplitype DNA inti kit dan Amplitype Mlochondrial DNA kit. Campuran DNA
kemudian dikjrim ke amplification room untuk digandakan. Untuk melakukan ampliflkasi,
terdapat 3 macam reagen yang biasa digunakan di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, yaitu
AmpFISTR Identifiler Plus, AmpFISTR Identifiler, dan AmpFLSTR
MiniFilerTM.
Amplification Room
Dalam prosedur DNA forensik, ada jumlah minimum DNA yang diperlukan, yaitu dari suatu
sampel minimal terdapat DNA sebesar 1 ng. Sehingga, untuk memperoleh jumlah DNA
tersebut perlu dilakukan kuantifikasi menggunakan Real-time PCR sebelum dilakukannya
reaksi PCR. Real-time PCR didasarkan pada aktivitas 5-nuklease dari Taq DNA polimerase
untuk membelah target probe fluorogenic tertentu, sehingga dapat diketahui jumlah DNAnya.
Untuk melakukan kuantifikasi diperlukan Quantijiler Human DNA Quantification Kit yang
menggunakan dua probe T aqMan MGB yang mengandung dua label berbeda FAMk dye
mendeteksi adanya rangkaian human telomerase reverse transcriptase gene (hTERT) pada
kromosom 5p15.33 (Quanttjiler Human) dan Vick dye mendeteksi adanya rangkaian sintetis
yang tidak ditemukan di alam (Ricci dick, 2006).
Polymerase Chain Reaction (PCR), memungkinkan menganalisis jumlah DNA yang sangat
sedikit. Melalui proses berulang dari pemanasan, pendinginan, dan mercplikasi paparan
enzim, jumlah DNA dengan cepat dapat meningkat beberapa juta kali lipat. PCR
menggunakan probe alel spesiflk untuk mencari segmen polimorfik tertentu (alel) dan secara
eksponensial mensintesis salinan yang tepat dari urutan tersebut (Turner dkk, 2002),
Terdapat 3 langkah dalam PCR, pertama, untai DNA didenaturasi, yang berarti untai ditarik
terpisah dengan adanya pemanasan. Kedua, dilakukan annealing di maria sampel didinginkan
dan primer mengikat urutan target molekul
DNA. Ketiga, untai DNA dipanaskan lagi, mengaktifkan enzim polimerase yang
akan menghasilkan pasangan dari untai tunggal untuk membentuk salinan lengkap. Setiap
kali proses PCR dilakukan, jumlah untai DNA baru ganda, secara teoritis menghasilkan satu
miliar eksemplar setelah 30 siklus (National Institute of Justice,
2002)
_ Capillary Electrophoresis Room Pada mangan ini dilakukan pembacaan tipe DNA (DNA
typing), dimana terlihat susunan basa rantai DNA yang merupakan ciri khusus individu.
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki alat DNA sequencer yang sesuai standar
sebuah laboratorium forensik, yaitu Applied Biosystems 3130 Genetic Analyzer (4 kapiler)
dan Applied Biosystems 3130xl Genetic Analyzer (16 kapiler), yang secara computerized
akan membaca tips DNA yang diperiksa baik DNA inti maupun mitokondria. Hasil
pemeriksaan ini selanjutnya dikirim ke pusat komputer (server) yang dapat diakses oleh
seluruh komputer dalam laboratorium. Alat sequensing yang digunakan merupakan
sequensmg capillary electrophoresw (CE) adalah elektroforesis yang dilakukan di dalam
tabung kapiler. Ini adalah teknik pemisahan paling efisien yang tersedia untuk analisis
molekul besar maupun kecil. Prinsipnya sama dengan elektroforesis pada umumnya, yaitu
didasarkan pada pergerakan ion/molekul akibat adanya pengaruh medan listiik (Xu,
1996)
Analisis menggunakan CE sangat cepat, menggunakan sampel dan reagen yang lebih sedlkit,
serta biayanya lebih murah daripada kromatograii atau teknik elektroforesis lainnya (Xu,
1996). Selain itu, karena menggunakan pipa kapiler,
hasil running pada tiap kapiler tidak akan saling mencemari hasil yang lain karena
gudah dibatasi oleh pipa kapiler. Sehingga, tidak seperti menggunakan alektroforesis gel
yang hasil runmngnya mungkin dapat bergeser mencemari hasil j,ang lainnya.
Dalam aplikasinya CE dapat digunakan untuk berbagai molelcul mulai dari yang berukuran
kecil hingga besar, antara lain ion anorganik, asam organik, asam amino, peptida, obat,
nukleotida, nukleosida, vitamin, steroid, karbohidrat, honnon, protein, asam nukleat, bahkan
sel hidup (Xu, 1996).
CE dapat memisahkan setiap ion bermigrasi pada tingkat yang berbeda karena perbedaan
massa molekul. Inti dari CE adalah aliran elektroosmosis (EOF) yang merupakan fase gerak
"pompa" di CE. Tidak seperti kromatografi gas (GC), CE tidak memerlukan gas benekanan
untuk fase geraknya. Tidak seperti kromatografi cair kinclja tinggi (I-[PLC), CE tidak
memerlukan tekanan tinggi untuk fase getaknya. Sena tidak seperti kromatografx kenas, tidak
ada peran kapiler yang menarik pelamt melalui fase diam. Sebaliknya, potensial listrik
dipertahankan di pipa kapiler CE oleh rangkaian listnk dari kapilcr, bzgfer, reservozrs,
elektroda, dan power supply dengan membuat aliran lamtan bujjer dari satu bWer reservozrs
ke bzg7er reservoirs yang lain, seolah-olah sedang dipompa, Aliran inilah yang kemudian
disebut dengan aliran elektroosmosis (Lauer dan Rozing, 2009).
Setelah proses sequencmg selesai, diperoleh basil bempa penampakkan peak yang berbeda
wama karena pemberianjluoresecence yang berbeda, yaitu biru (FAM), hijau (JOE), merah
(ROX), dan kuning (TAMRA). Peak terlihat ada yang berukuran kecil dan besar.Peak yang
kecil merupakan pengotor yang dapat
terbentuk akibat electrical spikes, polymer, septa degraded, debu, udara, atau
basil sequencing DNA yang telah dilakukan. Angka yang tertera di bawah peak hams sesuai
dengan kontrol human cell lme DNA Angka yang tertera pada bagian atas peak merupan
lokus DNAnya.
Di dalam mang CE ini, ada satu hal panting yang harus dijaga, yaitu suhu ruanganSuhu
ruangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol arus elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekenlalan tertentu
yang hams dljaga kekentalannya. Apabila suhu ruangan hangat, POP Polymer dapat mencair
schingga akan mengganggu
jalannya running. Oleh karena itu, mangan hams tetap dijaga dalam kondisi dingin.
Chemical and preparanon room mempakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan kimia yang digunakan dalam proses pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di mangan ini. Bahan kimia tertentu disimpan di dalam ruangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang
Exammation I.
1 Storage Room Storage room bemmgsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang sedang menunggu proses pemeriksaan lebih Ianjut, yang disimpan di dalam
refrzgerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding, Penyimapan dalam
proses pemeriksaan lebih lanjul, atau storage room, untuk menunggu proses
Namun, dalam praktiknya selain untuk melakukan hal di atas, examination room 1 juga
berfungsi untuk pengambilan sampel. Sampel yang dipilih hams memenuhi syarat untuk
pemen'ksaan DNA secara kualitas maupun secara kuantitas. Ruangan ini dilengkapi dengan
alat-alat utama samplmg, seperti mikroskop, serology lat, screening kit, lemari asam, kamera
digital, komputer, timbangan
Sump/mg harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak teljadi kontaminasi pada sampel.
Sebelum melakukan sampling, harus dipastikan ruangan dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam keaadaan steril dengan cara membersihkan seluruh meja kerja dengan
menggunakan bleach 5 % dan alkohol 70 %, Pemberian bleach 5 % dilakukan pertama kali
dengan tujuan membersihkan
pengotor atau sisa-sisa DNA yang terdapat pada meja kerja. Kemudian dibersihkan
dengan alkohol 70 % dengan tujuan membersihkan sisa-sisa pengotor clan bleach yang masih
temnggal, serta mensten'lkan. Sedangkan pada perlengkapan sampling hanya dibersihkan
dengan alkohol 70 %, kecuali pada kertas minyak yang digunakan sebagai alas sampling juga
perlu dibersihkan dengan bleach 5 %.
Saat melakukan sampling, bamng bukti dikelompokkan sesuai dengan orangnya dengan
dimasukkan ke dalam amplop yang berbeda-beda, serta member'ikan keterangan sampel pada
amplop. Saat diiakukannya proses sampling, mulai dari pembukaan barang bukti,
pengambilan sampel, hingga kembali disimpan dalam amplop, semua mhapan harus di foto
untuk kemudian dilampirkan pads laporan. Sampel yang akan digunakan dapat langsung
dilakukan ekstraksi atau disimpan dahulu di dalam fi-eezer 20 C. Pada kasus yang sudah
selesai di analisis, dibuat laporan hasil pemeriksaannyaKemudian balang bukti dimasukkan
kembali kc dalam amplop dan disegel seperti saat baru diterima untuk kemudian
meter.
dari larutan dan pecahnya sel memungkinkan agen chelurmg untuk mengikat komponen
seluler serta melindungi DNA dari degradasi. Metode Chelex adalah metode ekstraksi yang
disukai karena cepat, tidak memerlukan beberapa transfer tube dan tidak menggunakan
pelarut organik beracun seperti fenol-kloroform, aamun tidak dapat menghilangkan inhibitor
(seperti haem) yang dapat merugikan proses hilir (Philips dkk, 2012).
Selain menggunakan metode Chelex, ekstraksi dapat juga dilakukan menggunakan metode
ekstraksi organik. Ekstraksi organik adalah metode konvensional yang menggunakan bahan-
bahan organik untuk mengisolasi DNA genom. Secara keseluruhan terdapat 4 tahap, yaitu
solubilisasi komponen noda,
denaturasi dan hidrolisis protein, menghilangkan protein terdenaturasi, serta purifikasi DNA.
Selain kedua metode tersebut, apabila sampel yang diperoleh bcrukuran sangat kccil, untuk
mendapatkan hasil DNA yang maksimal dapat dilakukan purifikasi menggunakan Qzagen
BzoRobot E-Zl. Sistem BioRobot EZl memungkinkan purifikasi DNA genom dari darah
manusia dan asam nukleat virus dari serum atau plasma sampel dilakukan secara otomatis.
Menggunakan sistem' CE-IVD-marked, sehingga memberikan spesifikasi kineija yang tepat
dan menjamin purifikasi yang sangat akurat. Purif1kasi asam nukleat dilakukan
menggunakan teknologi panikel magnetik yang terpercaya untuk penggunaan dalam analisis
in vitro. Reagen kit ekstraksi juga sudah tersedia secara khusus. Ekstrasi menggunakan
BioRobot EZl DSP ini, sangat mudah dan cepat, namun eukup mahal. Dalam satu kali
ekstraksi, alat ini dapat melakukannya untuk 1
E.
DNA yang sudah dimumikan selanjutnya dapat menuju pre amplification room, untuk proses
pemen'ksaan lebih lanjut, atau storage room (freezer), untuk
pm Amplification Room
Pre amplification room mempakan mangan steril yang memiliki tekanan ruangan negatif
dimana dilakukan pencampun'm antara DNA yang sudah dimumikan dalam extraction room
dengan reaction mix dan DNA primer. Proses pencampuran tersebut menggunakan bahan
kimia utama Amplitype DNA inti kit dan Amplitype Mlochondrial DNA kit. Campuran DNA
kemudian dikjrim ke amplification room untuk digandakan. Untuk melakukan ampliflkasi,
terdapat 3 macam reagen yang biasa digunakan di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, yaitu
AmpFISTR Identifiler Plus, AmpFISTR Identifiler, dan AmpFLSTR
MiniFilerTM.
Amplification Room
Dalam prosedur DNA forensik, ada jumlah minimum DNA yang diperlukan, yaitu dari suatu
sampel minimal terdapat DNA sebesar 1 ng. Sehingga, untuk memperoleh jumlah DNA
tersebut perlu dilakukan kuantifikasi menggunakan Real-time PCR sebelum dilakukannya
reaksi PCR. Real-time PCR didasarkan pada aktivitas 5-nuklease dari Taq DNA polimerase
untuk membelah target probe fluorogenic tertentu, sehingga dapat diketahui jumlah DNAnya.
Untuk melakukan kuantifikasi diperlukan Quantijiler Human DNA Quantification Kit yang
menggunakan dua probe T aqMan MGB yang mengandung dua label berbeda FAMk dye
mendeteksi adanya rangkaian human telomerase reverse transcriptase gene (hTERT) pada
kromosom 5p15.33 (Quanttjiler Human) dan Vick dye mendeteksi adanya rangkaian sintetis
yang tidak ditemukan di alam (Ricci dick, 2006).
Polymerase Chain Reaction (PCR), memungkinkan menganalisis jumlah DNA yang sangat
sedikit. Melalui proses berulang dari pemanasan, pendinginan, dan mercplikasi paparan
enzim, jumlah DNA dengan cepat dapat meningkat beberapa juta kali lipat. PCR
menggunakan probe alel spesiflk untuk mencari segmen polimorfik tertentu (alel) dan secara
eksponensial mensintesis salinan yang tepat dari urutan tersebut (Turner dkk, 2002),
Terdapat 3 langkah dalam PCR, pertama, untai DNA didenaturasi, yang berarti untai ditarik
terpisah dengan adanya pemanasan. Kedua, dilakukan annealing di maria sampel didinginkan
dan primer mengikat urutan target molekul
DNA. Ketiga, untai DNA dipanaskan lagi, mengaktifkan enzim polimerase yang
akan menghasilkan pasangan dari untai tunggal untuk membentuk salinan lengkap. Setiap
kali proses PCR dilakukan, jumlah untai DNA baru ganda, secara teoritis menghasilkan satu
miliar eksemplar setelah 30 siklus (National Institute of Justice,
2002)
_ Capillary Electrophoresis Room Pada mangan ini dilakukan pembacaan tipe DNA (DNA
typing), dimana terlihat susunan basa rantai DNA yang merupakan ciri khusus individu.
Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki alat DNA sequencer yang sesuai standar
sebuah laboratorium forensik, yaitu Applied Biosystems 3130 Genetic Analyzer (4 kapiler)
dan Applied Biosystems 3130xl Genetic Analyzer (16 kapiler), yang secara computerized
akan membaca tips DNA yang diperiksa baik DNA inti maupun mitokondria. Hasil
pemeriksaan ini selanjutnya dikirim ke pusat komputer (server) yang dapat diakses oleh
seluruh komputer dalam laboratorium. Alat sequensing yang digunakan merupakan
sequensmg capillary electrophoresw (CE) adalah elektroforesis yang dilakukan di dalam
tabung kapiler. Ini adalah teknik pemisahan paling efisien yang tersedia untuk analisis
molekul besar maupun kecil. Prinsipnya sama dengan elektroforesis pada umumnya, yaitu
didasarkan pada pergerakan ion/molekul akibat adanya pengaruh medan listiik (Xu,
1996)
Analisis menggunakan CE sangat cepat, menggunakan sampel dan reagen yang lebih sedlkit,
serta biayanya lebih murah daripada kromatograii atau teknik elektroforesis lainnya (Xu,
1996). Selain itu, karena menggunakan pipa kapiler,
hasil running pada tiap kapiler tidak akan saling mencemari hasil yang lain karena
gudah dibatasi oleh pipa kapiler. Sehingga, tidak seperti menggunakan alektroforesis gel
yang hasil runmngnya mungkin dapat bergeser mencemari hasil j,ang lainnya.
Dalam aplikasinya CE dapat digunakan untuk berbagai molelcul mulai dari yang berukuran
kecil hingga besar, antara lain ion anorganik, asam organik, asam amino, peptida, obat,
nukleotida, nukleosida, vitamin, steroid, karbohidrat, honnon, protein, asam nukleat, bahkan
sel hidup (Xu, 1996).
CE dapat memisahkan setiap ion bermigrasi pada tingkat yang berbeda karena perbedaan
massa molekul. Inti dari CE adalah aliran elektroosmosis (EOF) yang merupakan fase gerak
"pompa" di CE. Tidak seperti kromatografi gas (GC), CE tidak memerlukan gas benekanan
untuk fase geraknya. Tidak seperti kromatografi cair kinclja tinggi (I-[PLC), CE tidak
memerlukan tekanan tinggi untuk fase getaknya. Sena tidak seperti kromatografx kenas, tidak
ada peran kapiler yang menarik pelamt melalui fase diam. Sebaliknya, potensial listrik
dipertahankan di pipa kapiler CE oleh rangkaian listnk dari kapilcr, bzgfer, reservozrs,
elektroda, dan power supply dengan membuat aliran lamtan bujjer dari satu bWer reservozrs
ke bzg7er reservoirs yang lain, seolah-olah sedang dipompa, Aliran inilah yang kemudian
disebut dengan aliran elektroosmosis (Lauer dan Rozing, 2009).
Setelah proses sequencmg selesai, diperoleh basil bempa penampakkan peak yang berbeda
wama karena pemberianjluoresecence yang berbeda, yaitu biru (FAM), hijau (JOE), merah
(ROX), dan kuning (TAMRA). Peak terlihat ada yang berukuran kecil dan besar.Peak yang
kecil merupakan pengotor yang dapat
terbentuk akibat electrical spikes, polymer, septa degraded, debu, udara, atau
basil sequencing DNA yang telah dilakukan. Angka yang tertera di bawah peak hams sesuai
dengan kontrol human cell lme DNA Angka yang tertera pada bagian atas peak merupan
lokus DNAnya.
Di dalam mang CE ini, ada satu hal panting yang harus dijaga, yaitu suhu ruanganSuhu
ruangan harus selalu rendah/dingin karena pada alat CE terdapat POP Polymer yang melapisi
kapiler untuk mengontrol arus elektroosmosis. POP Polymer ini memiliki kekenlalan tertentu
yang hams dljaga kekentalannya. Apabila suhu ruangan hangat, POP Polymer dapat mencair
schingga akan mengganggu jalannya running. Oleh karena itu, mangan hams tetap dijaga
dalam kondisi dingin.
Chemical and preparanon room mempakan mangan khusus yang diguanakan untuk
mencampur bahan kimia yang digunakan dalam proses pemeriksaan DNA, pencucian dan
sterilisasi alat-alat laboratorium DNA pencucian bahan kimia dasar, penyimpanan bahan-
bahan kimia, serta menampung sementara limbah B3. Namun, penyimpanan bahan-bahan
kimia tidak semuanya berada di mangan ini. Bahan kimia tertentu disimpan di dalam ruangan
yang lain tergantung kebutuhannya, seperti penyimpanan o-tolidin dan H202 yang disimpan
di ruang
Exammation I.
1 Storage Room Storage room bemmgsi menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel
yang sedang menunggu proses pemeriksaan lebih Ianjut, yang disimpan di dalam
refrzgerator, freezer, rak bamg bukti, dan/atau rak pembanding, Penyimapan dalam yang
Sangat lama, Samml yang disimpan dapat berupa darah, tulang, atau sampel yang sudah
diekstraksi. Penyimpanan sampel hasil ekstraksi dapat dilakukan Skimpaijangka Waktu 5
tahun, lalu sampel akan dibuang.
2Freezer 20 C3 digunakan untuk menyimpan barang bukti yang masih dalam proses
identiflkasi atau barang bukti yang sudah selesai diidentiiikasi namun belum diambil oleh
penyidik.
3. Rak barang bukti: digunakan untuk menyimpan barang bukti berukuran besar, seperti
pakaian, pisau, tulang, dan sebagainya.
4, Rak pembanding: digunakan untuk menyimpan sampel dari pembanding, seperti darah,
apus mukosa mulut, dan sebagainya.