Anda di halaman 1dari 8

1.

Hak asasi manusia dalam linkungan masyarakat (pemberian BLSM)

Logika kenaikan harga BBM versus pemberian BLT (BLSM) sama sekali bertentangan, serta tak
ada korelasi, kompatibilitas, atau kesesuaiannya. Karena itulah, banyak nada peyoratif ditujukan
pada pemerintah atau petinggi partai berkuasa, yang mengatakan bahwa jika ada pihak-pihak
yang mengkritik kebijakan BLT maka dia tidak prorakyat.

3. hak asasi manusia dalam linkungan masyarakat

David T Ellwood (2013), dari Harvard School of Government, AS, mengatakan, program seperti
pemberian kupon atau uang tunai kepada masyarakat miskin tidak akan dapat menstimulasi
pekerjaan dan keterampilan baru. Pemerintah hendaknya fokus pada stimulasi penciptaan
lapangan kerja baru. Juga memberikan pelatihan-pelatihan pada masyarakat yang sesuai dengan
kebutuhan industri di Indonesia.

3. Kemiskinan yang melanda suatu negara merupakan sebuah penyakit yang sangat sulit
dientaskan tanpa adanya pertolongan dari negara lain.

Sejak 2000, semua negara anggota PBB memiliki kesepakatan yang dituangkan dalam
Milleneum Development Goals (MDGs). Salah satu tujuan utamanya adalah pengurangan angka
kemiskinan menjadi separuh pada 2015. Kemudian, sebuah pertanyaan besar yang menyoal
bagaimana target itu bisa terpenuhi pun mengemuka. Pertanyaan ini memang sudah sewajarnya
diungkapkan mengingat kondisi dan kapasitas APBN Indonesia yang kurang mumpuni.
4. hak asasi manusia dalam lingkup masyarakat

BLT pada kasus 2012 juga dikucurkan pemerintah dari utang meski dalam kasus rencana BLT
2013 pemerintah menolak bahwa itu akan bersumber dari utang. Namun, kita kurang yakin
memiliki dampak positif bagi pengentasan kemiskinan.
5. hak asasi ,manusia dalam linkup masyarakat selasa, 18 Juni 2013, 15:49

Bantuan langsung tunai pada 2013 lalu.


VIVAnews - Menteri Keuangan, Chatib Basri, Selasa 18 Juni 2013, menyatakan pencairan Bantuan Langsung
Sementara Masyarakat (BLSM) akan dilakukan pada Juli 2013 untuk dua bulan langsung.
6. hak asasi ,manusia dalam linkup masyarakat kamis, 4 Juli 2013, 21:44

Ratusan warga antri menerima dana BLSM.


VIVAnews - Penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) kembali salah sasaran. Hampir 50
persen kepala keluarga di dusun Carikan, desa Mulyodadi, Kabupaten Bantul, Yogyakarta yang menerima
BLSM dari kalangan mampu.
Akibatnya, warga miskin yang menerima BLSM memilih untuk membakar kartu undangan pengambilan Kartu
Perlindungan Sosial (KPS). "Ini bentuk protes dan keprihatinan kita kepada pemerintah,"kata Wahono Ketua
RT 03, Dusun Carikan, Desa Mulyodadi, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DIY, Kamis 4 Juli 2013.
7.hak asai manusia dalam lingkup masyarakat Kamis, 25 Juli 2013, 13:52

Warga mengantre BLSM


\VIVAnews - Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, Kamis 25 Juli 2013,
menyatakan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tahap pertama sudah tersalur sebanyak 88
persen atau sebesar Rp4,12 triliun.
Di Kantor Presiden, Agung Laksono, menjelaskan, sebanyak 13.745.118 rumah tangga sasaran (RTS) sudah
menerima kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut. Sementara itu, Kartu
Perlindungan Sosial sudah tersalur sebanyak 98 persen.
8.hak asasi manusia dalam lingkup masyarakat Senin, 15 Juli 2013, 20:32

Pencairan Dana BLSM di Kantor Pos


VIVAnews - Perangkat desa menjadi sasaran makian para warga miskin yang tidak mendapat Bantuan
Langsung Sementara Masyarakat di Kabupaten Gunungkidul DIY dan secara umum di kabupaten/ kota yang
ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Perangkat desa pun berencana akan menggalang kekuatan melakukan
aksi unjukrasa ke kantor Badan Pusat Statistik dan juga Pemkab Gunungkidul untuk menuntut verifikasi ulang
penerima BLSM yang salah sasaran ini.
9. hak asasi manusia dalam lingkup masyarakat Sabtu, 7 September 2013, 13:49

Warga terima dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)


VIVAnews - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menantang Komisi Pemberantasan
Korupsi untuk mengusut kebijakan-kebijakan pemerintah yang terindikasi money politics atau politik uang.
Tantangan ini disampaikan Megawati saat mengisi ceramah di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Ancol,
Jakarta, Sabtu 7 September 2013. Ketua KPK Abraham Samad tampak hadir. Samad diundang untuk menjadi
pembicara dalam acara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai