Anda di halaman 1dari 2

Macam macam proses sintesa ammonia

A. Proses Haber Bosch yang termodifikasi


Industri yang menggunakan proses ini adalah Nitrogen Engineering Coorporation.
Konsentrasi ammonia sirkulasi sekitar 10 14 % mol. Penurunan konsentrasi dilakukan
dengan kondensasi pada kesetimbangan pada tempratur keluaran kondensor. Ammonia yang
terkondensasi dipisahkan dari sirkulasi dan gas dinaikkan tekanannya dengan kompresor
sirkulasi untuk memenuhi pressure drop pada loop.

B. Proses Claude
Proses Claude merupakan proses pertama yang menggunakan tekanan operasi tinggi,
yaitu 1000 atm dengan tempratur 500 650 oC dan katalis besi oksida sehingga
menghasilkan konversi ammonia 40 %, konversi hidrogen 30 40 % tanpa recycle pada
proses awal. Proses Claude menggunakan hidrogen murni yang berasal dari fraksinasi gas
oven coke dan nitrogen dari liquefaksi udara.

C. Proses Casale
Proses ini bereaksi pada tekanan antara 500 600 atm, sedangkan untuk meresirkulasi
gas di sekitar sintesis loop menggunakan proses yang sama dengan proses Haber. Seperti
pada proses Claude, tekanan tinggi akan menghasilkan pendinginan ammonia pada tempratur
yang dapat dikontrol melalui air pendingin. Basis pengendalian panas katalis ini adalah
dengan membuang 2 -3 % ammonia di dalam gas konverter, melalui penurunan laju
pembentukkan amonia dan menghilangkan panas berlebih yang terdapat dalam katalis.

D. Proses Fauser
Proses ini menggunakan hidrogen hasil elektrolisis dengan sel Fauser dan nitrogen
dari unit udara cair atau unit pemurnian tail gases yang berasal dari menara absorbsi didalam
ammonia oxidation plant. Campuran hidrogen dan nitrogen dikompresi hingga tekanan 200
300 atm dan setelah melewati pemisahan minyak (oil separator) akan menuju ke pembakar
oksigen (oxygen burner).
Didalam Pembakaran Oksigen, setiap oksigen yang terkandung dalam campuran gas
dicampur dengan hidrogen melalui katalis tembaga. Sehingga air yang terbentuk
dikondensasi melalui pendingin dan dikeluarkan melalui unit pemisah air (water separator).

E. Proses Mont Cenis


Proses ini pada awalnya dikembangkan untuk menggunakan hidrogen yang
dipisahkan dari cake oven gas melalui liquefaction. Ciri Utama dari Proses Mont Cenis ini
adlah tekanan operasinya kurang lebih 100 atm dan temperatur katalis mencapai 400 oC.
Campuran nitrogen dan hidrogen setelah ditekan hingga 100 atm lalu dipanaskan pada
temperatur 300 oC dalam interchanger dan dilewatkan melalui unit pemurnian tersebut.
Karbon monoksida dan oksigen yang terkandung dalam jumlah kecil pada gas ketika
dikontakan dengankatalis nikel bereaksi dengan hidrogen dan membentuk gas metana serta
air.

F. Proses Kellog
Proses Kellog merupakan proses pembuatan ammonia menggunakan bahan baku gas
alam dengan tekanan yang relatif rendah. Pada langkah pertama reaksi yang dilangsungkan
adalah pembentukkan hidrogen dari senyawa hidrokarbon dan steam pada primary reformer.
Gas yang keluar diharapkan mempunyai tempratur 484 oC dengan tekanan 36,8 Kg/cm2 yang
siap dimasukkan ke dalam tube tube di seksi radiant. Pada primary reformer terdapat 9 buah
header yang masing masing terdiri dari 42 tube katalis. Katalis yang dipakai adalah NiO
dengan reaksi:
CH4(g) + H2O(g) CO(g) + 3H2(g) DH= 49,3 kkal/mol
CO(g) + H20(g) O2(g) + H2(g) DH= -9,8 kkal/mol

Gas kemudian dikirim ke secondary reformer. Fungsi dari secondary reformer adalah sebagai
tempat berlangsungnya reaksi reforming. Reaksi yang terjadi sama dengan reaksi yang terjadi
pada primary reformer, tetapi panas yang diperlukan diperoleh dari pembakaran langsung
dengan udara didalam reaktor. Gas dan udara dicampur dalam mixing zone, dimana terjadi
reaksi pembakaran sebagai berikut:

CH4 (g) + O2 (g) CO2(g) + 2H2O(g) DH=-191.73 kkal/mol


2H2 (g) + O2 (g) 2H2O DH=-57.58 kkal/mol
Untuk memproduksi urea, diperlukan bahan baku NH3 dan CO2. Oleh karena itu, gas CO
yang ada perlu diubah menjadi CO2. Fungsi shift converter adalah sebagai tempat terjadinya
konversi CO menjadi CO2. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

CO(g) + H2O(g) O2(g) + H2(g) DH=-98 kkal/mol

Unit ini berfungsi sebagi tempat untuk memepersiapkan bahan baku sebelum masuk
ke ammonia converter, yang berupa gas N2 dan H2 sehingga gas-gas lain yang ada harus
dipisahkan dahulu. Gas CO2 yang diperlukan dalam pembuatan urea diambil dengan cara
diserap menggunakan larutan penyerap, kemudian dilepaskan kembali sehingga diperoleh
gas CO2 yang siap untuk umpan reaktor sintesis urea. Gas CO dan CO2 sisa dapat
menyebabkan rusaknya katalis di ammonia converter, oleh karena itu perlu diubah menjadi
CH4 yang tidak meracuni katalis.

Anda mungkin juga menyukai