Anda di halaman 1dari 7

TINJAUAN PUSTAKA

LOBUS FRONTAL
NEUROANATOMI KLINIS
Adi Sulistyanto
8/6/2010

DEPARTEMEN BEDAH SARAF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA


JAKARTA JUNI 2010
PENDAHULUAN
Kedua hemisfer Cerebri masing-masing terbagi menjadi empat lobus yaitu
lobus frontal, parietal, temporal dan oksipital. Insula terkadang disebut
sebagai lobus ke-5. Tulisan ini terutama akan membahas tentang
neuroanatomi lobus frontal, kelainan yang dapat terjadi dan bagaimana cara
memeriksanya secara klinis.

NEUROANATOMI KLINIS
Lobus Frontal terletak anterior dari sulcus sentralis. Gyrus presentralyang
terletak anterior dari gyrus presentral termasuk lobus frontal dan
mengandung korteks motoric primer. Bagian lateral lobus frontalyang
terletak anterior gyrus presentral terbagi

menjadigyrus frontalis superior, media dan inferior.

Gambar 1 Gyrus dan sulcus Corteks (Medial) Gambar 2 Gyrus


dan sulkus Corteks (Lateral)

Gambar 3 Gyrus dan sulcus korteks


(Basal)

Lobus frontal memanjang dari


kutub frontal hingga ke sulcus
sentralis di atas fissure Sylvii.

2
Lobus ini pada orang kebanyakan menjadi setengah bagian anterior dari tiap
hemisfer.

Pada sisi medial lobus frontal memanjang hingga ke sulcus cingulate.


Lobulus parasentral terdiri dari pemanjangan gyrus pre dan postsentral ke
permukaan medial hemisfer di atas sulcus cingulate. Bagian ini penting
dalam kendali kandung kemih. Area premotor dan suplemen motoric terletak
di area 6 anterior dari gyrus presentral. Area motoric suplemen adalah
bagianbagian dari gyrus frontalis superior yang terletak pada permukaan
medial sedangkan area premotor terletak pada permukaan lateral. Area
lapang pandang frontal terletak di gyrus frontalis media di area 8.

Gambar 4 Area-area korteks serebri


3
Gyrus frontalis inferior terbagi menjadi pars orbitalis, pars triangularis, dan
pars opercularis. Pars opercularis dan pars triangularis pada gyrus frontalis
inferior di hemisfer dominan mengandung area bicara motoric (Broca) 44
dan 45. Pada permukaan inferior lobus frontal, medial dari gyrus frontalis
inferior adalah gyrus orbitalis. Gyrus rectus yang merupakan struktur paling
medial pada permukaan orbital lobus frontal terpisah dari gyrus orbitalis oleh
sulcus olfactorius. Bulbus dan traktus olfactorius berjalan di bawah sulkus
olfactorius.

FUNGSI LOBUS FRONTAL, KELAINAN DAN DIAGNOSIS

Area yang penting secara klinis pada lobus frontal termasuk area motoric
primer, area premotor dan suplemen motoric, region prefrontal, area lapang
pandang, area bicara motoric, dan lobules parasentral.

Korteks motoric primer (area 4) terletak pada gyrus presentral di lobus


frontal termasuk dinding anterior dari sulkus sentralis dan memanjang ke
atas hingga bagian anterior dari lobules parasentral di sisi medial dari
hemisfer serebri. Lapisan kortikal ke-5 di area 4 mengandung sel pyramidal
Betz yang mengandung serat-serat bermielin tebal pada traktus piramidalis.
Area 4 dianggap sebagai lokasi asal dari gerakan volunter, yang mengirim
sinyal ke otot melalui traktus pyramidalis dan sel kornu anterior dari medulla
spinalis. Area motoric primer menerima input aferen dari area lain otak yang
berpartisipasi dalam perencanaan dan inisiasi dari gerakan volunteer,
terutama nucleus ventro-oral posterior dari thalamus, area premotor 6 dan 8
dan area somatosensorik. Area motoric primer mengandung representasi
somatotopik dari perifer tubuh berbentuk homunculus.

Lesi pada area 4 mengakibatkan hemiparesis flaccid kontralateral.


Kerusakan tambahan di area premotor dekatnya dan serat-serat traktus

4
didalamnya mengakibatkan lesi spastik hemiparesis yang mencerminkan
kerusakan dari jalur piramidalis dan non piramidalis.

Gambar 5 Representasi cortical area motorik

Korteks premotor (area 6) adalah area tingkat tinggi untuk seleksi dan
perencanaan program motoric, yang pada akhirnya akan dieksekusi oleh
korteks motoric primer.Area premotor diduga mampu untuk menyimpan
kemampuan motoric yang telah dipelajari bekerjasama dengan serebellum
dan ganglia basal.Gerakan yang dilakukan dengan satu tangan akan
mengaktifkan korteks premotor pada kedua hemisfer. Fungsi lain yang
penting dari korteks premotor adalah perencanaan dan inisiasi gerakan mata
dai area mata frontal (area 8). Stimulasi unilateral dari area 8
mengakibatkan pergerakan konjugat dari kedua mata kea rah kontralateral.
Lesi dari aea 8 yang menurunkan aktivitasnya mengakibatkan pergerakan
mata konjugat ke sisi lesi dikarenakan aktivitas berlebihan dari area 8
kontralateral.

Bagian dari lobus frontal yang terletak anterior dari area 6, area 8 dan area
bicara motoric disebut sebagai korteks prefrontal. Korteks prefrontal
melingkup area 9, 12, 32, 45, 47 dan lainnya. Secara klinis region prefrontal
5
terbagi menjadi korteks prefrontal dorsolateral, korteks prefrontal medial,
dan korteks orbitofrontal.Area-area ini sangat berkembang pada manusia
dan dianggap sebagai kedudukan dari fungsi-fungsi intelektual derajat
tinggi.

Korteks prefrontal dorsolateral penting dalam fungsi eksekutif lobus frontal,


yaitu kemampuan untuk merencanakan , melaksanakan dan memonitor
serangkaian tindakan untuk mencapai suatu tujuan. Korteks prefrontal
medial penting dalam asosiasi auditorik dan visual. Korteks orbitofrontal
memiliki serangkaian koneksi penting dengan sistim limbic. Sindrom
disinhibisi berkisar dari kelakuan social yang tidak pantas hingga mania
dapat terjadi dengan disungsi pada area korteks orbitofrontal.
Ketidakstabilan emosional juga dominan dengan mood yang bergelombang
dan episode tiba-tiba emosi kemarahan, tangis atau tertawa. Area asosiasi
frontal juga diimplikasikan terlibat pada serangkaian penyakit degenerative
seperti demensia. Gejala lain dari sindrom prefrontal antara lain: akinetik,
inkontinensia, output verbal yang sedikit, kemampuan berpikir abstrak
menurun dan ketidakmampuan untuk mengambil keputusan.

Area bicara motoric (area Broca / area 44) pada regio basal lobus frontal
hemisfer yang dominan. Teraktivasi ketika seorang individu berbicara dan
bahkan saat bicara diam, yaitu ketika kata-kata dan kalimat sedang
diformulasikan tanpa sebenarnya dikatakan. Lain halnya dengan repetisi
kata-kata murni yang didahului oleh aktivasi pada insula. Hal ini mendukung
bahwa terdapat dua jalur untuk produksi bahasa. Pada bahasa otomatis,
rangsangan yang dating dilanjutkan oleh aktivasi korteks visual atau
auditorik primer ke korteks insular dan akhirnya korteks motoric. Pada
bahasa ayng tidak otomatis rangsang dari korteks-korteks primer diteruskan
ke ara broca dan selanjutnya ke korteks motoric primer.

Gangguan dalam fungsi bahasa disebut aphasia. Istilah aphasia terutama


dikaitkan dengan fungsi bahasa dalam berbicara, sedangkan dalam menulis

6
disebut agraphia dan dysleksia dalam hal membaca. Aphasia patut
dibedakan dengan kelainan secara fisik dalam berbicara yang disebut
disartria yang mempengaruhi artikulasi atau fonasi dalam berbicara. Aphasia
yang terjadi karena gangguan pada area Broca disebut aphasia broca atau
aphasia motoric. Temuan klnis yang penting pada aphasia broca adalah
kemapuan produksi bahasa yang berkurang atau tidak ada sama sekali.
Individu tersebut sangat jarang berbicara spintan, mengalami disrtria,
berbicara kalimat dengan susunan yang amburadul, seringkali mensubstitusi
kata-kata dengan suara yang mirip namun pengertiannya terhadap bahasa
tidak terganggu.

Gangguan pada lobules parasentral mengakibatkan inkontinensia urin dan


faeces.

PENUTUP
Lobus Frontal memiliki serangkaian fungsi penting diantaranya bahasa,
fungsi motoric dan fungsi intelektual. Serangkaian kelainan yang dapat
timbul pada area-area di lobus frontal dapat dikenali dengan baik dengan
pemeriksaan neurologis yang tepat dan seksama.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Lindsay W, Bone I. Neurology and Neurosurgery Illustrated. 3rd Edition


Churchill Livingstone. New York: 2000

2. Baehr M, Frotscher M. Duus Topical Diagnosis in Neurology. 4th Edition.


Thieme Stuttgart. New York: 2005

3. Campbell W. Dejong’s the Neurologic Examination 6th Edition.


Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia:2005.

Anda mungkin juga menyukai