BAB II Otw
BAB II Otw
TINJAUAN PUSTAKA
(Susilowati, 2010)
Studi menunjukkan bahwa mikroalga yang disuplai dengan 0,04 % CO 2 akan
menghasilkan persentase asam palmitat (C16 : 0) paling tinggi. Sedangkan mikroalga
yang disuplai dengan 10 % CO2 akan menghasilkan asam palmit-oleat (C16 : 1) lebih
tinggi. Lipid mikroalga dengan kandungan asam lemak C16 18 yang tinggi ternyata
bagus untuk digunakan sebagai bahan baku produksi biodiesel (Ruangsomboon, 2017).
Lipid mikroalga memiliki kandungan asam lemak bebas (FFA) yang cukup
tinggi. Jenis fatty acid yang terdapat pada lipid B. braunii didominasi oleh asam oleat
dan palmitat. Melalui proses esterifikasi dan tranesterifikasi biomassa, lipid mikroalga
dapat diubah menjadi biodiesel (M. Faried, 2016). Berikut adalah properti total lipid di
dalam mikroalga Botryococcus braunii :
Tabel II.3 Tabel Propertis Total Lipid Botryococcus braunii
Propertis Nilai
Hydrocarbon content 22,6 wt %
Total lipid content 51,5 wt %
Saponification value 184
Free fatty acids 9,7 wt %
Ester value 163
Iodine value 92
Carotenes and pigments 8,2 wt %
Ash content 0,0001 wt %
Moisture (wt%) 0,019
Average molecular weight of
920 g/mol
total lipid fraction
(M. Faried, 2016)
Proses kultur dapat menghasilkan bervariasi komposisi dan kadar lipid
mikroalga yang bergantung pada kondisi seperti suhu, nutrisi, dan intensitas cahaya.
Suhu adalah salah satu faktor paling penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan jenis asam lemak yang diproduksi oleh mikroalga. Banyak jenis mikroalga dengan
peningkatan asam lemak tak jenuh pada suhu yang cenderung rendah dan peningkatan
asam lemak jenuh suhu yang tinggi. Produktivitas biomassa, kandungan lipid, dan
produktivitas lipid adalah beberapa parameter utama yang dapat mempengaruhi
kelayakan ekonomi mikroalga untuk produksi biodiesel s