Anda di halaman 1dari 7

MODUL PERKULIAHAN

Audit Internal

Hubungan dengan Dewan


Komisaris dan Komite Audit

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

15
Ekonomi & Bisnis S-1 Akuntansi 32020 Indraguna Kusumabrata, MM,CA,CPSAK

Abstract Kompetensi
Memahami wewenang dan tanggung jawab dewan Memahami fungsi-fungsi dewan komisaris, komite
direksi, komite audit, dan dewan komisaris. Pelayanan audit dan audit internal.
auditor internal kepada dewan direksi dan komite
audit.
Hubungan dengan Dewan Komisaris dan
Komite Audit
Pengertian

Tanggung Jawab Dewan Komisaris, antara lain:


1. Untuk menjadi sebuah alat penelaahan.
2. Untuk mengganti manajemen puncak ketika ia gagal untuk menunjukkan kinerjanya.
3. Untuk menjadi alat hubungan kemasyarakatan dan hubungan umum.
4. Untuk mengembangkan kebijakan dan mengimplementasikan prosedur-prosedur yang
diperlukan untuk membatasi konflik kepentingan dan untuk memastikan kepatuhan
terhadap hukum maupun prinsip-prinsip etika di seluruh tingkatan di dalam perusahaan.
5. Untuk memastikan tersedianya program-program kepatuhan perusahaan.

Komite Audit
Tugas Komite audit dapat:
a. Membantu dewan komisaris secara keseluruhan dalam masalah-masalah berkaitan
dengan laporan keuangan dan kontrol atas operasi keuangan.
b. Memperkuat posisi manajemen dengan memberikan keyakinan bahwa seluruh langkah-
langkah yang mungkin dilakukan telah diambil untuk memberikan penelaahan
independen atas kebijakan-kebijakan keuangan dan operasi manajemen.

Tugas komite audit:


Ketentuan tersebut di bawah ini kemungkinan akan memberikan dampak yang cukup besar
terhadap karakteristik dan fungsi dari Komite Audit yang efektif.
Ketentuan dari SEC, mengenai tugas komite audit adalah:
Menelaah dan membahas laporan keuangan yang telah diaudit dengan manajemen;
Melakukan pembahasan dengan auditor independen mengenai permasalahan yang
diharuskan untuk dibahas;
Menerima dari auditor mereka, pengungkapan sehubungan dengan independensi
dari auditor; dan
Melakukan diskusi dengan auditor tentang independensi mereka.

Ketentuan dari Undang-undang Sarbanes-Oxley, mengenai tugas komite audit adalah:

13 Audit Internal Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Indraguna Kusumabrata http://www.mercubuana.ac.id
Bertanggung jawab atas penunjukan, pembayaran kompensasi, independensi, dan
pengawasan dari auditor independen dari luar perusahaan.
Ketentuan dalam undang-undang Sarbanes-Oxley:
Perkerjaan dari KAP terintegrasi yang memberikan jasa audit disetujui terlebih dahulu
oleh komite audit.
Larangan bagi KAP yang telah memberikan jasa auditnya kepada seorang klien untuk
memberikan jasa-jasa non-audit berikut ini kepada klien:
o Akuntansi atau jasa-jasa lainnya yang berhubungan dengan catatan-catatan
akuntansi atau laporan keuangan dari klien audit;
o Perancangan dan implementasi sistem informasi keuangan;
o Jasa penilaian atau valuasi, opini-opini atas kewajaran, atau laporan-laporan yang
sifatnya memberikan kontribusi;
o Jasa aktuaria;
o Jasa outsourcing audit internal;
o Fungsi-fungsi manajemen atau aktivitas-aktivitas SDM;
o Broker atau dealer, penasihat investasi, atau jasa investasi perbankan.
o Jasa hukum dan jasa-jasa tenaga ahli yang tidak berhubungan dengan audit.
Munculnya organisasi baru yaitu PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board/
Dewan Pengawasan Akuntansi Perusahaan Publik), kewenangan untuk menyatakan
jasa-jasa lainnya, menurut Dewan, dianggap tidak dapat diizinkan.
KAP memberikan laporan berkala kepada Komite Audit mengenai:
o Seluruh kebijakan dan praktik-praktik akuntansi penting yang akan digunakan;
o Seluruh perlakuan alternatif atas informasi keuangan menurut PABU yang telah
dibahas dengan pejabat-pejabat manajemen yang berkaitan dengan permasalahan,
konsekuensi, dan penggunaan dari aspek-aspek alternatif tersebut, pengungkapan
dan perlakuan, termasuk perlakuan yang diinginkan oleh KAP atas permasalahan
tersebut;
o Komunikasi-komunikasi tertulis yang material lainnya di antara KAP terdaftar dengan
manajemen dari penerbit, seperti surat manajemen atau daftar perbedaan yang
masih belum disesuaikan.
Setiap anggota Komite Audit harus independen, termasuk tidak menerima upah atas
jasa konsultasi, penasihat, atau upah kompensasi lainnya dari perusahaan.
Paling sedikit salah satu dari anggota Komite Audit dapat dianggap ahli dalam bidang
keuangan bila tidak harus mengungkapkan alasan-alasannya.
Agar ahli dalam bidang keuangan, faktor-faktor yang dipertimbakan adalah:

13 Audit Internal Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Indraguna Kusumabrata http://www.mercubuana.ac.id
1) Memiliki pemahaman tentang prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (PABU)
dan laporan-laporan keuangan.
2) Memiliki pengalaman dalam:
a. Membuat atau mengaudit laporan keuangan dari penerbit yang secara umum
dapat diperbandingkan.
b. Penerapan dari prinsip-prinsip di atas sehubungan dengan estimasi akuntansi,
akrual, dan pencadangan.
Komite audit juga harus membuat prosedur untuk:
1) Pengawasan atas kontrol internal.
2) Penerimaan, penyimpanan, dan penanganan keluhan-keluhan sehubungan dengan
kontrol internal akuntansi dan permasalahan-permasalahan audit.
3) Penyampaian secara anonim dan rahasia dari karyawan yang memiliki keprihatinan
terhadap masalah-masalah akuntansi dan audit yang meragukan.
Agar pelaporan ke SEC harus termasuk laporan kontrol internal yang menyatakan
tanggung jawab dari manajemen dalam memelihara sebuah struktur kontrol internal
yang memadai dan prosedur-prosedur untuk pelaporan keuangan. Serta memuat
penilaian efektivitas struktur pengendalian internal dan prosedur untuk pelaporan
keuangan. Auditor eksternal juga diminta menyatakan opininya untuk penilaian ini.
Kode etik bagi pejabat-pejabat keuangan senior untuk mendorong adanya:
o Tingkah laku yang jujur dan etis, termasuk penanganan secara etis terhadap
kemungkinan komflik kepentingan atau yang nyata-nyata terjadi di antara hubungan
pribadi dengan profesional.
o Pengungkapan yang lengkap, adil, akurat, tepat pada waktunya, dan dapat
dimengerti dalam laporan yang diserahkan oleh perusahaan.
o Kepatuhan terhadap peraturan-peraturan dan regulasi pemerintah ang berlaku.

Akta Komite Audit


Standards for the Professional Practice of Internal Auditing (Standar) menyatakan:
tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab dari aktivitas audit internal hendaknya ditegaskan
secara formal di dalam sebuah akta yang konsisten terhadap Standar, dan disetujui oleh
dewan komisaris.

Daftar isi dari Akta Komite audit


Tujuan

13 Audit Internal Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Indraguna Kusumabrata http://www.mercubuana.ac.id
Untuk membantu dewan komisaris dalam memenuhi tanggung jawab pengawasannya
atas proses pelaporan keuangan, sistem kontrol internal, proses audit, dan proses
perusahaan dalam mengawasi kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan serta
kode perilaku.
Wewenang
Komposisi
Rapat
Tanggung jawab
a. Laporan Keuangan
o Menelaah masalah-masalah akuntansi dan pelaporan yang signifikan.
o Bersama-sama dengan manajemen dan auditor eksternal melakukan
penelaahan atas hasil-hasil audit, termasuk kendala-kendala yang dihadapi.
o Melakukan penelaahan atas laporan keuangan tahunan.
o Mendapatkan pemahaman mengenai bagaimana menajemen mengembangkan
informasi keuangan interim, serta sifat dan luas keterlibatan auditor internal dan
eksternal di dalamnya.
b. Kontrol Internal
o Mempertimbangkan efektivitas sistem kontrol internal perusahaan, termasuk
keamanan dan kontrol teknologi informasi.
o Memahami lingkup penelaahan auditor internal dan eksternal dalam hal kontrol
internal atas pelaporan keuangan, dan memperoleh laporan mengenai temuan-
temuan dan rekomendasi yang signifikan, berikut respons manajemen.
c. Audit Internal
o Bersama-sama dengan manajemen dan direktur audit melakukan penelaahan
atas akta, rencana, aktivitas, penempatan staf, dan struktur organisasi dari fungsi
audit internal.
o Memastikan bahwa tidak terdapat pembatasan yang tidak berdasar, dan
menelaah serta menyetujui masalah penunjukan, penggantian, atan penghentian
direktur audit.
o Menelaah efektivitas fungsi audit internal, termasuk kepatuhannya terhadap
Standar IIA.
d. Audit Eksternal
o Melakukan penelaahan terhadap lingkup dan pendekatan audit yang ditawarkan
oleh auditor eksternal, termasuk koordinasi kegiatan audit dengan audit internal.
o Melakukan penelaahan dan mengkonfirmasikan kebebasan dari auditor eksternal
dengan mendapatkan pernyataan dari auditor mengenai hubungan antara auditor

13 Audit Internal Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Indraguna Kusumabrata http://www.mercubuana.ac.id
dengan perusahaan, termasuk jasa-jasan non-audit, dan membahas hubungan
tersebut dengan auditor.
e. Kepatuhan
f. Tanggung Jawab Pelaporan
g. Tanggung Jawab Lainnya

Direktur Audit dan Dewan Komisaris


Tanggung jawab Direktur Audit:
a. Direktur audit hendaknya mengirimkan laporan-laporan aktivitas tahunan kepada
manajemen senior dan dewan komisaris.
b. Membuat laporan aktivitas yang menyoroti observasi dan rekomendasi dari penugasan
yang signifikan dan sebaiknya menyampaikan informasi kepada manajemen senior dan
dewan komisaris mengenai setiap penyimpangan signifikan dari skedul kerja penugasan
yang telah disetujui, rencana penempatan staf, dan anggaran keuangan, berikut alasan-
alasannya.
c. Mendorong komite audit untuk melakukan penelaahan berkala atas aktivitas dan praktik-
praktiknya dibandingkan dengan praktik terbaik yang berlaku saat ini untuk memastikan
bahwa aktivitas yang dilakukan telah konsisten dengan praktik-praktik unggulan.
d. Aktivitas audit internal dapat membantu komite audit untuk memastikan bahwa mereka
telah memahami, mendukung, dan menelaah seluruh bantuan yang dibutuhkan dan
fungsi audit internal.
Unsur-unsur bantuan meliputi:
o Meminta komite untuk setiap tahunnya menelaah dan menyetujui akta audit internal;
o Melakukan penelaahan bersama-sama atas garis pelaporan fungsional dan
administratif dengan komite audit untuk memastikan bahwa struktur organisasi yang
berlaku memungkinkan adanya kebebasan yang memadai bagi auditor internal.

Hubungan Pelaporan dan Pengawasan dari Komite Audit


Fungsi pengawasan komite audit:
a. Mengawasi bahwa auditor internal melakukan penelaahan atas catatan-catatan
keuangan, laporan, dan sistem.
b. Mengawasi kerangka kerja organisasional dari aktivitas audit internal dan prosedur-
prosedur yang ia miliki untuk tetap menjaga adanya sebuah lingkup yang komprehensif.
c. Memastikan bahwa fungsi audit internal telah seimbang antara melakukan penilaian atas
sistem kontrol dan permasalahan kontrol yang timbul dari pertumbuhan dan
kompleksitas.
---

13 Audit Internal Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Indraguna Kusumabrata http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
- Lawrence B Sawyer, Internal Audit, Edisi 5.

13 Audit Internal Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Indraguna Kusumabrata http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai