Anda di halaman 1dari 3

KOLESISTITIS

NOMOR SOP SOP/ADMEN/......./409.104.18/2016


TANGGAL
15 DESEMBER 2016
PEMBUATAN
TANGGAL REVISI
TANGGAL
EFEKTIF
KEPALA UPT PUSKESMAS
UPT PUSKESMAS
SUTOJAYAN SUTOJAYAN
KABUPATEN BLITAR DISYAHKAN
OLEH :

dr. HADI SISWOYO PANDIE


NIP. 19680728 200212 1 003

1. PENGERTIAN Kolesistitis adalah reaksi inflamasi akut atau kronis


dinding kandung empedu. Faktor yang mempengaruhi
timbulnya serangan kolesistitis adalah stasis cairan
empedu, infeksi kuman dan iskemia dinding kandung
empedu. Penyebab utama kolesistitis akut adalah batu
kandung empedu (90%) yang terletak di duktus sistikus
yang menyebabkan stasis cairan empedu.
2. TUJUAN Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk mengatur
tatacara penanganan pasien Kolesistitis dengan baik dan
benar.
3. KEBIJAKAN Langkah- langkah pelayanan Kolesistitis wajib sesuai
dengan langkah- langkah SPO ini.
4. REFERENSI Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer Tahun 2014
5. ALAT DAN BAHAN 1. Tempat tidur periksa
2. Stetoskop
3. Arloji
4. Termometer
5. Tensimeter
6. Peralatan laboratorium
6. PROSES PEMERIKSAAN FISIK
1. Demam
2. Ikterik bila penyebab adanya batu di saluran empedu
ekstrahepatik
3. Teraba massa kandung empedu
4. Nyeri tekan disertai tanda-tanda peritonitis lokal,
tanda Murphy positif

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium darah menunjukkan leukositosis

PENATALAKSANAAN
1. Tirah baring
2. Puasa
3. Pemasangan infus
4. Pemberian analgesik dan antimual
5. Pemberian antibiotik:
a. Golongan Penisilin: Injeksi Ampisilin 500mg/6 jam
dan Amoksisilin 500mg/8 jam IV, atau
b. Golongan Sefalosporin: Seftriakson 1g/ 12 jam,
Sefotaksim 1 g/ 8 jam, atau
c. Metronidazole 500mg/ 8 jam

RENCANA TINDAK LANJUT


1. Pada pasien yang pernah mengalami serangan
kolesistitis akut dengan kandung empedu yang belum
diangkat yang sudah mengurangi asupan lemak dan
menurunkan berat badannya harus dilihat apakah
terjadi kolestitis akut berulang
2. Perlu dilihat ada tidak indikasi dilakukan pembedahan

KRITERIA RUJUKAN
Pasien yang telah didiagnosis kolesistitis dirujuk ke
layanan sekunder (spesialis penyakit dalam), sedangkan
bila terdapat indikasi pembedahan, pasien dirujuk ke
spesialis bedah.
5. UNIT TERKAIT 1. Poliklinik Umum
2. Laboratorium
3. UGD
4. Rawat Inap
6. DOKUMEN TERKAIT 1. Rekam Medik pasien
8. BAGAN ALIR (Jika diperlukan)
Del disini !!!!!!!
Keterangan:
Penomoran SOP diatas :
SOP/ADMEN/......../409.104.18/2016
1). BAB I, BAB, II, BAB III

SOP/UKM/......../409.104.18/2016
2). BAB IV, BAB V, BAB VI

SOP/UKP/......../409.104.18/2016
3). BAB VII, BAB VIII, BAB IX

4).SOP/ADMEN/UKP/UKM /........../ diisi oleh Bagian Tata Usaha

5). SOP/ADMEN/UKP/UKM /........../ 409/ = Kode daerah Kab Blitar

6). SOP/ADMEN/UKP/UKM /..........409.104/ = SKPD (Dinas Kesehatan Kab Blitar)

7). SOP/ADMEN/UKP/UKM /..........409.104.18/ = FKTP (UPT Puskesmas Sutojayan)

8). Tanggal mulai komitmen = 15 Desember 2016 diseragamkan membuat SOP

Anda mungkin juga menyukai