BAB II
KONSEP DASAR
A. Pengertian
dengan demam, nyeri dada (terutama disaat batuk), dyspnea, dan batuk.
maupun parasit. Bronchitis dibagi menjadi dua fase yaitu fase akut dan
fase kronis.
9
http://sixxmee.blogspot.com/2012/03/anatomi-sistem-pernafasan.html
1. Anatomi
dan darah.
struktur serupa dengan trachea yang dilapisi oleh jenis sel yang
11
Kalau udara salah jalan, maka tidak dapat masuk dalam paru-
mengandung alveolus.
akhir paru-paru.
http://alifis.files.wordpress.com/2009/05/anatomi-saluran-nafas-263x300.jpg
13
apeks (bagian atas paru) dan dasar. Pembuluh darah paru dan
paru pada bagian hilus dan membentuk akar paru. Paru kanan
lebih besar daripada paru kiri, paru kanan dibagi menjadi tiga
2. Fisiologi
pulmonaris.
15
pernafasan eksterna :
paru.
jaringan.
Nitrogen : 79 %
Oksigen : 20 %
Karbondioksida : 0-0,4 %
atmosfer.
Nitrogen : 79 %
Oksigen : 16 %
suhu yang sama dengan badan (20 persen panas badan hilang untuk
d. Pengendalian pernapasan
atau interkostalis).
e. Kecepatan pernapasan
12 bulan : 30 x/menit
rongga dada dari atas sampai bawah, yaitu vertikal. Kenaikan iga-
membesar itu dan udara ditarik masuk ke dalam saluran udara, otot
juga dibawa bergerak dan alas nasi (cuping atau sayap hidung)
sempit tertutup seperti dalam ruang kapal, di dalam tank atau ruang
ketel uap, oksigen yang ada mereka habiskan dan kalau mereka
20
C. Etiologi
1. spesifik
a. Asma
e. Sindrom aspirasi.
g. Benda asing
21
j. Defisiensi imunologis
k. Kekurangan anfa-1-antitripsin
l. Fibrosis kistik
m. Psikis
2. Non spesifik
a. Asap rokok
b. Polusi udara
(Muttaqin, 2008)
D. Patofisiologi
bronchial lebih lanjut terjadi sebagai akibat perubahan fibrotic yang terjadi
dalam jalan napas. Pada waktunya, mungkin terjadi perubahan paru yang
22
E. Manifestasi Klinis
tanda dini dari bronchitis kronis. Batuk mungkin dapat diperburuk oleh
cuaca yang dingin, lembab, dan iritan paru. Pasien biasanya mempunyai
Bare, 2001).
F. Komplikasi
terjadi infeksi.
2. Sinusitis maksilaris
Yaitu radang sinus yang ada di sekitar hidung yang disebabkan oleh
bronchitis.
3. Pneumonia
macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur, dan benda asing. Jika
bronchitis tidak ditangani dengan baik secara tuntas atau jika daya
tahan tubuh jelek, maka proses peradangan akan terus berlanjut disebut
dalam.
G. Penatalaksanaan
pola sputum (sifat, warna, jumlah, ketebalan) dan dalam pola batuk adalah
tanda yang penting untuk dicatat. Infeksi bakteri kambuhan diobati dengan
paru, dan ventilasi alveolar diperbaiki. Postural drainage dan perkusi dada
24
H. Pengkajian Fokus
2. Keluhan utama
menetap dengan produksi sputum setiap hari terutama pada saat bangun
kasus yang sama tetapi mereka mempunyai riwayat penyakit yang dapat
keturunan tetapi kebiasaan atau pola yang tidak sehat seperti kebiasaan
merokok.
timbulnya penyakit.
c. Pola eliminasi
26
maupun BAK.
peningkatan sputum.
proses penyakit.
kehidupan pasien.
I. Pathway Keperawatan
Peradangan bronchus
Penurunan
mual dan muntah Sesak napas Batuk
fungsi sillia
anorexia
Akumulasi sekret Obstruksi Pengeluaran
bronchioles energy
Penurunan meningkat
Bersihan berat badan
jalan napas Udara
tidak efektif terperangkap
Kelemahan fisik
di dalam Ketidakseimbangan
alveolus nutrisi kurang dari
kebutuhan
Suplai O2 PaO2 rendah Intoleransi
ke jaringan dan PaCO2 aktivitas
rendah tinggi
Gangguan pola tidur
Gangguan
Inflamasi
ventilasi
alveolus Pola napas
Sesak tidak efektif
Gangguan napas,
pertukaran
gas
J. Diagnosa Keperawatan
alveoli
K. Fokus intervensi
Intervensi Rasional
sputum
pernapasan
sekret
31
yang benar
mempermudah pengeluaran
sekret
alveoli.
Intervensi Rasional
bantu pernapasan
perawatan selanjutnya
(bronkitis)
isoetarin (Brokosol,
Bronkometer).
33
Intervensi Rasional
berbincang
diagnosis sentral
mengindikasikan beratnya
hipoksemia.
34
badan ideal
Intervensi Rasional
muntah
untuk sekali pakai dan tissue utama terhadap nafsu makan dan
nafas.
kalori total
nutrisi parenteral
36
Intervensi Rasional
terhadap aktivitas
Intervensi rasional
istirahat penyembuhan