Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LEMPA
Alamat : Jln. Bosowa Timur No. 1 Desa Simpursia Kec. Pammana Kab. Wajo KP. 90971

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS LEMPA


Nomor :

TENTANG
MANAJEMEN RESIKO KLINIS

KEPALA UPTD PUSKESMAS SALEWANGENG

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Puskesmas terhadap tuntutan


masyarakat dalam pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, perlu dilakukan
penerapan manajemen risiko klinis;

b. Bahwa sehubungan dengan butir (a) tersebut di atas, maka perlu disusun
kebijakan tentang manajemen risiko klinis dengan keputusan kepala;

Mengingat : 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan;


3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG MANAJEMEN RISIKO KLINIS

Kesatu : Panduan manajemen risiko klinis sebagaimana tercantum dalam lampiran,


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Sengkang
Pada Tanggal : Agustus 2015

KEPALA UPTD PUSKESMAS SALEWANGENG

drg. ANDI ELA HAFID, M.Kes


NIP.19780617 200902 2 003
Lampiran Surat Keputusan Kepala Puskesmas Lempa
Nomor : 430/021/SK/VI/PUSK-LP/2016
Tentang : Manajemen Resiko Klinis
Tanggal : Agustus 2015

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS

A. Pendahuluan
Manajemen resiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan di Puskesmas dalam
rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medis. Resiko klinis dapat berupa bahaya,
kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikan pasien terkait dengan atau sebagai
dampak asuhan klinis yang diberikan kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimalkan terjadinya medical error, adverse effect dan harms pada pasien (membuat
pasien lebih aman)
2. Meminimalkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim yang harus
menjadi tanggungan puskesmas dan dokter

C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu (Pustu)
3. Poskesdes
4. Posyandu

D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis


1. Identifikasi Resiko : Keluhan pasien, klaim, laporan insiden, audit medik
2. Pembahasan : Tim Manajemen Mutu Klinis, Koordinator Pemegang Program
3. Kesimpulan : RCA (Root Cause Analysis): Tipe Medical error, Sumber Medical Error; FMEA
(Failure Mood and effect analysis): Perbaiakan prosedur, kebijakan, peraturan, dll
4. Tindak Lanjut

E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan atau secara
normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan beresiko
3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertendensi/ berpotensi menghadapkan
puskesmas terhadap tuntutan hukum
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga kejadian
yang potensial menyebabkan cedera
5. Pelaporan masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajarannuntuk mengeliminasi atau
menurunkan resiko
6. Pelaporan masalah/ kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan resiko
ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies

F. Sumber Medical Error


1. Manusia
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/Pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor Judgement
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over Confidence

2. Organisasi
a. Rancang Bangun Kerja
b. Perencanaan Kebikjakan
c. Administrasi/Pembiayaan
d. Kepemimpinan
e. Manajemen supplay
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil

3. Teknikal
a. Peralatan yang buruk
b. Keterbatasan Peralatan
c. Tidak memiliki decision report
d. Kompleksitas
e. Kurang integrasi
f. Terlalu banyak informasi
g. Tidak menggunakan checklist

G. Tipe Medical Error


1) Kekeliruan konsep
a. Wrong concept of disease
b. Wrong concept of treatment
2) Kekeliruan Diagnostik
a. Misdiagnosis
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f. Hasil pemeriksaan penunjang
3) Kekeliruan Terapi
a. Error melakukan tindakan medis
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnosis yang jelas
f. Melakukan tindakan medis yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknis yang keliru
4) Kekeliruan Pencegahan
a) Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan
b) Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5) Lainnya
a) Gagal dalam berkomunikasi dengan pasien dan dengan tenaga kesehatan lainnya
b) Equipment failure
c) Kegagalan system lainnya

H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan manajemen resiko
klinis di Puskesmas Salewangeng

Anda mungkin juga menyukai