Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN DERMATITIS KONTAK ALERGEN

Kasus :
Seorang laki-laki bernama Tn. R berusia 60 tahun datang ke poliklinik rumah sakit dengan
keluhan gatal pada punggung tangan dan pergelangan tangan bagian volar bilateral yang dialami
kurang lebih 1 bulan yang lalu. Awalnya gatal dan kemerahan pada telapak tangan dan kemudian
menjalar ke bagian punggung dan pergelangan tangan. Ruam semakin lama semakin besar akibat
garukan sehingga tampak hiperpegmentasi dan erosi. Gatal dirasakan semakin hebat pada malam
hari. Sebelumnya pasien sudah memberikan macam-macam obat yaitu kalpanak cair selama 3
hari kemudian menggantinya dengan kalpanak cream dan minyak tawon tapi semakin
memburuk, pasien juga sempay mengkonsumsi asam mefenamat. Dalam melakukan pekerjaan
pasien jarang menggunakan sarung tangan dan biasanya terpapar dengan pestisida dan pupuk
organik. Pasien mengatakan tidak punya riwayat alergi, riwayat keluarga dengan penyakit yang
sama (-), riwayat penyakit kulit sebelumnya (-), penyakit DM (-).

A. Pengkajian
Hari, Tanggal : Sabtu, 8 Oktober 2016
I. Identitas Pasien
a. Nama : Tn. R
b. Umur : 60 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan : Petani
f. Agama : Islam
g. Suku : Jawa
h. Status Perkawinan : Menikah
i. Alamat : Jl. Palembang-Prabumulih No.15 Palemraya, Indralaya
j. Orang yang paling dekat dihubungi : Ny. L
k. Hubungan dengan usila : Istri
l. Jenis kelamin keluarga : perempuan
II. Riwayat Keluarga
a. Pasangan
1. Nama : Ny. L
2. Umur : 56 tahun
3. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
4. Alamat : Jl. Palembang-Prabumulih No.15 Palemraya, Indralaya
5. Hidup/mati : Hidup
6. Kesehatan : Baik
b. Anak
1. Nama : Nn. S
2. Alamat : Jl. Palembang-Prabumulih No.15 Palemraya, Indralaya
3. Hidup/mati : Hidup
III. Riwayat pekerjaan : Petani (sampai sekarang)
IV. Riwayat lingkungan hidup : daerah tempat tinggal masih asri karena rata-rata
penduduknya bertani, lingkungan di sekitar rumah cukup bersih, aman, dan
nyaman.
V. Riwayat rekreasi : jarang (karena faktor ekonomi keluarga yang hanya
mendapatkan penghasilan dari bertani), lebih sering anak dari Tn. R dan Ny. L
yang mengunjungi mereka pada saat tertentu, misalnya : saat lebaran idul adha
maupun idul fitri.
VI. Sumber/ Sistem pendukung yang digunakan : Tn. R jarang
mengunjungi/mendatangi layanan kesehatan, karena beliau mulai merasa tidak
nyaman dengan penyakit (dermatitis) yang diderita, akhirnya Tn. R memutuskan
untuk dibawa ke RS.
VII.Kebiasaan Ritual : Melakukan sholat 5 waktu
VIII. Status kesehatan saat ini
a. Obat obatan : Pasien sebelumnya mengkonsumsi obat kalpanak cair,
kalpanak cream, dan minyak tawon
b. Status Imunisasi : Tidak Lengkap
c. Alergi : Pasien tidak alergi pada makanan tertentu
d. Penyakit yang diderita : Dermatitis kontak alergen
e. Nutrisi : Tn. R selalu makan tiga kali sehari
IX. Status kesehatan masa lalu : Pasien mengatakan tidak pernah punya penyakit
seperti ini sebelumnya
X. Tinjauan sistem
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : kompos mentis
c. TTV : TD : 110/70 mmHg, Nadi : 80x/menit, Suhu : 37oC, RR :
20x/menit
d. Integumen : kemerahan pada punggung tangan, hiperpegmentasi pada-
punggung tangan, pruritus
e. Kepala : rambut tidak berminyak, kulit kepala bersih
f. Mata : simetris, fungsi penglihatan masih baik
g. Telinga : fungsi pendengaran baik
h. Hidung : Simetris, tidak ada polip
i. Mulut : tidak simetris, pengecapan tidak berkurang
j. Leher : tidak ada pembesaran kalenjar tiroid
k. Payudara : Simetris
l. Paru paru : I : bentuk simetris
P : taxtil fremitus sama, pengembangan dada sama
P : sonor
A : vesikuler, irama teratur
m. Jantung : I : bentuk simetris
P : ictus cordis teraba di ics 5 dibawah puting susu
P : pekak
A : reguler
n. Gastrointestinal : I : simetris, tidak ada bekas luka
P : tidak ada nyeri tekan
P : Timpani
A : tidak ada bising usus
o. Perkemihan : berfungsi dengan baik, tidak mengalami inkotinensia
p. Genetalia : tidak ada pembesaran prostat
q. Muskuloskletal : penurunan fungsi muskuloskletal karena faktor usia (terkadang
merasakan sakit pada bagian punggung setelah bertani)
r. System syaraf pusat : masih berfungsi dengan baik (tidak ada masalah)
s. System endokrin : tidak ada kelainan
t. System imun : sudah mulai menurun
u. System pengecapan : baik
v. System penciuman : baik
w. Psikososial : sosialisasi dengan lingkungan sekitar cukup baik, akan tetapi
lingkungan sosial budaya kurang mengerti mengenai kesehatan.

XI. Pengkajian Status Fungsional, Kognitif, Afektif, Psikologis dan Sosial


a. Pengkajian Status Fungsional
INDEKS KATZ
SKORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari
fungsi tersebut

C Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan


satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian,ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, berpindah, dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi, tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C, D, E, F dan G
Berdasarkan data, maka Tn. R mendapatkan skor A yaitu Kemandirian dalam hal
makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi.

b. Pengkajian Status Kognitif dan Afektif


Short Portable Mentol Status Questionnaire (SPMSQ)
Skor No. Pertanyaan Jawaban
+ -
0 1. Tanggal berapa hari ini? -
+ 0 2. Hari apa sekarang ini? (hari, tanggal, -
tahun)
+ 1 3. Apa nama tempat ini? Palemraya,
Indralaya
0 4. Berapa nomor telpon Anda? -

- 4a. Dimana alamat Anda? (tanyakan hanya -


bila klien tidak mempunyai telepon)
+ 1 5. Berapa umur Anda? 60 th

1 6. Kapan Anda lahir? 14 Agustus


1956
1 7. Siapa presiden Indonesia sekarang? Jokowi
1 8. Siapa presiden sebelumnya? Susilo
Bambang
Yudhoyono
1 9. Siapa nama kecil ibu Anda? Ny. M
0 10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan -
3 dari setiap angka baru, semua secara
menurun
Jumlah kesalahan total 4
Penilaian SPMSQ
Kesalahan:
0 2 : fungsi intelektual utuh
3 4 : fungsi intelektual ringan
5 7 : fungsi intelektual sedang
8 10 : fungsi intelektual berat

Berdasarkan data, maka Tn. R memperoleh kesalahan 4. Maka lansia tersebu


mempunyai fungsi intelektual ringan.

c. Pengkajian Status Psikologis


Skala Depresi Yessavage
Skala Depresi geriatrik Yesavage, bentuk singkat
1. Apakah pada dasarnya Anda puas dengan kehidupan Anda? (tidak)
2. Sudahkah Anda mengeluarkan aktifitas dan minat Anda? (tidak)
3. Apakah Anda merasa bahwa hidup Anda kosong? (ya)
4. Apakah Anda sering bosan? (ya)
5. Apakah Anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu? (tidak)
6. Apakah Anda takut sesuatu akan terjadi pada Anda? (ya)
7. Apakah Anda merasa bahagia di setiap waktu? (tidak)
8. Apakah Anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari, daripada
pergi dan melakukan sesuatu yang baru? (ya)
9. Apakah Anda merasa bahwa Anda mempunyai lebih banyak masalah
dengan ingatan Anda daripada yang lainnya? (tidak)
10. Apakah Anda berfikir sangat menyenangkan hidup sekarang ini? (tidak)
11. Apakah Anda merasa saya sangat tidak berguna dengan keadaan Anda
sekarang? (tidak)
12. Apakah Anda merasa penuh berenergi? (tidak)
13. Apakah Anda berfikir bahwa situasi Anda tak ada harapan? (ya)
14. Apakah Anda berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada
Anda? (tidak)
Analisa hasil :
Jika jawaban pertanyaan sesuai indikasi dinilai poin 1. (nilai poin 1 untuk setiap respons
yang cocok dengan jawaban ya atau tidak setelah pertanyaan)
Skor 0 4 : tidak depresi
Skor 5 : depresi

Berdasarkan data, maka Tn. R memperoleh nilai 4. Maka lansia tersebut tidak depresi.

d. Pengkajian Status Sosial


APGAR keluarga
No. Fungsi Uraian Skore
1. Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali pada 0
keluarga (teman-teman) saya untuk membantu
pada waktu sesuatu menyusahkan saya
2. Hubungan Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) 2
saya membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
3. Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya 2
menerima dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas atau arah baru
4. Afeksi Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) 0
saya mengekspresikan afek dan berespon terhadap
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai
5. Pemecahan Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya 2
menyediakan waktu bersama-sama

Analisa hasil :
Skor : 8 10 : fungsi sosial normal
Skor : 5 7 : fungsi sosial cukup
Skor : 0 4 : fungsi sosial kurang/suka menyendiri

Berdasarkan data, maka Tn. T memperoleh nilai 6. Maka lansia tersebut mempunyai
fungsi social cukup.

B. Analisa Data
Analisa Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS : Dermatitis kontak Gangguan Integritas
Klien mengatakan kulitnya gatal Kulit
dan ada bekas yang tertinggal Pelepasan mediator
setelah di garuk Inflamasi oleh Limfosit T
DO :
Kulit terlihat kemerahan, Histamin
terkelupas, dan lecet
Peningktan konsentrasi
histamine dalam darah

Rasa gatal

Digaruk

Timbul luka

Gangguan integritas kulit


DS : Dermatitis Kontak Nyeri Akut
Klien mengatakan nyeri pada
sekitar lesi Pelepasan mediator
DO : Inflamasi oleh Limfosit T
Terdapat lesi tampak merah pada
kulit klien, raut muka klien Prostaglandin
meringis menahan nyeri
Memediator syaraf C

Timbul rasa nyeri terbakar

Nyeri Akut
DS : Dermatitis Kontak Gangguan Pola Tidur
Klien mengatakan tidak bisa tidur
karena gatal Pelepasan mediator
DO : Inflamasi oleh Limfosit T
Klien sering menggaruk-garuk
tubuh dan tampak lemas karena Histamin
kurang tidur
Peningkatan konsentrasi
histamine dalam darah

Rasa gatal

Digaruk

Gangguan Pola Tidur


DS : Dermatitis Kontak Gangguan Citra Tubuh
Klien mengatakan kulitnya
terkelupas dan lecet Pelepasan mediator
DO : Inflamasi oleh Limfosit T
Kulit klien tampak
Prostaglandin

Dilatasi pembuluh darah

Kulit kemerahan/eritema
Jika terjadi pada area
terbuka : wajah, tangan,
leher, dll

Gangguan citra tubuh

C. Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit
2. Nyeri akut berhubungan dengan lesi pada kulit
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kondisi gatal pada kulit
4. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik.
D. Perencanaan
No. Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
1. Kerusakan integritas kulit Mandiri
berhubungan dengan perubahan 1. Lindungi kulit yang sehat terhadap 1. Maserasi pada kulit yang sehat dapat
fungsi barier kulit kemungkinan maserasi (hidrasi menyebabkan pecahnya kulit dan
stratum korneum yang berlebihan) perluasan kelainan primer
ketika memasang balutan basah
2. Jaga dengan cermat terhadap resiko 2. Penderita dermatitis dapat mengalami
terjadinya cedera termal akibat penurunan sensitivitas terhadap panas
penggunaan kompres hangat dengan
suhu yang terlalu tinggi dan akibat
cedera panas yang tidak terasa
(bantalan pemanas, radiator)
3. Untuk menghindari kontaminasi
3. Pergunakan sarung tangan jika
merawat lesi
Kolaborasi
1. Oleskan/berikan salep atau krim yang
1. Salep atau krim akan melembabkan kulit
telah diresepkan 2 atau tiga kali per
hari
2. Memberikan gizi optimal dan membantu
2. Berikan diet dan menghindari
proses penyembuhan kulit
makanan yang disangka menimbulkan
alergi
Observasi
Lakukan inspeksi lesi setiap hari dan Mengetahui dan mengidentifikasi kerusakan
pantau adanya tanda-tanda infeksi kulit untuk melakukan intervensi yang tepat
2. Nyeri akut berhubungan dengan Mandiri
lesi pada kulit Pantau keadaan kulit pasien menghindari Mengetahui kondisi kulit untuk dilakukan
pajanan bahan iritan, baik yang bersifat pilihan intervensi yang tepat dan jika
mekanik, fisis atau kimiawi serta dilakukan dengan sempurna makan tanpa
menyingkirkan faktor yang memperberat. komplikasi.

Kolaborasi :
Kolaborasi dengan dokter dalam Penggunaan anti histamine dapat
pemberian obat anti histamine dan salep mengurangi respon gatal serta mempercepat
kulit. proses pemulihan.

Dapat diberikan kortikosteroid, bila lesi Kortikosteroid digunakan untuk mengurangi


akut (kulit bengkak dan basah) dapat peradangan.
diberikan kompres tiap dua jam sekali.
Kemudian dapat diberikan kortikosteroid
topikal atau sistemik.
3. Gangguan pola tidur Mandiri
berhubungan dengan kondisi 1. Bantu pasien melakukan gerak badan 1. Gerak badan memberikan efek yang
gatal pada kulit secara teratur menguntungkan untuk tidur
2. Jaga kamar tidur agar tetap memiliki 2. Udara yang kering membuat kulit terasa
ventilasi dan kelembaban yang baik gatal. Lingkungan yang nyaman
meningkatkan relaksasi
Kolaborasi
1. Cegah dan obati kulit yang kering 1. Pruritus neoturnal mengganggu tidur
yang normal.
2. Anjurkan kepada klien menjaga kulit 2. Tindakan ini mencegah kehilangan air.
selalu lembab Kulit yang kering dan gatal biasanya
tidak dapat disembuhkan tetapi bisa
dikendalikan.
3. Anjurkan klien menghindari minuman 3. Kafein memiliki efek puncak 2 - 4 jam
yang mengandung kafein menjelang sesudah dikonsumsi
tidur di malam hari
4. Anjurkan klien mengerjakan hal-hal 4. Tindakan ini memudahkan peralihan dari
yang ritual dan rutin menjelang tidur. keadaan terjage menjadi keadaan tertidur.
4. Gangguan citra tubuh yang Mandiri
berhubungan dengan 1. Kaji adanya gangguan pada citra diri 1. Gangguan citra diri akan menyertai setiap
penampakan kulit yang tidak pasien (mengindari kontak mata, penyakit atau keadaan yang tampak nyata
baik. ucapan yang merendahkan diri sendiri, bagi pasien. Kesan seseorang terhadap
ekspresi keadaan muak terhadap dirinya sendiri akan berpengaruh pada
kondisi kulitnya). konsep diri.
2. Identifikasi stadium psikososial tahap 2. Terhadap hubungan antara stadium
perkembangan perkembangan, citra diri dan reaksi serta
pemahaman pasien terhadap kondisi
kulitnya.
3. Berikan kesempatan untuk
3. Pasien membutuhkan pengalaman yang
pengungkapan. Dengarkan (dengan
harus didengarkan dan dipahami.
cara terbuka, tidak menghakimi) untuk
mengekspresikan berduka/ansietas
tentang perubahan citra tubuh.
4. Tindakan ini memberikan kesempatan
4. Nilai rasa keprihatinan dan ketakutan
pada petugas kesehatan untuk
pasien. Bantu pasien yang cemas dalam
menetralkan kecemasan yang tidak perlu
mengembangkan kemampuan untuk
terjadi dan memulihkan realitas situasi.
menilai diri dan mengenali serta
Ketakutan merupakan unsur yang
mengatasi masalah.
merusak adaptasi pasien.
5. Meningkatkan penerimaan diri dan
5. Dorong sosialisasi dengan orang lain``
sosialisasi.

Anda mungkin juga menyukai