Pada industri minyak dan gas bumi, Pengujian tarik adalah dasar dari
pipa yang digunakan umumnya terbuat dari pengujian mekanik yang dipergunakan
material baja karbon maupun baja paduan pada material. Ketika sebuah material
termasuk stainless steel. dikenai suatu beban yang cukup berat,
gaya yang timbul dari pembebanan
3. Sifat Mekanik Material
tersebut selanjutnya akan menyebabkan
a. Kekuatan Tarik
material mengalami perubahan bentuk.
Uji tarik adalah suatu metode yang
Perubahan bentuk dari material dikenal
digunakan untuk menguji kekuatan suatu
dengan istilah deformasi. Deformasi yang
bahan/material dengan cara memberikan
terjadi pada material ini biasanya
beban gaya yang sesumbu. Hasil yang
dinyatakan dalam bentuk tegangan-
didapatkan dari pengujian tarik sangat
regangan. Pengujian tegangan-regangan
penting untuk rekayasa teknik dan desain
(stress-strain) ini lebih dikenal dengan uji
produk karena menghasilkan data
tarik. Uji tarik adalah salah satu uji stress-
kekuatan material. Pengujian uji tarik
strain mekanik yang bertujuan untuk
digunakan untuk mengukur ketahanan
mengetahui kekuatan bahan terhadap gaya
suatu material terhadap gaya statis yang
tarik. Dengan menarik suatu bahan sampai
diberikan secara lambat.
putus maka dapat diketahui bagaimana
Seperti pada gambar 2.10 benda
suatu bahan tersebut bereaksi terhadap
yang di uji tarik diberi pembebanan pada
gaya tarik dan mengetahui sejauh mana
kedua arah sumbunya. Pemberian beban
material itu bertambah panjang.
pada kedua arah sumbunya diberi beban
yang sama besarnya.
N/mm2
35
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 4
- Face Bend (Bending pada permukaan mengikuti prosedur yang sama dan
las) dikendalikan dengan cermat.
Dikatakan Face Bend jika bending
a. Spesifikasi Prosedur Pengelasan
dilakukan sehingga permukaan las
Spesifikasi prosedur pengelasan atau
mengalami tegangan tarik dan dasar las
welding procedure specification (WPS)
mengalami tegangan tekan.
merupakan prosedur pengelasan
Pengamatan dilakukan pada permukaan
terstandar yang disiapkan untuk
las yang mengalami tegangan tarik.
memberikan arahan dalam pembuatan
Apakah timbul retak atau tidak. Jika
produk las sesuai dengan persyaratan
timbul retak di manakah letaknya,
standar. WPS harus menjelaskan seluruh
apakah di weld metal, HAZ atau di
variabel yang digunakan dalam proses
fussion line (garis perbatasan Weld
pengelasan, baik essential, nonessential
Metal dan HAZ).
maupun supplementary. Adanya
- Root Bend (Bending pada akar las) perubahan pada variabel essential atau
Dikatakan Rote Bend jika bending supplementary essential (jika diperlukan)
dilakukan sehingga akar las mengalami menghendaki adanya rekualifikasi WPS,
tegangan tarik dan dasar las mengalami dengan pembuatan rekaman kualifikasi
tegangan tekan. Pengamatan dilakukan prosedur atau procedure qualification
pada akar las yang mengalami record (PQR) baru atau tambahan untuk
tegangan tarik, apakah timbul retak atau mendukung perubahan variabel essential
tidak. Jika timbul retak dimanakah maupun supplementary essential. Hal
letaknya, apakah di weld metal. HAZ tersebut perlu dilakukan karena adanya
atau difusion line. perubahan pada variabel essential maupun
- Side Bend ( Bending pada sisi las ). supplementary essential dapat
Dikatakan Side Bend jika bending berpengaruh terhadap sifat mekanik
dilakukan sehingga sisi las. Pengujian produk pengelasan. Perubahan pada
ini dilakukan jika ketebalan material variabel nonessential tidak membutuhkan
yang di las lebih besar dari 3/8 inchi. rekualifikasi WPS karena tidak
Pengamatan dilakukan pada sisi las berpengaruh terhadap sifat mekanik
tersebut, apakah timbul retak atau tidak. produk pengelasan.
Jika timbul retak dimanakah letaknya, Informasi yang dibutuhkan dalam
apakah di Weld metal, HAZ atau WPS dapat dibuat dalam bentuk apapun,
di fusion li. berupa tulisan ataupun tabel,
menyesuaikan kebutuhan masing-masing
4. Kualifikasi Prosedur Pengelasan
organisasi selama seluruh variabel
Untuk mendapatkan hasil pengelasan
essential, nonessential maupun
yang memenuhi standar, pelaksanaan
supplementary essential (jika diperlukan)
pengelasan harus mengikuti suatu
tercantum didalamnya. Format WPS
spesifikasi prosedur. Spesifikasi prosedur
berdasarkan API 1104.
diperlukan untuk menjadi dasar
perencanaan pengelasan dan b. Rekaman Kualifikasi Prosedur
pengendalian kualitas saat pelaksanaan Rekaman kualifikasi prosedur atau
pengelasan. Sehingga hasil pengelasan procedure qualification record (PQR)
dapat dijamin kesesuaiannya dengan merupakan dokumentasi variabel yang
produk yang telah dibuat sebelumnya, jika dicatat selama pengelasan test coupon.
PQR juga berisi hasil pengujian spesimen
38
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 4
dari test coupon yang telah dibuat. Variabel spesimen dari test coupon harus
yang tercatat biasanya berada pada range memenuhi standar yang digunakan.
variabel yang akan digunakan pada Perubahan pada PQR tidak diizinkan
produksi pengelasan. kecuali terdapat editorial correction atau
PQR harus mendokumentasikan pada lampiran. Seluruh perubahan pada
seluruh variabel essential dan PQR membutuhkan resertifikasi (termasuk
supplementary essential (jika diperlukan) tanggal) oleh organisasi. Informasi yang
yang digunakan selama proses pengelasan dibutuhkan dalam PQR dapat dibuat dalam
test coupon. Rekaman nonessential bentuk apapun, menyesuaikan kebutuhan
variabel atau variabel lain selama masing-masing organisasi selama setiap
pengelasan test coupon dapat dibuat variabel essential, nonessential maupun
sesuai kebutuhan organisasi. Seluruh supplementary essential (jika diperlukan)
variabel yang dicatat selama pengelasan tercantum didalamnya. Selain itu, jenis
test coupon harus merupakan variabel pengujian, jumlah pengujian beserta hasil
aktual (termasuk range). Jika variabel tidak pengujian spesimen dari test coupon harus
diamati selama proses pengelasan, terdapat di dalam PQR. PQR harus
variabel tersebut tidak boleh dimasukkan tersedia saat diperiksa oleh inspektur yang
ke dalam PQR. PQR harus disertifikasi berwenang, untuk mendukung WPS yang
secara akurat, dan hasil pengujian dibuat.
40
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 4
41
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 4
42
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 4
Standar keberterimaan dari hasil pengujian 3. Slag Inclusion, dalamnya tidak boleh
nick break adalah: lebih dari 1/32 inchi (0,8 mm) secara
1. Permukaan pengelasan yang telah dan panjangnya tidak boleh lebih dari
dibuat takik pada setiap specimen nick 1/8 inchi (3 mm) atau 1,5 ketebalan
break harus menunjukkan complete dinding yang ditentukan, mana yang
penetration and fusion. lebih kecil. Jarak antara slag inclusion
2. Dimensi terbesar dari setiap gas pocket (dari berbagai ukuran) yang berdekatan
tidak melebihi 1/16 inchi (1,6 mm), dan serendah-rendahnya 1/2 inchi (13 mm),
gabungan dari semua gas pocket tidak seperti yang ditunjukkan gambar 8 di
melebihi 2% dari luas permukaan bawah ini
patahan yang terjadi.
43
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 4
4. Untuk diameter pipa yang dilas lebih Spesimen uji bending panjangnya
besar dari 12 3/4 inchi (323,9 mm), jika harus sekitar 9 inchi (230 mm) dan
hanya satu spesimen nick break yang lebarnya sekitar (13 mm), bagian tepi dari
gagal, maka spesimen dapat diganti spesimen harus dibuat radius. Pemotongan
dengan dua specimen nick break baru. dapat dilakukan dengan mesin potong atau
Spesimen baru diambil dari lokasi dekat cutting oxygen.
ke spesimen gagal. Jika salah satu Bagian root dan capping dari lasan
spesimen pengganti gagal, las harus diratakan dengan permukaan
dianggap tidak dapat diterima. spesimen. Permukaan spesimen harus
halus.
5. Pengujian Bending
Gambar 9. Specimen uji Root and Face specimen uji sehingga specimen berubah
Bend menjadi bentuk U.
Spesimen uji bending dapat dikatakan
diterima jika tidak ada retak atau cacat
lainnya melebihi 1/8 inchi (3 mm) atau 1,5
kali ketebalan dinding dari material, mana
yang lebih kecil, untuk segala arah
permukaan daerah lasan dan zona fusi
setelah diuji. Retak yang terjadi pada
sepanjang sisi spesimen selama pengujian
dan ukuran retaknya kurang dari 1/4 inchi
Gambar 10. Jig untuk guide bend test
(6 mm), diukur dalam segala arah, tidak
dianggap sebuah cacat.
Spesimen root and face bending harus Untuk diameter tes las lebih besar dari
ditekan sampai melengkung dengan 12 3/4 inchi (323,9 mm), jika hanya satu
menggunakan guide bend test jig seperti spesimen uji yang gagal, spesimen dapat
yang ditunjukkan pada Gambar 11. diganti dengan dua spesimen tambahan
Setiap specimen harus ditempatkan dari lokasi yang berdekatan dengan
pada dies dengan bagian lasan ada di spesimen yang gagal. Jika salah satu
bagian tengah. Spesimen face bend harus spesimen uji pengganti gagal, las
ditempatkan dengan bagian face dianggap tidak dapat diterima.
menghadap ke bawah, sedangkan Untuk material coupon dengan
spesimen root bend harus ditempatkan ketebalan lebih besar dari 0,5 inchi (12,7
dengan bagian root menghadap ke bawah. mm), juga dilakukan pengujian side
Plunger memberikan tekanan kepada bending, dengan standar
44
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 4
keberterimaannya sama dengan pengujian seperti terlihat gambar 11. di bawah ini.
root and face band. Spesimen uji side bend
DAFTAR PUSTAKA
Welding, Brazing, and Soldering, Volume 6, ASM Handbook, ASM International, 1993.
BS EN 288 : Part 1. Specification and Approval of Welding Procedure for Metallic Materials
Part 1. General Rules for Fusion Welding. CEN, 1992.
API 1104 Welding of Pipeline and Related Facilites
ASME Section IX. Welding, Brazing, and Fusing Qualifications. ASME International, 2013
ASTM A 790/A 790M. Standard Specification for Seamless and Welded Ferritic/Austenitic
Stainless Steel Pipe. ASTM International, 2005.
ASME B31.3. Process Piping. ASME International, 2008.
45