Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN INDIVIDU

MAHASISWA KKN UNWAR

DI DESA NGIS, KEC. MANGGIS, KAB. KARANGASEM

NAMA : NI MADE SUKAYANI

NPM : 1433121329

JURUSAN : AKUNTANSI

UNIVERSITAS WARMADEWA

DENPASAR

2017
LAPORAN INDIVIDU

MAHASISWA KKN UNWAR

DI DESA NGIS, KEC. MANGGIS, KAB. KARANGASEM

PENGESAHAN

Mengetahui, Denpasar, 27 Agustus 2017


Kepala Desa Ngis Dosen Pembimbing,

I Made Parwata Drs. I Wayan Arjana , M.M


NIK. 2300340016

UNIVERSITAS WARMADEWA

DENPASAR

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, karena atas anugrah-
Nya saya dari Mahasiswa KKN Desa Ngis, Kec. Manggis, Kab. Karangasem dapat
menyelesaikan Laporan Individu KKN ini dengan tepat waktu.

Tujuan dari pembuatan Laporan Individu ini untuk menggambarkan serta


memberikan informasi mengenai apa saja program kerja dan kegiatan yang yang dilakukan
dalam satu bulan KKN ini serta mendeskripsikan hasil program kerja yang saya laksanankan
di lokasi.

Dalam menyusun Laporan Individu ini, saya menyadar imasih banyak kekurangan
baik dari segi tata bahasa maupun penulisa nkalimatnya. Untuk itu saya sanga tmengharapkan
saran dan kritikan demi kesempurnaan penulisan Laporan Individu ini.

Saya berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi
semua pihak pada umumnya.

Karangasem, 27 Agustus 2017

Ni Made Sukayani
DAFTAR ISI

Halaman

COVER................................................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... iii

DAFTAR ISI........................................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Tujuan .................................................................................................................. 1

C. Manfaat.................................................................................................................. 2

BAB II ANALISIS SITUASI DESA.................................................................................. 4

A, Topografi dan Sejarah Desa .................................................................................. 4

B. Struktur Organisasi................................................................................................ 5

C. Kondisi Umum Desa Ngis .................................................................................... 5

BAB III TEMUAN MASALAH DAN PEMECAHAN......................................................18

A. Temuan Masalah....................................................................................................18

B. Pemecahan Masalah.............................................................................................19

BAB IV PENUTUP.............................................................................................................21

A. SIMPULAN .........................................................................................................21

B. SARAN..................................................................................................................21

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mahasiswa sebagai pelaksana Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak dapat lepas dari
segala kegiatan kemasyarakatan. Salah satu dharma yang wajib untuk dijalankan adalah
Pengabdian Terhadap Masyarakat. Demi menjalakan dharma ketiga tersebut,
Universitas sebagai wadah dari mahasiswa menerapkan program Kuliah Kerja Nyata
(KKN) sebagai aplikasi Pengabdian Mahasiswa terhadap masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan secara menyeluruh baik dibidang
keahlian atau disiplin ilmu pengetahuan untuk menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh di
perguruan tinggi ke dalam wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja
Nyata (KKN) ini merupakan proses yang sangat penting terhadap kelangsungan proses
akhir perkuliahan sebagai salah satu persyaratan kelulusan mahasiswa.
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa sebagai penyelenggara
kegiatan dituntut untuk menemukan permasalahan serta potensi yang ada dilingkungan
masyarakat. Kemudian dengan kemampuan yang dimiliki Mahasiswa dituntut untuk
menyusun program kerja yang mampu memberikan solusi ataupun menyelesaikan
masalah serta mengangkat potensi sesuai dengan bidang ilmu yang dimilikinya.

B. Tujuan KKN

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan KKN tematik, sebagai berikut :

a. Mahasiswa mendapatkan pengalaman secara langsung terjun ke masyarakat dan


memperoleh pengalaman belajar yang berharga, melalui keterlibatan dalam
menanggulangi permasalahan dalam masyarakat.
b. Mahasiswa terlibat langsung dalam berbagai kegiatan di desa, sehingga mahasiswa
dapat secara langsung menemukan dan mencari berbagai solusi dari berbagai ilmu
yang telah didapat di bangku kuliah.
c. Dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan mampu memperkuat hubungan antara
perguruan tinggi dengan pemerintah daerah, instansi teknis dan masyarakat.

C. Manfaat Kuliah Kerja Nyata (KKN)


Program kuliah kerja nyata (KKN) UNWAR mempunyai sasaran mempunyai sasaran
meliputi : mahasiswa, masyarakat, Pemerintah daerah dan Universitas Warmadewa. Manfaat
yang diperoleh dari program kuliah kerja nyata (KKN) adalah :

1. Manfaat bagi Mahasiswa UNWAR

Melalui kegiatan KKN mahasiswa memperloeh:

a. Memperdalam pengertian terhadap cara berpikir dan bekerja secara


kolaborasi dengan pendekatan multidisiplin.

b. Memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan ipteks bagi


pelaksanaan pembangunan.

c. Memperoleh pemahaman terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi


masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.

d. Mendewasakan daya nalar dalam melakukan penelaahan, perumusan dan


pemecahan permasalahan secara komperhensif.

e. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan


ipteks secara multidisipliner.

2. Manfaat bagi masyarakat

Melalui program KKN masyarakat diharapkan :

a. Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, dan IPTEKS dalam merencanakan


dan melaksanakan pembangunan.

b. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,


merumuskan dan melaksanakan pembangunan.

c. Memperoleh pengalaman dalam menemukan potensi yang ada di masyarakat.

d. Mendayagunakan potensi sumber daya yang ada untuk pembangunan di desa.

3. Manfaat bagi Pemerintah Kabupaten/Kota


Melalui program kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) akan memperoleh :

a. Bantuan sumber daya dalam menggali potensi masyarakat dari berbagai


permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

b. Memperoleh sumber daya manusia dalam mempercepat pembangunan.

c. Memperoleh bantuan sumber daya manusia dalam mempercepat penyampaian


informasi kepada masyarakat.kesempatan dalam menerapkan

4. Manfaat bagi Perguruan Tinggi

Sebagai pelaksana kegiatan KKN UNWAR akan:

a. Memperoleh kesempatan dalam menerapkan ilmu pengetahuan teknologi dan


seni sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi

b. Memperoleh umpan blik bagi pengembangan kurikulum materi kuliah dan


disiplin ilmu yang dikembangkan.

BAB II
ANALISIS SITUASI DESA
A. Topografi dan Sejarah Desa Ngis
Desa Ngis terletak di Kecamatan Manggis Bagian Timur. Secara orbotasi jarak
Desa Ngis dengan Kantor Kecamatan berkisar 7 Km, jarak ke kota kabupaten 22 km,
jarak ke kota provinsi 60 km. Jarak desa ke pasar desa terdekat 7 km, jarak ke pelabuhan
laut terdekat 12 km. Desa Ngis berbatasan dengan desa-desa lain di sekitarnya yaitu:

Sebelah Utara : Desa Macang


Sebelah Timur : Desa Tenganan
Sebelah Selatan : Desa Sengkidu
Sebelah Barat : Desa Selumbung

Desa Ngis memiliki luas wilayah 556,505 ha. Topografi desa sedikit berbukit-
bukit, tanahnya pasir liat sedikit berbatu. Kesesuaian dan pemanfaatan lahan sebagai
berikut:
Tabel 1. Pemanfaatan lahan Desa Ngis :
NO JENIS LAHAN LUAS LAHAN
1 Sawah 0,5 ha
2 Tegalan/ Huma 404,25 ha
3 Pekarangan 15 ha
4 Perkebunan 404,425 ha
5 Kuburan 1 ha
6 Lainnya 23,75 ha
JUMLAH

Desa Ngis sejak menjadi sebuah desa pemerintahan diperkirakan telah ada sebelum
Indonesia merdeka. Sebagai Kepala Desa yang pertama adalah I Made Sergog dan yang
kedua bernama I Gede Seregeg dari tahun 1955 sampai dengan tahun 1977, kemudian
diganti oleh I Ketut Sepel dari tahun 1977 sampai dengan tahun 2002, kemudian diganti
oleh I Ketut Pasek dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2007, kemudian dilanjutkan lagi
oleh I Nengah Sukardana dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012, kemudian diganti
dengan Pj. I Nengah Sukardana selama satu tahun , periode bertugas tahun 2013-
2014,kemudian diganti oleh Pj Putu Eddy Surya Artha periode 2014-2015.Kemudian
barulah dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa Ngis yaitu I Made Parwata dan telah
dilantik oleh Bupati Karangasem pada Tanggal 22 Juni Tahun 2016.Secara Administratif
Desa Ngis terdiri dari 3 (tiga) Banjar Dinas yaitu :
1. Banjar Dinas Kajanan,
2. Banjar Dinas Kelodan,
3. Banjar Dinas Pekarangan.
Masing-masing Banjar Dinas dipimpin oleh Kelian Banjar Dinas.

B. Struktur Organisasi
Desa Ngis, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem

C. Kondisi Umum Desa Ngis


1. Kondisi Fisik
Lingkungan Desa Ngis memiliki akses yang luas. Desa ini memiliki bukit
sepanjang lebih kurang 10 Km. terbentang dari sisi tenggara Desa Ngis Melingkar
mengelilingi wilayah Desa Ngis. Daerah perbukitan merupakan wilayah hutan Desa yang
ditanami dengan jenis kayu hutan/jenis kayu lokal. Untuk memasuki pusat-pusat
permukiman penduduk di wilayah Banjar-Banjar Dinas Desa Ngis telah tersedia jalan
beraspal yang statusnya jalan kabupaten sepanjang lebih kurang: 5 Km. jalan desa
dengan rabat beton lebih kurang 1 Km; jalan desa yang belum dirabat atau belum diaspal
sepanjang lebih kurang: 6 Km. selain itu juga terdapat jalan setapak mengelilingi bukit di
sebelah Timur,Utara dan Barat desa dan juga mengelilingi desa yang perlu untuk dibuka
akses.
Di pusat-pusat permukiman penduduk Desa Ngis terbentuk pola pemukiman yang
teratur seperti pola blok perumahan. Setiap tata pemukiman dalam satu blok dikelilingi
oleh jalan Desa dengan lebar lebih kurang 4 meter,serta beberapa lingkungan
permukiman dibatasi oleh gang-gang desa. Jumlah gang yang ada di tiap banjar
bervariasi, seperti di banjar Kajanan dan Kelodan ada: 8 gang dengan total panjang lebih
kurang 1.000 m (seribu meter), di banjar Pekarangan ada: 9 gang dengan total panjang
lebih kurang 1200 m (seribu dua ratus meter).
Warga Desa Ngis saat ini cukup banyak menggunakan kendaraan bermotor roda
empat maupun Sepeda Motor milik pribadi sebagai sarana transportasi dalam menunjang
pelaksanaan kegiatan sehari-hari. Kendaraan roda empat yang dimiliki warga Desa Ngis
data tersebut jumlahnya sekitar 25 buah; sepeda motor berjumlah sekitar 300 buah,
selain itu juga mulai bermunculan motor roda tiga untuk angkutan barang dimana
jumlahnya masih relatif terbatas. Disamping kendaraan pribadi, kendaraan angkutan
umum yang melintasi desa ini juga cukup tersedia, baik berupa ojek untuk angkutan desa,
carry station atau bus mini untuk angkutan kecamatan dan kabupaten, mobil Pick-up
sebagai transportasi ke pasar-pasar serta bus untuk angkutan provinsi.
Desa Ngis terletak di sebuah dataran tinngi yang dikelilingi oleh perbukitan yaitu
bukit Tenganan di sebelah timur desa dan bukit milik Desa Ngis disebelah Utara sampai
wilayah Barat Desa. Diantara bukit tersebut,di bagian Utara ada sumber mata air yang
bernama Yeh Anakan (sebuah nama yang sudah diwarisi dari dahulu kala/turun-temurun.
Akan tetapi sumber mata air tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.Sumber mata
air ini dimanfaatkan oleh warga desa sebagai sumber air bersih untuk kebutuhan rumah
tangga. Di Desa Ngis juga terdapat sungai yang terbentang dari sebelah utara desa
sampai ke selatan. Sungai yang ada merupakan sungai tadah hujan artinya pada musim
penghujan barulah sungai teraliri air,begitu juga sebaliknya,pada musim kemarau sungai
akan kering,dalam rentang waktu kurang lebih 3 (tiga bulan).Disamping itu disepanjang
bentangan sungai terdapat beberapa sumber mata air yang cukup potensial untuk
dimanfaatkan sebagai air baku namun belum mendapatkan perhatian warga.Di Sebelah
Utara dan Timur Desa terdapat sumber mata air diantaranya :
1. Sumber mata air Yeh Anakan, ini terletak di belahan utara desa,yang posisinya
di perbukitan.Sumber mata air ini pada masa dulu dipergunakan warga desa
Ngis untuk permandian dan air minum,yang dialirkan sampai ke pusat desa
dengan menggunakan rangkaian bambu.Akan tetapi sekarang keadaannya perlu
mendapat perhatian.
2. Sumber mata air Kayeh Kangin, sumber mata air ini dimanfaatkan baik untuk
kepentingan upacara,air minum,juga dimanfaatkan untuk permandian warga.
3. Sumber mata air Taman Sari, dimana sumber mata air ini,menurut sejarah
adalah tempat permandian teruna-teruni saat upacara Usaba Puseh,ketika akan
melaksanakan ritual Rejang. Akan tetapi sekarang keberadaannya kurang
mendapat perhatian/perawatan.
4. Sumber mata air megook, sumber ini juga dimanfaatkan oleh warga untuk
kepentingan air minum dan permandian.
Desa Ngis merupakan desa agraris didominasi oleh pertanian lahan kering tegalan
dengan luasan mencapai kurang lebih 60 %. Tanaman yang cocok dengan kondisi tanah
diantaranya : tanaman KKO (coklat),kelapa,duku,mangga,manggis dan wani dan terdapat
juga lahan hutan dari luas wilayah desa.
Jenis tanaman tahunan/musiman sistem pertanian lahan kering atau tegalan yang
ada telah diarahkan kepada sistem pertanian terintegrasi (simantri) dengan beragam
komoditas unggulan dan dengan pola tanam campuran. selain diversifikasi horizontal
dengan berbagai jenis tanaman, juga dilakukan diversifikasi vertikal dengan berbagai
jenis ternak. Komoditas unggulan yang utama adalah: kelapa, kakao, pisang dan
ternak.Tanam-tanaman unggulan yang dikembangkan oleh warga Desa Ngis sebagai
berikut:

Tabel 2. jumlah tanaman unggulan yang diusahakan warga Desa Ngis:


Padi 0,5 Ha
Kelapa 151 Ha
Kakao 40 Ha
Pisang 55 Ha
Aren/ Enau 20 Ha
Tanaman lainnya (jeruk, kopi,
mangga, rambutan,durian dan 15 Ha
lainnya)

Disamping kegiatan budidaya tanaman, penduduk desa juga mengembangkan


beragam usaha ternak dengan sistem integrasi tanaman-ternak, terutama di tegalan,
pekarangan dan kebun. Ternak yang dikembangkan meliputi: Sapi, kambing, babi, ayam,
itik, lebah madu, dan jenis ternak lainnya.

Tabel 3. Beragam Jenis ternak yang diusahakan warga (data ternak 2015):
1 Sapi 327 Ekor
2 Babi 1.339 Ekor
3 Ayam Buras 5.900 Ekor
4 Ayam Ras 5000 Ekor
5 Kambing 31 Ekor
6 Lebah madu 600 Glodog dan Stup

Pengelolaan lahan tegalan ini dilaksanakan oleh petani dalam wadah kelembagaan
kelompok-kelompok tani ternak yang bernaung di dalam Gabungan Kelompok Tani
(Gapoktan) yang bernama Wana Sari. Pengelolaan ternak lebah madu dilakukan oleh
masyarakat sehingga Mata pencaharian penduduk Desa Ngis bervariasi. Desa Ngis
memiliki penduduk 2415 jiwa terdiri dari 1115 jiwa laki-laki dan 1300 perempuan dengan
jumlah KK seluruhnya 222 KK. Penduduk tersebar di tiga banjar dinas (BD) yaitu di BD
Banjar Dinas Kajanan: 786 jiwa, Banjar Dinas Kelodan : 815 jiwa dan Banjar Dinas
Pekarangan : 814 jiwa, dengan mata pencaharian sebagai berikut: (data kependudukan
tahun 2015)
Tabel 4. Mata Pecaharian Penduduk Desa Ngis

No Alamat Petani/ Pekebun Buruh Swasta Peternak PNS Jumlah

1 BD. Kajanan 251 23 213 9 26 522


2 BD. Kelodan 183 22 203 7 20 435
BD.
3 174 13 190 4 24 405
Pekarangan
Jumlah 608 59 606 20 70 1362

Dari tabel 4 diatas nampak bahwa penduduk yang bekerja pada sektor pertanian
(sebagai petani, peternak, buruh tani ternak dan bangunan) mencapai 68%. Rata-rata
pendapatan warga pada sektor ini mencapai kurang lebih satu juta rupiah perbulan.
Penduduk yang bekerja sebagai pegawai swasta ,serta PNS mencapai jumlah 32%. Rata-
rata pendapatan warga pada sektor swasta dan PNS ini mencapai lebih dari satu juta
rupiah perbulan. Pendapatan rata-rata penduduk desa Ngis saat ini telah mencapai di atas
satu juta dua ratus ribu rupiah perbulan. Dari data tersebut dapat berarti bahwa tantangan
pembangunan ekonomi Desa Ngis adalah membangun strategi untuk dapat meningkatkan
pendapatan kelompok petani dan buruh agar dapat setara dengan pendapatan swasta dan
PNS di masa yang akan datang.
Pendidikan penduduk pada berbagai tingkat pendidikan sudah mencapai
kemajuan. Demikian juga sarana dan prasarana pendidikan sudah semakin memadai
meskipun masih cukup banyak memerlukan tambahan perlengkapan karena tuntutan
kemajuan teknologi. Pendidikan yang ada di Desa Ngis antara lain sebagai berikut (data
Desember 2016) :

Tabel 5. Kondisi pendidikan di Desa Ngis


Jenis
Volume Jumlah murid Jumlah guru
Pendidikan
PAUD 2 unit 54 6 orang
TK 2 unit 68 6 orang
SD 3 unit 125 19 orang

Tabel 6. Tingkat pendidikan penduduk yang tamat sekolah formal sebagai berikut:
No Alamat Tidak/Blm Belum Tamat SD SMP SLTA/ P Jumlah
Sekolah SD/Sederajat T
Sederajat

1 BD. 186 112 322 119 143 26 908


Kajanan
2 BD. 149 97 313 118 146 36 859
Kelodan
3 BD. 276 111 377 98 174 27 1063
Pekarangan
Jumlah 611 320 101 335 463 89 2830
2

Penduduk desa Ngis yang menyelesaikan pendidikan tingkat perguruan tinggi


mencapai 9%, dan yang menyelesaikan pendidikan pada tingkat SLTA sebanyak 26%.
Kondisi ini masih sangat perlu ditingkatkan sehingga tercipta SDM yang lebih berkualitas
untuk mewujudkan pembangunan desa yang lebih baik ke depan.

Dalam bidang penyelenggaraan kegiatan kesehatan masyarakat, desa Ngis


mengelola program kegiatan sebagai berikut:

Tabel 7. Kegiatan kesehatan masyarakat Desa Ngis :


Program Kegiatan Jumlah kader Keterangan
Kader Desa Siaga 2 Kader sudah dilatih Kader

Kader Posyandu 15 Kader sudah dilatih Desa


Siaga
dan Kader Posyandu mendapat insentive yang dibayar oleh pemerintah desa. Dalam
meningkatkan kualitas kader kesehatan dalam melaksanakan tugas-tugas operasionalnya
sangat dibutuhkan pelatihan ketrampilan yang berkelanjutan.
Sebagai pendukung program kegiatan tersebut di atas tersedia prasarana dan
sarana umum kesehatan yaitu : satu unit Puskesmas Pembantu dengan satu orang tenaga
bidan, satu unit posyandu balita di Banjar Dinas Kajanan dan Kelodan dan unit Posysndu
Balita di Banjar Dinas Pekarangan. Untuk MCK yaitu WC umum dan permandian umum
di setiap wilayah banjar dinas. Wc Umum dan permandian umum yang ada kodisinya
kurang layak dan perlu untuk direhabilitasi. Fasilitas pendukung program kesehatan di
tiap rumah tangga cukup banyak yang kondisinya masih kurang memadai. Jumlah
rumah tangga (RT) yang tidak memiliki jamban/ WC ada sekitar 20 RT yang letak
rumahnya di pinggiran desa. Jumlah rumah tangga yang menggunakan air sumur sebagai
sumber air bersih Non-PDAM ada sekitar 10 RT. Hal ini memerlukan perhatian semua
pihak dalam upaya meningkatkan standar hidup kesehatan masyarakat desa.Disamping itu
ada tiga Dasa Wisma yaitu Dasa Wisma Banjar Kajanan,Dasa Wisma Banjar Kelodan dan
Dasa Wisma Banjar Pekrangan.
Ekonomi masyarakat desa Ngis banyak digerakkan oleh adanya budaya upacara
yadnya. Untuk dapat membiayai pelaksanaan upacara yadnya maka setiap warga
termotivasi bekerja dan berupaya memupuk pendapatan keluarga. Mata pencaharian
penduduk dominan pada sektor pertanian, peternakan, buruh tani dan ternak juga buruh
bangunan, sebagian kecil atau sekitar 30% bekerja pada sektor swasta dan pegawai
negeri. Akan tetapi dalam usaha untuk peningkatan pendapatan masyarakat sangat perlu
adanya pelatihan-pelatihan dalam budidaya serta sistem pemasaran hasil pertanian. Oleh
karena itu sangat memerlukan perhatian pihak ke tiga dan pemerintah untuk mendorong
ke arah kemajuan karena sektor ini menjadi sektor andalan ekonomi warga. Selain itu
peternakan sapi, babi, kambing, memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam
memacu pertumbuhan ekonomi desa dan meningkatkan pendapatan keluarga petani.
Keamanan dan Ketertiban Desa Ngis telah cukup terkendali. Desa memiliki dua
pleton Linmas / Hansip desa dengan jumlah anggota 31 orang dan juga dua pleton
pecalang desa pekraman. Keanggotaan pecalang dan linmas bersifat rangkap artinya
personelnya sama hanya berganti uniform untuk menunjukkan identitas lembaga yang
berbeda. Namun setelah Kelembagaan Hansip ditiadakan oleh pemerintah, maka tugas-
tugas hansip yang dulu yang masih dibutuhkan oleh warga dalam menjaga keamanan
dapat diambilalih oleh pecalang yang bernaung di bawah desa adat. Linmas dan Pecalang
bekerjasama dengan Babinkamtibmas,Babinsa dan unsur kepolisian dan membentuk
Forum Polisi Masyarakat (Polmas).
Partisipasi masyarakat dalam menyelenggarakan pola pembangunan partisipatif,
maka masyarakat desa Ngis telah mengambil bagian dalam pembangunan. Partisipasi
masyarakat cukup signifikan. Masyarakat desa telah membentuk lembaga pemberdayaan
masyarakat desa (LPMD) dengan tugas fungsi pokok merencanakan, melaksanakan ,
mengawasi, mengevaluasi pembangunan desa. Melalui program PNPM Mandiri
Perdesaaan, desa juga telah membentuk Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD)
beserta unit-unit fungsi keorganisasiannya yang terus dilestarikan keberadaannya
meskipun program PNPM Perdesaan dapat berubah karena kebijakan pemerintah dan
telah ditutup pada tahun 2014 hasil-hasilnya dapat dilestarikan.
Desa Ngis telah melaksanakan musyawarah desa melalui berbagai tahapan
kegiatan dari mulai penggalian gagasan di tingkat kelompok untuk menggagas masa
depan desa (MMDD) dengan menggunakan metode diskusi kelompok dilanjutkan
dengan Musyawarah pada tingkat Banjar Dinas (Dusun) desa sampai pada Desa (Musdes)
tahapan Pra- Musyawarah Pembangunan Desa (Pra-musrenbang) dan Musrenbang Desa
setiap tahun. Hasil dari kegiatan musyarawarah desa tersebut antara lain: jumlah KK
miskin hasil pemetaan swadaya masyarakat, dokumen RPJM Desa dan Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) Desa, Rencana dan Kebijakan Keuangan Desa, serta penampungan
aspirasi masyarakat dalam pembangunan desa. Musyawarah pembangunan desa juga
untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan pembangunan tahun sebelumnya
dan penyusunan rencana pembangunan tahun berikutnya. Partisipasi masyarakat cukup
baik di dalam perencanan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan pemanfaatan hasil-
hasil pembangunan desa.
2. Kondisi Sosial Budaya
Sebagai makhluk sosial, komunitas desa Ngis memiliki ikatan sosial yang kuat
satu sama lain. Ikatan sosial yang kuat itu tercermin dari tumbuhnya kelompok sosial
tradisional yang memiliki ikatan hubungan kekerabatan pada berbagai tingkatan, baik
yang berdasarkan pada hubungan genetis maupun non-genetis. Ikatan Genetis/
berdasarkan keturunan dari unsur laki-laki (purusa) pertama-tama terbentuk pada
keluarga batih (keluarga terkecil). Dari keluarga batih selanjutnya terbentuk ikatan sosial
yang lebih luas yaitu: kumpulan keluarga batih atau sering disebut dengan istilah lokal
Seke Nyama atau ada juga yang menyebutnya dengan istilah sekehe penataran. Dari
beberapa seke nyama dapat membentuk kelompok yang lebih besar yang disebut
Dadia atau Paibon . Unsur yang paling kuat mengikat keluarga batih, seke nyama,
dan kelompok dadia adalah kepercayaan pemujaan kepada leluhur yang sama dari
keturunan laki-laki (purusa). Desa Ngis memiliki 15 keluarga ada cukup banyak sekehe
penataran yang terbentuk karena perkembangan keluarga batih atau Kepala Keluarga
(KK). Seke Nyama atau Penataran di Desa Ngis ada 22 . Dan jumlah Dadia di Desa Ngis
berjumlah 16.
Sebagai makhluk sosial, komunitas Desa Ngis juga mengembangkan kelompok
ikatan gotong royong terutama dalam hal suka-duka dalam pelaksanaan kegiatan upacara
kematian. Kelompok ini selanjutnya disebut kelompok/sekehe Lobong dan sekup yang
lebih besar yaitu Banjar Adat. Ada tiga banjar adat di desa Ngis yaitu: Banjar Adat
Kajanan, Banjar Adat Kelodan dan Banjar Adat Pekarangan. Gabungan dari kelompok
banjar adat ini membentuk satu komunitas yang lebih besar yang disebut desa adat atau
pekraman.Desa Ngis terdiri dari dua Desa Adat/Desa Pakraman yaitu Desa Adat Ngis dan
Desa Adat Pekarangan. Desa Adat Ngis dan Desa Adat Pekarangan adalah dua desa
Adat yang berada pada wilayah Desa Dinas Ngis.Komunitas Desa Adat Ngis dan Desa
Adat Pekarangan memiliki norma-norma sosial yang mengatur pergaulan warga desa.
Norma-norma tersebut bernaung dibawah Nilai-nilai kepercayaan dalam Agama Hindu
yaitu: Tri Hita Karana dan Catur Dresta.
Dalam pelaksanaan atau implementasi sosial kemasyarakatan masing-masing Desa
Adat mempunyai kegiatan yang berbeda dalam pelaksanaan upacara dan upakara sesuai
dengan sima dresta masing-masing.akan tetapi tetap berpedoman pada konsep Agama
Hindu Yaitu Tri Hita Karana.Dimasing-masing Desa Adat terdapat cukup banyak tempat
suci yang merupakan penyungsungan Desa Adat/sering disebut dengan Pura Druwe
Desa. Disamping itu ada kesamaan dalam pelaksanaan upacara dan upakara seperti Hari
Raya Siwa Ratri, Anggara Kasih Kajeng Kliwon, Soma Ribek, Buda Wage Ukir, Buda
Wage Kelau dan Aci Buda Kliwon Pahang dan odalan di masing-masing rumah seluruh
kegiatan kemasyarakatan yang diorganisir desa Adat diatur dengan peraturan yang disebut
Awig-awig Selain kegitan-kegiatan di Desa Adat, juga dilaksanakan kegiatan upacara
dan upakara di Banjar Adat-Banjar Adat yang ada di Desa Ngis.

3. Kondisi Ekonomi
Struktur perekonomian Desa Ngis masih bercorak agraris yang menitik beratkan
pada sektor pertanian. Hal ini didukung oleh penggunaan lahan pertanian mempunyai
porsi yang terbesar sebanyak 70 % dari total penggunaan lahan desa. Pada sektor ini
komoditi yang menonjol sebagai andalan adalah hasil pertanian lahan kering tegalan
berupa Kelapa, pisang, aren, mangga, rambutan, sedangkan hasil pertanian sawah berupa
jagung, kacang tanah dan padi. Sektor peternakan banyak ditekuni penduduk karena
pertanian bersifat terintegrasi yaitu Integrasi tanaman - ternak. Ternak yang dominan
dikembangkan penduduk adalah sapi, babi, ayam, lebah madu dan juga ternak kambing.
Beberapa sektor ekonomi yang tergolong economic base dan menonjol di samping
sektor pertanian adalah, perdagangan, industri rumah tangga dan pengolahan hasil
pertanian.
Kegiatan pada sektor industri rumah tangga terdapat pengolahan hasil pertanian,
kerajinan anyaman ata,tikar,bambu. Disamping itu ada juga sektor perdagangan yaitu
usaha perdagangan kelapa hasil perkebunan.
Kegiatan pada sektor jasa yang menonjol adalah tumbuhnya lembaga/institusi
keuangan mikro berupa Koperasi, sebagai pendukung ekonomi desa. Hal ini diharapkan
akan membawa dampak positif dalam perkembangan ekonomi desa secara keseluruhan.

4. Kondisi Kelembagaan
Kelembagaan Pemerintahan Desa terdiri dari Pemerintah Desa dan BPD.
Pemerintah Desa dipimpin oleh Perbekel dibantu oleh seorang Sekretarias Desa dengan
lima Kepala Urusan,satu tenaga kontrak dan tiga Klian Banjar Dinas. Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dengan jumlah anggota 7 orang, terdiri dari seorang Ketua,
satu orang wakil ketua, satu orang sekretaris dan empat orang anggota. Pengaturan
strutur oragnisasi pemerintah desa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang pelaksanaan UU 6 tahun 2014 tentang desa akan disesuaikan kemudian.
Dalam hal mewadahi partisipasi masyarakat menyelenggarakan pola pembangunan
yang partisipatif maka telah dibentuk Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)
sebagai induk kelembagaan masyarakat di tingkat desa berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Karangasem Nomor: 09/ 2007 tentang LPM. Anggota LPM berjumlah 22
orang, terdiri dari satu orang ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, 9
Koordinator seksi/ bidang Lembaga LPM terdiri dari 9 bidang/ unit fungsional yang
memiliki tugas fungsi pokok koordinatif dengan lembaga-lembaga masyarakat, yaitu : (i)
unit/seksi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan pemberdayaan
perempuan (gender) yang mengemban kegitan desa berupa 10 program pokok PKK, (ii)
unit/ seksi ekonomi dan koperasi yang membidangi kegiatan lembaga sosial ekonomi dan
koperasi di desa, (iii) unit/ seksi pembangunan prasarana, sarana perdesaan dan
lingkungan hidup, (iv) seksi yang membidangi kesehatan masyarakat, kemiskinan dan
PMS yang mengemban tugas kegiatan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, (v)
seksi yang membidangi pendidikan luar sekolah meliputi: penyelenggaraan kegiatan
pendidikan dan latihan : Paud, TK, Ketrampilan, dan melakukan koordinasi dengan
komite sekolah, (vi) seksi yang membidangi keamanan dan ketertiban
masyarakat(Linmas), (vii) seksi yang membidangi kegiatan karang taruna, pemuda dan
olah raga sesuai dengan peraturan pemerintah tentang karang taruna, (viii) seksi yang
membidangi kegiatan sosial, budaya dan keagamaan masyarakat termasuk pariwisata
(sosbudpar), mengemban tugas kegiatan gerakan penanggulangan kemiskinan,
penyandang masalah sosial serta kaum disabilitas, program kegiatan yang berkaitan
dengan masalah kemiskinan, kegiatan kepariwisataan, kegiatan budaya, dan kegiatan
agama, (ix) seksi yang membidangi data, informasi dan komunikasi (Kominfo) termasuk
kelompok informasi masyarakat (KIM).
Lembaga ekonomi keuangan yang ada meliputi: LPD Desa adat Ngis dan Desa
Adat pekarangan, CBD Desa Adat Ngis dan Desa Adat Pekarangan, Bumdes Ngis,
Gapoktan, dan 1 lembaga Koperasi(yaitu: Koperasi Putra Mandiri. Lembaga-lembaga
tersebut melakukan koordinasi secara intensif dengan Seksi/ bidang Ekonomi-Koperasi di
LPM dalam rangka membangun komunikasi yang efektif untuk meningkatkan partisipasi
dalam pembangunan desa. Oleh karenanya keberadaan Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes)
dan Pusat Pelatihan Penyuluhan Perdesaan (P4S) sangat penting guna dapat memajukan
lembaga-lembaga tersebut.
Lembaga sosial budaya keagamaan juga mengalami pertumbuhan dan
perkembangan di desa Ngis seperti: tumbuhnya kelompok seke nyama atau dadia alit dan
paibon disamping telah berkembangnya banjar adat dan desa adat. Sekehe/ kelompok
kesenian yang telah berkembang seperti seke angklung, , sekehe gong desa adat, seke
santi/ seke kidung, seke Teruna-Teruni banjar adat dan desa adat, seke pemangku, seke
pecalangDalam bidang pembangunan kesehatan masyarakat dan penanggulangan
kemiskinan warga juga telah terbentuk forum desa siaga aktif, kelompok kader Posyandu,
kelompok KB, GSIB, kelompok-kelompok atau kelembagaan masyarakat tersebut
merupakan aset desa yang sangat berharga dan merupakan modal dasar dalam
pembangunan desa.

5. Kondisi Musim
Musim merupakan suatu keadaan cuaca atau kejadian lainnya dengan intensitas
tinggi yang terjadi secara berpola pada setiap kurun waktu tertentu, suatu contoh musim
hujan, musim kering, musim buah, dan sebagainya. Peta kalender musim sangat penting
artinya untuk melihat perubahan aktivitas penduduk dan produktivitas kerja. Hasil
pengamatan musim di Desa Ngis tercantum pada Tabel di bawah ini, yang secara ringkas
diurai sebagai berikut:
Musim Bulan
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
1
Hujan
Tanam padi sawah
Tanam jagung +Kc tanah di sawah
Panen Pisang
Panen Kelapa
Panen Nira Aren (Tuak)
Pengolahan hasil pertanian,
Upacara Dewayadnya Usaba Dalem +
Sambah + Ngepitu, dan Upacara Ngaben
Musim membuat bangunan/ konstruksi

Aktivitas penduduk dipengaruhi juga oleh musim. Pada musim hujan, penduduk
yang berusaha di sektor pertanian banyak memanfaatkan waktunya untuk bercocok tanam
di tegalan terutama, demikian juga di sawah. Sekitar 4 bulan musim hujan kegiatan
sektor pertanian akan meningkat. Sedangkan pada musim kemarau kegiatan
pembangunan fisik banyak menyerap tenaga kerja buruh.
Aktivitas warga desa ngis dalam pelaksanaan upacara yadnya hampir terjadi
sepanjang tahun. Upacara Ngaben jatuh pada bulan Juli Agustus. Upacara Dewa
Yadnya yang utama yaitu: Ngepitu pada bulan januari, upacara Nyepi pada bulan maret-
april, upacara Ngusaba Dalem jatuh pada bulan april, Ngusaba Desa/ Sambah pada
bulan Agustus. Pada waktu-waktu pelaksanaan upacara yadnya kebutuhan masyarakat
meningkat untuk konsumsi upacara, sehingga pengeluaran masyarakat juga meningkat
tajam, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa upacara yadnya merupakan penggerak
sektor-sektor ekonomi.
BAB III

TEMUAN MASALAH DAN PEMECAHAN

A. Temuan Masalah
Masalah yang ditemukan saat KKN

Pembiayaan dan Pelaksanaan Program kegiatan di masing-msing bidang di


Pemerintahan Desa seperti program Opersional Pemerintahan, Pembangunan Infrastuktur
Desa, Pemberdayaan dan Pembinaan Masyarakat di suatu Desa tertentu sudah diatur dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Bupati. Kegiatan tersebut pastinya
membutuhkan biaya atau anggaran yang sudah di program atau direncanakan dalan APBDes
(Anggaran Pendapatan Belanja Desa) setiap tahunnya. Anggaran yang sudah dirinci di dalam
RAB (Rancangan Anggaran Biaya), harus direalisasikan sesuai jumlah biaya atau Pagu
Anggaran sesuai APBDes yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan. Supaya anggaran
tersebut bisa dicairkan maka pelaksana kegiatan di masing-masing kegiatan harus diwajibkan
membuat Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk diajukan ke Bendahara Desa. SPP
tersebut akan menjadi pedoman bagi Bendahara Desa dalam proses pencairan dana sesuai
jumlah yang dilaporkan.

Dalam era kemajuan teknologi yang semakin maju, Pemerintahan Desa dimanapun itu
harus mengikuti kemajuan tersebut supaya tidak ketinggalan. Salah satu program software
yang sudah muncul adalah Sistem Keuangan Desa (SisKeuDes). Pemerintahan Desa di tuntut
supaya adminintrasi tentang perencanaan dan pengelolaan keuangan harus menggunakan
sistem software tersebut. Perencanan dan pengelolaan keuangan tersebut salah satunya adalah
pembuatan Surat Permintaan Pembayaran (SPP). SPP di dalam sistem tersebut dibagi
menjadi tiga jenis yaitu : SPP Panjer, SPP Definitif dan SPP Pembiayaan. Sebelum
memasukan data ke software SisKeuDes harus mempersiapkan SPP yang dibuat secara
manual baik diketik ataupun di tulis supaya data yang masuk benar dan tepat.

Di lokasi KKN saya yaitu di Desa Ngis menemukan suatu masalah yang belum bisa
dipecahkan oleh operator SisKeuDes Desa Ngis. Banyak SPP dari masing pelakasana
Kegiatan masuk dan belum diinput. Sehingga menyebabkan operator tersebut kebingungan
dan mengakibatkan banyak kesalahan penginputan data kesistem tersebut.

B. Pemecahan Masalah

Dalam memcahkan masalah tersebut saya membantu operator SisKeuDes Desa Ngis
membuat blangko SPP Global setiap Kegiatan, sebelum di input ke dalam sistem. SPP Global
ini akan lebih mempermudah dan mempercepat penginputan karena Dana atau Anggaran
yang ingin dicairkan atau direalisasikan di kelompokan menjadi satu tabel atau tidak terpisah-
pisah sesuai dengan bidang dan kegiatan yang dilaksanakan. Dalam Penginputan cukup
hanya melihat satu tabel yang didalamnya sudah ada rincian seperti uraian, waktu, pendanaan
(permintaan maupun pengeluaran Dana) dan Saldo (sisa Dana) sesuai kegiatan.
Contoh.
BLANGKO
SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP) GLOBAL
KEGIATAN

JML.
TGL PAGU PENCAIRAN PERMINTAAN SALDO/SIS
TGL. SAMPAI
NO KEGIATAN URAIAN PENCAIRAN ANGGARAN YANG LALU SEKARANG A DANA
SPP SAAT INI
SPP (RP) (RP) (RP) (RP)
(RP)
1 Kegiatan...... Belanja......
Belanja......
BelanjaDst.

2 Kegiatan..... Belanja.....
Belanja.....
BelanjaDst.

3 Kegiatan Dst. BelanjaDst.


BAB IV
PENUTUP

A. SIMPULAN

Kesimpulan yang dapat saya tarik dari pemecahan masalah di atas adalah sebagai
berikut:

1. Blanko yang dibuat dapat membatu mempercepat dan mempermudah operator


SisKeuDes Desa Ngis dalam menginput data ke Software.

2. Data yang di input terurut dengan rapi sesuai dengan waktu pada software SisKeuDes

B. SARAN

Berdasarkan simpulan tersebut di atas penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Dari segi penguasaan alat tekhnologi diharapkan semua pegawai menguasai sedikit
tidaknya alat teknologi supaya mempermudah dan mempercepat pengerjaan
administrasi desa.

2. Dari segi kesiapan belajar diharapkan semua pegawai siap untuk belajar alat teknologi

3. Bagi mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selanjutnya agar lebih
kritis dan peka terhadap lingkungan di lokasi KKN dimanapun berada supaya
mendapatkan ide program yang lebih bermanfaat bagi pembangunan desa setempat.

4. Agar peran dosen lebih di tingkatkan dalam membimbing mahasiswa dalam KKN.
LAMPIRAN

Lampiran A.

SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP) GLOBAL


KEGIATAN
Lampiran B.

Pendampingan dan pelatihan program kerja pembuatan Surat Permintaan


Pembayaran
LAPORAN KEGIATAN HARIAN
MAHASISWA KKN UNIVERSITAS WARMADEWA

NAMA : Ni Made Sukayani


NPM : 143312132
DESA : NGIS
KECAMATAN : MANGGIS
KAB./KOTA : KARANGASEM

HARI/TGL NAMA KEGIATAN PARA


F
Senin, Acara pembukaan KKN di kantor Bupati Karangasem
Matur piuning di pura sekitaran desa ngiis dan
31 juli 2017
padmasana posko

Selasa, Melakukan kegiatan bersih-bersih diposko dan


sekitaran posko beserta persiapan menjalankan
1 Agustus 2017
program kerja
Datang ke sekolah SD 1 dan 3 desa Ngiis dalam
rangka memberikan surat permohonan ijin kepada
kepala sekolah agar diberikan waktu
mensosialisasikan salah satu program kerja kepada
adik-adik di SD 1 dan 3 desa Ngiis.
Mendata adik-adik yang akan berpartisipasi dalam
program tari tersebut.
Dilanjutkan dengan memberikan surat undangan
kepada ketua pemuda Banjar Kaja untuk ikut serta
berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong yang
akan diadakan mahasiswa/i KKN.
Melakukan kegiatan persembahyangan rutin.
Rabu, Membantu pemasangan atribut seperti pemasangan
2 Agustus 2017 bendera untuk menghias kantor desa Ngis dibantu
dengan kepala desa serta pegawai kantor desa dalam
rangka menyambut peringatan hari kemerdekaan
Indonesia yang ke-72
Gotong royong (ngayah) untuk bersih-bersih di area
lingkungan pura bersama pemuda dan pemudi STT
serta masyarakat Desa Ngis di Pura Puseh Desa Ngis
dalam rangka Aci Puseh di Pura Puseh Desa Ngis.
Kamis, Gotong royong (ngayah) bersih-bersih di pura dan
3 Agustus 2017 lingkungan pura bersama Perbekel dan masyarakat
Desa Ngis dalam rangka menyambut odalan aci Puseh
Desa Ngis
Jumat, Kelanjutan kegiatan gotong royong (ngayah) yang

4 Agustus 2017 dilakukan hari Kamis, 3 Agustus 2017 yang bertujuan


untuk bersih-bersih di area lingkungan pura bersama
pemuda dan pemudi STT serta masyarakat Desa Ngis
di Pura Puseh Desa Ngis dalam rangka Aci Puseh di
Pura Puseh Desa Ngis.
Sabtu, Mengenalkan salah satu program dan memberikan

5 Agustus 2017 pelatihan program tari tradisional bali yang telah


disosialisasikan ke masing-masing sekolah

Minggu, Melakukan kegiatan gotong royong di area posko dan


sekitaran lingkungan posko
6 Agustus 2017 Melakukan persembahyangan rutin setiap hari

Senin, Sembahyang bersama di pura puseh desa dalam rangka


odalan Aci Puseh Desa Ngis
7 Agustus 2017

Selasa, Melakukan persembahyangan bersama di pura puseh


desa dalam rangka Aci Puseh Desa Ngis
8 Agustus 2017

Rabu, Membantu menjadi MC dalam rangka penutupan


PORSENIDES Ngis yang dihadiri oleh Camat Manggis
9 Agustus 2017
beserta rekan-rekan lainnya
Kamis, Gotong royong disekitaran kantor desa berserta posko
Menganalisis masalah dikantor desa tentang kegiatan
10 Agustus 2017 operator SisKeuDes

Jumat, Membersihkan area posko


Datang kelapangan dan menyaksikan adik-adik sd
11 Agustus 2017 lomba gerak jalan

Sabtu, Mendampingi lomba gerak jalan


Ngayah di pura puseh desa, desa ngiis
12 Agustus 2017 Mendampingi program nari

Minggu, Mengadakan kegiatan bersih-bersih di area posko


Rapat bersama membahas persiapan lomba 17 Agustus
13 Agustus 2017

Senin, Melakukan program utama yaitu sensus


Mendampingi dan melatih pembuatan SPP Global
14 Agustus 2017

Selasa, Melakukan kegiatan sensus


Kunjungan dari dospem ke posko KKN desa ngis untuk
15 Agustus 2017 mengevaluasi prker kelompok maupun individu
sekaligus memberikan masukan tentang kekurangan
proker selama program berjalan agar dapat diperbaiki.
Melakukan rapat untuk kemantapan persiapan lomba
maupun kegiatan lainnya untuk hari kemerdekaan 17
Agustus
Rabu, Melakukan program utama yaitu sensus
Mengadakan dan mengikuti kegiatan lomba dalam
16 Agustus 2017 rangka memeriahkan hari kemerdekaan RI, (lomba
klereng, balap karung, makan krupuk, balon
berpasangan, dan lomba mincing botol)
Bersih-bersih di area lapangan yang digunakan untuk
lomba
Kamis, Melakukan program utama yaitu sensus
Kelanjutan memeriahkan hari kemerdekaan RI dengan
17 Agustus 2017 mengadakan lomba (arang koin, dan tarik tambang)
Membagikan hadiah untuk para pemenang lomba
Melakukan kegiatan bersih-bersih di area lapangan
yang digunakan untuk lomba
Jumat, Menjalankan program utama KKn yaitu sensus
penduduk
18 Agustus 2017 Mendampingi program nari

Sabtu, Perayaan hari Saraswati

19 Agustus 2017

Minggu, Gotong royong di area pura puseh dan sepanjang jalan


menuju posko bersama pemudi desa ngiis
20 Agustus 2017

Senin, Menjalankan program utama KKN yaitu sensus

21 Agustus 2017

Selasa, Menjalankan program utama yaitu sensus


kependudukan
22 Agustus 2017

Rabu, Menjalankan program utama yaitu sensus


Mendampingi dan melatih pembuatan Program SPP
23 Agustus 2017 Global

Kamis, Menjalankan program utama yaitu sensus


kependudukan
24 Agustus 2017

Jumat, Menjalankan program kegiatan utama yaitu sensus


kependudukan
25 Agustus 2017

Sabtu, Melakukan kegiatan bersih-bersih posko


Membuat laporan KKN kelompok
26 Agustus 2017

Minggu, Membuat laporan KKN kelompok

27 Agustus 2017
Senin, Membuat laporan KKN individu

28 Agustus 2017
Selasa, Kelanjutan pembuatan laporan KKN individu

29 Agustus 2017

Rabu, Kelanjutan pembuatan laporan KKN individu


Persiapan acara perpisahan
30 Agustus Pengumpulan laporan kelompok

Kamis, Persiapan acara perpisahan


Acara perpisahan
31 Agustus 2017

Karangasem, 31 Agustus 2017


Mengetahui
Kepala Desa,

I Made Parwata

Anda mungkin juga menyukai