PTERIGIUM
Disusun Oleh:
Syarip Padilah
20110310178
Diajukan Kepada:
dr. Yunani Setyandriana, Sp.M
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Mata kiri terdapat selaput, kemerahan, nerocos dan pedas.
Riwayat Penykit Sekarang :
Pasien datang ke Poliklinik Kesehatan Mata PKU Muhammadiyah Gamping
dengan keluhan penglihatan bruwet. Mata kiri terasa mengganjal dan panas. Lalu
1 minggu ini mata kiri dirasa sering nerocos, kemerahan dan pedas. Jika malam
hari keluhan dirasa semakin meningkat. Sudah ditetesi obat mata insto hingga
habis 1 botol namun belum sembuh. Pasien menyatakan hal tersebut sudah disara
mengganggu sejak 6-1 tahun terakhir, terasa ada benjolan dan rasa seperti
kelilipan mata berpasir. Pasien rutin berobat ke Puskesmas tiap 2 bulan namun
keluhan tidak teratasi
PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
PEMERIKSAAN OD OS
Visus Jauh 6/60 6/9
Refraksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Koreksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Visus Dekat Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Proyeksi Sinar (+) positif, normal (+) positif, normal
Persepsi Warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN OBJEKTIF
PEMERIKSAAN OD OS PENILAIAN
1. Sekitar Mata
- Alis N N Kedudukan alis baik,
jaringan parut (-),
simetris
- Silia N N Trikiasis(-),
distrikiasis(-),
madarosis (-)
2. Kelopak mata
- Pasangan N N Simetris, ptosis (-)
- Gerakan N N Gangguan gerak
membuka dan menutup
(-), blefarospasme (-)
- Lebar rima 10 mm 10 mm Normal 9 14 mm
- Kulit N N Hiperemi (-), edema
(-), massa (-)
- Tepi kelopak N N Trichiasis (-),
ektropion (-), entropion
(-)
- Margo N N Tanda radang (-)
intermarginalis
3. Apparatus Lakrimalis (Tidak diperiksa)
4. Bola Mata
- Pasangan N N Simetris (orthophoria)
- Gerakan N N Tidak ada gangguan
+ + + +
gerak (syaraf dan otot
+ + + +
+ + + + penggerak bola mata
normal)
- Ukuran N N Normal, makroftalmos
(-), mikroftalmos (-)
6. Konjungtiva
- Palpebra superior N N Normal : Licin, warna
pink muda, mengkilap,
hiperemi (-), papil (-),
folikel (-)
- Forniks N N Dalam
- Palpebra inferior N N Normal : Tenang,
mengkilap, hiperemi
(-), papil (-), folikel (-)
- Bulbi N Tampak selaput Inj. konjungtiva (-),
berbentuk segitiga Inj. Siliar (-)
pada bagian nasal
dengan puncak
melewati kornea,
hiperemi.
7. Sclera Putih Putih Putih, Ikterik (-)
8. Kornea
- Ukuran N N horizontal 12 mm,
vertical 11 mm
- Kecembungan N N Lebih cembung dari
sclera
- Limbus N Tampak selaput Benjolan (-)
Benda Asing (-)
putih kemerahan,
yang menutupi pada
arah jam 9
- Permukaan N Tampak selaput Licin, mengkilap
putih kemerahan
berbentuk segitiga,
menutupi kornea
pada bagian nasal.
- Uji flurosensi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Placido Terputus Terputus Reguler konsentris
9. Kamera Okuli Anterior (Tidak diperiksa)
10. Iris
- Warna Cokelat Cokelat
- Pasangan N N Simetris
- Gambaran N N Kripte baik, Sinekia (-)
11. Pupil
- Ukuran 3 mm 3 mm Normal ( 3 6 mm)
pada ruangan dengan
cahaya cukup
- Bentuk Bulat Bulat Isokor
- Tempat N N Di tengah
- Tepi N N Reguler
- Refleks direct (+) (+) Positif
- Refleks indirect (+) (+) Positif
KESIMPULAN PEMERIKSAAN
OD OS
Normal Tampak selaput putih kemerahan berbentuk
segitiga, dengan puncak menutupi kornea
pada bagian nasal..
DIAGNOSIS BANDING
Pterigium
Pseudopterigim
Pinguekula
DIAGNOSIS
OS : Pterigium stadium III
MANAJEMEN TERAPI
Deksametason 8 mg tab 2x1
Ciprofloxacin 500 mg tab 2x1
Asam Mefenamat 500 mg tab 3x1
C. polydex 6x1 mata kiri
Ekstirpasi pterigium
Penatalaksanaan
Pterygium sering bersifat rekuren, terutama pada pasien yang masih muda.
Bila pterygium meradang dapat diberikan steroid atau suatu tetes mata
dekongestan. Pengobatan pterygium adalah dengan sikap konservatif atau
dilakukan pembedahan bila terjadi gangguan penglihatan akibat terjadinya
astigmatisme ireguler atau pterygium yang telah menutupi media penglihatan.
Lindungi mata dengan pterygium dari sinar matahari, debu dan udara
kering dengan kacamata pelindung. Bila terdapat tanda radang berikan air mata
buatan dan bila perlu dapat diberi steroid. Bila terdapat delen (lekukan kornea)
beri air mata buatan dalam bentuk salep. Bila diberi vasokontriktor maka perlu
kontrol 2 minggu dan bila terdapat perbaikkan maka pengobatan dihentikan.
Tindakan Operatif
Adapun indikasi operasi menurut Ziegler dan Guilermo Pico, yaitu:
Menurut Ziegler:
1. Mengganggu visus
2. Mengganggu pergerakan bola mata
3. Berkembang progresif
4. Mendahului suatu operasi intraokuler
5. Kosmetik
b. Salep untuk pelumas topikal suatu pelumas yang lebih kental pada
permukaan okular
Nama obat Salep untuk pelumas mata topikal
(hypotears,P.M penyegar (OTC). Suatu
pelumas yang lebih kental untuk
permukaan mata. Sediaan ini cenderung
menyebabkan kaburnya penglihatan
sementara; oleh karena itu bahan ini
sering dipergunakan pada malam hari.
Dosis obatnya Pergunakan pada cul de sac inferior pada
mata yang terserang. Hs
Dosis anak-anak Sama dengan dewasa
c. Obat tetes mata anti inflamasi untuk mengurangi inflamasi pada permukaan
mata dan jaringan okular lainnya. Bahan kortikosteroid akan sangat membantu
dalam penatalaksanaan pterygium yang inflamasi dengan mengurangi
pembengkakan jaringan yang inflamasi pada permukaan okular di dekat
jejasnya.
IV. Kesimpulan
Pterigium merupakan suatu neoplasma konjungtiva benigna, umumnya
prognosisnya baik secara kosmetik maupun penglihatan, namun hal itu juga
tergantung dari ada tidaknya infeksi pada daerah pembedahan. Untuk mencegah
kekambuhan pterigium (sekitar 50-80 %) sebaiknya dilakukan penyinaran dengan
Strontium yang mengeluarkan sinar beta, dan apabila residif maka dapat
dilakukan pembedahan ulang. Pada beberapa kasus pterigium dapat berkembang
menjadi degenerasi ke arah keganasan jaringan epitel.
V. Referensi
Ardalan Aminlari, MD, Ravi Singh, MD, and David Liang, MD. Management of
Pterygium. Opthalmic Pearls.2010
Riordan, Paul. Dan Witcher, John. Vaughan & Asburys Oftalmologi Umum: edisi
17. Jakarta : EGC. 2010. Hal 119.