Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BUBUTAN
Jl. Congot Km.17 Ds.Bubutan, Kec.Purwodadi, Kab.Purworejo
Email: pkmbbtn@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBENTUKAN KADER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUBUTAN

A. PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan yang dapat di jangkau oleh remaja,
menyenangkan, menerima remaja dengan tangan terbuka, menghargai remaja,
menjaga kerahasiaan, peka akan kebutuhan terkait dengan kesehatan kepada
remaja yang mengakses semua golongan remaja, dapt di terima, sesuai
komprensif, efektif dan efesien.
Menurut World Hearth Organization (WHO) yang termasuk dalam
kelompok remaja adalah mereka yang berusia 10-19 tahun, dan secara
demografis kelompok remaja di bagi menjadi kelompok usia 10-14 tahun dan
kelompok usia 15-19 tahun. Sementara undang-undang No.23 tahun 2002
tentang perlindungan anak pengelompokkan setiap orang yang berusia sampai
18 tahunsebagai anak sehingga berdasarkan undang-undang ini sebagian
besar remaja termasuk dalam kelompok anak. Berdasarkan data proyeksi
penduduk sekitar 18,3 % dari total penduduk atau sekitar 43 juta jiwa.
Berdasarkan populasi kelompok usia remaja dapat dimaknai sebagai
aset dan potensi bangsa dimasa depan. Namun demikian, untuk dapat
mewujutkan harapan tersebut, Negara dan masyarakat harus dapat menjamin
agar remaja Indonesia mampu tumbuh dan berkembang secara positif dan
terbebas dari berbagai permasalahan yang mengancam. Upaya untuk dapat
mewujutkan cita-cita tersebut tidaklah mudah. Pentingnya remaja sebagai aset
masa depan peradapan manusia ditunjukkan dengan adanya beberapa
indicator yang di tetapkan persatuan bangsa-bangsa(PBB) sebagai milenium
development goals yang berkaitan langsung dengan remaja dan orang muda.
Indicator tesebut adalah tingkat melek huruf pada penduduk usia 15-24
tahun, proporsi penduduk usi 15-24 tahun yang mengetahui komprensif
tentang HIV-AIDS dan rasio partisiasi sekolah anak usia 1014 tahun yang
tidak yatim piatu di bandingkan dengan yatim piatu.

B. LATAR BELAKANG
Kesehatan reproduksi mendapat perhatian khusus secara global sejak
dikemukakannya isu tersebut dalam Konferensi Internasional tentang
kependudukan dan pembangunan Internasional Conference On Population and
Development ( ICPD ) di Cairo, Mesir padatahun 1994.
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang
menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.
Pengertian sehat disini tidak semata- mata berarti bebas penyakit atau bebas
dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural.
Remaja seringkali kekurangan informasi dasar mengenai kesehatan
reproduksi, keterampilan menegosiasikan hubungan seksual, dan akses
terhadap pelayanan kesehatan reproduksi remaja yang terjangkau serta
terjamin kerahasiaannya. Oleh karena itu, remaja perlu mengetahui kesehatan
reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi
serta faktor yang ada di sekitarnya melalui penyuluhan kepada remaja yang
ada di sekolah terkhususnya sekolah SMP sebagai prsoses transisi dari anak
ke dewasa. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap
dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reprduksinya.

C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dibentuknya kader kesehatan reproduksi remaja diharapkan
kader mampu memahami pengetahuan dasar kesehatan reproduksi
pada remaja dan aspek yang terkandung di dalamnya serta melakukan
pendampingan kepada remja beserta masalah yang dialaminya.
b. Tujuan Kegiatan
Setelah terbentuknya kader kesehatan reproduksi remja diharapkan
seluruh kader kesehatan mampu :
1) Mengenal sistem, proses dan fungsi alat reproduksi (aspek tumbuh
kembang remaja)
2) Mengetahui cara menjaga kebersihan organ reproduksi remaja
3) Mengetahui penyakit menular seksual
4) Mengetahui pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
5) Mengetahui kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya
6) Melakukan pendampingan remaja beserta masalah yang dialaminya
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
a. Kegiatan Pokok
Memberikan informasi dan pendidikan kepada kader agar remaja memiliki
pemahaman yang benar mengenai kesehatan reproduksinya
b. Rincian Kegiatan
1) Sistem, proses dan fungsi alat reproduksi (aspek tumbuh kembang
remaja)
2) Cara menjaga kebersihan organ reproduksi remaja
3) Penyakit menular seksual
4) Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
5) Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya
E. SASARAN
10 kader kesehatan reproduksi remaja di desa Karangsari Kecamatan
Purwodadi Kabupaten Purworejo
F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Jadwal
No Uraian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pembentukan
kader
1. kesehatan
reproduksi
remaja
Pelatihan
2. kader
kesehatan
reproduksi
remaja
Pendampingan
3 remaja oleh
kader
Lomba
Pembuatan
makalah
4 tentang
kesehatan
reproduksi
remaja

G. SUMBER PEMBIAYAAN
Kegiatan ini dibiayai oleh Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) Tahun
Anggaran 2017
H. EVALUASI DAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi dilakukan oleh Upaya KIA/KB dengan melibatkan Upaya Promkes
terhadap pelaksanaan kegiatan
I. PENCATATAN ,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Laporan Pelaksanaan kegiatan dilaporkan melalui :

a.Buku Harian Kegiatan UKM

b.Buku Notulen Kegiatan UKM

Kepala UPT Puskesmas Bubutan

Dr. RIYO SUHARDONO


Pembina
NIP. 19710418 200312 1 005

Anda mungkin juga menyukai