disusun oleh:
Kelompok 5-THP C
UNIVERSITAS JEMBER
2017
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan bekatul (limbah padat
penyosohan beras) pada pembuatan snack bar tinggi serat.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Bekatul
Bekatul adalah bagian terluar dari bagian luar yang terbungkus oleh sekam.
Bulir adalah buah sekaligus biji berbagai tumbuhan serealia sejati seperti padi,
gandum, dan jelai. Istilah bekatul terutama disematkan kepada padi karenaserealia
inilah yang dikenal dalam budaya Nusantara. Namun, bekatul dapat dieroleh pula dari
jagug, gandum, milet dsb. Asal usul bekatul secara anatomi adalah lapisan sel terluar
yang kaya gizi endopermium, sementara pericarp adalah bagian terdalam dari sekam.
Bekatul padi dapat dilihat pada beras yang diperoleh dari pembubukan. Proses
pemisahan bekatul dari bagian beras lainnya dikenal sebagai penyosohan atau
polishing untuk emperpanjang masa penyimpanan beras, sekaligus memutihkannya.
Berikut merupakan komposisi kimia bekatul :
Tabel 1. Komposisi Kimia Bekatul
Komposisi Jumlah Nutrisi
Protein kasar (%) 11.8 13.0
Lemak kasar (%) 10.1 12.4
Serat Kasar (%) 7.0 11.4
Karbohidrat (%) 51.1 55.0
Abu Kasar (%) 5.2 7.3
Kalsium (mg/g) 0.5 0.7
Magnesium (mg/g) 6.0 7.0
Fosfor (mg/g) 10.0 22.0
Fosfor fitat (mg/g) 12.0 17.0
Silika (mg/g) 2 -3
Seng (g/g) 17 60
Thiamin (g/g) 3 19
Riboflavin (g/g) 1.7 2.4
Niasin (g/g) 224 389
Sumber : Luh, Barber dan Barber dalam Aftasari (2003)
Berdasarkan penelitian Damayanthy (2006) menyatakanbahwa bekatul
memiliki kandungan nutrisi yang baik seperti : kadar karbohidrat berkisar 48,3-
50,7%., kadar protein kasar 15,7-17,2%., kadar lemak kasar 23,3-24,%., kadar abu
9,2-11,3%., dan kadar air 9,61-14,74%, serta komponen bioaktif fenolik jika bekatul
berasal dari beras merah atau hitam. Kandungan protein bekatul jauh lebih tinggi
dibandingkan beras yang hanya sekitar 8,14% (Wulandari, 2010).
Bekatul
Penggilingan
Pengayakan 80 mesh
Bahan isian
(kismis, dan cerry Pencampuran
kering)
Pencetakan
Pemanggangan dengan
oven (160C, 40 menit)
Pemotongan
3.1 Kesimpulan
Berikut merupakan kesimpulan dari makalah yang dibuat:
1. Bekatul termasuk dalam jenis limbah padat yang pemanfaatannya masih belum
maksimal hanya sebagai pakan ternak.
2. Kandungan gizi bekatul sangat baik dengan kandungan serat kasar 7.0 11.4 %.
3. Bekatul diolah menjadi tepung bekatul yang dapat dimanfaatkan sebagai produk
pangan berupa snack bar.
4. Proses pengolahan tepung bekatul yaitu pengecilan ukuran, penyangraian 7 menit
suhu 80C dan pengayakan ukuran 80 mesh.
5. Prinsip pembuatan snack bar bekatul diantaranya yaitu pencampuran bahan,
pencetakan, pemanggangan 160C selam 40 menit, pendinginan dan
pemotongan.
DAFTAR PUSTAKA
Aftasari, Fanni. 2003. Sifat Fisikokimia Dan Organoleptik Sponge Cake Yang
Ditambah Tepung Bekatul Rendah Lemak. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Hariyadi, P. 2005. Mencermati Label dan Iklan Pangan. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.
Kusumastuty, dkk. 2015. Formulasi Food Bar Tepung Bekatul dan Tepung Jagung
sebagai Pangan Darurat. Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 2(2): 1-8.
Wulandari, dkk. 2010. Pengaruh Penambahan Bekatul Terhadap Kadar Protein dan
Organoleptik Biskuit. Jurnal Pangan dan Gizi Vol 1 (2).