Anda di halaman 1dari 3

RAHADIYAN YUNIAR RAHMANDA / 105060807111030

MPTI kelas I

Permasalahan Umum:
Upaya meminimalisasi interferensi pada jaringan nirkabel khususnya Wi-Fi untuk
penggunaan koneksi internet.
Permasalahan Khusus:
- Seberapa tinggi tingkat keefisienan jaringan nirkabel khususnya Wi-Fi untuk
penggunaan koneksi internet?
- Apa yang menyebabkan jaringan nirkabel khususnya Wi-Fi lebih memiliki banyak
interferensi dari pada jaringan teknologi kabel?
- Cara atau teknologi baru seperti apa yang digunakan untuk memimalisasi
interferensi pada jaringan nirkabel khususnya Wi-Fi untuk penggunaan koneksi
internet?

Jaringan nirkabel adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan komunikasi antar
sistem atau komputer tanpa menggunakan kabel baik digunakan jarak dekat maupun jauh.
Bidang ini erat hubungannya dengan bidang telekomunikasi, teknologi informasi, dan teknik
komputer. Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem
yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti:
gelombang radio, gelombang mikro, maupun cahaya infra merah.
Jaringan nirkabel untuk penggunaan koneksi Internet yang sering digunakan adalah
Wi-Fi. Wi-Fi (Wireless Fidelity) memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang
digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang
didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Wi-fi merupakan koneksi tanpa kabel dengan
mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan
cepat dan aman. Standar IEEE 802.11b untuk Wireless Local Area Networking (WLAN) telah
menempatkan teknologi ini sebagai teknologi yang benar-benar menjanjikan dalam dunia
wireless. Standar tersebut menyingkap arsitektur jaringan Wi-Fi, termasuk spesifikasi fisik.
IEEE 802.11b merupakan pengembangan dari standar IEEE 802.11 yang asli, yang bertujuan
untuk meningkatkan kecepatan hingga 5.5 Mbps atau 11 Mbps.
Teknologi Wi-Fi ini sangat banyak digunakan dalam lingkup personal maupun
organisasi / perusahaan. Wi-Fi sangat unggul dalam hal fleksibilitasnya karena dapat diakses
dengan mudah pada suatu area lokal tanpa menggunakan kabel, sehingga pengguna dapat
mengakses di manapun mereka berada tanpa hambatan penggunaan kabel yang kurang
RAHADIYAN YUNIAR RAHMANDA / 105060807111030
MPTI kelas I

fleksibel. Dengan Wi-Fi ini akan memudahkan juga dalam hal instalasi karena
infrastrukturnya tidak memerlukan kabel yang membuat instalasi sangat mudah dan cepat
dilaksanakan, tanpa perlu menarik atau memasang kabel pada dinding atau lantai dan juga
memudahkan dalam membangun jaringan pada tempat-tempat tertentu yang sulit
dijangkau oleh kabel. Hal inilah yang membuat Wi-Fi sangat diunggulkan di era sekarang dan
lebih disukai daripada jaringan kabel. Penggunaan jaringan nirkabel khususnya Wi-Fi ini
sudah banyak dibutuhkan dan digunakan pada rumah sakit, kampus, hotel, bandara,
perusahaan, dan organisasi lainnya.
Padahal kita ketahui Wi-Fi hanya unggul dalam hal fleksibilitas, mobilitas, dan mudah
dalam proses instalasi, tetapi memang jaringan Wi-Fi inilah yang lebih bisa memenuhi
kebutuhan yang memang sesuai dengan karakteristik masyarakat di era ini. Jaringan
nirkabel yang digunakan pada Wi-Fi ini sebenarnya memiliki banyak kekurangan daripada
jaringan kabel. Menurut Rudi Hartono, S.Si dan Agus Purnomo, S.Si dalam modul Wireless
Network 802.11 yang dibutnya, berpendapat bahwa Wi-Fi memiliki kekurangan yaitu
transmit data yang lebih kecil jika dibandingkan dengan kabel, mudah terjadi Interferensi,
kapasitas jaringan terbatas, keamanan data kurang terjamin, mempunyai latency yang
cukup besar dibandingkan dengan media transmisi kabel, dan beberapa kekurangan lain
dibandingkan dengan jaringan kabel yang lebih stabil dan lebih terhindar dari adanya
interferensi karen pengiriman datanya dilewatkan melalui kabel. Kemudian menurut Richard
A. Stanley, Ph.D., PE, CISSP pada artikel yang telah dibuatnya, Richard menyimpulkan bahwa
kerentanan yang paling parah dan paling umum pada jaringan nirkabel khususnya WLAN
meliputi serangan eavesdropping, masuknya orang luar secara ilegal ke dalam network dan
terjadinya gangguan / interferensi.
Richard dalam artikelnya menyatakan salah satu penyebab dari Interferensi itu
adalah jaringan menjadi tidak dapat digunakan ketika suatu device beroperasi di band yang
sama dan berdekatan fisik dengan node nirkabel. Hal ini juga sering terjadi ketika satu
jaringan nirkabel untuk mengganggu jaringan lain di dekatnya, sehingga membuat kedua
jaringan tersebut tidak beroperasi dengan baik. Dan menurut Cisco dalam sebuah papernya
yang berjudul 20 Myths of Wi-Fi Interference: Dispel Myths to Gain High-Performing and
Reliable Wireless yang memaparkan bahwa device berstandar 802.11 yang menggunakan
protokol yang sama cenderung akan saling bekerja sama, semisal dua access point pada
channel yang sama akan berbagi kapasitas channel. Tetapi ada bebrapa device berstandar
RAHADIYAN YUNIAR RAHMANDA / 105060807111030
MPTI kelas I

802.11 yang dapat menyebabkan terjadinya interferensi, diantaranya microwave ovens,


cordless phones, Bluetooth devices, wireless video cameras, outdoor microwave links,
wireless game controllers, Zigbee devices, fluorescent lights, WiMAX, dan lain sebagainya.
Kemudian pada paper tersebut juga menyatakan device 802.11 yang tidak dapat bekerja
sama akan mengakibatkan hilangnya throughput secara signifikan dan juga hal yang
berpengaruh menyebabkan interferensi adalah hubungan listrik yang buruk dapat
menyebabkan gangguan yang luas pada spektrum RF. Kemudian Joseph Bruno memaparkan
dalam papernya yang berjudul Interference Reduction in Wireless Networks, bahwa
interferensi dapat menyebabkan paket-paket data yang dikirim melalui jaringan nirkabel
menjadi hilang dan tidak pernah sampai ke tujuan mereka, dan membutuhkan lebih banyak
waktu dan energi yang dikirim untuk mengirim paket hingga sampai pada tujuannya. Dari
pernyataan-pernyataan di atas, interferensi sangatlah berpengaruh dan mengganggu
kelancaran dari jaringan nirkabel. Jadi perlu adanya upaya untuk meminimalisasi interferensi
tersebut.
Mengingat gangguan / interferensi pada jaringan nirkabel khususnya pada
perangkat Wi-Fi ini berdampak buruk yang akan mengganggu proses bisnis yang sedang
berlangsung, maka banyak orang maupun suatu lembaga melakukan riset tentang hal
interferensi tersebut. Banyak yang telah mengusulkan beberapa metode untuk
meminimalisasi interferensi pada jaringan nirkabel, Joseph Bruno juga membahas dalam
papernya tentang bebrapa metode yang dinamakan Topologi Kontrol yang telah dilakukan
oleh beberapa peneliti. Metode ini berusaha untuk membangun jaringan yang kuat dengan
menghasilkan interferensi yang minimal. Pembangunan topologi kontrol ini lebih ke
pengurangan link atau node pada jaringan tersebut yang membutuhkan biaya yang banyak.
Dari riset yang telah dilakukan, perlu adanya solusi baru yang lebih praktis untuk
diimplementasikan.

Anda mungkin juga menyukai