NPM : 1433121329
JURUSAN : AKUNTANSI
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2017
LAPORAN INDIVIDU
PENGESAHAN
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, karena atas anugrah-
Nya saya dari Mahasiswa KKN Desa Ngis, Kec. Manggis, Kab. Karangasem dapat
menyelesaikan Laporan Individu KKN ini dengan tepat waktu.
Dalam menyusun Laporan Individu ini, saya menyadar imasih banyak kekurangan
baik dari segi tata bahasa maupun penulisa nkalimatnya. Untuk itu saya sanga tmengharapkan
saran dan kritikan demi kesempurnaan penulisan Laporan Individu ini.
Saya berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi
semua pihak pada umumnya.
Ni Made Sukayani
DAFTAR ISI
Halaman
COVER................................................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iv
B. Tujuan .................................................................................................................. 1
C. Manfaat.................................................................................................................. 2
B. Struktur Organisasi................................................................................................ 5
A. Temuan Masalah....................................................................................................18
B. Pemecahan Masalah.............................................................................................19
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................21
A. SIMPULAN .........................................................................................................21
B. SARAN..................................................................................................................21
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mahasiswa sebagai pelaksana Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak dapat lepas dari
segala kegiatan kemasyarakatan. Salah satu dharma yang wajib untuk dijalankan adalah
Pengabdian Terhadap Masyarakat. Demi menjalakan dharma ketiga tersebut,
Universitas sebagai wadah dari mahasiswa menerapkan program Kuliah Kerja Nyata
(KKN) sebagai aplikasi Pengabdian Mahasiswa terhadap masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan secara menyeluruh baik dibidang
keahlian atau disiplin ilmu pengetahuan untuk menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh di
perguruan tinggi ke dalam wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja
Nyata (KKN) ini merupakan proses yang sangat penting terhadap kelangsungan proses
akhir perkuliahan sebagai salah satu persyaratan kelulusan mahasiswa.
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa sebagai penyelenggara
kegiatan dituntut untuk menemukan permasalahan serta potensi yang ada dilingkungan
masyarakat. Kemudian dengan kemampuan yang dimiliki Mahasiswa dituntut untuk
menyusun program kerja yang mampu memberikan solusi ataupun menyelesaikan
masalah serta mengangkat potensi sesuai dengan bidang ilmu yang dimilikinya.
B. Tujuan KKN
BAB II
ANALISIS SITUASI DESA
A. Topografi dan Sejarah Desa Ngis
Desa Ngis terletak di Kecamatan Manggis Bagian Timur. Secara orbotasi jarak
Desa Ngis dengan Kantor Kecamatan berkisar 7 Km, jarak ke kota kabupaten 22 km,
jarak ke kota provinsi 60 km. Jarak desa ke pasar desa terdekat 7 km, jarak ke pelabuhan
laut terdekat 12 km. Desa Ngis berbatasan dengan desa-desa lain di sekitarnya yaitu:
Desa Ngis memiliki luas wilayah 556,505 ha. Topografi desa sedikit berbukit-
bukit, tanahnya pasir liat sedikit berbatu. Kesesuaian dan pemanfaatan lahan sebagai
berikut:
Tabel 1. Pemanfaatan lahan Desa Ngis :
NO JENIS LAHAN LUAS LAHAN
1 Sawah 0,5 ha
2 Tegalan/ Huma 404,25 ha
3 Pekarangan 15 ha
4 Perkebunan 404,425 ha
5 Kuburan 1 ha
6 Lainnya 23,75 ha
JUMLAH
Desa Ngis sejak menjadi sebuah desa pemerintahan diperkirakan telah ada sebelum
Indonesia merdeka. Sebagai Kepala Desa yang pertama adalah I Made Sergog dan yang
kedua bernama I Gede Seregeg dari tahun 1955 sampai dengan tahun 1977, kemudian
diganti oleh I Ketut Sepel dari tahun 1977 sampai dengan tahun 2002, kemudian diganti
oleh I Ketut Pasek dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2007, kemudian dilanjutkan lagi
oleh I Nengah Sukardana dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012, kemudian diganti
dengan Pj. I Nengah Sukardana selama satu tahun , periode bertugas tahun 2013-
2014,kemudian diganti oleh Pj Putu Eddy Surya Artha periode 2014-2015.Kemudian
barulah dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa Ngis yaitu I Made Parwata dan telah
dilantik oleh Bupati Karangasem pada Tanggal 22 Juni Tahun 2016.Secara Administratif
Desa Ngis terdiri dari 3 (tiga) Banjar Dinas yaitu :
1. Banjar Dinas Kajanan,
2. Banjar Dinas Kelodan,
3. Banjar Dinas Pekarangan.
Masing-masing Banjar Dinas dipimpin oleh Kelian Banjar Dinas.
B. Struktur Organisasi
Desa Ngis, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem
Tabel 3. Beragam Jenis ternak yang diusahakan warga (data ternak 2015):
1 Sapi 327 Ekor
2 Babi 1.339 Ekor
3 Ayam Buras 5.900 Ekor
4 Ayam Ras 5000 Ekor
5 Kambing 31 Ekor
6 Lebah madu 600 Glodog dan Stup
Pengelolaan lahan tegalan ini dilaksanakan oleh petani dalam wadah kelembagaan
kelompok-kelompok tani ternak yang bernaung di dalam Gabungan Kelompok Tani
(Gapoktan) yang bernama Wana Sari. Pengelolaan ternak lebah madu dilakukan oleh
masyarakat sehingga Mata pencaharian penduduk Desa Ngis bervariasi. Desa Ngis
memiliki penduduk 2415 jiwa terdiri dari 1115 jiwa laki-laki dan 1300 perempuan dengan
jumlah KK seluruhnya 222 KK. Penduduk tersebar di tiga banjar dinas (BD) yaitu di BD
Banjar Dinas Kajanan: 786 jiwa, Banjar Dinas Kelodan : 815 jiwa dan Banjar Dinas
Pekarangan : 814 jiwa, dengan mata pencaharian sebagai berikut: (data kependudukan
tahun 2015)
Tabel 4. Mata Pecaharian Penduduk Desa Ngis
Dari tabel 4 diatas nampak bahwa penduduk yang bekerja pada sektor pertanian
(sebagai petani, peternak, buruh tani ternak dan bangunan) mencapai 68%. Rata-rata
pendapatan warga pada sektor ini mencapai kurang lebih satu juta rupiah perbulan.
Penduduk yang bekerja sebagai pegawai swasta ,serta PNS mencapai jumlah 32%. Rata-
rata pendapatan warga pada sektor swasta dan PNS ini mencapai lebih dari satu juta
rupiah perbulan. Pendapatan rata-rata penduduk desa Ngis saat ini telah mencapai di atas
satu juta dua ratus ribu rupiah perbulan. Dari data tersebut dapat berarti bahwa tantangan
pembangunan ekonomi Desa Ngis adalah membangun strategi untuk dapat meningkatkan
pendapatan kelompok petani dan buruh agar dapat setara dengan pendapatan swasta dan
PNS di masa yang akan datang.
Pendidikan penduduk pada berbagai tingkat pendidikan sudah mencapai
kemajuan. Demikian juga sarana dan prasarana pendidikan sudah semakin memadai
meskipun masih cukup banyak memerlukan tambahan perlengkapan karena tuntutan
kemajuan teknologi. Pendidikan yang ada di Desa Ngis antara lain sebagai berikut (data
Desember 2016) :
Tabel 6. Tingkat pendidikan penduduk yang tamat sekolah formal sebagai berikut:
No Alamat Tidak/Blm Belum Tamat SD SMP SLTA/ P Jumlah
Sekolah SD/Sederajat T
Sederajat
3. Kondisi Ekonomi
Struktur perekonomian Desa Ngis masih bercorak agraris yang menitik beratkan
pada sektor pertanian. Hal ini didukung oleh penggunaan lahan pertanian mempunyai
porsi yang terbesar sebanyak 70 % dari total penggunaan lahan desa. Pada sektor ini
komoditi yang menonjol sebagai andalan adalah hasil pertanian lahan kering tegalan
berupa Kelapa, pisang, aren, mangga, rambutan, sedangkan hasil pertanian sawah berupa
jagung, kacang tanah dan padi. Sektor peternakan banyak ditekuni penduduk karena
pertanian bersifat terintegrasi yaitu Integrasi tanaman - ternak. Ternak yang dominan
dikembangkan penduduk adalah sapi, babi, ayam, lebah madu dan juga ternak kambing.
Beberapa sektor ekonomi yang tergolong economic base dan menonjol di samping
sektor pertanian adalah, perdagangan, industri rumah tangga dan pengolahan hasil
pertanian.
Kegiatan pada sektor industri rumah tangga terdapat pengolahan hasil pertanian,
kerajinan anyaman ata,tikar,bambu. Disamping itu ada juga sektor perdagangan yaitu
usaha perdagangan kelapa hasil perkebunan.
Kegiatan pada sektor jasa yang menonjol adalah tumbuhnya lembaga/institusi
keuangan mikro berupa Koperasi, sebagai pendukung ekonomi desa. Hal ini diharapkan
akan membawa dampak positif dalam perkembangan ekonomi desa secara keseluruhan.
4. Kondisi Kelembagaan
Kelembagaan Pemerintahan Desa terdiri dari Pemerintah Desa dan BPD.
Pemerintah Desa dipimpin oleh Perbekel dibantu oleh seorang Sekretarias Desa dengan
lima Kepala Urusan,satu tenaga kontrak dan tiga Klian Banjar Dinas. Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dengan jumlah anggota 7 orang, terdiri dari seorang Ketua,
satu orang wakil ketua, satu orang sekretaris dan empat orang anggota. Pengaturan
strutur oragnisasi pemerintah desa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang pelaksanaan UU 6 tahun 2014 tentang desa akan disesuaikan kemudian.
Dalam hal mewadahi partisipasi masyarakat menyelenggarakan pola pembangunan
yang partisipatif maka telah dibentuk Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)
sebagai induk kelembagaan masyarakat di tingkat desa berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Karangasem Nomor: 09/ 2007 tentang LPM. Anggota LPM berjumlah 22
orang, terdiri dari satu orang ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, 9
Koordinator seksi/ bidang Lembaga LPM terdiri dari 9 bidang/ unit fungsional yang
memiliki tugas fungsi pokok koordinatif dengan lembaga-lembaga masyarakat, yaitu : (i)
unit/seksi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan pemberdayaan
perempuan (gender) yang mengemban kegitan desa berupa 10 program pokok PKK, (ii)
unit/ seksi ekonomi dan koperasi yang membidangi kegiatan lembaga sosial ekonomi dan
koperasi di desa, (iii) unit/ seksi pembangunan prasarana, sarana perdesaan dan
lingkungan hidup, (iv) seksi yang membidangi kesehatan masyarakat, kemiskinan dan
PMS yang mengemban tugas kegiatan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, (v)
seksi yang membidangi pendidikan luar sekolah meliputi: penyelenggaraan kegiatan
pendidikan dan latihan : Paud, TK, Ketrampilan, dan melakukan koordinasi dengan
komite sekolah, (vi) seksi yang membidangi keamanan dan ketertiban
masyarakat(Linmas), (vii) seksi yang membidangi kegiatan karang taruna, pemuda dan
olah raga sesuai dengan peraturan pemerintah tentang karang taruna, (viii) seksi yang
membidangi kegiatan sosial, budaya dan keagamaan masyarakat termasuk pariwisata
(sosbudpar), mengemban tugas kegiatan gerakan penanggulangan kemiskinan,
penyandang masalah sosial serta kaum disabilitas, program kegiatan yang berkaitan
dengan masalah kemiskinan, kegiatan kepariwisataan, kegiatan budaya, dan kegiatan
agama, (ix) seksi yang membidangi data, informasi dan komunikasi (Kominfo) termasuk
kelompok informasi masyarakat (KIM).
Lembaga ekonomi keuangan yang ada meliputi: LPD Desa adat Ngis dan Desa
Adat pekarangan, CBD Desa Adat Ngis dan Desa Adat Pekarangan, Bumdes Ngis,
Gapoktan, dan 1 lembaga Koperasi(yaitu: Koperasi Putra Mandiri. Lembaga-lembaga
tersebut melakukan koordinasi secara intensif dengan Seksi/ bidang Ekonomi-Koperasi di
LPM dalam rangka membangun komunikasi yang efektif untuk meningkatkan partisipasi
dalam pembangunan desa. Oleh karenanya keberadaan Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes)
dan Pusat Pelatihan Penyuluhan Perdesaan (P4S) sangat penting guna dapat memajukan
lembaga-lembaga tersebut.
Lembaga sosial budaya keagamaan juga mengalami pertumbuhan dan
perkembangan di desa Ngis seperti: tumbuhnya kelompok seke nyama atau dadia alit dan
paibon disamping telah berkembangnya banjar adat dan desa adat. Sekehe/ kelompok
kesenian yang telah berkembang seperti seke angklung, , sekehe gong desa adat, seke
santi/ seke kidung, seke Teruna-Teruni banjar adat dan desa adat, seke pemangku, seke
pecalangDalam bidang pembangunan kesehatan masyarakat dan penanggulangan
kemiskinan warga juga telah terbentuk forum desa siaga aktif, kelompok kader Posyandu,
kelompok KB, GSIB, kelompok-kelompok atau kelembagaan masyarakat tersebut
merupakan aset desa yang sangat berharga dan merupakan modal dasar dalam
pembangunan desa.
5. Kondisi Musim
Musim merupakan suatu keadaan cuaca atau kejadian lainnya dengan intensitas
tinggi yang terjadi secara berpola pada setiap kurun waktu tertentu, suatu contoh musim
hujan, musim kering, musim buah, dan sebagainya. Peta kalender musim sangat penting
artinya untuk melihat perubahan aktivitas penduduk dan produktivitas kerja. Hasil
pengamatan musim di Desa Ngis tercantum pada Tabel di bawah ini, yang secara ringkas
diurai sebagai berikut:
Musim Bulan
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
1
Hujan
Tanam padi sawah
Tanam jagung +Kc tanah di sawah
Panen Pisang
Panen Kelapa
Panen Nira Aren (Tuak)
Pengolahan hasil pertanian,
Upacara Dewayadnya Usaba Dalem +
Sambah + Ngepitu, dan Upacara Ngaben
Musim membuat bangunan/ konstruksi
Aktivitas penduduk dipengaruhi juga oleh musim. Pada musim hujan, penduduk
yang berusaha di sektor pertanian banyak memanfaatkan waktunya untuk bercocok tanam
di tegalan terutama, demikian juga di sawah. Sekitar 4 bulan musim hujan kegiatan
sektor pertanian akan meningkat. Sedangkan pada musim kemarau kegiatan
pembangunan fisik banyak menyerap tenaga kerja buruh.
Aktivitas warga desa ngis dalam pelaksanaan upacara yadnya hampir terjadi
sepanjang tahun. Upacara Ngaben jatuh pada bulan Juli Agustus. Upacara Dewa
Yadnya yang utama yaitu: Ngepitu pada bulan januari, upacara Nyepi pada bulan maret-
april, upacara Ngusaba Dalem jatuh pada bulan april, Ngusaba Desa/ Sambah pada
bulan Agustus. Pada waktu-waktu pelaksanaan upacara yadnya kebutuhan masyarakat
meningkat untuk konsumsi upacara, sehingga pengeluaran masyarakat juga meningkat
tajam, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa upacara yadnya merupakan penggerak
sektor-sektor ekonomi.
BAB III
A. Temuan Masalah
Masalah yang ditemukan saat KKN
Dalam era kemajuan teknologi yang semakin maju, Pemerintahan Desa dimanapun itu
harus mengikuti kemajuan tersebut supaya tidak ketinggalan. Salah satu program software
yang sudah muncul adalah Sistem Keuangan Desa (SisKeuDes). Pemerintahan Desa di tuntut
supaya adminintrasi tentang perencanaan dan pengelolaan keuangan harus menggunakan
sistem software tersebut. Perencanan dan pengelolaan keuangan tersebut salah satunya adalah
pembuatan Surat Permintaan Pembayaran (SPP). SPP di dalam sistem tersebut dibagi
menjadi tiga jenis yaitu : SPP Panjer, SPP Definitif dan SPP Pembiayaan. Sebelum
memasukan data ke software SisKeuDes harus mempersiapkan SPP yang dibuat secara
manual baik diketik ataupun di tulis supaya data yang masuk benar dan tepat.
Di lokasi KKN saya yaitu di Desa Ngis menemukan suatu masalah yang belum bisa
dipecahkan oleh operator SisKeuDes Desa Ngis. Banyak SPP dari masing pelakasana
Kegiatan masuk dan belum diinput. Sehingga menyebabkan operator tersebut kebingungan
dan mengakibatkan banyak kesalahan penginputan data kesistem tersebut.
B. Pemecahan Masalah
Dalam memcahkan masalah tersebut saya membantu operator SisKeuDes Desa Ngis
membuat blangko SPP Global setiap Kegiatan, sebelum di input ke dalam sistem. SPP Global
ini akan lebih mempermudah dan mempercepat penginputan karena Dana atau Anggaran
yang ingin dicairkan atau direalisasikan di kelompokan menjadi satu tabel atau tidak terpisah-
pisah sesuai dengan bidang dan kegiatan yang dilaksanakan. Dalam Penginputan cukup
hanya melihat satu tabel yang didalamnya sudah ada rincian seperti uraian, waktu, pendanaan
(permintaan maupun pengeluaran Dana) dan Saldo (sisa Dana) sesuai kegiatan.
Contoh.
BLANGKO
SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP) GLOBAL
KEGIATAN
JML.
TGL PAGU PENCAIRAN PERMINTAAN SALDO/SIS
TGL. SAMPAI
NO KEGIATAN URAIAN PENCAIRAN ANGGARAN YANG LALU SEKARANG A DANA
SPP SAAT INI
SPP (RP) (RP) (RP) (RP)
(RP)
1 Kegiatan...... Belanja......
Belanja......
BelanjaDst.
2 Kegiatan..... Belanja.....
Belanja.....
BelanjaDst.
A. SIMPULAN
Kesimpulan yang dapat saya tarik dari pemecahan masalah di atas adalah sebagai
berikut:
2. Data yang di input terurut dengan rapi sesuai dengan waktu pada software SisKeuDes
B. SARAN
Berdasarkan simpulan tersebut di atas penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Dari segi penguasaan alat tekhnologi diharapkan semua pegawai menguasai sedikit
tidaknya alat teknologi supaya mempermudah dan mempercepat pengerjaan
administrasi desa.
2. Dari segi kesiapan belajar diharapkan semua pegawai siap untuk belajar alat teknologi
3. Bagi mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selanjutnya agar lebih
kritis dan peka terhadap lingkungan di lokasi KKN dimanapun berada supaya
mendapatkan ide program yang lebih bermanfaat bagi pembangunan desa setempat.
4. Agar peran dosen lebih di tingkatkan dalam membimbing mahasiswa dalam KKN.
LAMPIRAN
Lampiran A.
19 Agustus 2017
21 Agustus 2017
27 Agustus 2017
Senin, Membuat laporan KKN individu
28 Agustus 2017
Selasa, Kelanjutan pembuatan laporan KKN individu
29 Agustus 2017
I Made Parwata