Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS BIAYA PRODUKSI LISTRIK PER KWH

MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BIOGAS LIMBAH CAIR


KELAPA SAWIT (Aplikasi pada PLTBGS PKS Tandun)

David Partogi Butar-Butar, M. Natsir Amin dan Surya Tarmizi Kasim


Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA
e-mail: butarbutar_d@yahoo.co.id, mna@usu.ac.id, surya_et@yahoo.com

Abstrak

Peningkatan permintaan energi dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi
dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera memproduksi dan
menggunakan energi terbarukan. Salah satu energi terbarukan yang berpotensi untuk dikembangkan di
Indonesia adalah biogas, khususnya yang berasal dari limbah cair kelapa sawit. Biogas dapat digunakan
sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik. Dengan bahan bakar biogas, akan menghasilkan biaya
produksi listrik yang lebih murah dan ramah terhadap lingkungan. Sebagai implementasi studi kasus yang
dipilih adalah Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Sawit (PLTBGS) Pabrik Kelapa Sawit Tandun, Riau milik
PT. Perkebunan Nusantara V. Pada paper ini akan dilihat analisis biaya untuk memproduksi listrik per kWh
dengan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan biogas limbah cair kelapa sawit sebagai bahan bakar,
dengan memperhitungkan biaya modal, biaya bahan bakar serta biaya operasional dan perawatan. Sehingga
didapat biaya produksi listrik per kWh berdasarkan suku bunga 6%, 9%, 12% adalah Rp 569,13/kWh, Rp
659,34/kWh, Rp 770,89/kWh dan biaya produksi listrik per kWh tanpa memperhitungkan biaya
pengembalian modal adalah Rp 250/kWh.

Kata Kunci: analisis biaya, pembangkit listrik, biogas


1. Pendahuluan listrik yang menggunakan bahan bakar biogas
limbah cair kelapa sawit dapat memproduksi
Kebutuhan akan bahan bakar minyak listrik dengan biaya yang lebih murah.
yang semakin meningkat, demikian pula dengan Penelitian yang dilakukan melingkupi biaya
harganya menyebabkan tidak ada stabilitas pembangkitan listrik per kWh di Pembangkit
keseimbangan antara permintaan dengan Listrik Tenaga Biogas Sawit (PLTBGS) Pabrik
penawaran. Salah satu jalan untuk menghemat Kelapa Sawit Tandun meliputi biaya modal,
penggunaan bahan bakar minyak terutama biaya bahan bakar serta biaya operasional dan
dalam proses pembangkitan energi listrik adalah perawatan yang produksi listriknya masih
mencari sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pabrik
diperbarui (renewable). Energi terbarukan yang itu sendiri.
tepat dikembangkan adalah biogas limbah cair
kelapa sawit. Pengolahan limbah cair kelapa
sawit menjadi biogas, merupakan alternatif yang 2. Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Sawit
sangat baik karena dapat mengurangi kerusakan (PLTBGS)
lingkungan hidup juga memberikan nilai tambah
(ekonomis). Dengan biogas, akan dihasilkan Energi terbarukan merupakan sumber
energi listrik yang lebih murah dan ramah energi bersih yang dihasilkan dari sumber daya
terhadap lingkungan. energi yang secara alamiah tidak akan habis dan
Penulisan ini memiliki tujuan untuk dapat berkelanjutan jika dikelola dengan baik,
mengetahui biaya produksi listrik per kWh antara lain: energi panas bumi, energi matahari,
menggunakan biogas limbah cair kelapa sawit biofuel, aliran air sungai, panas surya, angin,
sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik biomassa, biogas, ombak laut, dan suhu
dan manfaatnya adalah pembangkit tenaga kedalaman laut [1].

-17- copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 1/Juli 2013

Pemanfaatan energi terbarukan yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan
maksimal bisa menjadi solusi krisis energi di natural gas dan liquid petroleum gas, seperti
Indonesia [1]. Potensi energi terbarukan di yang diperlihatkan pada Tabel 3.
Indonesia diperlihatkan pada Tabel 1.
Tabel 3. Perbandingan karakteristik biogas
Tabel 1. Potensi energi terbarukan Indonesia [2] dengan natural gas dan liquid petroleum gas [5]
Jenis Potensi Pemanfaatan Natural
No. Uraian Biogas LPG
Energi (MW) (MW) (%) Gas
1. Tenaga Air 75.670 4.200 5,55 Nilai kalori (kJ 19.800 - 37.900 100.000
2. Panas Bumi 27.510 1.189 4,32 NM-3) 25.700
3. Mikro Spesifikasi 0,847 - 0,584 1,5
500 86 17,22 gravitasi 1,002
Hidro
4. Biomassa 49.800 445 0,89 Suhu 650 - 650 - 450 -
5. Energi pembakaran (0C) 750 750 500
9.290 1,1 0,01 Udara yang 9,6 9,6 13,8
Angin
6. Energi dibutuhkan saat
4,8*) 12,1 - pembakaran (M3
Surya
7. Gelombang 10-35**) - - m-3)
Total 162.770 5.921 3,64
Energi yang cukup besar dapat
Biogas merupakan salah satu jenis diperoleh dari pengolahan limbah cair.
energi terbarukan. Biogas merupakan gas yang Pemanfaatan dalam bentuk energi ini berpotensi
dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau besar mengingat limbah tersebut masih memiliki
fermentasi dari bahan-bahan organik, termasuk nilai kalor yang cukup tinggi. Pemanfaatannya
diantaranya limbah domestik (rumah tangga), akan menghasilkan bahan bakar yang bisa
sampah biodegradable atau setiap limbah dipakai untuk pembangkitan listrik [6].
organik yang biodegradable dalam kondisi Kandungan nilai kalori pada setiap bagian
anaerobik. Kandungan utama biogas adalah kelapa sawit diperlihatkan pada Tabel 4.
metana dan karbon dioksida. Metana dalam
biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih Tabel 4. Kandungan kalori pada bagian kelapa
daripada batubara [3]. Kesetaraan biogas dengan sawit [7]
sumber energi lain diperlihatkan Tabel 2. Bagian Kelapa Sawit Nilai Kalori
Cangkang 3.400 kcal/kg
Tabel 2. Kesetaraan biogas dengan sumber Serat 2.637 4.554 kcal/kg
energi lain [4]
Tandan buah kosong 1800 kcal/kg
Bahan Bakar Jumlah
3
Batang 4.176 kcal/kg
Biogas 1m
POME (Palm Oil Mill
LPG 0,46 kg 4.695 8.569 kcal/m3
Effluent)
Minyak Tanah 0,62 liter
Minyak Solar 0,52 liter Note:
Bensin 0,8 liter Usaha panas 1 kalori = usaha mekanik 427 Kgm
Usaha mekanik 1 Kgm = 9,81 joule
Gas Kota 1,5 m3
1 joule = 1/9,81 Kgm = 0,10193 Kgm
Kayu Bakar 3,5 kg = 0,102 Kgm
1 Kgm = 1/427 kcal = 0,002342 kcal
Biogas yang bebas pengotor dan telah 1 joule = 0,102 x 0,002342 kcal
mencapai kualitas pipeline adalah setara dengan = 0,00024 kcal = 0,24 kalori
gas alam. Dalam bentuk ini, gas tersebut dapat 1 kalori = 1/0,24 joule = 4,166 joule
digunakan sama seperti penggunaan gas alam. 1 Wh = 3.600 watt-detik = 3.600 joule
Pemanfaatannya pun telah layak sebagai bahan 1 joule = 1/3.600 Wh = 0,000278 Wh
baku pembangkit listrik, pemanas ruangan, dan 1 Wh = 3.600 x 0,00024 kcal
pemanas air. Jika dikompresi, biogas dapat = 0,864 kcal = 864 kalori
menggantikan gas alam terkompresi yang Sehingga didapat :
digunakan pada kendaraan [4]. Biogas juga 1 kcal = 4.187 Joule = 1,163 Wh

-18- copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 1/Juli 2013

Perkiraan jumlah energi biogas yang PLTBGS menggunakan gas metan


dapat dihasilkan dari kapasitas Pabrik Kelapa sebagai bahan bakarnya. Gas metan tersebut
Sawit (PKS) diperlihatkan pada Tabel 5. didapat dari pengolahan limbah cair atau Palm
Oil Mill Effluent (POME). Limbah cair kelapa
Tabel 5. Perkiraan energi biogas dari kapasitas sawit sisa hasil pengolahan dari PKS ditampung
produksi PKS [8] dihomogenization pond. Kolam ini dilengkapi
Kapasitas Produksi Kelapa dengan filter mekanis yang berfungsi untuk
Sawit mengurangi jumlah limbah padat (serat, sampah,
No Parameter 30 40 60 dll) dan juga dengan agitator untuk
ton/jam ton/jam ton/jam menghomogenisasi atau menyetarakan kualitas
TBS TBS TBS POME sebelum masuk ke dalam reaktor. Kolam
1. Desain 20 30 40
ini juga berfungsi untuk mengurangi suhu
keluaran m3/jam m3/jam m3/jam
digester POME tersebut menjadi dibawah 500C. Sebelum
biogas dialirkan menuju anaerobic capped pond (kolam
2. Penurunan 90 % 90 % 90 % reaktor dengan membran HDPE yang dilengkapi
COD/BOD fasilitas untuk mencampur, menangkap dan
3. Perkiraan 500-815 815- 1000- menekan biogas yang memiliki volume sekitar
produksi Nm3/ja 1000 1320 27.000 m3), POME harus dimonitor dan
biogas m Nm3/ja Nm3/ja dikontrol di POME feeder and sludge handling
m m station untuk memastikan kualitas POME
4. Nilai energi 4.204- 6.852- 8.400- sebelum feeding sehingga mengoptimalkan
6.852 8.400 11.088 produksi biogas dari reaktor. Biogas yang
MJ/jam MJ/jam MJ/jam terdapat dalam kolam reaktor akan dimonitor
5. Ekivalensi 0,8-1,3 1,3-1,6 1,6-2,1
dan dikontrol oleh mixing and flare station,
jumlah ton/jam ton/jam ton/jam
bahan sehinggan bila terdapat biogas yang berlebih
bakar dari akan dibawa ke flare untuk dibakar.
shell Sebelum POME keluar dari kolam
6. Potensi 1,000 1,500 2,000 reaktor, POME kembali akan dimonitor dan
energi MW MW MW dikontrol pengolahannya sampai pelepasan
listrik menuju tujuan berikutnya di Treated POME
discharge station. Biogas yang dihasilkan dari
Gambar diagram skematik Pembangkit kolam reaktor anaerobik, dialirkan menuju
Listrik Tenaga Biogas Sawit (PLTBGS) biogas conveying station untuk diawasi
diperlihatkan pada Gambar 1. pendistribusiannya ke fasilitas berikutnya yaitu
scrubber. Scrubber merupakan alat yang
memiliki kapasitas untuk mengurangi
kandungan Hydrogen Sulphide (H2S) pada
biogas untuk maksimum 200 ppm dengan
masukan maksimum 3.000 ppm H2S saat suhu
00 celcius pada tekanan 1 bar. Proses ini
merupakan proses secara biologis dan tidak
dibutuhkan zat kimia adiktif.
Kemudian biogas akan dikeringkan di
dehumidifier. Proses pengeringan ini dilakukan
dengan kombinasi penukaran gas/air dan
penghematan energi, ditambah sistem separator
dan kondensator. Setelah dikeringkan, biogas
akan dikontrol dan diawasi pendistribusiannya
di biogas genset feeder station. Biogas genset
feeder station merupakan tempat yang disiapkan
untuk mendapatkan atau memonitor data dan
mengontrol pendistribusian biogas menuju
generator set biogas.
Gambar 1. Diagram skematik PLTBGS [8] Semua proses biogas secara keseluruhan
dikontrol dan diawasi di containerized control

-19- copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 1/Juli 2013

station, yang merupakan ruangan control yang beroperasi. Biaya operasional dan perawatan
berbentuk kontainer yang dilengkapi unit PLC meliputi biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya yang
(modul power supply, CPU, analog/digital input, tidak berhubungan terhadap besar tenaga listrik
analog/digital output, modul interphase, dll), yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga dan
software kontrol (PC dengan monitor LCD 20 biaya tidak tetap (variabel cost) yaitu biaya yang
inchi). berkaitan dengan pengeluaran untuk alat-alat
dan perawatan yang dipakai dalam periode
pendek dan tergantung pada besar tenaga listrik
3. Metode Perhitungan Biaya Produksi, yang dihasilkan.
Pendapatan dan Investasi
d. Biaya Bahan Bakar
Untuk mengetahui biaya produksi listrik per Pada pembangkit ini menggunakan bahan
kWh, pendapatan dan investasi pada PLTBGS bakar dari limbah cair pabrik kelapa sawit. Oleh
Tandun, maka perlu dilakukan analisis terhadap sebab itu pada pembangkit ini tidak dikenakan
aspek ekonomi dan pembiayannya. biaya bahan bakar. Akan tetapi biaya bahan
bakar dimasukkan ke dalam biaya operasional,
a. Harga Energi Listrik yaitu bagaimana untuk mengubah limbah cair
Harga energi listrik tiap pembangkit berbeda- tersebut menjadi biogas.
beda yang dihitung dengan parameter-parameter
sebagai berikut [9]: e. Pendapatan per Tahun (Cash in Flow)
Cash in flow (CIF) dirumuskan pada
a. Biaya pembangkitan per kWh persamaan 3 berikut:
b. Biaya pengoperasian per kWh CIF = (harga jual listrik ke PKO x Daya yang di
c. Biaya perawatan per kWh jual ke PKO) (Biaya pembangkitan total
d. Suku bunga x kWh output ) + pendapatan tambahan
e. Depresiasi (CER) (3)
f. Umur operasi
g. Daya yang dibangkitkan f. Payback Period
Payback period adalah lama waktu yang
Dalam pengembangan teknologi diperlukan untuk mengembalikan dana investasi.
pembangkitan ditinjau dari aspek ekonomi Investasi yang ideal adalah investasi dengan
terdiri dari 3 hal yaitu [9]: payback period terpendek. Payback period (PP)
a. Biaya modal dirumuskan pada persamaan 4 berikut :
b. Biaya bahan bakar
c. Biaya operasi dan perawatan modal investasi
PP = (4)
pendapatan setiap tahun
b. Biaya Modal (Capital Cost)
Biaya modal adalah biaya pembangunan
pembangkit listrik yang dipengaruhi oleh tingkat 4. Hasil dan Analisis Perhitungan
suku bunga dan umur ekonomis suatu
pembangkit. Biaya modal / Capital Cost (CC) Untuk mendapatkan jumlah biaya produksi
dirumuskan pada persamaan 1 berikut : listrik per kWh, pendapatan dan investasi, perlu
dilakukan analisis perhitungan terhadap
biaya pembangunan x kapasitas pembangkit x CRF
CC = (1) ketersediaan biogas, biaya modal, biaya bahan
jumlah pembangkitan tenaga listrik
bakar, biaya operasional dan perawatan, biaya
CER, pendapatan dan payback period
Capital Recovery Factor (CRF) dirumuskan
pada persamaan 2 berikut : a. Perhitungan Ketersediaan Biogas di PKS
Tandun
( )
CRF = (2) Jumlah tandan buah segar yang mampu
( ) diolah PKS Tandun sekitar 29 ton/jam.
Berdasarkan kondisi ini, ketersediaan limbah
c. Biaya Operasional dan Perawatan sebagai bahan bakar biogas dapat dihitung
Biaya operasional dan perawatan adalah dengan menggunakan asumsi yang diperlihatkan
semua biaya yang digunakan selama pembangkit pada Tabel 6.

-20- copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 1/Juli 2013

Tabel 6. Potensi Ketersediaan POME dan CRF :


Biogas di PKS Tandun Untuk suku bunga (i) = 6%
No. Uraian Jumlah Satuan CRF = 0,078
1. Kapasitas kerja 29 Ton/jam Untuk suku bunga (i) = 9%
PKS CRF = 0,10
2. Jam operasi PKS 20 Jam/hari Untuk suku bunga (i) = 12%
285 Hari/tahun CRF = 0,127
3. Jam kerja rata-
5.700 Jam/tahun CC :
rata PKS
Untuk suku bunga (i) = 6%
4. Kapasitas kerja
CC = Rp 319,13/kWh
PKS dalam 1 165.300 Ton TBS
tahun
Untuk suku bunga (i) = 9%
CC = Rp 409,34/kWh
5. Ratio kapasitas 0,6 m3/ton Untuk suku bunga (i) = 12%
POME TBS
CC = Rp 520,89/kWh
6. Volume POME 17,4 m3/jam
rata-rata 348 m3/hari
1.983.600 m3/tahun
c. Perhitungan Biaya Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan pada PLTBGS
7. Karakteristik Tandun ini adalah POME PKS Tandun Kampar
POME
itu sendiri, maka tidak dikenakan biaya untuk
COD Influent 55.000 mg/l
Total membeli bahan bakar. Oleh sebab itu, biaya
BOD Influent 20.000 mg/l bahan bakar diperhitungkan ke dalam biaya
Total operasional dan perawatan.
8. Ratio produksi 0,39 m3/kg d. Perhitungan Biaya Operasional dan
methane COD
Perawatan
9. Estimasi 542 m3/jam Biaya yang digunakan untuk operasional dan
produksi biogas 13.009 m3/hari
perawatan PLTBGS Tandun ini diperkirakan
3.707.565 m3/tahun
kurang lebih Rp. 250,00 / kWh. Dengan rincian
10. Estimasi 357,75 m3/jam biaya operasional Rp 90,00 /kWh dan biaya
produksi CH4 7.155 m3/hari
perawatan Rp 160,00 /kWh.
(sekitar 55% dari 2.039.175 m3/tahun
produksi biogas)
e. Perhitungan Biaya Pembangkitan Total
Perhitungan biaya pembangkitan total
Dari tabel diatas diperoleh jumlah gas metana dirumuskan pada persamaan 5 berikut:
(CH4) yang dihasilkan selama 1 tahun sekitar
2.039.175 m3/tahun. Setiap m3 gas metana dapat TC = CC + FC + OM (5)
diubah menjadi energi sekitar 4.740 6.560 kkal
per m3 atau 20 24 MJ dan konversi listrik Keterangan:
sekitar 5,51-7,62 kWh. Dengan efisiensi TC = Biaya Total
PLTBGS 39,4 %, akan dihasilkan listrik sekitar CC = Biaya Modal
2,17-3,00 kWh setiap m3. FC = Biaya Bahan Bakar
OM = Biaya Operasional dan Perawatan
b. Perhitungan Biaya Modal
Kapasitas, umur, tipe bahan bakar dan biaya Sehingga didapat biaya pembangkitan total:
investasi PLTBGS Tandun diperlihatkan pada Untuk suku bunga (i) = 6%
Tabel 7. TC = Rp 569,13/kWh
Untuk suku bunga (i) = 9%
Tabel 7. Kapasitas, biaya investasi, umur dan TC = Rp 659,34/kWh
tipe bahan bakar PLTBGS PKS Tandun Untuk suku bunga (i) = 12%
Jenis Data Nilai TC = Rp 770,89/kWh
Kapasitas PLTBGS 1,025 MW
Umur 25 tahun f. Perhitungan Biaya Certified Emission
Limbah cair kelapa Reduction (CER)
Tipe bahan bakar CER yang diperoleh PLTBGS Tandun dapat
sawit (POME)
Biaya investasi 3.120.000 USD dilihat pada Tabel 8.

-21- copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 1/Juli 2013

Tabel 8. CER yang diperoleh PLTBGS Tandun tambahan yang berasal dari CER
Uraian Jumlah Satuan (Certified Emission Reduction).
Gas methane 975.431 Kg/tahun
Karbon 20.484 Ton
dioksida CO2/tahun 6. Ucapan Terima Kasih
Certificate CO2 10 USD/ton CO2
Penulis mengucapkan terima kasih kepada T.
Biaya CER = 10 x 20.484 Butar-Butar dan R. Manurung selaku orang tua
= 204.840 USD/tahun penulis yang sudah membiayai penulis, Ir. M
(1 USD = Rp 9.700,00) Natsir Amin, MM dan Ir. Surya Tarmizi Kasim,
= Rp 1.986.948.000,00/tahun M.Si selaku dosen pembimbing, juga Ir.
Zulkarnaen Pane dan Ir. Eddy Warman selaku
g. Perhitungan Pendapatan / Cash in Flow (CIF) dosen penguji penulis yang sudah membantu
Untuk suku bunga (i) = 6% penulis dalam menyelesaikan paper ini, serta
CIF = Rp 3.095.940.600,00 / tahun teman-teman penulis yang sudah memberikan
Untuk suku bunga (i) = 9% dukungan selama pembuatan paper ini.
CIF = Rp 2.422.810.800,00 / tahun
Untuk suku bunga (i) = 12%
CIF = Rp 1.599.571.800,00 / tahun 7. Daftar Pustaka

h. Perhitungan Payback Period (PP) [1]. Alamendah. 2012. Energi Terbarukan di


Untuk suku bunga (i) = 6% Indonesia. http://alamendah`s.blogspot.com
PP = 9,77 tahun [2]. Dewan Riset Nasional. 2010. Agenda Riset
Untuk suku bunga (i) = 9% Nasional Bidang Energi. Jakarta.
PP = 12,49 tahun [3]. Wikipedia.org. 2012. Biogas.
Untuk suku bunga (i) = 12% http://id.wikipedia.org/wiki/Biogas.
PP = 18,92 tahun [4]. Hermawan, Beni dkk. 2007. Pemanfaatan
Sampah Organik Sebagai Sumber Biogas
Dari perhitungan didapat biaya produksi Untuk Mengatasi Krisis Energi Dalam
listrik per kWh menggunakan biogas sebagai Negeri. Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa.
bahan bakar pembangkit listrik tanpa Universitas Lampung. Bandar Lampung.
memperhitungkan pengembalian biaya modal [5]. Saleh, Ghizan dan N. Rajanaidu. 2011.
adalah Rp 250/kWh. Biaya ini jauh lebih murah Direction in the Utilization of Cropsfor
dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar Bioenergy in Malaysia in Response to
minyak yang jumlahnya mencapai Rp Climate Change. Selangor. Malaysia.
2.500/kWh. Oleh sebab itu, setiap PKS harus [6]. Marpaung, Dedy Suhendra. 2009.
mengkonversi bahan bakar minyak ke biogas, Pemanfaatan Limbah Pabrik Kelapa Sawit
agar dapat menghemat biaya dalam penyediaan Sebagai Pembangkit Listrik.
energi listriknya. Penggunaan biogas juga sangat http://dedysuhendramarpaung.blogspot.com
membantu mengurangi efek rumah kaca, [7]. Pasilhok Utama Team. 2011. An
sehingga sangat ramah terhadap lingkungan. intermediate report biomass & biogas
power plant system at Blangkahan palm oil
mill. Medan. Indonesia.
5. Kesimpulan [8]. PT Karya Mas Energi. 2011. POME Biogas
Project (Diesel Replacement). Kampar.
Dari hasil analisis perhitungan, dapat Riau.
dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: [9]. Sinaga, Ishak. 2011. Energi Terbarukan
1. Biaya produksi listrik yang didapat dari Sisa Keluaran Limbah Padat Pengolahan
perhitungan berdasarkan suku bunga 6%, Kelapa Sawit (Studi Kasus Perencanaan
9% dan 12% adalah Rp 569,13/kWh, Rp Pembangunan PLTBS PKS Blangkahan).
659,34/kWh dan Rp 770,89/kWh. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
2. Pendapatan PLTBGS Tandun menjadi
meningkat dengan adanya pendapatan

-22- copyright @ DTE FT USU

Anda mungkin juga menyukai