Anda di halaman 1dari 14

Perencanaan Gording Awal

- Spesifikasi penutup atap:


- Jenis atap = Seng
- Bahan = AZ 100 Citra Prepainted Coated Steel (Alumunium 55%, Zinc 55%)
- Luas per lembar = 1,2 m2
- Lebar efektif = 74 cm
- Panajng efektif = 160 cm
- Tebal = 0,022 cm
- Jarak reng = 35 cm
- Jarak kaso = 10 cm
- Sudut kemiringan = 20
- Asumsi profil gording menggunakan C 20 . 7,5 . 2 . 0,32 cm

- cos 20 = L1' / H1'


0.940 = 1.50 / H1'
H1' = 1.5963 m
H1'" = 1.6670 m (Asumsi setelah dicoba dipasang profil C)
(Hasil dimensi AutoCAD)

- sin 20 = H1 / H1'
0.342 = H1 / 1.5963
H1 = 0.5460 m

- cos 20 = L1 / H11'
0.940 = 5.50 / H11'
H11' = 5.8530 m
H11'" = 5.7650 m (Asumsi setelah dicoba dipasang profil C)
(Hasil dimensi AutoCAD)

- sin 20 = H11 / H11'


0.342 = H11 / 5.8530
H11 = 2.0018 m

- Tinggi kuda-kuda (H11) = 2.0018 m


- Panjang kuda-kuda (H11') = 7.4492 m
- Jarak antar gording = H11'" / 4 (Asumsi dipotong 4 bentang, agar memenuhi spek penutup atap
= 5.7650 / 4
= 1.4413 m
emenuhi spek penutup atap)
Perencanaan Pembebanan dengan Program ETABS 2016

Keterangan Simbol Beban:


- DEAD =
- SD LANTAI =
- SD ATAP =
- DINDING =
- LIVE LANTAI =
- LIVE ATAP =
- GEMPA X =
- GEMPA Y =
- ANGIN TEKAN =
- ANGIN HISAP =

1 Beban Mati pada Pelat Lantai 2 dan 3 (Shell Loads) (SD LANTAI)
-
-

2 Beban Mati pada Anak Tangga per Story (Shell Loads) (SD LANTAI)
-
-

-
3 Beban Mati pada Bordes per Story (Shell Loads) (SD LANTAI)
-
-

4 Beban Mati pada Balok Lantai 1 (Frame Loads) (DINDING)


-
-

5 Beban Mati pada Balok Lantai 2 (Frame Loads) (DINDING)


-
-

6 Beban Mati pada Balok Lantai 3 (Frame Loads) (DINDING)


-
-

7 Beban Mati pada Atap (Joint Loads) (SD ATAP)


-
-

-
Beban Mati pada Atap (Frame Loads) (SD ATAP)
-

8 Beban Angin pada Dinding Luar dan Atap (Frame Loads) (ANGIN KA dan ANGIN KI)
-

-
-

9 Beban Gempa Statik Ekivalen (Auto Lateral Loads) (GEMPA X dan GEMPA Y)
-

-
-

-
Pembebanan dengan Program ETABS 2016

mbol Beban:
Beban Mati Sendiri
Beban Mati Tambahan Lantai dan Anak Tangga / Bordes
Beban Mati Tambahan Atap
Beban Mati Tambahan pada Penempatan Balok
Beban Hidup Lantai
Beban Hidup Atap
Beban Gempa Statik Ekivalen Arah X
Beban Gempa Statik Ekivalen Arah X
Beban Angin Tekan (dari Pihak Angin)
Beban Angin Hisap (dari Belakang Angin)

i pada Pelat Lantai 2 dan 3 (Shell Loads) (SD LANTAI) (kg/m2)


Berat sendiri pelat konvensional (tebal = 12 cm) = Tidak dihitung
Berat pasir (tebal = 0,01 m) (PPIUG, T 2.1, Hal. 11) = 16
Nb: Pasir (kering udara sampai lembab), Bj = 1600 kg/m3
Berat spesi (tebal = 0,03 m) (PPIUG, T 2.1, Hal. 11) = 66
Nb: Spesi (beton), Bj = 2200 kg/m3
Berat penutup lantai (tebal = 0,01 m) (PPIUG, T 2.1, Hal. 11) = 24
Nb: Penutup lantai (keramk), Bj = 2400 kg/m3
Berat plafond (PPIUG, T 2.1, Hal. 12) = 11
Nb: Plafond (semen asbes, tebal 0,004 m
Berat penggantung langit-langit (PPIUG, T 2.1, Hal. 12) = 7
Nb: Penggantung langit-langit (kayu), bentang 5 m
Berat Mechanical Electrical Plumbing (MEP) = 40
Nb: Berat MEP digunakan asumsi secara umum

TOTAL BERAT 164

i pada Anak Tangga per Story (Shell Loads) (SD LANTAI) (kg/m2)
Berat sendiri pelat konvensional (tebal = 12 cm) = Tidak dihitung
Berat pasir (tebal = 0,01 m) (PPIUG, T 2.1, Hal. 11) = 16
Nb: Pasir (kering udara sampai lembab), Bj = 1600 kg/m3
Berat spesi (tebal = 0,03 m) (PPIUG, T 2.1, Hal. 11) = 66
Nb: Spesi (beton), Bj = 2200 kg/m3
Berat penutup lantai (tebal = 0,01 m) (PPIUG, T 2.1, Hal. 11) = 24
Nb: Penutup lantai (keramk), Bj = 2400 kg/m3
Berat besi pegangan (handrill) = 10
Nb: Berat besi pegangan digunakan asumsi secara umum

TOTAL BERAT 116


i pada Bordes per Story (Shell Loads) (SD LANTAI) (kg/m2)
Berat sendiri pelat konvensional (tebal = 12 cm) = Tidak dihitung
Berat pasir (tebal = 0,01 m) (PPIUG, T 2.1, Hal. 11) = 16
Nb: Pasir (kering udara sampai lembab), Bj = 1600 kg/m3
Berat spesi (tebal = 0,03 m) (PPIUG, T 2.1, Hal. 11) = 66
Nb: Spesi (beton), Bj = 2200 kg/m3
Berat penutup lantai (tebal = 0,01 m) (PPIUG, T 2.1, Hal. 11) = 24
Nb: Penutup lantai (keramk), Bj = 2400 kg/m3

TOTAL BERAT 106

i pada Balok Lantai 1 (Frame Loads) (DINDING) (kg/m2)


Berat sendiri dan reaksi balok baja (profil IWF) = Tidak dihitung
Berat dinding pas. bata merah (tinggi lantai = 4 m) (PPIUG, T 2.1, Hal. 12) = 1000
Nb: Bata merah (setengah batu), Bj = 250 kg/m2

TOTAL BERAT 1000

i pada Balok Lantai 2 (Frame Loads) (DINDING) (kg/m2)


Berat sendiri dan reaksi balok baja (profil IWF) = Tidak dihitung
Berat dinding pas. bata merah (tinggi lantai = 3,5 m) (PPIUG, T 2.1, Hal. 12) = 875
Nb: Bata merah (setengah batu), Bj = 250 kg/m2

TOTAL BERAT 875

i pada Balok Lantai 3 (Frame Loads) (DINDING) (kg/m2)


Berat sendiri dan reaksi balok baja (profil IWF) = Tidak dihitung
Berat dinding pas. bata merah (tinggi lantai = 4 m) (PPIUG, T 2.1, Hal. 12) = 1000
Nb: Bata merah (setengah batu), Bj = 250 kg/m2

TOTAL BERAT 1000

i pada Atap (Joint Loads) (SD ATAP) (kg/m2)


Berat sendiri ring balok dan gording (profil IWF dan C) = Tidak dihitung
Berat plafond (PPIUG, T 2.1, Hal. 12) = 11
Nb: Plafond (semen asbes, tebal 0,004 m
Berat penggantung langit-langit (PPIUG, T 2.1, Hal. 12) = 7
Nb: Penggantung langit-langit (kayu), bentang 5 m
Berat Mechanical Electrical Plumbing (MEP) = 40
Nb: Berat MEP digunakan asumsi secara umum

TOTAL BERAT 58
i pada Atap (Frame Loads) (SD ATAP) (kg/m)
Berat penutup atap (jarak per gording = 1,441 m) (PPIUG, T 2.1, Hal. 12) = 14.410
Nb: Penutup atap (seng BJLS 25 tanpa usuk), Bj = 10 kg/m2
Berat penutup atap (jarak per gording = 1,667 m) (PPIUG, T 2.1, Hal. 12) = 16.670
Nb: Khusus overstek Penutup atap (seng BJLS 25 tanpa usuk), Bj = 10 kg/m2

in pada Dinding Luar dan Atap (Frame Loads) (ANGIN KA dan ANGIN KI)
Asumsi kecepatan angin di Denpasar (V) = 100
Nb: Untuk daerah-daerah di dekat laut dan daerah lain tertentu, sehingga (P) = 48.225
(PPIUG, T 2.1, Hal. 23) =
Dikalikan jarak antar gording = 69.493
Dikalikan jarak gording ke overtek = 80.392
Kemiringan rencana atap () = 20
Angin Tekan untuk Atap : Koefisien = 0,02 . - 0,4 (PPIUG, T 4.1, Hal. 28) = 0.0
Nb: ( < 65), di pihak angin, digunakan koefisien untuk gedung tertutup = 0
Angin Hisap untuk Atap : Koefisien = - 0,4 (PPIUG, T 4.1, Hal. 28) = -0.4
Nb: Di belakang angin, digunakan koefisien untuk gedung tertutup = -27.797
Angin Tekan untuk Dinding : Koefisien = +0,9 (PPIUG, T 4.1, Hal. 28) = 0.9
Nb: ( < 65), di pihak angin, digunakan koefisien untuk gedung tertutup = 522.830
Angin Hisap untuk Dinding : Koefisien = - 0,4 (PPIUG, T 4.1, Hal. 28) = -0.4
Nb: Di belakang angin, digunakan koefisien untuk gedung tertutup = -232.369

mpa Statik Ekivalen (Auto Lateral Loads) (GEMPA X dan GEMPA Y)


Beban yang bekerja akibat gempa, diasumsikan bahwa bangunan berada di
wilayah Denpasar yang sesuai dengan peta gempa SNI 1726-2002. Kondisi
tanah sedang. Parameter lainnya diambil dari peta spektrum yang diterbitkan oleh
Dinas Pekerjaan Umum (wilayah 4)
Waktu getar alami (T):
Mode 1 arah X pada analisis ETABS = 1.125
Mode 2 arah Y pada analisis ETABS = 1.021
Waktu getar fundamental (Ta), maka koefisien (wilayah 3 = 0,17) (Pasal 5.6) = 0.17
Koefisien . n (jumlah tingkat = 11) = 1.87
Kontrol waktu getar struktur Mode 1 arah X = OK
Kontrol waktu getar struktur Mode 2 arah Y = OK
Faktor keutamaan gedung (Ie) (Pasal 4.1.2) = 1
Nb: Kategori Resiko = II (Kantor), Ie = 1,0
Penentuan jenis tanah = Tanah sedang
Beban gempa nominal (N) akibat jenis tanah
Mode 1 arah X, C1 = 0,33 / T = 0.2933
Mode 2 arah Y, C2 = 0,33 / T = 0.3232
Koefisien gaya geser gempa
Nb: Asumsi struktur gedung daktilitas penuh (Ie = 1, R = 8,5) (Pasal 4.3.3)
Koefisien gaya geser dasar gempa arah X = 0.0345
Koefisien gaya geser dasar gempa arah Y = 0.0380
(kN/m2) 1' Beban Hidup pada Pelat Lantai 2 dan 3 (Shell Loads) (LIVE LANTAI)
Tidak dihitung -
0.16
-
0.66
-
0.24

0.11

0.07

0.4

+
1.64

(kN/m2) 2' Beban Hidup pada Anak Tangga per Story (Shell Loads) (LIVE LANTAI)
Tidak dihitung -
0.16

0.66

0.24

0.1

+
1.16
(kN/m2) 3' Beban Hidup pada Bordes per Story (Shell Loads) (LIVE LANTAI)
Tidak dihitung -
0.16

0.66

0.24

+
1.06

(kN/m2)
Tidak dihitung
10

+
10

(kN/m2)
Tidak dihitung
8.75

+
8.75

(kN/m2)
Tidak dihitung
10

+
10

(kN/m2) 7' Beban Hidup pada Atap (Joint Loads) (LIVE ATAP)
Tidak dihitung -
0.11

0.07

0.4

+
0.58
(kN/m)
0.1441

0.1667

km/jam = 27.778 m/s


kg/m2

kg/m
kg/m

0 0

-32.1566358 -19.290

325.521 43.403

-144.676 -19.290

detik
detik
eban Hidup pada Pelat Lantai 2 dan 3 (Shell Loads) (LIVE LANTAI) (kg/m2) (kN/m2)
Ruang pertemuan (SNI 1727-2013, T 4.1, Hal. 25) = 479 4.79
Nb: Kursi dapat dipindahkan dan panggung pertemuan
Kantin (SNI 1727-2013, T 4.1, Hal. 25) = 479 4.79
Nb: Kantin termasuk ruang makan
Gedung perkantoran (SNI 1727-2013, T 4.1, Hal. 26) = 240 2.4
Nb: Ruang arsip dan komputer harus dirancang untuk beban
yang lebih berat berdasarkan pada perkiraan hunian
+
BERAT TERBESAR 479 4.79

eban Hidup pada Anak Tangga per Story (Shell Loads) (LIVE LANTAI) (kg/m2) (kN/m2)
Tangga dan jalan keluar (SNI 1727-2013, T 4.1, Hal. 27) = 479 4.79
Nb: Khusus penggunaan pekerja kantor
+
BERAT TERBESAR 479 4.79
eban Hidup pada Bordes per Story (Shell Loads) (LIVE LANTAI) (kg/m2) (kN/m2)
Tangga dan jalan keluar (SNI 1727-2013, T 4.1, Hal. 27) = 479 4.79
Nb: Khusus penggunaan pekerja kantor
+
BERAT TERBESAR 479 4.79

eban Hidup pada Atap (Joint Loads) (LIVE ATAP) (kg/m2) (kN/m2)
Atap (PPIUG, Hal. 13) = 100 1
Nb: Beban hidup pada atap dan atau bagian atap serta pada
struktur tudung (canopy) yang dapat dicapai dan dibebani oleh
pekerja atau pemadam kebakaran dengan peralatannya
+
BERAT TERBESAR 100 1

Anda mungkin juga menyukai