LOBUS FRONTAL
NEUROANATOMI KLINIS
Adi Sulistyanto
8/6/2010
NEUROANATOMI KLINIS
Lobus Frontal terletak anterior dari sulcus sentralis. Gyrus presentralyang
terletak anterior dari gyrus presentral termasuk lobus frontal dan
mengandung korteks motoric primer. Bagian lateral lobus frontalyang
terletak anterior gyrus presentral terbagi
2
Lobus ini pada orang kebanyakan menjadi setengah bagian anterior dari tiap
hemisfer.
Area yang penting secara klinis pada lobus frontal termasuk area motoric
primer, area premotor dan suplemen motoric, region prefrontal, area lapang
pandang, area bicara motoric, dan lobules parasentral.
4
didalamnya mengakibatkan lesi spastik hemiparesis yang mencerminkan
kerusakan dari jalur piramidalis dan non piramidalis.
Korteks premotor (area 6) adalah area tingkat tinggi untuk seleksi dan
perencanaan program motoric, yang pada akhirnya akan dieksekusi oleh
korteks motoric primer.Area premotor diduga mampu untuk menyimpan
kemampuan motoric yang telah dipelajari bekerjasama dengan serebellum
dan ganglia basal.Gerakan yang dilakukan dengan satu tangan akan
mengaktifkan korteks premotor pada kedua hemisfer. Fungsi lain yang
penting dari korteks premotor adalah perencanaan dan inisiasi gerakan mata
dai area mata frontal (area 8). Stimulasi unilateral dari area 8
mengakibatkan pergerakan konjugat dari kedua mata kea rah kontralateral.
Lesi dari aea 8 yang menurunkan aktivitasnya mengakibatkan pergerakan
mata konjugat ke sisi lesi dikarenakan aktivitas berlebihan dari area 8
kontralateral.
Bagian dari lobus frontal yang terletak anterior dari area 6, area 8 dan area
bicara motoric disebut sebagai korteks prefrontal. Korteks prefrontal
melingkup area 9, 12, 32, 45, 47 dan lainnya. Secara klinis region prefrontal
5
terbagi menjadi korteks prefrontal dorsolateral, korteks prefrontal medial,
dan korteks orbitofrontal.Area-area ini sangat berkembang pada manusia
dan dianggap sebagai kedudukan dari fungsi-fungsi intelektual derajat
tinggi.
Area bicara motoric (area Broca / area 44) pada regio basal lobus frontal
hemisfer yang dominan. Teraktivasi ketika seorang individu berbicara dan
bahkan saat bicara diam, yaitu ketika kata-kata dan kalimat sedang
diformulasikan tanpa sebenarnya dikatakan. Lain halnya dengan repetisi
kata-kata murni yang didahului oleh aktivasi pada insula. Hal ini mendukung
bahwa terdapat dua jalur untuk produksi bahasa. Pada bahasa otomatis,
rangsangan yang dating dilanjutkan oleh aktivasi korteks visual atau
auditorik primer ke korteks insular dan akhirnya korteks motoric. Pada
bahasa ayng tidak otomatis rangsang dari korteks-korteks primer diteruskan
ke ara broca dan selanjutnya ke korteks motoric primer.
6
disebut agraphia dan dysleksia dalam hal membaca. Aphasia patut
dibedakan dengan kelainan secara fisik dalam berbicara yang disebut
disartria yang mempengaruhi artikulasi atau fonasi dalam berbicara. Aphasia
yang terjadi karena gangguan pada area Broca disebut aphasia broca atau
aphasia motoric. Temuan klnis yang penting pada aphasia broca adalah
kemapuan produksi bahasa yang berkurang atau tidak ada sama sekali.
Individu tersebut sangat jarang berbicara spintan, mengalami disrtria,
berbicara kalimat dengan susunan yang amburadul, seringkali mensubstitusi
kata-kata dengan suara yang mirip namun pengertiannya terhadap bahasa
tidak terganggu.
PENUTUP
Lobus Frontal memiliki serangkaian fungsi penting diantaranya bahasa,
fungsi motoric dan fungsi intelektual. Serangkaian kelainan yang dapat
timbul pada area-area di lobus frontal dapat dikenali dengan baik dengan
pemeriksaan neurologis yang tepat dan seksama.
TINJAUAN PUSTAKA