Anda di halaman 1dari 4

BAB 5

HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA


Pada hakikatnya, reaksi kimia berlangsung Karena adanya perubahan mikroskopis pada
partikel zat itu (atom/molekul). Secara kuantitatif, jumlah zat yang bereaksi atau yang dihasilkan
dijelaskan melalui konsep mol. Hokum-hukum dasar kimia mampu memberikan penjelasan
teoritis pada perhitungan kimia, termasuk menentukan kadar unsur dalam senyawa, ataupun
memprediksi rumus molekul, rumus empiris, dan rumus air Kristal suatu zat.
A. Hukum Kekekalan Masa (Hukum Lavosier)
Dalam suatu reaksi kimia, massa zat-zat sebelum reaksi adalah
sama dengan massa zat-zat sesudah reaksi.
Hukum ini ditemukan oleh seorang ilmuan Prancis bernama Antoine Laurent Lavoiser (1743-
1799) pada tahun 1779 melakukan eksperimen yaitu mereaksikan logam raksa dengan oksigen
di udara.

raksa + oksigen raksa (II) oksida


2Hg + O2 2HgO
100 gram 8 gram 108 gram

Hukum kekekalan massa ini ini tentu saja tidak berlaku untuk semua jenis persamaan kimia,
tetapi hanya berlaku untuk reaksi kimia biasa. Maksudnya, reaksi kimia yang dilakukan dalam
kondisi kamar (pada suhu 25o dan tekanan 1 atmosfer). Zat kimia yang direaksikan juga bukan
zat radioaktif. Hokum Lavoisier tidak berlaku untuk reaksi berantai, seperti reaksi nuklir atau
reaksi inti.

Latihan 1.
1. Mengapa pada pembakaran kertas yang menghasilkan abu, massa abu lebih ringan dari
massa kertas semula?apakah hokum kekelan massa tidak berlaku pada peristiwa
pembakaran?
2. Perbandingan massa unsur besi dan belerang dalam senyawa besi belerang adalah 7 : 4.
Jika massa besi yang bereaksi 28 gram, maka:
a. Berapa gram belerang yang diperlukan?
b. Berapa gram senyawa besi belerang yang terbentuk?

B. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Perbandingan massa unsur dalam suatu seyawa adalah tetap

Hukum ini ditemukan oleh ilmuan Prancis yaitu Josep Louis Proust (1754-1826) pada tahun 1799
mengadakan penelitian mengenai reaksi antara hidrogen dan oksigen yang membentuk air. Persamaan
reaksinya adalah:
2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)
Diketahui bahwa untuk membentuk 18 gram air diperlukan 2 gram hidrogen dan 16 gram oksigen.
Tabel dibawah ini memperlihatkan bahwa perbandingan massa unsur-unsur senyawa adalah tetap.
Tabel 5.1 Perbandingan Massa Pada reaksi pembentukan air
Massa H2 yang Massa O2 yang Massa H2O yang Massa Zat yang
direaksikan direaksikan terbentuk tersisa
2 gram 16 gram 18 gram -
3 gram 24 gram 27 gram -
5 gram 40 gram 45 gram -
5 gram 45 gram 45 gram 5 gram O2
10 gram 40 gram 45 gram 5 gram H2
20 gram 80 gram 90 gram 10 gram H2
Dari data diatas, diketahui bahwa perbandingan massa unsur hidrogen dan oksigen selalu
tetap, yaitu 1 : 8. Jika salah satu reaktan diperbanyak, ternyata perbandingan massa unsur
hidrogen dan oksigen selalu tetap 1 : 8 namun terdapat sisa dari reaktan yang berlebih setelah
reaksi berlangsung.

Latihan 2
1. Perbandingan massa unsur tembaga dan belerang dalam senyawa tembaga sulfida adalah
2 : 1.
a. Berapa gram belerang yang dapat bereaksi dengan 9 gram tembaga?
b. Berapa gram tembaga yang tidak bereaksi, jika 30 gram tembaga direaksikan dengan
12 gram belerang?
c. Berapa gram tembaga dan belerang yang bereaksi untuk membentuk 33 gram senyawa
tembaga sulfide?

C. Hukum kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)

Apabila ada dua unsur membentuk lebih dari satu jenis senyawa dan massa
salah satu unsur dalam senyawa-senyawa itu sama, maka massa unsur kedua
dalam senyawa-senyawa tersebut berbanding sebagai bilangan bulat
sederhana.
Hukum ini ditemukan oleh John Dalton (1766-1849). Senyawa yang diteliti adalah karbon
dioksida dan karbon monoksida.

Tabel 5.2 perbandingan massa karbon dan oksigen


Senyawa Perbandingan massa C dan O
karbon dioksida (CO2) 3:8
karbon monoksida (CO) 3:4

Data di atas menunjukkan bahwa jika massa karbon dalam senyawa karbon dioksida dan
karbon monoksida sama, maka perbandingan massa oksigen dalam senyawa karbon dioksida
dan monoksida adalah 2 : 1 (merupakan bilangan bulat dan sederhana).

Perhatikan beberapa contoh soal berikut untuk membuktikan kebenaran berlakunya hukum
kelipatan perbandingan!
1. Nitrogen dan Oksigen bersenyawa membentuk tiga macam senyawa, yaitu NO, N2O, dan
N2O3. Tunjukkan apakah ketiga senyawa itu memenuhi hukum Dalton!
Penyelesaian:
Senyawa NO Massa N : O = 14 : 16 = 7 : 8
Senyawa N2O Massa N : O = 28 : 18 = 7 : 4
Senyawa N2O3 Massa N : O = 28 : 48 = 7 :12
Untuk massa nitrogen yang sama, maka perbandingan massa oksigen pada senyawa NO,
N2O, dan N2O3 = 2 : 1 : 3 (memenuhi hukum Dalton)
2. Unsur X dan Y bersenawa membentuk dua macam senyawa. Jika dalam senyawa I dan II
persentase Y berturut-turut 33% dan 60%, apakah kedua senyawa itu memenuhi hukum
Dalton?
Penyelesaian :
Senyawa I Y = 33% maka X = 67%
Senyawa II Y = 60% maka X = 40%
Jadi, pada senyawa I , massa X : Y = 67 : 33 = 2 : 1
Senyawa II, massa X : Y = 40 : 60 = 2 : 3
Untuk massa X yang sama, maka perbandingan massa Y pada senyawa I dan II = 1 : 3
(memenuhi hukum Dalton)
Latihan 3
1. Tunjukkan apakah senyawa-senyawa berikut memenuhi hukum Dalton?
a. H2O dan H2O2 c. SO2 dan SO3
b. N2O4 dan N2O5 d. H2SO3 dan H2SO4
2. Dalam cuplikan senyawa MnO, 4 gram oksigen bersenyawa dengan 13,7 gram mangan,
berapa gram oksigen akan bersenyawa dengan 7,85 gram mangan dalam senyawa
MnO2?

D. Hukum Perbandingan Volume (hukum Gay Lussac)


Joseph Gay Lussac (1778-1850) ialah seorang ahli sains yang pertama
mempublikasika tentang reaksi antara gas gas yang dilakukan pada suhu kamar dan
tekanan tetap (tertentu). Perbandingan volume gas Hidrogen, Oksigen, dan uap air adalah
2 : 1 : 2.
Tabel 5.3 perbandingan volume beberapa reaksi gas
N Reaksi Gas Perbandingan Volume Gas
O
1 H2(g) + Cl2(g) 2HCl(g) H2 : Cl2 : HCl = 1 : 2 : 2
2 N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g N2 : H2 : NH3 = 1 : 3 : 2

Dari data percobaan diatas, gay Lussac menyimpulkan


Pada suhu dan tekanan yang tetap, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi
dan gas-gas hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana.

Jika kamu perhatikan secara seksama, maka perbandingan volume gas-gas itu sesuai
dengan koefisien reaksinya.
1. Hukum perbandingan volume berlaku hanya untuk reaksi zat yang berfase gas.
2. Perbandingan volume gas sama dengan perbandingan koefisien reaksinya.
3. Hukum perbandingan volume berlaku apabila suhu dan tekanan tidak dirubah.
Contoh soal
1. Dua liter gas metana (CH4) bereaksi dengan gas Oksigen menghasilkan karbon dioksida
dan uap air. Tentukan:
a. Perbandingan volumenya
b. Volume oksigen yang diperlukan dan volume gas CO2 dan uap air ang dihasilkan
Penyelesaian:
Reaksi gas : CH4(g) + O2 CO2(g) + H2O(g)
Disetarakan menjadi : : CH4(g) + 2O2 CO2(g) + 2H2O(g)
a. Perbandingan volume gas CH4 : O2 : CO2 : H2O = 1 : 2 : 1 :2
b. 2 liter CH4, berarti:
2
Volume O2 = x 2 = 4 liter
1
1
Volume CO2 = x 2 = 2 liter
1
1
Volume H2O = x 2 = 2 liter
1
2. Senyawa gas CxHy bereaksi dengan gas oksigen membentuk gas CO2 dan uap air. Jika 5
liter gas CxHy dapat bereaksi dengan 25 liter gas O2 dan menghasilkan 15 liter gas CO2
pada suhu dan tekanan tertentu, bagaimana rumus molekul gas CxHy tersebut?
Penyelesaian :
Reaksi gas : CxHy(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)
5 ltr 25 ltr 15 ltr
Perbandingan volume gas : CxHy : O2 : CO2 = 5 : 25 : 15 = 1 : 5 : 3
Jika perbandingan volume ditulis sebagai koefisien reaksi, maka persamaan reaksinya
menjadi :
CxHy(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + H2O(g)
Supaya atom O setara, maka koefisien H2O haruslah 4 maka :
CxHy(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(g)
Setarakan jumlah atom C dan H
Atom C = x = 3
Atom H = y = 8
Jadi rumus molekul gas CxHy adalah C3H8

E. Hipotesis Avogadro (Hukum Avogadro)


Untuk lebih memperjelas hukum perbandingan volume dari Gay Lussac, seorang ahli
Fisika berkebangsaa Italia, Amadeo Avogadro (1776-1856) pada tahun 1811 melakukan
percobaan sbb.
Volume : 1 ltr 1 ltr 1ltr
Tekanan : 1 atm 1 atm 1 atm
Suhu : 0oC 0oC 0oC
Massa gas : 1,783 g 1,250 g 1,889 g
Jumlah molekul gas : 2,688 x 1022 2,688 x 1022 2,688 x 1022

Pada suhu dan tekanan yang tetap, semua gas bervolume sama akan
mengandung jumlah molekul yang sama pula.

Dari uraian contoh diatas, kita dapat ambil kesimpulan


1. Hukum Avogadro berlaku untuk fase gas.
2. Suhu dan tekanan dibuat tetap.
3. Dalam reaksi kimia, perbandingan koefisien reaksi sama dengan perbandingan jumlah molekul gas.

Anda mungkin juga menyukai