Pend*hulusn
Sitogenetika atau genetika sel berasal dari kata sitologi (ilmu tentang sel) dan
genetika, sehingga sitogenetika dapat diibaratkan gabungan antara sitologi dan
genetika Ilmu pengetahuan genetika dasar mempelajari karakter atau sifat makhluk
hidup sgcara kuaqtitatlf maxpu.lt kualitatif besqrta pewarisannya ($uryq, 1995).
Oleh karena ituo ilmu sitogenetika dapat digunakan untuk mempelajari dan
meogatralisis p-ewarisan sifat, Pewarisan sifat makhluk hfdup dibawa oleh
gen yang terdapat didalam kromosom. Kromosom diketahui menjadi tempat
qtama darr mated genetik yaitu DNA dan RNA. Beqtuk kromosom, slruktqr
kromosom, serta evolusi kromosom, menjadi dasar ihnu sitogenetika. Ilmu
Sitogcnetika juga mempel4iari berbagai maeam kelainan kromosom4l yattg
muncul pada makhluk hidup (Suryo, 1995).
Kromosom manusia b-erjunlah 23 pasang mengandung ribuan gen yang
merupakan suatu rantai pendek dari DNA yang membawa kode informasi genetik
tertenJu dan spesifik. Selama pemtelahan sel baik mitosis mauput! mgiosis, dapat
terjadi kesalahan yang menimbulkan kelainan kromosom. Kelainan yang terjadi
dapat berupa kelainan jumlah maupun struktur yang dapat terjadi baik pada
kromosom autosom maupun kromosom seks. Kerusakan pada kromosom merupakan
indikator pgnting adanya kerusakan pada DNA dan ketidakstabilan genom.
Kerusakan pada kromosom akan menyebabkan kelainan kromosom yang merupakan
perbe{aan jqmlah atau struktur kromosom dari keadaan normal. Kelainan jqmlah
kromosom dapat berupa hilang atau bertambahnya satu kromosom, misalnya
u_rotasoxoi, trisomi, triploidi, $edqoekaq ke]ailao struktqr dapat terjadi dikareqq&Aa
delesi, duplikasi, translokasi, inversi, dan ring. Selain kelainan struktur dan jumlah,
kea4qryt mosaic j_uga mprupakan salah satu jejds kelainan kromosom (Alrcsnq
2409).
bio.unsoed.ac.id
Kelainan kromo$o{n ini dapat diturunkao dqri oraqg tu4 ataupuq terjadi sggara
de novo dan berkontribusi besar terhadap terjadinya cacat lahir pada bayi. Kelainan
kromassm menjad,i salah satq masalah yang msrjadi perhelian pr$lik dan para
ilmuwan pada saat ini. Berbagai mutasi yang terjadi pada kromosom menyebabkan
yalrg tidak dimengerti
banyaknya e4eat b4waar yang terlihal dan menjadi masalah
oleh masyarakat. Kelainan kromosom dapat dianalisis dengan melihat kariotipe
kromosom p4da
kromosom. Kariotipe kromosom merupakan gambaran lengkap dari
pasangan-
tahap metafase dari suatu sel yang tersusun secara teratur dan merupakan
pasangan dari sel diploid yangnormal (Alresn4 2009)'
yang menggtrnakan
kromosom adalah twryotyping. Karyotyping adalah analisis
untuk
mikroskop untuk menyusrxl kariotipe kromosom yang dapat digunakan
gaqat Yaqg terkait dengan
memeriksa jurnlah abnormel kromosqm atau \pmoggm
beberapa kelainan bawaan alau syndr ome (canpbell, 2008).
kehidupan sel yang dimulai dari saat pertama kali terbentuk dari
sel induk yang
fase GZ (second gap). Selama keliga su-bfasc, sel ber$mAuh dsnBAO cata
menghasilkan protein organel sitoplasma seperti mitokondria dan retikulum
lima
endoplasma (Campbell, 2008). Secara konvensional mitosis dibagi menjadi
bio.unsoed.ac.id
tahap: profase (prophase), prometafase Qtometaphase), metafase (metaphase),
anafase (anaphase), dan telqfase (tetophase). Sitokinesis yang bertumpang-tindih
dengan tahapan akhir mitosis, menyelesaikan fase mitotik
(Campbell' 2008).
E .q.ir(S rll.-fq r rfont
arnErCrlE :dr-----__rr tl
rl 7a""ua**rtrr"*
s,l'r,Fr ,arrlil}F}qrf&-rE ti:cfi..pt
---_l[ry \{ ,J
'osch rilt. '."t-! i
''+r'r !.{rd'-lpilral*r'E- --j,r " ;: *
.3-._.,..,**r
,.1/m:i?ffi Cri{
;r:|'
,*F" ^="". -. .-sffifld{fi
- ***{.*. , ' .ti--- ** *imntit-. rrr:c
#E rr !'ikJ
-'.5
"*rr**oo,
F&gnl{TllKtr'i!
i I Js.{]r4rt id! .i{}
S.fJ tfrF irlf, fff,n l
kinetokor yang berasal dari kutub yang berseberangan (Campbell, 2008). Selama
metafase dan prometafase, kromosom dapat dilihat dibawah mikroskop cahaya
dengq4 mempunyai ciri khas strulchrr yang panjang, dengan panjang 3-7 lrrn
(Koshland, 1994).
{lrnmnrnmr
l'ilnrlg{htlf
ffi xinrhr. hFF
tltrrltuldet
-. i.:,-
I ::" - trnlrfifrif
tTl
w
t1{ I
l.- - CIrDrsiUd
t$indln l,Fln ripiadln lt*lr
bio.unsoed.ac.id
Llitrlir fuierft
3
Deskripsi Kromosom
Kromosom adalah struktur dalam sel yang mengandung infomasi genetik.
Kromosom manusia nomal terdiri datl?? pasang kromosom a.ulosom dal sepasang
kromosom gonosom, baik )O( maupun XY (Wang et al., 2009). Kromosom
kecil.
7- Kolompok
bio.unsoed.ac.id
G (Kromowm 2l-2?, !): Kromosoull alaosentrik bcrukqA1t
langqUng dari sel-sel organ yang diambil dari tubuh o:ganisme yang masih muda
(kebanyakan larva atau anakan dari organisme tersebut) dan melakukan kultur
jqnllgaq atau kultu-r se!, Tqknik yarrg pertarqa relatif lebih murah dan mudah
tampak
dibandingkan dengan teknik yang kedua. Akan tetapi, kromosom-kromosom
bio.unsoed.ac.id
lobih jelas dengan nenggunakao tEknik Ya[g kedla (RobiusOq, 2005)'
pada sel
Kariotipe memperlihatkan berapa banyak kromosom yang terdapat
un-tuk memeriksa
dengan bcberapa rineian struktw kromosom tersebrrt. Cara kerja
kromosom yaitu: pertama, memperoleh sampel sel. Hampir sem1yr sel
yang
Kedua'
sel darah, sel kulit' sel cairan amnion'
membelah bisa digu8akan, termaslk
agar bisa
nutrisi yang tepat untuk pertumbuhan
sel tersebut dikultur dengan diberi
pemberhentian
sel akan dipanen dan dilakukan
aktif membelah. Ketiga bebefapa
dilakukan
kromosom diberi pewarnaan dan
mitosis padatahap metafase. selanjutnya
2005)'
kelainan yang terjadi (Robinson,
analisis mengenai jumlah dan
Tahapansecararrmumyangdilakukanurffikmenciptakanmetafasekromosom
adalah sebagai berikut :
sampeldarahperiferdantalipusat(prewta]daspostngta[),Qairaogmniotic
dapatdiarnbilpadausiakehamilan15-20minggudanoptimumpadausia
sampel juga bisa didapatkan
dari
kehamilan 17,18,19 minggu, kemudian
jaringanyangdiambildalibayiyangmengalamikeguguran,tumor,kanker
saran dokter'
atau jaringan lainnya sesuai
metafaseden-ganmeoeegahterbe'otuksyabenatlg.bqlaogplasmad44
gelendongrlrti(spindle)sehinggapemisatrankromosompadaanafasedari
mitosistidakberlangg.ungdanm-enyebabkanpenggandaallgomosomtanpa
bio.unsoed.ac.id
pernbentukandindingsel.Benang.benangspindle,makakromosom.kromosom
tetaptinggalberserakandalamsitoplasma,Padas.tadiuminikrqmosom.
memperlihatkan gambaran
yang kfias seperti tanda silang (x)
kromosom
(Bro-vm, 1999)'
pda konsentrasi 0,001-1'00
Pada umumny a coleemiddapat bekefja efektif
2013),
3. Hamesting cell ttaupemanenan sel
ttduan
Pemaoenan sel dilakt*an setclah pemberian eoleemid' dcngan
baik
mencegah supaya sel tidak menggumpal (clumps),-perhrmbuhannya
5. Fixution (Fiksasi)
a Pgrlakuan fil$asi beAtduAn menstabilkan q$!$-ur sel' Selarnaprqq$
fftsasi
atau jaringan, dimana
akan terjadi penetrasi bahan-bahan fiksasi ke dalam sel
pada kqqdid yang
fiksasi dilakukan sebagai Bre$ervasi scl dao $truhufuya
memungkinkan @rown, 1999). Pada prinsipnya, bahan
fiksasi yang diserap
qleh se! atau jaulgas m-enyebabkan scl-sel bcrhenti memtelah pada tahaB
bio.unsoed.ac.id
tersebut, tanpa mengakibatkan kerusakan, pembengkakan
po.kok dalam stuhur sel' Dua hd
atau penyusutan
6. Staining (Pewarnaan)
Pewamaan terhadap preparat kromosom berfujuan menciptakan perbedaan
optikal diantara kromosom dengan struktur sel lainnya sehingga dapat
dibedakan di bawah mikroskop. Struktu sel yang spesifik membutuhkan
pewarnaan yang spesifik pula (Nasmyth, 1999).
disarankan supaya fokus pada spcsimen sehingga dapat mengenali dengan jelas
kariotipe kromosom serta menyediakan secara representatif semua hal yang
diamati pada spesimen tersebut, Hasil pemotretan kemudian diolah d-engae
Yang jelas dalam menjelaskan morfologi dan tingkah laku kromosom (Ojima
1e86).
selama masa emtrio yang dapat menghasilkan kondisi mosaikisme (Gardner and
Suthgrland,2004). Meiosis bertujuan untuk mereduksi jumlah kromosom pada sel
punea gonad dari kondisi diploid Qn=46) menjadi haploid pada gamer (n:23).
Meiosis terdiri dari dua tahap, yaitu meiosis I dan II, meiosis I secara umum terdiri
dari tiga tahap, sinapsis, pindah silang (crossing over), dan pemisahan (disjunction)
(Gardner and Sutherland, 2004).
fggagalatt prqsgs tersebut, daa dua komssom atau krsmatid akan kearah hanya salah
satu krrtut, Nondisjunction terjadr seeara. spontaq p-roses molekuler yang
fase S, muncul sebagai kerusakan kromosom, mengenai kedua kromatid. Namun sel
memiliki mekanisme enzim yang berfirngsi mengenali {4n memperb4iki kerusakan
kromosom. Perbaikan dapat berupa penggabungan pada ujung kedua bagian
kromosom alau menutupi ujung yang rusak dengan telomere. Mekanisme cheqkpaint
siklus sel normalnya mencegah sel dengan kerusakan kromosom yang tidak dapat
diperbaiki memasu:ki tabap mitssis, bila k-erusakan tidak dupat diperbaiki teld4pat
mekanisme apoptosis (Shachan and Andrew, 1999). Kelainan strukfur terjadi ketika
kerusqkao tidak depat diperbaiki seaara benar atau rekombinasi antara k omosom
bio.unsoed.ac.id
yang nonhomolog. Rekombinasi meiosis antan kromosom yang salah berpasangan
bio.unsoed.ac.id
(FISH) dan pemeriksaan molekuler yang lainnya.
2.3, Insersi: Terja,cti karena segmen dari salah satu kromosom m,as.uk ke dalanO
kromosomyang lain.
2,4. Duplikasi (dup); Adanya dua salinan $alah satu segmen kromosom pada
satu kromosom.
2.5. Inversi (inv): Tuja_di akibat adanya dua patatran pada satu laomosom yang
kemudian patahan tersebut memutar terbalik dengan sudut 1800 atau
berfukar posisi. Inversi parascatik bila patahan ini pada salah satu lengan
dan tak termasuk senftomemya. Inversi perisentik bila patahan pada salah
satu tepi dari sentromer,
2.6. Isokromosom (i): Terjadinya delesi pada salah satu lengan digantikan oleh
duplikaoi dari le.ngan yang lain, sehingga biasanya lengan pqnjang atau
lengan pendek meqiadi identik.
-ltilnirrgrrt
l*
I rii,r*rni '!iaedst,tEa i,*!t*;s*I .:
l'ri.r
-t*- ,\\\ !r:dr',1* i'-lur.;ll l:ir
{*- tr! 1
\rr*sliin Lrrrn*rmr hrru lein
larrg ta* *c.imtrrm:l
tr:l*rnrun Lrrrflll*rm .|trnr
I ri:irntr.{qli
I r*;lt
bio.unsoed.ac.id
Dari tabel diatas dikeJahui bahwa Sindrom Do-wn memiliki insidensi yang
tertinggi sebesar 15 per 10.000 kelahiran, sedangkan Sindroma Tumer
noemiliki iqsidensi yasg terendah sebesad 1-2 per 10.000 kelahirqq.
L7
Restuti, D. R. 2013. Metode Biakan Jaringan Kolesteatoma Pasien Otitis Medio
Supurattf Kronik Tipe Bahqta. Laporan Penelitian. FK Universitas
Indonesia: Jakarta.
Robinson, T. R. 2005. Genetics For Dummies. Wiley Publishing, Inc. Indiana: 385
hlm.
Turnpenny, P., and Sian E. 2AA7. Emery's elements of medical genetics. 12th ed.
Elsevier Inc.
W*g, X., Zheng, 8., Li, S., Mulvihill, J,J., Wood, M,C., and Hong, L. 2009.
Automated Classification Of Metaphase Chromosomes: Optimization Of An
Adaptive Computerized Scheme. Journal Of Biamedical Informatics. Vol.
42:22-31.
bio.unsoed.ac.id
13
Kesimpulan
Berdasarkan evaluasi hasil kerja, penyakit bawaan dapat diakibatkan dari
kelainan kromosom atau abnonnalitas lromosom, untuk mendeteksi kelainan
kromosom dapat dilahrkan kultur sel darah dan kultur cairan amnion pada pasien
Yang diduga memiliki kelaiqan kromosom. Deteksi ini dilalilkan dengan melihat
kariotipe kromosom pasien dengan bantuan sofi'ware cytovision hingga
didapatkan hasil yang pasti letak kcsalahan pada kromosom.
Daftar Pustaka
Kligermann, A.D. and Bloom S. E. 1977. Rapid Chromosome Preparation from Solid
Tissues of Fishes J. Fish. Res. Board Can. 34: 2b6-269.
Nasmyth, K. A
bio.unsoed.ac.id
and Reed, S. I. 1999. Isolation of Geres by Complementation in
Yeast Molecular Cloning of A Cell-Cycle Gene. Proc Natl Acad Sci {ISA.
Yal. 77 ,2119-2123 .
t2