Jumlah SKS 3
1
I PENDAHULUAN
1.4 MANFAAT
2
II PENYAJIAN
3
1. Perhitungan jumlah penduduk
Penentuan jumlah dan kepadatan penduduk dipakai untuk menentukan
daerah pelayanan dengan perhitungan sebagai berikut:
Cari data jumlah penduduk saat ini di daerah pelayanan sebagai tahun awal
perencanaan
Tentukan nilai pertumbuhan penduduk per tahun
Hitung pertambahan jumlah penduduk sampai akhir tahun perencanaan,
misal 5 tahun, dengan menggunakan salah satu metode proyeksi,
diantaranya metode geometrik seperti persamaan di bawah berikut ini:
dengan pengertian:
P = jumlah penduduk sampai akhir tahun perencanaan (jiwa)
P o = jumlah penduduk pada awal tahun perencanaan (jiwa)
r = tingkat pertambahan penduduk per tahun (%)
n = umur perencanaan (tahun)
Q = P x q ---------------------------------------------------------------- (2)
Qmd = Q x f md ------------------------------------------------------- (3)
4
dengan pengertian:
Qmd = kebutuhan air (liter/hari)
q = konsumsi air per orang per hari (liter/orang/hari)
P = jumlah jiwa yang akan dilayani sesuai tahun perencanaan (jiwa)
f = faktor maksimum (1,051,15)
Hitung kebutuhan air total dengan persamaan:
dengan pengertian:
Q t = kebutuhan air total dengan faktor kehilangan air 20% (liter/hari)
Bandingkan dengan hasil pengukuran debit sumber air baku apakah dapat
mencukupi kebutuhan ini. Jika tidak, cari alternatif sumber air baku lain.
3. Contoh Perhitungan Kebutuhan Air
Pada tahun 2014 jumlah penduduk daerah A adalah 10.000 jiwa dengan angka
pertumbuhan penduduk 2%. Hitung kebutuhan air bersih domestik dan non
domestik pada tahun 2018 dan 2022. Jika diasumsikan konsumsi air bersih
untuk kebutuhan penduduk sebesar 120 liter/orang/hari dan untuk
kebutuhan non domestik diasumsikan sebesar 30% dari kebutuhan penduduk.
Jawab :
Tahun rencana 2018
Proyeksi jumlah penduduk tahun 2018
Pn = Po (1+r)n
= 10.000 (1+0,02)4
= 10.000 (1,02)4
= 10.824 orang
Kebutuhan domestik
Q = Pn X q
= 10.824 X 120 liter/orang/hari
= 1.298.880 liter/hari
Kebutuhan non domestik
= 1.298.880 X 30%
= 389.664 liter/hari
5
Tahun rencana 2022
Poyeksi jumlah penduduk tahun 2022
Pn = Po (1+r)n
= 10.000 (1+0,02)8
= 10.000 (1,02)8
= 11.717 orang
Kebutuhan domestik
Q = Pn X q
= 11.717 X 120 liter/orang/hari
= 1.406.040 liter/hari
Kebutuhan non domestik
= 1.406.040 X 30%
= 421.812 liter/hari
6
o Cara pengukuran:
Tempatkan sekat pada aliran (sungai kecil, pelimpah mata air, dan
sebagainya) yang akan diukur, pada posisi yang baik sehingga sekat
betul-betul mendatar atau h pada kedua sisinya adalah sama
Ukur h dengan penggaris, tongkat ukur atau pita ukur
o Perhitungan debit, debit dihitung dengan persamaan:
Q = 0,0186 . bh3/2
Dengan: Q dalam liter/detik
b dalam cm
h dalam cm
o Keadaan untuk pengukuran
Aliran di hulu dan di hilir sekat harus tenang
Aliran hanya melalui sekat, tidak ada kebocoran pada bagian atas
atau samping sekat
Air harus mengalir bebas dari sekat, tidak menempel pada sekat
7
- Tempatkan sekat pada aliran yang akan diukur, pada posisi yang baik
sehingga sekat betul-betul mendatar atau h pada kedua sisinya sama
- Ukur h dengan penggaris, tongkat ukur atau pita ukur
o Perhitungan debit
- Debit dihitung dengan persamaan: Q = 0,0134 . h
Dengan:
Q: dalam liter/detik
h: dalam cm
o Keadaan untuk pengukuran
- Aliran di hulu dan di hilir sekat harus tenang
- Aliran hanya melalui sekat, tidak ada kebocoran pada bagian atas atau
samping sekat Air harus mengalir bebas dari sekat, tidak menempel
pada sekat
8
Dengan metoda benda apung
o Alat yang diperlukan
- Bahan yang dapat mengapung di air (bola pingpong, gabus, dan lain-
lain)
- Alat ukur panjang (penggaris, tongkat ukur atau pita ukur)
- Alat ukur waktu (stopwatch)
Cara pengukuran
- Pilih lokasi yang baik pada beban air dengan lebar, kedalaman,
kemiringan dan kecepatan yang dianggap tetap sepanjang + 2 meter.
Harus diperhatikan agar tidak ada rintangan, halangan atau gangguan
lain di sepanjang lintasan pengamatan.
- Tetapkan titik awal (T1) dan titik akhir (T2) pengukuran. Catat
panjang lintasan yang akan digunakan (L) (lihat Gambar 2.3)
- Jatuhkan bahan yang terapung pada T1. Pada waktu bersamaan,
hidupkan alat ukur waktu (stopwatch)
- Hentikan alat ukur waktu pada saat benda terapung mencapai titik T2. Catat
waktu yang terhitung (t)
- Antara T1 dan T2 dibagi menjadi beberapa titik penampang (misalnya Ta,
Tb, Tc Tn). Hitung luas penampang aliran pada titik-titik tersebut (lihat
Gambar2.3).
- Pada titik-titik ini hitung luas penampang aliran
- Ukur kedalaman air pada beberapa titik penampang aliran, juga lebar
penampang itu. tepi dan tengah saluran di masing-masing titik penampang
(h1, h2, h3)
- Lakukan di beberapa tempat
Perhitungan debit
- Hitung luas penampang basah di setiap titik penampang dengan persamaan:
A = (b1 + b2)/2 . (h1 + h2 + h3)/3
dengan:
A = luas penampang basah (m2)
b1; b2 = lebar penampang atas; bawah (m)
h1;h2;h3 = kedalaman air (m)
9
- Luas penampang basah rata-rata dihitung dengan menggunakan
persamaan:
Dengan:
Arata-rata = (AT1+ AT2+ A) = luas penampang basah rata (m2)
AT1,T2,Ta,Tb,Tc = luas penampang basah di T1, T2, Ta, Tb, Tc (m2)
5 = jumlah titik pengukuran mulai T1 sampai T2
Dengan:
Q = debit aliran (L/dt)
Arata-rata = luas penampang basah rata (m2)
L = panjang lintasan dari T1 ke T2 (m)
t = waktu tempuh dari T1 ke T2 (detik)
Keadaan untuk pengukuran
Pengukuran dilakukan pada ruas yang relatif lurus
Lakukan di beberapa ruas lurus untuk mendapatkan nilai debit rata-
rata
2. Air Permukaan lainnya
Sungai / irigasi
Selain pengukuran dengan metode yang disebutkan di atas, pengukuran
debit air sungai/irigasi juga dapat dilakukan dengan mengumpulkan data
dan informasi lain yang diperoleh dari penduduk, meliputi debit aliran,
pemanfaatan sungai, tinggi muka air minimum dan tinggi muka air
maksimum.
Danau
Perhitungan debit air danau dilakukan berdasarkan pengukuran langsung.
Cara ini dilakukan dengan pengamatan atau pencatatan fluktuasi tinggi
muka air selama minimal 1 tahun. Besarnya fluktuasi debit dapat diketahui
dengan mengalikan perbedaan tinggi air maksimum dan minimum dengan
10
luas muka air danau. Pengukuran ini mempunyai tingkat ketelitian yang
optimal bila dilakukan dengan periode pengamatan yang cukup lama. Data
di atas dapat diperoleh dari penduduk setempat tentang fluktuasi yang
pernah terjadi (muka air terendah).
Embung
Pengukuran debit yang masuk ke dalam embung dapat dilakukan pada saat
musim penghujan, yaitu dengan mengukur luas penampang basah
sungai/parit yang bermuara di embung dan dikalikan dengan kecepatan
aliran. Sedangkan volume tampungan dapat dihitung dengan melihat
volume cekungan untuk setiap ketinggian air. Volume cekungan dapat
dibuat pada saat musim kering (embung tidak terisi air) yaitu dari hasil
pemetaan topografi embung dapat dibuat lengkung debit (hubungan
antara tinggi air dan volume).
3. Air tanah
Perkiraan potensi air tanah dangkal dapat diperoleh melalui survei
terhadap 10 buah sumur gali yang bisa mewakili kondisi air tanah dangkal
di desa tersebut
Perkiraan potensi air tanah dalam dapat diperoleh melalui informasi data
dari instansi terkait meliputi kedalaman lapisan air tanah, jenis
tanah/batuan, kualitas air, serta kuantitas.
11
III PENUTUP
3.1 RANGKUMAN
Kebutuhan air minum yang diperlukan untuk suatu daerah pelayanan
ditentukan berdasarkan pada dua parameter, yaitu jumlah penduduk dan
tingkat konsumsi air.
Pengukuran debit air baku dilakukan untuk menghitung potensi sumber air
yang akan digunakan. Pengukuran dapat dilakukan dengan ambang trapesium
(alat ukur Cipoletti), V-notch (alat ukur Thompson) dan meode benda apung.
12