Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
B. Proses Claude
Proses Claude merupakan proses pertama yang menggunakan tekanan operasi tinggi,
yaitu 1000 atm dengan tempratur 500 650 oC dan katalis besi oksida sehingga
menghasilkan konversi ammonia 40 %, konversi hidrogen 30 40 % tanpa recycle pada
proses awal. Proses Claude menggunakan hidrogen murni yang berasal dari fraksinasi gas
oven coke dan nitrogen dari liquefaksi udara.
C. Proses Casale
Proses ini bereaksi pada tekanan antara 500 600 atm, sedangkan untuk meresirkulasi
gas di sekitar sintesis loop menggunakan proses yang sama dengan proses Haber. Seperti
pada proses Claude, tekanan tinggi akan menghasilkan pendinginan ammonia pada tempratur
yang dapat dikontrol melalui air pendingin. Basis pengendalian panas katalis ini adalah
dengan membuang 2 -3 % ammonia di dalam gas konverter, melalui penurunan laju
pembentukkan amonia dan menghilangkan panas berlebih yang terdapat dalam katalis.
D. Proses Fauser
Proses ini menggunakan hidrogen hasil elektrolisis dengan sel Fauser dan nitrogen
dari unit udara cair atau unit pemurnian tail gases yang berasal dari menara absorbsi didalam
ammonia oxidation plant. Campuran hidrogen dan nitrogen dikompresi hingga tekanan 200
300 atm dan setelah melewati pemisahan minyak (oil separator) akan menuju ke pembakar
oksigen (oxygen burner).
Didalam Pembakaran Oksigen, setiap oksigen yang terkandung dalam campuran gas
dicampur dengan hidrogen melalui katalis tembaga. Sehingga air yang terbentuk
dikondensasi melalui pendingin dan dikeluarkan melalui unit pemisah air (water separator).
F. Proses Kellog
Proses Kellog merupakan proses pembuatan ammonia menggunakan bahan baku gas
alam dengan tekanan yang relatif rendah. Pada langkah pertama reaksi yang dilangsungkan
adalah pembentukkan hidrogen dari senyawa hidrokarbon dan steam pada primary reformer.
Gas yang keluar diharapkan mempunyai tempratur 484 oC dengan tekanan 36,8 Kg/cm2 yang
siap dimasukkan ke dalam tube tube di seksi radiant. Pada primary reformer terdapat 9 buah
header yang masing masing terdiri dari 42 tube katalis. Katalis yang dipakai adalah NiO
dengan reaksi:
CH4(g) + H2O(g) CO(g) + 3H2(g) DH= 49,3 kkal/mol
CO(g) + H20(g) O2(g) + H2(g) DH= -9,8 kkal/mol
Gas kemudian dikirim ke secondary reformer. Fungsi dari secondary reformer adalah sebagai
tempat berlangsungnya reaksi reforming. Reaksi yang terjadi sama dengan reaksi yang terjadi
pada primary reformer, tetapi panas yang diperlukan diperoleh dari pembakaran langsung
dengan udara didalam reaktor. Gas dan udara dicampur dalam mixing zone, dimana terjadi
reaksi pembakaran sebagai berikut:
Unit ini berfungsi sebagi tempat untuk memepersiapkan bahan baku sebelum masuk
ke ammonia converter, yang berupa gas N2 dan H2 sehingga gas-gas lain yang ada harus
dipisahkan dahulu. Gas CO2 yang diperlukan dalam pembuatan urea diambil dengan cara
diserap menggunakan larutan penyerap, kemudian dilepaskan kembali sehingga diperoleh
gas CO2 yang siap untuk umpan reaktor sintesis urea. Gas CO dan CO2 sisa dapat
menyebabkan rusaknya katalis di ammonia converter, oleh karena itu perlu diubah menjadi
CH4 yang tidak meracuni katalis.