Anda di halaman 1dari 2

DESKRIPSI BATIK

Batik merupakan budaya lama yang berkembang dan dikenal oleh masyarakat

Indonesia. Kata batik mempunyai beberapa pengertian. Menurut Hamzuri dalam bukunya

yang berjudul Batik Klasik, pengertian batik merupakan suatu cara untuk memberi hiasan pada

kain dengan cara menutupi bagian-bagian tertentu dengan menggunakan perintang. Zat

perintang yang sering digunakan adalah lilin atau malam, kain yang sudah digambar dengan

menggunakan malam kemudian diberi warna dengan cara pencelupan, setelah itu malam

dihilangkan dengan cara merebus kain. Akhirnya dihasilkan sehelai kain yang disebut batik

yang berupa beragam motif yang mempunyai sifat-sifat khusus.

Langkah Sederhana Membuat Batik

- Proses design. Langkah awal dalam membuat batik adalah design motif dan pola-pola

yang diinginkan diatas kain dengan menggunakan pensil. Penggunaan pensil ini

dimaksudkan agar dapat mudah dihapus bila terjadi kesalahan, untuk motif-motif

tertentu dan agar terjadi keseragaman biasanya digunakan pula kertas karton yang

dibentuk sesuai pola-pola yang diinginkan kemudian dipergunakan untuk membuat

pola dalam kain. Setelah motif atau pola-pola batik selesai dikerjakan pada kain,

kemudian pola-pola tadi di timpa dengan malam (lilin), lilin harus dipanaskan terlebih

dahulu agar mencair dengan mempergunakan wajan. Setelah mencair lilin tersebut

dimasukan kedalam canting dan dipergunakan untuk menggambar. Kegunaan lilin ini

adalah untuk menutupi agar pada saat pewarnaan bagian yang tertutup dengan lilin

tidak terkena warna yang tidak diinginkan. Proses ini harus hati-hati sekali, karena lilin

tidak boleh mblobor (melebar ke kain), bila hal ini terjadi maka harus dibersihkan

dengan menggunakan besi/tembaga yang dipanaskan atau menggunakan kain/spon

yang telah dicelup kedalam air mendidih.


- Pewarnaan, Setelah proses batik selesai, kemudian dilakukan proses pewarnaan.

Proses ini dengan cara mencelupkan kain yang telah dilapisi dengan lilin tersebur diatas

kedalam bak yang berisi pewarna. Agar kualitas warna baik dan awet, proses

pewaranaan harus dilakukan dengan air hangat sehingga warna dapat menyerap ke

dalam pori-pori batik. Proses ini baru membentuk warna dasar batik. Untuk

memberikan warna pada pola-pola yang diinginkan, maka proses selanjutnya adalah

melepas lilin yang menempel pada kain yang telah diberi warna dasar.Proses pelepasan

lilin dan pewarnaan ini biasanya disebut dengan proses nglorot. Proses pelepasan lilin

dilakukan desngan air mendidih (biasanya pembakarannya dengan menggunakan

kayu), kemudian kain batik dicelup-celupkan ke dalam air mendidih tadi sampai

seluruh lilin mengelupas. Setelah lililn mengelupas, maka pola-pola batik yang

terbentuk dapat diisi warna.

- Pengeringan, Proses pengeringan batik dilakukan dengan cara diangin-anginkan

(hindari pengeringan langsung dari cahaya maatahari), karena hal ini akan

mengakibatkan warna menjadi pudar. Setelah kering kain batik dihaluskan dengan cara

kemplong yaitu kain batik di pukul-pukul dengan menggunakan kayu yang

bentuknya lonjong (bulat telur namun kearah persegi)

Anda mungkin juga menyukai