Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan YME karena atas berkat dan karunianya penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang mekanisme koping tepat pada waktunya. Penulis juga
berterimakasih kepada ibu Ns. Duma Lumban Tobing, S.Kep, M.Kep.Jiwa selaku dosen
Sistem Neurobehaviour 2 yang telah memberikan tugas ini.

Saya harap makalah ini dapat berguna bagi pembaca agar pembaca dapat mengerti tentang
apa itu mekanisme koping. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran, dan usulan
demi perbaikan makalah dimasa yang akan datang. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata kata yang kurang berkenan bagi pembaca.

Jakarta, 16 September 2017

Penulis

Mekanisme Koping 1
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada zaman sekarang masalah yang dihadapi manusia semakin sulit untuk
diselesaikan, hal itu menyebabkan seseorang mengambil jalan pintas untuk
menyelesaikan masalah itu. Akhir akhir ini penyelesaian masalah dengan cara
bunuh diri sedang trend dikalangan remaja maupun orang dewasa. Hal itu sangat
disayangkan, karena penyelesaian masalah dengan cara seperti itu tidak benar. Maka
dari itu, sangat penting untuk mempelajari mekanisme koping agar penyelesaian
masalah yang tidak baik itu tidak dipilih.

Menurut kamus psikologi koping adalah (tingkah laku atau tindakan penanggulangan)
sembarang perbuatan, dalam mana individu melakukan interaksi dengan lingkungan
sekitarnya. Dengan tujuan menyelsaikan sesuatu (Chaplin, 2009). Strategi coping juga
diartikan sebagai upaya baik mental maupun prilaku, untuk menguasai, mentoleransi,
Koping adalah cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah,
menyesuaikan diri dengan perubahan, respon terhadap situasi yang mengancam.
Upaya individu dapat berupa perubahan cara berfikir (kognitif), perubahan perilaku
atau perubahan lingkungan yang bertujuan untuk meyelesaikan stres yang dihadapi.
Koping yang efektif akan menghasilkan adaptasi. Koping dapat diidentifikasi melalui
respon, manifestasi (tanda dan gejala) dan pertanyaan klien dalam wawancara (Keliat,
1999).

Oleh karena itu, didalam makalah ini penulis akan menjelaskan tentang mekanisme
koping. Penulis berharap agar makalah ini dapat dimengerti oleh pembaca dan dapat
berguna bagi penulis. Penulis juga berharap setelah membaca makalah ini pembaca
dapat meningkatkan mekanisme koping, sehingga tindakan penyelesaian masalah
seperti bunuh diri itu tidak menjadi suatu pilihan.

2. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan mekanisme koping ?
2) Apa saja faktor yang mempengaruhi strategi koping ?
3) Apa saja macam macam mekanisme koping ?

Mekanisme Koping 2
4) Apa saja jenis dari mekanisme koping ?
5) Bagaimana strategi mekanisme koping yang efektif bagi masyarakat yang
berpendapatan rendah ?
6) Apa jenis mekanisme koping yang terjadi pada mahasiswa tingkat akhir ?

3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1) Untuk memberitahu pembaca pengertian dari mekanisme koping
2) Untuk memberitahu pembaca faktor apa saja yang mempengaruhi strategi
koping
3) Untuk memberitahu mengenai macam macam mekanisme koping
4) Untuk memberitahu pembaca tentang jenis dari mekanisme koping
5) Untuk memberitahu pembaca mengenai pengkajian dari mekanisme koping

4. Manfaat
Manfaat yang diharapkan penulis dalam makalah ini adalah :
1) Agar pembaca dapat menggunakan mekanisme koping yang baik saat
menghadapi suatu masalah
2) Untuk menekan tindakan yang tidak benar saat terjadi suatu masalah

Mekanisme Koping 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 1
BAB I ...................................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 2
1. Latar Belakang .......................................................................................................................... 2
2. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 2
3. Tujuan ........................................................................................................................................ 3
4. Manfaat ...................................................................................................................................... 3
BAB II .................................................................................................................................................... 5
ISI ........................................................................................................................................................... 5
1. Pengertian .................................................................................................................................. 5
2. Faktor yang mempengaruhi strategi koping .......................................................................... 5
3. Macam macam mekanisme koping ...................................................................................... 7
4. Jenis mekanisme koping ......................................................................................................... 10
5. Strategi mekanisme koping yang efektif bagi masyarakat yang berpendapatan rendah 11
6. Jenis mekanisme koping yang terjadi pada mahasiswa tingkat akhir............................... 12
BAB III................................................................................................................................................. 13
PENUTUP............................................................................................................................................ 13
1. Simpulan .................................................................................................................................. 13
2. Saran ........................................................................................................................................ 13

Mekanisme Koping 4
BAB II

ISI
1. Pengertian
Koping didefinisikan sebagai strategi untuk memanajemen tingkah laku kepada
pemecahan masalah yang paling sederhana dan realistis, berfungsi untuk
membebaskan diri dari masalah yang nyata maupun tidak nyata, dan koping
merupakan semua usaha secara kognitif dan perilaku untuk mengatasi, mengurangi,
dan tahan terhadap tuntutan-tuntutan (Lazarus, 1984 dalam Safaria, Triantoro, 2009).
Mekanisme koping adalah cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah,
menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respon terhadap situasi yang mengancam (Keliat,1999).
Jadi menurut kedua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa mekanisme koping adalah suatu
tindakan yang dilakukan oleh individu untuk menyelesaikan masalah

2. Faktor yang mempengaruhi strategi koping


Faktor yang mempengaruhi strategi koping individu meliputi usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, kesehatan fisik/energi,
keterampilan memecahkan masalah, keterampilan sosial dan dukungan sosial
dan materi (Suwitra, 2007)
a. Usia
Usia dewasa lebih mampu mengontrol stress dibanding dengan usia anak-
anak dan usia lanjut (Siswanto, 2007). Indonesian nursing (2008)
memaparkan usia berpengaruh terhadap cara pandang seseorang dalam
kehidupan, masa depan dan pengambilan keputusan.
b. Jenis Kelamin
Wanita biasanya mempunyai daya tahan yang lebih baik terhadap stressor
dibanding dengan pria, secara biologis kelenturan tubuh wanita akan
mentoleransi terhadap stres menjadi baik dibanding pria (Siswanto, 2007).
c. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan mempengaruhi seseorang mudah terkena stres atau
tidak. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka toleransi dan pengontrolan
terhadap stressor lebih baik (Siswanto, 2007).
d. Status Perkawinan

Mekanisme Koping 5
Yosep (2007) menjelaskan salah satu penyebab stress psikososial yaitu
status perkawinan dimana berbagai permasalahan perkawinan merupakan
sumber stres yang dialami seseorang, misalnya pertengkaran, perpisahan,
perceraian, kematian pasangan, dan lain sebagainya. Stressor ini dapat
menyebabkan seseorang jatuh dalam depresi dan kecemasan.
e. Kesehatan Fisik
Kesehatan merupakan hal yang penting, karena selama dalam usaha
mengatasi stres individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang cukup
besar.
f. Keyakinan atau pandangan positif
Keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting, seperti
keyakinan akan nasib (eksternal locus of control) yang mengerahkan
individu pada penilaian ketidakberdayaan (helplessness) yang akan
menurunkan kemampuan strategi coping tipe : problem-solving focused
coping.
g. Keterampilan memecahkan masalah
Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa
situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif
tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan
hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan
melakukan suatu tindakan yang tepat.
h. Keterampilan sosial
Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan
bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang
berlaku dimasyarakat.
i. Dukungan sosial
Dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan
emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua, anggota
keluarga lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitarnya.
j. Materi
Dukungan ini meliputi sumber daya berupa uang, barang barang atau
layanan yang biasanya dapat dibeli.

Mekanisme Koping 6
3. Macam macam mekanisme koping
Ada 3 macam mekanisme koping, diantaranya :
a. Mekanisme jangka pendek
Mekanisme jangka pendek dapat dilakukan melalui beberapa aktivitas
diantaranya :
a) Aktifitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis
identitas, misal : main music dan menonton tv
b) Aktifitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara,
misal : ikut dalam aktifitas sosial, keagamaan
c) Aktifitas yang secara sementara menguatkan perasaan diri, misal :
pencapaian akademik / belajar giat
d) Aktifitas yang mewakili upaya jangka pendek untuk membuat
masalah identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan individu,
misal : penyalahgunaan obat
b. Mekanisme jangka panjang
Ada 2 identitas didalam mekanisme jangka panjang, diantaranya :
a) Penutupan identitas yaitu adaptasi identitas pada orang yang
menurut klien penting, tanpa memperhatikan kondisi dirinya
b) Identitas negative yaitu klien beranggapan bahwa identifikasi yang
tidak wajar akan diterima masyarakat
c. Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan ego sering disebut sebagai mekanisme pertahanan mental.
Macam-macam mekanisme pertahanan ego antara lain :
a) Kompensasi
Proses dimana seseorang memperbaiki penurunan citra diri dengan
cara tegas menonjolkan keistimewaan / kelebihan yang dimilikinya.
Contoh : seseorang yang tidak pandai dibidang seni, lalu orang itu
menonjolkan dirinya dibidang Bahasa
b) Penyangkalan (denial)
Menyatakan ketidaksetujuan terhadap realitas dengan mengingkari
realitas tersebut. Contoh :seseorang yang baru kehilangan ayahnya
berusaha mengingkari pembicaraan mengenai ayah
c) Pemindahan (displacement)

Mekanisme Koping 7
Pengalihan emosi yang semula ditujukan kepada seseorang / benda
lain yang biasanya netral atau lebih sedikit mengancam dirinya.
Contoh : seseorang yang sedang bertengkar dengan pacarnya, lalu
ia memukul mukul boneka pemberian pacarnya
d) Disosiasi
Pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari
kesadaran atau identitasnya. Contoh : seseorang yang mengamuk
dan ternyata tidak dapat menjelaskan apa yang terjadi (karena lupa
alasannya)
e) Identifikasi
Proses dimana seseorang untuk menjadi seseorang yang ia kagumi
berupaya dengan mengambil / menirukan pikiran pikiran,
perilaku, dan selera orang tersebut. Contoh : seseorang
mengidolakan Michael Jackson dan menirukannya
f) Intelektualisasi
Penggunaan logika dan alasan yang berlebihan untuk menghindari
pengalaman yang mengganggu perasaannya. Contoh : seseorang
tidak suka pergi ke dufan, dan ia beralasan bahwa salah satu
keluarganya ada yang meninggal
g) Introjeksi
Suatu jenis identifikasi yang kuat dimana seseorang mengambil dan
melebur nilai nilai dan kualitas seseorang atau suatu kelompok
kedalam struktur egonya sendiri, merupakan hati nurani. Contoh :
kekecewaan atas orang yang dicintainya dengan menyalahkan diri
sendiri
h) Isolasi
Pemisahan unsur emosional dari suatu pikiran yang mengganggu
dapat bersifat sementara atau jangka panjang. Contoh : seseorang
punya masalah tetapi tidak mau memikirkan masalah itu
i) Proyeksi
Pengalihan buah pikiran atau impuls pada diri sendiri kepada orang
lain terutama keinginan, perassaan emosional, dan motivasi yang
tidak dapat ditoleransi. Contoh : seseorang menyangkal bahwa ia

Mekanisme Koping 8
menyukai temannya, berbalik menuduh bahwa temannya itu berusaha
merayunya.
j) Rasionalisasi
Mengemukakan penjelasan yang tampak logis dan dapat diterima masyarakat
untuk menghalalkan/membenarkan impuls, perasaan, perilaku, dan motif yang
tidak dapat diterima. Contoh : seorang murid yang mendapat nilai buruk ketika
ditanya orang tuanya justrumenyalahkan cara mengajar gurunya.
k) Reaksi formasi
Pengembangan sikap dan pola perilaku yang ia sadari, yang bertentangan
dengan apa yangsebenarnya ia rasakan atau ingin lakukan. Contoh : eseorang
yang menyukai teman suaminya akan memperlakukan teman suaminya
dengan kasar.
l) Kemunduran akibat stres terhadap perilaku dan merupakan ciri khas dari suatu
taraf perkembangan yang lebih dini. Contoh : seseorang yang sudah dewasa,
karena ada masalah, justru menjadi seperti anak kecil kembali.
m) Pemisahan
Sikap mengelompokkan orang / keadaan hanya sebagai semuanya baik atau
semuanya buruk;kegagalan untuk memadukan nilai-nilai positif dan negatif di
dalam diri sendiri. Contoh : seseorang memandang kelompok A buruk, dan
kelompok B baik, selamanyamenganggap seperti itu, padahal tidak selamanya
yang buruk tetap buruk dan sebaliknya.
n) Sublimasi
Penerimaan suatu sasaran pengganti yang mulia artinya dimata masyarakat
untuk suatu doronganyang mengalami halangan dalam penyalurannya secara
normal. Contoh : penyaluran impuls agresif ke olah raga atau kegiatan yang
bermanfaat
o) Supremaasi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi
sebetulnya merupakananalog represi yang disadari; pengesampingan yang
disengaja tentang suatu bahan dari kesadaranseseorang; kadang-kadang dapat
mengarah pada represi yang berikutnya.
p) Undoning

Mekanisme Koping 9
Tindakan/ perilaku atau komunikasi yang menghapuskan sebagian dari
tindakan/ perilaku ataukomunikasi sebelumnya; merupakan mekanisme
pertahanan primitive
q) Represi
Pengesampingan secara tidak sadar tentang pikiran, impuls atau ingatan yang
menyakitkan ataubertentangan, dari kesadaran seseorang; merupakan
pertahanan ego yang primer yang cenderungdiperkuat oleh mekanisme lain.

4. Jenis mekanisme koping


Koping yang efektif menghasilkan adaptasi yang menetap yang merupakan
kebiasaan baru dan perbaikan dari situasi yang lama, sedangkan koping yang
tidak efektif berakhir dengan maladaptif yaitu prilaku yang menyimpang dari
keinginan normatif dan dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain dan
lingkungan.

Menurut Suryani & Widyasih (2008) secara garis besar mekanisme koping
terdiri dari mekanisme koping adaptif dan maladaptif:
a. Mekanisme koping adaptif
Adaptasi individu yang baik muncul reaksi untuk menyelesaikan masalah
dengan melibatkan proses kognitif, efektif dan psikomotor (bicara dengan
orang lain untuk mencari jalan keluar suatu masalah, membuat berbagai
tindakan dalam menangani situasi dan belajar dari pengalaman masa lalu).
Kegunaan koping adaptif membuat individu akan mencapai keadaan yang
seimbang antara tingkat fungsi dalam memelihara dan memperkuat
kesehatan fisik dan psikologi. Kompromi merupakan tindakan adaptif yang
dilakukan oleh individu untuk menyelesaikan masalah, lazimnya
kompromi dilakukan dengan cara bermusyawarah atau negosiasi untuk
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi, secara umum kompromi
dapat mengurangi ketegangan dan masalah dapat diselesaikan.
b. Mekanisme maladaptive
Penggunaan koping yang maladaptif dapat menimbulkan respon negatif
dengan munculnya reaksi mekanisme pertahanan tubuh dan respon verbal.
Perilaku mekanisme koping maladaptif antara lain perilaku agresi dan
menarik diri. Perilaku agresi dimana individu menyerang obyek, apabila
Mekanisme Koping 10
dengan ini individu mendapat kepuasan, maka individu akan menggunakan
agresi. Perilaku agresi (menyerang) terhadap sasaran atau obyek dapat
merupakan benda, barang atau orang atau bahkan terhadap dirinya sendiri.
Adapun perilaku menarik diri dimana perilaku yang menunjukan
pengasingan diri dari lingkungan dan orang lain, jadi secara fisik dan
psikologis individu secara sadar pergi meninggalkan lingkungan yang
menjadi sumber stressor misalnya: individu melarikan diri dari sumber
stress. Sedangkan reaksi psikologis individu menampilkan diri seperti
apatis, pendiam dan munculnya perasaan tidak berminat yang menetap
pada individu. Perilaku yang dapat dilakukan adalah menggunakan alkohol
atau obat-obatan, melamun dan fantasi, banyak tidur, menangis, beralih
pada aktifitas lain agar dapat melupakan masalah.

5. Strategi mekanisme koping yang efektif bagi masyarakat yang


berpendapatan rendah
Menurut Mardiharini (2001), strategi yang paling efektif dipilih keluarga
dalam menyikapi dampak krisis adalah mengurangi pengeluaran untuk
makanan dan non makanan serta meningkatkan produktivitas usaha.
1) Mengurangi pengeluaran
Mekanisme koping dengan mengurangi pengeluaran dibedakan
menjadi pengeluaran pangan dan nonpangan. Pangan adalah kebutuhan
pokok yang harus dicukupi setiap hari dan bervariasi antara satu
keluarga dengan keluarga lainnya. Pada batas tertentu, pengeluaran
pangan tidak bisa dikurangi lagi, baik jumlah maupun jenisnya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa sepertiga contoh mengaku tidak
mengurangi pengeluaran pangan sebagai salah satu mekanisme koping
masalah keuangan keluarga. Hal senada ditunjukkan oleh sebagian
besar contoh yang tidak pernah mengganti beras sebagai makanan
pokok dan tidak pernah mengurangi frekuensi makan. Konsumsi
sumber karbohidrat yang memadai sangat dibutuhkan bagi para buruh
karena merupakan modal untuk bisa bekerja.
2) Menambah pendapatan
Menambah pendapatan keluarga merupakan jalan keluar yang
diharapkan oleh keluarga terutama ketika mengalami kesulitan
Mekanisme Koping 11
keuangan dan atau ketika pendapatan utama keluarga tidak mencukupi.
Keluarga bisa menggunakan sumberdaya baik yang dimiliki atau yang
dapat diakses keluarga untuk menambah pendapatan, seperti
memanfaatkan sisa waktu bekerja untuk mencari tambahan pendapatan.
hanya sebagian kecil contoh yang melakukan mekanisme koping
dengan menambah pendapatan. Sebagian kecil keluarga contoh
(32,2%) memanfatkan lahan kosong untuk menanam tanaman (jagung,
ubi dan singkong). Sementara itu, keluarga contoh yang meningkatkan
pendapatan dengan cara beternak unggas dan ikan sebanyak 16,1% dan
24,1%. Masih sedikitnya contoh yang memanfaatkan lahan
pekarangannya untuk menambah pendapatan terutama dikarenakan
contoh menempati perumahan dari perkebunan
3) Kesejahteraan keluarga
Setiap keluarga memaknai kesejahteraan secara unik, melibatkan
perbandingan kondisi ekonomi dengan lingkungan sekitarnya serta
meliputi nilai kepuasan terhadap pemenuhan kebu-tuhan pokok sehari-
hari. Lebih dari separuh contoh mem-punyai kebiasaan makan utama
tiga kali dalam sehari, namun hampir setengahnya hanya makan dua
kali sehari. Hal tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan ke-kurangan,
namun karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat pedesaan Sunda
yang bekerja di pertanian hanya makan dua kali sehari.

6. Jenis mekanisme koping yang terjadi pada mahasiswa tingkat akhir


Karakteristik mekanisme koping yang digunakan oleh mahasiswa tingkat akhir
sebagian besar ialah maladaptif sebanyak 32 orang (69,6%) dan adaptif 14
orang (30,4%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara mekanisme koping
dengan usia dengan usia dengan p -value 0,408. Jenis kelamin tidak ada
hubungannya yang signifikan antara jenis kelamin dengan mekanisme koping
dengan p-value=0,104 (>0,103). Tidak ada hubungan yang signifikan antara
tempat tinggal dan mekanisme koping tempat tinggal ditandai dengan p-value
=0,057 (>0,05). Ada hubungan yang bermakna antara mekanisme koping
dengan tingkat depresi pada mahasiswa tingkat akhir Program Studi
Pendidikan Ners Perguruan Tinggi Alma Ata dengan p-value 0,000 (p<0,05).

Mekanisme Koping 12
BAB III

PENUTUP

1. Simpulan
Mekanisme koping merupakan suatu cara yang dilakukan oelh individu dalam
menghadapi masalah. Mekanisme koping memiliki 2 jenis yaitu mekanisme
adaptif dan maladaptif. Mekanisme adaptif merupakan cara yang baik dari
individu dalam menghadapi masalah, sedangkan mekanisme maladaptif
merupakan cara yang tidak baik dari individu dalam menghadapi suatu
masalah. Setiap orang dalam menyelesaikan masalah menggunakan
mekanisme koping yang berbeda satu dengan yang lainnya.

2. Saran
Penulis berharap agar setiap pembaca dapat memilih dan menggunakan
mekanisme koping yang baik dalam menyelesaikan masalahnya. Selain itu,
pembaca juga dapat meningkatkan mekanisme koping yang baik serta bisa
memberikan dampak yang baik bagi orang sekitarnya.

Mekanisme Koping 13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/107501565/MEKANISME-KOPING
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31792/4/Chapter20II.pdf
https://jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/6987/5439
Firdaus dan Eusi Sunarti. 2009. Hubungan Antara Tekanan Ekonomi dan
Mekanisme Koping dengan Kesejahteraan Keluarga Wanita Pemetik Teh.
Bogor : Jurnal Fakultas Pertanian. Vol. 2, No. 1
Krisdianto, Muhammad Agung dan Mulyanti. 2015. Mekanisme Koping
Berhubungan dengan Tingkat Depresi Pada Mahasiswa Tingkat Akhir.
Yogyakarta : Jurnal NERS and Midwifery Indonesia. Vol. 1, No.1

Mekanisme Koping 14

Anda mungkin juga menyukai